KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-Nya
Dokumen Sistem Manajemen Lingkungan SML Laboratorium Pengolahan Limbah Padat dan
Limbah B3 ini dapat selesai tepat pada waktunya. Dokumen SML merupakan dokumen yang
berisi komitmen dan kebijakan lingkungan serta program-program untuk melakukan
pengelolaan lingkungan oleh perusahaan.
Laboratorium Pengolahan Limbah Padat dan Limbah B3 Departemen Teknik
Lingkungan ITS adalah fasilitas yang digunakan untuk tempat pelaksanaan praktikum mata
kuliah Kimia Lingkungan dan Mikrobiologi. Selain digunakan untuk memfasilitasi kegiatan
pembelajaran mahasiswa, laboratorium ini juga melayani pelayanan publik berupa uji sampel
limbah padat dan pengolahan bahan berbahaya dan beracun (B3). Dalam kegiatannya terdapat
banyak potensi pencemaran terhadap lingkungan yang diakibatkan oleh limbah dari lab
tersebut. Oleh karena itu, diperlukan adanya suatu Sistem Manajemen Lingkungan yang baik.
Akhirnya, kami ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak terkait
yang turut membantu terselesaikannya dokumen SML ini. Semoga dokumen ini bermanfaat
bagi instansi ataupun pihak-pihak lainnya yang memerlukan informasi mengenai Laboratorium
Pengolahan Limbah Padat dan Limbah B3 Departemen Teknik Lingkungan ITS.
Penyusun
1
Sistem Manajemen Lingkungan
Laboratorium Pengolahan Limbah Padat dan Limbah B3
DAFTAR ISI
2
Sistem Manajemen Lingkungan
Laboratorium Pengolahan Limbah Padat dan Limbah B3
BAB I
PENDAHULUAN
3
Sistem Manajemen Lingkungan
Laboratorium Pengolahan Limbah Padat dan Limbah B3
mikrobiologi dengan topik uji toksisitas logam berat pada tanah dan pengamatan
bakteri E.coli pada beberapa jenis air.
2. Pengembangbiakan dan pengamatan mikroorganisme
Kegiatan pengembangbiakan dan pengamatan mikroorganisme adalah kegiatan
yang umumnya dilakukan di laboratorium ini. Kegiatan ini ada yang hanya
membutuhkan waktu sehari dan ada pula yang membutuhkan waktu berhari-hari,
tergantung dari jenis pengamatannya. Proses pengembangbiakan mikroorganisme
dilakukan dengan proses inkubasi agar mikroorganisme memperoleh suhu optimum
sehingga bisa berkembang dengan baik. Jika perkembangbiakan mikroorganisme
baik, maka hasil pengamatan mikroorganisme akan tepat.
3. Pengolahan limbah padat
Limbah padat hasil kegiatan praktikum di laboratorium pengolahan limbah padat
dan limbah B3 dapat berupa lateks bekas pakai, kapas lemak bekas pakai, media
tumbuh agar mikroorganisme (sampel), tisu bekas pakai, dan masker bekas pakai.
Untuk limbah padat yang sudah tidak bisa dan/atau tidak boleh digunakan kembali
(masker bekas pakai, lateks bekas pakai, media tumbuh agar mikroorganisme atau
sampel, dan tisu bekas pakai) akan dibuang di tempat sampah yang terletak di dalam
laboratorium. Tempat sampah di dalam laboratorium adalah tempat penyimpanan
limbah padat sementara. Sementara, untuk limbah padat yang masih bisa digunakan
kembali seperti kapas lemak diletakkan di sebuah wadah penyimpanan yang
bertuliskan “Kapas Lemak” di dalam laboratorium untuk digunakan kembali di
kemudian hari. Kapas lemak bekas pakai yang akan digunakan kembali hanyalah
kapas lemak yang masih layak secara fisik untuk bisa digunakan kembali.
