1 DASAR
COMPOUND
Daftar isi
Pengertian Compound Hal. 4
Polymer / Rubber Hal. 5
Karet Sintetik Hal. 6
Reinforcing Agents Hal. 7
Softener Hal. 8
Activator Hal. 9
Antiozonant Hal. 10
Curing Agent Hal. 11
Retarder Hal. 12
Alat Proses Mixing Hal. 13
Proses Mixing Hal. 14
Macam Proses Compound Hal. 15
Perbandingan Hal. 16
Volume Pengisian ABM Hal. 18
Pengujian Compound Hal. 19
Perhitungan Formula Compound Hal. 20
Powder Specification ( BO ) Hal. 21
Powder Spesification ( SO ) Hal. 22
Mixing Specification ( BO ) Hal. 23
Mixing Specification ( SO ) Hal. 24
Penjelasan Grafik Rheometer Hal. 25
Grafik Rheometer Hal. 26
Model Grafik Rheometer Hal. 27
Grafik ARMB2 Hal. 28
Proses Vulkanisasi Hal. 29
Mesin Banbury Hal. 30
Tahapaan Dalam Proses Mixing Hal. 31
Bentuk Grafik Rheo yang Normal Hal. 32
Keterangan Grafik Rheo Hal. 33
Dari Grafik Rheo Hal. 34
Pengujian Sifat Fisik Hal. 35
Modulus, Elongation Hal. 36
Eb, Ts Hal. 37
Menentukan Volume Material Hal. 38
Volume Kapasitas Mixer Hal. 39
Pengertian compound :
Compound adalah campuran yang terbentuk dari material-material yaitu :
Polimer ( Karet )
Filler
Softener
Activator
Antioxidant / Antiozonant
Accelerator
Curing agents, dan
Retarder
1. Polimer / Rubber terdiri atas 2 macam yaitu :
Karet Alam,
Contoh Karet Alam yang dipakai di GT yaitu :
Gutta Percha
Karet Sintetik,
Karet Sintetik yang dipakai di GT yaitu :
NORDEL
3. Reinforcing Agents dan Fillers
Carbon Black
-HAF(N-330)
-ISAF(N-220)
-GPF(N-660)
-FEF(N-550) dll
Silica
-HISIL 255
-TOKUSIL USG A
-ZEOSIL
Disamping Carbon black dan Silica, jenis Filler atau bahan pengisi
yang sering digunakan dalam pembuatan compound adalah
Kaoline
CaCO3 ( Kalsium Karbonat )
Pai Ian Hwa CC
Novelight TT, dll
4. Softeners
Fungsi Softener dalam pembuatan compound adalah :
5. Activator
Berfungsi Sebagai bahan pengaktif untuk membantu kerja dari
accelerator pada waktu proses vulkanisasi.
Contoh :
Zinc Oxide
Stearic Acid
Zinc Stearate
6. Antioxidant/Antiozonant
Berfungsi sebagai bahan pelindung karet dari kerusakan akibat
pengaruh oksidasi dan ozon
8. Curing Agents
Berfungsi sebagai bahan kimia untuk dapat terjadinya proses
vulkanisasi karet.
Contoh : Sulfur
Insoluble Sulfur 60%
Crystex OT 20%
Hitanol 2501Y
9. Retarder
Berfungsi sebagai bahan tambah untuk mencegah scorch.
Contoh :
PVI
Vul. B/C
Retarder Essen
10. Vulkanisasi
Vulkanisasi sering disebut juga “Cure”
Crashing
Mixing
Dispersion
Homogenious
Mastikasi Karet,
Bahan baku karet alam dicampur pada suhu 140 ± 5°C, pressure
6Kg/cm² dalam waktu ± 3 menit.
Dengan penambahan peptizer ( untuk Karet alam RSS )
Belum Obat ( BO )
Bahan baku karet dari langkah pertama dan atau karet sintetik dicampur
dengan bahan kimianya yaitu Filler, Activator, anti degradan, pelunak.
Pada umumnya suhu operasi berkisar antara 150°C ~ 170°C dalam tekanan 6
Kg/cm².
Sudah Obat ( SO )
Bahan baku karet dari langkah kedua ditambah bahan pemvulkanisasi
yaitu sulfur dan bahan Accelerator.
Suhu proses berkisar antara 90 ~ 110°C dalam tekanan 6 Kg/Cm² dan
dalam waktu 1 ~ 2 menit.
Perbandingan Antara Banbury Mixer dengan Open Mill
3. Temperatur
4. Rampressure
Pengujian Compound
Pengujian compound dilakukan untuk mengetahui karakteristik
compound baik sebelum vulkanisasi maupun sesudah vulkanisasi.
Penghitungan Formula Compound
1.25
1 ANEE OKERIN - 2122 1.238 - 1.263
0
1.25 2.50
2 ANEB HS 2.488 – 2.513
0 0
3 2.31 4.81
ANEA 4020 4.787 - 4.833
0 0
3.75 8.56
4 ACAC STEARIC ACID 8.523 - 8.598
0 0
5 3.75 12.3
ACAA ZINC OXIDE 12.273 - 12.348
0 10
12.3
GRAND TOTAL 10
12.273 - 12.348
POWDER SPECIFICATION
TOTAL ( R + F + P ) 199.810
TOTAL ( R + F + P ) 213.740
54'' 60''
& 150*C&4,7kwh
1
Minimum
Torque
2
T5
3 Torque rise
up speed
( T30 -T5 )
4
T 95
5 Maxim
um
Torque
6 Cure
Reversion
Speed
5
Maximum
Torque
Torsi ( Lb.In)
Minimum
Torque
1
T5 T30 T95
Waktu ( minute )
Model Grafik Rheometer
Minus Oil
Torque Control
Non Zno Non Accelerator
Minus HAF
Non Sulfur
0 10 20 30 40 50 60
Time
Cure rate No
Sama Sama
Cure
Sama
Torque atau
Note :
Sangat
Berpengaruh Berpengaruh
ARMB 2
Date Time Compound Shift Lot No Batch Temp ML TS0 TS0 TC30 TC95 MH QC
Compound : AT807 Control Limit Upper 24.6 0 0 1.78 2.74 88.55
Compound : AT807 Control Limit Lower 17.68 0 0 1.36 1.88 64.47
2006/05/17 4:45:27 PM AT807 2A 2AL10 1 189.7 21.3 0.52 0.52 1.62 2.68 74.74 O
60 120
50 100
40 80
T30
30 60
20 40
ML
10 20
0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00 10.00 11.00 12.00
Time ( minute )
Proses vulkanisasi merubah sifat karet dari plastis menjadi elastis.
Plasticity Deformation
ditarik dilepas
Vulkanisasi
ditarik dilepas
Elasticity Deformation
Sumber : Materi Presentasi Technical A/C
Banbury / Internal Mixer
Hopper
Chamber
Floating
Weight
Drop Door Rotor
Sheeting
Roll
Tahapan dalam Proses Mixing
I. Crashing
III. Dispersion
time
Charging Discharging
IV. Homogenious
Bentuk Grafik Normal
MH
Torsi ( Lb.In)
ML
MH = Torsi Maximum
Hardness
Modulus, Elongation break, Tensile strength
Abrasion
Flex Cracking
Heat Built Up
Adhesion
Permanent set
Carbon Dispersion, dll
Hardness
Pengujian ini dilakukan untuk mengukur kekerasan compound.
Modulus
Adalah pengujian untuk mengetahui elastisitas compound.
Pengukuran berat beban yang dibutuhkan untuk memperpanjang
compound sepanjang 300 %
Tensile Strength
Adalah pengujian untuk mengetahui ketahanan maksimum
compound terhadap beban
Pengukuran berat beban yang dilakukan sampai compound putus
Dapat dihitung dengan rumus :
Ts = Beban maksimum ( Kg )
Luas Penampang ( Cm²)
1. Menentukan volume dari masing-masing material :