PENDAHULUAN
Dari segi fisika kaca adalah zat cair lewat dingin yang tegar dan tidak mempunyai
titik cair tertentu serta mempunyai viskositas cukup tinggi sehingga tidak megalami
kristalisasi. Di pihak lain dari segi kimia, kaca adalah gabungan berbagai oksida anorganik
yang tak mudah menguap, yang di hasilkan dari dekomposisisi dan peleburan senyawa
alkali dan alkali tanah, pasir serta berbagia penyusun lainnya sehingga menghasilkan
produk yang mengahasilkan struktur atom yang acak. Kaca adalah pruduk yang
Kaca banyak sekali di gunakan dalam sifat-fatnya yang khas, yaitu transparan,
tahan terhadap serangan kimia, efektif sebagai isolator listrik, dan mampu menahan
vacum. Tetapi kaca adalah bahan yang rapuh dan secara khas mempunyai kekuatan
kompresi lebih tinggi dari kekuatan tariknya. Dewasa ini ada sekitar 800 macam kaca yang
di hasilkan ada yang dengan keunggulan pada satu sifat tertentu, dan ada pula yang lebih
plat secara kontinyu. Selama 50 tahun berikutnya, para insinyur dan ilmuwan telah berhasil
berbagai modifikasi terhadap proses penarikan kaca dengan tujuan untuk memperkecil
distorsi optik kaca lembaran (kaca jendela) dan menurunkan biaya pembuatan kaca
botol, bola lampu dan sebagainya. Akibatnya, industri kaca dewasa ini telah tumbuh
A. BAHAN BAKU
tahun terakhir namum perlu di catat bahwa pasir kaca, gamping, silika, dan soda masih
merupakan bahan baku dari 90 persen dari seluruh kaca yang di produksi di dunia.
1. Pasir
Pasir yang di gunakan haruslah kuarsa yang hampir murni, oleh karena itu, lokasi
pabrik kaca biasanya di tentukan oleh lokasi endapan pasir kaca,kandungan besinya tidak
boleh melebihi 0,45 % untuk barang gelas pecah belah atau 0,015 % untuk kaca optik,
sebab kandungan besi ini bersifat merusak warna kaca pada umumnya.
2. Soda (Na2O)
Soda terutam di dapat soda abu padat Na2 CO3. sunber lainnya adalah bikarbonat,
kerak garam, dan natrium nitrat.yang tersebut terakhir ini sangat berguna untuk
Merupakan 95 % dari semua kaca yang di hasilkan. Kaca ini di gunkan untuk
membuat segala macam bejana, kaca lembaran, jendelamobil, atau lain-lain, gelas atau
B. BAHAN TAMBAHAN
Sebagai fluks dari silika, di pakai soda abu, kerak garam, batu gamping dan
gamping. Di samping itu, banyak pula di pakai oksida timbal, abu mutiara (kalsium
karbonat), salpeter, boraks, asam borat, asam trioksida, feldspar, dan fluorspar bersam
berbagai oksida, karbonat serta garam-garam logam lain untuk membuata kaca berwarna.
Dalam operasi penyelesaian, banyak pula di pakai berbagai produk lain seperti
Feldspar
keunggulan di banding produk lain, karena murah, murni dan dapat di lebur dan seluruhnya
Borax
Borax adalh perawis tambahan yang menambahkan Na2O dan boron oksida
kepada kaca. Walaupun jarang di pakai dalam kaca jendela atau kaca lembaran, boraks
Sudah lama digunakan dalm perawis tambahan pada pembuatan kaca, demikian
pula beberapa sulfat lain amonium sulfat dan barium sulfat, dan sering di tentukan pada.
Kerak garam ini di perkirakan dapat membersihkan buih yang mengganggu pada tanur
tangki. Sulfat ini harus di pakai bersama karbon agar tereduksi menjadi sulfit.
Arsen Trioksida
kaca.
