Anda di halaman 1dari 31

SPESIFIKASI TEKNIS RENOVASI LABORATORIUM

1
F N I & O R G AN O L E P T I K S M K – S M A K M A K A S S A R

PENDAHULUAN

I. PEKERJAAN PERSIAPAN & PEMBONGKARAN

Pekerjaan Pengukuran & Persiapan Lokasi / Area Kerja


Umum
Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan pembersihan pada daerah bangunan yang
tertera pada gambar. Termasuk pekerjaan yang menurut petunjuk Konsultan Pengawas /
Pemimpin Proyek.
a. P e l a k s a n a a n
- Sebelum memulai kontraktor harus melakukan pengukuran lokasi
penempatan bangunan / struktur bangunan pada posisi dan elevasi yang telah
ditentukan didalam gambar rencana
- Mengumpulkan semua data mengenai sifat-sifat struktur yang ada serta gambar-
gambar serta izin-izin yang diperlukan untuk bekerja. Terhadap semua sarana listrik, air,
telepon maupun yang ada lainnya harus diadakan tindakan pengamanan guna
menjaga keutuhan fungsi serta tidak mengganggu kelancaran pekerjaan.
- Peralatan untuk melaksanakan pengukuran harus tersedia lengkap dan sesuai dengan
kebutuhan / tuntutan pelaksanaan pekerjaan , baik dari mulai selama berlangsung
maupun sampai dengan akhir pelaksanaan pekerjaan
- Peralatan tersebut antara lain adalah sebagai berikut , tapi tidak terbatas pada
aterpass , Teodolit , Bak ukur , pita ukur dan peraltan Bantu lainnya yang diperlukan
dilapangan - Guna ketelitian penempatan bangunan struktur pada lokasi ,posisi dan
elevasi kontraktor harus membuat Bench mark (BM) yang sifatnya sementara disekeliling
bangunan pada lokasi lokasi yang sedikit mungkin atau tidak terkena gangguan selama
pelaksanaan pekerjaan berlangsung dalam jumlah yang mencukupi.

Direksi Keet,Bangsal Kerja & Gudang Bahan/Peralatan

- Kontraktor harus membangun Direksi Keet, Barak Kerja dan Gudang untuk menyimpan
bahan dan peralatan, yang lokasinya akan ditentukan Direksi disekitar area gedung
laboratorium . Besar dan luas direksi keet, barak kerja dan gudang harus memenuhi
persyaratan umum sesuai kebutuhannya termasuk pemasangan instalasi penyambungan
listrik dan air bersih. Syarat-syarat minimum yang harus dipenuhi untuk pembuatan direksi
keet adalah menyediakan sarna sanitasi, air bersih, sambungan listrik, alat pemadam
kebakaran, obat-obatan, meja dan
kursi, papan tulis, alat-alat gambar dan 1 (satu) set meubel untuk tamu. Lahan kosong
untuk parker kendaraan proyek harus disediakan di sekitar direksi keet.

Listrik &Air Kerja

Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan, tenaga kerja, alat-alat dan peralatan
serta perlengkapan yang dibutuhkan pengadaan Listrik & air kerja /air bersih selama dan
setelah selesainya pelaksanaan pekerjaan berikut instalasi dan pengujiannya.
SPESIFIKASI TEKNIS RENOVASI LABORATORIUM
2
F N I & O R G AN O L E P T I K S M K – S M A K M A K A S S A R

Pemasangan instalasi harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :


- Pedoman Plumbing Indonesia 1979
- Peraturan Umum Instalasi Listrik 1987
- Peraturan dari instansi yang berwenang seperti PDAM.
- Kontraktor harus menyediakan / mengusahakan peralatan penunjang misalnya,
Peralatan Listrik meliputi kabel stop kontak saklar & aksesoris listik lainnya

Peralatan Air Kerja meliputi, ground tank,pipa-pipa dan mesin pompa untuk pengadaan
air bersih tersebut, karena air yang akan dipakai untuk pengecoran harus bersih sesuai
dengan persyaratan dalam NI – 2 Bab 3.6.
- Sebelum air untuk pengecoran dipergunakan, harus terlebih dahulu diperiksa pada
Laboratorium Penelitian Masalah Air.
- Kontraktor harus menyediakan bahan, tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan yang
dibutuhkan untuk pemasangan jaringan listrik dan kelengkapannya yang akan
dipergunakan selama pelaksanaan pekerjaan.

Shop Drawing, As Built Drawing dan Dokumentasi.

Kontraktor harus membuat shop drawing berupa gambar atau diagram pekerjaan
yang akan dikerjakan.
Gambar-gambar tersebut harus disetujui oleh direksi dan dilengkapi dengan perhitungan
atau catatan yang diperlukan.
Setiap bagian pelerjaan yang akan dilaksanakan berdasarkan gambar tersebut tidak
boleh dimulai sebelum direksi menyetujui gambar-gambar tersebut.
Apabila terpaksa terjadi perbedaan gambar kerja dengan pelaksanaa di lapangan atas
persetujuan direksi, maka kontraktor harus membuat berita acara perubahan.
Kontraktor harus membuat dokumentasi berupa foto-foto pelaksanaan pekerjaan
dilapangan.
As Built Drawing (Gambar Instalasi terpasang)
Kontraktor harus menyerahkan 1 (Satu) Set As Built Drawing 4 (Set) gambar Cetak birunya
dan gambar tersebut lengkap untuk seluruh instansi terpasang pada Proyek ini , berikut
gambar gambar detail dan gambar potongan , As Built drawing harus menunjukkan
lokasi dan posisi yang tepat dari seluruh bagian bagian instalasi dengan referensi yang
digunakan seperti kolom, dinding dan nama ruangan dsb, dan
menunjukkan pada satu set gambar cetak biru dari gambar kontrak terhadap deviasi
deviasi , pengembangan dan revisi revisi yang terjadi selama pelaksanaan.

- Pada setiap gambar As Built Drawing harus tercantum :

1. Nama Pemilik
2. Nama Konsultan Perencana
3. Nama Konsultan Pengawas / MK
4. Judul gambar / dan bagian dari bangunan
5. Nama Kontraktor
6. Nama Gambar
7. Nomor Lembar gambar dan jumlah lembar gambar
SPESIFIKASI TEKNIS RENOVASI LABORATORIUM
3
F N I & O R G AN O L E P T I K S M K – S M A K M A K A S S A R

8. Tanggal
9. Tanda tangan penanggung jawab gambar
1.1.7 Fasilitas Keselamatan Kerja ( Kotak P3K )

- Kontraktor harus menyediakan peralatan keselamatan untuk kepentingan pekerja dan


masyarakat sekitarnya.
- Jika terjadi kecelakaan dalam pelaksanaan pekerjaan, pemborong wajib mengambil
tindakan guna kepentingan korban.
- Kotak PPPK dengan isinya yang lengkap untuk pertolongan pertama harus selalu
berada ditempat pekerjaan dan siap digunakan setiap saat.

Pembongkaran Existing

1. U m u m

Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan pembongkaran pada lokasi pekerjaan sesuai
dengan rincian-rincian pekerjaan pembongkaran dan gambar rencana

2. P e l a k s a n a a n

Seluruh bagian site yang direncanakan untuk pembongkaran dinding (exisiting)


pasangan bata exisiting pada bangunan ,meliputi pembongkaran plafond ,Dinding
Kusen Kayu/Alumunium ,kaca, Lantai & Meja beton mengacu pada gambar rencana.
Dalam hal ini harus mengikuti petunjuk-petunjuk Konsultan Pengawas.

pembongkaran dilakukan mengacu pada gambar rencana dan petunjuk konsultan


pengawas dan harus dilakukan dengan hati –hati menghindari terjadinya kerusakan
/retakan pada lokasi bangunan pekerjaan.Selanjutnya setelah seluruh proses
pembongkaran selesai maka pelaksana berkewajiban memindahkan dan membersihkan
semua sisa- bongkaran pekerjaan dan melaporkan kepada konsultan pengawas untuk
memastikan selruh pembongkaran telah selesai dan tepat sesuai dengan rencana
gambar.
- Kontraktor harus memperhatikan dan memperhitungkan detail-detail pekerjaan
pembongkaran sudah sesuai dengan petunjuk dan rencana gambar.
SPESIFIKASI TEKNIS RENOVASI LABORATORIUM
4
F N I & O R G AN O L E P T I K S M K – S M A K M A K A S S A R

II. PEKERJAAN STRUKTUR BETON

Lingkup Pekerjaan Penyediaan dan pendayagunaan semua tenaga kerja, bahan-


bahan, instalasi konstruksi dan perlengkapan-perlengkapan untuk semua pembuatan
dan mendirikan semua baja tulangan, bersama dengan semua pekerjaan pertukangan /
keahlian lain sesuai yang diperlukan. Semua pekerjaan beton tidak bertulang, antara lain
untuk neut kaki kusen, pengisi lubang angker, pinggiran kaki sudut. Semua pekerjaan
beton tumbuk, antara lain untuk rabat dan lantai kerja. Semua pekerjaan beton
bertulang yang menurut sifat kontruksinya merupakan struktur termasuk pondasi, sloof
pengaku, balok lingkar (ring balk), kolom-kolom pengaku pada dinding 1/2 bata. Semua
pekerjaan yang dilakukan sebelum, selama dan setelah pengecoran yaitu :

- Pembuatan Bekisting/Cetakan

- Persiapan dan pemasangan penulangan / stek-stek

- Pengecoran

- Pemeliharaan

- Pembukaan Bekisting/cetakan

- Pembuatan benda-benda uji

- Pengendalian Pekerjaan.

Pemborong harus bertanggung jawab atas instalasi semua alat yang terpasang,
selubung-selubung dan sebagaimana yang tertanam dalam beton. Pengendalian
pekerjaan ini sesuai dengan yang tercantum Peraturan Beton Indonesia (PBI-1971) dan
SKSNI-T 15. 1991. Ukuran-ukuran (dimensi) dari bagian-bagian beton bertulang yang tidak
tercantum dalam gambar-gambar rencana pelaksanaan arsitektur adalah ukuran-
ukuran dalam garis besar. Ukuran-ukuran yang tepat, begitu pula besi penulangnya
ditetapkan dalam gambar-gambar struktur kontruksi beton bertulang. Jika terdapat
selisih dalam ukuran antara kedua macam gambar itu, maka ukuran yang berlaku harus
dikonsultasikan terlebih dahulu dengan Perencana / Konsultan untuk mendapatkan
ukuran sebenarnya. Jika karena keadaan pasaran besi penulangan perlu diganti
dengan kelangsungan pelaksanaan, maka jumlah luas penampang tidak boleh kurang
dengan memperhatikan syarat-syarat lainnya yang termuat dalam PBI-71 dan SKSNI T 15
–1991. Dalam hal ini harus mendapatkan persetujuan dari Pengawas. Peraturan-
peraturan beton yang berlaku untuk semua pekerjaan beton yang tercantum dalam PBI -
71 NI.2 dan SKSNI T 15 –1991.
Material

Portland Cement (PC)

Mutu Semen. Semen portland harus memenuhi persyaratan Standard Indonesia


atau NI-8 untuk butir pengikat awal, kekekalan bentuk, kekuatan aduk dan susunan
kimia. Semen yang hampir mengeras hanya boleh digunakan jika ada petunjuk dari
Pengawas / Konsultan.

