Disusun Oleh:
ANGKATAN XXXIV
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ii
DAFTAR ISI v
DAFTAR LAMPIRAN ix
BAB I PENDAHULUAN
1.2 Tujuan 3
2.9.2 Penyimpanan 49
2.9.3 Pemusnahan 51
Kimia Farma 8. 73
BAB IV PEMBAHASAN 80
5.1 Kesimpulan . 85
5.2 Saran . 85
DAFTAR PUSTAKA. 87
LAMPIRAN. 90
DAFTAR TABEL
Halaman
Halaman
PENDAHULUAN
Apoteker.(4)
kegiatannya.(4)
cukup. Hal ini tidak hanya dapat diperoleh melalui perkuliahan tetapi
I.2 Tujuan
TINJAUAN UMUM
kegiatannya adalah :
Kesehatan
Tenaga Kesehatan
Kabupaten/Kota
Narkotika
Tentang Narkotika
Psikotropika
Tentang Prekursor
peralatan;dan ketenagaan.
1. lokasi;
2. Bangunan;
a. penerimaan Resep;
d. konseling;
f. arsip.
Prasarana Apotek paling sedikit terdiri atas:
b. instalasi listrik;
4. Ketenagaan
tenaga administrasi.
Daerah Kabupaten/Kota.
persyaratan.
Apotek.
8. Tim pemeriksa harus melibatkan unsur dinas kesehatan
9. Paling lama dalam waktu 6 (enam) hari kerja sejak tim pemeriksa
10. Paling lama dalam waktu 12 (dua belas) hari kerja sejak
surat penundaan paling lama dalam waktu 12 (dua belas) hari kerja.
Penolakan.
14. Apabila Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam menerbitkan SIA
Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai dan pelayanan farmasi
Pakai
B. Pengadaan
C. Penerimaan
D. Penyimpanan
kadaluwarsa.
kefarmasian lain yang memiliki surat izin praktik atau surat izin
undangan.
4) Penarikan sediaan farmasi yang tidak memenuhi
Menteri.
F. Pengendalian
persediaan.
Medis Habis Pakai dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk
1) Nama obat
3) Kesesuaian obat
4) Stabilitas obat
6) Interaksi obat.
(medication error).
B. Dispensing
sebagai berikut :
keluarganya;
sesuai.
masyarakat (penyuluhan);
Informasi Obat :
1) Topik Pertanyaan;
laboratorium);
5) Uraian pertanyaan;
6) Jawaban pertanyaan;
7) Referensi;
D. Konseling
Anda?
dengan pengobatan
Kriteria pasien :
3) Adanya multidiagnosis.
yang merugikan.
Kegiatan :
terjadi
Kegiatan :
memenuhi kriteria :
a. Persyaratan administrasi
terakreditasi
pengenal.
berkesinambungan.
d. Apoteker harus mampu mengidentifikasi kebutuhan akan
yang berlaku.
a. Pemberi layanan
b. Pengambil keputusan
c. Komunikator
e. Pengelola
Professional Development/CPD).
g. Peneliti
Pelayanan Kefarmasian.
tempat penerimaan Resep, 1 (satu) set meja dan kursi, serta 1 (satu)
terbatas)
Ruang ini diatur agar mendapatkan cahaya dan sirkulasi udara yang
kartu suhu.
f. Ruang arsip
Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang
manusia.(1)
Obat bebas adalah obat yang dijual bebas di pasaran dan dapat
dibeli tanpa resep dokter. Tanda khusus untuk obat bebas adalah berupa
Parasetamol, Antasida.
Obat bebas terbatas adalah obat yang dijual dan dapat dibeli tanpa
khusus untuk obat ini adalah lingkaran berwarna biru dengan garis tepi
lingkaran biru, diberi pula tanda peringatan untuk aturan pakai obat,
karena hanya dengan takaran dan kemasan tertentu, obat ini aman
empat persegi panjang dengan hurup putih pada dasar hitam yang
Obat keras adalah obat yang hanya dapat diperoleh dengan resep
tepi. Obat ini hanya boleh dijual di Apotek dan harus dengan resep
4. Obat Narkotika
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau
ketergantungan. (7)
a. Narkotika Golongan I;
asetilfentanil.(9)
mengakibatkan ketergantungan.(8)
a) psikotropika golongan I;
sindroma ketergantungan.
sindroma ketergantungan.