Nitrat
Baik dari natrium maupun kalium di gunkan untuk mengoksidasi besi sehingga
Kalium Nitrat
Digunakan pada berbagai jenis kaca meja, kaca dekorasi dan kaca optik.
Kulet (Cullet)
kaca beling dan berbagai kaca limbah. Bahan ini dapat di pakai 10% atau bahkan sampai
Blok Refraktori
Zirkon, alumina, mulit, mulit alumina sinter dan zirkonia alumina elektrokast banyak
C. BAHAN BAKAR
Pada proses peleburan kaca sarana yang di gunakan adalah api yang sangat
panas untuk memanaskan tungku pemanas agar kaca dapat melelbur sesuai dengan suhu
PROSES PEMBUATAN
Prosedur pembuatan kaca dapat di bagi menjadi empat tahap utama yaitu :
1. PELEBURAN
Tanur kaca dapat di klasifikasikan sebagai tanur periuk dan tanur tanki. Tanur
periuk (pot furnace), dengan kapasitas sekitar 2 t atau kurang dapt di gunakan secara
menguntungkana untuk membuat kaca khusus dalam jumlah kecil di mana tumpak cair itu
harus di lindungi terhadap hasil pembakaran. Tanur ini digunakann dalam pembuatan kaca
optik dan kaca seni melalui proses cetak. Periuknya sebetulnya ialah suatu cawan yang
terbuat dari lempung pilihan atau platina. Sulit sekali melebur kaca didalm bejana ini tanpa
produknya terkontaminasi atau tanpa sebagian bejana itu sendiri meleleh, keculai biola
Dalam tanur tanki (tank furnace), bahan tumpak itu dimuat ke satu ujung suatu
tanki besar yang di muat ke sutu ujung suatu tanki besar yang terbuat dari blok-blok
reflaktor, di antaranya ada yang berukuran 38 X 9 X 1,5 m dengan kapasitas kaca cair
sebesar 1350 t. Kaca itu membentuk kolam di dasar tanur itu, sedang nyala api menjilat
berganti darti satu sisi ke sisi lain. Kaca halusan (fined glass) di kerjakan dari ujung lain
tanki itu, operasinya kontinyu. Dalam t5anur jenis ini, sebagaimana juga dalam tanki periuk,
dindingnya mengalami korosi karena kaca panas, kulaitas panas dan umur tanki
bergantung pada kualitas blok kontruksi. Karena itu, perhatian biasanya di tujukan pada
Tanur tanki kecil disebut tanki harian (day tank) dan berisi persediaaan kaca cair
untuk satu hari sebanyak 1 t sampai 10 t. Tanki ini di panasi secara elektrotermal atau
dengan gas.
(regenerative furnace) dan beroperasi dalam dua siklus dengan dua perangkat ruang
berisis susunan bata rongga. Gas nyala setelah memberiakan kalornya pada waktu melalui
tanur berisi akca cair, megalir ke bawah melalui satu perangkat ruang yang diisi penuh
denagn pasangan baja terbuka atau bata rongga (checkerwork). Sebagian besar dari
kandungan kalor sensibel gas keluar dari situ , dan isian itu berkisar antara 1500 0C di
dekat pintu keluar. Bersamaan dengan itu, udara di panaskan dengan melewatkannya
melalui ruang regemerasi yang telah di panaskan sebelumnya dan telah di campur denagn
gas bahan bakar yang telah terbakar, sehingga suhu nyalanya menjadi lebih tinggi lagi, (di
bandingkan dengan jika udara tidak di panaskan terlebih dahulu). Pada selang waktu yang
teratur, yaitu antara 20 sampai 30 menit, aliran campuran udar bahan bakar, atau siklus itu
di balik, dan sekarang masuk tanur dari ujung yang berlawanan melaui isian yang tealh
mendapat pemanasan sebelumnya, kemudian melalui isian semula, dan mencapai suhu
Bila tanur regenerasi itu sudah di panaskan, suhunya harus di pertahankan sekurang-
kurangnya 12000C setiap waktu. Kebanyakan kalor hilang dari tanur melalui radiasi, dan
hanya sebagian kecil yang termanfaatkan untuk pencairan. Tanpa membiarkan dindingnya
