Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA

DOSEN PEMBIMBING: ROBERTO SALU SITURU S.IP,M.IP

DI SUSUN OLEH:

ALBERT TANDILINTIN (217411011) NOVELIA ARRUAN. B (217411016)

ALFRIDA SULLE. M (217411018) ADYRIANTI LOLLI (217411047)

ROSALIA BARRE ALLO ( 217411020) SELVI SUMULE (217411041)

ATRIYANTI MALINO (217411177) PEBE NOVRIANTI K.P (217411009)

YURIANTI (217411072) OKTOVIANUS (217411053)

SURIANTO TURUN (217411173) MELKI RONGRE (217411003)

TABITA BAMBA (217411005)

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA TORAJA

(UKIT)

2017/2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat
tersusun dengan baik sehingga selesainya makalah kami yang berjudul PANCASILA
SEBAGAI SISTEM ETIKA. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimahkasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikiranya dalam penyusunan makalah ini.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, untuk kedepanya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah
agar menjadi lebih baik lagi.
Kami menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna karena keterbatasan
pengetahuan maupun pengalaman kami.Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 1
1.1 LATAR BELAKANG ............................................................................................................................ 1
1.2 RUMUSAN MASALAH ........................................................................................................................ 1
1.3 TUJUAN ................................................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................................................. 3
2.1 PENGERTIAN ETIKA........................................................................................................................... 3
2.2 ETIKA PANCASILA ............................................................................................................................. 3
2.3 PANCASILA SEBAGAI SOLUSI PERMASALAHAN BANGSA .................................................... 10
BAB III PENUTUP .................................................................................................................................... 17
3.1 KESIMPULAN ..................................................................................................................................... 17
3.2 SARAN ................................................................................................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 18

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Etika merupakan pandangan hidup atau cabang dari ilmu kemanusiaan. Etika sebagai
pandangan hidup membahas system dan pemikiran mendasar tentang ajaran dan
pandangan moral. Etika sebagai cabang ilmu membahas bagaimana dan mengapa kita
mengikuti suatu ajaran moral tertentu. Etika social meliputi cabang etika yang lebih
khusus seperti etika keluarga, etika profesi, etika bisnis, etika lingkungan, etika
pendidikan, etika politik.
pancasila merupakan nilai dasar yang menjadi rambu-rambu bagi politik hukum nasional.
Nilai-nilai dasar itu kemudian melahirkan empat kaidah penuntun hukum yang harus
dijadikan pedoman dalam pembangunan hukum. Empat kaidah itu meliputi, pertama
hukum Indonesia harus bertujuan dan menjamin integrasi bangsa, baik secara teritorial
maupun ideology
Pancasila memegang peranan dalam perwujudan sebuah sistem etika yang baik di negara
ini. Di setiap saat dan dimana saja kita berada kita diwajibkan untuk beretika disetiap
tingkah laku kita. Seperti tercantum di sila ke dua pada Pancasila, yaitu
Kemanusian yang adil dan beradab
sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa kehadiran pancasila dalam membangun etika
bangsa ini sangat berandil besar.

1.2 RUMUSAN MASALAH


a) Pengertian etika.
b) Pengertin etika pancasila.
c) Pancsila sebagai solusi problem bangsa seperti korupsi, kerusakan lingkungan,
dekondensi moral.

1
2

1.3 TUJUAN
a) Mengetahui pengertian etika.
b) Mengetahui pengertian etika pancasila.
c) Dapat memehami nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila sebagai sumber
etika
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN ETIKA


Secara etimologi etika berasal dari bahasa Yunani Kuno yaitu ethos yang berarti
watak, sikap, cara berfikir, dan kebiasaan. Etika adalah suatu ilmu yang membahas tentang
bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran moral tertentu, atau bagaiman kita harus
mengambil sikap bertanggung jawab berhadapan dengan berbagai ajaran moral. Etika umum
mempertanyakan prinsip-prinsip yang berlaku bagi setiap tindakan manusia, sedangkan etika
khusus membahas prinsip-prinsip itu dalam hubungannya dengan berbagai aspek kehidupan
manusia, baik sebagai individu (etika individual) maupun mahluk sosial (etika sosial).