Obat Wajib Apotek (OWA) adalah beberapa obat keras yang dapat
tentang Obat Wajib Apotek berisi Daftar Obat Wajib Apotek No. 1.
menguntungkan penderita.
penderita.
g) Bila terdapat lebih dari satu pilihan yang memiliki efek terapi
ilmiah;
menguntungkan;
✓ Mudah diperoleh;
kombinasi tetap;
(benefit-cost ratio);
mempertahankannya.
obat-obat yang dianggap sudah tidak efektif lagi atau sudah ada
Furosemid. (13)
9. Obat Paten
Obat Paten adalah obat yang masih memiliki hak paten. Contoh :
Norvask, Amoxil.(13)
a. Tramadol;
b. Triheksifenidil;
c. Klorpromazin;
d. Amitriptilin; dan/atau
e. Haloperidol.
Prekursor adalah zat atau bahan pemula atau bahan kimia yang
awal dan pelarut yang sering digunakan dan diawasi lebih ketat
3,4-Methylenedioxyphenyl-2-
1 Acetic Anhydride 8
propanone
2 N-Acetylanthranilic Acid 9 Norephedrine
3 Ephedrine 10 1-Phenyl-2-Propanone
4 Ergometrine 11 Piperonal
5 Ergotamine 12 Potassium Permanganat
6 Isosafrole 13 Pseudoephedrine
7 Lysergic Acid 14 Safrole
2.9.1 Peredaran(16)
A. Penyaluran
Penyaluran Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi wajib
a. Surat Pesanan
lain.
Ilmu Pengetahuan;
Kepolisian; dan
Toko Obat. Penyaluran Prekursor Farmasi dari PBF kepada Toko Obat,
Kefarmasian.
a. Surat pesanan;
2) bentuk sediaan;
3) kekuatan;
4) kemasan;
5) jumlah;
6) tanggal kadaluarsa; dan
7) nomor batch.
B. Penyerahan
pelayanan kefarmasian.
oleh :
1. Apotek;
2. Puskesmas;
a. Apotek lainnya;
b. Puskesmas;
e. Dokter; dan
f. pasien.
undangan.
Penyerahan harus berdasarkan surat permintaan tertulis yang
a. Apotek;
b. Puskesmas;
e. dokter; dan
f. Toko Obat.
keras kepada :
a. Apotek lainnya;
b. Puskesmas;
c. Instalasi Farmasi Rumah Sakit;
e. dokter; dan
f. pasien.
Farmasi Klinik, dan Toko Obat hanya dapat dilakukan untuk memenuhi
undangan.
Kefarmasian.
perundang-undangan.
2.9.2 Penyimpanan(16)
dilengkapi dengan pintu jeruji besi dengan 2 (dua) buah kunci yang
berbeda;
b. langit-langit dapat terbuat dari tembok beton atau jeruji besi;
c. jika terdapat jendela atau ventilasi harus dilengkapi dengan jeruji besi;
d. gudang tidak boleh dimasuki oleh orang lain tanpa izin Apoteker
b. jika terdapat jendela atau ventilasi harus dilengkapi dengan jeruji besi;
e. tidak boleh dimasuki oleh orang lain tanpa izin Apoteker penanggung
berbeda;
Farmasi Pemerintah;
d. diletakkan di tempat yang aman dan tidak terlihat oleh umum, untuk
analisis risiko.
2.9.3 Pemusnahan(16)
2. telah kadaluarsa;
penggunaan;
Provinsi; atau
c. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan/atau Balai Besar/Balai
dilakukan pemusnahan.
b. tempat pemusnahan;
d. nama petugas kesehatan yang menjadi saksi dan saksi lain badan/sarana
tersebut;
dimusnahkan;
Badan/Kepala Balai.