sedikit karena radiasi, suhu akan menjadi terlalu tinggi sehingga kaca cair itu dapat
menyerang dinding dan melarutkannya. Untuk mengurangi aksi kaca cair, pada dinding
Kaca dapat di bentuk dengan mesin atau denagn cetak tangan. Faktor yang
terpenting yang harus di perhatikan dalam cetak mesin (machine molding) ialah bahwa
rancang mesin itu haruslah sedemikian rupa sehingga percetakan barang kaca dapat di
selesaikan dalm tempo beberapa detik saja. Dalam waktu yang sangat singkat itu kaca
berupa dari zat cair viscos menjadi zat cair yang berwarna bening. Jadi, jelas sekali bahwa
masalh rancang yang harus di selesaikan, seperti aliran kalor stabilitas logam, dan jarak
bebas bantalan merupakan masalh yang rumit sekali. Keberhasilan mesin cetak kaca
Berikut ini akan di bahas jenis-jenismesin pembentuk kaca yang umum yaitu kaca
jendela, kaca plat, kaca apung, botol, bola lampu, dan tabung.
Kaca Jendela
Pada proses fourcault, ruang penarikan di isi penuh dengan kaca dari tanki
peleburan. Kaca itu di tarik secara vertikal dari tanur melalui “dibitense” denagn suatu
mesin penarik. Dibitense itu terdiri dari sampan refraktonsi yang mempunyai celah di
tengahnya. Kaca mengalir melalui celah ini, pada waktu sampan setengah terbenam, kaca
mengalir ke atas secara kontinyu. Penarikan kaca di mulai dengan menurunkan pemancing
dari logam ke gelas itu di melalui celah, pada waktu bersamaan denagn di turunkannya
dibitense, sehingga kaca mulai mengalir. Kaca itu di tarik ke atas secara kontinyu dalm
bentuk pita secepat itu dia mengalir melalui celah, dan permukaannya di dinginkan denagn
gulungan air di dekat itu pita kaca yang masih bergerak ke atas dan di topang oleh rol-rol,
di lewatkan melalui cerobong penyangai atau lehr yang panjangnya 7,5 m. Pada waktu
keluar dari lehr, kaca itu di potong-potong menjadi lembaran menurut ukuran yang di
sampai 0,55 cm. Pada proses ini dibitense apung di ganti dengan batangan tarik yang
terbenam, yang mengendalikan dan mengarahkan lembran itu. Setelah di tarik ke atas
sepanjang 8 m, dimana sebagian besarnya ada di dalm lehr penyangai, kaca itu di potong
untuk ketebalan di atas kekuatan tunggal atau rangkap dua, dilakukan penyangaian kedua
Kaca Plat
Bahan baru di tumpahkan ke satu ujung tanur, dan kaca cair pada suhu cair pada
suhu sampai setinggi 15950C, kemudian di lewatkan melalui zone pemurnian dan keluar
melalui ujung yang satu lagi dalam bentuk aliran yang tak putus-putus. Dari keluaran
refraktori yang lebar itu, kaca cair dilewatkan melalui dua rol pembentuk yang didinginkan
dengan air, sehingga mengambil konfigurasi pita plastik. Pita kaca itu di tarik di atas
sederetan rol yang lebih kecil, yang juga didinginkan dengan air dengan kecepatan
permukaan sedikit lebih tinggi dari rol pembentuk. Efek peregangan yang di akibatkan oleh
perbedaan kecepatan dan pencairan kaca pada waktu mendingin menyebabkan pita itu
menjadi lebih tipis pada waktu memasuki lehr. Setealh mengalami penyangaian, pita itu di
potong-potong menjadi lembaran yang kemudian di gerinda dan di poles. Atau, boleh pula
pita itu bergerak terus secara otomatis sepanjang 50 sampai 100 m, melalui operasi
penyangaian, gerinda, poles, dan inspeksi sebelum di lewatkan ke mesin potong yang
memotong-motongnya menjadi ukuran yang cocok unutk pemanasan. Operasi gerinda dan
Kaca Apung
merupakan suatu perbaikan fundamental dalam pembutan kaca plat berkualitas tinggi.
