Skripsi Jaaminan
Skripsi Jaaminan
PENDAHULUAN
antar pulau – pulau serta daerah – daerahnya saling berjauhan. Dengan keadaan
seperti ini, untuk terjalinnya hubungan antar daerah di Indonesia baik yang
dari satu daerah ke daerah lain dengan mudah dan hanya memerlukan waktu yang
lainnya itu adalah waktu yang dihabiskan dalam perjalanan tidak selama
Indonesia pada umumnya transportasi darat merupakan sarana yang paling banyak
digunakan.
juga Negara lainnya, yang diwujudkan dalam bentuk angkutan. Secara umum,
1
2
kuning.
digunakan untuk keperluan pribadi tanpa dijadikan sebagai kendaraan umum dan
timbal balik. Artinya, bahwa kedua belah pihak pengangkut dan penumpang
pihak penumpang ialah membayar uang angkutan sebagai kontra prestasi dari
umum untuk kendaraan bermotor roda empat didarat seperti bus kota atau antar
kota/pulau, mikrolet, taksi, angkutan serba guna dan sebagainya 2. Hal yang
angkutan umum resmi dengan kendaraan pribadi yang dijadikan sebagai angkutan
Kabupaten Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatera Utara dapat dilihat pada tabel
berikut.
Table 1. Data Travel plat kuning di Kab. Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.
TAXI TRAVEL PLAT KUNING
NO NAMA TAXI TRAVEL TRAYEK ARMADA
1. Batang Toru Transport Sibolga – Medan Mits. L300
2. Mandiri Travel Sibolga – Medan Mits. L300
3. Sibuluan Indah Sibolga – Medan Mits. L300
4. Simpati Sibolga – Medan Mits. L300
1
Uli Sinta, Pengangkutan:Suatu tinjauan Hukum Multimoda Transport, Angkutan Laut,
Angkutan darat, dan angkutan udara, Cet. ke 1, Medan Usu Press, 2006 Hlm.62
2
A.A. Gede Agus Mahayana, “Kedudukan Hukum Angkutan Pribadi yang Dipergunakan
Sebagai Angkutan Umum Berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan”, Jurnal, Fakultas Hukum, Universitas Udayana.
4
Tabel 2. Data travel plat hitam di Kab. Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.
TAXI TRAVEL PLAT HITAM
NO NAMA TAXI TRAVEL TRAYEK ARMADA
1. Pahala Travel Sibolga – Medan LGX, Innova, Avanza
2. Harmoni Travel Sibolga – Medan LGX, Innova, Avanza
3. Mentari Travel Sibolga – Medan LGX, Innova, Avanza
4. Taxi Kita Bersama Sibolga – Medan LGX, Innova, Avanza
5. Barus Hilir Travel Barus – Medan LGX, Avanza
6. Barus Indah Travel Barus – Medan LGX, Avanza
7. Putra Barus Travel Barus – Medan LGX, Avanza
Sumber : Data primer
sebagai angkutan umum antar kota di Kabupten Tapanuli Tengah lebih banyak
dibandingkan dengan travel kendaraan umum. Hal ini juga dipengaruhi dengan
kendaraan pribadi menjadi angkutan umum antar kota dari segi pemerintah adalah
kendaraan pribadi yang dijadikan sebagai angkutan umum antar kota tidak
membayar retribusi terminal karena tidak masuk terminal dan tidak menggunakan
jasa pelayanan uji kendaraan. Jika saja semua mengikuti aturan, dana yang
3
Paul Mei Simanjuntak, “kecewa kinerja Dishub Medan”, harian metro24jam, edisi 5 Juli
2017,< http://news.metro24jam.com>, [diakses 22/02/2018].
5
dan Angkutan Jalan Raya”. Berdasarkan bunyi pasal tersebut, penumpang yang
menggunakan angkutan umum yang tidak termasuk dalam pasal 1 huruf (b) UU
kecelakaan penumpang.
