Anda di halaman 1dari 31

BAB III

TEKNOLOGI

3.1. Proses Produksi

Proses produksi yang dilakukan perusahaan PT. SOCFINDO Crumb

Rubber Tanah Besih menggunakan teknologi yang memanfaat sumber energi

listrik. Sumber energi listrik di PT. SOCFINDO Crumb Rubber berasal dari

perusahaan listrik negara (PLN)

3.1.1. Standar Mutu Bahan/Produk

PT. SOCFINDO Crumb Rubber Tanah Besih menerapkan standar dan

kualitas yang tinggi melalui ISO 9001:2008, ISO 14001:2007, OHSAS

18001:2007, dan juga sebagai anggota dari RSPO standar ini merupakan standar

internasional untuk sistem manajemen mutu/kualitas. ISO 9001:2008 menetapkan

persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan penilaian suatu sistem manajemen

mutu. Quality Management Systems (ISO 9001:2008) merupakan prosedur

terdokumentasi dan praktek-praktek standar untuk manajemen sistem, yang

bertujuan menjamin kesesuaian suatu proses dan produk (barang atau jasa)

terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu, dimana kebutuhan atau persyaratan

tertentu tersebut ditentukan oleh pelanggan dan organisasi.Untuk standar mutu

bahan dan produknya akan dilakukan pemeriksaan dengan metode AQL

(Acceptable Quality Level), dimana metode ini merupakan proporsi maksimum

III-1
III-2

dari cacat atau kesalahan yang diperbolehkan untuk setiap 100 unit produk.

Produk yang dihasilkan memiliki beberapa spesifikasi dapat dilihat pada tabel 3.1.

Tabel 3.1. Persyaratan Mutu Crumb Rubber PT. SOCFINDO

Jenis
Persyaratan
Mutu
Jenis Uji/
N Bahan
Karakteristi SIR 3 CV SIR 3 L SIR 3 WF SIR 5 SIR 10 SIR 20
O Olah
k
Satuan Lateks Koagulum Lateks
Kadar
1 % Maks 0.03 Maks 0.03 Maks 0.03 Maks 0.05 Maks 0.10 Maks 0.20
Kotoran (b/b)
Kadar Abu
2 % Maks 0.50 Maks 0.50 Maks 0.50 Maks 0.50 Maks 0.75 Maks 1.00
(b/b)
Kadar Zat
3 Menguap % Maks 0.80 Maks 0.80 Maks 0.80 Maks 0.80 Maks 0.80 Maks 0.80
(b/b)
4 PRI - Min 60 Min 75 Min 75 Min 70 Min 60 Min 50
5 Po - - Min 30 Min 30 Min 30 Min 30 Min 30
6 Nitrogen (b/b) % Maks 0.60 Maks 0.60 Maks 0.60 Maks 0.60 Maks 0.60 Maks 0.60
Kemantapan
Viskositas/
WASHT
7 - Maks 8 - - - - -
(Skala
Plastisitas
Walaca)
Viskositas
8 Mooney ML - *) - - - - -
(1+4) 100oC
Warna Skala
9 - - Maks 6 - - - -
Lovbond
Pemasakan
10 - **) **) **) - - -
(cure)
Hijau
Warna
11 - Hijau Hijau Hijau bergaris Coklat Merah
Lambang
coklat
Warna Plastik
12 Pembungkus - Transparan Transparan Transparan Transparan Transparan Transparan
Bandela
III-3

Tabel 3.1. Persyaratan Mutu Crumb Rubber PT. SOCFINDO (Lanjutan)

Jenis
Persyaratan
Mutu
Jenis Uji/
N Bahan
Karakteristi SIR 3 CV SIR 3 L SIR 3 WF SIR 5 SIR 10 SIR 20
O Olah
k
Satuan Lateks Koagulum Lateks
Warna Pita Putih susu/ Putih susu/ Putih susu/ Putih susu/
13 - Jingga Transparan
Plastik Transparan Transparan Transparan Transparan
0.03 0.03 0.03 0.03 0.03 0.03
14 Tebal Plastik mm
0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01
Titik Leleh
Plastik o
15 C Maks 108 Maks 108 Maks 108 Maks 108 Maks 108 Maks 108
Pembungkus
Bandela

Keterangan :

*) Tanda Pengenal Tingkatan Batasan Viskositas Mooney :

CV 50 45 - 55

CV 60 55 - 65

CV 70 65 75

**) Informasi mengenai cure diberikan dalam bentuk Rheograph sebagai

Standard non-mandatory.