Proses apung mrnggunakan sistem peleburan tanur tangki dimana bahna baku di
umpankan pada satu ujung tanur dan kaca cair di lewatakan melalui zone pemurnian dan
masuk ke kanal sempit yang menghubungkan tanur dengan penangas. Laju aliran di
kendalikan secarra presisis dengan cara menaikan dan menurunkan pintu yang
membentang kanal itu secara otomatis, kaca cair lalu lewat ke dalam kolam timah cair, di
atas permikaaan tiamah itu, dalam atmosfir yang tak mengoksidasi, dan di bwah kondisis
suhu yang di kontrol dengan ketat. Pemanasan terkendali itu di menyebabkan cairnya
semua ketakrataan sehingga menghasilkan kaca yang kedua sisinya rata dan sejajar.
Kaca cair di alirkan darim bibir tanur dan lewat diantra rol-rol logam yang sudah
mempunyai goresan pola pada permukaanya. Rol itu membetuk kaca tadi dan mencetakan
pola itu dalam satu operasi saja. Karena itu menyebabkan cahaya terdisfusi sehingga tak
tembus pandang. Kaca seperti ini cocok unutk pintu, ruang kantor, dan dinding kamar
mandi. Kaca itu dapt pula di perkuat dengan kawat yang di pasangkan pada saat awal
Kaca Tiup
metode produksi yang lebih cepat dan lebih murah. ,esin pembuatan botol merupakan
satu-satunya mesin pencetak dengan menggunkana udara untuk membuata bentuk
lowong. Beberapa jenis mesin itu menghasilakan parison yaitu botol setengah jadi atau
blanko botol.
1. jenis umpan sedot (section feet), yang dengan beberapa variasinya, di gunkana dalam
2. jenis umpan gumbal (god feet) yang di terapka oleh para pembuat berbagai barang yang
di buat denagn press (tekan) tiup atau gabungan “pres dan tiup”.
Pada emsin umpan sedot, kaca yang terdapat di dalam tanki dangkal bundar yang
berputar di sedot dalam cetakan. Cetakan itu kemudian diayun menjauh dari permukaan
kaca, di bika dan dilepasakan sehingga tinggal parison yang di pegang pada leherny.
Cetakan botol lalu naik dan mengurung parison itu dan hembusan udara tekan kemudian
membuat kaca itu mengalir ke dalam cetakan. Cetakan itu di biarkan mengungkung botol
yang terbentuk sampai operasi pengumpulan. Kemudian, setelah melepaskan botol itu,
cetakan naik kembali mengungkung parison baru. Operasi ini seluruhnya otomatis, dan
kemudian kecepatan 60 unit per menit bukanlah sesuatu hal yamg luar biasa.
pembuatan barang kaca secara otomatik. Dalam operasi ini kaca cair mengalir dari tanur
melalui palung yang pada ujungnya mempunyai sebuah lubang. Kaca jauth melalui lubang
itu, dan di potong dengan gunting mekanik sehingga merupakan suatu gumpal dengan
ukuran persis sebagaimana yang di kehendaki. Kaca itu lalu di teruskan melalui suatu
corong ke cetakan parison, yang melaui operasi pembetukan botol dalm posisi terbalik.