Penyimpanan Semen. Penyimpanan semen harus dilaksanakan dalam tempat


penyimpanan dan dijaga agar semen tidak lembab, dengan lantai terangkat bebas dari
SPESIFIKASI TEKNIS RENOVASI LABORATORIUM
5
F N I & O R G AN O L E P T I K S M K – S M A K M A K A S S A R

tanah dan ditumpuk sesuai dengan syarat-syarat penumpukan semen dan menurut
urutan pengiriman. Semen yang telah rusak karena terlalu lama disimpan sehingga
mengeras atau tercampur bahan lain, tidak boleh digunakan dan harus disingkirkan dari
tempat pekerjaan. Semen harus dalam sak-sak yang utuh dan terlindung baik dari
pengaruh cuaca, dengan ventilasi secukupnya dan dipergunakan sesuai dengan urutan
pengiriman.

Agregat Halus(Pasir Pasang)

Jenis dan syarat campuran agregat harus memenuhi syarat-syarat dalam PBI-71, Bab 3.

Mutu Pasir. Butir-butir tajam, keras, bersih, dan tidak mengandung lumpur dan bahan-
bahan organis.

Ukuran. - Sisa di atas ayakan 4 mm harus minimal 2 % berat. - Sisa di atas ayakan 2 mm
harus minimal 10 % berat. - Sisa di atas ayakan 0,25 mm harus minimal 80 % - 90 % berat.

Agregat Kasar (Koral/Batu Pecah).

Mutu Koral. Butir-butir keras, bersih dan tidak berpori, jumlah butir-butir pipih
maksimal 20 % berat, tidak pecah atau hancur serta tidak mengandung zat-zat reaktif
alkali • Ukuran Sisa diatas ayakan 31,5 mm harus 0 % berat, sisa diatas ayakan 4 mm harus
berkisar 90 % - 98 % berat. Selisih antara sisa-sisa kumulatif diatas dua ayakan yang
berurutan, adalah maksimal 60 % dan minimal 10 % berat. • Penyimpanan. Pasir dan
kerikil atau batu pecah harus disimpan sedemikian rupa sehingga terlindung dari
pengotoran oleh bahan-bahan lain.

Air

Air untuk pembuatan dan perawatan beton tidak boleh mengandung minyak,
asam, alkali, garam-garam, bahan organis atau bahan lain yang dapat merusak beton
serta baja dengan atau jaringan kawat baja. Dalam hal ini sebaiknya dipakai air bersih
yang dapat diminum. Pengawas dapat memerintahkan untuk diadakan pengujian
contoh air di Lembaga Pemeriksaan bahan-bahan yang diakui apabila terdapat keragu-
raguan mengenai mutu air tersebut. Biaya pengujian contoh air tersebut untuk keperluan
pelaksanaan proyek ini adalah sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pemborong.

Besi Beton Polos / Ulir

Besi penulangan beton harus disimpan dengan cara-cara sedemikian rupa


sehingga bebas dari hubungan langsung dengan tanah lembab ataupun basah. Baik
besi penulangan rata (Round Bars) maupun besi-besi penulangan bergelombang
(Deformed Bars) harus disimpan berkelompok berdasarkan ukurannya masing-masing
dan sesuai dengan persyaratan dalam NI-2, pasal 3.7. Besi Penulangan yang
dipergunakan harus sesuai dengan persyaratan sebagai berikut :

Penulangan dengan diameter sampai dengan 12 mm, menggunakan baja mutu


U-24 (Round Bars) atau U24 dengan tegangan leleh Fy = 2400 kg/cm2

Penulangan dengan diameter lebih besar dari 12 mm, menggunakan baja mutu U-
40 (Deformed Bars) atau U32 dengan tegangan leleh Fy = 3200 kg/cm2 12. Besi yang
akan digunakan harus bebas dari karat dan kotoran lain.. Pengawas dapat
SPESIFIKASI TEKNIS RENOVASI LABORATORIUM
6
F N I & O R G AN O L E P T I K S M K – S M A K M A K A S S A R

memerintahkan untuk diadakan pengujian terhadap benda uji yang diambil dari besi
yang akan digunakan, dan harus dilaksanakan pada Lembaga Pemeriksaan bahwa
bahan yang diakui serta yang disetujui Pengawas. Semua biaya sehubungan dengan
pengujian tersebut diatas sepenuhnya menjadi tanggungan Pemborong.

Kawat Beton Pengikat

Kawat pengikat harus berukuran minimal diameter 1 mm seperti yang disyaratkan


dalam NI-2 pasal 3.7. 12.1.3.7. Additive. Untuk mempercepat pengerasan beton atau bila
slump yang disyaratkan tinggi, beton harus menggunakan bahan additive yang disetujui
Pengawas. Additive untuk campuran beton kedap air (Concrete Water Profing
Admixture) yang digunakan setaraf dengan “Febroof” produksi FEB atau Caltide produksi
“Cement-Aids”. Semua perubahan desain mix atau penambahan semen content akibat
penambahan additive, sepenuhnya menjadi tanggungan Pemborong dan tidak ada
biaya tambahan untuk hal tersebut.

Syarat-syarat pelaksanaan

Adukan Beton Adukan beton harus diadakan “Trial Mix” sebelumnya dan
disamping itu mutu beton harus sesuai dengan standard dalam PBI-71 dan SKSNI T-
15/1991, untuk pondasi sumuran K-200 dengan fc’ = 150 kg/cm2, dan K-300 digunakan
untuk pile cap, sloof, balok, kolom, dan pelat lantai dengan kekuatan fc’ = 250 kg/cm2.
Pekerjaan tidak boleh dimulai sebelum diperiksa dan disetujui Pengawas mengenai
kekuatan / kebersihannya. Semua biaya pengujian tersebut menjadi beban Pemborong.
Perbandingan aduk harus sesuai dengan mutu yang diminta K 250 dan K 300 untuk
semua pekerjaan struktural. Angka dalam perbandingan adukan menyatakan takaran
dalam isi yang ditakar dalam keadaan kering tanpa digetarkan. Pemakaian jenis adukan
sesuai dengan pasal 4.2. PBI-71 NI.2, 12.1.4.2. Pengujian / Pemeriksaan Mutu Beton.
Pengujian mutu beton ditentukan melalui pengujian sejumlah benda uji kubus beton
15x15 cm atau silinder sesuai standard PBI-71. Kekentalan adukan beton diperiksa
dengan pengujian “slump”, dimana nilai slump tersebut harus dalam batas-batas yang
disyaratkan dalam PBI-71.

Tebal Penutup Beton Minimal.

Bila tidak disebutkan lain, tebal penutup beton harus sesuai dengan persyaratan
PBI 1971 dan SKSNI T-15.1991. Perhatian khusus perlu dicurahkan terhadap ketepatan
tebal penutup beton, untuk itu tulangan harus dipasang dengan penahan jarak yang
terbuat dari beton dengan mutu paling sedikit sama dengan mutu beton yang akan
dicor. Penahan-panahan jarak dapat berbentuk blok-blok persegi atau gelang-gelang
yang harus dipasang minimal 4 (empat) buah tiap meter persegi cetakan atau lantai
kerja. Penahan-penahan jarak harus tersebar merata.

Slump yang diijinkan untuk beton dalam keadaan mix yang normal adalah 7,5 – 15
cm. Slump yang terjadi di luar batas tersebut diatas akan ditolak.

Pengecoran

Beton harus dicor sesuai dengan persyaratan dalam PBI-71. Pengawas harus
menerima pemberitahuan minimal 2 x 24 jam sebelum pengecoran dilakukan, agar
dapat dilakukan pemeriksaan dan persetujuan dapat diberikan pada waktunya. Bila
SPESIFIKASI TEKNIS RENOVASI LABORATORIUM
7
F N I & O R G AN O L E P T I K S M K – S M A K M A K A S S A R

tidak disebutkan lain, atau persetujuan Pengawas, tinggi jatuh dari beton yang dicor
jangan melebihi 1 meter. Sebelum pengecoran dimulai, Pemborong harus menyiapkan
stek-stek maupun angker-angker yang diperlukan dalam kolom-kolom, balok-balok
beton yang akan berhubungan dengan dinding bata, dan kecuali dinyatakan lain pada
gambar maka stek-stek dan angker-angker dipasang dengan jarak setiap 1 (satu) meter.
Pengadukan beton harus dilakukan dengan mesin pengaduk (beton molen) sekurang-
kurangnya 3 (tiga) menit setelah semua bahan-bahan dimasukkan kedalam drum
pengaduk. Setelah selesai pengadukan, adukan beton harus memperlihatkan susunan
dan warna yang sama. Adukan beton harus dicor dalam waktu maksimal 1 jam setelah
pengadukan dengan mesin pengaduk (beton molen). Bila adukan beton digerakkan
kontinu secara mekanis, jangka waktu ini dapat diperpanjang sampai dengan 2 jam.
Beton yang telah mengeras, kotoran-kotoran dan bahan-bahan lain harus dibuang dari
dalam cetakan Mesin Pengaduk (Beton Molen). Penulangan harus dimatikan pada
posisinya, diperiksa sebelum pengecoran dimulai, agar pemeriksaan dan persetujuan
dapat diberikan pada waktunya. Pada saat pengecoran, lapisan-lapisan beton ini harus
dipadatkan dengan penggetar (Internal Concrete Vibrator) dan dibantu dengan
penyendokan dan pengrojokan. Tidak diperbolehkan melakukan pengetokan pada
cetakan beton. Dalam hal ini, Vibrator tidak boleh dipakai untuk memasukkan beton ke
dalam cetakan dan kecepatan vibrator dalam adukan harus tetap dan lebih besar dari
7.000 impuls/menit.

Perawatan Beton Secara umum harus memenuhi persyaratan dalam PBI-71, NI-
pasal 6.6. Beton setelah dicor dilindungi terhadap proses pengeringan yang belum
saatnya dengan cara mempertahankan kondisi dimana kehilangan kelembaban adalah
minimal dan suhu yang konstan dalam jangka waktu yang diperlukan untuk proses
hydrasi semen serta pengerasan beton. Perawatan beton segera dimulai setelah
pengecoran beton selesai dilaksanakan dan harus berlangsung terus-menerus selama
paling sedikit 2 (dua) minggu jika tidak ditentukan lain. Suhu beton pada awal
pengecoran harus dipertahankan supaya tidak melebihi 30 C. Dalam jangka waktu
tersebut, cetakan dan acuan beton pun harus tetap dalam keadaan basah. Apabila
cetakan dan acuan beton dibuka sebelum selesai masa perawatan, maka selama sisa
waktu tersebut pelaksanaan perawatan tetap dilakukan dengan membasahi
permukaan beton terus menerus dengan menutupi dengan karung-karung basah atau
dengan cara lain yang disetujui Pengawas.