4. Pengolahan limbah cair bekas penelitian
Limbah cair di laboratorium pengolahan limbah padat dan limbah B3 adalah berupa
cairan-cairan kimia dari kegiatan praktikum. Pada umumnya limbah cair yang
dihasilkan bersifat B3. Oleh karena itu, cairan kimia tersebut tidak boleh langsung
dibuang ke wastafel karena memiliki dampak negative seperti warna pekat pada
cairan bahan kimia yang susah hilang jika sudah menempel di dinding wastafel
sehingga mengakibatkan proses pembersihan menjadi lebih lama. Selain itu, karena
kandungan berbahaya dari bahan kimia itu sendiri. Oleh karena itu, biasanya limbah
cair bekas penelitian akan dibuang di sebuah wadah penyimpanan sementara yaitu
berupa jerigen yang bertuliskan nama bahan kimianya untuk kemudian dibuang di
penyimpanan sementara kedua (tangki penyimpanan bahan kimia bekas pakai)
4
Sistem Manajemen Lingkungan
Laboratorium Pengolahan Limbah Padat dan Limbah B3
5
Sistem Manajemen Lingkungan
Laboratorium Pengolahan Limbah Padat dan Limbah B3
BAB II
PENILAIAN PENDAHULUAN
6
Sistem Manajemen Lingkungan
Laboratorium Pengolahan Limbah Padat dan Limbah B3
optimasi proses, relokasi dan sebagainya. Tindakan pengurangan terhadap dampak yang
ditimbulkan oleh aspek lingkungan yang diidentifikasikan dapat dilakukan dengan cara
pengolahan limbah yang dihasilkan.
5. Memilih dan menetapkan tindakan pengendalian dampak lingkungan yang sesuai.
Adapun kriteria yang digunakan untuk menetapkan alternatif yang akan digunakan untuk
mengendalikan dampak negatif pada lingkungan adalah alternatif yang berpengaruh
paling besar dalam pencegahan pencemaran dan paling mudah untuk dilaksanakan.
Metode yang digunakan untuk analisa pengambilan keputusan dalam menentukan
alternatif yang paling tepat adalah dengan voting, pembobotan dan analisa rasio
keuntungan dan biaya. Apabila dalam menetukan solusi suatu masalah yang
membutuhkan biaya yang besar sebaiknya menggunakan metode analisa rasio
keuntungan dan biaya.
Identifikasi aspek lingkungan berfungsi untuk menentukan aspek-aspek lingkungan yang
signifikan baik dalam kegiatan yang dilakukan oleh Laboratorium Limbah Padat dan B3.
Identifikasi aspek lingkungan digunakan sebagai dasaran untuk menganalisa risiko yang dapat
ditimbulkan oleh dampak lingkungan akibat kegiatan yang dilakukan di dalam laboratorium.
Dampak lingkungan yang dimaksud merupakan kejadian yang tidak diinginkan akibat kegiatan
yang dilakuan. Setelah diidentifikasi, maka hasil identifikasi aspek lingkungan
didokumentasikan pada formulir. Hasil identifikasi aspek lingkungan masing-masing bagian
tersebut akan dievaluasi dan selanjutnya mendapatkan persetujuan. Apabila terjadi
pembangunan baru dan atau perubahan dalam kegiatan yang berpengaruh terhadap lingkungan,
bagian yang bertanggungjawab harus melakukan perubahan dan atau penambahan aspek
lingkungan. Indentifikasi Aspek Lingkungan Laboratorium Limbah Padat dan B3 Departemen
Teknik Lingkungan dapat dilihat pada tabel 2.1.
Tabel 2.1 Identifikasi Aspek Lingkungan Laboratorium Limbah Padat dan B3
7
Sistem Manajemen Lingkungan
Laboratorium Pengolahan Limbah Padat dan Limbah B3
Aspek-aspek lingkungan yang telah diidentifikasi seperti di atas akan dikaji ulang setiap
periode secara berkala tergantung bahan yang akan dievaluasi. Evaluasi atau audit terhadap
laboratorium ini dilakukan dari pihak internal dan eksternal. Audit dari internal biasa dilakukan
oleh mahasiswa tiap tahun untuk keperluan tugas sedangkan audit dari eksternal dilakukan oleh
pihak akreditasi seperti AUN, IABEE dan lain-lain dengan periode audit tergantung dari jenis
akreditasinya.
8
Sistem Manajemen Lingkungan
Laboratorium Pengolahan Limbah Padat dan Limbah B3
Penggunaan bahan kimia untuk menguji suatu Penurunan pada ketersediaan bahan kimia
sampel Pencemaran akibat penggunaan bahan kimia
Pengujian dan pengamatan Penggunaan energi listrik untuk menjalankan
1 Pengurangan sumber daya alam tak terbarukan
sampel alat-alat laboratorium
Pembersihan alat-alat laboratorium Pencemaran air
Paparan bahan kimia Gangguan kesehatan
Penggunaan bakteri, jamur atau jenis
Pengembangbiakan dan mikroorganisme lain sebagai objek pengamatan Kontaminasi mikroorganisme di lingkungan
2
pengamatan mikroorganisme
Pembersihan alat-alat laboratorium Pencemaran air
3 Pengolahan limbah padat Penampungan sementara limbah padat Peningkatan timbulan sampah
9
Sistem Manajemen Lingkungan
Laboratorium Pengolahan Limbah Padat dan Limbah B3
1. Kemungkinan Terjadi
Skor 1 = Tidak akan terjadi dampak (dengan prosedur yang ada kecil kemungkinan
terjadi)
Skor 5 = Jarang terjadi dampak (kemungkinan terjadi dalam 5 tahun ke depan)
Skor 9 = Sering terjadi dampak (kondisi kritis yang dapat terjadi dalam 1 tahun ke
depan)
2. Konsekuensi Dampak
Skor 1 = Tidak ada kerusakan terhadap lingkungan dan tidak ada gangguan
kesehatan pada manusia.
