Anda di halaman 1dari 4

TITRASI KOMPLEKSOMETRI

A. Prinsip Dasar

Pereaksi untuk titrasi kompleksometri sangat banyak digunakan untuk


menitrasi ion-ion logam dalam larutan. Kebanyakan dari pereaksi ini adalah zat-
zat anorganik yang mengandung beberapa gugus elektron yang dapat berikatan
kovalen dengan ion logam, misalnya EDTA (H 4Y) yang dapat bereaksi dengan ion
logam dengan perbandingan stoikiometri 1:1 sebagai berikut:

[MY  (4  n) ]
Mn+ + Y4 MY (4n) K abs 
[M  ][Y 4  ]

Fraksi Y4dari larutan EDTA dipengaruhi oleh pH, sehingga harga tetapan
kesetimbangan yang dipengaruhi oleh pH disebut K effektif (Kkondisional), Keff = Kabs.4
dan 4 adalah fraksi Y4 pada pH tertentu. Supaya pH konstan, titrasi dilakukan
dalam larutan yang dibuffer pada pH tertentu.
Karena banyak ion-ion logam yang dapat bereaksi dengan EDTA maka
selektivitas dapat diatur dengan mencari pH serendah mungkin dimana titrasi
masih layak dilakukan (Keff ≥ 108). Keselektifan ini dapat juga diatur dengan
menggunakan “masking agent”.
Selama titrasi terjadi perubahan konsentrasi ion logam bebas. Kurva titrasi
diperoleh dengan mengalurkan pM= log [M] terhadap volume EDTA. Pada titik
ekivalen terdapat perubahan pM yang besar. Indikator titrasi kompleksometri pada
umumnya adalah indikator metalokrom yang merupakan senyawa organik
berwarna yang juga membentuk kompleks dengan ion logam. Warna kompleks
logam – indikator berbeda dengan warna indikator bebas.

Contoh:
Eriochrom black T (EBT). Kompleks logam EBT umumnya berwarna merah
seperti H2In. Titrasi harus diatur pada pH 7 atau lebih sehingga indikator bebas
dalam bentuk HIn2 yang berwarna biru. Pada penambahan EDTA yang sedikit
berlebih larutan berubah menjadi biru akibat bebasnya indikator:
1
Mln+ HY3 HIn2+ MY2
Merah biru

B. Percobaan

1. Tujuan percobaan:
 Dapat menentukan kadar suatu zat dalam larutan dengan menggunakan
titrasi kompleksometri menggunakan EDTA
 Dapat merancang prosedur penentuan suatu zat berdasarkan titrasi
kompleksometri

2. Bahan
 Larutan EDTA 0,01 N
 Larutan buffer pH 10, pH 12
 Larutan MgCl2
 Indikator EBT dan Maurexide
 Air suling
 Air ledeng

3. Cara kerja

a. Penyiapan larutan

1) Pembuatan larutan EDTA yang kadarnya 0,01 M


Timbang dengan tepat 3,723 gram Na2H2EDTA dalam sebuah botol timbang
dan larutkan dengan air suling dalam labu ukur 1 L dan tepatkan sampai
tanda batas.

2) Pembuatan larutan buffer pH 10


Timbang 6,8 gram NH4Cl dan larutkan dalam 20 mL air suling, kemudian
tambahkan 57 mL NH4OH pekat. Ukur pH larutan dengan pH meter.

2
b. Aplikasi

1) Penentuan kadar Mg2+ dengan larutan EDTA 0,01 N


1. Encerkan larutan Mg2+ yang Anda peroleh dengan menambah air suling
sampai tepat tanda batas 100 mL.
2. Pipet larutan ini sebanyak 25 mL, tempatkan dalam sebuah erlenmeyer
kemudian tambahkan 10 mL larutan buffer pH 10 dan sedikit indikator
Eriochrome black T.
3. Titrasi larutan ini dengan larutan EDTA dari buret sampai tepat terjadi
perubahan warna dari merah menjadi biru muda.
4. Ulangi titrasi sekali lagi dan tentukan kadar Mg 2+ dalam larutan.

2) Penentuan kesadahan total (Ca2+ + Mg2+) dalam air ledeng


1. Siapkan labu erlenmeyer 250 mL, lalu masukkan ke dalamnya 100 mL
sampel air yang akan diperiksa.
2. Tambahkan 5 mL larutan buffer pH 10 ke dalamnya.
3. Tambahkan 1 mL larutan KCN 10% jika ternyata cairan dalam
erlenmeyer keruh.
4. Masukkan 50 mg indikator EBT
5. Titrasi dengan larutan EDTA 0,01 M sampai terjadi perubahan warna
merah anggur menjadi biru.
6. Catat pemakaian EDTA, misalnya A mL.

3) Penentuan kesadahan Mg2+ dalam air ledeng


1. Masukkan 100 mL sampel air yang akan diperiksa ke dalam labu
erlenmeyer 250 mL.
2. Tambahkan 1 mL larutan penyangga pH 12.
3. Tambahkan 1 mL larutan KCN 10% jika cairan tersebut keruh.
4. Bubuhkan 50 mg indikator Maurexide
5. Titrasi dengan larutan EDTA 0,01 M sampai terjadi perubahan warna
merah anggur menjadi ungu.
6. Catat pemakaian EDTA, misalnya B mL.

3
4. Perhitungan

Kadar Mg2+ = V EDTA x N EDTA x BE Mg2+ gram/L


V Mg2+

Kesadahan Total sebagai mg CaCO3/L = A x NEDTA x BE CaCO3 x 1000


Vsampel air

Kesadahan Ca2+ sebagai mg CaCO3/L = B x NEDTA x BE CaCO3 x 1000


Vsampel air

Kesadahan Mg2+ = kesadahan total – kesadahan Ca2+

______________________

Anda mungkin juga menyukai