Etika berkaitan dengan berbagai masalah nilai karena etika pada pokoknya
membicarakan masalah-masalah yang berkaitan dengan predikat nilai susila dan tidak
susila, baik dan buruk. Sebagai bahasan khusus etika membicarakan sifat-sifat yang
menyebabkan orang dapat disebut susila atau bijak. Kualitas-kualitas ini dinamakan
kebajikan yang dilawankan dengan kejahatan yang berarti sifat-sifat yang menunjukan bahwa
orang yang memilikinya dikatan orang yang tidak susila. Sebenarnya etika lebih banyak
bersangkutan dengan prinsip-prinsip dasar pembenaran dalam hubungan dengan tingkah laku
manusia.Dapat juga dikatakan bahwa etika berkaitan dengan dasar-dasar filosofis dalam
hubungan dengan tingkah laku manusia.

2.2 ETIKA PANCASILA


Etika pancasilah adalah etika yang mendasarkan penilaian baik dan buruk pada nilai-nilai
pancasila,yaitunilai ketuhanan,kemanusiaan,persatuan,kerakyatan dan keadilan.suatu
peruatan dikaan baik bukan hanya apabila tidak bertentangan dengan nilai-nilai dalam
pancasila,namunjuga sesuai dan mempertinggi nilai-nilai pancasila tersebut.

Dalam nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila,maka pancasila dapat menjadi system
etika yang sangat kuat,nilai-nilai yang ada tidak hanya bersifat mendasar,namun juga bersifat

3
4

realistis dan aplikatif.Nilai-nilai pancasila merupakan nilai-nilai yang ideal sudah ada dalam
cita-cita bangsa Indonesia yang harus diwjudkan dalam realitas kehidupan.Nilai-nilai tersebut
dalam istilah Notonagoro merupakan nilai yang bersifat abstrak umum dan universal,yaitu
nilai yang melingkupi realitas dimanapun,kapanpun dan merupakan dasar bagi setiap
tindakan dan munculna nilai-nilai yang lain.

Dalam kehidupan,berbangsa,bernegara,dan bermasyarakat etika pancasila bertujuan untuk:

1) Memberikan landasan etik moral bagi seluruh komponen bangsa dalam menjalankan
kehidupan kebangsaan dalam berbagai aspek
2) Menentukan pokok-pokok etika kehidupan berbangsa,bernegara dan bermasyarakat
3) Menjadi kerangka acuan dalam mengavaluasi pelaksanaan nilai-nilai etika dan moral
dalam kehidupan berbangsa,bernegara,dan bermasyarakat.

Dalam ilmu filsafat nilai dibedakan menjadi 3 jenis yaitu :

1) Nilai logika yaitu nillai mana yang benar dan mana yang salah
2) Nilai etika yaitu nilai tentang mana yang baik dan buruk
3) Nilai estetika yaitu tentang indah dan yang jelek

Dalam filsafat pancasila juga disebutkan bahwa ada 3 tingkatan nilai yaitu:

1. Nilai dasar
Nilai yang mendasari nilai instrumental, nilai dasar dalam bahasa ilmiah di sebut
dasar onotologi yaitu merupakan hakekat,asensi,intisari,atau makana terdalam dari nilai-
nilai tersebut.Nilai dasar ini bersifat universal karena menyangkut hakikat kenyataan
objektif segala,sesuatu,misalnya;hakikat Tuhan,manusia atau segala sesuatu lainnya.
2. Nilai instrumental
Nilai instrumental merupakan suatu pedoman yang dapat di ukur dan dapat di
arahkan.Nilai instrumental juga merupakan pelaksanaan umum dari nilai dasar.umumnya
berbentuk norma sosial dan norma hukum yang selanjutnya akan terkristalisasi dalam
peraturan dan mekanisme lembaga-lembaga Negara.
5

3. Nilai praksis
Nilai praksis pada hakikatnya merupakan penjabaran dari nilai instrumental dalam
suatu kehidupanyang nyata.Nilai praksis sesngguhnya menjadi batu ujian,apakah nilai
dasar dan nilai instrumental itu benar-benar hidup dalam masyarakat Indonesia.

