Anda di halaman 1dari 3

Pengalidayaan proses manufakturing merupakan sebuah perluasan dari praktik yang suda ada

lama terhadap aktivitas produksi subkontrak, yang ketika dikerjakan secara berkelanjutan dikenal
dengan kontrak manufakturing. Kontrak manufacturing menjadi praktik standar di banyak
industri, dari komputer hingga mobil.

Contoh dari pengalihdayaan aktivitas nonutama adalah sebagai berikut :

 Jasa legal DuPont disalurkan ke Filipina


 IBM menyerahkan jasa perjalanan dan pembayaran gaji serta penyediaan layanan TI dari
Hawlett-Packard ke P&G
 Produksi dari Audi A4 convertible dan Marcedes CLK convertible oleh Willheim
Karmann dalam Osnabruck, Jerman
 Blue Cross mengirimkan pasien operasi pelapisan pinggul ke India.

Teori Keunggulan Komparatif


Motivasi bagi pengalihdayaan internasional berasal dari teori keunggulan komparatif. Teori ini
berfokus pada konsep ekonomi dari keunggulan relative. Menurut teori, jika sebua penyedia
eksternal, terlepas dari lokasi geografis, bisa melakukan aktivitas-aktivitas lebih produktif
dibandingkan perusahaan pembelian, kemudia penyedia eksternal harus melakukan pekerjaan.
Hal ini memungkinkan perusahaan pembelian untuk berfokus pada apa yang bisa dilakukan
dengan baik-kompetensi intinya.

Resiko Pengalihdayaan
Pengalihdayaan memiliki resiko, dimana hampir setengah dari semua perjanjian pengalihdayaan
gagal karena perencanaan dan analisis yang tidak cukup. Pengiriman tepat waktu dan standar
kualitasbisa menjadi permasalahan utama seperti halnya meremehkan peningkatan dalam biaya
persediaan dan logistik.
Resiko eksternal dari pengalihdayaan diantaranya adalah daya pikat finansial, kemampuan dan
ketersediaan sumber daya manusia serta lingkungan bisnis secara umum, dan reaksi politik yang
berasal dari pekerjaan yang dipindahkan ke luar negeri.
Selain resiko eksternal, manajer operasi harus berurusan dengan masalah-masalah
pengalihdayaan lainnya termasuk
 Perubahan dalam tingat pekerjaan
 Perubahan fasilitas
 Penyesuaian dengan sistem kendali kualitas
 Perubahan dari proses manufacturing yang diperlukan untuk menerima komponen dalam
sebuah kondisi perakitan yang berbeda
 Masalah-masalah logistick yang berkembang dengan luas termasuk asuransi, tarif, bea
cukai, dan penentuan waktu.
Sebagai kesimpulan, manajer bisa menemukan efisiensi yang penting dalam pengalihdayaan
aktivitas nonutama, tetapi mereka harus berhati-hati dari pengalihdayaan dari elemen-elemen
dari produk atau jasa tersebut yang memberikan sebuah metodologiyang membantu proses
keputusan pengalihdayaan.

Menilai Penyelia Alih Daya


Alasan paling umum dari kegagalan perjanjian pengalihdayaan adalah bahwa keputusan dibuat
tanpa adanya analisis yang cukup. Metode faktor penilaian memberikan sebuah cara yang
objektif dalam mengevaluasi penyedia jasa alih daya.

Pilihan-pilihan Strategi Operasi Global


Manajer operasi dari perusahaan internasional dan multinasional mendekati kesempatan global
dengan sati dari empat strategi. Manajer operasi harus mengetahui bagaimana menempatkan
posisi perusahaan.
Masing-masing dari empat strategi sebagai berikut.
1) Strategi Internasional
Strategi ini merupakan strategi yang paling kurang menguntungkan dengan kemampuan
reaksi local yang kecil dan keuntungan biaya yang kecil pula. Akan tetapi, strategi ini
sering kali merupakan yang paling mudah karena ekspor yang memerlukan sedikit
perubahan dalam operasi yang sudah ada, dan perjanjian mengenai lisensi sering kali
memberikan banyak resiko kepad pemberi lisensi.
2) Strategi Multidomestik
Strategi Multidomestik telah mendesentralisasi kewenangan dengan otonomi yang
substansial pada masing-masing bisnis. Hal ini biasanya anak perusahaan,waralaba,atau
Joint Venture dengan independensi yang substansial. Keuntungan dari strategi ini adalah
memaksimalkan sebuah respons kompetitif bagi pasar lokal. Namun strategi ini memiliki
sedikit atau tidak sama sekali keuntungan biaya.
3) Strategi Global
Startegi global memiliki tingkat sentralisasi yang tinggi dengan kantor pusat yag
mengoordinasikan organisasi untuk mencari standarisasi dan pembelajaran di antara
pabrik, dengan demikian menghasilkan skala ekonomi. Strategi ini sesuai ketika fokus
strategisnya adalah pengurangan biaya, tetapi kurang direkomendasikan ketika
permintaan untuk reaksi lokalnya tinggi.
4) Strategi Transnasional
Strategi Transnasional menelusuri ekonomi skala dan pembelajaran, selain juga tekanan
untuk kemampuan dalam merespon, dengan mengenali bahwa kompetensi utama tidak
hanya berada pada negara tetapi bisa berada di mana pun dalam organisasi. Transnasional
menjelaskan sebuah kondisi di mana bahan material, orang, dan ide melewati atau
melampaui batasan nasional.

Anda mungkin juga menyukai