Sebuah jarum leher naik dan menempati posisinya, sementara sebuah plunyer jatuh dari
atas; dan udar tekan di “tiup enap” (settle blow) lalu mendorong kaca menjadi bentuk-
bentuk lehernya. Cetakan itu di tutup di sebelah atas ( dasar botol), jarum leher di tarik dan
udar di suntikan pada “tiup lawan” (counter blow) melalui leher yang baru terbentuk
sehingga membuat lubang lowong. Cetakan parison terbuka, parison itu di balikan sambil
di pindahkan ke possisi baru, dimana botol yang setengah jadi itu sekarang berada dalam
posisis tegak. Kemudian, cetakan tiup akan mengungkung parison yang di panaskann
kembali untuk selang waktu yang singkat. Udara lalu di suntikan untuk memberikan tiupan
akhir, dan bersamaan dengan itu menciptaka bentuk dalam dan bentuk luar pada botol
itu. Cetakan tiup itu kemudian berayun meniggalkan botol, dan botol itu bergerak ke leher.
Mesin otomatis peniupan botol biasanya terdiri dari dua buah meja bundar yang di
kenal denagn nama meja cetak parison ( parison mold table) dan meja tiup ( blow table).
Berbagi operasi yang di sebutkan di atas berlangsung pada waktu kaca itu bergerak
mengelilingi meja tadi. Gerakan meja di kendalikan oleh udara tekan yang menggerakan
piston bolak-balik dan berbagai operasi yang berlangsung di atas meja di ikoordinasikan
dengan gerakan meja oleh mekanisme pengatur waktu motor. Piranti yang tersebut
terakhir itu merupakan salh satu alt yang paling vital dan paling mahal di antara semua
Bola Lampu
Peniupan bola lampu yang tipis berbeda dengan pembuatan botol, karena bentuk
dan ukuran bola lampu pada mulanya di tentukan oleh tiupan itu sendiri, dan bukan oleh
cetakannya. Kaca cair mengalir melalui bukaan berbentuk anulus pada tanur dan turun ke
bawah melalui dua rol yang didinginkan dengan air. Salah satu rol mempunyai lekkukan
bertepatan dengan lubang bundar pada konveyer rantai horizontal tempat pita itu
berpindah selanjutnya. Kaca itu melengkung melalui lubang itu karena beratnya sendiri. Di
bawah setiap lubang itu terdapat cetakan putar, nozel udar jatuh ke permukaan pita,
masing-masing sebuah di atas setiap gelembungan kaca atau lubnag konveyer. Pada
waktu pita itu bergerak, nozel melepaskan suatu hembusann udara yang kemudian
menyebabkan terbentuknya gelembung bola pada pita. Cetakan yang berputar itu
sekarang naik dan sebuah lagi hembusan udara, yang bertekanan jauh lebih rendah dari
hembusan pertama membentuk gelembung bola itu ke dalam cetakan menjadi bentuk bola
lampu. Cetakan itu lalu terbuka, sebuah palu kecil memukul bola lampu itu lepas dari pita.
Bola lampu jatuh ke atas sabuk yang membawanya ke rak lehr, dimana leher lampu di
masukan ke dalam, diantara dua bilah vertikal yang menopangnya pada waktu disangai.
Waktu total unutk ke seluruhan operasi yang di sebutkan di atas, termasuk penyangaian
kira-kira 8 menit. Mesin ini ada yang mencapi kecepatan 2000 bola lampu per menit.
Tabung Televisi
terdiri dari tiga bagian utama, yaitu muka layar yang fosforeson tempat gambar televisi di
munculkan, kaca pengurung, dan penembak elektron. Pemasangan fosfor pada muka
layar kurung di lakukan dengan penyerapan atau pendebuan. Pembuatan kaca kurung itu
sendiri merupakan masalh yang sulit hingga kemudian di temukan prosedur pencetakan
centrifugal, yang menggunkan cetakan putar yang dapat menghasilkan tebal dinding yang
lebih seragam. Bagian-bagian kaca itu di pertautkan satu sama lain dengan menggunkan
nyala gas, gas atau listrik. Untuk tabung televisi warna, fosfor di pasangkan pada
pasang berkas elektron sebagaimana di kehendaki. Dalm hal ini, suhu yang di gunakan
untuk merapatkan bagian-bagian tabung tidak boleh terlalu tinggi karena hal ini dapat
merusak fosfor.