1. Pencatatan
Prekursor Farmasi;
2) Jumlah persediaan;
penyaluran/penyerahan; dan
2. Pelaporan
Jenderal.
aman serta harga penjualan obat. Kategori dari obat-obat VEN yaitu :
a. V (Vital)
obat ini adalah kelompok obat yang sangat essensial atau vital untuk
b. E (Essensial)
tetapi tidak vital secara absolut, hanya untuk penyediaan sistem dasar.
Kriteria nilai kritis obat ini adalah obat yang bekerja kausal yaitu obat
c. N (Non Essensial)
lain yang sejenis. Kriteria nilai krisis obat ini adalah obat penunjang
dari total konsumsi untuk semua jenis obat. Analisa ini mengenai 3 kelas
yaitu :
a. A (Always)
dari total biaya persediaan. Hal ini berarti sediaan memiliki nilai jual
b. B (Better)
anatara 80-95%.
c. C (Control)
obat sangat banyak, yaitu mencapai 60%. Karena obat selalu tersedia
C 60% item 5%
Pareto (ABC) dalam suatu matrik sehingga menjadi lebih tajam. Matrik
Kelompok V E N
A VA EA NA
B VB EB NB
C VC EC NC
persedian. Jenis barang yang bersifat vital (VA, VB, VC) merupakan
yang harus disetorkan ke kas Negara. Adapun pajak yang harus disetorkan
antara lain :
dikenakan pada saat pembelian obat dari PBF sebesar 10%. Setiap
tunjangan dan pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk apapun
dilakukan oleh orang pribadi subjek pajak dalam negeri. Besarnya PPh
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) adalah pajak atas tanah dan
bangunan Apotek.
milik Apotek.
5. Pajak Reklame
TINJAUAN KHUSUS
PT. Kimia Farma merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara
berdaya saing kuat pada bidang industri kimia, farmasi, biologi, dan
nilai Tata Kelola Perusahaan Yang Baik. Hadirnya PT. Kimia Farma
menghasilkan produk dan layanan jasa yang bermutu tinggi dan berdaya
masyarakat.
1. PT. Kimia Farma Apotek, yaitu anak usaha Kimia Farma fokus pada
2. PT. Kimia Farma Trading & Distribution, yaitu anak usaha Kimia
produk kesehatan.
3. PT. Sinkona Indonesia Lestari yaitu Anak Usaha Kimia Farma yang
fokus pada Manufaktur dan Pemasaran Kina serta turunan produk yang
4. PT. Kimia Farma Sungwun Pharmacopia yaitu joint venture antara PT.
yang berfokus pada manufaktur, pemasaran bahan baku dan bahan aktif
farmasi.
terbaik.
(CSR).
a. Visi
b. Misi
1. Innovative
Memiliki cara berpikir out of the box, smart dan kreatif untuk
2. Customer first
3. Accountable
4. Responsible
5. Eco-Friendly
kepentingan bersama
PT. Kimia Farma (Persero) Tbk, dipimpin oleh Direktorat Utama yang
Organisasi PT. Kimia Farma (Persero) Tbk, dapat dilihat pada Lampiran
1.
yang dibuat di hadapan Notaris Ny. Imas Fatimah, SH. di Jakarta dan telah
diubah dengan akta No. 42 tanggal 22 April 2003 yang dibuat di hadapan
Notaris Nila Noordjasmani Soeyasa Besar, S.H. Akta ini telah mendapat
1. Visi
2. Misi
(Fee-Based Income).
Apotek Kimia Farma No.8 Sukabumi merupakan salah satu unit usaha
dari PT. Kimia Farma Apotek dan merupakan salah satu Apotek pelayanan
dagang, pajak, kas, personalia dan kasir besar untuk kepentingan seluruh
kendaraan umum, selain itu berada di pusat kota yang dekat dengan
perbelanjaan.
