Anda di halaman 1dari 10

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Seorang penulis terkadang tidak bisa secara mandiri untuk menyatakan pendapat atau
pemikirannya, sehingga membutuhkan dukungan dari pendapat atau pemikiran, bahkan bukti
dari sumber-sumber tertentu. Seorang penulis juga dapat memanfaatkan pendapat orang lain
untuk menyanggah atau menolak pendapat tertentu, sehingga pembaca tulisannya dapat yakin
dengan apa yang dikemukakannya, tanpa melibatkan unsur perasaan atau emosi. Penulis
dapat juga tidak sependapat dengan apa yang dikutipnya. Setiap akhir karya ilmiah terdapat
daftar pustaka. Daftar pustaka menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah daftar
yang mencantumkan judul buku, nama pengarang, serta penerbit yang ditempatkan pada
bagian akhir suatu karangan atau buku, dan disusun berderet dari atas ke bawah. Salah satu
fungsi dari daftar pustaka adalah untuk memberikan arahan bagi para pembaca buku atau
karya tulis yang ingin meneruskan kajian atau untuk melakukan pengecekan ulang terhadap
karya tulis yang bersangkutan. Fungsi dari daftar pustaka adalah untuk memeberikan
apresiasi atau pengarahan terhadap penulis buku atau karya tulis yang dirujuk terhadap hasil
karyanya yang turut menyumbang peranan dalam penulisan karya tulis yang kita tulis. Dan
fungsi lain dari daftar pustaka yang tak kalah penting adalah menjaga profesionalitas kita
(jika kita sebagai seorang penulis karya tulis) terhadap tulisan yang kita buat. Tentu saja
penyusunan sebuah daftar pustaka harus mengedepankan asas kemudahan. Oleh karena itu,
diterbitkanlah sebuah format/cara penulisan daftar pustaka dalam makalah ini.

TINJAUAN PUSTAKA
Definisi daftar pustaka atau bibliografi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
adalah daftar yang mencantumkan judul buku, nama pengarang, penerbit dan sebagainya
yang ditempatkan pada bagian akhir suatu karangan atau buku dan disusun berdasarkan
abjad. Daftar sendiri didefinisikan sebagai catatan sejumlah nama atau hal yang disusun
berderet dari atas ke bawah. Daftar kepustakaan atau bibliografi adalah sebuah daftar yang
berisi judul buku-buku, artikel-artikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya yang mempunyai
pertalian dengan sebuah karangan yang tengah digarap. Melalui daftar pustaka yang
disertakan pada akhir tulisan, para pembaca dapat melihat kembali padasumberaslinya.
(Gorys Keraf, 1997) Daftar pustaka disusun menurut urutan abjad nama belakang penulis
pertama. Daftar pustaka ditulis dalam spasi tunggal. Antara satu pustaka dan pustaka
berikutnya diberi jarak satu setengah spasi. Baris pertama rata kiri dan baris berikutnya
menjorok ke dalam. (Groys Keraf, 1997). Fungsi dari penulisan daftar pustaka yaitu untuk
memberikan informasi bahwa pernyataan dalam karangan itu bukan hasil pemikiran penulis
sendiri, tetapi hasil pemikiran orang lain yang penulis, untuk memberikan arah bagi para
pembaca buku atau karya tulis yang ingin meneruskan kajian atau untuk melakukan
pengecekan ulang terhadap sumber aslinya. Selain itu fungsi dari penulisan daftar pustaka
yaitu untuk memberikan apresiasi atau penghargaan terhadap penulis buku atau karya tulis
yang dirujuk terhadap hasil karyanya yang turut menyumbang peraran dalam penulisan karya
tulis yang kita tulis. Serta untuk menjaga profesionalitas kita (jika kita sebagai seorang
penulis karya tulis) terhadap tulisan yang kita buat. Fungsi lain dari penulisan daftar pustaka
yaitu untuk melihat kebenaran bahan yang dikutip. (Groys Keraf, 1997).
BAB III PEMBAHASAN
3.1