Akan tetapi banyak daerah di Indonesia yang letak geografisnya cukup jauh
antar kota sangatlah populer di masyarakat. Tentu saja hal demikian dipengaruhi
oleh beberapa faktor, baik fator geografis maupun faktor kenyamanan masyarakat
itu sendiri.
B. Identifikasi Masalah
kendaraan pribadi yang beralih fungsi menjadi angkutan umum antar kota ?
6
kendaraan pribadi yang beralih fungsi menjadi angkutan umum antar kota ?
C. Asumsi
Asumsi atau anggapan dasar adalah suatu hal yang diyakini kebenarannya
oleh penulis yang dirumuskan secara jelas.4 Asumsi merupakan pernyataan yang
menyatakan keadaan yang sebenarnya bukan keadaan yang diprediksi atau yang
seharusnya.
angkutan umum antar kota tetap dibayarkan sesuai dengan aturan yang
berlaku.
4
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Pustaka,
Jakarta, 2006, hal.61.
7
Dalam penelitian ilmiah ini terdapat beberapa istilah yang digunakan dengan
tujuan agar lebih memudahkan untuk membaca dan memahami isi dari pada
Tahun 1964 ialah dana yang terhimpun dari iuran-iuran, terkecuali jumlah
yang akan ditetapkan oleh Menteri untuk pembayaran ganti rugi akibat
kecelakaan penumpang.
awak kendaraan6.
Adapun ruang lingkup penelitian ini termasuk dalam bidang hukum perdata
5
Hariswandy, “Tanggung Jawab Pemilik Kendaraan Angkutan Umum Yang Tidak
Memiliki Izin Terhadap Penumpang”, Skripsi, Fakultas Hukum, Universitas Syiah Kuala, Banda
Aceh, 2013, hlm 6.
6
Zahratul Idami, “Ganti Kerugian Terhadap Penumpang Akibat Kecelakaan Lalu
Lintas”, Skripsi, Fakultas Hukum, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, 2012. Hlm.5.
8
Umum Antar Kota. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyatakan dan
penumpang.
F. Kegunaan Penelitian
G. Keaslian Penelitian
pada program Studi Ilmu Hukum Universitas Syiah Kuala, diketahui bahwa topik
Lalu lintas yang diteliti oleh Zahratul Idami, Mahasiswa Fakultas Hukum
Jawab PT Jasa Raharja terhadap akibat kecelakaan lalu lintas jalan (suatu
adalah dalam penelitian yang sedang diteliti pada saat ini fokus kepada
alat angkutan lalu lintas jalan di Banda Aceh sehingga berbeda dengan
Akibat Kecelakaan Angkutan Lalu Lintas Jalan di Kota Banda Aceh yang
Jasa Raharja. Namun perbedaannya pada penelitian yang akan diteliti kali
antar kota.
H. METODE PENELITIAN
Metode ilmiah dari suatu ilmu pengetahuan yaitu segala cara dalam
metode ilmiah, suatu ilmu pengetahuan itu sebenarnya bukan suatu ilmu,
tetapi suatu himpunan pengetahuan saja tentang berbagai gejala, tanpa dapat
11
disadari hubungan antara gejala yang satu dengan gejala lainnya7. Oleh karena
1. Lokasi Penelitian
kendaraan pribadi yang dijadikan sebagai angkutan umum antar kota yang
2. Populasi Penelitian
Populasi adalah seluruh obyek atau seluruh individu, gejala atau seluruh
kejadian ataupun seluruh unit yang ingin diteliti. Populasi penelitian yang
Sumatera Utara.
7
Bambang Sunggono, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta : Raja Grafindo Persada,
2010), hlm 45.
12
penentuan sampel dengan Kriteria yang telah dipilih oleh peneliti dalam
a. Responden
b. Informan
ini adalah :
8
Ibid, hlm 49.
13
Tengah.
informan.
Tahun 1965.