Contoh realitas Nilai dalam Pancasila

1) Nilai ketuhanan akan menghasilkan nilai spiritualitas,ketaatan,dan toleransi


2) Nila kemanusiaan,menghasilkan nilai kesusilaan, kerjasama,dan penghargaan
3) Nilai persatuan menghasilkan nilai cinta tanah air,pengorbanan
4) Nilai kerakyatan menghasilkan nilai menghargai perbedaan,dan kesetaraan
5) Nilai keadilan menghasilakn nilai kepedulian ,kesejajaran ekonomi,dan kemajuan
bersama

Pancasila sebagai nilai fundamental bagi bangsa dan Negara Republik Indonesia

1. Dasar filosofis
Dapat dikatakan bahwa pancasila sebagai filsafat bangsa dan Negara Republik
Indonesia mempunyai makna bahwa dalam setiap aspek kehidupan
kebangsaan,kemasyarakatan erta kenegaraan harus berdasarkan nilai-nilai
ketuhanan,kemanusiaan,persatuan,kerakyatan dan keadilan.Titik tolak pandangan itu
Negara adalah suatu persekutuan hidup manusia atau organisasi kemasyarakatan
manusia.

Nilai-nilai obyektif pancasila dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Rumusan dari sila-sila pancasila itu sendiri menunjukkan adanaya sifat-sifat yang
umum,universal dan abstrak karena merupakan suatu nilai
b. Inti dari nilai-nilai pancasila akan tetap selamanya dalam kehidupan bangsa
Indonesia danmungkin juga pada bangsa lain dalam adat
kebiasaan,kebudayaan,kenegaraan,maupun dalam kehidupan keagamaan
6

c. Pancasila yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945,menurut ilmu hukum


mwemenuhi syaratsebagai pokok kaidah Negara yang fundamental sehingga
merupakan suatu sumbe hukum positif di Indonesia

Sebaliknya nilai-niali subjektif Pancasila dapat dijelaskan sebagai berikut

a. Nilai-nilai timbul dari bangsa Indonesia sehingga bangsa Indonesia sebagai


kausa materialis.Nilai-nilai itu sebagai hasil pemikiran,penilaian kritik serta hasil
refleksi filosofis bangsa Indonesia.
b. Nilai-nilai pancasila merupakan filsafat(pandangan hidup) bangsa Indonesia
sehingga merupakan jati diri bangsa,yang diyakini sebagai sumber nilai atas
kebenaran,kebaikan,keadilan,dan kebijaksanaan dalam hidup
bermasyarakat,berbangsa dan bernegara
c. Nilai-nilai pancasila di dalamnya tekandung nilai-nilai kerohanian yang sesuai
dengan budi nurani bangsa Indonesia karena bersumber pada kepribadian
bangsa.
7

2. Nilai-nilai Pancasila sebagai Nilai Fundamental Negara

Nilai-nilai pancasila yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945 secara yuridis
memiliki kedudukan Sebagai pokok kaidah Negara yang fundamental.Pancasila adalah
identitas bangsa berkat legitimasi moral dan budaya bangsa Indonesia.

Adapun Pembukaan UUD 1945 yang didalamnya memuat nilai-nilai pancasila


mengandung empat pokok pikiran yang merupakan penjabaran dari nilai-nilai Pancasila
itu sendiri.

