ASMA
TB ANAK
BRONCHIOLITIS
BRONCHOPNEUMONIA
GAGAL JANTUNG / PENY. JANTUNG BAWAAN
Pada umur dua tahun pertama, wheezing pada umumnya disebabkan oleh
infeksi saluran respiratorik akut akibat virus, seperti bronkiolitis atau batuk
dan pilek. Setelah umur dua tahun, hampir semua wheezing disebabkan oleh
asma (Tabel 10). Kadang-kadang anak dengan pneumonia disertai dengan
wheezing. Diagnosis pneumonia harus selalu dipertimbangkan terutama pada
umur dua tahun pertama.
Anamnesis
Pemeriksaan
Jika penyebab wheezing tidak jelas, atau jika anak bernapas cepat atau
terdapat tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam selain wheezing, beri
bronkodilator kerja cepat dan lakukan penilaian setelah 20 menit. Respons
terhadap bronkodilator kerja cepat dapat membantu menentukan diagnosis
dan terapi.
Salbutamol nebulisasi
Salbutamol dengan MDI (metered dose inhaler) dengan spacer
Jika kedua cara tidak tersedia, beri suntikan epinefrin (adrenalin)
secara subkutan.
Anamnesis
Pemeriksaan fisis
DIAGNOSIS
GEJALA
Croup
Abses retrofaringeal
Demam
Kesulitan menelan
Pembengkakan jaringan lunak
Benda asing
Difteri
Bila anak balita sehat, yang tinggal serumah dengan pasien TB paru BTA
positif, mendapatkan skor < 5 pada evaluasi dengan sistem skoring, maka
kepada anak balita tersebut diberikan isoniazid dengan dosis 5–10 mg/kg
BB/hari selama 6 bulan. Bila anak tersebut belum pernah mendapat imunisasi
BCG, imunisasi BCG dilakukan setelah pengobatan pencegahan selesai.
Alur tatalaksana pasien TB anak dapat dilihat pada skema di bawah ini.
Dosis
Jumlah tablet KDT yang diberikan harus disesuaikan dengan berat badan
anak dan komposisi dari tablet KDT tersebut.
Tabel berikut ini adalah contoh dari dosis KDT yang komposisi tablet RHZ
adalah R = 75 mg, H = 50 mg, Z = 150 mg dan komposisi tablet RH adalah R
= 75 mg dan H = 50 mg,
BB 10-20 KG
JENIS OBAT BB<10 KG BB 20-32 KG
(KOMBIPAK)
Isoniazid 50 mg 100 mg 200 mg
Rifampisin 75 mg 150 mg 300 mg
Pirazinamid 150 mg 300 mg 600 mg
BB 10-20 KG
JENIS OBAT BB<10 KG BB 20-32 KG
(KOMBIPAK)
Isoniazid 50 mg 100 mg 200 mg
Rifampisin 75 mg 150 mg 300 mg
Diagnosis
Takikardi (denyut jantung > 160 kali/menit pada anak umur di bawah 12
bulan; > 120 kali/menit pada umur 12 bulan-5 tahun).
Irama derap dengan crackles/ronki pada basal paru.
Hepatomegali, peningkatan tekanan vena jugularis dan edema perifer
(tanda kongestif)
Pada bayi – napas cepat (atau berkeringat), terutama saat diberi makanan;
pada anak yang lebih tua – edema kedua tungkai, tangan atau muka, atau
pelebaran vena leher.
Bila memungkinkan ukur tekanan darah. Bila meningkat, pertimbangkan
glomerulonefritis akut.
Pemeriksan penunjang: darah rutin, foto dada, EKG
Tatalaksana
Beberapa obat yang digunakan dalam gagal jantung seperti di bawah ini,
kemungkinan tidak tersedia di rumah sakit. Bila perlu, rujuk pasien ke rumah
sakit yang lebih lengkap fasilitasnya.
Digoksin
Dopamin
Dobutamin
Captopril
Perawatan penunjang
Pemantauan
Anak harus dipantau oleh perawat sedikitnya setiap 6 jam (setiap 3 jam bila
diberikan oksigen) dan oleh dokter sehari sekali. Pantau frekuensi pernapasan
dan denyut nadi, ukuran besar hati dan berat badan untuk penilaian
keberhasilan terapi. Lanjutkan pengobatan sampai frekuensi pernapasan dan
denyut nadi normal dan hati tidak lagi membesar
Mata : Hidung :
- Visus - Sulit
- Papelbra bernapas/
- Alis Bulu mata napas cuping
- Glandula Lakrimalis/ duktus nasolakrimalis hidung
- Konjungtiva - Rhinorea
- Sklera - Deviasi
- Kornea septum
- Pupil - Epistaksis
- Lensa -
- Ekso/Enotalmos
- Strabismus
- Nistagmus
Telinga : Mulut :
- Daun telinga & liang telinga - Trismus
- Membran timpani - Hilitosis
- Mastoid - Bibir
- Ketajaman pendengaran - Mukosa pipi
- Gusi
- Palatum
- Lidah
- Gigi susu/
dewasa/
karies
- Salivasi
- Faring
- Laring