Disusun Oleh :
Dosen Pengampu :
2018/2019
Daftar Isi
Cover
Daftar Isi.................................................................................................................. 2
Sejarah Perkembangan Tugas Konselor Sekolah .................................................... 3
Gambaran Tugas Konselor sekolah di Amerika ..................................................... 5
Konteks Tugas Konselor di Indonesia .................................................................... 6
Ekspektasi Kinerja Koselor Dikaitkan Dengan Jenjang Pendidikan ...................... 8
Kesimpulan ........................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 12
2
Profesi Bimbingan Konseling adalah profesi yang dipercaya
mampumemberikan pelayanan kepada pihak yang membutuhkan pelayanan
tersebut demiterselesaikannya masalah yang dihadapi pihak tersebut. profesi
BimbinganKonseling adalah profesi yang masih tergolong baru utamanya di
Indonesia yangmasih memerlukan pengembangan lebih lanjut. Adapun cara yang
dapatdilakukan adalah sebagai berikut :
3
Mengacu pada keadaan tersebut, diwajibkan anak menempuh
pendidikan disekolah, sekurang-kurangnya hingga tingkat sekolah dasar.
Guru kelas selain mengajar, bertugas sebagai Guru yang melakukan
bimbingan kepada siswa. Tugas guru kelas adalah membantu siswa
khususnya memperhatikan hal yang berkaitan dengan kejuruan atau karir.
Namun dalam perkembangannya, tidak hanya masalah karir yang harus
diperhatikan saja, tetapi permasalahan sosial dan emosi muncul dan perlu
dikenali karena menunjukan keunikan dari siswa maupun kelompok siswa.
Akhirnya, munculah kebutuhan pembimbingan moral untuk siswa.
Ada 6 tahapan yang harus dilakukan oleh seorang konselor yaitu (Muro &
Kottman, 1995):
1. Analisa. Konselor sekolah bertugas untuk mengumpulkan semua data
dan informasi yang berkaitan dengan siswa.
2. Sintesa. Konselor sekolah bertugas untuk mengatur, menyeleksi dan
menyusun semua informasi yang telah didapatkan. Informasi tersebut
akan digunakan untuk memahami siswa.
3. Diagnosa. Konselor sekolah bertugas untuk membentuk hipotesa
sementara berkaitan dengan hal-hal yang perlu diperhatikan dari siswa.
4. Prognosa. Konselor sekolah bertugas untuk memprediksi hasil yang
akan didapatkan berdasarkan pemecahan masalah yang dilakukan oleh
siswa.
5. Treatmen/Penanganan. Konselor sekolah bertugas untuk memilih
strategi yang tepat untuk menangani permasalahan siswa , sehingga
mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama dengan siswa.
6. Follow up/ Tindak lanjut. Konselor sekolah bertugas untuk
mengevaluasi kefektifan proses konseling yang telah dilaksanakan.
4
Gambaran Tugas Konselor sekolah di Amerika
Di Amerika, seorang konselor sekolah yang professional bertugas
untuk menyiapkan atau menyediakan layanan bimbingan konseling yang
unik dengan berfokus pada akademik, karir, dan masalah-masalah yang
berkonsentrasi pada masalah personal atau sosial berdasarkan pada usia
sekolah/ usia peserta didik. (Gladding 2004 dalam Studer 2004).
Salah satu contoh gambaran tugas konselor dapat terlihat dari salah
satu contoh program komprehesif yang dijalankan oleh The Timberlane
Comprehensive School. Peran konselor sekolah di Sekolah di daerah
Timberlane adalah untuk mendukung memfasilitasi pengembangan siswa
dalam area akademik, karir dan pribadi / sosial. Para konselor sekolah
membantu semua siswa dalam program yang secara keseluruhan
menjadikan siswa sebagai pelajar yang efektif, warga yang bertanggung
jawab, dan memberikan kontribusi kepada masyarakat dan lingkungan.
Dalam proses pertukaran komunikasi dan informasi dengan orang tua atau
para wali merupakan hal yang penting untuk keseluruhan aspek program
Bimbingan dan konseling, dan itu perupakan bagian atau kunci dari peran
atau tugas seorang konselor sekolah.
Konselor Sekolah merencanakan, menerapkan dan mengevaluasi
program bimbingan kurikulum adalah untuk mengenal dan memenuhi
kebutuhan dan prioritas dari masing-masing sekolah. Pekerjaan mereka
lebih lanjut dibedakan pada memperhatikan tahap perkembangan pada
setiap usia, khususnya usia pertumbuhan siswa, dan oleh kebutuhan, tugas,
dan minat siswa yang terkait dengan tahapan perkembangan. Program-
program ini ditentukan oleh penilaian terhadap kebutuhan, terintegrasi ke
dalam kurikulum yang ada, dan pembelajaran yang berkolaborasi dengan
guru kelas.
