DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS PURWOKERTO UTARA II
Jl. Jatisari No 29 Purwokerto 53125
Tlp. (0281) 639 110 E-mail : pkm_2pwtutara@yahoo.co.id
A. Pendahuluan
Hepatitis adalah peradangan hati yang disebabkan oleh bakteri, parasit, virus,
autoimmune, alkohol. Dari keseluruhan penyebab tersebut yang menjadi masalah
kesehatan masyarakat adalah Hepatitis virus. Hepatitis virus terdapat beberapa
jenis yaitu Hepatitis A dan E, yang ditularkan secara fecal oral, bersifat akut, sering
timbul sebagai Kejadian Luar Biasa, dapat sembuh sempurna dan tidak menjadi
kronis, sedangkan Hepatitis B, C dan D ditularkan melalui darah dan cairan tubuh
serta parenteral, dapat menjadi kronis, sirosis lalu menjadi kanker hati.
Hepatitis B dapat ditularkan dengan berbagai macam cara. Hepatitis B dapat
ditularkan secara vertikal dari ibu ke anak atau secara horizontal dari anak ke anak.
Sumber utama penularan virus hepatitis B adalah darah. Hepatitis B juga dapat
ditularkan melalui kontak dengan cairan tubuh dari orang yang terinfeksi. Semua
cairan tubuh bisa menular, namun hanya darah, cairan vagina, dan air mani yang
telah terbukti menular. Selain itu, penularan bisa terjadi melalui perkutan dan
permukosa cairan tubuh yang menular. Paparan yang menyebabkan transmisi
hepatitis B adalah transfusi dari darah yang belum diskrining , jarum suntik yang
tidak steril pada prosedur hemodialisa , akupuntur, tato dan pada petugas
kesehatan yang tertusuk jarum suntik yang mengandung darah pasien yang
terinfeksi hepatitis.
B. Latar Belakang
Fokus pada pencegahan penularan ibu ke anak (PPIA) karena 95% penularan
Hepatitis B adalah secara vertikal yaitu dari ibu yang positif Hepatitis B ke bayi yang
dilahirkannya. Sejak tahun 2015 telah dilakukan Kegiatan Deteksi Dini Hepatitis B
(DDHB) pada ibu hamil dipelayanan kesehatan dasar (Puskesmas) dan
Jaringannya.
Berdasarkan Sistem Informasi Hepatitis dan Penyakit Infeksi Saluran
Pencernaan (SIHEPI) 2018-2019 jumlah ibu hamil yang diperiksa hepatitis B
sebanyak 1. 643.204 di 34 provinsi. Hasilnya, sebanyak 30.965 ibu hamil reaktif
(terinfeksi virus hepatitis B), dan 15.747 bayi baru lahir dari ibu rekatif hepatitis B
telah diberikan Imunoglobulin Hepatitis B (HBIg). Pada tahun 2018, tidak dtemukan
adanya ibu hamil yang positif hepatitis B di Puskesmas Purwokerto Utara II.
C. Maksud dan Tujuan
1. Tujuan umum
Memberikan pelayanan pencegahan dan penanganan yang berkualitas bagi
kelompok ibu hamil, Wanita Usia Subur (WUS) dan Pasangan Usia Subur (PUS)
terhadap penularan Hepatitis B
2. Tujuan khusus
a. Untuk mencegah terjadinya penularan Infeksi HIV dari ibu ke bayi.
b. Melakukan penanganan pasien ibu hamil, wanita usia subur, maupun
pasangan usia subur yang terinfeksi Hepatitis.
E. Tata Hubungan Kerja / Pembagian peran lintas sektoral dan lintas program
1. Lintas Sektoral
a. Lurah : sebagai pengambil kebijakan di tingkat kelurahan dan sebagai
penggerak masyarakat dalam melakukan deteksi dini hepatitis B pada ibu
hamil.
b. FKK : memilki tata hubungan kerja dalam membantu petugas puskesmas
untuk menginformasikan pada masyarakat akan pentingnya deteksi dini pada
Hepatitis B.
c. Kader : sebagai mitra kerja memilki tata hubungan kerja dalam
menginformasikan pada masyarakat akan pentingnya deteksi dini pada
Hepatitis B di wilayahnya
2. Lintas Program
a. Kepala Puskesmas : sebagai penanggung jawab atas semua kegiatan
Puskesmas, memonitor dan mengevaluasi hasil kegiatan
b. Penanggung jawab UKM : Sebagai koordinator pokja UKM, menyusun
rencana kegiatan dan evaluasi kegiatan hasil kegiatan
c. Promkes : memberikan edukasi pada masyarakat akan pentingnya deteksi
dini hepatitis B pada ibu hamil
d. Surveilans : melakukan surveilans pada kasus hepatitis B
e. Bidan: Sebagai pelaksana kegiatan, memberikan konseling dan rujukan
apabila ditemukan kasus hepatitiis B pada ibu hamil
f. Analis : melakukan pengambilan sampel dan pemeriksaan laboratorium
terkait deteksi dini Hepatitis pada Ibu hamil.
H. Sasaran
Sasaran deteksi dini hepatitis B adalah ibu hamil.
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Purwokerto Utara II Penanggungjawab Program