Anda di halaman 1dari 46

Dr. Ir. Haryono, M.

Sc
Associate Professor
Binus University

TRANSFORMASI DIGITAL DAN INOVASI


Usaha (Tani) Cerdas dan Cara Meningkatkan
Efisiensi dan Profit UMKM dengan Teknologi ICT

Jumat, 9 April 2021


Binus University
PROFESSIONAL EXPERIENCE

1984 - present BINUS UNIVERSITY


Associate Professor
Artificial Intelligence
Bioinformatics and Data Science
Advance Knowledge Based System

2012 – May 2019 NATIONAL RESEARCH COUNCIL


Chairman of Technical Commission on
Food and Agriculture

1980-2016 MINISTRY OF AGRICULTURE


Director General of IAARD (2010-2015)
Research Interests :
Agricultural R&D Management
Agricultural Knowledge and Information Systems
Agricultural Research and Innovation Systems
Agriculture 4.0

Source: Zhai, et al
(2020)
5 SEKTOR PENTING DALAM INDUSTRI 4.0
MAKANAN DAN MINUMAN <- BAHAN BAKU-PERTANIAN
High Feasibility and High Impact

Dipetik dari Presentasi Menperind, 2018


TRANSFORMASI DIGITAL, WHY?

KONSEP PERTANIAN DI ERA INDUSTRI 4.0


PERTANIAN MASA DEPAN
Precision Agriculture
Apps (PC,
Crop Mobile) System
models Control Field scale management
Crop options, planting schedule,
irrigation efficiency, soil management,
etc..
Agriculture
database Commerc
e
Resource management & automation

Labor management

Feed & Waste management (livestock)

… efficient inputs for sustainable & optimum results …


Digital Marketing

untuk UKM
Mengetahui Target Pasar
1. Siapa konsumen Anda?
● Siapa pelanggan Anda
● Produk apa yang biasanya mereka beli?
● Mengapa mereka membeli di tempat Anda (pembeli pertama maupun repeat order)
→ Upselling: “Would you like fries with that?”
● Pembeli pertama mendapat sampel produk lain/pembeli reguler mendapat sampel
produk baru yang dibuat terbatas

1. Cek pesaing Anda


● Siapa pesaing Anda, siapa target mereka?
● Coba buka pasar baru dengan menyasar pasar niche
Mengetahui Target Pasar
3. Analisa produk/layanan Anda
● Tulis kelebihan produk Anda
● Siapa saja yang mungkin akan diuntungkan oleh produkAnda?
→ Market Research
● Buat target riset → followers
● Buat format yang mudah → Polling di Instagram Story
● Buat pertanyaan sesederhana mungkin → hindari jawaban “Ya” atau “Tidak”, buat
pertanyaan berseri
● Mintalah saran → via DM Instagram Story
● Sebelum meluncurkan survei, tes terlebih dahulu
Mengetahui Target Pasar
4. Pilih target yang spesifik 5. Pahami psikologi target
● Usia ● Personality dan tingkah laku
● Lokasi ● Attitude dan value
● Jenis kelamin ● Minat dan hobi
● Pendapatan dan pekerjaan ● Gaya hidup
● Tingkat pendidikan → Menentukan dari mana target Anda mencari

● Status informasi dan media mana yang paling sering mereka


gunakan (media sosial, Google, e-commerce atau
marketplace, event offline).
Mengetahui Target Pasar
6. Evaluasi
● Apakah permintaan pasar sudah cukup untuk merilis produk ataulayanan baru?
● Apakah harga sudah terjangkau?
● Apa cara terbaik menghubungi/mempromosikan produk/layanan Anda?
Lakukan riset pendukung dengan mencari informasi dari sumber lainnya → internet, blog,forum,
artikel di media cetak, bertanya pada pelanggan, membuat survei lanjutan
Pemasaran Digital
Jenis-jenis Digital Marketing

SEO (Search Engine Opmitization)

● High-Quality Content
● Guest Blogging
● Images and Videos
● Direct Mail (Newsletter)
● Social Presence
● Meta Data

Use of SEO-friendly Design & Layout


SEO Copywriting
Jenis-jenis Digital Marketing

Social Media Marketing

1. Research and know your audience


2. Pick your Social Platforms
3. Pick your KPIs
4. Write a Social Media Playbook
5. Align your company with your plan
6. Schedule an hour each week to Schedule post
7. Create a Content Bank
8. Post Relevant Content
9. Treat All Social Channels Separately
10. Do Reporting and Reanalyzing
Social Media Trend 2018
1. Engagement, engagement, engagement
2. Chatbots
3. Social listening tools
a. Better customer care
b. More engaging content
c. Better marketing campaigns
4. Instagram Story
Tantangan dan Peluang Media Sosial bagi UKM
1. “Saya tidak punya waktu mengurus media sosial”
2. “Kapan waktu yang tepat untuk update?”
3. “Bagaimana membuat rencana pemasaran di media sosial”
4. “Apa sih, engagement itu? Bagaimanan caranya?”
5. “Perlukah beriklan di Facebook atau Instagram?”
6. “Perlukah outsource untuk mengurus media sosial bisnis saya?”
7. “Banyak sekali jenis media sosial. Yang mana yang tepat untuk bisnis saya?”
STUDI - TIM YANMAS DPKM-UGM MEI 2020
Informasi Dasar Usaha