Pengertian Daftar Pustaka


Definisi daftar pustaka menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah daftar yang
mencantumkan judul buku, nama pengarang, serta penerbit yang ditempatkan pada bagian
akhir suatu karangan atau buku, dan disusun berderet dari atas ke bawah. Daftar pustaka
(Bibliografi) adalah daftar bahan bacaan yang digunakan sebagai sumber dalam penulisan
karya ilmiah/laporan penelitian. Menurut Groys Keraf (1997 : 213) yang dimaksud dengan
daftar pustaka atau bibliografi adalah sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel-
artikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya, yang mempunyai pertalian dengan sebuah
karangan atau sebagian dan karangan yang sedang dikerjakan. Bagi orang awam, daftar
pustaka mungkin tidak penting artinya, tetetapi bagi seorang sarjana, seorang calon sarjana,
atau seorang cendekiawan, daftar kepustakaan merupakan suatu hal yang sangat penting.
Walija mengatakan bahwa daftar pustaka ataua bibliografi adalah daftar atau sumber acuan
lain yang mendasari atau menjadi bahan pertimbangan dalam penyusunan karangan. Unsur-
unsur pada daftar pustaka hamper sama dengan catatan kaki. Perbedaannya hanya pada daftar
pustaka tidak ada nomor halaman sedangkan pada catatan kaki ada nomor halaman. Daftar
pustaka berada di paling belakang dari tulisan kita. Sehingga pengertian daftar pustaka adalah
suatu daftar yang berisi semua sumber bacaan yang digunakan sebagai bahan acuan dalam
penulisan karya ilmiah seperti makalah, skripsi, tugas akhir, laporan, thesis, dan penelitian.

3.2

Fungsi Daftar Pustaka


Fungsi sebuah daftar pustaka hendaknya secara tegas dibedakan dari fungsi sebuah catatan
kaki. Referensi pada catatan kaki dipergunakan untuk menunjuk kepada sumber dan
pernyataan atau ucapan yang dipergunakan dalam teks. Sebab itu referensi itu harus
menunjuk dengan tepat tempat dimana pembaca dapat menemukan pernyataan atau ucapan
itu. Dalam hal ini selain pengarang, judul buku dan sebagainya harus dicantumkan pula
nomor halaman dimana pernyataan atau ucapan itu bisa dibaca. Sebaliknya, sebuah daftar
pustaka memberikan deskripsi yang penting tentang buku, majalah, harian itu secara
keseluruhan.

Fungsi daftar pustaka adalah sebagai pelengkap dalam sebuah catatan kaki. Dalam daftar
pustaka kita dapat mengetahui keterangan-keterangan yang lengkap mengenai buku atau
majalah itu. Daftar pustaka berfungsi untuk memperkuat isi karya ilmiah yang ditulis. Suatu
kutipan dapat ditujukan untuk memperkuat alasan dan bukti yang dikemukakan sehubungan,
hal tertentu yang ada di dalam tulisan. Secara garis besar daftar pustaka dalam suatu karya
ilmiah memiliki fungsi sebagai berikut :

Untuk memberikan informasi bahwa pernyataan dalam karangan itu bukan hasil pemikiran
penulis sendiri, tetapi hasil pemikiran orang lain yang penulis.

Untuk memberikan arah bagi para pembaca buku atau karya tulis yang ingin meneruskan
kajian atau untuk melakukan pengecekan ulang terhadap sumber aslinya.

Untuk memberikan apresiasi atau penghargaan terhadap penulis buku atau karya tulis yang
dirujuk terhadap hasil karyanya yang turut menyumbang peraran dalam penulisan karya tulis
yang kita tulis.
Menjaga profesionalitas kita (jika kita sebagai seorang penulis karya tulis) terhadap tulisan
yang kita buat

Untuk melihat kebenaran bahan yang dikutip.


3.3

Unsur-unsur Daftar Pustaka


Dalam daftar pustaka terdapat beberapa unsur-unsur penting yang harus dituliskan, yaitu
diantaranya : 1.

Nama pengarang. Penulisan nama pengarang pada daftar pustaka harus dikutip secara
lengkap tanpa menyertakan gelar akademik dari pengarang. 2.

Judul buku, termasuk judul tambahannya Penulisan judul buku dalam daftar pustaka hendak
nya tidak boleh di singkat. 3.

Data publikasi, meliputi : tahun penerbitan, kota penerbitan, nama penerbit, cetakan ke-
berapa, nomor jilid, dan tebal (jumlah halaman) buku tersebut. 4.

Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan, nama majalah, jilid,
nomor dan tahun.
3.4

Aturan Penulisan Daftar Pustaka


Menurut Widjono dalam buku nya yang berjudul “Matakuliah Pengembangan Kepribadian di
Perguruan Tinggi ”, secara garis besar penulisan suatu daftar pust
aka dapat disusun melalui dua cara. 3.4.1

Cara pertama penulisan daftar pustaka mengikuti aturan berikut


: 1.

Nama penulis. Urutan penulisan nama penulis dalam daftar pustaka yaitu : nama akhir, nama
awal, dan nama tengah, tanpa gelar akademik. Nama penulis yang terdiri dari dua bagian
ditulis dengan urutan: nama akhir diikuti koma, nama awal (disingkat atau tidak disingkat
tetetapi harus konsisiten dalam satu karya ilmiah) diakhiri dengan titik. Apabila sumber yang
dirujuk ditulis oleh tim, semua nama penulisnya harus dicantumkan dalam daftar rujukan. 2.

Tahun penerbitan.
3.

Judul buku. -

Judul buku ditulis dengan format miring. 4.

Kota tempat penerbitan, dan 5.


Nama penerbit. Jika penulisnya lebih dari satu orang maka cara penulisan namanya sama
dengan penulis pertama. Penulisan tanda titik (.) diletakkan setelah nama pengarang, setelah
tahun terbit, setelah judul buku, dan setelah nama penerbitnya. Penulisan tanda koma (,)
diletakkan pada nama pengarang, misalnya Sucipto, Adi. Penulisan tanda titik dua (:)
diletakkan setelah kota terbit. Contoh : Allen, Edward David, and Rebecca M. Valette. 1977.
Classroom Technique: Foreign Language and English as a second Language
, New York: Harcourt Javanich, Inc. DePorter, Bobbi & Mike Hernacki. 2000.
Quantum Business, Membiasa-kan Berbisnis secara Etis dan Sehat.
Cet III. Terj. Basyrah Nasution. Bandung: Kaifa. Elashmawi, Farid, Philip R. Harris.1999.
Multicultural Management
. Terj. John Tondowidjojo. Jakarta: Gramedia.
3.4.2 Cara kedua untuk penulisan daftar pustaka mengikuti aturan berikut :
1.

Nama pengarang (susunan: nama kedua,koma,nama pertama). 2.

Judul buku.
-

judul artikel, nama jurnal vol. No./ majalah/’surat kabar.

judul esai, nama buku kumpulan esai


-

judul karangan/penjelasan kata (istilah), nama ensiklopedia 3.

Nama kota. 4.

Nama penerbit. 5.

Tahun penerbitan.

Contoh : Allen, Edward David, and Rebecca M. Valette.


Classroom Technique: Foreign Language and English as a second Language,
New York: hartcourt javanich, Inc., 1997. Canfield, Jack, Mark Victor Hansen, Janniver
Read Hawthorne, Marci Shimoff.
Chiken Soup for the Women’s Soul
.terj. Anton MGS, Jakarta: Gramedia Pustaka utama , 2000 Keown, Arthur J, Dsvid F. Scott.
Jr, John D MAtrin j. William Pettty. Basic Financial
Management, Buku 2,7t
h
ed
, terj. Caerul D. Djakman, S.E., MBA, dan Dwi Sulistyorini, S.E., M.M., Jakarta : Salemba ,
2000. Daftar pustaka disusun menurut urutan abjad nama belakang penulis pertama. Daftar
pustaka ditulis dalam spasi tunggal. Antara satu pustaka dan pustaka berikutnya diberi jarak
satu setengah spasi. Baris pertama rata kiri dan baris berikutnya menjorok ke dalam.
3.4.3
Penulisan Daftar Pustaka Berdasarkan Banyaknya Pengarang
Cara Menuliskan : a

Urutan nama pengarang disusun dari belakang ke depan mengikuti urutan dalam buku kecuali
nama Tionghoa. b

Jika penulis adalah satu badan instansi, yayasan, departemen, komite, organisasi, dan pusat,
maka nama badan-badan tersebut menggantikan tempat nama pengarang/penulis. c

Jika tidak ada nama pengarang atau penulis, maka dimulai dengann nama buku. d

Nama buku dicetak miring dalam tulisan tangan atau ketikan nama buku. e

Urutan tanda baca seperti di atas itulah yang dikehendaki. f

Jika ada lebih dari satu nama kota, maka diambil nama yang pertama. Jika tidak ada angka
tahun, berilah angka tahun terakhir. Angka tahun biasanya
terdapat pada sampul dalam buku. Jika tidak ada juga, berilah singkatan t.th (tanpa angka
tahun) Contoh satu pengarang : Munandar, Utami.
Pengembangan Kreatifitas Anak Berbakat
, Jakarta: Rineka Cipta, 1999. Rook, George M.
Paragraf Power, Communicating Ideas Through Paragraph
, New York: Pearson Education, p.2000. Sukardi, Dewa Ketut.
Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah
, Jakarta: Rineka Cipta, 2000. Contoh dua pengarang : Allen, Edward David, and Rebbeca M.
Valette.
Classroom Technique: Foreign Language and English as a second Language
, New York: Harcourt javanich, Inc., 1977. Arifin, E.Z dan S.A. Tasai.
Cermat Berbahasa Indonesia
, Jakarta: Akademika Presendo, 1999. Crow, Lester and Alice Crow.
Educational Psychology
, New York: American Book Company, p.1999.
3.5

Penulisan Daftar Pustaka berdasar Sumber Rujukan


Berikut ini akan dibahas mengenai aturan penulisan daftar pustaka dari berbagai sumber
rujukan, meliputi : Aturan penulisan daftar pustaka jika rujukan berupa buku dapat disusun
dengan urutan sebagai berikut : Nama penulis. Tahun penerbitan buku. Judul buku

(harus ditulis miring). Volume (jika ada). Edisi atau cetakan (jika ada). Kota penerbit : Nama
penerbit. Contoh:
Arikunto, S. 2010.
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik
. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, S.B & Zain, A. 2006.
Straregi Belajar Mengajar
. Jakarta: Rineka Cipta. Jika buku yang dijadikan sumber ditulis oleh orang yang sama dan
diterbitkan pada tahun yang sama maka penulisannya adalah pada data tahun penerbitan
diikuti oleh lambang a, b, c dan seterusnya yang urutannya ditentukan oleh kronologis atau
berdasarkan abjad judul buku-bukunya. Contoh: Arikunto, S. 2010a.
Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi
. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, S. 2010b.
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik
. Jakarta: Rineka Cipta.
1.

Buku Terjemahan
Aturan penulisan daftar pustaka pada buku terjemahan yaitu sebagai berikut : Nama penulis
asli. Tahun terbit buku terjemahan. Judul buku terjemahan

(harus ditulis miring). Volume (jika ada). Edisi (jika ada). Diterjemahkan oleh : nama
penerjemah. Kota penerbit terjemahan : Nama penerbit. Contoh : Cushing, B.E. 1991.
Sistem Informasi Akuntansi dan Organisasi Perusahaan.
Edisi ke 3. Diterjemahkan oleh : Kosasih. Jakarta : Erlangga.
2.

Artikel dalam Buku


Aturan penulisan daftar pustaka jika rujukan berupa artikel dalam buku yaitu sebagai berikut:
Nama penulis artikel. Tahun. Judul artikel (harus ditulis miring). Nama editor. Judul buku
(harus ditulis miring. Volume (jika ada). Edisi (jika ada). Kota terbit : Nama penerbit. Contoh
:
Hedley, C. 1971.
Reading and Language Difficultiesm.
Wilson, J.A.R.
Diagnosis of Learning Difficultiesm.
Pp135-156. New York : McGraw-Hill.
3.

Dari Buku yang Berisi Artikel (ada editor)


Penulisan daftar pustaka dengan rujukan dari buku yang berisi artikel sama aturannya seperti
menulis rujukan buku hanya saja ditambah dengan tulisan (Ed.) jika ada satu editor dan
(Eds.) jika editornya lebih dari satu diantara nama penulis dan tahun penerbitan. Contoh:
Aminuddin. (Ed.). 1990. P
engembangan Penelitian Kuantitatif dalam Bidang Bahasa dan Sastra
. Malang. HISKI Komisariat Malang dan YA3. Letheridge, S. & Cannon, C.R. (Eds.). 1980.
Bilingual Education: Teacher English as a Second Language
. New York: Praeger.
4.

Artikel dalam Buku Kumpulan Artikel (Ada Editor)


Penulisan daftar pustaka jika sumber rujukan berupa artikel dalam buku kumpulan artikel
yaitu sebagai berikut : nama penulis ditulis paling depan diikuti tahun terbitan. Judul artikel
ditulis tanpa cetak miring. Nama editor ditulis seperti nama biasa, diberi keterangan (Ed.) bila
hanya satu orang dan (Eds.) bila lebih dari satu editor. Judul buku kumpulan ditulis dengan
huruf miring, dan nomor halaman disebutkan dalam tanda kurung. Contoh: Hasan, M.Z.
1990. Karakteristik Penelitian Kuantitatif. Dalam Aminuddin (Ed), P
engembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan Sastra
(hlm. 12-25). Malang: HISKI Komisariat Malang dan YA3. 5.

Artikel dalam Jurnal


Penulisan daftar pustaka jika sumber rujukan berupa artikel dalam jurnal adalah sebagai
berikut : nama penulis ditulis paling depan diikuti dengan tahun dan judul artikel yang ditulis
dengan cetak biasa dan huruf besar setiap awal kata. Nama jurnal ditulis dengan cetak miring,
dan huruf awal dari setiap kata ditulis dengan huruf besar kecuali kata hubung. Bagian akhir
berturut-turut ditulis jurnal tahun keberapa, nomor berapa (dalam kurung) dan nomor
halaman dari artikel tersebut. Contoh : Siswono, T.Y.E. 2005. Upaya Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Melalui Pengajuan Masalah.
Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains
. X(1): 1-9.
6.

Karya Terjemahan
Penulisan daftar pustaka jika rujukan bersumber dari karya terjemahan yaitu sebagai berikut :
nama penulis asli ditulis paling depan, diikuti tahun penerbitan karya asli, judul terjemahan,
nama penerjemah, tahun terjemahan, nama tempat penerbitan dan nama penerbit terjemahan.
Apabila tahun buku asli tidak dicantumkan
maka ditulis dengan kata “tanpa tahun”.
Contoh: Russell, B. 1977.
Pendidikan dan Tatanan Sosial
. Terjemahan oleh A Setiawan Abadi. 1993. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Ayres, F.,
Schmidt, P.A & Hademenos, G.J. Tanpa tahun.
Matematika Universitas
. Terjemahan oleh Chisman Silaban. 2006. Jakarta: Erlangga.
7.

Skripsi, Tesis atau Disertasi


Penulisan daftar pustaka jika rujukan berupa skripsi, tesis, atau disertasi yaitu sebagai berikut
: nama penulis ditulis paling depan, diikuti tahun yang tercantum pada sampul, judul skripsi,
tesis atau disertasi ditulis dengan cetak miring diikuti dengan pernyataan skripsi, tesis atau
disertasi tidak diterbitkan, nama kota tempat perguruan tinggi, dan nama fakultas serta nama
perguruan tinggi.
Contoh: Hairul. 2003.
Pengaruh cara belajar efektif terhadap prestasi belajar siswa pada pokok bahasan persamaan
dan pertidaksamaan linier satu peubah di kelas I SLTP Negeri 24 Samarinda Tahun
Pembelajaran 2002/2003
(skripsi tidak diterbitkan). Samarinda: FKIP UNMUL
8.

Disajikan dalam Seminar


Penulisan daftar pustaka jika rujukan diambil dari hasil seminar mengikuti aturan berikut:
nama penulis ditulis paling depan, dilanjutkan dengan tahun, judul
makalah ditulis dengan cetak miring kemudian diikuti dengan pernyataan “Makalah
disampaikan…”., nama pertemuan, lembaga penyelenggara, tempat penyelenggara,
dan tanggal serta bulannya. Contoh: Widdiharto, R. 2004.
Model-model Pembelajaran Matematika SMP
. Makalah disampaikan dalam Diklat Instruktur/Pengembang Matematika SMP Jenjang
Dasar, Pusat Pengembangan Penataran Guru, Yogyakarta, 10-23 Oktober.
9.

Internet berupa Karya Individual


Penulisan daftar pustaka jika rujukan diambil dari internet berupa karya individual adalah
sebagai berikut : nama penulis ditulis seperti merujuk bahan cetak, dilanjutkan secara
berturut-turut oleh tahun, judul karya tersebut (ditulis dengan cetak miring) dengan diberi
keterangan dalam kurung (Online), dan diakhiri dengan alamat sumber rujukan tersebut
disertai dengan keterangan kapan diakses diantara tanda kurung. Contoh : Ismail, I.H. 2011.
Cara Menulis Daftar Rujukan (Online).
(http://idmatgokil.blogspot.com/2011/10/cara-menulis-daftar-rujukan.html, diakses 25
Oktober 2011).
10.

Internet berupa Artikel dari Jurnal


Penulisan daftar pustaka apabila rujukan diambil dari internet berupa artikel dari jurnal
adalah sebagai berikut : nama penulis ditulis seperti merujuk bahan cetak, dilanjutkan secara
berturut-turut oleh tahun, judul artikel, nama jurnal (dicetak miring) diberi keterangan dalam
kurung (Online), volume dan nomor, dan diakhiri dengan alamat sumber rujukan tersebut
disertai dengan keterangan kapan diakses, diantara tanda kurung. Contoh: Kamaidi. 1998.
Pengukuran Bekal Awal Belajar dan Pengembangan Tesnya.
Jurnal Ilmu Pendidikan
(Online), Jilid 5, No. 4, (http://www.malang.ac.id, diakses 20 Januari 2000). Hudiono, B.
2008. Peranan Persentasi dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa pada Materi Persamaan
Garis.
Jurnal Pendidikan Matematika
(Online), Vol. 9, No. 1. (http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/ 91085766.pdf, diakses 13
Juni 2011).
11.

Internet berupa Bahan Diskusi


Penulisan daftar pustaka jika rujukan bersumber dari internet yang berupa bahan diskusi
adalah sebagai berikut : nama penulis ditulis seperti merujuk bahan cetak, dilanjutkan secara
berturut-turut oleh tanggal, bulan, tahun, topik bahasan diskusi, nama bahan diskusi (cetak
miring) dengan diberi keterangan dalam kurung (Online), dan diakhiri dengan alamat email
sumber rujukan tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses, diantara tanda kurung.
Contoh: Wilson, D. 20 November 1995. Summary of Citing Internet siters.
NETTRAIN Discussion List
, (Online), (NETTRAIN@ubvm.cc.buffalo.adu, diakses 22 November 1995)
12.

Internet berupa Email Pribadi


Penulisan daftar pustaka jika menggunakan rujukan dari internet berupa email pribadi yaitu
sebagai berikut : nama pengirim (jika ada) dan disertai keterangan dalam kurung (alamat
email pengirim), dilanjutkan secara berturut-turut oleh tanggal, bulan, tahun, topk isi bahasan
(dicetak miring), nama yang dikirimi serta keterangan dalam kurung (alamat email yang
dikirimi). Contoh: Pramudjono. (pram_57@yahoo.co.id). 10 Juni 2010.
Jurnal Pendidikan Matematika
. E-mail kepada Idmat Hajar Ismail. (idmathajar@gmail.com).
13.

