Anda di halaman 1dari 25

ELEKTROKIMIA

Oleh :
1. Nurul Diah Lestari (D500170080)
2. Luluk Kurniatul Hidayah (D500170081)
3. M. Zulfa Hikam Majid (D500170082)
4. Heni Anggraini (D500170083)
Kelas/Kelompok : B1/8
ANALISIS SECARA ELEKTROKIMIA

Elektrokimia adalah ilmu yang mempelajari aspek elektronik


dari reaksi kimia. Reaksi elektrokimia dapat berlangsung secara
spontan, yaitu ketika dua elektrode yang direndam di dalam
cairan elektrolit dihubungkan dengan untai listrik. Elektrokimia
juga dapat diartikan sebagai kajian tentang saling tukar antara
tenaga kimia dengan tenaga elektrik (Yee, 2001).
ANALISIS SECARA ELEKTROKIMIA

Dua sub topik yang penting dalam topik elektrokimia ini


ialah :
1. SEL GALVANI/SEL VOLTA
2. SEL ELEKTROLISIS
1.1 PENGERTIAN SEL VOLTA/GAVALNI

Sel Galvani atau yang sering disebut juga dengan nama sel
Volta merupakan bagian dari Sel Elektrokimia. Sel Volta
adalah sel elektrokimia yang menghasilkan arus listrik dari
reaksi kimia berupa reaksi redoks spontan. Sel galvani
biasanya mengandung dua buah logam yang terhubung
dengan jembatan garam.
1.2 PRINSIP-PRINSIP SEL VOLTA/GAVALNI

 Prinsip-prinsip sel volta atau sel galvani :


 Gerakan elektron dalam sirkuit eksternal akibat adanya reaksi redoks.
 Aturan sel volta :
- Terjadi perubahan : energi kimia → energi listrik
- Pada anoda, elektron adalah produk dari reaksi oksidasi; anoda
kutub negatif
- Pada katoda, elektron adalah reaktan dari reaksi reduksi; katoda =
kutub positif
- Elektron mengalir dari anoda ke katoda
1.3 KONSEP SEL VOLTA/GAVALNI

 Konsep-konsep Sel Volta/Gavalni :


 Deret Volta/Nerst
- Li, K, Ba, Ca, Na, Mg, Al, Mn, Zn, Fe Ni, Sn, Pb, (H), Cu, Hg, Ag, Pt,
Au
- Makin ke kanan, mudah direduksi dan sukar dioksidasi. Makin ke kiri,
Mudah dioksidasi, makin aktif, dan sukar direduksi.
 Prinsip
- Anoda terjadi reaksi oksidasi ; katoda terjadi reaksi reduksi
Arus elektron : anoda → katoda ; arus listrik : katoda → anoda
Jembatan garam : menyetimbangkan ion-ion dalam larutan.
1.4 MACAM-MACAM SEL VOLTA/GAVALNI

 SEL KERING ATAU SEL LECLANCE

Sel ini sering dipakai untuk radio, tape, senter, mainan anak-anak, dll.
Katodanya sebagai terminal positif terdiri atas karbon (dalam bentuk
grafit) yang terlindungi oleh pasta karbon, MnO2 dan NH4Cl2
Anodanya adalah lapisan luar yang terbuat dari seng dan muncul
dibagian bawah baterai sebagai terminal negatif.
1.4 MACAM-MACAM SEL VOLTA/GAVALNI

 SEL AKI
Elektrolit: Larutan H2SO4
Pada saat selnya berfungsi, konsentrasi asam sulfat akan berkurang
karena ia terlibat dalam reaksi tersebut. Keuntungan dari baterai jenis
ini adalah bahwa ia dapat diisi ulang (recharge) dengan memberinya
tegangan dari sumber luar melalui proses elektrolisis. Sedangkan
Kerugian dari baterai jenis ini adalah, secara bentuk ia terlalu berat dan
lagi ia mengandung asam sulfat yang dapat saja tercecer ketika
dipindah-pindahkan.
1.4 MACAM-MACAM SEL VOLTA/GAVALNI

 SEL BAHAN BAKAR


Elektroda : Ni
Elektrolit : Larutan KOH
Bahan Bakar : H2 dan O2
1.4 MACAM-MACAM SEL VOLTA/GAVALNI

 BATERAI NI – CD
Disebut juga baterai ni-cad yang dapat diisi ulang muatannya
dan yang umum dipakai pada alat-alat elektronik peka.
Potensialnya adalah 1,4 Volt.
Katoda : NiO2 dengan sedikit air
Anoda : Cd
1.5 DESAIN ALAT SEL VOLTA/GAVALNI
1.6 PENGAPLIKASIAN SEL VOLTA/GAVALNI