Tabung Kaca
Pada proses danner, kaca cair mengalir ke atas sebuah batang lempung lowong
berputar yang terpasang dengan kemiringan 30 0. udara di tiupkan melaluinya dan kaca
pada batangan itu mengalir berlahan-lahan ke bawah dan di tarik ke luar dari bawah dalm
bentuk tabung. Sepasang sabuk memegang tabung itu dan menariknya dengan kecepatan
seragam. Diameter dan tebal dinding di kendalikan melalui pengaturan suhu, kecepatan
tarik dan volume udar yang di tiupkan melalui batangan. Tabung ini tidak memerlukan
perlakuan penyaringan.
Kaca untuk piringan tudung gelembung menara distilasi, prisma dan kebanyakan
kaca optik, barang-baranf dapur, isolator dan beberap jenis kaca warna, kaca arsitektur,
dan berbagai barang seperti itu di buat dengan cetak tangan (hand mold). Proses ini terdiri
dari operasi penarikan suatu kwalitas kaca tertentu, yangh di sebut kumpul (gather)., dari
periuk atau tangki dan membawanya ke cetakan . di sini, kualitas kaca yang persis di
perlukan di potong dengan gunting dan cetakan itu di pasang dengan tangan atau dengan
tekanan hidraulik. Beberapa kaca tertentu di bentuk dengan cara semi otomatik yang
uraikan di atas. Lalu volumetrik dan bagian menara yang berbentuk silinder dan pyrek di
disangai (anneal), baik barang kaca yang di buat dengan mesin maupun yang di buat
dengan tangan. Secara singkat, penyangaina menyangkut dua macam operasi yaitu :
a. Menahan kaca itu pada suatu suhu di atas suhu kritis tertentu selama beberapa waktu
pengaliran plastik sehingga regangannya kurang dari sustu maksimum yang di tentukan.
b. Mendinginkan masa kaca itu sampai suhu kamar secara cukup perlahan sehingga
regangan itu selalu berada di bawah batas maksimum lehr atau tungku penyaringan, tidak
lain hanyalah satu ruang pemanasan yang di rancang dengan baik dimana laju pendingin
oleh tegangan itu telah memungkinkan para ahli teknologi kaca merancang kaca yang
dapat menangani kondisi tegangan termal dan mekanii tertentu. Dengan data di atas
sebagai dasar para insinyur berhasil membuat peralatan penyangat kontinyu dengan
laksanakan dengan biaya bahan bakar lebih rendah dan kerugian produk lebih sedikit.
4. PENYELESAIAN
Semua kata yang sudah di sanagi harus mengalami operasi penyelesaian yang
setiap barang, namun satu atau dua di antara yang di sebutkan di atas selalu di perlukan.
Pada waktu pengiriaman barang pada gudang atau tempat bpenyimpanan karean
kaca adalah bahan yang sangat mudah pecah maka kaca tersebut di sekat dan di lapisi
busa sebagai pelindung dari kaca tersebur agar tidak terjadi benturan antara masing-
masing kaca.
BAB III
A. Dampak Positif
Dengan adanya perusahaan pembuatan kaca dan semakin majunya alat yang di
cipatakan para insinyur maka sudah pasti akan menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi
para penganggur yang ada di sekeliling perusahaan tersebut, dan juga dapat bermanfaat
bagi orang-orang sipil atau para arsitek dalam mengembangkan suatu ide dalam
perancangan bangunan. Dan dapt pula berguna bagi perusahaan otomotif karena kaca
sekarang tidak hanya sebagi kaca hiasan tetapi juga sebagai kaca pelindung.
B. Dampak Negatif
Dengan makin besarnya perusahaan kaca ini maka akan sangat menganggu
lingkungahn karena proses pembuatan kaca ini pasti mempunyai limbah yang sangat
berbahaya bagi kelangsungan hidup manusia dan juga hewan yang ada di sekitarnya.
Sudah tentu semua ekosistem kana berubah baik dari struktur tanah ataupun air, tetapi