Sumber : PT. SOCFINDO


III-4

3.1.2. Bahan yang Digunakan

Bahan-bahan yang digunakan pada proses produksi pengolahan karet

meliputi bahan baku, bahan penolong, dan bahan tambahan.

3.1.2.1. Bahan Baku

Bahan baku merupakan bahan pokok yang digunakan dalam proses

produksi untuk menghasilkan produk SIR 3 CV DAN SIR 10. Bahan baku yang

digunakan PT. SOCFINDO Crumb Rubber Tanah Besih terbagi menjadi 2 jenis,

yaitu lower grade dan latex grade. Latex grade dan lower grade merupakan karet

dari perkebunan milik PT. SOCFINDO Crumb Rubber Tanah Besih.

Sumber: Dokumentasi PT. SOCFINDO Crumb Rubber Tanah Besih

Gambar 3.1. Latex


III-5

Sumber: Dokumentasi PT. SOCFINDO Crumb Rubber Tanah Besih

Gambar 3.2. Lower Grade

3.1.2.2. Bahan Penolong

Bahan penolong merupakan bahan yang digunakan untuk memperlancar

proses produksi, namun tidak terlihat di bagian akhir produk. Bahan penolong

yang digunakan adalah.

1. Air sebagai pelarut dan pencampur zat-zat kimia.

Sumber: Dokumentasi PT. SOCFINDO Crumb Rubber Tanah Besih

Gambar 3.3. Air

2. HCOOH digunakan sebagaikoagulanlatex.


III-6

Sumber: Dokumentasi PT. SOCFINDO Crumb Rubber Tanah Besih

Gambar 3.4. HCOOH

3. Sodium Metabisulfite (SMBS) digunakan sebagai bahan pengawet pada latex

grade.

Sumber: Dokumentasi PT. SOCFINDO Crumb Rubber Tanah Besih

Gambar 3.5. Sodium Metabisulfite (SMBS)

4. Hydroxylamine Ammonium Sulphate (HAS) digunakan sebagai memantapkan

viskositas Mooney karet.

Sumber: Dokumentasi PT. SOCFINDO Crumb Rubber Tanah Besih

Gambar 3.6. Hydroxylamine Ammonium Sulphate (HAS)


III-7

5. Ammonia digunakan agar latex tidak membeku.

Sumber: greatmodelzone.com

Gambar 3.7. Ammonia

3.1.2.3. Bahan Tambahan

Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi

dan berfungsi memberikan nilai tambah pada produk serta merupakan bagian dari

produk akhir. Bahan tambahan yang digunakan antara lain sebagai berikut.

1. Plastik

Plastik digunakan sebagai pembungkus latex yang sudah menjadi SIR 3CV

dan SIR 10.

Sumber: Dokumentasi PT. SOCFINDO Crumb Rubber Tanah Besih

Gambar 3.8. Plastik


III-8

2. Pallet

Pallet merupakan kotak-kotak yang berfungsi sebagai packaging produk

akhir. Pallet yan terbuat dari besi adalah pallet milik pembeli sedangkan

pallet kayu adalah pallet dari PT. SOCFINDO.

Gambar 3.9. Pallet Kayu

3.1.3. Uraian Proses

Berikut ini adalah uraian proses pembuatan crumb rubber di PT.