Pokok pikiran ke 1: menyatakan bahwa Negara Indonesia adalah Negara


persatuan,yaitu Negara yang melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah
Indonesia,mengatasi segala paham golonganmaupun perseorangan.Hal ini
merupakan penjabaran dari sila ketiga.
Pokok pikiran ke 2: menyatak bahwa Negara hendak mewujudkan suatu keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.Dalam hal ini Negara berkewajiban mewujudkan
kesejahteraan umum bagi seluruh rakyat Indonesia,mencerdaskan kehidupan
bangsa,dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan perdamaian abadai dan
keadilan sosial.pokok pikiran ini adalah penjabaran dari sila ke lima
Pokok pikiran ke 3: menyatakan bahwa Negara berkedaulatan rakyat,berdasarkan
atas kerakyatan dan permusyawaratan/perwakilan.Pokok pkiran ini menunjukkan
bahwa Negara Indonesia adalah demokrasi,yaitu ditangan rakyat.Hal ini sesuai
dengan sila ke empat
Pokok pikiran ke 4: menyatakan bahwa Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang
Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.Pokok pkiran ini
sebagai penjabaran dari sila pertama dan kedua

Dalam pengertian seperti itulah maka dapat disimpulkan bahwa Pancasila merupakan
dasar yang fundamental bagi Negara Indonesia terutaama dalam pelaksanaan dan
penyelenggaraan negara.Disamping itu,nilai-nilai Pancasila juga merupakan suatu
landasan moral etik dalam kehidupan kenegaraan.
8

3. Makna NIlai-nilai Setiap Pancasila


Makna pancasila terletak pada nilai-nilai dari masing-masing sila sebagai satu
kesatuan yang tidak dapat diputarbalikkan letak dan susunannya.Berikut uraian tentang
nilai-nilai yang terkandung dalam masing-masing sila Pancasila.
a. Ketuhanan Yang Maha Esa
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa ini nilai-nilainya meliputi dan menjiwai keempat
sila lainnya.Dalam sila ini konsensekuensi yang muncul adalah realisasi kemanuiaan
(hak asasi manusia) bahwa setiap warga negara memiliki kebebasan untuk memeluk
agama dan menjalankan ibadah sesuai dengan keimanan dan kepercayaannya
masing-masing.Hal ui telah dijamin dalam pasal 29 UUD 1945.Disamping
itu,didalam Negara Indonesia tidak boleh ada paham yang meniadakan atau
mengingkari adanya Tuhan (atheism).
b. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
Kemanusiaan bersal dari kata manusia yaitu makhluk yang berbudaya dengan
memiliki potensi pikir.Posisi itu yang mendudukan manusia pada tingkatan martabat
yang tinggi menyadari nilai-nilai dan norma-norma.Sila ini mempunyai makna
kesadaran sikap dan perbuatan yang didasarkan kepada potensi budi nurani manusia
dalam hubungan dengan norma-norma dan kesusilaan umumnya,baik berthap diri
sendiri maupun terhadap alam dan hewan.
c. Persatuan Indonesia
Persatuan berasal dari kata satu artinya tidak terpecah pecah.Persatuan
mengandung pengertian bersatunya bermacam-macam orak yang beanekaragaman
menjadi satu kebulatan.Maka persatuan Indonesia dalam sila ketiga ini mencakup
persatuan dalam arti ideology,politik,ekonomi,sosial budaya,dan pertahanan
keamanan.Persatuan Indonesia adalah persatuan bangsa yang mendiami seluru
wilayah Indonesia yang bersatu karena di dorong untuk mencapai kehidupan
kebangsaan yang bebas dalam negara yang merdeka dan berdaulat.
9

