Anda di halaman 1dari 9

Technical Eng.

Dept

BAB 3
Improvement Oli Antikarat Pada Produk Screw Tapping Ø5 x 16 mm

23
Technical Eng. Dept

LEMBAR PERSETUJUAN
Diterbitkan di Jakarta, Agustus 2018

Disetujui Diperiksa Dibuat

Sujono Sumarwanto Siska Mutiara

24
Technical Eng. Dept

1. Latar Belakang
Pada tanggal 21 Juni 2018 terdapat claim dari pihak customer, yakni PT. YYY bahwa produk
tersebut mengalami kesulitan saat pencucian pada proses plating, sehingga harus dilakukan pencucian
sebanyak 2x. Screw Tapping Ø5 x 16 mm merupakan salah satu produk yang dihasilkan oleh PT.
XXX dengan kapasitas yang cukup besar.
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan sebelumnya, yakni analisis penggunaan oli pada
produk screw tapping ø5 x 16 mm (proses forming, rolling, dephospating, dan heat treatment)
diketahui bahwa penggunaan oli pada proses forming dan rolling berpengaruh namun tidak signifikan
dan hasil dipping lebih bersih ketika oli diganti menjadi jenis oli baru, proses dephospating tidak
berpengaruh pada proses dipping, dan proses Heat Treatment sekaligus penggunaan antikarat
berpengaruh pada produk-produk masih meninggalkan noda-noda yang menempel pada produk dan
bersih ketika di-dipping ulang.1 Analisis lanjutan, yakni analisis pengaruh oli dan media pendingin
setelah tempering terhadap proses pencucian (dipping) produk screw tapping ø5 x 16 mm diperoleh
bahwa sulitnya pencucian tidak dipengaruhi oleh media pendinginan setelah tempering, tetapi
dipengaruhi oleh penggunaan oli antikarat yang saat ini digunakan, yaitu Liqtro S1003. Pada oli
antikarat ini terkandung senyawa calcium sulfonate yang sulit larut dan bereaksi terhadap asam dan
basa yang lebih mudah dibandingkan ionnya, sehingga setelah proses dipping dilakukan masih
menempel pada produk.2 Adapun komposisi kimia dan sifat fisika Liqtro S1003 ditunjukkan pada
Tabel 1.
Tabel 1. Komposisi Kimia dan Sifat Fisika Liqtro S10033
No Parameter Sifat Fisika dan Kimia
1. Tipe Oil base
Calcium Sulfonate (5-10 %)
Komposisi Alkyl Benzene (0-5 %)
2.
Mineral oil (85-95 %)
3. Wujud Cairan Berwarna Coklat
4. Bau Sangat Menyengat
5. Flash Point >90 oC
6. Densitas 0.8331 g/cm3
7 Viskositas (40 oC) 7.03 cSt
Total Base Number
8 5.75 mg.KOH/g
(TBN)
9 Lifetime 3 Bulan

1
Mutiara. (2018). Analisis Penggunaan Oli Pada Produk Screw Tapping Ø5 X 16 MM (Proses Forming, Rolling, Dephospating, dan Heat
Treatment).
2
Mutiara. (2018). Analisis Pengaruh Oli Dan Media Pendingin Setelah Tempering Terhadap Proses Pencucian (Dipping) Produk Screw
Tapping Ø5 X 16 mm.
3
Liqtro. 2016. Safety Data Sheet : Liqtro Rust Gard S1003. PT. Smessindo Lubritech

25
Technical Eng. Dept

Berdasarkan pemaparan tersebut, maka dilakukan improvement pada oli anti karat Screw
Tapping Ø5 x 16 mm, yakni mengganti oli anti karat dengan yang lebih relevan sesuai kebutuhan.

2. Tujuan
Improvement ini bertujuan untuk mengetahui oli anti karat yang cocok untuk produk Screw
Tapping Ø5 x 16 mm.

3. Metode Pengujian
Prosedur pengujian yang dilakukan mengikuti serangkaian proses seperti yang terlihat pada
diagram alir Gambar 1.

Gambar 1. Diagram alir pengujian

4. Pembahasan
Produk oli anti karat yang digunakan dalam improvement ini adalah Liqtro S1003 dari PT.
Smessindo Indonesia yang saat ini digunakan oleh PT XXX, Preton R-350 H dari PT. Sugimura
Indonesia dan Liqtro V10 dari PT. Smessindo Indonesia untuk di-trial kan.
Berdasarkan komposisi kimia dan sifat fisika dari masing-masing produk, produk Liqtro
S1003 dan Preton R-350 H memiliki komposisi utama yang sama, yakni mineral oil. Hal ini
menyebabkan visual dari produk yang telah diberikan oli antikarat lebih mengkilap dan tidak cepat
kering. Mineral oil dapat dihilangkan dari produk dengan cara dilarutkan dalam larutan yang bersifat
basa, seperti larutan alkali murni dan larutan sabun. Sedangkan Liqtro V10 memiliki komposisi utama

