asuhan khusus yang diberikan kepada pasien yang sakit dan injuri tidak stabil, memiliki kebutuhan yg kompleks, memerlukan asuhan keperawatan yg intensif 1. Immediately Life Threatening Case --- kasus-kasus yg memerlukan pertolongan segera, karena adanya ancaman kematian pertolongan ditujukan pd Airway, Breathing, & Circulation Mis. Obstruksi total jalan nafas, Asphyksia, Keracunan CO, Tension Pneumothoraks, Henti jantung (Cardiac Arrest), Tamponade jantung 1. Potentially Life Threatening Case --- kasus-kasus yg memerlukan pertolongan segera, karena adanya kecenderungan ancaman kematian pertolongan ditujukan pd Breathing, Circulation, & Disability Mis. Ruptura Tracheobronchial, Kontusio jantung/paru Perdarahan masif, koma 1. limb Threatening --- Kasus yg memerlukan pertolongan segera, karena adanya ancaman Kecacatan Mis. Fraktur disertai cedera pd persarafan, Crush injury, Sindrom kompartemen (Wahyuni T, 2002) Injuri Ortopedi : fraktur, Strain, sprain Injuri traumatik : kecelakaan lalu lintas, jatuh Gg. Kardiovaskuler : Gagal jantung, Acute Coronary Syndrome (ACS) (Unstable Angina, Miokard infark), Gg. Respirasi : gagal nafas akut, emboli pulmonal, dan asma Gg. Sal. Cerna & Hepatik : pankreatitis akut, perdarahan sal. Cerna, Cholecystitis akut, obstruksi kolon Gg. Ginjal : gagal ginjal akut dan kronik, batu ginjal, dan infeksi sal. Kemih akut Shock akibat Hipovolemia, anafilaksis, difungsi jantung, sepsis, spinal cord injury akut Sakit ringan pd anak : gastroenteritis, bronchiolitis, kejang demam, appendicitis Overdosis obat Injuri minor : laserasi, maserasi Masalah ginekologi dan obstetri Kegawatdaruratan psikiatri Injuri akibat kelalaian dan penyalahgunaan, luka tusuk, luka tembak Pengetahuan u/ pertolongan gawat darurat mrp pengetahuan yg UNIVERSAL Penanganan kasus gawat darurat harus dpt dilakukan o/ siapa saja Pendekatannya bukan merupakan penjumlahan kegawatdaruratan dari setiap bidang spesialistis --- tetapi berdasarkan permasalahannya penanganan memiliki prinsip yg sama 1. Penanganan harus cepat & tepat 2. Pertolongan harus dilakukan segera o/ setiap orang yg mengetahui/menemukan pasien 3. Pertolongan meliputi upaya-upaya atau tindakan Non Medis : cara meminta tolong, cara membawa/mengirim pasien, menyiapkan alat-alat yg diperlukan, dll Tekhnis Medis : BHD, BHL 1. Mengetahui keadaan pasien gawat darurat harus dilakukan tanpa dukungan alat bantu diagnostik pd tahap awal pemeriksaan (Primary Survey) Penanganan tindakan awal 2. Pemeriksaan keadaan penderita tdk boleh hanya dilakukan berdasarkan pemeriksaan awal tp harus dilakukan penilaian ulang (Secondary Survey) 3. Penanganannya harus berdasarkan kegawatan yg mengancam jiwa --- ABCDE A (Airway), B (Breathing), C (Circulation), D (Drug, Defibrilator, Disability, Differential Diagnosis), E (Elektrokardiografi, Exposure) Tahapan penanganan menurut AHA (America Heart Association) 2010 : CABDE 4. Pada kasus Henti nafas & Henti jantung diperlukan tindakan Resusitasi Jantung Paru (RJP atau CPR) Pemberi asuhan (Caregiver) Pelindung (Advocate) Penasehat (Councellor) Pendidik (Educator) Koordinator Kolaborator Konsultan 3 MACAM FUNGSI UTAMA PERAWAT : 1. Independen 2. Dependen 3. Kolaboratif Sebagai tuan rumah yg baik u/ tim kesehatan lain & u/ pasien Melaksanakan pengkajian ttg keadaan pasien Membuat diagnosa keperawatan Merencanakan pelayanan keperawatan Melaksanakan asuhan keperawatan gawat darurat Mengevaluasi pelayanan keperawatan Mendokumentasikan proses keperawatan Melaksanakan kebijakan & prosedur yg berlaku di RS Sebagai komunikator yg baik u/ tim kesehatan maupun keluarga pasien Sebagai pendidik bagi tenaga kesehatan lain Merawat & menjaga keutuhan alat-alat kesehatan Sebagai operator alat-alat kesehatan yg ada di UGD Sebagai pemberi asuhan pelayanan kesehatan pd pasien gawat darurat selama 24 jam