d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam perwakilan


permusyawaratan
Kerakyatan berasal dari kata rakyat yaitu sekelompok anusia yang berdiam dalam
satu wilayah Negara tertentu.Dengan sila ini berarti bahwa bangsa Indonesia
menganut sistem demokrasi yang menepamtkan rakyat diposisi tertinggi dalam
hirarki kekuasaan. Hikmat kebijaksanaan berarti penggunaan rasio atau pikiran yang
sehat dengan selalu mempertimbangkan persatuan dan kesatuan bangsa,kepentingan
rakyat dan dilaksanakan dengan sadar,jujur dan bertanggung jawab serta di dorong
dengan tekad baik sesuai dengan hati nurani.
e. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Keadilan sosial pada sila kelima mengandung makna pentingnya hubungan antara
manusia sebagai pribadi dan manusia sebagai bagian dari
masyarakat.Konsekuensinya meliputi :
Keadilan distributif yaitu suatu hubungan keadilan antara Negara dengan
warganya dalam arti pihak negaralah yang wajib memenuhi keadilan dalam
bentuk keadilan berbagi,dalam bentuk kesejahteraan,bantuan,subsidi serta
kesempatan dalam hidup bersaa yang didasarkan atas hak dan kewajiban.
Keadilan legal yaitu suatu hubungan keadilan antara warga Negara terhadap
Negara,dalam masalah ini pihak wargalah yang wajib memenuhi keadilan dalam
bentuk menaati peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam negara.
Pancasila Sebagai Solusi Persoalan Bangsa Dan Negara
1) Moralitas memegang kunci sangat penting dalam mengatasi krisis.Misalkan
jika terjadi krisis moral sebagai hulu dari semua masalah,maka melalui
moralitas pula krisis dapat diatasi .
2) Moralitas individu lebih merupakan kesadaran tentang prinsip baik yang
bersifat kedalam,tertanam dalam diri manusia yang akan mempengaruhi cara
berpikir dan bertindak.
3) Moralitas individu ini terakumulasi menjadi moralitas sosial,sehingga akan
tampak perbedaan antara masyarakat yang bermoral tinggi dan rendah.
10

2.3 PANCASILA SEBAGAI SOLUSI PERMASALAHAN BANGSA


Etika Pancasila Sebagai Solusi Terhadap Problema Bangsa dalam Kasus Korupsi
a. Pengertian Korupsi

Kata korupsi berasal dari bahasa lati yaitu corruption dari kata kerja corrumpere
busuk,rusak, menggoyahkan, memutar balik,menyogok. Menurut Transperency
International korupsi adalah perilaku pejabat public,baik politikus atau politisi
maupun pegawai negeri yang secara tidak wajar dan tidak legal memperkaya diri atau
memperkaya mereka yang dekat dengannya , dengan menyalagunakan kekuasaan
public yang dipercayakan kepada mereka.

Di Indonesia sendiri kasus korupsi sudah biasa terjadi yaitu contohnya baru-baru ini
Kasus korupsi pengadaan E-KTP, yaitu kasus terbaru yang membuat ramai
diperbincangkan di Indonesia dimana korupsi pengadaan E-KTP mengakibatkan
kerugian negara mencapai Rp.2,3 triliun. Dalam kasus korupsi ini melibatkan banyak
pejabat di DPR RI, dan sampi saat ini KPK masih terus mencari nama-nama
tersangka yang juga menerima suap dalam kasus ini.

b. Hubungan Antara Korupsi Dan Nilai Nilai Pancasila

Pancasila merupakan sumber nilai anti korupsi, dimana korupsi itu terjadi apabila
ada niat dan kesempatan. Kunci terwujudnya Indonesia sebagai Negara hukum adalah
dengan menjadikan nilai-nilai pancasila sebagai dasar acuan untuk seluruh
masyarakat Indonesia. Hubungan korupsi dengan pancasila adalah melanggar sila ke5
yaitu keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia karena korupsi itu mengerogoti
kekayaan-kekayaan Negara yang ujung-ujungnya memiskinkan Negara dan juga
rakyat. Maka dari itu pentingnya pengetahuan pancasila bagi seluruh rakyat Indonesia
untuk mewujudkan cita-cita bangsa yang berkeadilal sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia. nilai-nilai pancasila dapat terwujud didahului dengan pengetahuan
mendasar mengenai pancasila. Banyak dari rakyat Indonesia yang hanya menghapal
pancasila tapi tidak mengerti memahami maksud dan arti dari pancasila itu sendiri
11

sehingga pemahaman tentang pancasila haru benar-benar harus ditanamkan dari awal
dan akan dipertahankan melalui proses pendidikan dan pemasyarakatan.