Beton Ready Mix

Uraian Umum Pemborong boleh mempergunakan adukan beton dari ready mix
plant, maka harus dipilh yang mempunyai kapasitas serta alat pengangkut yang
mencukupi untuk menjamin pengiriman yang sesuai dengan kecepatan pengecoran
yang dituntut. Cara penyerahan dan penanganan adukan harus sedemikian, sehingga
tidak akan menimbulkan kerusakan pada konstruksinya dan adukannya sendiri. Konsultan
Pengawas bisa menangguhkan pengadaan dan pengecoran adukan bilamana
peralatan yang dipersiapkan oleh Pemborong dianggap tidak mencukupi, sampai
peralatan tersebut ditambah sesuai dengan jumlah yang telah disetujui.Pengangkutan
adukan beton dari mixing plant sampai ketempat pengecoran harus mempergunakan
transit mixer atau alat pengangkut lain yang bisa diterima oleh Konsultan Pengawas.
Ketentuan teknis lain tentang beton ready mix ini harus sesuan dengan penjelasan
SPESIFIKASI TEKNIS RENOVASI LABORATORIUM
8
F N I & O R G AN O L E P T I K S M K – S M A K M A K A S S A R

III. PEKERJAAN DINDING

Pekerjaan Pasangan Batu Bata.

a. Spesifikasi Bahan :
1. Batu bata yang dipakai adalah batu bata lokal dengan kwalitas I.
2. Pembakaran harus sempurna dan merata dengan kekerasan yang memenuhi
persyaratan.
3. Ukuran batu bata tidak menyimpang dari PUBBI '82
b. Syarat Pelaksanaan
1. Semua pasangan batu bata dilaksanakan dengan adukan 1 PC : 5 Ps untuk dinding
luar maupun dalam, kecuali bagian-bagian khusus yang disebutkan dalam gambar.
2. Semua pasangan batu bata kedap air, dilaksanakan dengan adukan 1 PC : 3 Ps, yaitu
untuk bagianbagian sbb :
- Dinding diatas sloof sampai dengan ketinggian 20 cm diatas lantai, dinding diatas plat
lantai beton
sampai dengan ketinggian 20 cm diatas lantai bawah maupun lantai tingkat.
- Semua dinding toilet dan pantry mulai dari sloof atau lantai beton sampai ketinggian
1.60 m diatas lantai.
- Bagian-bagain khusus, seperti bak-bak bunga, kolom dan lain-lain yang disebutkan
dalam gambar.
3. Tembok sesudah difinish ketebalannya harus 14,5 cm untuk tembok ½ bata, dan 30 cm
untuk tembok 1 bata. Untuk tiap-tiap luas 9 m2 harus diberi penguat berupa kolom beton
praktis ukuran (13x13) cm dengan jarak kolom penguat untuk dinding 1/2 bata maximum
3.50 m.
4. Batu bata yang pecah hanya boleh dipakai untuk hubungan bata dan ukurannya
tidak boleh kurang dari
1/2 bata.
5. Sebelum dipasang batu bata harus direndam teriebih dahulu sampai kenyang.
2. Pekerjaan Adukan Perekat.
a. Lingkup Pekerjaan
Persyaratan teknis ini secara umum berlaku untuk pelaksanaan pekerjaanpekerjaan
sebagai berikut ;
Pasangan batu / bata, Pasangan ubin untuk lantai / dinding, dan Pekerjaan plesteran

b. Ketentuan
- Tipe / klasifikasi adukan semen - pasir: Untuk pasangan kedap air dipakai perbandingan
1 PC ; 3 Pasir, sedangkan untuk pasangan biasa dipakai perbandingan 1 PC : 5 Pasir.
Khusus adukan tipe kedap air digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan pondasi dari
pasangan batu / bata, pasangan bata / plesteran / ubin di kamar mandi / toilet atau
pada umumnya dipakai pada pasangan batu / bata / ubin atau pada daerah basah
lainnya yang lembab atau terkena pengaruh air dalam fungsi/penggunaannya
- Peralatan :
Untuk pelaksanaan pekerjaan ini, Kontraktor harus menyediakan peralatan peralatan
pokok sbb, :
- Mesin pengaduk, Mesin ini adalah merupakan mesin pengaduk campuran semen pasir
yang khusus dibuat untuk maksud itu, berbentuk tabung terbuka atasnya, mempunyai
bilah-bilah pengaduk yang terdapat di dalamnya seperti layaknya mesin pengaduk
untuk beton.
SPESIFIKASI TEKNIS RENOVASI LABORATORIUM
9
F N I & O R G AN O L E P T I K S M K – S M A K M A K A S S A R

- Peralatan penakar campuran. Untuk pekerjaan dengan volume besar, peralatan


penakar volume dibuat berukuran 1 zak semen, terbuat dari kayu atau bahan lain yang
sesuai dan memadai untuk berfungsi sebagai penakar semen dan pasir, kokoh, kuat dan
tahan lama. Untuk pekerjaan dengan volume kecil penakaran dapat menggunakan
ember yang terbuat dari plastik atau dari pelat besi.
c. Material
- Semen Portland
Jika tidak disebut secara khusus, Semen yang dipakai adalah tipe I dengan mutu
minimum S.325 sesuai NI- 8th. 1972, dibuktikan dengan Sertifikat Uji.
- Pasir
Pasir yang dapat dipakai untuk pelaksanaan pekerjaan adalah pasir yang sesuai untuk
pekerjaan beton, mempunyai karakter fisik keras dan tajam, serta tidak boleh
mengandung lumpur lebih dari 5%.
- Ukuran butir pasir untuk pasangan batu/ubin, plester kasar atau untuk pekerjaan yang
memerlukan adukan semen pasir yang bersifat kasar, ukuran butir pasir maksimum 5 mm.
Untuk plester halus di atas plester kasar, ukuran butir pasir maksimum 1 mm.
- Air
Air harus bebas dari bahan-bahan : organis, asam alGunung, garam atau bahan-bahan
lain yang dapat mempengaruhi daya ikatan maupun mutu kekuatan adukan. Memiliki
Ph = 7, Kadar S04 maksimum 5 g/l dan Kadar CL maksimum 15 g/l Daya oksidasi terhadap
bahan organis dengan memakai larutan KMn04 tidak boleh lebih dari 1 g/l. Syarat-syarat
lain harus sesuai dengan aturan-aturan yang tercantum didalam Persyaratan Umum
Bahan Bangunan di Indonesia th. 1982.
d. Pelaksanaan
- Bahan pasir yang akan dipakai harus disaring/diayak terlebih dahulu dengan ayakan
bukaan 5 mm atau 1 mm sesuai ketentuan jenis adukan yang diperlukan

- Semen dan pasir dicampur dalam keadaan kering dengan menggunakan penakar
volume hingga bahanbahannya tercampur merata. Selanjutnya, ditambahkan air
kedalam campuran semen dan pasir tersebut di atas serta diaduk kembali hingga
merata dan dicapai konsistensi adukan dalam bentuk adukan lembab atau plastis sesuai
dengan kebutuhan pemakaian. Lama pengadukan setelah dicampur air, minimum 1.5
menit.
- Jika tidak digunakan air dari PAM, Air yang akan dipakai harus diuji terlebih dahulu di
laboratorium milik Departemen Kesehatan atau PAM.
3. Pekerjaan Plesteran
a. Lingkup Pekerjaan
Uraian ini mencakup persyaratan teknis untuk pelaksanaan pekerjaan plesteran pada
permukaan dinding, lantai, langit-langit atau permukaan bidang lain yang harus diplester
menurut ketentuannya.
Uraian / persyaratan teknis lain yang berlaku untuk pelaksanaan pekerjaan ini adalah
Pekerjaan, Adukan Semen Pasir.
b. Ketentuan
- Adukan plester biasa Adukan untuk , plesteran biasa menggunakan campuran semen
pasir dengan perbandingan volume 1 semen : 5 pasir digunakan pada semua
permukaan dinding kecuali pada dinding-dinding kedap air.
- Adukan plester kedap air;
Adukan untuk plesteran kedap air menggunakan campuran semen pasir dengan
perbandingan volume 1 semen : 3 pasir, digunakan pada permukaan dinding di daerah
SPESIFIKASI TEKNIS RENOVASI LABORATORIUM
10
F N I & O R G AN O L E P T I K S M K – S M A K M A K A S S A R

toilet atau dinding yang terpendam di dalam tanah.


- Standard dan Peraturan yang berlaku adalah;
Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBBI) 1982
Peraturan Umum Bangunan Nasional 1978
Standard Industri Indonesia (SII)
c. Material
- Pasir dan air, secara umum harus sesuai dengan PUB8I th. 1982, bersih keras, atau bebas
dari bahanbahan organis maupun lumpur.
- Semen PC, yang dipakai adalah dari tipe I mutu S. 325 menurut NI-8 Persyaratan Semen
Portland,
Pelaksanaan pekerjaan menggunakan semen lebih dari 1 merk harus dengan
persetujuan Konsultan Pengawas

- Bahan Additive Dalam hal diperlukan bahan additive seperti Calbond atau bahan-
bahan tambahan lain yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan plesteran ini,
penggunaannya harus dengan persetujuan
Konsultan Pengawas.
d. Pelaksanaan
- Persiapan permukaan dinding yang akan diplester.
Pada permukaan dinding bata, pada celah / siar pasangan batu bata harus dibuat
cekungan sedalam lebih
kurang 10 mM, untuk persiapan pelaksanaan pemlesteran. Permukaan dinding beton
yang akan diplester harus dikasarkan (dibuat kasar) agar bahan plester- nya dapat
merekat.
- Sudut-sudut plesteran.
Semua sudut horizontal, baik luar maupun dalam serta garis tegaknya dalam pekerjaan
plesteran harus dilaksanakan secara sempurna, tegak dan siku. Sudut luar dibuat tumpul.
- Perbaikan bidang plesteran. Plesteran yang bergelombang yang tidak dapat diperbaiki
dengan cara pembobokan dan pemlesteran kembali, harus dibongkar dan diganti
dengan yang baru.
- Jumlah Lapisan plester,
Jumlah lapisan plester pada tiap bidang permukaan adalah 2(dua) lapis. Lapisan
pertama adalah lapis plester setebal + 10 mM, merupakan lapis plester untuk membentuk
permukaan yang rate dan datar, menggunakan bahan untuk plesteran kasar. Lapisan
kedua adalah lapis plester akhir guna mencapai permukaan dinding yang
direncanakan, harus membentuk permukaan dinding yang halus, rata dan datar,
menggunakan bahan untuk plesteran halus. Penghalusan permukaan plesteran dengan
menggunakan acian semen, tidak diperlukan.
- Bahan tambahan (Additive). Bahan tambahan (additive) yang bersifat untuk
memudahkan pelaksanaan pekerjaan atau untuk memperkuat hasil pelaksanaan
pekerjaan dapat diizinkan sejauh tidak menimbulkan akibat negatif, serta harus dengan
persetujuan Konsultan Pengawas. Aturan pemakaian mengikuti ketentuan dari
pabriknya.
- Pasangan bata dan berapen (piaster pasangan bata dibawah permukaan tanah),
Pasangan bata yang terletak di dalam tanah dan plesterannya (berapen) harus
menggunakan adukan tipe kedap air l semen ; 3 pasir dengan ketebalan 15 mm.
SPESIFIKASI TEKNIS RENOVASI LABORATORIUM
11
F N I & O R G AN O L E P T I K S M K – S M A K M A K A S S A R

IV. PEKERJAAN PLAFOND.

Umum :

a.Pada pekerjaan langit-langit ini perlu diperhatikan adanya pekerjaan lain yang dalam
pelaksanaannya sangat erat hubungannya dengan
- pekerjaan langit-langit ini. Sebelum dilaksanakan pemasangan langit langit, pekerjaan
lain yang terletak diatas langit-langit harus sudah terpasang. Disiplin lain yang termasuk
disini antara lain :
Elektrikal
Air Condition
Sound system/Telpon
Fire alrm/fire derektor/sprinkler
Exhaust
Perlengkapan instaiasi lain yang diperlukan.
b.Bila pekerjaan-pekerjaan tersebut diatas tidak tercantum dalam gambar rencana
plafond, harus diteliti teriebih dahulu pada gambar gambar instalasi yang lain (Sipil,
Elektrikai, Plumbing, Sound System dan lainlain).
- Pekerjaan ini mencakup pemasangan list-list, Cove dan lain-fain detail yang ditunjuk
dalam gambar.
- Pada beberpa tempat tertentu harus dibuat manhole/ access panel ukuran (60x60)cm
di plafon yang bias dibuka, diberi engsel tanpa merusak panel disekelilingnya, untuk
ksperiuan perneriksaan pekerjaan M&E
- Penetapan manhole harus rninta persetujuan Arsitek/Pengawas.
Material:
1. Lembaran GYPSUM
Lembaran gypsum dari produk yang setara Jaya board, dengan ketebalan dan ukuran
sesuai gambar rencana, lengkap dengan paku-paku sekrup untuk pemasangannya.
2. Rangka / penggantung;
Menggunakan rangka Hollow dengan ukuran sesuai detail dalam gambar.
3. Pemasangan :
a. Persiapan Sebelum pemasangan lembaran penutup langit-langit dilaksanakan, hasil
pasangan rangka langit-langit harus diperiksa dengan seksama dalam hal pola, ukuran,
jarak pasangan, kekuatan, kerataan, kedataran dan kerapian pasangan, agar
mernenuhi syarat kebutuhan pemasangan lembaran penutup langit-langit yang rata,
datar dan kuat.

b. Lembaran gypsum atau Kalsiboard.


Lembaran gypsum atau kalsiboard dipasang dengan menggunakan paku sekrup yang
merupakan kelengkapan dari pabriknya. Penggunaan paku biasa tidak diperbolehkan.
Lembaran gypsum harus dipasang melintang berlawanan arah pada rangka plafond.
SPESIFIKASI TEKNIS RENOVASI LABORATORIUM
12
F N I & O R G AN O L E P T I K S M K – S M A K M A K A S S A R

V. PEKERJAAN LANTAI

Umum

Ketentuan Sebelum dilakukan pemesanan bahan lantai, Kontraktor harus


menunjukkan terlebih dahulu contoh-contoh dari bahan tersebut, untuk mendapatkan
persetujuan Pengawas dan Pemilik. Jika dipandang perlu diadakan
penukaran/penggantian bahan, bahan pengganti harus yang disetujui Arsitek
berdasarkan contoh yang diajukan oleh Kontraktor Bahan harus didatangkan ketempat
pekerjaan dalam keadaan utuh dan tidak cacat. Beberapa bahan tertentu harus masih
dalam kotak aslinya yang masih bersegel dan berlabel pabriknya. Bahan harus disimpan
ditempat yang terlindung dan tertutup, kering/tidak lembab, dan bersih sesuai
dengan persyaratan dari pabrik.
b. Syarat Pelaksanaan:
Sebelum pelaksanaan pemasangan bahan lantai harus diperhatikan pula apabila
ditempat tersebut ada pekerjaan pemasangan elektrikal, plumbing, telepon atau
lainnya. Pekerjaan dapat dimulai apabila pekerjaan instalasi tersebut sudah siap
terpasang. Sebelum pemasangan finishing lantai dimulai, juga harus diperhatikan ukuran
dan pola serta warna dari bahan finishing tersebut yang disesuaikan dengan gambar
kerja atau petunjuk Arsitek, Hal lain yang harus mendapat perhatian adalah penentuan
peil-peil dari lantai. Tanah harus cukup keras dan rate serta harus dipadatkan terlebih
dahulu dengan tanah urug, dengan memperhatikan peil finishing yang akan dicapai.
Ukuran ketebalan disesuaikan dengan apa yang tertera pada gambar. Urugan pasir
harus disiram dengan air kemudian distemper hingga padat. Bila lapisan finishing lantai
dipasang diatas beton maka permukaan beton harus diratakan terlebih dahulu dengan
cara menambah atau kalau perlu dapat dilapisi dengan pasir dengan memperhatikan
persyaratan kemiringan. Pemasangan harus dilakukan oleh seorang ahli pada
bidangnya. Pelaksana bertanggung jawab atas kesempurnaan pekerjaannya sampai
dengan saat-saat penyerahan.

Lantai Granit 60 x 60

a. Spesifikasi Bahan:
Jenis : Single , Polished
Produk : Dalam dan luar negeri
Ketebalan : Minimum 4 mm atau sesuai dengan yang dipasarkan
Warna : Akan ditentukan kemudian
Ukuran : 60 X 60 CM ,
b. Pelaksanaan
Sebelum dimulai pekerjaan, Kontraktor diwajibkan membuat shop drawing pola keramik
dan disetujui oleh Pengawas, bila pola pemasangan keramik tidak tertera daiam
gambar. Sebelum keramik tiles dipasang, terlebih dahulu unit-unit keramik direndam
dalam air sampai jenuh. Adukan pengikat dengan campuran 1 PC : 3 Ps dan ditambah
bahan perekat yang disyaratkan atau dapat digunakan acian PC murni dan ditambah
bahan perekat. Bidang permukaan dasar lantai keramik, harus benar-benar rata dengan
memperhatikan kemiringan lantai untuk memudahkan pengaliran. Jarak antara unit-unit
pemasangan keramik yang terpasang (lebar siar-siar), harus sama lebar (maximum z
mm), yang berbentuk garis garis sejajar dan lurus yang sama lebar dan sama dalamnya.
SPESIFIKASI TEKNIS RENOVASI LABORATORIUM
13
F N I & O R G AN O L E P T I K S M K – S M A K M A K A S S A R

Untuk siar-siar yang berpotongan harus tegak iurus sesamanya. Bahan pengisi nat pada
lantai keramik dipakai AM grout 50 warna sesuai dengan warna keramik yang
terpasang.Pemotongan unit-unit keramik harus menggunakan alat pemotongankeramik
khusus persyaratan dari pabrik.Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari
segala macam noda pada permukaan keramik, hingga betul-betul bersih. Keramik yang
dipotong, apabila dipasang dan expose, sisinya harus diratakan dengan amplas.
Keramik yang dilobangi untuk drain, harus dilobangi dengan alat khusus, sehingga dapat
membuat lobang yang betul-betul rata dan halus permukaannya (disekeliling lobang).

Plint Granit 10 x 60

a. Spesifikasi Bahan:
Jenis : Single firing, berglazuur
Produk : Dalam dan luar negeri
Ketebalan : Minimum 4 mm atau sesuai dengan yang dipasarkan
Warna : Akan ditentukan kemudian
Ukuran : 60 X 10 CM ,
b. shop drawing pola keramik dan disetujui oleh
Pengawas, bila pola pemasangan keramik tidak tertera daiam gambar. Sebelum
keramik tiles dipasang, terlebih dahulu unit-unit keramik direndam dalam air sampai
jenuh. Adukan pengikat dengan campuran 1 PC : 3 Ps dan ditambah bahan perekat
yang disyaratkan atau dapat digunakan acian PC murni dan ditambah bahan perekat.
Bidang permukaan dasar dinding keramik, harus benar-benar rata Jarak antara unit-unit
pemasangan keramik yang terpasang (lebar siar-siar), harus sama lebar (maximum z
mm), yang berbentuk garisgaris sejajar dan lurus yang sama lebar dan sama dalamnya.
Untuk siar-siar yang berpotongan harus tegak iurus sesamanya. Bahan pengisi nat pada
lantai keramik dipakai AM grout 50 warna sesuai dengan warna keramik yang terpasang.
SPESIFIKASI TEKNIS RENOVASI LABORATORIUM
14
F N I & O R G AN O L E P T I K S M K – S M A K M A K A S S A R

VI. PEKERJAAN PARTISI ,KUSEN ,PINTU /JENDELA ALUMUNIUM

Umum
Pintu dan Kusen yang dipakai dari bahan alumunium Warna / Coating dan produk
dari pabrik dan direkomendasi oleh produsen bahan yang dipakai dan denah dan
detail-detail pemasangan kusen , Pintu dan jendela kaca alumunium dan bahan
perlengkapan lainnya pun terdapat pada gambar rencana dan dikerjakan sesuai
dengan arahan dan petunjuk arsitek/konsultan pengawas .
Peralatan Lainnya
Peralatan yang diperlukan untuk Pintu dan Kusen merupakan kelengkapan dari pabrik,
seperti mesin bor, baut-baut, penggantung/pengikat/penyambung serta peralatan
sambung lainnya. Dalam hal dipergunakan produk lain, bahan/peralatan tersebut harus
mendapat rekomendasi dari pabrik produsen sistem Pintu dan Kusen yang dipakai.
Pelaksanaan
Kontraktor harus memeriksa kesiapan lokasi agar dapat dilaksanakan pekerjaan
pemasangan Kusen,Pintu & Jendela Kaca Alumunium serta menentukan posisi yang
harus dipasang.
Pelaksanaan Pekerjaan
-Siapkan bahan Kusen pintu dan jendela secara Fabrikasi.
-Pasang Kusen, pintu pintu dan jendela sesuai penempatannya setelah tempat
pemasangan difinish (Diplester/diafworking ).
-Bersihkan lokasi setelah pekerjaan selesai.
Khusus untuk kusen karena menggunakan kusen alumunium, maka pekerjaan ini akan
dilaksanakan oleh suplier yang sudah berpengalaman, sebelum pemasangan kusen ini,
terlebih dahulu akan diajukan contoh material kepada user, untuk menentukan warna
kusen.
Perlengkapan Pintu Jendela Meja & Lemari
Umum
Ini meliputi pengadaan dan pemasangan semua alat perlengkapan pintu, seperti :
engsel, kunci, handle dan sebagainya.
Referensi

Semua alat perlengkapan pintu dan jendela yang akan dipakai harus sesuai dengan
persyaratan : NI – 3 1970 Pasal 48, serta instruksi pabrik/produsen.
Material
Semua alat perlengkapan yang dipakai dalam pekerjaan ini sedapat mungkin
merupakan hasil dari satu perusahaan. Dalam hal ini kualitas yang dipakai sesuai gambar
atau petunjuk konsultan.
Daftar/Contoh-contoh
Kontraktor harus menyerahkan daftar perlengkapan dari material tersebut dalam tiga
rangkap untuk meminta persetujuan ahli. Daftar tersebut harus mempunyai bentuk
sebagai berikut :
Nomor Katalog Referensi yang diusulkan Nama Barang Nama Produsen dan Nomor
Disamping daftar itu, contoh dari setiap perlengkapan harus diajukan untuk disetujui oleh
Direksi Pengawas. Pemasangan Engsel atas dipasang tidak lebih dari 28 cm (as) dari atas
pintu. Engsel bawah dipasang tidak lebih dari 35 cm (as) dari permukaan lantai. Engsel
antara dipasang ditengah kedua engsel di atas.
Pemasangan Kunci & Engsel
SPESIFIKASI TEKNIS RENOVASI LABORATORIUM
15
F N I & O R G AN O L E P T I K S M K – S M A K M A K A S S A R

a.Lingkup Pekerjaan.
Uraian ini mencakup persyaratan teknis untuk pelaksanaan pekerjaan pemasangan
kunci dan engsel pada pintu dan jendela dari kayu maupun aluminium.
a.Ketentuan
Untuk menjamin mutu pemasangan, supplier diminta untuk melakukan pengawasan dan
memberi petunjuk teknis mengenai prosedur pelaksanaan pemasangan peralatan kunci
dan engsel.
Contoh Sebelum memulai pekerjaan ini, Kontraktor harus rnenyerahkan kepada
Konsultan Pengawas, contoh dan katalog dari produk yang telah disetujui oleh Konsultan
Perencana.
2. Material
-Penggantian Kunci Pintu Bahan Kunci lengkap dengan handel/pegangan, adalah dari
produk/merk Dekkson ,SES Atau Setara dengan handel dari bahan satin aluminium atau
merk lain yang setaraf dan disetujui. Satu set kunci harus dilengkapi dengan 3 buah anak
kunci. Master Key mutlak diadakan untuk pekerjaan ini.
-Engsel dari bahan yang sama dengan kunci, ukuran 10 cm atau merk yang disetujui.
-Perlengkapan lain untuk pintu/jendela dipakai dari merk yang sama dengan merk kunci
yang dipakai, atau merk lain yang setaraf yang disetujui.
3. Pelaksanaan
-Sebelum pekerjaan dimulai Kontraktor harus memberikan contoh pemasangan yang
benar untuk disetujui pelaksanaan pemasangannya oleh Konsultan Pengawas. Teknik
dan tata-cara pemasangan harus mengikuti petunjuk yang dikeluarkan oleh pabrik
pembuatnya. Uraian ini mencakup persyaratan teknis untuk pelaksanaan pekerjaan
rangka dan pintu/jendela Alumunium
Pekerjaan sehubungan yang diuraikan terpisah :
i. Persyaratan Teknis pelaksanaan pekerjaan kaca
ii. Persyaratan teknis pelaksanaan pekerjaan kunci dan Engsel
- Ketentuan :
- Tenaga ahli
Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh tenaga ahli dan berpengalaman didalam
pelaksanaan pekerjaan ini
- Peralatan
Kontraktor ini haarus menyediakan peralataan kerja yang cukup memadai dan sesuai
dengan pelaksanaan pekerjaan aluminium ,peralatan tersebut berupaa mesin potong
,mesin bor , mesin gurinda dan lain lain peralatan yang diperlukan guna pabrikasi dan
pemasangannya.
SPESIFIKASI TEKNIS RENOVASI LABORATORIUM
16
F N I & O R G AN O L E P T I K S M K – S M A K M A K A S S A R

VII. PEKERJAAN PENGECATAN

Umum
Pekerjaan yang dimaksud adalah Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantu serta menyediakan pengangkutan yang dibutuhkan untuk
pekerjaan pengecatan ,sesuai yang dinyatakan dalam gambar. Termasuk dalam
Pekerjaan ini adalah :
- Pengecatan dinding Exterior & Interior
- Pengecatan Waterproofing
- Pengecatan,Plafond Gypsum & list plafond,
- Pengecatan Besi,
Kualifikasi Kontraktor
Pekerjaan pengecatan ini harus dilaksanakan oleh ahli yang teiah berpengalaman, serta
direkomendir oleh pabrik pembuat bahan cat yang dipakai dalam pekerjaan ini.
Pelaksanaan pengecatan harus diiakukan menurut prosedur dan ketentuan dari
pabriknya, serta dibawah pengawasan tenaga ahli dari pabrik pembuat cat yang
bersangkutan, derni tercapainya hasil pekerjaan yang memuaskan sesuai dengan
ketentuan dari pabriknya. Segala penyimpangan dan kerusakan yang diakibatkan oleh
kesalahan pemakaian bahan dan tata-cara pelaksanaan, perbaikan dan
penggantiannya menjadi beban Kontraktor sepenuhnya.

Syarat Pelaksanaan
a.Segera sebelum pelaksanaan pengecatan, Kontraktor diminta untuk menyerahkan
contoh, katalog dan data teknis/ petunjuk pemakaian dari bahan Cat yang akan
dipakai, guna penentuan wama serta persetujuan pemakaiannya. Sebelum dimulai
pekerjaan ini seluruh pemukaan bidang-bidang yang akan menerima pengecatan harus
dibersihkan dari kotoran-kotoran debu dan benda-benda asing yang melekat pada
bidang permukaannya. Kontraktor harus meneliti bidang-bidang tersebut dan
menyempurnakannya sehingga dinyatakan siap untuk dicat oleh Pengawas / Arsitek
,Setiap pengecatan yang akan dilakukan harus mendapat persetujuan dari Arsitek
/Pengawas dan sesuai ketentuan pabrik.
Material /Bahan
a. Bahan Cat.
Cat yang dipakai adalah dari produk yang setaraf merk Mowilex, type acrylic emulsion
untuk interior dan type weathershield untuk exterior, atau dari produk lain yang disetujui
Arsitek. Semua bahan cat yang dikirim ke lapangan pekerjaan harus berada dalam
kemasan / kaleng yang tertutup rapat dan mempunyai etiket yang jelas.
-Bahan-bahan lain. Bahan lain yang diperlukan pengecatan guna kelengkapan
pelaksanaan pekerjaan seperti dempul dan lain-lain bahan harus sesuai dengan
rekomendasi dari pabrik bahan cat yang dipakai.
Pelaksanaan
a.Persiapan
Semua bidang pekerjaan yang akan dicat harus bersih dan kotor rninyak, gemuk, lapisan
organis atau kotoran lain yang dapat mempengaruhi daya lekat atau mutu kerja
pengecatan. Permukaan bidang yang akan dicat harus dalam keadaan kering, dengan
kelembaban maksimum 4% diukur dengan menggunakan peralatan ukur kelembaban.
Pekerjaan pengecatan baru dapat dimulai, bilamana semua bidang sudah benar-benar
SPESIFIKASI TEKNIS RENOVASI LABORATORIUM
17
F N I & O R G AN O L E P T I K S M K – S M A K M A K A S S A R

bersih serta kering (tidak lernbab) yang ditunjukkan dengan meteran pengukur
kelembaban permukaan bidang yang akan dicat, sehingga memenuhi ketentuan yang
disyarstkan oleh pabrik. Semua lubang, retak dan lain kerusakan pada bidang yang akan
dicat, harus diperbaiki terlebih dahulu hingga rata dan halus dengan menggunakan
bahan pengisi berupa dempul. Bahan dempul yang boleh dipakai adalah bahan yang
mendapat rekomendasi dari pabriknya.
-Pengecatan
Prosedur dan tahapan pengecatan harus menurut petunjuk yang dikeluarkan oleh
pabriknya. Untuk pelaksanaannya, Kontraktor diminta untuk meminta
pengawasan/supervise tenaga ahli dari pabrik atau perwakilannya didaerah setempat.
Setiap lapis pengecatan harus dilaksanakan dengan tata cara dan dengan peralatan
yang direkomendir oleh pabriknya. Pelaksanaan pekerjaan pengecatan harus dilakukan
dengan seksama dan hati-hati dengan mempertimbangkan gangguan/kotor yang
mungkin timbul sebagai akibat kegiatan pelaksanaan pekerjaan
pengecatan ini.
-Perbaikan-perbaikan,
Perbaikan kerusakan harus dilakukan dengan prosedur yang ditetapkan oleh pabriknya,
hingga di dapat hasil kerja yang rata, halus serta memenuhi syarat pada umumnya.
-Hasil pengecatan
Hasil pengecatan untuk bagian dinding yang diplester, harus rata dalam warna dan
halus daiam tekstur, kuat dan tahan terhadap pengaruh yang ada di sekelilingnya sesuai
dengan garansi waktu yang berlaku.
SPESIFIKASI TEKNIS RENOVASI LABORATORIUM
18
F N I & O R G AN O L E P T I K S M K – S M A K M A K A S S A R

VIII. MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL.


Umum
Peraturaan Pemasangan
Pemasangan Instalasi ini pada dasarnya harus memenuhi peraturan
peraturan sebagai berikut :
1. PUIL dan PUIPP
2. AVE
3. ASHRAE , ARI ASTM,ASME dan SMACNA
4. National Fire Protection Association (NFPA)
5. Petunjuk dari Pabrik pembuat peralatan
6. Fire Office Comite (FOC)
7. Pedoman Plumbing Indonesia 1979
8. National Plumbing code
9. Peraturan lain yang dikeluarkan oleh Instansi yang berwenang , seperti PLN serta Dinas
Pemadam kebakaran, PDAM, Depnaker dll
10. Peraturan Cipta Karya Daerah.
Pekerjaan Instalasi ini harus dikerjakan oleh perusahaan yang memiliki Surat ijin
Pemasangan Instalasi Tata Udara dari Instansi yang berwenang dan telah biasa
mengerjakan dan daftar reperensi pemasangan harus dilampirkan dalam surat
penawaran Pelaksanaan Pemasangan
-Sebelum pelaksanaan Pemasangan instalsi ini dimulai , pemborong harus menyerahkan
gambar kerja dan Detailnya kepada Direksi dalam rangkap 4 (Empat) untuk disetujui ,
yang dimaksud gambar kerja disiniadalah gambar yang menjadi pedoman dalam
pelaksanaan , lengkap nama peralatan yang disiapkan , jarak peralatan satu dengan
yang lainnya , jarak terhadap dinding /lantai dan langit langit , dan pengawas berhak
menolak gambar kerja yang diajukan oleh kontraktor bila tidak sesuai dengan ketentuan
yang berlaku

Persetujuan material , peralatan dan Dokumen yang diserahkan Sebelum memulai


pekerjaan instalasi peralatan ataupun material pemborong harus menyerahkan shop
drawing , daftar peralatan dan bahan yang akan digunakan pada proyek ini untuk
disetujui oleh Direksi dan konsultan perencana , kontrakor harus mempersiapkan
Umum
Maupun pada gambar gambar rencana dan merupakan produk yang masih Semua
peralatan dan bahan maupun komponennya harus baru dan sesuai dengan brosur yang
dipublikasikan dan sesuai dengan spesifikasi yang diuraikan beredar dan masih
diproduksi secara teratur
Penggantian Peralatan dan bahan
Semua peralatan dan bahan Yang diajukan dalam tender harus sudah memenuhi
spesifikasi walaupun dalam pengajuan saat tender kemungkinan ada peralatan dan
bahan belum memenuhi spesifikasi ,tetapi harus tetap dipenuhi sesuai dengan spesifikasi
bila sudah ditunjuk sebagai kontraktor pelaksana pekerjaan, maka sebagai
penggantinya harus dari jenis setarap atau lebih baik yang disetujui.
1.5.2 .3 As Built Drawing (Gambar Instalasi terpasang) Kontraktor harus menyerahkan 1
(Satu) Set As Built Drawing berupa Gambar Transparan (Kalkir) dan 4 (Set)
gambar Cetak birunya dan gambar tersebut lengakap untuk seluruh instansi terpasang
pada Proyek ini , berikut gambar gambar detail dan gambar potongan , As Built drawing
harus menunjukkan lokasi dan posisi yang tepat dari seluruh bagian bagian instalasi
dengan referensi yang digunakan seperti kolom, dinding dan nama ruangan dsb, dan
SPESIFIKASI TEKNIS RENOVASI LABORATORIUM
19
F N I & O R G AN O L E P T I K S M K – S M A K M A K A S S A R

menunjukkan pada satu set gambar cetak biru dari gambar kontrak terhadap deviasi
deviasi , pengembangan dan revisi revisi yang terjadi selama pelaksanaan. Pada setiap
gambar As Built Drawing harus tercantum :
1. Nama Pemilik
2. Nama Konsultan Perencana
3. Nama Konsultan Pengawas / MK
4. Judul gambar / dan bagian dari bangunan
5. Nama Kontraktor
6. Nama Gambar
7. Nomor Lembar gambar dan jumlah lembar gambar
8. Tanggal
9. Tanda tangan penanggung jawab gambar

Penanggung jawab pelaksanaan


Pemborong Instalasi ini harus menempatkan seseorang penanggung jawab pelaksanaan
yang ahli dan berpengalaman yang harus selalu berada dilapangan , yang bertindak
sebagai wakil dari pemborong dan mempunyai kemampuan untuk memberikan
keputusan teknis dan bertangguang jawab penuh dan menerima segala instruksi yang
akan diberikan oleh pihak Direksi /Konsultan pengawas dan perencana. Dan
penanggung jawab tersebut diatas juga harus berada ditempat pekerjaan pada saat
diperlukan /dikehendaki oleh pihak Direksi / Konsultan perencana dan pengawas.

Sistem Instalasi Listrik


Lingkup Pekerjaan
Seluruh pekerjaan listrik dalam proyek ini meliputi :
1. Pengadaan dan pemasangan lampu penerangan baik di dalam bangunan maupun
di luar bangunan, termasuk perkawatan, titik nyala, armature sampai ke panel-panel
penerangan.
2. Pengadaan dan pemasangan stop kontak termasuk perkawatannya sampai ke panel-
panel.
3. Pengujian dan pengesahan seluruh instansi listrik
4. Penyerahan Surat Jaminan oleh instalatur/Kontraktor beserta gambar instalasi yang
terpasang rangkap 3 (tiga).
Gambar-gambar Kerja
Setelah daftar bahan dan penyesuaian dengan keadaan lapangan/lokasi pemakaian
disetujui oleh Direksi Pengawas, Kontraktor masih harus menyerahkan gambargambar
kerja untuk mendapatkan persetujuan Direksi Pengawas.
Dalam gambar kerja ini lebih dijelaskan katalog dari manufacture, dimensi-dimensi, data
performance nama badan usaha yang menyediakan spare parts dan after
sales service untuk material-material tertentu. Dalam gambar kerja ini dengan jelas
terlihat dan dijamin bekerjanya alat-alat/peralatan-peralatan di dalam sistem secara
keseluruhan. Bila dirasa perlu adanya perubahan-perubahan atau penyimpangan-
penyimpangan dari sistem yang direncanakan sehubungan dengan daftar bahan yang
diajukan tanpa perubahan fungsi sistem, serta maksud sistem semula/sebenarnya
dapatlah diajukan dengan memberi alasan-alasan yang tepat. Perubahan di atas
haruslah mendapat persetujuan dari Konsultan Perencana dan tidak membawa akibat
tambahan biaya.
Ketentuan yang ditaati
Segala sesuatu masalah pekerjaan ini selalu berlaku hal-hal sebagai berikut ini :
SPESIFIKASI TEKNIS RENOVASI LABORATORIUM
20
F N I & O R G AN O L E P T I K S M K – S M A K M A K A S S A R

- Spesifikasi Teknik dan Gambar Rencana


- Gambar Kerja
- Peraturan-peraturan Umum yang berlaku untuk pekerjaan ini.
Peralatan yang disebut dengan merk dan penggantinya.
Bahan-bahan, perlengkapan, peralatan, fixture dan lain lain yang disebutkan serta
dipersyaratkan ini, Kontraktor wajib/harus menyediakan sesuai dengan peralatan yang
disebut dalam gambar rencana dan spesifikasi teknis.
Perlindungan Pemilik
Atas penggunaan bahan, material, sistem, sertifikat lisensi oleh Kontraktor, proyek dijamin
dan dibebaskan dari segala klaim ataupun tuntutan yuridis lainnya oleh pihak lain.
Standar dan Referensi
Standar dan referensi yang digunakan di sini adalah sesuai dengan standar sebagai
berikut:
- Peraturan Umum Instalasi Listrik Tahun 1987 (PUIL)
- Peraturan Menteri Pekerja Umum dan Tenaga Listrik No. 023/PRT/1978 Tentang Peraturan
Instalasi Listrik (PIL)
- Peraturan Menteri Pekerja Umum dan Tenaga Listrik No. 024/PRT/1978 tentang Syarat
syarat
- Penyambungan Listrik (SPL)
- AVE Belanda
- VDE Jerman
- British Standard Associates
- USA Standard
- JIS Japan Standard.

Pengecatan
Peralatan-peralatan yang memakai cat akhir dengan sistem bakar, jika dalam masa
pekerjaan mengalami “cacat”, maka kontraktor wajib mengganti dan atau
mengembalikan ke pabrik untuk dicat bakar ulang.
Percobaan
Kontraktor harus melakukan percobaan seperti yang dipersyaratkan di sini dan
mendemonstrasikan cara kerja dari segenap sistem, yang disaksikan oleh Direksi
Pengawas. Semua tenaga, bahan dan perlengkapannya yang perlu untuk percobaan
tersebut merupakan tanggung jawab kontraktor. Peralatan,
bahan dan pengerjaan yang tidak baik harus diganti.
Contoh/Sample
Kontraktor harus menyerahkan contoh bahanbahan/ material yang akan dipasang di sini
untuk dimintakan persetujuan Direksi Pengawas. Semua biaya yang berkenaan dengan
penyerahan dan pengembalian contoh-contoh ini menjadi tanggung jawab Kontraktor.
Garansi
Semua pekerjaan, bahan dan perlengkapan harus digaransikan, semua perlengkapan
bahan dan pekerjaan yang tidak baik harus secepatnya diganti serta diperbaiki oleh
Kontraktor tanpa biaya tambahan.
Pemasangan kabel dan penghantar
1. Kabel yang tertanam dalam dinding, baik kabel penerangan dan kabel untuk Stop
Kontak harus dimasukkan ke dalam pipa Conduit, sesuai dengan standard PUIL pasal 730
& 743 A8.
2. Semua kabel harus dipasang lurus atau sejajar dan jarijari lengkungan tidak boleh
kurang dari syaratsyarat PUIL pasal 730.
SPESIFIKASI TEKNIS RENOVASI LABORATORIUM
21
F N I & O R G AN O L E P T I K S M K – S M A K M A K A S S A R

3. Kabel-kabel tenaga harus diklem dengan klem khusus atau dilindungi dengan besi siku
yang dicat anti karat.
Kabel dalam tanah
1. Kabel tanah tegangan rendah harus ditanam minimal sedalam 80 cm.
2. Kabel yang ditanam langsung di dalam tanah harus dilindungi dengan monoblock,
dan diberi pasir, di bawah dan di atas kabel.
3. Kabel-kabel yang menyeberang jalur selokan dilindungi dengan pipa galvanized, yang
dilapisi dengan pipa PVC tipe AW.
Penyambungan kabel penerangan NYM
1. Semua penyambungan kabel harus dilakukan dalam kotak-kotak penyambungan
yang khusus untuk itu. Kontraktor harus memberikan brosur-brosur mengenai cara-cara
penyambungan yang dinyatakan oleh pabrik.
2. Kabel-kabel harus disambung sesuai dengan warna warna atau nama-namanya
masing-masing, dan harus diadakan pengetesan tahanan isolasi sebelum dan sesudah
penyambungan dilakukan.
3. Tidak diperkenankan adanya penyambungan kabel di dalam beton.
4. Semua sambungan-sambungan kabel harus ditutup dengan las doop 3 meter.
Built Insert, Sleeve
1. Kontraktor harus menyediakan semua “insert”, “sleeve” dan lain-lain peralatan yang
dibutuhkan yang harus dipendam di dalam beton/tembok, atau pekerjaan pemasangan
lainnya di tempat-tempat yang perlu.
2. Semua kabel/penghantar tidak boleh ditanam langsung di dalam beton/tembok.
Untuk kabel-kabel yang ditanam dalam beton/tembok harus di dalam pipa conduit.
3. Semua kabel type NYY dan NYM tidak boleh ditanam langsung dalam tembok,
apabila melewati tembok harus dilindungi dengan pipa PVC type AW dengan ukuran
yang cukup.
Sistem Iluminasi
Pada semua kabinet, tempat kontrol, panel board circuit breaker, tombol-tombol dan
barang-barang perlengkapan lain, kecuali tercatat lain, harus dipasang plat nama yang
menerangkan penggunaannya.
Pemasangan lampu-lampu
1. Sistem fixture penerangan dan perlengkapan harus dipasang dengan cara yang
disetujui oleh Direksi Pengawas Harus disediakan “Strap”, “Support”, penggantung
bahan-bahan lain yang perlu untuk pemasangan yang baik seperti dipersyaratkan
dalam gambar rencana. Body lampu harus mendapat pentanahan.
2. Pada waktu diselesaikannya pemasangan fixture-fixture penerangan dan outlets
(receptacle), harus bebas cacat dan baik. Bagian-bagian yang rusak harus diganti oleh
Kontraktor tanpa biaya tambahan.
3. Merk lampu dan komponen-komponen lampu Fluorescent/Tube Lamp.
a) Ballast : Dipakai high power factor, yaitu yang mempunyai power factor sebesar 0,90 –
0,95 dengan low loss power. Atau dapat dipakai type ballast low power factor, yang
mempunyai power factor lebih kurang 0,50, tetapi harus ditambah condensator
sehingga mempunyai power factor 0,90 – 0,95.
b) Condensator :
Disesuaikan dengan daya lampu dan power factor yang ditentukan butir 1. diatas.
Merk : Philips Jenis : Tabung
Kabel yang digunakan
1. Kabel yang digunakan Setara Merk : ,eterna atau SNI setara. Jenis dan ukuran
SPESIFIKASI TEKNIS RENOVASI LABORATORIUM
22
F N I & O R G AN O L E P T I K S M K – S M A K M A K A S S A R

kabel sesuai dengan gambar rencana.


2. Di dalam kabel feeder tidak diperkenankan adanya sambungan-sambungan kabel.
3. Kabel yang digunakan untuk tegangan rendah adalah dari jenis NYM, NYY, NYF Gby
dengan tegangan kerja minimum 0,6 – 1 KV (Kilo Volt).
4. Warna Kabel : Semua penyambungan kabel harus disesuaikan dengan warna-warna
yang telah ditentukan dari peraturan PLN atau PUIL.

Pemasangan Stop Kontak dan Saklar


1. Pemasangan stop kontak/receptacles, dipasang sesuai gambar dan petunjuk
pengawas lapangan.
2. Pemasangan saklar, dipasang inbow dengan pipa conduit, tinggi pemasangan dari
lantai 1,40 m.
3. Merk Saklar : type standard yang dicantumkan pada gambar.
4. Grounding Terminal : Setiap kontak yang harus dipasang “fixture” penerangan atau
“receptable” harus
diberi “grounding terminal”. Pada “grounding terminal” tersebut harus dihubungkan
“grounding terminal”.
3. Panel Distribusi Cabang Panel distribusi cabang adalah panel sesudah panel
distribusi utama, yang terletak pada masing-masing lantai dan bangunan.
Material :

-MCB Box Panel

-MCB Ex. Scheneider /Setara


- Module : disesuaikan isi panel
- Tinggi maksimum dari lantai 160 cm (dari lantai kerja)
- Pemasangan harus kuat, tidak boleh ada yang bergetar.
- Dilengkapi dengan kunci pada penutupnya dan pilot lamp.
- Kualitas panel ex local Standart SNI atau setaral dll

-Saklar, Tunggal , Saklar Ganda Ex. Panasonic/setara

Stop kontak ,Stop Kontak Ac , Stop Kontak Lantai / Floor Outlet Ex. Panasonic /setara

4. Perlengkapan
Bus Bar, terminal-terminal dan perlengkapannya harus buatan pabrik dan berkualitas
baik.
Komponen-komponen Panel Distribusi Utama dan Cabang : Mini Circuit Breaker (MCB)
dan Circuit Breaker
(CB) ketentuannya sama dengan panel utama. Acuan Komponen panel Standart SNI
/Setara
- Panel dipasang pada dinding, sebagian terbenam.
- Penel tersebut mempunyai ventilasi yang cukup sesuai dengan ketentuan.
- Panel tersebut ditanahkan.
Koordinasi Pekerjaan
Untuk kelancaran pekerjaan maka setiap Kontraktor harus mengkoordinir atau
menyesuaikan pelaksanaan pekerjaan dengan Kontraktor lainnya atas petunjuk
pengawas.
Daftar Material
SPESIFIKASI TEKNIS RENOVASI LABORATORIUM
23
F N I & O R G AN O L E P T I K S M K – S M A K M A K A S S A R

Dalam waktu tidak lebih dari 15 (lima belas) hari setelah Kontraktor menerima
pemberitahuan memulai pekerjaan diharuskan menyerahkan daftar dari material-
material yang akan digunakan. Daftar ini harus dilengkapi nama dan alamat pabrik,
katalog dan keteranganketerangan lain yang dianggap perlu oleh Pengawas.
Persetujuan oleh perencana & pengawas akan diberikan atas data-data di atas.
Material
Semua material yang akan digunakan harus dalam keadaan baru dan dalam kondisi
yang baik. Material atau peralatan lain yang disebut dengan nama pabrik dalam
spesifikasi maka Kontraktor harus menyediakan material atau peralatan tersebut sesuai
dengan nama yang dimaksud.
Manual
Manual mengenai operasi dan pemeliharaan, mengenai perlengkapan-perlengkapan
harus disampaikan pada pengawas dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sebelum
dimulai operasi. Manual ini harus lengkap dengan petunjuk-petunjuk yang mendetail
untuk pemeliharaan dan operasi dari perlengkapan-perlengkapan serta sistem-sistem,
dan harus lengkap meliputi informasi yang perlu untuk jangka panjang, pembongkaran
dan pemasangan kembali dari unit-unit yang lengkap dan komponen sub assamble.
Manual ini harus menjelaskan model yang tepat, style dan ukuran dari perlengkapan,
sistem yang dipakai. Manual yang menjelaskan perlengkapan yang serupa, tapi dari
mode style dan ukuran yang lain tidak akan diterima. Manual ini harus diserahkan dalam
4 (empat) rangkap.
Conduit
Conduit mempergunakan pipa PVC AW & PVC Persegi (Utk Lantai )Ex. Clipsal/Setara
yang diameternya disesuaikan dengan besar kabel minimal 2 x besar kabel
(lihat PUIL pasal 743 – A8 dan pasal 730).
Pendukung
Semua conduit, kecuali conduit elektrikal yang lewat di bawah lantai, langit-langit
tergantung atau ruang,
dipasang sejajar dengan garis-garis bangunan kecuali ditunjukkan atau dinyatakan lain
dalam gambar.
Conduit elektrikal tidak boleh digantung pada penggantung-penggantung bersama-
sama dengan
saluran service yang lain.

Sistem Instalasi Plumbing


Umum
Pekerjaan yang dimaksud disini adalah penyediaan bahanbahan, tenaga, peralatan-
peralatan yang perlu
agar seluruh instalasi penyediaan air bersih, pembuangan air kotor dan
pengaliran air hujan dapat dipasang, diuji dan siap untuk digunakan.
Kualitas bahan dan kualitas pekerjaan pemasangan harus baik, sesuai dengan gambar-
gambar dan
spesifikasi yang ditentukan dalam perencanaan ini.
Lingkup Pekerjaan
Sistem Pemipaan Air Bersih
Sistem pemipaan air bersih dimulai dari sumber air, yakni dari tangki air yang sudah ada
di lokasi proyek untuk melayani kebutuhan air bersih seluruh Bangunan, didistribusikan ke
seluruh plumbing fixtures secara gravitasi dan sebagian dengan pompa air.
Sistem Pembuangan Air Hujan. Untuk mengalirkan air hujan yang jatuh di lokasi
SPESIFIKASI TEKNIS RENOVASI LABORATORIUM
24
F N I & O R G AN O L E P T I K S M K – S M A K M A K A S S A R

bangunan ke badan air penerima, yaitu berupa saluran air. Perlengkapan-perlengkapan


lain. Penggantung talang harus dilapisi cat anti korosi. Perlengkapan-perlengkapan
lainnya agar instalasi bekerja dengan baik dan sempurna, walaupun pada gambar tidak
dicantumkan secara jelas, Kontraktor wajib melengkapinya. Misalnya : Fitting dan
aksesorisnya.
Peraturan-peraturan, izin & Standard
Cara dan teknis pemasangan dalam instalasi plumbing harus mengikuti persyaratan
yang tercantum pada Pedoman Plumbing Indonesia 1979, syarat-syarat dari PDAM
setempat dan syarat-syarat lain yang dikeluarkan oleh pabrik yang memproduksi
material yang dipasang. Kontraktor harus meminta izin-izin yang mungkin diperlukan
untuk menjalankan instalasi yang dinyatakan dalam spesifikasi ini atas tanggungan
sendiri. Selama pekerjaan berlangsung, kontraktor harus menempatkan petugas yang
ahli untuk mempertanggung jawabkan pekerjaannya di lapangan.
Sebelum pemasangan dan pemesanan semua peralatan yang akan dipasang, harus
dibuat gambar kerja terlebih dahulu untuk disetujui. Kontraktor harus melengkapi semua
material pembantu untuk kesempurnaan instalasi yang akan dipasang. Kontraktor harus
menyediakan peralatan, alat-alat pengatur dan alat-alat pengaman tambahan yang
diwajibkan oleh ketentuan-ketentuan dan peraturan-peraturan yang berlaku di
Indonesia.
d. Gambar-gambar dan Spesifikasi
-Gambar-gambar dan spesifikasi perencanaan ini merupakan satu kesatuan yang tidak
dapat dipisahpisahkan. Apabila ada sesuatu bagian pekerjaan atau bahan, atau
peralatan yang diperlukan agar instalasi ini dapat bekerja dengan baik, dan hanya
dinyatakan dalam salah satu gambar perencanaan atau spesifikasi perencanaan baja,
kontraktor harus tetap melaksanakannya tanpa ada biaya tambahan.
-Lokasi yang tepat dari peralatan-peralatan sanitair fixtures, floor drain, pipa-pipa utama
dan pipa-pipa cabang harus diperiksa dalam gambar-gambar perencanaan mekanikal
dan arsitektur dan disesuaikan dengan ukuran-ukuran yang diberikan oleh pabrik
pembuat alat-alat tersebut.
e. Material
-Pipa Air Bersih
1). Untuk penyediaan air bersih digunakan pipa PVC class AW.
2). Semua cabang dan elbow harus buatan pabrik.
-Pembuangan air bekas dan air kotor
1). Pipa-pipa air kotor digunakan dari pipa PVC class VU merk “PRALON, WAVIN” atau
setaraf.
2). Semua cabang harus dibuat dengan cabang “Y” dan buatan pabrik.
3). Semua floor drain dan clean out, yang dipasang pada lantai dengan lapisan “Water
Proofing” harus dibuat dengan konstruksi sedemikian rupa sehingga dapat
mencegah perembesan air sepanjang pipanya sendiri.
4). Semua lavatory, urinal, floor drain dan WC harus diberi “Water Trap” yang dibuat,
kecuali jika sudah ada “Water Trap” (Build In).
5). Pipa-pipa dan fittings untuk vent dibuat dari pipa PVC class VU merk “PRALON,
WAVIN” atau setaraf.
-Fitting
1). Semua sambungan yang menghubungkan pipa-pipa dengan luas penampang yang
berbeda harus digunakan “reducing” atau “increasing”.
2). Sedapat mungkin harus digunakan belokan-belokan dengan “long radius”.
SPESIFIKASI TEKNIS RENOVASI LABORATORIUM
25
F N I & O R G AN O L E P T I K S M K – S M A K M A K A S S A R

Belokan-belokan dari jenis “short radius” hanya boleh digunakan apabila kondisi tempat
tidak memungkinkan penggunaan jenis long radius, dan kontraktor harus
memberitahukan hal ini kepada DIREKSI PENGAWAS.
3). Fitting atau alat-alat yang akan menimbulkan tahanan aliran-aliran yang tidak wajar,
tidak boleh digunakan.
f. Pelaksanaan dan Pemasangan
Sebelum melaksanakan pekerjaan instalasi plumbing, kontraktor diwajibkan membuat
gambar kerja yang diperlukan dan disetujui oleh Pengawas Lapangan.
Gambar-gambar tersebut antara lain:
- Penembusan pipa/sleeves pada pondasi, pelat beton dan lain-lain.
- Detail pemasangan setiap sanitary fixtures.
- Penggambaran jalur-jalur pipa air bersih dan pipa air kotor lengkap dengan
hanger/support.
Pemasangan Pipa
1) Pipa-pipa yang dipasang di dalam tanah harus mempunyai jarak dan kedalaman
sesuai dengan gambar bestek.
2) Bila pipa-pipa tersebut menembus pondasi atau dinding, maka pipa harus diberi
perlindungan/sleeves yang dibuat dari pipa besi tuang atau pipa baja. Antara pipa
dengan sleeves tersebut harus diisi dengan flexible sealing material. Pemasangan
saringan-saringan bahan-bahan logam yang tahan karat disesuaikan dengan kebutuhan
dan mendapat persetujuan Direksi Pengawas.
3) Pemadatan/penimbunan pipa harus dilakukan tanpa merusak pipa. Pemadatan
dilakukan sebagai berikut:
- Sekeliling pipa ditimbun dengan pasir setebal .
- Dipadatkan.
- Kemudian ditimbun dengan tanah yang bebas dari batu puing dan sampah-sampah.
- Dipadatkan hati-hati setiap lapisan sampai mencapai permukaan tanah semula.
4) Pemasangan pipa air kotor dan pipa vent.
- Untuk mendapatkan suatu kecepatan pengaliran yang memenuhi syarat, maka
pemasangan pipa air kotor harus mempunyai kemiringan minimal 2 derajat untuk pipa-
pipa yang mempunyai diameter 3 “ atau lebih kecil, dan untuk pipa yang diameternya
lebih besar dari 3 “ kemiringan minimal 1 derajat.
- Pipa vent harus dipasang sesuai dengan gambar, yang mempunyai vent cap di atas
atap bangunan untuk memperoleh ventilasi seluruh sistem dengan sirkulasi udara secara
gravitasi.
- Panasnya pipa vent harus sesuai dengan Pedoman Plumbing Indonesia Tahun 1974.
Penyambungan Pipa.
- Penyambungan pipa di dalam instalasi plumbing ini harus rapat air.
- Untuk pipa ulir memakai seal tape tersebut hanya pada male threads.
- Untuk clean out dan drain-plug memakai graphite.
- Untuk pipa air kotor, perubahan arah aliran harus memakai 45 derajat WYE, long sweep
elbow dan lainlain. Single dan double sanitary tee hanya boleh digunakan pada pipa
drainage vertikal. Pemasangan Clean Out Untuk pipa dengan diameter 3” atau lebih,
dibutuhkan jarak minimal 18” dari dinding, untuk pipa yang lebih kecil jaraknya 12”.
Pemasangan clean out pada lantai harus rata dengan lantai finish.
Pemasangan Sanitary Fixtures dan kelengkapannya Pemasangan secara lengkap sesuai
dengan bestek harus dilakukan menurut petunjuk dari pabrik Penambahan peralatan
yang dibutuhkan untuk kesempurnaan pemasangan sanitary fixtures menjadi tanggung
SPESIFIKASI TEKNIS RENOVASI LABORATORIUM
26
F N I & O R G AN O L E P T I K S M K – S M A K M A K A S S A R