5
mempertahankan serta meningkatkan keseluruhan program konseling
sekolah.
6
intelektual, sosial, dan moral-spiritual (Schellenberg, 2008). Konselor
sekolah mengimplementasikan kebutuhan tersebut dalam program
bimbingan dan konseling disekolah yang komprehensif/terpadu. Oleh
karena itu, seorang guru pembimbing dalam menjalankan tugasnya perlu
mengetahui Fungsi sekaligus Asas Bimbingan dan Konseling.
7
1. Strategi Layanan Dasar yaitu strategi layanan yang diperlukan oleh seluruh
peserta didik, sebagai upaya pemahaman, fasilitasi, penyesuaian, pencegahan,
pemeliharaan dan pengembangan. Dapat dilakukan melalui: Bimbingan
Klasikal, Layanan Orientasi, Layanan Informasi, Bimbingan Kelompok, dan
Layanan Pengumpulan Data
2. Strategi Layanan Responsif yaitu strategi layanan dalam rangka pemberian
bantuan kepada konseli yang menghadapi kebutuhan & masalah, yang
memerlukan pertolongan segera. Dapat dilakukan melalui Konseling
Individual, Konseling Kelompok, Referal, Kolaborasi dengan Guru Mata
Pelajaran / Wali kelas, Kolaborasi dengan Orang tua, Kolaborasi dengan
Pihak-pihak terkait, Konsultasi, dan Bimbingan Teman Sebaya.
3. Strategi Layanan Perencanaan Individual yaitu strategi layanan dalam proses
memfasilitasi konseli agar mampu merumuskan dan melakukan aktivitas yang
berkaitan dengan perencanaan masa depan berdasarkan pemahaman akan
kelebihan dan kekurangan dirinya, serta pemahaman akan peluang dan
kesempatan yang tersedia dilingkungannya. Dapat dilakukan melalui: Layanan
Penempatan dan Penyaluran, Career Days, dan Kunjungan Karir.
8
9
Salah satu tugas konselor adalah mengalih tangankan (referral) siswa yang
membutuhkan bantuan lebih khusus. Maksud dari mengalihtangankan adalah untuk
membantu siswa lebih maksimal dalam menganalisa permasalahan lebih dalam lagi.
Konselor sekolah bekerja sama dengan tenaga professional lainnya seperti psikiater,
psikolog, dokter, atau terapis untuk membantu permasalahan siswa (Sederholm, 2003).
10
Kesimpulan
Dalam membantu perkembangan siswa atau peserta didik untuk mencapai
pribadi yang utuh, produktif, dan berguna bagi manusia lain, merupakan tugas
utama dari seorang pendidik, termasuk didalamnya merupakan tugas seorang
konselor sekolah. Konselor sekolah diharapkan mampu mengerjakan dengan baik
beberapa tugas antara lain mengatur dan mengimplementasikan proses bimbingan
dan konseling dalam membimbing siswa dalam hal akademik, karir, dan
pengembangan diri disekolah; menyediakan layanan bimbingan dan konseling
baik individual maupun kelompok; memonitoring perkembangan siswa; mampu
bekerja sama dengan rekan kerja, unsur-unsur sekolah lainnya, tenaga
professional lainnya, serta orang tua dalam menangani siswa; dan mampu
mengevaluasi program bimbingan dan konseling sehingga memperoleh umpan
balik yang mendukung pengembangan kearah yang lebih baik. Konselor sekolah
berhadapan bukan dengan sebuah mesin, namun dengan seorang manusia bahkan
beberapa orang yang terkandung banyak potensi yang perlu dibimbing dalam
penemuannya sehingga menjadi manusia yang tahu keberadaan dan tujuan
hidupnya.
11
SOAL ESAI
1. Jelaskan strategi pelaksanaan layanan dalam bimbingan dan
konseling dalam jalur pendidikan formal!
2. Jelaskan kehususan tugas konselor di setiap jenjang pendidikan
dari masa taman kanak-kanak hingga ke perguruan tinggi !
3. Berikan contoh penerapan dari asas bimbingan dan konseli!
4. sebutkan 5 fungsi bimbingan dan konseling!
5. jelaskan yang dimaksud sintesa,diagnosa,dan prognosa!
12
DAFTAR PUSTAKA
http://paul-arjanto.blogspot.com/2011/06/konteks-tugas-konselor.html
http://akhmad-sugianto.blogspot.com/2013/10/konteks-tugas-konselor.html
13