Anda di halaman 1dari 3

PEMERIKSAAN BTA

Nomor
Dokumen
Nomor
0
Revisi
SOP
Tanggal
02 Januari 2018
Terbit

Halaman 1/3
UPTD PUSKESMAS Yudi fariansyah,S.ST
COT BA’U NIP. 197304171998031001

1. Pengertian Pemeriksaan BTA adalah pemeriksaan laboratorium dengan bahan


sputum sebagai bahan pemeriksaan untuk mengetahui adanya bakteri
tahan asam (Mycobacterium tuberculosis).
2. Tujuan Sebagai acuan dalam melaksanakan Pemeriksaan BTA di Puskesmas
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No tahun 2018 tentang Pelayanan dan Jenis
Pemeriksaan Laboratorium
4. Referensi  Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 37 Tahun
2012 tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
 Buku Panduan Mikroskopis TB untuk Program Tuberkulosis
Nasional, Tahun 2014
5. Dokumen
terkait Rekam medis
6. Prosedur/ Alat-alat :
langkah-langkah  Objek Glass
 Pipet Tetes
 Lidi
 Penyangga
 Bunsen
 Sarung tangan
 Masker
 Jas laboratorium
 Mikroskop
 Stopwatch

1
Persiapan Bahan :
 Sputum/dahak
 Aquades
 Alkohol Asam 3%
 Methylen Blue
 Carbol Fuchsin 3%
 Oil Imersi

1. Petugas melakukan pembuatan sediaan dahak/sputum

 Petugas menyiapkan kaca yang baru dan bersih


 Tuliskan nomor register pada kaca sediaan
 Ambil sampel dahak yang purulen dengan lidi dan menyebarkan
sampel secara spiral kecil-kecil pada permukaan kaca sediaan
dengan ukuran 2x3 cm
 Keringkan sediaan pada suhu kamar
 Kemudian lakukan fiksasi dengan melewatkan sediaan pada api
bunsen/spiritus 2-3 kali dengan posisi sediaan menghadap ke
atas
2. Petugas melakukan pewarnaan sediaan
 Letakkan sediaan dengan bagian apusan menghadap ke atas
pada rak pewarnaan, antara satu sediaan dengan sediaan
lainnya berjarak kurang lebih 1 jari
 Tambahkan larutan ZN A (karbol Fuchsin) hingga menutupi
seluruh permukaaan sediaan
 Panaskan sediaan dari bawah dengan menggunakan sulut api
setiap sediaan sampai keluar uap, jangan sampai mendidih
 Diamkan sediaan selama 5 menit
 Bilas sediaan dengan air mengalir
 Tambahkan larutan ZN B (asam alkohol) hingga warna merah
pada sediaan hilang/bersih
 Bilas sediaan dengan air mengalir
 Genangi sediaan dengan larutan ZN C (methylen blue) 10-20
detik
 Bilas sediaan dengan air mengalir
 Biarkan sediaan kering pada rak pengeringan

2
3. Petugas melakukan pembacaan sediaan menggunakan mikroskop
pembesaran lensa obyektif 10 kali untuk menentukan area lapangan
pandang sediaan kemudian melanjutkan dengan pembesaran lensa
obyektif 100x untuk identifikasi bakteri tahan asam
 Lakukan pembacaan sepanjang garis horizontal terpanjang dari
ujung kiri ke ujung kanan minimal 100 lapang pandang

 Petugas melaporkan hasil pemeriksaan sesuai skala


International Union Against To Lung Disease (IUATLD) :
 Negatif : tidak ditemukan BTA dalam 100 lapanganan pandang
 Scanty : ditemukan 1-9 BTA dalam 100 lapangan pandang
(petugas menuliskan jumlah BTA yang ditemukan)

 1+ : ditemukan 10-99 BTA dalam 100 lapangan pandang


 2+ : ditemukan 1-10 BTA dalam 1 lapangan pandang
(petugas memeriksa minimal 50 lapangan pandang)

 3+ : ditemukan 10 BTA dalam 1 lapangan pandang


(petugas memeriksa minimal 20 lapangan pandang)

Petugas melakukan pencatatan hasil pemeriksaan.


Laboratorium
7. Unit Terkait Poli umum
Poli MTBS

8.
Rekaman Historis Perubahan
No Yang Dirubah Isi Perubahan Tgl.Mulai Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai