Anda di halaman 1dari 13

BIMBINGAN DAN KONSELING PENDIDIKAN MENENGAH

Konteks Tugas dan Ekspektasi KInerja Konselor

Disusun Oleh :

1. Prima Yanti (06071281722030)


2. Cyntia Tri Wulandari (06071281722026)
3. Bella Harlin (06071181722005)
4. Aliya Safira Sameyasa (06071281722022)

Dosen Pengampu :

Dra. Harlina, M.Sc.


Rani Mega Putri, M.Pd., Kons.

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONELING


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2018/2019
Daftar Isi

Cover
Daftar Isi.................................................................................................................. 2
Sejarah Perkembangan Tugas Konselor Sekolah .................................................... 3
Gambaran Tugas Konselor sekolah di Amerika ..................................................... 5
Konteks Tugas Konselor di Indonesia .................................................................... 6
Ekspektasi Kinerja Koselor Dikaitkan Dengan Jenjang Pendidikan ...................... 8
Kesimpulan ........................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 12

2
Profesi Bimbingan Konseling adalah profesi yang dipercaya
mampumemberikan pelayanan kepada pihak yang membutuhkan pelayanan
tersebut demiterselesaikannya masalah yang dihadapi pihak tersebut. profesi
BimbinganKonseling adalah profesi yang masih tergolong baru utamanya di
Indonesia yangmasih memerlukan pengembangan lebih lanjut. Adapun cara yang
dapatdilakukan adalah sebagai berikut :

 Standarisasi unjuk kerja profesional konselor.


Masih banyak orang yang memandang bahwa pekerjaan dan bimbingandan
konseling dapat dilakukan oleh siapa pun juga, asalkan
mampuberkomunikasi dan berwawancara. Anggapan lain mengatakan
bahwapelayanan bimbingan dan konseling semata-mata diarahkan
kepadapemberian bantuan berkenaan dengan upaya pemecahan masalah dalamarti yang
sempit saja. Ini jelas merupakan anggapan yang keliru.

 Standarisasi penyiapan konselor.


Tujuan penyiapan konselor ialah agar para ( calon ) konselor
memilikiwawasan dan menguasai serta dapat melaksanakan dengan
sebaik-baiknyamateri dan keterampilan yang terkandung di dalam butir-
butir rumusanunjuk kerja. Penyiapan konselor itu dilakukan melalui
program pendidikanprajabatan, program penyetaraan, ataupun pendidikan
dalam jabatan (seperti penataran ). Khusus tentang penyiapan konselor
melalui programpendidikan dalam jabatan, membutuhkan waktu yang
cukup lama, dimulaidari seleksi dan penerimaan calon peserta didik yang
akan mengikutiprogram sampai para lulusannya diwisuda. Program
pendidikan prajabatankonselor adalah jenjang pendidikan tinggi.

Sejarah Perkembangan Tugas Konselor Sekolah


Revolusi Industri yang terjadi di negara Amerika pada tahun 1916
mengakibatkan perubahan dari pola kehidupan masyarakat agraria yang
mampu mengelola tanah pertanian dengan tangan sendiri menjadi
kehidupan masyarakat urban yang merubah kemampaun tangan menjadi
kemampuan mesin (Santrock, 1996). Revolusi industri berdampak pada
kehidupan anak saat itu, khususnya anak-anak yang tingkat kehidupan
ekonominya rendah. Mereka bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Banyak anak yang tidak diawasi oleh orang dewasa/orang tua melakukan
perjudian, menjadi pekerja seks, dan melakukan pencurian; dan semua
dilakukan demi mendapatkan uang. Sangat memprihatinkan anak-anak
yang tumbuh tanpa pendidikan yang sempurna dan bimbingan moral,
membawa mereka menjadi buruh anak dan berurusan dengan hukum.

3
Mengacu pada keadaan tersebut, diwajibkan anak menempuh
pendidikan disekolah, sekurang-kurangnya hingga tingkat sekolah dasar.
Guru kelas selain mengajar, bertugas sebagai Guru yang melakukan
bimbingan kepada siswa. Tugas guru kelas adalah membantu siswa
khususnya memperhatikan hal yang berkaitan dengan kejuruan atau karir.
Namun dalam perkembangannya, tidak hanya masalah karir yang harus
diperhatikan saja, tetapi permasalahan sosial dan emosi muncul dan perlu
dikenali karena menunjukan keunikan dari siswa maupun kelompok siswa.
Akhirnya, munculah kebutuhan pembimbingan moral untuk siswa.