Koran atau Majalah


Nama penulis ditulis paling depan, diikuti oleh tanggal, bulan dan tahun (jika ada). Judul
artikel ditulis dengan cetak biasa dan huruf besar ditiap huruf awal kata kecuali kata hubung.
Nama majalah/Koran ditulis dengan huruf kecil kecuali huruf pada setiap kata dan dicetak
miring. Nomor halaman disebut dibagian akhir. Contoh: Huda, M. 13 November, 1991.
Menyiasati Krisis Listrik Musim Kering
. Jawa Pos, hal 6. Jika penulis tidak disebutkan maka cara merujuknya adalah dengan menulis
nama Koran dibagian awal, dilanjutkan berturut-turut oleh tanggal, bulan, tahun dan judul
ditulis dengan cetak miring kemudian diakhiri dengan dengan nomor halaman. Contoh:
Samarinda Pos. 9 Agustus, 2008.
BPOC Bakal Perjuangkan
. hlm 3.
Saukah, A., Rofi’uddin, A., Susilo, H., Hasan, A.S.K., Degeng, I.N.S., Sukaryana, I.W.,
Safi’ie, I. & Ibnu, S. 2000.

Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Skripsi, Tesis, Disertasi, Artikel, Makalah, Laporan
Penelitian Edisi Keempat
. Malang: Biro Administrasi, Perencanaan & Sistem Informasi dan penerbit Universitas
Negeri Malang. Halaman 70-75
3.6 Macam-macam Daftar Pustaka
a

Buku-buku dasar adalah buku yang dipergunakan sebagai bahan orientasi umum mengenai
pokok yang digarap itu. b

Buku-buku khusus adalah yaitu buku yang dipakai oleh penulis untuk mencari bahan-bahan
yang langsung bertalian dengan pokok persoalan yang digarap. c

Buku-buku pelengkap adalah buku-buku yang topiknya lain dari topik yang digarap penulis

https://www.scribd.com/doc/210458318/MAKALAH-BIBLIOGRAFI

Dampak Praktik Plagiarisme

Plagiarisme yang sudah merasuki jiwa mahasiswa akan memberikan dampak yang sangat buruk
bagi dunia pendidikan. Pada dasarnya plagiat itu bisa dikatakan sebuah tindakan pencurian dan
penipuan, apabila tindakan tersebut dilakukan oleh seorang pelajar atau mahasiswa maka itu akan
menurunkan kualitas pendidikan.
Disamping menurunkan kualitas pendidikan, pandangan baik masyarakat mengenai pendidikan pun
akan berubah menjadi buruk. Masyarakat tidak akan percaya lagi dengan dunia pendidikan yang
telah banyak melakukan tindakan plagiarisme. Masyarakat akan selalu memandang ke arah yang
negatif tentang dunia pendidikan. Bila hal tersebut tidak segara diatasi, maka akan terjadi krisis
kepercayaan mengenai dunia pendidikan.

http://yossy-tamara.blogspot.co.id/2012/10/plagiarisme.html

Dampak buruk lain adalah hilangnya semangat untuk menggali informasi dan melatih
kreativitas diri. Sebagaimana yang kita ketahui, pelaku plagiarisme, dalam hal ini plagiarisme
tulisan, tidak banyak membaca bacaan yang mereka plagiat. Apalagi dengan kemudahan
copy-paste saat ini, pelaku bisa memplagiat artikel yang dia inginkan dalam waktu yang
begitu singkat. Pelaku bisa saja mendapat hasil instan berupa rasa puas telah menyelesaikan
tugasnya dan mendapat apresiasi yang baik. Tapi hasil instan seringkali memiliki
konsekuensi tersendiri. Kualitas menulis yang dimiliki pelaku plagiat tidak akan berkembang
berkembang atau mungkin mundur. Padahal, bukankah meningkatkan kemampuan diri jauh
lebih penting dari sekedar penilaian orang lain?

http://www.kompasiana.com/saadaliyah/jauhi-plagiat-untuk-indonesia-yang-lebih-
baik_552823436ea83407468b4569

Anda mungkin juga menyukai