2) Bahan hukum sekunder, yaitu bahan hukum yang tidak mengikat tetapi
olahan pendapat atau pikiran para pakar atau ahli yang mempelajari
I. Sistematika Pembahasan
pembahasannya akan dibagi kedalam beberapa bab dan sub bab. Pembahasan
tersebut akan dimulai dari hal – hal yang bersifat umum mengarah kepada
Bab I merupakan bab pendahuluan yang didalamnya terdiri dari empat sub
bab yaitu latar belakang dan rumusan masalah, ruang lingkup dan tujuan
pembahasan.
15
yang akan dibahas dan akan memuat tinjauan umum tentang Perasuransian
Bab III dengan judul tanggung jawab PT Asuransi Kerugian Jasa Raharja
Umum Antar Kota merupakan bab dari hasil penelitian lapangan yang bertitik
tolak dari uraian pada bab II. Bab ini terdiri dari tiga sub bab sesuai dengan
pada kendaraan pribadi yang beralih fungsi sebagai angkutan umum antar
kendaraan pribadi yang beralih fungsi menjadi angkutan umum antar kota.
uraian bab III dan juga dikemukakan beberapa saran yang dirasakan
BAB II
ASURANSI DI INDONESIA
Perasuransian adalah istilah hukum (legal term) yang dipakai dalam peraturan
berasal dari kata “Asuransi” yang berarti pertanggungan atau perlindungan atas
suatu objek dari ancaman bahaya yang menimbulkan kerugian9. Apabila kata
berarti segala usaha yang berkenaan dengan asuransi. Usaha yang berkenaan
9
Abdulkadir Muhammad, Hukum Asuransi Indonesia, cetakan kelima, Aditya Bakti.
Bandung, 2011 hlm. 5
17
asuransi. Usaha asuransi adalah usaha jasa keuangan yang dengan menghimpun
timbulnya kerugian karena suatu peristiwa yang tidak pasti atau terhadap hidup
berikut11 :
a. Pihak – Pihak
10
Ibid, hlm. 6.
11
Sri Rejeki Hartono, Hukum Asuransi dan Perusahaan Asuransi, Sinar Grafika, Jakarta,
2001, hlm. 7.
18
c. Objek Asuransi
Objek asuransi dapat berupa benda hak atau kepentingan yang melekat
pada benda dan sejumlah uang yang disebut premi atau ganti kerugian.
Melalui objek asuransi tersebut ada tujuan yang ingin dicapai oleh
harta miliknya.
d. Peristiwa Asuransi
dalam asuransi.
e. Hubungan Asuransi
dan kewajiban yang saling berhadap-hadapan12. Hak dan kewajiban tersebut dapat
berasal dari ketentuan KUHD dan polis yang merupakan alat bukti ditutupnya
perjanjian. Adapun hak dan kewajiban dimaksud, antara lain, sebagai berikut13.
A. Hak Tertanggung
kepada penanggung yang lain untuk waktu dan bahaya yang sama
penanggung saja;
12
Man Suparman Sastrawidjaja, Aspek-Aspek Hukum Asuransi dan Surat Berharga,
cetakan kedua, PT.Alumni.2003 hlm 20.
13
Ibid, hlm 2.
20
B. Kewajiban Tertanggung
pencegahannya.
C. Hak Penanggung
sendiri;
d. Memiliki premi yang sudah diterima dalam hal asuransi batal atau
D. Kewajiban Penanggung
kewajiban tersebut.
atau seluruhnya.
diperjanjikan demikian.
menutup risiko-risiko sosial, yaitu semua jenis risiko yang terdapat dalam
hidup sendiri – sendiri dan tinggal di gua – gua, untuk memenuhi kebutuhan hidup
diri dan keluarganya dilakukan dengan berburu, memancing, atau dari hasil alam
lainnya15.