Sukabumi adalah :
kefarmasian.
meracik obat, menulis etiket, dan pemeriksaan obat beserta etiket oleh
kapsul racikan, salep, krim, dan sirup. Pada meja ini terdapat alat-alat
stemper, gelas ukur, alat pulverasi, mesin press bungkus pulvis, dan
lain-lain. Pada laci meja ini terdapat rak berisi bahan dan alat yang
sering digunakan dalam peracikan obat. Pada ruangan ini terdapat juga
obat menggunakan sistem FEFO (First Expire First Out) dan FIFO
d. Swalayan Farmasi
tulang dan sendi, spesialis anak, spesialis kulit dan kelamin, spesialis
Sukabumi
Habis Pakai
1. Perencanaan
2. Pengadaan Barang
3. Penerimaan Barang
kadaluarsa, nomor bets dan kondisi fisik barang serta yang datang
4. Penyimpanan
antihistamin.
5. Pemusnahan
kefarmasian lain yang memiliki surat izin praktik atau surat izin
kesehatan kabupaten/kota.
6. Pengendalian
1. Pengkajian Resep
2. Dispensing
identitas pasien dan instruksi pemakaian pada etiket, jenis obat, dan
4. Konseling
konseling.
khusus seperti ini kebanyakan adalah pasien lansia dan pasien yang
Sukabumi terbagi menjadi 3 shift yaitu shift pagi (07.30-14.30) shift siang
Penjualan melalui resep dokter dapat dibagi menjadi dua yaitu resep
tunai dan resep kredit. Resep tunai merupakan permintaan obat tertulis
dari dokter untuk pasien yang dibayar secara tunai oleh pasien yang
PEMBAHASAN
administrasi.
kendaraan umum, selain itu berada di pusat kota yang dekat dengan
Apotek.
Secara umum, tata ruang Apotek Kimia Farma No. 8 Sukabumi telah
tentang Ketentuan Dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek, dimana Apotek
memiliki fasilitas yang memadai yaitu ruang tunggu Apotek yang bersih
dan nyaman, tempat penyerahan resep dan pengambilan obat yang berupa
dilengkapi oleh meja peracikan dan rak-rak obat serta lemari pendingin
umum yang dibuka pada setiap hari kerja dari jam 08.00 pagi sampai
20.00 WIB sehingga jumlah resep yang masuk akan meningkat karena
pengendalian yang kurang baik pada sistem ini juga dapat menimbulkan
kekosongan stok yang tejadi di outlet tidak bisa terlihat bila stok di BM
juga kosong, sehingga dapat terjadi kekosongan stok dalam periode waktu
pasien dapat memilih dan mengambil sendiri obat yang diperlukan, hal ini
bulan berikutnya.
yang berbeda, hal ini perlu dilakukan untuk meminimalkan Drug Related
Farma No.8 Sukabumi juga memberikan pelayanan obat non resep atau
resep untuk penyakit ringan dengan memilihkan obat bebas atau bebas
terbatas yang sesuai. Hal ini juga dapat menguntungkan pasien karena
dan biaya.
Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai termasuk peracikan Obat,
5.1 Kesimpulan
2016, meski masih ada beberapa hal yang belum terlaksana dengan
dengan baik dan menyeluruh maka harus dibuat petunjuk teknis atau
prosedur tetap (Protap) dan evaluasi baik dari internal Apotek Kimia
5.2 Saran
setiap hari.
Klinik.
secara berkala
5. Perlu ada label harga untuk setiap obat / barang swalayan untuk
memudahkan pembeli.
DAFTAR PUSTAKA
Kesehatan. Jakarta.
Jakarta.
Narkotika. Jakarta.
Jakarta.
Jakarta.
14. Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2016. Peraturan Kepala Badan
Disalahgunakan. Jakarta.
Prekursor. Jakarta.
18. Kimia Farma Tbk. 2016. Laporan Tahunan. Jakarta : Kimia Farma.
1. Struktur Organisasi
ER
Asep Sobari
Aang
Fajar
Hendra
Evi
Cyntia
Risa
Selvi
Juru Racik
Agung
Fawaz
Femi
Rani
2. Surat Pesanan Reguler
3.Surat Pesanan Narkotika
1. Surat Pesanan Psikotropika
2. Surat Pesanan Prekurs
3. Etiket dan Label
4. Form Swamedikasi
5. Form Pelayanan Antibiotik
6. Salinan Resep
7. Bon Permintaan Barang