Sel Gavani/Sel Volta banyak diaplikasikan untuk membuat berbagai sumber energi
listrik yang multiguna, yaitu :
 Sel Kering (Baterai Kering)
Sel ini banyak digunakan sebagai sumber energi untuk jam dinding, radio, lampu
senter, microphone, dan lain sebagainya.
 Sel Nikad (Sel Kadmium)
Sel ini termasuk baterai yang bisa diisi ulang. Sel nikad sudah banyak digunakan
untuk mentenagai berbagai barang elektronik.
 Baterai Merkurium
Baterai ini adalah baterai yang diproduksi secara komersial pada tahun 1940-an.
Baterai merkurium ini adalah baterai jam atau kalkulator yang bentuknya roda pipih
berwarna perak.
 Baterai Perak Oksida
Baterai jenis ini menggunakan seng sebagai anode dan AgO2 sebagai katode serta
elektrolit basa. Voltase yang dihasilkan cukup besar di angka 1,54 Volt.
1.7 CARA MENGANALISIS SEL VOLTA/GAVALNI

Tahapan kerja sel Volta atau sel Galvani


Untuk lebih jelasnya mengenai bagaimana tahapan dala proses kerja dari sel
volta atau yang sering disebut juga sel Galvani, berikut ulasannya :
a. Elektrode seng teroksidasi berubah menjadi Zn2+
Zn(s) → Zn2+(aq) + 2 e–

b. Elektron yang dibebaskan mengalir melalui kawat penghantar menuju


elektrode Cu.

c. Pada elektrode Cu elektron-elektron diikat oleh ion Cu2+ dari larutan


menjadi Cu dan selanjutnya molekul menempel pada batang Cu,
Reaksi:
Cu2+(aq) + 2 e– → Cu(s)
1.7 CARA MENGANALISIS SEL VOLTA/GAVALNI

d. Akibatnya, Zn teroksidasi dan Cu2+ tereduksi, pada anode ion Zn2+ lebih banyak dari ion
SO42–, sedangkan pada katode ion SO42– lebih banyak dari ion Cu2+. Oleh sebab itu, ion
SO42– berpindah dari elektrode Cu ke elektrode Zn melalui jembatan garam.

e. Pada akhir reaksi sel, elektrode Zn akan berkurang beratnya, sedangkan elektrode Cu
akan bertambah beratnya. Larutan CuSO4 semakin encer, sedangkan larutan
ZnSO4 semakin pekat.

Reaksi yang terjadi pada sel Volta adalah


Zn(s) + CuSO4(aq) → ZnSO4(aq) + Cu(s)

Reaksi oksidasi (anode)


Zn(s) → Zn2+(aq) + 2 e–

Reaksi reduksi (katode)


Cu2+(aq) + 2 e– → Cu(s)
2.1 PENGERTIAN SEL ELEKTROLISIS

Elektrolisis adalah peristiwa penguraian


elektrolit dalam sel elektrolis oleh arus listrik.
Sedangkan sel elektrolisis itu sendiri adalah
merupakan sel kimia (elektrokimia) yang
menggunakan energi listrik agar reaksi kimia
dapat terjadi.
2.2 PRINSIP-PRINSIP SEL ELEKTROLISIS

Prinsip dasar elektrolisis adalah :


a) Memanfaatkan reaksi oksidasi dan reduksi (redoks).
Pada sel elektrolisis anode dihubungkan dengan kutub posistif sumber
energi listrik, sedangakan katode dihubungkan dengan kutub posistif. Oleh
karena itu pada sel elektrolisis di anode akan terjadi reaksi oksidasi dan di
katode akan terjadi reaksi reduksi.
b) Tidak memerlukan jembatan garam seperti sel volta. (sel
elektrokimia).
Jembatan garam adalah alat yang digunakan untuk menghubungkan reaksi
reduksi dan oksidasi setengah sel dari sel volta. Jembatan garam berbentuk
seperti huruf U terbalik yang diisi dengan larutan elektrolit KCl (dalam
agar-agar) yang kedua ujungnya disumbat dengan kapas agar tidak terjadi
aliran mekanis.
2.3 DESAIN ALAT SEL ELEKTROLISIS
2.4 PENGAPLIKASIAN SEL ELEKTROLISIS

Kegunaan elektrolisis Secara umum :


• Pembuatan Beberapa Bahan Kimia
Beberapa bahan kimia seperti logam alkali dan alkali tanah aluminium, gas hidrogen,
gas oksigen, gas klorin, dan natrium hidroksida dibuat secara elektrolisis. Contoh :
Pembuatan logam natrium dengan mengelektrolisis lelehan NaCl yang dicampur
dengan CaCl2.
• Pemurnian Logam
Pada pengolahan tembaga dari bijih kalkopirit diperoleh tembaga yang masih
tercampur dengan sedikit perak, emas, dan platina. Untuk beberapa keperluan
dibutuhkan tembaga murni, misalnya untuk membuat kabel. Tembaga yang tidak
murni dipisahkan dari zat pengotornya dengan elektrolisis.
• Penyepuhan Logam
Suatu produk dari logam agar terlindungi dari korosi (perkaratan) dan terlihat lebih
menarik seringkali dilapisi dengan lapisan tipis logam lain yang lebih tahan korosi
dan mengkilat. Salah satu cara melapisi atau menyepuh adalah dengan elektrolisis.
2.5 CARA MENGANALISIS SEL ELEKTROLISIS