Pada waktu mulai manusia hidup dalam kelompok, baik berupa suku maupun
keluarga besar, benih – benih dari jaminan sosial sudah mulai tampak. Dalam
yang sudah tua atau kurang beruntung dalam kehidupannya. Apabila kewajiban
sosial tersebut tidak dilaksanakan, akan terdapat sanksi dari masyarakat. Ada
14
Man Suparman Sastrawidjaja, Aspek-Aspek Hukum Asuransi dan Surat Berharga,
cetakan kelima, PT Alumni.2003 hlm. 105
15
ibid
23
yaitu16:
sosial tentang risiko dan evenement sudah ditentukan oleh peraturan per-
undang-undangan.
16
Ibid. hlm. 117
24
Nomor 137 Tahun 1964 yang mulai berlaku 31 Desember 1964. Undang –
Undang ini dilengkapi dengan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1965 yang
penumpang.
Penumpang.
kecelakaan.
17
Abdulkadir Muhammad, Hukum Asuransi Indonesia, cetakan kelima, Aditya
Bakti.2011 hlm. 205.
25
yang dialami oleh penumpang. Ganti Kerugian Asuransi Sosial Kecelakaan yang
apabila penumpang yang menjadi korban itu meninggal dunia, yang berhak
Hak untuk mendapat ganti kerugian pertanggungan ini tidak boleh diserahkan
kepada pihak lain, digadaikan, atau dibuat tanggungan pinjaman, dan tidak boleh
disita untuk menjalankan putusan hakim atau menjalankan kepailitan 19. Menurut
18
I bid, hlm. 211.
19
Ibid, hal 212.
26
pihak lain yang dapat dipersalahkan menurut hukum pidana, perdata, atau
perjanjian internasional.
Pribadi.
dengan Undang – Undang yang lain. Keterkaitan yang dimaksud adalah dengan
Undang – Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Keterkaitan kedua Undang –
Undang ini terdapat pada Pasal 1 huruf b bahwa “Kendaraan bermotor umum
dan penguasa dana”. Berdasarkan ketentuan ini dapat dipahami dari segi hukum
Pasal 1 huruf (e) dan huruf (f) PP No 17 Tahun 1965. Menurut ketentuan pasal
dimaksud dalam Pasal 8 dan penumpang alat angkutan penumpang umum yang
sah.20
yang sah menurut Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, selanjutnya
disingkat dengan UULAJ. Syarat yang harus dipenuhi oleh pengusaha angkutan
umum berdasarkan Undang – Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 173
berlaku untuk:
b. Pengangkutan jenazah.
mengatur syarat wajib perolehan izin usaha angkutan umum yang harus dipenuhi
20
Abdulkadir Muhammad, Hukum Asuransi Indonesia, cetakan kelima, Aditya
Bakti.2011 hlm. 206.
28
badan usaha sebagaimana dimaksud dalam pasal 18 ayat (2) huruf a dan
dalam pasal 18 ayat (1) huruf c dan tanda jati diri bagi pemohon
bermotor
kendaraan bermotor
penyelenggaraan angkutan orang dalam trayek diatur dalam Pasal 174, Pasal 175,
1. Izin sebagaimana dimaksud dalam pasal 173 ayat (1) berupa dokumen
kontrak dan/atau kartu elektronik yang terdiri atas surat keputusan, surat
undangan.
3. Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa izin pada 1(satu)
Pasal 175 yaitu izin penyelenggaraan angkutan umum berlaku jangka waktu
tertentu dan perpanjangan izin harus melalui proses seleksi atau pelelangan
dalam Pasal 174, dan Pasal 175. Pemegang izin berdasarkan Pasal 177
provinsi
c. Gubernur daerah khusus ibu kota Jakarta untuk angkutan taksi dan
2. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara dan persyaratan pemberian izin
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan peraturan menteri yang
bertanggung jawab di bidang sarana dan prasarana lalu lintas dan angkutan
jalan.
Syarat terakhir yang harus dipenuhi oleh penyedia jasa angkutan penumpang
Angkutan Jalan mengenai syarat suatu angkutan umum dianggap sah apabila
kecelakaan.