SOCFINDO:

1. Proses Pencampuran (Compounding)

Pada proses pencapuran, latex grade yang diterima pabrik dari kebun di

campur dengan Hydroxylamine Ammonium Sulphate (HAS) dengan takaran

1,2 1,7 kg/ton karet kering untuk SIR 3CV 60 dan 1,5 2,0 kg/ton karet

kering untuk SIR 3CV 50. Setelah itu ditambahkan dengan Sodium

Metabisulfite (SMBS) dengan takaran minimum 0,6 kg/ton karet kering

dengan konsentrasi 2,5% untuk SIR 3CV. Pencampuran dilakukan di Bulking

Tank.
III-9

Sumber: Dokumentasi PT. SOCFINDO Crumb Rubber Tanah Besih

Gambar 3.10. Proses Pencampuran

2. Proses Koagulasi (Coagulating)

Pada proses koagulasi, latex cair diendapkan dalam bak yang memanjang

seperti balok dan dilakukan pengendapan selama 8 jam untuk memadatkan

latex. Pada proses ini, latex dicampurkan dengan HCCOH dengan dosis 2,5-4

liter/ton karet kering dan konsentrasi sebesar 2,5%.

Sumber: Dokumentasi PT. SOCFINDO Crumb Rubber Tanah Besih

Gambar 3.11. Proses Koagulasi (Coagulating)


III-10

3. Proses Coagulating Trough

Pada proses ini dilakukan penggilingan latex dengan menggunakan mesin

Mobile Crusher. Latex padat dimasukkan oleh operator dan operator

selanjutnya mengarahkan ke tahap selanjutnya .

Sumber: Dokumentasi PT. SOCFINDO Crumb Rubber Tanah Besih

Gambar 3.12. Proses Coagulating Through

4. Proses Pemecahan Latex

Pada proses ini dilakukan tahap pemecahan latex dengan ukuran sebagai

berikut:

a. Belt Conveyor & Twin Screw Prebreaker

Proses pemecahan latex yang berasal dari mesin mobile crusher menjadi

ukuran 30 mm.
III-11

Sumber: Dokumentasi PT. SOCFINDO Crumb Rubber Tanah Besih

Gambar 3.13. Proses Pemecahan Latex Menjadi 30 mm

b. Bucket Elevator & Extruder

Pada proses ini latex dibersihkan dan dialirkan ke dalam mesin Extruder

dan dibentuk ukuran latex menjadi 3 mm.

Sumber: Dokumentasi PT. SOCFINDO Crumb Rubber Tanah Besih

Gambar 3.14. Proses Pemecahan Latex Menjadi 3 mm

5. Proses Pengeringan

Latex yang sudah dipecahkan dipindahkan ke dalam Box Dryer menggunakan

pipa yang di pompa dan dimasukkan ke dalam Box dengan berat masing-

masing box sebesar 130 140 kg/box dengan waktu pemanasan 10 13,5
III-12

menit/siklus. Suhu pada proses pengeringan sebesar 133 138 oC untuk SIR

3CV 60 dan 135 140 oC untuk SIR 3CV 50.

Sumber: Dokumentasi PT. SOCFINDO Crumb Rubber Tanah Besih

Gambar 3.15. Proses Pengeringan

6. Proses Quality Control

Pada proses ini diambil sampel dari latex yang sudah di press untuk diperiksa

tingkat viskositasnya.

Sumber: Dokumentasi PT. SOCFINDO Crumb Rubber Tanah Besih

Gambar 3.16. Proses Quality Control

7. Proses Finishing

Tahap pada proses finishing adalah sebagai berikut :

a. Penimbangan
III-13

Pada tahap ini dilakukan penimbangan latex yang harus memiliki massa

35 kg.

Sumber: Dokumentasi PT. SOCFINDO Crumb Rubber Tanah Besih

Gambar 3.17. Proses Penimbangan

b. Proses Pengepressan

Latex yang sudah ditimbang ditekan dengan menggunakan mesin Press

sampai berbentuk bantal/balok.

Sumber: Dokumentasi PT. SOCFINDO Crumb Rubber Tanah Besih

Gambar 3.18. Proses Pengepressan

c. Proses Pemeriksaan Benda Asing (Besi)


III-14

Latex yang sudah di-press dan berbentuk balok diperiksa untuk

mengetahui apakah mengandung besi atau tidak dengan menggunakan

conveyor yang dilengkapi dengan sensor metal detector.

