lama terhadap aktivitas produksi subkontrak, yang ketika dikerjakan secara berkelanjutan dikenal
dengan kontrak manufakturing. Kontrak manufacturing menjadi praktik standar di banyak
industri, dari komputer hingga mobil.
Resiko Pengalihdayaan
Pengalihdayaan memiliki resiko, dimana hampir setengah dari semua perjanjian pengalihdayaan
gagal karena perencanaan dan analisis yang tidak cukup. Pengiriman tepat waktu dan standar
kualitasbisa menjadi permasalahan utama seperti halnya meremehkan peningkatan dalam biaya
persediaan dan logistik.
Resiko eksternal dari pengalihdayaan diantaranya adalah daya pikat finansial, kemampuan dan
ketersediaan sumber daya manusia serta lingkungan bisnis secara umum, dan reaksi politik yang
berasal dari pekerjaan yang dipindahkan ke luar negeri.
Selain resiko eksternal, manajer operasi harus berurusan dengan masalah-masalah
pengalihdayaan lainnya termasuk
Perubahan dalam tingat pekerjaan
Perubahan fasilitas
Penyesuaian dengan sistem kendali kualitas
Perubahan dari proses manufacturing yang diperlukan untuk menerima komponen dalam
sebuah kondisi perakitan yang berbeda
Masalah-masalah logistick yang berkembang dengan luas termasuk asuransi, tarif, bea
cukai, dan penentuan waktu.
Sebagai kesimpulan, manajer bisa menemukan efisiensi yang penting dalam pengalihdayaan
aktivitas nonutama, tetapi mereka harus berhati-hati dari pengalihdayaan dari elemen-elemen
dari produk atau jasa tersebut yang memberikan sebuah metodologiyang membantu proses
keputusan pengalihdayaan.