32
BAB III
Jasa Raharja
penumpang adalah penumpang angkutan umum yang sah dan diakui di Indonesia.
Namun angkutan umum di Indonesia tidak hanya terdiri dari angkutan umum
antar kota dalam provinsi maunpun antar kota antar provinsi. Keadaan inilah yang
yang dijadikan sebagai angkutan umum menjadi salah satu peserta penerima
ingin mengakomodir hak – hak yang sepatutnya juga didapatkan oleh penumpang
yang beralih fungsi21. Penerimaan kendaraan pribadi sebagai salah satu peserta
bukan semata-mata diterima begitu saja, melainkan ada hal – hal yang dijadikan
1. Faktor Ekonomi
pekerjaan lainnya. Begitu juga dengan sopir atau kernet angkutan umum
Bagi sopir dan kernet sebagian besar dari mereka bekerja sepenuh
waktu untuk mengejar setoran atau mencapai target yang telah ditetapkan
21
Wawancara pimpinan PT Asuransi Kerugian Jasa Raharja Kabupaten Tapanuli Tengah,
Fahmi Amsari
22
ibid
34
23
Wawancara Pimpinan PT Asuransi Kerugian Jasa Raharja Kabupaten Tapanuli Tengah,
Fahmi Amsari
24
Wawancara penyedia jasa CV Barus Hilir Transport, Fazri Pasaribu
35
menjadi sah dan diakui oleh pemerintah sebagai angkutan umum resmi
(UULLAJ). Izin tersebut meliputi izin usaha angkutan, izin trayek, dan
bernomor polisi warna hitam yang diteliti pada penelitian ini semuanya
jasa untuk masyarakat sering dipakai untuk keperluan pribadi ketika tidak
25
Wawancara Pimpinan PT Asuransi Kerugian Jasa Raharja Kabupaten Tapanuli Tengah,
Fahmi Amsari.
36
umum ditambah dengan mobilitas yang tinggi dari pengguna jasa itu
jumlah armada angkutan umum bernomor polisi warna kuning tidak mampu
Penerimaan ini tidak ditentukan oleh PT Asuransi Kerugian Jasa Raharja ditingkat
26
Wawancara Penyedia Jasa Angkutan Umum, CV Barus Hilir Transport, Fazri Pasaribu
38
sebagai peserta asuransi sosial penumpang dan mendapat hak dan kewajiban yang
mestinya. Ketentuan ini dapat dicabut kembali apabila faktor yang menjadi dasar
berlaku27.
atas ada karena keadaan yang dihadapi penyedia jasa angkutan penumpang ketika
terkoneksi dengan daerah lain Dan tidak semua daerah dapat menerapkan hal yang
sama, hanya beberapa daerah saja yang dianggap sangat diperlukan pengaturan
27
Wawancara Pimpinan PT Asuransi Kerugian Jasa Raharja Kabupaten Tapanuli Tengah,
Fahmi Amsari.
28
Wawancara Kabid Humas PT Asuransi Kerugian Jasa Raharja Provinsi Aceh, Peter.
39
yaitu Jenis Premi, Besaran Premi dan Santunan dan Teknis Pengutipan Premi.
a. Jenis Premi
Kerugian Jasa Raharja dikenal dengan 2 (dua) bentuk yaitu Iuran Wajib (IW)
dan Sumbangan Wajib (SW). Iuran Wajib dikutip atau dikenakan kepada
penumpang alat transportasi umum seperti kereta api, pesawat terbang, bus,
dan kereta api jarak pendek (kurang dari 50 kilometer) dibebaskan dari
b. Besaran Premi
terhadap alat angkutan penumpang umum di darat yakni sebesar Rp. 60,00
(enampuluh rupiah) sedangkan pada kereta api sebesar Rp. 120,00 (seratus
sebesar Rp. 100,00 (seratus rupiah) apabila biaya angkutan yang dikenakan
kepada penumpang sebesar Rp. 2.500,00 (dua ribu lima ratus rupiah)
sedangkan alat angkutan yang biaya angkutannya diatas Rp. 2.500,00 (dua
ribu lima ratus) dikenakan iuran wajib sebesar Rp. 200,00 (dua ratus rupiah).