26
Technical Eng. Dept

Isoparaffin solvent membuat produk berwarna lebih terang dan cepat kering. Selain itu, kandungan
aditif yang ada pada masing-masing produk mempengaruhi lamanya penghambatan proses oksidasi
dan seberapa mudah produk untuk dibersihkan sebelum plating. Hal ini dibuktikan dengan pengujian
SST, hasil Dipping, dan pengujian ruang terbuka. Adapun komposisi kimia dan sifat fisika dari
masing-masing produk tersebut ditunjukkan pada Tabel 2.
Tabel 2. Sifat fisika dan kimia dari Liqtro S10034, Preton R-350 H5, dan Liqtro V1036

No Parameter Liqtro S-1003 Preton R-350 H Liqtro V10


1 Tipe Oil Base Oil Base Solvent Base
Mineral Oil (85-95 Mineral oil (>90 Isoparaffin Solvent
%) %) (90.0-94.9 %)
Calcium Sulfonate Rust Preventives Corrosion Inhibitor
2 Komposisi
(5-10 %) (<10%) (>8%)
Alkyl Benzene (0-5
%)
Cairan Berwarna Cairan Berwarna Cairan Berwarna
3 Wujud
Coklat Kuning Coklat
Bau tidak
4 Bau Berbau Menyengat Berbau Menyengat
menyengat
Viscosity at 40 0C
5 7.03 5 1.612
(mm2/S)
6 Densitas (g/Cm3) 0.8331 0.84 0.761
7 Flash Point (0C) > 90 > 70 50
Total Acid Number
8 5.75 - 1
(TAN) (mg.KOH/g)
9 Lifetime (month) 3 2-5 2

4.1. Hasil Pengujian SST


Pengujian SST (Salt Spray Test) dilakukan bertujuan untuk menguji ketahanan produk yang
diaplikasikan pada Screw Tapping Ø5 x 16 mm terhadap korosi. Pengujian dilakukan selama 10 jam. 7
Berdasarkan pengujian SST, produk Liqtro S1003 memiliki ketahanan korosi terhadap garam yang
paling baik, setelah 10 jam pengujian belum timbul karat. Produk Preton R-350 H memiliki ketahanan
yang lebih rendah dibanding Liqtro S1003, namun masih cukup baik, setelah 4 jam pengujian timbul
karat <5% pada 1 dari 5 sampel yang diujikan. Terakhir, Liqtro V10 memiliki ketahanan korosi yang
paling buruk, setelah 3 jam pengujian timbul karat <5% pada 4 dari 5 sampel yang diujikan. Hal ini
sesuai dengan komposisi utama dari produk, Liqtro S1003 dan Preton R-350 H, yakni mineral oil

4
Liqtro. (2016). Safety Data Sheet : Liqtro Rust Gard S1003. PT. Smessindo Lubritech
5
Sugimura. (2018). Safety Data Sheet: Preton R-350 H. PT. Sugimura Indonesia
6
Liqtro. 2016. Safety Data Sheet : Liqtro Rust Gard V10. PT. Smessindo Lubritech
7
Motoyama, T., Shibata, J., & Matsuzaki, Y. (2015). U.S. Patent No. 9,080,123. Washington, DC: U.S. Patent and Trademark Office.

27
Technical Eng. Dept

lebih sulit bereaksi dengan senyawa lain karena strukturnya lebih stabil, sehingga proses oksidasi
lebih sulit terjadi. Preton R-350 H lebih cocok sebagai pengganti Liqtro S1003 dibandingkan dengan
Liqtro V10 dari segi ketahanan produk terhadap korosi, terkait dengan kondisi transportasi ekspor
produk menggunakan kapal laut yang cukup ekstrim. Hasil pengujian SST produk antikarat yang
diaplikasikan pada Screw Tapping Ø5 x 16 mm ditunjukkan pada Tabel 3.
Tabel 3. Hasil Pengujian SST Oli Antikarat Pada Produk Screw Tapping Ø5 x 16 mm
Tipe Oli Sampel Rust Jam Ke- (%)
No
Anti Karat Ke- 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 Liqtro
3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 S1003
4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 0 <5 <5 <5 <5 <5 <5 <5
2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Preton R-
2 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
350 H
4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 <5 5 <10 10 <15 15 <20 20
3 Liqtro V10
2 0 0 <5 5 <10 10 <15 15 <20 20
3 0 0 <5 5 <10 10 <15 15 <20 20
4 0 0 <5 5 <10 10 <15 15 <20 20
5 0 0 0 <5 5 <10 10 <15 15 <20