Sumber: Dokumentasi PT. SOCFINDO Crumb Rubber Tanah Besih

Gambar 3.19. Proses Pemeriksaan Kadar Besi

d. Packing

Setelah latex diperiksa, latex kemudian dibungkus dengan menggunakan

plastik dan dimasukkan ke dalam panel box dan pallet.

Sumber: Dokumentasi PT. SOCFINDO Crumb Rubber Tanah Besih

Gambar 3.20. Proses Packing

3.2. Mesin dan Peralatan


III-15

3.2.1. Mesin Produksi

Mesin produksi merupakan mesin-mesin yang secara langsung berperan

dalam proses produksi. Berikut adalah beberapa mesin yang digunakan oleh

PT.SOCFINDO Crumb Rubber Tanah Besih.

1. Mobile Crusher merupakan mesin penekan yang berfungsi

untuk mengurangi air dalam latex.

Sumber: Dokumentasi PT. SOCFINDO Crumb Rubber Tanah Besih

Gambar 3.21. Mobile Crusher

Spesifikasi mesin:

Merek : Bosch

Ukuran : 1000 x 800 x 1050 mm

Daya : 2 HP, 220 V, 50 Hz

Asal : Jerman

Jumlah : 1 unit
III-16

Putaran : 40 putaran per menit

2. Mesin Single Dryer untuk mengeringkan latex.

Sumber: Dokumentasi PT. SOCFINDO Crumb Rubber Tanah Besih

Gambar 3.22. Mesin Single Dryer

Spesifikasi mesin:

Model : Bosch

Daya : 10 HP

Jumlah : 3Unit

3. Bucket Elevator ialah mesin untuk mengirim latex menuju mesin selanjutnya.
III-17

Sumber: Dokumentasi PT.SOCFINDO Crumb Rubber Tanah Besih

Gambar 3.23. Mesin Bucket Elevator

Spesifikasi mesin:

Model : Bosch

Daya : 5 HP

Jumlah : 5 unit

4. Mesin extruder yang berfungsi untuk memecahkan latex menjadi ukuran

kecil.

Sumber: Dokumentasi PT. SOCFINDO Crumb Rubber Tanah Besih

Gambar 3.24. Mesin Extruder


III-18

Spesifikasi mesin:

Merek : Bosch

Daya : 5 HP

Jumlah : 2 Unit

5. Mesin Prebreaker digunakan untuk memotong latex.

Sumber: Dokumentasi PT. SOCFINDO Crumb Rubber Tanah Besih

Gambar 3.25. Mesin Prebreaker

Spesifikasi mesin:

Merek : Bosch

Daya : 5 HP

Jumlah : 2 Unit

6. Mesin Press digunakan untuk membentuk produk menjadi balok-balok.


III-19

Sumber: Dokumentasi PT. SOCFINDO Crumb Rubber Tanah Besih

Gambar 3.26. Mesin Press

Spesifikasi mesin:

Merek : Bosch

Daya : 10 HP

Jumlah : 2 Unit

7. Mesin Metal Detector digunakan untuk memeriksa adanya kandungan logam

dalam produk jadi.

Sumber: Dokumentasi PT. SOCFINDO Crumb Rubber Tanah Besih

Gambar 3.27. Mesin Metal Detector


III-20

3.2.2. Peralatan

Peralatan yang digunakan oleh PT.SOCFINDO adalah sebagai berikut:

1. PH meterberfungsi untuk mengukurkadar pH cairan yang digunakan.

Sumber: www.areaterkini.com

Gambar 3.28. pH Meter

Spesifikasi:

MengukurpH Rentang : 0,0-14,0 pH

Resolusi : 0,1 pH

Akurasi : 0.1 pH (20 C), 0,2 pH

Suhu Operasional : 0 50 C (32-122 F)

Kelembaban relatif : <95%

Umur Baterai : 700 jam penggunaan

Kalibrasi : manual, 1 poin

Power : 3 x 1.5V (AG-13 tombol baterai) (termasuk)


III-21

Ukuran : 15,2cm x 1,5 cm x 2,8 cm

2. Viscosity cupberfungsi untuk mengukur viskositasbahan.

Sumber: alatlaboratorium.co.id

Gambar 3.29. Viscosity Cup

Spesifikasi:

Merek :TQC

Berat:1 KGS

3. Stopwatchberfungsi untuk menghitung waktupengurangan suhu.

Sumber: www.butikdukomsel.com

Gambar 3.30. Stopwatch


III-22
III-23

Spesifikasi:

Battery type : CR2032

Approx. battery life : 5 years

Accuracy (time) : 30 seconds per month (stopwatch)

Measuring capacity : 1/1000-second stopwatch

Regular timekeeping : Hour minute, second, am/pm, year, month, dale,

day

Time format : 12/24-hour formal

Calendar : Full auto-calendar (to year 2099)

4. Beaker glassberfungsi untuk mengukur cairan sampel.

Sumber: www.bhinneka.com

Gambar 3.31. Beaker Glass

Spesifikasi:

Material/Bahan : Glass

Volume : 50 ml

Diameter : 40 mm

Tinggi : 70 mm
III-24

5. Kipas berfungsi untuk membantu mendinginkan produk.

Sumber: Dokumentasi PT. SOCFINDO Crumb Rubber Tanah Besih

Gambar 3.32. Kipas Angin

Spesifikasi:

Fitur : 16" Fan Blade

3 Speed Control&Stop

Konsumsi Daya : 45 Watt

Voltase : 220v/50Hz

6. Mesin Wallace berfungsi untuk mengetahui kekuatan dari produk.

Sumber: Dokumentasi PT. SOCFINDO Crumb Rubber Tanah Besih

Gambar 3.33. Mesin Wallace


III-25

7. Timbangan digital yang berfungsi sebagai penimbang bahan baku pada saat

penerimaan bahan baku di laboratorium.

Sumber: www.bhinneka.com

Gambar 3.34. Timbangan Digital

Spesifikasi:

Kapasitas : 15Kg/0.5g,

Bahan : Stainless Steel cover plate

Fitur : Accumulate function, Counting Function, LED Display

8. Forklift ialah alat yang berfungsi sebagai material handlinguntuk produk di

pabrik.

Sumber: Dokumentasi PT. SOCFINDO Crumb Rubber Tanah Besih

Gambar 3.35. Forklift


III-26

Spesifikasi:

Kapasitas : 3, 5 Ton

Body Forklift : Panjang = 135 cm

Lebar = 315 cm

Tinggi Boom = 275 cm

Panjang Garpu = 180 cm

Mesin : Vortec

Bahan Bakar : Bensin

9. Jembatan timbang sebagai tempat penimbangan bahan baku di lantai

produksi.

3.2.3. Utilitas

Sistem utilitas PT. SOCFINDO Crumb Rubber Tanah Besihdapat

dirincikan sebagai berikut :

1. Listrik

Perusahaan menggunakan tenaga listrik dari PT. Perusahaan Listrik Negara

(PLN) untuk menjalankan mesin-mesin dan peralatan produksi. Perusahaan

juga menggunakan dua generator sebagai cadangan jika pemadaman listrik

dari terjadi. Spesifikasi generator yang digunakan adalah.

Merek : Bosch

Daya : 530 kVA

Voltase : 220 / 380 V

Frekuensi : 50 60 Hz
III-27

Efficiency : 0,8

Jumlah : 1 unit

2. Air

Air digunakan untuk keperluan umum di pabrik seperti toilet, menyiram

tanaman, dan untuk keperluan proses produksi.

3.2.4. Safety and Fire Protection

Pihak perusahaanmengutamakan keselamatan pekerjadalam melakukan

pekerjaan produksi. Beberapa upaya yang dilakukan untuk meningkatkan

keselamatan kerja prusahaanmemberi peralatan pelindung diri (APD) pada

pekerja, antara lain sebagai berikut.

1. Masker

Masker berfungsi untuk melindungi hidung dari zat-zat berbau menyengat

dan dari debu yang merugikan.

Sumber: Dokumentasi PT. SOCFINDO Crumb Rubber Tanah Besih

Gambar 3.36. Masker


III-28

2. Safety helmet

Melindungi kepala dari benda keras, pukulan dan benturan, terjatuh, dan

terkena arus listrik.