Rp. 2.500,00 (dua ribu lima ratus rupiah), pada angkutan Ferry/
Penyebrangan dan laut yang biaya angkutannya daiatas Rp. 2.500,00 (dua
ribu lima ratus rupiah) sampai Rp. 5.000,00 (lima ribu rupiah) akan
dikenakan iuran wajib sebesar Rp. 200,00 (dua ratus rupiah) sedangkan pada
biaya angkutan penyebrangan diatas Rp. 5.000,00 (lima ribu rupiah) akan
29
Wawancara Pimpinan PT Asuransi Kerugian Jasa Raharja Kabupaten Tapanuli Tengah,
Fahmi AmsariS
41
dikenakan iuran sebesar Rp. 400,00 (empat ratus rupiah). kemudian pada
(sepuluh ribu rupiah) sampai dengan Rp. 25.000,00 (dua puluh lima ribu
rupiah) dikenakan iuran sebesar Rp. 800,00 (delapan ratus rupiah). serta
puluh lima ribu rupiah dikenakan iuran sebesar Rp. 2.000,00 (dua ribu
umum udara yaitu sebesar Rp. 5.000,00 (lima ribu rupiah). demikian
umum darat yaitu kendaraan bermotor umum, maka besaran yang harus
bernomor polisi warna kuning dan angkutan bernomor polisi warna hitam.
umum terbagi kedalam dua bentuk yaitu Teknis Pengutipan Iuran Wajib dan
membayarkan iuran wajib yang disatukan dengan ongkos angkut pada saat
membeli karcis atau membayar tarif angkutan dan pengutipan ini dilakukan
perpanjangan STNK. Dalam hal pembayaran iuran wajib ini, juga ditetapkan
taat kepada aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah dalam hal besaran
serta teknis pembayaran premi atau iuran wajib disetiap bulannya. Akhyar
tagihan/iuran yang harus dibayarkan oleh usaha angkutannya yaitu dilihat dari
puluh rupiah), tapi karena jumlah iuran tersebut dapat dikatakan hampir sama
menjadi Rp. 100,00 (seratus rupiah) pada setiap penumpang bukan lagi Rp.
Iuran wajib yang telah dikumpulkan oleh penyedia jasa angkutan umum
Jasa Raharja baik kantor cabang ataupun kantor cabang pembantu. Dengan
yang sama kepada kendaraan pribadi yang dijadikan sebagai angkutan umum
30
Wawancara Penyedia Jasa Angkutan, CV. Barus Indah, Akhyar Habaiyahan
43
ada perbedaan yang berarti dengan angkutan umum bernomor polisi warna
perlindungan yang dimaksud yaitu berupa santunan ataupun dana sosial yang
bersifat ganti rugi ataupun pembiayaan. Tujuan dari perlindungan ini setidak-
tidaknya untuk membantu dan meringankan beban yang di alami oleh penumpang
cacat tetap, maka besar santunan yang diberikan kepada ahli waris/korban sebesar
perawatan dan pengobatan dokter berhak atas santunan paling banyak sebesar Rp.
