Anda di halaman 1dari 3
FORMAT ANALISIS GENDER DENGAN METODE “ GAP” Nama SKPD /Lembaga : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tuban 1 Kebijakan: Rendahnya kompetensi tenaga analis dan sedikitnya parameter uji yang terakr Progr Optimalisasi engelolaan laboratorium lingkungan hidup Kegiatan: Optimalisasi laboratorium lingkungan Tujuan: Meningkatkan kompetensi tenaga analis dan bertambahnya Parameter uji yang terakreditasi Kelompok Sasaran: Laboratorium lingkungan hidup Data tahun 2017 ‘* Jumlah tenaga analis 5 orang dengan dengan rincian 2 laki dan 3 perempuan. © Jumish tenaga analis yang telah memiliki kompetensi di bidangnya sebanyak 2 orang dengan rincian 1 laki 1 perempuan. + Parameter uji yang telah ter akreditasi oleh KAN sebanyak 12 parameter Kegiatan yang pernah dilakukan : ‘* Verifikasi data calon peserta yang akan dikirim untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan sebanyak 2 org ‘+ Pengiriman peserta yang akan di laboratorium sebanyak 1 kali. 100% * Assesment keberadaan laboratorium lingkungan dengan hasil paramater uji yang dapat terakreditasi sebanyak 2 paramater. ‘Target RPJMD : 18 parameter uji, target tahunan 2 parameter. Faktor Kesenjangan Faktor Penyebab Internal Faktor Penyebab Eksternal 4 5 Akses: Kegiatan Optimalisasi tenaga analis perempuan Kontrol: Faktor control dan ketelitian lebih banyak kegiatan Pendidikan dan Pelatihan kompetensi analis perempuan lebih, tinggi. Mantaat: Perempuan lebih ‘menikmati manfaat dari Pendidikan dan pelatihan. }. Belum tersedianya sarana dan prasarana |. Pelaksana |. Kurangnya SOM yang menangani masalah analisa laboratorium lingkungan. - Kurangnya kompetensi tenaga analis dan parameter sboratorium lingkungan yang terakreditasi oleh KAN. laboratorium untuk uji parameter secara ko rameter perempuan lebih teliti dalam rameter. melakukan uj ._ Jauhnya tempat pelatihan milik pemerintah hanya ada di pusat , hal ini yang menyebabkan biaya yang besar dalam pengiriman pelatihan serta dukungan dana APBD yang rendah terhadap kelengkapan Peralatan laboratorium lingkungan. Hal ini yang, ‘menjadi hambatan dalam akreditasi parameter secara menyeluruh. ”. Kurang kompetennya tenaga analis terhdapat kapasitas laboratorium lingkungan. Image yang kurang menarik terhadap aktivitas laboratorium ingkungan di masyarakat pada umumnya. ulitnya uli yang harus ditempuh , hal ini terkait kapasitas lembaga sn yang belum berbasis nyata terhadap dunia ke in dari Pemerintah Daerah terhadap lingkungan dibanding dengan laboratorium kesehatan pada umumnya. |. Sudah menjadi kodrat perempuan berfikir lebih fokus karena bukan tulang punggung keluarga. Lembaga pelatihan kompetensi hanya ada di pusat sehingga kesempatan bisa mengikuti menunggu giliran serta perhatian anggran ‘yang kurang adan bukan menjadi prioritas pemerintah kabupaten. 3. Rata rata belum mempunyai soft skil yang kompetn dalam bidang, laboratorium hal ini karena keterbatasan informasi yang didapat oleh ‘tenaga analis serta lemibaga sertifikasi profesi yang terbatas keberadaannya. Reformulasi Tujuan Rencana Aksi 7 ‘Meningkatnya jumlah kompetensi tenaga analis laboratorium baik laki dan perempuan dan bertambahnya jumiah parameter pengujian yang masuk ruang lingkup akreditasi 1. Verifikasi data calon peserta yang akan dikirim. Keluaran (Output) : Terlaksananya verifikasi data calon peserta yang akan dikirim untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan . (outcome) : Data jumlah peserta pendidikan dan pelatihan. 2. Pengiriman peserta yang akan diberi pendidikan dan pelatihan + Terkirimnya peserta pendidikan dan pelatihan ke balai laboratorium Hasil (outcome) : Meningkatnya wawasan dan kompetensi peserta pendidikan dan pelatihan. 3. Assesment keberadaan laboratorium lingkungan Keluaran (Output) : Terlaksananya kegiatan asessment laboratorium lingkungan Hasil (Qutcome| h paramater uji yang terakredi

Anda mungkin juga menyukai