Anda di halaman 1dari 2

5 Tips Memilih Coil Galvalume Yang Baik

Banyaknya jenis dan merk coil galvalume (bahan baku membuat baja ringan) akhir-akhir ini
tentunya membuat bingung pengusaha baja ringan, terutama bagi pengusaha pemula. Kesalahan
dalam memilih coil galvalume dapat berakibat kepada kualitas baja ringan yang dihasilkan. Agar
tidak terjebak dalam memilih coil galvalume, berikut ini panduannya :

1. Memilih Jenis Coil Galvalume


Jenis Coil Galvalume terdiri dari 3 Jenis Utama, yaitu : BMT, TCT dan TCC.
BMT adalah singkatan dari Base Metal Thickness, adalah ketebalan dasar baja sebelum
dilapisi unsur Aluminium, Resin dan Warna.
TCT adalah singkatan dari Total Coating Thickness, yaitu ketebalan baja setelah diberi
lapisan Coating (biasanya bertambah 0.02 - 0.03 mm) dari BMT, sehingga ketika di
sigmat tebal 0.55 BMT akan menghasilkan 0.57 - 0.58 mm.
TCC adalah singkatan dari Total Coating Colour, yaitu ketebalan baja setelah di beri lapisan
coating dan warna (biasanya bertambah 0.01 - 0.02 mm) dari TCT, sehingga ketika di sigmat
tebal 0.55 BMT akan menghasilkan 0.58 - 0.59 mm. Ketepatan dalam memilih jenis coil
galvalume akan menentukan kualitas dan harga dari produk jadi yaitu baja ringan.
(Baca Artikel : “Memahami Kode Produksi Coil Galvalume”).

2. Menentukan Ukuran Coil Galvalume


Ketepatan dalam memilih ukuran coil galvalume sangat mempengaruhi hasil akhir dari baja
ringan. Kesalahan memilih ukuran akan berdampak pada produksi, yaitu tidak dapatnya coil
galvalume tersebut digunakan pada mesin produksi. Ada baiknya sebelum menentukan
ukuran coil galvalume, terlebih dahulu memastikan profil dari mesin produksi.

3. Memilih Kekuatan Tarik Coil Galvalume


Kekuatan Tarik Coil Galvalume akan menentukan kelenturan dan elastisitas dari baja ringan
yang dihasilkan. Kekuatan Tarik biasa ditentukan dengan nilai G. Semakin rendah nilai G akan
semakin lentur dan elastis baja ringan yang dihasilkan. Nilai G yang umum dijumpai pada
baja ringan adalah G550 ( biasanya untuk produk CNP, Reng, Bondex, Hollow) dan ada juga
nilai G300 (biasanya untuk produk genteng metal, spandek). Produsen Coil Galvalume yang
baik, akan menunjukkan nilai G melalui uji laboratorium dari instansi yang kredibel dan
bersertifikat, diantaranya : Sucofindo, Laboratorium ITB, Laboratorium UI, Laboratorium ITS.

4. Memilih Ketebalan Coating Coil Galvalume


Ketebalan coating sangat berpengaruh terhadap kualitas baja ringan yang dihasilkan.
Coating mempunyai beberapa kategori ketebalan, dalam label perdagangan baja ringan
dikodekan dengan AZ. Az.70 mengartikan, untuk melapisi satu meter persegi baja ringan
digunakan 70 gram bahan coating, dan seterusnya. Kesimpulannya, semakin besar nilai di
belakang AZ maka semakin tebal lapisan anti korosinya, dan tentu saja semakin baik
kualitasnya. Belakangan ini banyak beredar coil galvalume dengan nilai AZ yang kecil dengan
harga yang rendah yang tentu saja berdampak pada kualitas coil galvalume. Pengusaha
harus lebih berhati-hati dalam menentukan pemilihan coil galvalume untuk produksi baja
ringannya.

5. Memilih Merk Coil Galvalume


Langkah pamungkas dalam memilih coil galvalume yang baik adalah dengan melihat merk.
Ada beberapa produsen utama coil galvalume yang berasal dari dalam negeri maupun luar
negeri yang tentunya memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing. Beberapa
negara produsen coil galvalume diantaranya : Indonesia, China, Vietnam, India dan juga
Australia. Untuk Merk yang beredar di Indonesia diantaranya : JP (Java Pasific), KS (Krakatau
Steel), Sunrise, Bhusan, Baosteel, Zinium, Ton Nam Kin, Blue Scoope. Ketepatan dalam
menentukan merk coil galvalume akan sangat berpengaruh terhadap kualitas hasil produksi
baja ringan.

Anda mungkin juga menyukai