Ada 6 tahapan yang harus dilakukan oleh seorang konselor yaitu (Muro &
Kottman, 1995):
1. Analisa. Konselor sekolah bertugas untuk mengumpulkan semua data
dan informasi yang berkaitan dengan siswa.
2. Sintesa. Konselor sekolah bertugas untuk mengatur, menyeleksi dan
menyusun semua informasi yang telah didapatkan. Informasi tersebut
akan digunakan untuk memahami siswa.
3. Diagnosa. Konselor sekolah bertugas untuk membentuk hipotesa
sementara berkaitan dengan hal-hal yang perlu diperhatikan dari siswa.
4. Prognosa. Konselor sekolah bertugas untuk memprediksi hasil yang
akan didapatkan berdasarkan pemecahan masalah yang dilakukan oleh
siswa.
5. Treatmen/Penanganan. Konselor sekolah bertugas untuk memilih
strategi yang tepat untuk menangani permasalahan siswa , sehingga
mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama dengan siswa.
6. Follow up/ Tindak lanjut. Konselor sekolah bertugas untuk
mengevaluasi kefektifan proses konseling yang telah dilaksanakan.

Konselor sekolah diharapkan mempunyai kemampun untuk mengenali


perkembangan siswa yang bermasalah dan kebutuhannya (American
School Counselor Association, 2005).

4
Gambaran Tugas Konselor sekolah di Amerika
Di Amerika, seorang konselor sekolah yang professional bertugas
untuk menyiapkan atau menyediakan layanan bimbingan konseling yang
unik dengan berfokus pada akademik, karir, dan masalah-masalah yang
berkonsentrasi pada masalah personal atau sosial berdasarkan pada usia
sekolah/ usia peserta didik. (Gladding 2004 dalam Studer 2004).
Salah satu contoh gambaran tugas konselor dapat terlihat dari salah
satu contoh program komprehesif yang dijalankan oleh The Timberlane
Comprehensive School. Peran konselor sekolah di Sekolah di daerah
Timberlane adalah untuk mendukung memfasilitasi pengembangan siswa
dalam area akademik, karir dan pribadi / sosial. Para konselor sekolah
membantu semua siswa dalam program yang secara keseluruhan
menjadikan siswa sebagai pelajar yang efektif, warga yang bertanggung
jawab, dan memberikan kontribusi kepada masyarakat dan lingkungan.
Dalam proses pertukaran komunikasi dan informasi dengan orang tua atau
para wali merupakan hal yang penting untuk keseluruhan aspek program
Bimbingan dan konseling, dan itu perupakan bagian atau kunci dari peran
atau tugas seorang konselor sekolah.
Konselor Sekolah merencanakan, menerapkan dan mengevaluasi
program bimbingan kurikulum adalah untuk mengenal dan memenuhi
kebutuhan dan prioritas dari masing-masing sekolah. Pekerjaan mereka
lebih lanjut dibedakan pada memperhatikan tahap perkembangan pada
setiap usia, khususnya usia pertumbuhan siswa, dan oleh kebutuhan, tugas,
dan minat siswa yang terkait dengan tahapan perkembangan. Program-
program ini ditentukan oleh penilaian terhadap kebutuhan, terintegrasi ke
dalam kurikulum yang ada, dan pembelajaran yang berkolaborasi dengan
guru kelas.

 Konselor Sekolah mengkoordinasikan perencanaan individual siswa


yang terdiri dari kegiatan sistemik yang berkelanjutan yang dirancang
untuk membantu siswa secara individu dalam menetapkan tujuan pribadi
dan mengembangkan rencana masa depan.
 layanan responsif terhadap semua siswa untuk memenuhi kebutuhan
yang sifatnya mendesak mereka dan yang menjadi perhatian siswa.
Layanan ini dapat disampaikan melalui strategi seperti konsultasi, individu
dan konseling kelompok kecil, konseling krisis, pengalihan tangan, atau
arahan, dan pendampingan yang dilakukan antar sesama siswa.
 Sistem pendukung merupakan elemen penting dari konseling sekolah.
Sistem pendukung terdiri dari kegiatan manajemen yang membangun dan

5
mempertahankan serta meningkatkan keseluruhan program konseling
sekolah.