Skor 5 = Terdapat resiko kerusakan terhadap lingkungan dan berdampak kepada
kesehatan manusia.
Skor 9 = Terdapat resiko kerusakan permanen terhadap lingkungan dan berdampak
akut pada kesehatan manusia.
3. Dampak Kemasyarakatan
Skor 1 = Tidak pernah ada keluhan dari masyarakat maupun dosen/mahasiswa.
Skor 5 = Ada keluahan dari dosen/mahasiswa dan masyarakat.
Skor 9 = Ada keluhan hingga dilaporkan kepada media massa dan pengadilan.
4. Metode Pengendalian
Skor 1 = Ada prosedur dan ada aktivitas pengendalian terhadap dampak.
Skor 5 = Ada prosedur pengendalian dampak namun tidak dijalankan.
Skor 9 = Tidak ada prosedur dan aktivitas pengendalian terhadap dampak.
5. Derajat Kepulihan Dampak
Skor 1 = Cepat pulih (1 tahun – 10 tahun)
Skor 5 = Lama pulih (> 10 tahun)
Skor 9 = Tidak pulih
Penilaian dilakukan dengan cara memasukkan skor berdasarkan kriteria aspek dan
dampak lingkungan kemudian menjumlahkannya. Aspek dan dampak lingkungan yang sangat
penting adalah aspek dan dampak lingkungan yang memerlukan penanganan/pengendalian
10
Sistem Manajemen Lingkungan
Laboratorium Pengolahan Limbah Padat dan Limbah B3
secara cepat, tepat dan mendesak agar tidak menimbulkan dampak yang berbahaya bagi
perusahaan, masyarakat serta lingkungan sekitarnya. Kategori penilaian aspek dan dampak
lingkungan penting diklasifikasikan seperti pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3 Kategori Penilaian Aspek dan Dampak Lingkungan
No Rentang Nilai Kriteria Tindakan
1 <10 Tidak penting Dianjurkan adanya pengurangan resiko
2 10 – 19 Cukup penting Dilaksanakannya pengurangan resiko
Dilaksanakan pengurangan resiko dan
3 20 – 29 Penting
pengevaluasian lebih lanjut
Wajib dilaksanakan pengurangan resiko
4 30 – 45 Sangat penting
dan pengevaluasian lebih lanjut
Dalam hal ini, minimal skor penilaian adalah 5 dan maksimal adalah 45.
Penilaian aspek dan dampak lingkungan dilakukan pada kondisi kegiatan berjalan
normal. Penilaian ini kemudian sebagai dasaran untuk membuat kebijakan lingkungan yang
akan ditetapkan. Penilaian aspek dan dampak lingkungan dapat dilihat pada Tabel 2.4.
11
Sistem Manajemen Lingkungan
Laboratorium Pengolahan Limbah Padat dan Limbah B3
12
Sistem Manajemen Lingkungan
Laboratorium Pengolahan Limbah Padat dan Limbah B3
BAB III
KEBIJAKAN LINGKUNGAN
Pengguna Laboratorium Pengolahan Limbah Padat dan Limbah B3 harus mengetahui dan
melaksanakan standar operasional prosedur (SOP) ini agar lingkungan dapat tekelola dengan baik.
13
Sistem Manajemen Lingkungan
Laboratorium Pengolahan Limbah Padat dan Limbah B3
BAB IV
PERENCANAAN
14
Sistem Manajemen Lingkungan
Laboratorium Pengolahan Limbah Padat dan Limbah B3
Limbah cair diolah oleh pihak ketiga. Limbah cair ditampung dalam jirigen dan apabila
sudah penuh diserahkan kepada pihak ketiga untuk diolah. Tidak ada dokumen tertulis volume
limbah yang dihasilkan, maupun informasi pihak ketiga yang mengolah limbah tersebut dan
informasi lainnya.