Berdasarkan total responden UMKM, sebagian besar tergolong usaha mikro dengan jenis
bidang usaha
terbanyak dari bidang industri panggan dan kuliner, bidang kerajinan, dan bidang fahsion/konveksi.
Informasi Dasar Usaha

Struktur modal usaha kebanyakan berasal dari modal sendiri dan sebaran asal konsumen selain
berasal dari daerah lokal, kebanyakan berasal dari luar kota/DIY mulai dari daerah-daerah di Jawa
Tengah seperti Magelang, Semarang, Solo; daerah-daerah di Jawa Barat, DKI Jakarta, Bandung;
daerah-daerah di Jawa Timur, hingga ke luar pulau Jawa, seperti Bali, Sumatra, Kalimantan,
Sulawesi, Papua, dll.
1. Kegiatan Usaha selama Pandemi COVID-19

2 (3,3%)

Selama pandemi COVID-19, kegiatan usaha yang dilakukan oleh sebagian pelaku UMKM tidak
berjalan seperti biasanya bahkan hingga harus menghentikan kegiatan usaha untuk sementara
waktu selama periode pandemi dikarenakan beberapa alasan terkait penurunan daya beli, pangsa
pasar yang sepi, dan kendala-kendala lain dalam proses produksi dan distribusi.
Tanggung Jawab terhadap Karyawan selama Pandemi COVID-19

Sebagian pelaku UMKM memutuskan untuk merumahkan karyawan dan memberikan gaji tidak
penuh kepada karyawan selama pandemi COVID-19.
2. Stimulus Usaha selama Pandemi COVID-19

Pandemi COVID-19 juga berdampak pada kredit usaha yang diambil oleh sebagian pelaku UMKM.
Mereka yang kredit usahanya mengalami kemacetan selama pandemi COVID-19 memerlukan
suntikan dana/modal usaha agar tetap dapat bertahan selama periode pandemi masih
berlangsung.
Stimulus dari Otoritas Perbankan, Lembaga Pemerintah, dan Lembaga Lain

Selama pandemi COVID-19, sebagian besar pelaku UMKM tidak mendapatkan


stimulus/pendanaan baik dari otoritas perbankan, lembaga pemerintah, maupun dari lembaga
lainnya. Namun, terdapat keringanan berupa penangguhan angsuran pokok dan perpanjangan
jangka waktu pinjaman.
3. Kegiatan Produksi dan Distribusi selama Pandemi COVID-19

Pandemi COVID-19 juga berdampak kegiatan produksi dan distribusi yang menyebabkan para
pelaku UMKM untuk menghentikan kegiatan produksi untuk sementara dan terganggunya kegiatan
distribusi karena adanya pembatasan terkait penanganan pandemi COVID-19 serta daya beli yang
menurun dan ketersediaan bahan baku.
4. Pemasaran selama Pandemi COVID-19

Kegiatan pemasaran bagi sebagian pelaku UMKM tidak berjalan selama pandemi COVID-19 ini
dikarenakan pangsa pasar yang sepi dan terkait dengan aturan pembatasan sosial yang
diberlakukan selama pandemi sehingga para pelaku usaha harus menutup tokonya untuk
sementara yang menyebabkan kegiatan pemasaran tidak berjalan secara maksimal.
Media Pemasaran

Kegiatan pemasaran paling banyak dilakukan melalui media sosial, diantaranya yang paling
banyak digunakan adalah WhatsApp, Instagram, dan Facebook. Kegiatan pemasaran yang lain
dilakukan secara konvensional serta melalui marketplace, diantaranya yang paling banyak
digunakan adalah Shopee, Bukalapak, dan Tokopedia.
5. Kendala selama Pandemi COVID-19

Selama pandemi COVID-19, sebagian besar pelaku UMKM mengalami perubahan omset yang
mencapai 50-100% dan persentase penurunan order paling banyak mencapai 75-100% dari rata-
rata penjualan pada kondisi normal.
Penurunan Pendapatan

1 (1,7%)

Selama pandemi COVID-19, hampir seluruh responden (59 dari 60 UMKM) mengalami penurunan
pendapatan dikarenakan daya beli konsumen yang menurun dan minimnya bahan baku.
Berdasarkan grafik penurunan pendapatan, persentase penurunan pendapatan para pelaku
UMKM kebanyakan mencapai 75- 100% dari rata-rata pendapatan pada kondisi normal.
Pengalihan Kegiatan Bisnis selama Pandemi COVID-19

Selama pandemi COVID-19, para pelaku


UMKM rata-rata tidak mengalihkan bisnisnya
dan tetap bertahan dan fokus menjalankan
jenis usaha yang menjadi keterampilan dan
keahliannya masing- masing. Kendala modal
untuk memulai usaha baru juga menjadi
pertimbangan.
Sebagian lain mengalihkan bisnisnya ke
pertanian dan jenis-jenis usaha lain yang
sedang dibutuhkan masyarakat selama
pandemi, seperti berjualan sembako dan
kebutuhan pokok sehari- hari dan membuat
masker kain dan APD, agar tetap mendapatkan
penghasilan untuk bertahan hidup.
WANTIKNAS – KEMENKOP-UMKM – LESSON LEARNT
55

Anda mungkin juga menyukai