Penjiwaan nilai-nilai pancasila memunculkan kesadaran diri akan pentingnya nilai-nilai


pancasila dalam aspek kehidupan selama kesadaran diri tertanam dalam setiap lapisan
pendidikan dan masyarakat dari warga Negara biasa hingga petinngi Negara akan
senantiasa memelihara standar-standar pribadi yang tinggi serta akan menjauhi
perilaku immoral dan melawan yang melawan hokum maka dimungkinkan persoalan
korupsi bisa diatasi.

Pancasila sebagai solusi permasalahan bangsa dalam problem kerusakan lingkungan

Pengamalan nili-nilai pancasila dalam aspek pembangunan berwawasan lingkungan


tidak bias dipisahkan , seperti pancasila dalam penjelasan Undang-undang no. 23 tahun
1997 yaitu tentang :

1. Tercapainya keselarasan , keserasian , dan keseimbangan antara manusia dan


lingkungan
2. Terwujudnya manusia Indonesia sebagai insan lingkungan hidup yang memiliki sikap
dan tindakan melindungi dan membina lingkungan.
3. Terjaminnya kepentingan generasi masa kini dan generasi masa depan
4. Tercapainya kelesatarian lingkungan hidup
5. Terkendalinya pemanfaatan sumber daya secara bijaksana.
6. Terlindunginya Negara Kesatuan Republik Indonesia terhadap dampak usaha dan
keinginan di luar wilayah Negara yang menyebabkan pencemaran dan perusakan
lingkungan hidup
12

Hubungan antara kerusakan lingkungan dan pancasila

Pengamalan pancasila dalam pembangunan lingkungan hidup tidak dapat


dipisakan sebab pancasila seperti yang terdapat dalam Undang-undang No.23.Tahun
1997 di atas , merupakan kesatuan yang bulat dan utuh yang memberikan keyakinan
kepada rakyat dan bangsa Indonesia, bahwa kebahagiaan hidup akan tercapai jika
kesadaran akan pentingnya keselarasan, keserasian dan kesinambungan baik dengan
hubungan manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa, manusia dengan manusia maupun
manusia dengan lingkungan alam.

Manusia sebagai pribadi untuk mencapai kemajuan lahir dan batin,.Antara


manusia, masyarakat , dan lingkungan memiliki hubungan timbal balik yang harus
selalu di bina dan kembangkan agar tetap selaras dan seimbang . Nilai-nilai yang
terkandung dalam pancasial dari sila ke I sampai sila ke V yang harus diaplikasikan
atau dijabarkan dalam setiap kegiatan pengelolahan lingkungan hidup adalah sebagai
berikut

1. Dalam sil ke-Tuhanan Yang Maha Esa terkandung nilai religius:


Kepercayaan terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa sebagai pencipta segala
sesuatu yang ada di dunua ini.
Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa yakni menjalankan semua
perintanya dan menjauhi semua laranga-nya. Dengan adanya kemampuan
yang di berikan Tuhan, manusia harus menyadari bahwa setiap benda dan
makluk yang ada di sekiling-nya merupakan anugra Tuhan yang harus di jaga,
dirawat dan dipergunakan dengan sebaik mungkin, memperhatikan orang lain
dan makluk-makluk Tuhan yang lain.

Banyak hal yang dapat kita lakukan untuk mengaplikasikan sila ini atau sila
ke-1 dalam kehidupan kita sehari-rhari contohnya: menyayangi binatang,
memelihara tumbuhan dan merawatnya dengan baik, dan selalu menjaga
kebersihan.