15
Sistem Manajemen Lingkungan
Laboratorium Pengolahan Limbah Padat dan Limbah B3
BAB 5
PEMANTAUAN DAN PENGUKURAN
16
Sistem Manajemen Lingkungan
Laboratorium Pengolahan Limbah Padat dan Limbah B3
- - - Tidak ada
pemantauan dan
Air bekas
pengukuran secara
pencucian alat
tertulis mengenai
laboratorium
air effluen IPAL
secara berkala.
Paparan bahan - - - -
kimia
17
Sistem Manajemen Lingkungan
Laboratorium Pengolahan Limbah Padat dan Limbah B3
18
Sistem Manajemen Lingkungan
Laboratorium Pengolahan Limbah Padat dan Limbah B3
Pada laboratorium Limbah Padat dan B3 Teknik Lingkungan belum menerapkan sistem
manajemen lingkungan sesuai prosedur sehingga tidak ada bukti dokumen pelaksanaan SML.
Pada laboratorium tersebut hanya mempunyai dokumen alat-alat laboratorium (Log Book),
MSDS, dan tata tertib laboratorium.
19
Sistem Manajemen Lingkungan
Laboratorium Pengolahan Limbah Padat dan Limbah B3
BAB 6
KAJIAN MANAJEMEN
1. Personil yang memiliki informasi dan pengetahuan (personil dalam hal ini merupakan
Manajemen Representatif).
2. Personil yang dapat membuat keputusan tentang perusahaan dan sumber daya (personil
dalam hal ini merupakan Manajemen Puncak).
20
Sistem Manajemen Lingkungan
Laboratorium Pengolahan Limbah Padat dan Limbah B3
Hal-hal yang termasuk isi dari rapat kajian manajemen adalah sebagai berikut:
a. Kesesuaian dan keefektifan kebijakan dengan kebutuhan terhadap perubahan
b. Kesesuaian dan keefektifan dari tujuan, sasaran dan program terhadap pencapaian
kinerja dengan kebutuhan dan perubahan
c. Kesesuaian dan keefektifan sistem manajemen lingkungan secara keseluruhan
d. Hasil dari audit sistem manajemen lingkungan
e. Evaluasi dan tindakan perbaikan yang telah dilaksanakan dengan menggunakan hasil
kajian sebelumya
f. Laporan kemajuan terhadap lingkungan kerja
g. Data statitik pemantauan
h. Pengumpulan informasi-informasi lain yang terkait
i. Keluhan-keluhan dari pihak lain .
Setiap rapat kajian manajemen harus dilakukan dokumentasi secara mendetail, antara lain:
1. Undangan rapat
2. Daftar kehadiran
3. Hasil diskusi
4. Tindakan penyelesaian masalah
Setelah diadakan rapat dengan pihak – pihak yang terkait dan telah dilakukan proses audit
internal maupun eksternal, Laboratorium Limbah Padat dan B3 Teknik Lingkungan belum
menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan yang sesuai prosedur. Tidak terdapat pula dokumen
bukti pelaksanaan SML. Laboratorium tersebut hanya mempunyai dokumen-dokumen seperti
buku daftar alat-alat laboratorium, MSDS, dan Tata Tertib Laboratorium.
Sebagai contoh yaitu pengelolaan limbah cair tidak ada dokumen mengenai berapa volume
limbah yang dihasilkan, lama penyimpanan dan pihak ketiga penerima limbah tersebut. Sedangkan
untuk limbah padat dari laboratorium( masker, lateks) dibuang tercampur dengan limbah non
laboratorium.
6.2 Perbaikan Berkelanjutan
Penerapan SML tidak dapat dilaksanakan secara langsung dan segera memberikan hasil
nyata terhadap perbaikan kinerja lingkungan perusahaan dan pelestarian lingkungan hidup. Potensi
perbaikan bersifat bertahap, namun berkelanjutan secara sistematis dan efisien. Karena
21
Sistem Manajemen Lingkungan
Laboratorium Pengolahan Limbah Padat dan Limbah B3
Laboratorium Limbah Padat dan B3 Teknik Lingkungan belum ada Sistem Manajemen
Lingkungan, maka diharapkan kedepannya dapat menjalankan SML sesuai prosedur yang ada.
22
Sistem Manajemen Lingkungan
Laboratorium Pengolahan Limbah Padat dan Limbah B3
23
Sistem Manajemen Lingkungan
Laboratorium Pengolahan Limbah Padat dan Limbah B3
24