Anda di halaman 1dari 3

Nama : Theodorus Cahyo Paparingan

NIM : 161011008
Kelompok : 4 / DOLL
Jurusan : Teknik Kimia

Memudarnya Nilai-nilai Pancasila Dalam Kehidupan Masyarakat


Indonesia memiliki ideologi berbeda dari Negara lain, yaitu Pancasila. Nama ini terdiri dari dua
kata dari bahasa Sanskerta yaitu pañca yang berarti lima dan śīla yang berarti prinsip atau asas.
Pancasila merupakan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pancasila telah menjadi kesepakatan nasional bangsa Indonesia sebagai dasar negara Negara Kesatuan
Republik Indonesia, namun dalam upaya implementasinya mengalami berbagai hambatan, baik pada
masa Pemerintahan Presiden Soekarno maupun pada masa Pemerintahan Presiden Soeharto, dan lebih-
lebih lagi pada era reformasi. Masyarakat jaman duu sangat menjunjung tingi baik Pancasila ataupun
nilai yang di kandungnya.

Tapi, jika dibandingkan pengetahuan masyarakat sekarang tentang Pancasila dengan


pengetahuan masyarakat lima belas tahun yang lalu, sudah jauh berbeda, masyarakat sekarang
mengartikan Pancasila hanya sebagai simbol negara dan mulai melupakan nilai-nilai filosofis yang
terkandung di dalamnya.Memudarnya nilai-nilai Pancasila pada sebagian masyarakat menandakan
sebuah bencana bagi negri dan bangsa kita. Fenomena itu sudah bisa kita saksikan dengan mulai
terjadinya kemerosotan moral, mental dan etika dalam bermasyarakat dan berbangsa terutama pada
generasi muda.

Berita di hari-hari ini pasti ada yang selalu menunjukan pemuda terjerat sebuah kasus, hal ini
disebabkan karena lunturnya nilai pancasila di diri generasi muda, mereka sudah tidak memahami
pentingnya nilai-nilai pancasila tersebut. Padahal pemuda adalah gear yang mengerakan Negara kita,
“Berikan padaku 10 pemuda, maka akan kuguncangkan dunia.” Itulah yang di katakan Bung Karno.
Beliau percaya bahwa pemuda adalah the avant garde atau ujung tombak perubahan. Tapi apa daya
pemuda jaman sekarang hanya beberapa yang memegang Pancasila sebagai pedoman mereka.

Pemuda adalah jejang dimana orang mencoba mencari jati diri mereka. Pemuda juga
merupakan generasi penerus bangsa. Beberapa orang mengatakan, pemuda tidak dilihat dari usianya
melainkan dari semangatnya. Maju mundurnya suatu bangsa tidak lepas dari peranan para pemuda.

Sedangkan identitas atau jati diri merupakan sikap atau sifat yang ada dalam diri seseorang.
Pada saat usia masih mudalah biasanya orang mulai melakukan pencarian jati diri atau mengenali
identitas dirinya.

