Anda di halaman 1dari 4

KEPUTUSAN

PIMPINAN KLINIK RAWAT INAP dr. M. SUHERMAN UM JEMBER


NOMOR : .../KEP/II.0/AU/H/2018

TENTANG

KEWAJIBAN MENGIDENTIFIKASI HAMBATAN BUDAYA, BAHASA, KEBIASAAN,


DAN HAMBATAN LAINNYA DALAM PELAYANAN

PIMPINAN KLINIK RAWAT INAP dr. M. SUHERMAN UM JEMBER

Menimbang : a. Bahwa dalam upaya memberikan pelayanan kesehatan


yang berkesinambungan kepada pasien yang memerlukan
bantuan untuk menghindari terjadinya hambatan maka
Klinik Rawat Inap dr.M.Suherman mengidentifikasi
hambatan pasien;
b. Bahwa identifikasi merupakan acuan untuk penerapan
langkah langkah dalam proses mengidentifikasi hambatan
pada pasien, baik hambatan budaya, bahasa, kebiasaan
dan hambatan lainnya dalam pelayanan sehingga dapat
berfungsi untuk mengurangi dampak dalam proses
pemberian dan penerimaan pelayanan yang akan
diberikan kepada pasien dan keluarga;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaskud
huruf a dan b, maka perlu menetapkan keputusan
pimpinan klinik
Mengingat : 1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun
2004 tentang Pelayanan Publik
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun
2004 tentang Praktik Kedokteran;
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan;
4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun
2014 tentang Tenaga Kesehatan;
5. Peraturan menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
290/MENKES/PER/III/2008 Tentang Persetujuan
Tindakan Kedokteran;
6. Peraturan menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9
Tahun 2014 Tentang Klinik;
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 42
Tahun 2016 tentang Perubahan ats peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015 Tentang Akreditasi
Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri
Dokter, Dan Tempat Praktik mandiri Dokter Gigi;
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43
Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kesehatan
Minimal Bidang Kesehatan;
9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47
Tahun 2016 tentang Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11
Tahun 2017 tentang Keselamatan pasien;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN PIMPINAN KLINIK TENTANG KEWAJIBAN


MENGIDENTIFIKASI HAMBATAN BUDAYA, BAHASA,
KEBIASAAN, DAN HAMBATAN LAINNYA DALAM
PELAYANAN DI KLINIK RAWAT INAP dr.M.SUHERMAN UM
JEMBER
Kesatu : Kewajiban mengidentifikasi hambatan budaya, bahasa,
kebiasaan dan hambatan lain dalam pelayanan menjadi
kewajiban bersama baik pimpinan Klinik, petugas
pendaftaran maupun petugas pemberi layanan klinis
Kedua : Identifikasi hambatan budaya, bahasa, kebiasaan dan
hambatan lain dalam pelayanan sebagaimana diktum
Pertama dilaksanakan sekali dalam setahun dalam sebuah
rapat koordinasi antara pimpinan klinik dengan petugas
pendaftaran dan petugas pemberi layanan klinis
Ketiga : Segala hambatan budaya, bahasa, kebiasaan dan hambatan
lain dalam pelayanan yang diidentifikasi pada saat rapat
koordinasi, dilakukan tindak lanjut untuk meminimalkan
hambatan sehingga proses pelayanan berjalan lancar
ketiga : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila ternyata terdapat kekeliruan akan
diadakan perubahan dan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Jember
pada tanggal : .....................
PIMPINAN KLINIK RAWAT INAP dr. M. SUHERMAN
UM JEMBER

dr. Fitriana Putri, M.Si


NIK :09 03 520
LAMPIRAN KEPUTUSAN PIMPINAN KLINIK RAWAT INAP dr.M.SUHERMAN UM
JEMBER
NOMOR : .../KEP/II.0/AU/H/2018
TENTANG :KEWAJIBAN MENGIDENTIFIKASI HAMBATAN BUDAYA, BAHASA,
KEBIASAAN DAN HAMBATAN LAIN DALAM PELAYANAN

KEWAJIBAN MENGIDENTIFIKASI HAMBATAN BUDAYA, BAHASA, KEBIASAAN


DAN HAMBATAN LAIN DALAM PELAYANAN

A. HAMBATAN BUDAYA:
Hambatan Buaya meliputi Sikap perilaku pasien yang memegang norma , nilai
menurut keercayaan adat atau agama, sepeti
1. Tidak boleh keluar rumah sebelum bayi berumur 40 hari
2. Anak-anak diare dianggap tambah pintar
3. Anak kejang demam dibawahk edukun
4. Orang sakit tidak boleh mandi

B. HAMBATAN BAHASA:
Hambatan bahasa meliputi :
1. Kesulitan pemahaman bahasa Indonesia bagi pasien dengan bahasa daerah
lokal ( jawa, madura, papua ) dan sebaliknya;
2. Kesulitan pemahaman bahasa Inggris bagi petugas untuk pasien yang
berasal dari Luar Negeri ( Thailand, Cina, dll) dan sebaliknya
3. Penyampaian penggunaan istilah medis kepada pasien yang tidak dipahami
pasien terutama tingkat pendidikan yang rendah
4. Pasien disabilitas dimana tidak semua petugas kesehatan dapat
berkomunikasi dengan mereka

C. HAMBATAN KEBIASAAN :
Hambatan Kebiasaan meliputi ;
1. Luka bakar dioles pasta gigi
2. Pengambilan keputusan membutuhkan waktu yang lama karnena
melibatkan seluruh keluarga besar sehingga pasien terlambat mendapat
pertolongan medis
D. HAMBATAN LAINNYA
Hambatan lainnya meliputi :
1. Hambatan administratif hambatan yang bersifat administratif yang di alami
pasien saat melakukan pendaftaran antara lain kartu identitas tertinggal,
kartu asuransi tertinggal dan tidak aktif, pemalsuan data pasien
2. Hambatan teknis adalah hambatan yang dialami oleh petugas saat
melakukan proses pendaftaran contohnya mati lampu, SIM klinik eror, LAN
mati.
3. Hambatan fisik adalah hambatan fisik yang di alami oleh pasien pada saat
melakukan pendaftaran ( Difabel)
4. Pelimpahan tugas antara petugas belum maksimal

Ditetapkan di : Jember
pada tanggal : .....................
PIMPINAN KLINIK RAWAT INAP dr. M. SUHERMAN
UM JEMBER

dr. Fitriana Putri, M.Si


NIK :09 03 520

Anda mungkin juga menyukai