KEPUTUSAN
KEPALA UPTD PUSKESMAS COT BA’U KOTA SABANG
NOMOR : 113 TAHUN 2018
TENTANG
PERMINTAAN PEMERIKSAAN,PENERIMAAN SPESIMEN,PENGAMBILAN
DAN PENYIMPANAN SPESIMEN
MEMUTUSKAN
YUDI FARIANSYAH
LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA
UPTD PUSKESMAS COT BA’U
NOMOR : 113 TAHUN 2018
TENTANG : PERMINTAAN PEMERIKSAAN
PENERIMAAN
SPESIMEN,PENGAMBILAN DAN
PENYIMPANAN SPESIMEN DI
LABORATORIUM PUSKESMAS COT
BA’U.
1. Penerimaan spesimen
Petugas laboratorium memeriksa kesesuaian antara spesimen yang
diterima dengan formulir permintaan pemeriksaan, spesimen yang
tidak sesuai dan memenuhi persyaratan hendaknya ditolak.
Petugas laboratorium yang menerima spesimen harus mengenakan jas
laboratorium.
Petugas laboratorium menganggap semua spesimen infeksius dan
menangani dengan hati-hati.
Petugas laboratorium melarang tamu/pasien menyentuh barang apapun
yang terdapat pada meja dimana specimen berada.
2. Pengambilan spesimen
Petugas laboratorium memberikan penjelasan kepada pasien mengenai
persiapan dan tindakan yang hendak dilakukan.
Petugas laboratorium melaksanakan pengambilan spesimen dengan benar
agar spesimen tersebut mewakili keadaan yang sebenarnya.
Petugas laboratorium melakukan pengambilan darah vena dengan cara;
a. Plebotomi/menggunakan tabung vakum :
1. Petugas laboratorium meminta posisi pasien untuk duduk atau
berbaring dengan posisi lengan pasien harus lurus, jangan
membengkokkan siku, memilih lengan yang banyak melakukan
aktivitas
2. Petugas laboratorium meminta pasien untuk mengepalkan tangan
3. Petugas laboraturium memasang tourniquet 10 cm diatas lipat siku
4. Petugas laboraturium memilih bagian vena mediana cubiti
5. Petugas laboraturium membersihkan kulit pada bagian yang akan
diambil darahnya dengan alcohol 70% dan membiarkan.
6. Petugas laboraturium menusuk bagian vena tadi dengan lubang
jarum menghadap ke atas dengan sudut kemiringan 15 derajat,
tekan tabung vakum sehingga darah terisap kedalam tabung.
7. Petugas laboratorium melepas tourniquet dan meminta pasien
melepaskan kepalan tangan.
8. Petugas laboratorium membiarkan darah mengalir ke dalam tabung
sampai selesai. Apabila dibutuhkan darah dengan antikoagulan yang
berbeda dan volume lebih banyak, digunakan tabung vakum yang
lain.
9. Petugas laboratorium melepaskan tabung vakum.
10. Petugas laboratorium menarik, meletakkan kapas kering pada bekas
tusukan. Setelah darah berhenti, petugas laboratorium memplester
bagian ini.
11. Petugas laboratorium mencampur tabung vakum yang beri darah
dengan cara dibolak-balik 5 kali atau sesuai yang dipersyaratkan
sesuai warna tutup tabung vakum.
b. Menggunakan spuit
1. Petugas laboratorium meminta pasien posisi untuk diaduk atau
berbaring dengan posisi lengan pasien harus lurus, jangan
membengkokkan siku, memilih lengan yang banyak melakukan
aktivitas.
2. Petugas laboratorium meminta pasien untuk mengepalkan tangan.
3. Petugas laboraturium memasang tourniquet 10 cm diatas lipat
siku.
4. Petugas laboraturium memilih bagian vena mediana cubiti.
5. Petugas laboraturium membersihkan kulit pada bagian yang akan
diambil darahnya dengan alcohol 70% dan membiarkan.
6. Petugas laboratorium menusuk bagian vena tadi dengan lubang
jarum spuit menghadap ke atas dengan sudut kemiringan 15 derajat,
tarik pendorong yang terdapat pada spuit kemudian darah akan
masuk/terisap ke dalam spuit.
7. Petugas laboratorium melepas tourniquet dan meminta pasien
melepaskan kepalan tangan.
8. Petugas laboratorium membiarkan darah mengalir ke dalam tabung
spuit sampai selesai. Apabila dibutuhkan darah dengan antikoagulan
yang berbeda dan volume lebih banyak,spuit yang digunakan sesuai
dengan kebutuhan darah.
9. Petugas laboratorium menarik, meletakkan kapas kering pada bekas
tusukan. Setelah darah berhenti, petugas laboratorium memplester
bagian ini.
10. Petugas laboratorium mencampur tabung vakum yang beri darah
dengan cara dibolak-balik 5 kali atau sesuai yang dipersyaratkan
sesuai warna tutup tabung vakum.
Pengambilan darah kapiler :
1. Petugas laboratorium membersihkan bagian yang akan ditusuk
dengan alkohol 70% dan membiarkan sampai kering.
2. Petugas laboratorium memegang bagian yang akan ditusuk supaya
tidak bergerak dan tekan sedikit supaya rasa nyeri berkurang.
3. Petugas laboratorium menusuk pada jari dengan arah tegak lurus
pada garis garis sidik kulit jari.
4. Petugas laboratorium membuang tetesan darah yang pertama keluar
dengan memakai kapas kering.
5. Petugas laboratorium memakai tetes darah berikutnya untuk
pemeriksaan.
3. Penyimpanan spesimen
a. Petugas laboratorium menyimpan beberapa spesimen yang tidak
langsung diperiksa dengan memperhatikan jenis pemeriksaan yang
akan diperiksa, sampel berupa serum disimpan dilemari es suhu 2-8C
b. Petugas laboratorium menyimpan spesimen dengan beberapa macam
cara, antara lain :
Disimpan pada suhu kamar.
Disimpan dalama lemari es dengan suhu 0C - 8C
Dapat diberikan bahan pengawet.
Penyimpanan spesimen darah dalam bentuk serum.
4. Penanganan spesimen
a. Petugas laboratorium memperlakukan setiap spesimen sebagai bahan
infeksius.
b. Petugas laboratorium menyimpan semua spesimen darah pada wadah
yang memiliki kontruksi yang baik.
c. Petugas laboratorium mengumpulkan spesimen dengan hati-hati guna
menghindari pencemaran dari luar container atau laboratorium.
d. Petugas laboratorium yang memproses spesimen darah dan cairan
tubuh (contoh: membuka tutup lubang vakum) harus menggunakan
sarung tangan dan masker.
e. Petugas laboratorium mencuci tangan dan mengganti sarung tangan
setelah memproses spesimen- spesimen tersebut
YUDI FARIANSYAH