31
Wawancara Pimpinan PT Asuransi Kerugian Jasa Raharja Kabupaten Tapanuli Tengah,
Fahmi Amsari
32
ibid
44
paling banyak sebesar Rp. 500.000,00 (lima ratus ribu rupiah) serta diberikan
biaya pertolongan pertama sebesar Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah). kemudian
hak santunan juga diberikan kepada penumpang yang menggunakan alat angkutan
umum di udara baik diberikan kepada ahli warisnya ataupun kepada korban yaitu
menyebabkan cacat tetap, maka ahli waris/korban berhak atas santunan sebesar
paling banyak sebesar Rp. 25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah) dan biaya
ambulance paling banyak sebesar Rp. 500.000,00 (lima ratus ribu rupiah) atau
biaya pertolongan pertama paling banyak sebesar Rp. 1.000.000,00 (satu juta
rupiah).
fery/penyebrangan, laut dan udara tidak mempunyai ahli waris, kepada pihak yang
Rp. 4.000.000,00 (empat juta rupiah). Santunan ini tidak hanya berlaku bagi
angkutan umum yang bernomor polisi warna kuning tapi juga kendaraan pribadi
33
ibid
45
Lebih lanjut dijelaskan oleh pimpinan PT. Asuransi Kerugian Jasa Raharja
Makanya tadi saya sampaikan, mereka saja akur masa kita tidak mendukung
mereka?”.
yang menggunakan jasa angkutan tersebut. Begitu juga apabila terjadi masalah-
masalah yang pada umumnya menyangkut tarif yang ditetapkan untuk suatu
34
Ketua Organda Kabupaten Tapanuli Tengah, Agus Fitriadi Panggabean
47
sebagai momok yang menakutkan terkadang angkutan plat kuning ini juga
yang menyebabkan angkutan umum plat hitam timbul selain keadaan sosial
masyarakat tentunya, salah satunya mengenai kenyamanan, saya rasa sangat
lumrah seorang penumpang menginginkan kenyamanan dalam perjalanan.
Kenyamanan itu kemungkinan besar kita dapatkan diangkutan umum yang
menggunakan mobil pribadi, perbandingannya juga jelas kenyamanan yang
diberikan mobil innova akan jauh berbeda disbandingkan dengan
kenyamanan yang diberikan oleh L300. Maka dari itu Organda Tapteng
berusaha untuk memberikan aturan-aturan main yang tidak tumpang tindih,
kita usahakan semuanya mendapat keuntungan yang sama, karena kita juga
tidak boleh mengenyampingkan keberadaan angkutan umum plat hitam
karena semuanya mengikuti aturan yang ada dan saling mendukung tentunya.
mobil pribadi yang diberikan santunan oleh PT Asuransi Kerugian Jasa Raharja
Tabel. 3
NO Nama Travel (th) Nama Korban Keterangan Santunan
1. CV Barus Indah (16) 1. Syukran Luka ringan Biaya
pengobatan
rumah sakit
2. CV Barus Hilir -Mutiara Ernanda P -Luka Berat -Biaya
Transport (16) -Imastian -Luka Ringan pengobatan,
-Yohandri -Luka berat ambulance dan
-M Dedi -Luka Ringan juga biaya
oprasi pada
luka berat
Sumber : PT Asuransi Kerugian Jasa Raharja, Kab.Tapanuli Tengah.
Dari data pada tabel di atas, PT Asuransi Kerugian Jasa Raharja tetap
Demikian perlindungan yang diberikan oleh PT. Asuransi Jasa Ra.harja kepada
prinsipnya tidak ada perbedaan didalam perlindungan yang diberikan, hanya saja
yang sehat;
perundangundangan.
49
BAB IV
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
angkutan umum darat. Maka dari itu PT Asuransi Kerugian Jasa Raharja
a. Faktor Ekonomi
kuning.
50
pribadi yang beralih fungsi menjadi angkutan umum tidak ada perbedaan
perbedaan.
Pribadi yang Beralih Fungsi Menjadi Angkutan Umum Antar Kota juga
tidak ada perbedaan yang berarti. Adapun hak-hak yang diberikan seperti
warna kuning juga tetap dieberikan kepada angkutan umum antar kota
Kerugian Jasa Raharja juga tidak sudah jelas tidak sama disemua daerah
B. Saran
Asuransi Kerugian Jasa Raharja didaerah lain agar angkutan umum yang
umum tersebut.
52
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku-Buku
Angkutan Jalan.
D. Website