4.2. Hasil Pengujian Dipping


Pengujian dipping dilakukan untuk mengetahui apakah produk antikarat yang diaplikasikan
mudah untuk dihilangkan atau tidak. Pengujian Dipping dilakukan menggunakan air, air sabun
(degreasing), dan HCl 28-32 % dengan konsentrasi sebesar 300 mL/L 8. Adapun hasil pengujian
Dipping dari oli anti karat yang diaplikasikan pada Screw Tapping Ø5 x 16 mm ditunjukkan pada
Gambar 3. Berdasarkan pengujian dipping produk yang menggunakan Liqtro S1003 (Gambar 3 (a))
setelah didipping masih terdapat noda hitam pada produk bagian atas dan bawah kepala, serta ulirnya.
Produk yang menggunakan Preton R-350 H (Gambar 3 (b)) terdapat noda hitam pada produk bagian
atas dan bawah kepala. Produk yang menggunakan Liqtro V10 (Gambar 3 (c)) terdapat noda hitam
pada produk bagian atas dan bawah kepala, namun hanya sedikit. Hal ini disebabkan produk Liqtro
S1003 memiliki kandungan yang aditif yang cukup sulit larut dalam senyawa asam ataupun basa,
yakni calcium sulfonate seperti yang telah dipaparkan pada analisis sebelumnya. Begitupun dengan

8
QCPC IKP;

28
Technical Eng. Dept

Preton R-350 H dan Liqtro V10, namun senyawa aditif yang digunakan kemungkinan lebih mudah
dibersihkan dibandingkan dengan senyawa aditif pada Liqtro S1003 sehingga kemungkinan masih ada
yang tertinggal saat Dipping menggunakan HCL. Urutan mudahnya pencucian produk berdasarkan
penggunaan oli anti karat adalah Liqtro V10, Preton R-350 H, dan Liqtro S1003.

(a)

(b)

(c)

Gambar 3. Hasil pengujian dipping untuk (a) Liqtro S1003, (b) Preton R-350 H, dan (c) Liqtro
V10
4.3. Hasil Pengujian Ruang Terbuka

29
Technical Eng. Dept

Pengujian di ruang terbuka dilakukan bertujuan untu memperkuat pengujian terhadap


ketahanan korosi. Pengujian ini dilakukan selama 1 bulan terhitung tanggal 16 Juli 2018 hingga 16
agustus 2018. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, setelah sebulan masih belum
terdapat karat pada ketiga produk yang telah diaplikasikan, sehingga dapat diprediksi bahwa dalam
jangka waktu tersebut tidak akan terjadi karat pada ketiga produk. Hasil pengujian ruang terbuka
ditunjukkan pada Gambar 4.

\
(a)

(b)
Gambar 4. Hasil pengujian ruang terbuka (a) hari pertama pengujian dan (b) setelah 1 bulan
pengujian

4.4. Perhitungan Cost


Berdasarkan perhitungan cost, penggunaan produk Preton R-350 H dapat mengurangi biaya
penggunaan sebesar Rp. 324,000,- per bulannya dengan estimasi penggunaan sebanyak 216 L.
Sedangkan Liqtro V10 harus menambah biaya sebesar Rp. 468,000,- dengan penggunaan mencapai
234 L, penggunaan yang lebih banyak dapat disebabkan dari penguapan produk ke lingkungan. Hasil
perhitungan cost dari improvement ini ditunjukkan pada Tabel 4.

30
Technical Eng. Dept

Tabel 4. Perhitungan cost improvement oli anti karat Screw Tapping M5x16
mm
No Parameter Liqtro S1003 Preton R-350 H Liqtro V10
Berat Sebelum diberi oli anti
1 3.85 3.85 3.85
karat (g)
2 Berat setelah diberi anti karat (g) 3.87 3.87 3.86
3 Berat setelah pengeringan (g) 3.86 3.86 3.86
Berat oli anti karat yang
4 0.01 0.01 0.01
digunakan (g)
Volume anti karat yang
5 0.012 x 10-3 0.012 x 10-3 0.01 x 10-3
digunakan per pcs (L)
6 Jumlah produksi per bulan (pcs) 18,000,000 18,000,000 18,000,000
Volume anti karat yang
7 216 216 234
digunakan per bulan (L)
8 Price Oli per Liter Rp. 32,500 Rp. 31,000 Rp. 32,000
9 Price Oli Perbulan Rp. 7,020,000 Rp. 6,696,000 Rp. 7,488,000
Saving cost oli perbulan Rp. 324,000 (Rp. 468,000)

5. Kesimpulan
Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa Liqtro S1003 diganti
dengan Preton R-350 H dengan pertimbangan hasil uji SST cukup baik, Hasil Dipping berada
dipertengahan dan cukup bersih untuk plating, Hasil uji di ruang terbuka selama 1 bulan belum ada
karat, dan adanya costdown sebesar Rp. 324,000,- perbulannya dengan estimasi produk yang produksi
sebanyak 18 juta Pcs.

31

Anda mungkin juga menyukai