Lingkungan hidup yang dianugrakan Tuhan kepada rakyat dan bangsa


Indonesia merupakan karunia yang harus dilestarikan dan dikembangkan agar
13

tetap menjadi sumber dan penunjang hidup bagi rakyat bangsa Indonesia serta
makluk hidup lainnya demi kelangsungan dan kualitas hidup itu sendiri

Pancasila sebagai solusi problem bangsa dalam dekondensi moral


Pengertian dekadensi moral

Dekadensi moral adalah penurunan standar kemoralan suatu orang atau


masyarakat terhadap nilai-nilai yang sudah berlaku di masyarakat. Seperti kita
ketahui bahwai dekadensi moral yang terjadi di tengah-tengah masyarakat Indonesia
sungguh sangat terasa. Sebagai buktinya, lihatlah di sekeliling kita, bahwa kasus-
kasus kejahatan semakin hari semakin meningkat.Mulai dari pencurian, perampokan,
perzinahan, penipuan, pemerkosaan, pelecehan seksual, perjudian, dan masih banyak
lagi, termasuk pembunuhan. Yang jelas fakta membuktikan bahwa semakin hari,
akibat menurunnya kualitas moral masyarakat ini semakin banyak saja yang menjadi
korbannya.

contoh lain dari dekondensi moral yaitu dahulu anak muda kalau lewat orang tua di
depannya disapa sekarang, boro-boro nyapa , negok sedikit saja tidak,mala sibuk
main hp.

Adapun faktor-faktor penyebab terjadinya kerusakan moral adalah sebagai berikut :

1. Kemajuan teknolog
Dampak globalisasi teknologi memang dapat memberikan dampak positif
tetapi tidak dapat di pungkiri lagi bahwa hal ini juga dapat berdampak negative
bagi kerusakan moral. Perkembangan internet dan ponsel berteknologi tinggi
terkadang dampaknya sangat berbahaya bila tidak di gunakan oleh orang yang
tepat. Misalnya : Video porno yang semakin mudah di akses di ponsel dengan
internet, mahasiwa sebagian yang tidak sempat belajar ketika ujian menggunakan
hp untuk internet atau menanyakan kepada temannya lewat sms. Hal tersebut
memang sangat memudahkan tapi itu melatih adanya sifat ketidakjujuran kepada
mahasiswa itu sendiri sehingga menjadi awal dari kerusakan moral.
14

2. Memudarnya kualitas keimanan.


Sekuat apapun iman seseorang, terkadang mengalami naik turun. Ketika
tingkat keimanan seseorang menurun, potensi kesalahan terbuka. Hal ini sangat
berbahaya bagi moral, Jika dibiarkan tentu membuat kesalahan semakin kronis
dan merusak citra individu dan institusi. Contohya saja jika para pejabat negeri ini
memiliki landasan agama yang baik,maka apa berani dia memakan uang
rakyat(Korupsi) padahal apa yang mereka nikmati itu adalah sebenarnya adalah
hak rakyat.
3. Pengaruh budaya asing yang tidak baik
Maksud kami di sini tidak semua budaya asing itu tidak baik, melainkan
khusus budaya asing yang jelek-jeleknya saja. Sebagai mana Anda lihat, bahwa
budaya asing yang tidak baik dapat merusak moral masyarakat. Seperti contoh
konsumsi narkoba, miras, pembuatan tato, seks bebas, dan lain-lain.kami sangat
prihatin ketika budaya asing yang buruk, juga dapat menurunkan moral generasi
muda bangsa ini. Sebagai contoh, seorang anak sudah tidak memiliki tata krama
lagi dalam memanggil orang yang lebih tua. Padahal Indonesiakan punya budaya
yang baik untuk memenggil orang yang lebih tua, dengan sebutan bapak, ibu,
kakak, bibi, tante, om, paman, kakek, nenek. Tidak seperti budaya barat yang
memanggil semua orang dengan sebutan "you" alias kamu.Budaya asing juga
telah mempengaruhi gaya hidup seseorang, baik itu gaya berpakaian, gaya
bergaul, atau pun gaya dalam berbicara. Budaya barat telah sukses disuntikkan ke
dalam urat nadi Bangsa Indonesia, ketika telah banyak masyarakat yang
berpakaian ala barat yang melanggar syariat, ketika banyak yang bergaul secara
bebas tanpa batas, ketika banyak yang berkata-kata tanpa perlu berfikir, apakah
yang keluar dari mulutnya baik atau buruk.
4. Akibat pergaulan bebas
Sungguh sangat disayangkan, ketika banyak sekali orang-orang yang
bergaul secara bebas, namun tidak mau memilih pergaulan yang benar, dan teman
pergaulan yang baik.
Akibatnya banyak dari mereka yang ikut terjerumus di dalam kesesatan
karena tidak mau memagari dirinya sendiri. Berteman dengan pemabuk, pasti
15