Sumber: Dokumentasi PT. SOCFINDO Crumb Rubber Tanah Besih

Gambar 3.37. Helm Kerja

3. Boots

Khusus untuk menginjak daerah yang licinagar tidak mudah terpeleset.

Sumber: Dokumentasi PT. SOCFINDO Crumb Rubber Tanah Besih

Gambar 3.38. Sepatu Kerja

4. Sarung tangan

Sarung tangan berfungsi untukmelindungi tangan dan jari-jari tangan dari

pajanan api, suhu panas, suhu dingin,radiasi elektromagnetik, radiasi


III-29

mengion, arus listrik, bahan kimia, benturan,pukulan dan tergores, terinfeksi

zat patogen (virus, bakteri) dan jasad renik.

Sumber: Dokumentasi PT. SOCFINDO Crumb Rubber Tanah Besih

Gambar 3.39. Sarung Tangan

Selain itu PT.SOCFINDO Crumb Rubber Tanah Besih juga memberikan

jaminan kesehatan berupa BPJS dan pemeriksaan kesehatan berkala guna untuk

menjaga dan meningkatkan kinerja para pekerja.

Untuk mengatasi kebakaran, perusahaan menyediakan fire extinguisher

yang berfungsi sebagai alat pemadam api apabila terjadi kebakaran. Fire

extinguisher ini terdapat disetiap departemen agar ketika terjadi kebakaran dapat

langsung diatasi oleh orang yang sedang berada didaerah sekitar.

Sumber: en.wikipedia.org

Gambar 3.40. Fire Extinguisher


III-30

3.2.5. Waste Treatment

Produksi di PT. SOCFINDO Crumb Rubber Tanah Besih menghasilkan

limbah yang relatif kecilkarena residu dari proses masih dapat digunakan kembali.

Air dan larutan kimia yang digunakan untuk membersihkan cetakan dinetralisir

terlebih dahulu di dalam waste water treatment, kemudian setelah dinetralisir

hingga pH normal, kemudianlimbah tersebut dibuang ke selokan yang mengalir

ke kolam limbah.

Proses pengolahan limbah di PT SOCFINDO sebagai berikut :

1. Limbah cair yang dikeluarkan ditampung pada bak penampungan dan

selanjutnya dipompakan dengan mesin pompa ke kolam waste water

treatment. Dikolam ini terdapat 6 jenis bak yaitu bak netralisir, bak aerasi,

bak sedimentasi, dan bak biokontrol.

2. Pada bak netralisir limbah diatur pH nya sedemikian rupa sehingga pada

proses selanjutnya limbah sudah netral. Jika limbah masuk ke bak ini

memiliki pH 7 - 9 maka akan ditambahkan air kapur kedalam bak sedangkan

jika sebaliknya akan ditambahkan asam fosfat ke dalam bak tersebut. Setelah

itu limbah cair yang telah netral dialirkan ke bak aerasi.

3. Pada bak aerasi dilakukan aerasi dengan menggunakan aerator yang betujuan

untuk menginjeksikan oksigen kedalam limbah tersebut supaya bakteri aerob

yang terdapat dalam bak tersebut dapat melakukan penguraian bahan-bahan

organik yang terdapat dalam limbah cair tersebut. Kemudian dialirkan ke bak

sedimentasi.
III-31

4. Pada bak sedimentasi, limbah cair tersebut diendapkan beberapa hari dan

selanjutnya dialirkan ke bak biokontrol.

5. Pada bak biokontrol, dilakukan pengujian terhadap hasil pengolahan limbah

cair tersebut berupa nilai BOD (Biological Oxigen Demand) dan COD

(Chemical Oxygen Demand). Bila telah memenuhi syarat nilai BOD dan

COD limbah cair yang telah diolah tersebut dapat dibuang ke lingkungan.

Kadar maksimum untuk BOD adalah 100 mg/L air limbah dan untuk COD

kadar maksimumnya adalah 180 mg/L air limbah.

6. Limbah produk reject yang tidak dapat dikerjakan ulang lagi dibawa ke

tempat pembuangan.

Anda mungkin juga menyukai