Saat proses pencarian identitas mereka terkadang masih menemukan kendala. Apalagi dizaman
globalisasi yang segalanya serba bebas seperti sekarang ini. Pergaulan antar pemuda merupakan faktor
utama yang mempengaruhi terbentuknya jati diri mereka. Mulai dari tawuran antar pelajar, perkelahian
antar geng, narkoba, dan tindakan asusila lain. Dari contoh tersebut dapat dikatakan bahwa moral
pemuda zaman sekarang sudah menurun dibanding pemuda generasi sebelumnya. Pemuda zaman
sekarang tidak lagi menghiraukan nilai-nilai pancasila. Pemuda mulai kehilangan jati dirinya karena
mereka cenderung ikut-ikutan ke dalam pergaulan bebas yang sedang ngtren saat ini.
Ada banyak penyebab lunturnya nilai nilai Pancasila dari pemuda selain diatas tadi, seperti
contohhnya kurangnya pengajaran atau pendidikan karakter pada masa awal mereka memulai sebagai
pemuda, adanya generasi muda yang menderita kelainan secara fisik atau mental, dan yang paling
parah adalah yang menganggap Pancasila hanya sebagai dasar negara tanpa memahami nilai nilainya.
Padahal pemuda itu adalah penggerak bangsa kita, mereka memiiliki banya potensial seperti
kreativitas mereka,optimisme dan semangat mereka, keberanian mengambil resiko, kemampuan
menguasai ilmu dan teknologi, menciptakan ide-ide cemerlang yang belum pernah dipikirkan
sebelumnya, dan masih banyak yang lainya. Lalu bagaimana cara kita membimbing pemuda pemuda
tersebut yang telah melenceng dari jalan yang seharusnya ditempuhnya ? bagaimana kita memperbaiki
takdir yang seharunya di gengam oleh pemuda pemuda Bangsa kita ?
Banyak cara yang kita dapat gunakan untuk membimbing pemuda pemuda jaman sekarang.
Mulai dari Pengajaran yang berkaitan dengan nilai-nilai Pancasila dan penerapanya, Membimbing
mereka sejak dini, Memberikan pengertian bahwa semua masalah dapat terselesaikan dengan kepala
dingin. Dan yang paling penting adalah pengawasan dari orang tua masing masing. Orang tualah yang
memiliki peran besar terhadap pembentukan jati diri pemuda. Walaupun pemuda terpengaruh oleh
faktor lain di luar, orang tua masih bisa memperbaiki jalan mereka yang telah terpengaruhi faktor dari
luar.
Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa generasi muda zaman sekarang kenapa
banyak terlibat kasus hukum, salah satu faktornya yaitu lunturnya nilai pancasila di diri generasi muda
zaman.
Padahal, Pancasila merupakan dasar Negara Indonesia, perilaku warga Negara telah diatur dan
dirumuskan menjadi 5 sila di dalamnya. Oleh karena itu, sebaiknya kita mencintai dan mengikuti sila-
sila tersebut, namun tidak dapat dipungkiri bahwasannya generasi muda zaman sekarang lebih
memandang pancasila hanya sebagai dasar negara yang sama sekali tidak ada arti pentingnya. Hal ini
dapat terlihat dari cerminan perilaku generasi muda zaman sekarang yang cenderung melakukan
tindakan kriminalitas yang bertentangan dengan nilai-nilai luhr pancasila tersebut, seperti pergaulan
bebas, tawuran antar geng, dan masih banyak lagi tindakan yang sang membuat prihatin banyak pihak.
Penyebab lunturnya nilai pancasila di diri generasi muda zaman sekarang adalah kurangnya rasa
nasionalisme, patriotisme, kurangnya pengetahuan dan pendidikan yang mengajarkan nilai-nilai
pancasila, pergaulan bebas yang awalnya ikut-ikutan teman, dan masih banyak lagi.
Agar generasi muda tidak lebih jauh lagi meninggalkan atau melupakan nilai-nilai luhur
pancasila, maka harus ada cara mengatasinya yaitu generasi muda harusnya ditanamkan rasa mencintai
negara Indonesia, hingga menimbulkan rasa nasionalisme, patriotisme, timbulkan rasa toleransi,
berpikir jernih dalam setiap tindakan yang kembali lagi mengikuti nilai-nilai pancasila dan norma-
norma yang berlaku.
Hal ini diyakini dapat membuat generasi muda lebih mengerti arti penting pancasila. Karena
pancasila bukan hanya dasar negara atau pelajaran sekolah biasa, tapi sebuah pelajaran hidup yang
mengatur warga negara agar hidup secara damai dan selaras.
Sebagai penutup, kiranya tepat sekali dikutipkan bagian dari pidato Bung Karno pada tanggal 1
Juni 1945 sebagai berikut :

“Jikalau bangsa Indonesia ingin supaya Pancasila yang saya usulkan itu menjadi satu realiteit, ….
janganlah lupa akan syarat untuk menyelenggarakannya ialah perjuangan, perjuangan, sekali
lagiperjuangan. Jangan mengira bahwa dengan berdirinya negara Indonesia Merdeka itu perjuangan
kita telah berakhir. Tidak ! Bahkan saya berkata : di dalam Indonesia merdeka itu perjuangan kita
harus

berjalan terus, hanya lain sifatnya dengan perjuangan sekarang, lain coraknya. Nanti kita bersama-
sama sebagai bangsa yang bersatu padu, berjuang terus menyelenggarakan apa yang kita cita-citakan
di dalam Pancasila ….”Seperti yang dikatakan proklamator gagah bangsa, perjuangan kita belum
selesai, mari kita perjuangkan bangsa kita di tengah era yang keras ini ! Mari kita bimbing pemuda
yang akan menjadi pemimpin bangsa Indonesi di masa depan !

Anda mungkin juga menyukai