akan ikut-ikutan menjadi peminum. Bergaul dengan pecandu narkoba,


kemungkinan juga akan menjadi pecandu.
Yang jelas akibat pergaulan bebas, akan berdampak buruk bagi moral
seseorang. Akibat pergaulan bebas, seseorang menjadi acuh tak acuh, semau-
maunya sendiri, tanpa peduli kepada siapapun atas apa yang akan mereka
lakukan.
Untuk mengatasi berbagai kerusakan moral yang terjadi di masyarakat maka
solusi untuk menanggapi masalah tersebut adalah sebagai berikut:
Menghindar dari pergaulan salah.
kita harus pandai memilah dan memilih teman dekat. Karena pergaulan
akan sangat berpengaruh terhadap etika, moral, dan akhlak. Karena kepribadian
manusia akan terpengaruhi dari pergaulan itu sendiri. Apabila seseorang
bergaul di lingkungan yang baik,maka ia akan timbul kepribadian yang baik
juga. Dan apabila seseorang bergaul pada kondisi lingkungan yang kurang
baik,maka akan timbul kepribadian yang kurang baik juga.
Peran orang tua.
Peran orang tua sangat penting dalam pembentukan karakter seseorang,
terutama dalam mengenalkan pendidikan agama sejak dini. Perhatian dari
orang tua juga sangat penting. Karena pada banyak kasus, kurangnya perhatian
orang tua dapat menyebabkan dampak buruk pada sikap anak. Seperti halnya
karena kurangnya perhatian orang tua,seseorang akan cenderung melampiaskan
amarahnya pada orang lain dengan tindakan yang tidak wajar dilakukan oleh
kaum muda.
Memperluasa wawasan dan pengetahuan
Memperluas wawasan dan pengetahuan akan sangat berguna untuk
menyaring pengaruh buruk dari lingkungan, misalnya kebiasaan merokok.
Orang-orang menganggap bahwa merokok meningkatkan kepercayaan diri
dalam pergaulan. Padahal jika dilihat dari sisi kesehatan, merokok dapat
menyebabkan banyak penyakit, baik pada perokok aktif maupun pasif.
Sehingga kebiasaan ini tidak hanya akan mempengaruhi dirinya sendiri,
melainkan juga orang-orang di sekelilingnya.
16

Meningkatkan iman
Dengan kita mendektkan diri kepada Tuhan,rajin beribadah,selalu
jujur,tentu akan membuat kita terhindarkan dari perbuatan yang tidak sesuai
kehendak Tuhan
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dari makalah ini dapat disimpulkan bahwa etika merupakan suatu ilmu yang
membahas tentang bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran moral tertentu, atau
bagaiman kita harus mengambil sikap bertanggung jawab berhadapan dengan berbagai ajaran
moral.

3.2 SARAN

17
18

DAFTAR PUSTAKA
gokil1996.blogspot.com/2015/12/pancasila-sebagai-solusi-persoalan.html

https://www.kompasiana.com/.../pancasila-sebagai-benteng-dekadensi-moral_55186a

http://segallaada.blogspot.co.id/2015/04/etika-pancasila.html

Anda mungkin juga menyukai