Anda di halaman 1dari 2

LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS

1. Dasar : 440/ /DKK-BUL/VIII/2019


2. Tujuan : Hotel Grand Pangeran Khar, Tanjung Selor
3. Nama Kegiatan : Pelatihan
4. Lamanya Perjalanan : 5 (Lima) hari
5. Pelaksana : Muhrida Septiana Sundari,S.Kep.,Ners
6. Berangkat Tanggal : 11 Desember 2017
7. Menggunakan Kendaraan : Transportasi Udara
8. Kembali Tanggal : 15 Desember 2017
9. Menggunakan Kendaraan : Transportasi Udara
10. Hal-hal yang perlu dilaporkan :
a. CBT adalah suatu bentuk terapi wawancara atau talk therapy yang digunakan untuk
mengajarkan, mendorong, dan mensuport individu tentang bagaimana mengurangi atau
menghentikan penggunaan Napza yang dapat membahayakan. Terapi ini dapat
diaplikasikan pada pengguna untuk mencegah kekambuhan (Relaps Prevention )
b. CBT mencoba membantu klien agar dapat:
 Mengikuti rencana aktivitas berisiko rendah yang telah disusun.
 Mengenali situasi berisiko tinggi untuk penggunaan obat.
 Menghindari situasi tersebut.
 Mengatasi berbagai masalah dan perilaku bermasalah yang berhubungan dengan
penggunaan obat secara lebih efektif.
c. Prinsip-prinsip belajar dan kondisioning yang disertakan dalam CBT adalah :
 Kondisioning Klasik (Classical conditioning)
 Kondisioning Operan (Operant conditioning)
 Modeling
d. Konselor dapat menggunakan teknik analisis fungsional 5W dalam mengaplikasikan
teknik CBT yaitu: When? , Where? , Why? , With / from whom? dan What happened?.
e. Ketergantungan akan zat tak dapat diketahui hanya dengan pemeriksaan acak. Hal
penting yang dapat diketahui :
 Waktu- Bilamana klien menggunakan zat
 Tempat- Dimana klien menggunakan dan membeli zat
 Petanda eksternal dan status emosi internal yang dapat memicu ‘nagih’ (Mengapa)

 Teman yang menyertai- dengan siapa klien menggunakan zat atau orang dari siapa
ia membeli zat
 Efek zat yang didapat klien ─ keuntungan fisiologik dan psikologik (apa yang
terjadi)
f. Konsep penting CBT adalah mengajarkan klien menurunkan waktunya untuk berada
dalam situasi risiko tinggi dan meningkatkan waktunya untuk berada dalam situasi
berisiko rendah.
g. Konselor harus mampu membantu klien untuk mengenali faktor pencetus (Triggers) baik
internal maupun eksternal yang dapat mennyebabkan klien mengalami Craving (kondisi
menginginkan “zat” kembali).
11. Rencana Tindak Lanjut:
a. Sosialisasi dan koordinasi hasil pelatihan kepada Tim IPWL
b. Optimalisasi peran dan fungsi IPWL dalam melakukan Assessment dan memberikan
konseling pada klien pengguna napza
c. Menerapkan Teknik CBT pada klien yang telah menjalani rehabilitasi dan berada dalam
tahap maintenance.

Tanjung Selor, 18 Desember 2017


Mengetahui
Kepala UPT.Puskesmas Tanjung Selor Pelaksana

dr.Hj.Widyawati Agustini Muhrida Septiana Sundari,S.Kep.,Ners


NIP.197808032006042006 NIP.198809102011012002

Anda mungkin juga menyukai