Konteks Tugas Konselor di Indonesia


Tugas konselor di Indonesia mengalami berbagai perubahan,
mengikuti kebutuhan. Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia
(ABKIN) telah mencoba memetakan tugas konselor. Pelayanan
bimbingan dan konseling dalam jalur pendidikan formal telah dipetakan
secara tepat dalam kurikulum 1975, meskipun ketika itu masih dinamakan
layanan bimbingan dan penyuluhan pendidikan, dan layanan di bidang
pembelajaran yang dibingkai dalam kurikulum.
Konteks tugas Konselor di Indonesia dipersepsikan bahwa seorang
konselor mampu menangani seluruh permasalahan hidup yang dihadapi
manusia, mulai dari bidang pendidikan dan karier, masalah pernikahan
hingga masalah ketenagakerjaan, masalah kelainan kejiwaan, rehabilitasi
mental para narapidana sampai masalah gangguan jiwa. Dengan
banyaknya tugas konselor tersebut dipersepsikan kembali bahwa konselor
memiliki kemampuan akademik profesional untuk memasuki wilayah dari
layanan ahli bidang lain seperti psikolog, psikiater, pekerja sosial dan
terapis.
Dalam Naskah Akademik Penataan Pendidikan Profesional
Konselor, ABKIN menggagas tentang Standar Kompetensi Profesional
Pendidik Konselor yang dinilai paling tepat untuk layanan ahli di bidang
Bimbingan dan Konseling berupa program S 2 Bimbingan dan Konseling
dilanjutkan Pendidikan Profesi Pendidik. Pada kenyataannnya konselor
adalah ahli bimbingan dan konseling yang memandirikan yang diampu
dari lulusan program S1. Dengan demikian tugas konselor yang
profesional adalah memandirikan individu yang normal dan sehat dalam
menjalani perjalanan hidupnya melalui pengambilan keputusantermasuk
keperluan untuk memilih, meraih serta mempertahankan karier untuk
mewujudkan kehidupan yang produktif dan sejahtera, serta menjadi warga
masyarakat yang peduli kemaslahatan umum melalui pendidikan (
Stemberg, 2003 ).
Melalui pendidikan yang dimaksud adalah bahwa kemampuan
peserta didik untuk mengeksplorasi, memilih, berjuang meraih, serta
mempertahanan karier diperoleh dari hubungan yang baik antara peserta
didik dengan konselor serta guru dan bukan merupakan upaya konselor.
Konselor sekolah diharapkan mampu memfasilitasi peserta didik
(konseli) agar mampu mengembangkan potensi dirinya atau mencapai
tugas-tugas perkembangannya yang menyangkut aspek fisik, emosi,

6
intelektual, sosial, dan moral-spiritual (Schellenberg, 2008). Konselor
sekolah mengimplementasikan kebutuhan tersebut dalam program
bimbingan dan konseling disekolah yang komprehensif/terpadu. Oleh
karena itu, seorang guru pembimbing dalam menjalankan tugasnya perlu
mengetahui Fungsi sekaligus Asas Bimbingan dan Konseling.

5 Fungsi Bimbingan danKonseling, yaitu:


1. Fungsi Pemahaman
2. Fungsi Pencegahan (preventif)
3. Fungsi Penyembuhan (kuratif)
4. Fungsi Penyaluran
5. Fungsi Advokasi
12 Asas Bimbingan dan Konseling yang perlu diketahui konselor
sekolah dalam menjalankan tugasnya, yaitu:
1. Asas Kerahasiaan
2. Asas Kesukarelaan
3. Asas Keterbukaan
4. Asas Kegiatan
5. Asas Kemandirian
6. Asas Kekinian
7. Asas Kedinamisan
8. Asas Keterpaduan
9. Asas Keharmonisan
10. Asas Keahlian
11. Asas Alih Tangan Kasus
12. Asas Tutwuri Handayani

Setelah konselor memahami fungsi dan asas dalam melaksanakan


bimbingan dan konseling, konselor sekolah perlu memahami strategi pelaksanaan
layanan bimbingan dan konseling di sekolah. Pemberian program layanan
Bimbingan dan Konseling dalam jalur pendidikan formal, ada 3 strategi
pelaksanaan layanan yang digunakan yaitu:

7
1. Strategi Layanan Dasar yaitu strategi layanan yang diperlukan oleh seluruh
peserta didik, sebagai upaya pemahaman, fasilitasi, penyesuaian, pencegahan,
pemeliharaan dan pengembangan. Dapat dilakukan melalui: Bimbingan
Klasikal, Layanan Orientasi, Layanan Informasi, Bimbingan Kelompok, dan
Layanan Pengumpulan Data
2. Strategi Layanan Responsif yaitu strategi layanan dalam rangka pemberian
bantuan kepada konseli yang menghadapi kebutuhan & masalah, yang
memerlukan pertolongan segera. Dapat dilakukan melalui Konseling
Individual, Konseling Kelompok, Referal, Kolaborasi dengan Guru Mata
Pelajaran / Wali kelas, Kolaborasi dengan Orang tua, Kolaborasi dengan
Pihak-pihak terkait, Konsultasi, dan Bimbingan Teman Sebaya.
3. Strategi Layanan Perencanaan Individual yaitu strategi layanan dalam proses
memfasilitasi konseli agar mampu merumuskan dan melakukan aktivitas yang
berkaitan dengan perencanaan masa depan berdasarkan pemahaman akan
kelebihan dan kekurangan dirinya, serta pemahaman akan peluang dan
kesempatan yang tersedia dilingkungannya. Dapat dilakukan melalui: Layanan
Penempatan dan Penyaluran, Career Days, dan Kunjungan Karir.

Ekspektasi Kinerja Koselor Dikaitkan Dengan Jenjang


Pendidikan
Tugas konselor di setiap jenjang pendidikan dari Taman Kanak-kanak
sampai dengan perguruan tinggi memiliki kekhususannya masing-masing.
Depdiknas menggambarkan atau memetakan tugas konselor dalam jalur
pendidikan formal sebagai berikut (berdasarkan Rambu-rambu Penyelenggaraan
Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal).

8
9
Salah satu tugas konselor adalah mengalih tangankan (referral) siswa yang
membutuhkan bantuan lebih khusus. Maksud dari mengalihtangankan adalah untuk
membantu siswa lebih maksimal dalam menganalisa permasalahan lebih dalam lagi.
Konselor sekolah bekerja sama dengan tenaga professional lainnya seperti psikiater,
psikolog, dokter, atau terapis untuk membantu permasalahan siswa (Sederholm, 2003).

10
Kesimpulan
Dalam membantu perkembangan siswa atau peserta didik untuk mencapai
pribadi yang utuh, produktif, dan berguna bagi manusia lain, merupakan tugas
utama dari seorang pendidik, termasuk didalamnya merupakan tugas seorang
konselor sekolah. Konselor sekolah diharapkan mampu mengerjakan dengan baik
beberapa tugas antara lain mengatur dan mengimplementasikan proses bimbingan
dan konseling dalam membimbing siswa dalam hal akademik, karir, dan
pengembangan diri disekolah; menyediakan layanan bimbingan dan konseling
baik individual maupun kelompok; memonitoring perkembangan siswa; mampu
bekerja sama dengan rekan kerja, unsur-unsur sekolah lainnya, tenaga
professional lainnya, serta orang tua dalam menangani siswa; dan mampu
mengevaluasi program bimbingan dan konseling sehingga memperoleh umpan
balik yang mendukung pengembangan kearah yang lebih baik. Konselor sekolah
berhadapan bukan dengan sebuah mesin, namun dengan seorang manusia bahkan
beberapa orang yang terkandung banyak potensi yang perlu dibimbing dalam
penemuannya sehingga menjadi manusia yang tahu keberadaan dan tujuan
hidupnya.

11
SOAL ESAI
1. Jelaskan strategi pelaksanaan layanan dalam bimbingan dan
konseling dalam jalur pendidikan formal!
2. Jelaskan kehususan tugas konselor di setiap jenjang pendidikan
dari masa taman kanak-kanak hingga ke perguruan tinggi !
3. Berikan contoh penerapan dari asas bimbingan dan konseli!
4. sebutkan 5 fungsi bimbingan dan konseling!
5. jelaskan yang dimaksud sintesa,diagnosa,dan prognosa!

12
DAFTAR PUSTAKA
http://paul-arjanto.blogspot.com/2011/06/konteks-tugas-konselor.html
http://akhmad-sugianto.blogspot.com/2013/10/konteks-tugas-konselor.html

13

Anda mungkin juga menyukai