Fungsi : Ruang tempat memilah-milah kondisi pasien, true emergency atau false
emergency.
Persyaratan ruangan :
Dari drop off pasien ke ruangan triase harus dihindari adanya perbedaan
level lantai
Pintu masuk menggunakan jenis pintu swing membuka ke arah dalam dan
dilengkapi dengan alat penutup pintu otomatis, dengan lebar bukaan
minimal 120 cm.
Bahan penutup pintu harus dapat mengantisipasi benturan-benturan
brankar.
RUANG MEDIKAL
Persyaratan ruangan :
Jumlah tempat tidur ruangan tindakan menyesuaikan dengan kajian
kebutuhan kapasitas pelayanan.
Luas ruangan per tempat tidur 12 m2.
Bahan bangunan yang digunakan tidak boleh memiliki tingkat porositas yang
tinggi.
Setiap tempat tidur disediakan minimal 5 (lima) kotak kontak. dan tidak
boleh ada percabangan/ sambungan langsung tanpa pengamanan arus.
Harus disediakan outlet gas medik yang terdiri dari oksigen, udara tekan
medik dan vakum medik.
Ruangan harus dijamin terjadinya pertukaran udara baik alami maupun
mekanik dengan total pertukaran udara minimal 6 kali per jam.
Ruangan harus mengoptimalkan pencahayaan alami. Untuk pencahayaan
buatan dengan intensitas cahaya 300 lux.
Sumber daya listrik pada ruangan tindakan, harus dilengkapi dengan sumber
listrik darurat yang tidak boleh terputus, bila terjadi gangguan pada sumber
daya listrik normal.
1. RUANG BEDAH
Fasilitas :
3. RUANG ANAK
Fungsi : Ruang untuk melakukan tindakan pasien anak
Fasilitas
- Inkubator,
- Mikro Drips Set,
- Cpap
RUANG RESUSITASI
Persyaratan bangunan :
Luas ruangan per tempat tidur resusitasi 12 m2.
Bahan bangunan yang digunakan tidak boleh memiliki tingkat porositas yang
tinggi.
Setiap tempat tidur disediakan minimal 5 (lima) kotak kontak. dan tidak
boleh ada percabangan/sambungan langsung tanpa pengamanan arus.
Harus disediakan outlet gas medik yang terdiri dari oksigen, udara tekan
medik dan vakum medik.
Ruangan harus dijamin terjadinya pertukaran udara baik alami maupun
mekanik dengan total pertukaran udara minimal 6 kali per jam.
Ruangan harus mengoptimalkan pencahayaan alami. Untuk pencahayaan
buatan dengan intensitas cahaya 300 lux.
Sumber daya listrik pada ruangan resusitasi, harus dilengkapi dengan
sumber listrik darurat yang tidak boleh terputus, bila terjadi gangguan pada
sumber daya listrik normal.
Jumlah tempat tidur resusitasi menyesuaikan dengan klasifikasi RS dan
kajian kebutuhan pelayanan
Fasilitas :
B. Persyaratan Khusus
1. Ruang Transit jenazah disarankan mempunyai akses langsung
dengan beberapa instalasi lain yaitu Instalasi Gawat Darurat,
Instalasi Rawat Inap, dan Instalasi Rawat Intensif.
2. Area tertutup, tidak dapat diakses oleh orang yang tidak
berkepentingan.
3. Area yang merupakan jalur jenazah disarankan berdinding keramik,
lantai kedap air, tidak berpori, mudah dibersihkan.
4. Akses masuk – keluar jenazah menggunakan daun pintu
ganda/double. Disediakan garasi ambulan /mobil jenazah.
D. Tujuan Pelayanan
1. Pencegahan Penularan Penyakit
Apabila kamar transit jenazah menerima korban yang meninggal
karena penyakit menular misalnya HIV/AIDS, maka dalam perawatan
jenazah perlu diterapkan prinsip - prinsip sebagai berikut :
a. Jangan sampai petugas yang merawat dan orang - orang sekitarnya
menjadi tertular.
b. Segala sesuatu yang keluar dari tubuh jenazah (kencing, darah,
kotoran, dll) mengandung kuman sehingga menjadi sumber
penularan.
c. Penerapan universal precaution:
1) Menggunakan tutup kepala
2) Menggunakan googles
3) Menggunakan masker
4) Sarung tangan
5) Skot/apron
6) Sepatu boot
d. Alat yang dipakai merawat jenazah diperlakukan khusus dengan cara
dekontaminasi (direndam) dengan klorin 0,5% selama 10 menit.
e. Prinsip kewaspadaan universal adalah memperlakukan setiap cairan
tubuh, darah dan jaringan tubuh manusia sebagai bahan infeksius.
1) Pasien dari Unit lain yang sudah dinyatakan meninggal (jenazah) dikirim
ke kamar transit jenazah.
2) Di kamar transit jenazah dilakukan pengecekan kembali sebelum
ditunjukkan kepada keluarga. Kepala diberi tali kassa sampai mulut
jenazah tertutup. Tangan diposisikan diatas perut kemudian
pergelangan tangan ditali. Kemudian diantara jempol kaki diselipkan
kassa dan ditali kembali. Setelah posisi dan keadaan jenazah sudah
dirapikan, keluarga dipanggil untuk melihat keadaan keluarganya yang
meninggal.
3) Setelah dilakukan pemeriksaan di kamar transit jenazah petugas kamar
transit jenazah memberikan surat kematian.
4) Kemudian keluarga membawa surat kematian ke ruang administrasi
rumah sakit untuk mengurus biaya perawatan selama di Rumah sakit.
Setelah surat kematian dan biaya administrasi telah selesai, keluarga
menunjukkan kepada petugas instalasi kamar transit jenazah.
5) Setelah ditunggu 2 jam jenazah diperbolehkan dibawa pulang dengan
menggunakan kereta/ brankart khusus untuk jenazah menuju ke mobil
jenazah yang disediakan sendiri oleh pihak RS