Reaksi-reaksi Sel Elektrolisis

Reaksi pada Katoda ( Reduksi Kation)


1.Bila kation dari golongan Alkali/ IA (Li+, Na+, K+), Alkali tanah/ IIA (Mg2+, Ca2+,
Sr2+, Ba2+), Al3+ atau Mn2+ maka kation tersebut tidak direduksi namun air (H2O)
yang direduksi. hal ini karena E°red H2O lebih besar dari ion-ion teraebut.
Reaksi yang terjadi :

2H2O(l) + 2e- → H2(g) + 2OH-(aq)

2. H+ dari suatu asam akan direduksi menjadi gas hidrogen (H2). Reaksi yang
terjadi :

2H+(aq) + 2e- → H2(g)


2.5 CARA MENGANALISIS SEL ELEKTROLISIS

3. Ion-ion logam lainnya yang tidak termasuk kelompok di atas direduksi lalu
mengendap pada katoda.

Ni2+(aq) + 2e- → Ni(s)

Cu2+(aq) + 2e- → Cu(aq)

Ag+(aq) + e- → Ag(s)

4. Ion-ion lelehan atau leburan dari golongan alkali dan alkali tanah direduksi lalu
mengendap pada katoda karena lelehan/leburan tidak mengandung air.

Li+(aq) + e- → Li(s)

Ca2+(aq) + 2e- → Ca(s)


2.5 CARA MENGANALISIS SEL ELEKTROLISIS

Reaksi pada Anoda (Oksidasi Anion)


1. Bila elektrodanya non inert ( Ni, Cu, Ag dll) maka elektrodanya yang dioksidasi.
contoh reaksinya :
Ni(s) → Ni2+(aq) + 2e-

Cu(aq) → Cu2+(aq) + 2e-

Ag(s) → Ag+(aq) + e-

2. Bila elektrodanya inert ( C, Pt atau Au) maka elektrodanya tidak bereaksi dan bila
anionnya, ada 3 kemungkinan reaksi :
a. Ion OH- dari basa maka reaksi yang terjadi :

4OH-(aq) → 2H2O(aq) + O2(g) + 4e-


2.5 CARA MENGANALISIS SEL ELEKTROLISIS

b. Ion sisa asam yang mengandung oksigen (SO42-, NO3-, PO43- dll) tidak dioksidasi
namun air (H2O) yang dioksidasi. karena E°oks H2O lebih besar dari sisa asam
yang mengandung oksigen. Reaksi yang terjadi :

2H2O(aq) → 4H+(aq) + O2(g) + 4e-

c. ion sisa asam yang tidak mengandung oksigen (Cl- , Br- , I- dll) akan dioksidasi.

2Cl-(s) → Cl2(g) + 2e-

2Br-(s) → Br2(g) + 2e-


2.5 CARA MENGANALISIS SEL ELEKTROLISIS

Contoh :
1. elektrolisis kalium iodida (KI) dengan elektroda C

KI → K+ + I- x2
Katoda (+) : 2H2O(l) + 2e- → H2(g) + 2OH-(aq)
Anoda (-) : 2I-(s) → I2(g) + 2e-

2KI → 2K+ + 2I-


Katoda (+) : 2H2O(l) + 2e- → H2(g) + 2OH-(aq)
Anoda (-) : 2I-(s) → I2(g) + 2e-
--------------------------------------------------------
Reaksi sel : 2KI + 2H2O → 2K+ + 2OH- + I2 + H2
2KI + 2H2O → 2KOH + I2 + H2

Pada katoda reaksi K diganti oleh H2O karena K tergolong dalan logam alkali.
dikalikan 2 ( x2 ) untuk menyamakan ion sejenis dan/atau elektron di ruas kiri dan kanan. kemudian
setelah ion sejenis dan jumlah elektron di ruas kiri dan kanan sama dapat dicoret. Yang tidak dicoret
itulah reaksi selnya.
ANALISA ELEKTROMETRI

Analisa Elektrometri merupakan analisa yang


menggunakan metode-metode elektrokimia dalam
menentukan konsentrasi analitiknya.
ANALISA ELEKTROMETRI

Ada berbagai macam analisa elektrometri :


1. Potensiometri
Metode analisa yang didasarkan pada pengukuran potensial sel pada kondisi dimana arus
listrik tidak mengalir.
2. Elektrogravimetri
Metode analisa gravimetri yang dilakukan melalui proses elektrolisis.
3. Kulometri
Metode analisa yang didasarkan pada pengukuran jumlah muatan listrik yang digunakan
dalam proses elektrolisis.
4. Voltametri
Metode analisa yang didasarkan pada pengukuran kuat arus pada potensial sel yang
diubah-ubah.
5. Amperometri
Metode analisa yang didasrakan pada pengukuran kuat arus pada potensial sel yang tetap.

Anda mungkin juga menyukai