jawab kontraktor. Support untuk fixtures dan alat-alat


1). Semua fixtures dan alat-alat sanitair harus ditumpu dan ditempatkan di tempatnya
dengan baik dan kuat.
2). Insert (tempat penyekrupan) harus tertanam dengan baik dalam dinding atau lantai
dan rata dengan permukaan akhir (finish) dari dinding atau lantai tersebut. Setelah alat-
alat tersebut terpasang, insert harus tidak kelihatan.
3). Semua baut, mur dan sekrup yang kelihatan harus dibuat dengan lapisan chromium
atau nikel, demikian pula cincin/washer untuk pemasangannya.
g. Pembersihan dan Pengecatan
Semua bagian terlindung dinding harus bebas dari lemak dan kotoran-kotoran lainnya.
Semua bagian yang dilapisi chromium atau nikel harus digosok bersih/mengkilat setelah
pemasangan instalasi. Semua bagian pipa, katup-katup dan alat-alat lainnya harus
dibersihkan dahulu dari lemak, lumpur dan kotoran-kotoran lainnya yang telah terbawa
masuk. Apabila terjadi kemacetan, pengotoran atas bagian bangunan atau finishing
arsitektural atau timbulnya kerusakan lainnya yang semuanya atas kelalaian kontraktor
karena tidak membersihkan sistem pemipaan dengan baik, maka semua perbaikan
adalah menjadi tanggung jawab kontraktor. Penggantung/penumpu pipa dan
peralatan-peralatan logam lainnya harus dilapisi dengan pencegah
karat.
h. Pengujian dan Disinfeksi
Pengujian dan sistem pembuangan
1). Seluruh sistem pembuangan air harus mempunyai lubang-lubang yang dapat diisi
dengan air sampai lubang “vent” tertinggi.
2). Sistem tersebut harus dapat menahan air yang diisikan seperti tersebut di atas
minimum selama 30 menit & penurunan air selama waktu tersebut tidak lebih dari 10 cm.
3). Apabila dan pada waktu Pengawas lapangan menginginkan pengujian lain
disamping pengujian di atas, kontraktor harus melakukannya tanpa tambahan biaya.
Pengujian sistem distribusi air 1). Setelah “roughing in” selesai dipasang dan sebelum
memasang “fixture”, seluruh sistem distribusi air harus diuji dengan tekanan kerjanya
(working pressure) dan tanpa mengalami kebocoran selama satu jam.
2). Apabila sesuatu bagian dari instalasi pipa akan tertutup oleh tembok atau konstruksi
bangunan lainnya, maka bagian dari instalasi tersebut harus diuji dengan cara yang
sama seperti di atas sebelum ditutup dengan tembok atau bagian bangunan tersebut.
Kerusakan atas kegagalan uji
1). Apabila pada waktu pemeriksaan atau pengujian ternyata ada kerusakan atau
kegagalan dari suatu bagian instalasi atau suatu bahan dari instalasi, maka kontraktor
harus mengganti bagian atau bahan yang rusak/gagal tersebut dan
pemeriksaan/pengujian dilakukan lagi sampai memuaskan Pengawas lapangan.
2).Penggantian atas bagian pipa/ bahan yang rusak/gagal tersebut harus dengan pipa
atau bahan baru. Penambahan (caulking) dgn bahan apapun tidak diperkenankan.
Disinfeksi
1). Kontraktor harus melaksanakan pembilasan dan disinfeksi dari seluruh instalasi air
sebelum diserahkan.
2). Disinfeksi dilakukan dengan memasukkan larutan “Chlorine” ke dalam sistem pipa
dengan cara/metode yang disetujui pengawas lapangan. Dosis Chlorine adalah sebesar
50 ppm (part per million).
3). Setelah 16 jam, seluruh sistem pipa tersebut harus dibilas dengan air bersih sehingga
Chlorine menjadi tidak lebih dari 0,2 ppm.
SPESIFIKASI TEKNIS RENOVASI LABORATORIUM
27
F N I & O R G AN O L E P T I K S M K – S M A K M A K A S S A R

4). Semua katup dalam sistem pipa yang sedang mengalami proses disinfeksi harus
dibuka dan ditutup beberapa kali selama jangka waktu 16 jam tersebut di atas.
Kontraktor harus memberikan garansi tertulis kepada pengawas, bahwa seluruh instalasi
distribusi air bersih dan instalasi pembuangan air kotor akan bekerja dengan memuaskan
dan bahwa kontraktor akan menanggung semua biaya atas kerusakan penggantian
yang perlu selama jangka waktu 3 Bulan.

IX. PERLENGKAPAN INTERIOR PENDUKUNG LABORATORIUM

Meja Beton Lapisan Granit ,Hpl ,Multipleks & Partisi Kaca Alumunium
a. Ketentuan
Meja Lab ini diperuntukan pada Auang Asam & Ruang Timbang ,Terdiri dari pekerjaan
plat beton bertulang mutu K. 300, Granit , Lapisan HPL( Pada Detail HPL&Multipleks , Partisi
Kaca Alumunium ( Pada detail Alumunium Kaca ) , detail Partisi Kaca Alumunium & Meja
Hanya terdapat pada Ruang Asam,Sedangkan Pada Ruang Timbang Tidak Diperlukan
Adanya Box Partisi Kaca Alumunium Tersebut.

pada gambar yg lengkap dengan instalasi saluran air bersih dan saluran pembuangan
setelah cetakan meja beton telah selesai dan sesuai pada gambar dan petunjuk
/arahan arsitek maka dilanjutkan dengan pemasangan granit pada permukaan meja
beton tersebut & Lapisan HPL & Multipleks Pada Dinding Sekeliling Meja & Juga terdapat
Partisi Kaca Alumunium , Air Duct Lengkap serta Exhaust Fan Pada Khusus Detail Meja
Partisi Ruang Asam

Sebelum dilakukan pemesanan bahan, Kontraktor harus menunjukkan terlebih dahulu


contoh-contoh dari bahan tersebut, untuk mendapatkan persetujuan Pengawas dan
Pemilik. Jika dipandang perlu diadakan penukaran/penggantian bahan, bahan
pengganti harus yang disetujui Arsitek berdasarkan contoh yang diajukan oleh
Kontraktor. Bahan harus didatangkan ketempat pekerjaan dalam keadaan utuh dan
tidak cacat. Beberapa bahan tertentu harus masih dalam kotak aslinya yang masih
bersegel dan berlabel pabriknya Bahan harus disimpan ditempat yang terlindung dan
tertutup, kering/tidak lembab, dan bersih sesuai dengan persyaratan dari pabrik.
b. Syarat Pelaksanaan:
Sebelum pelaksanaan pemasangan bahan (Granit , Hpl ,Multipleks & Kaca,Alumunium
Dan Lainnya)terlebih dahulu memeriksa apakah meja beton telah selesai dan sesuai
dengan gambar dan memperhatikan letak instalasi air dan penempatan wastafel pada
meja beton (pada detail gambar meja lab /jika ada). Pekerjaan dapat dimulai apabila
pekerjaan instalasi tersebut sudah siap terpasang. Sebelum pemasangan finishing
dimulai, juga harus diperhatikan ukuran dan pola serta warna dari bahan finishing
tersebut yang disesuaikan dengan gambar kerja atau petunjuk Arsitek, . Meja harus
cukup keras dan rate serta sesuai dengan gambar mengenai detail tulangan dan
spesifikasi beton yg digunakan ,dengan memperhatikan peil finishing yang akan dicapai.
Ukuran ketebalan disesuaikan dengan apa yang tertera pada gambar. Bahan Finishing
dipasang permukaan beton harus diratakan terlebih dahulu dengan cara menambah
dengan memperhatikan persyaratan kemiringan. Pemasangan harus dilakukan oleh
seorang ahli pada bidangnya. Pelaksana bertanggung jawab atas kesempurnaan
pekerjaannya sampai dengan saat-saat penyerahan.
a. Spesifikasi Bahan:
Jenis : Granit ,
SPESIFIKASI TEKNIS RENOVASI LABORATORIUM
28
F N I & O R G AN O L E P T I K S M K – S M A K M A K A S S A R

HPL,

Multipleks ,

Kaca Alumunium

& Bahan Pelengkap Lainnya.

Produk : Dalam dan luar negeri


Ketebalan : Minimum sesuai dengan yang dipasarkan
Warna : Akan ditentukan kemudian
Ukuran : Sesuai dengan persetujuan pemilik pekerjaan dan petunjuk pengawas,

Finishing Meja Beton.


a. Ketentuan :
Sebelum dilakukan pemesanan bahan finishing, Kontraktor harus menunjukkan terlebih
dahulu contoh-contoh bahan yang akan dipasang kepada Arsitek untuk mendapatkan
persetujuan dengan menyebutkan produsennya.
Jika dipandang perlu diadakan penukaran/penggantian bahan, bahan pengganti harus
yang disetujui Arsitek berdasarkan contoh yang diajukan oleh Kontraktor.
Bahan harus didatangkan ketempat pekerjaan dalarn keadaan utuh dan tidak cacat
Beberapa bahan tertentu harus masih dalam kotak aslinya yang masih bersegel dan
berlabel pabriknya (misalnya Granit, Hpl,Alumunium Dll).
- Bahan harus disimpan ditempat yang terlindung dan tertutup.
b. Syarat Pelaksanaan :
- Pemasangan harus Sesuai Pada Detail Gambar & Dilakukan oleh seorang ahli yang
berpengalaman.
- Pelaksanaan bertanggung jawab atas kesempurnaan pekerjaannya.

Pekerjaan Pengelasan Besi

Lingkup Pekerjaan
Uraian ini mencakup persyaratan teknis untuk pelaksanaan pekerjaan Meliputi
Pekerjaan Pintu Besi ,Lemari , Rak Bahan , Stand Projector ,Papan Whiteboard dari bahan
besi Finishing Dico.
Bahan/Material
-Besi Hollow 40 ,40 ,3 ,Hollow 20 , 40 ,3-Besi Siku mm & besi Round Bar dan lain-lain yang
digunakan standard SII- 0136-1980, Standart SNI.
-Komponen/peralatan/fitting harus dari bahan yang sama dan sesuai untuk keperluan
penyambungan atau keperluan pemasangan lainnya.
-Finishing permukaan besi adalah cat anti karat Zinchromate dengan lapisan terakhir cat
syntetic emulsion.
Pelaksanaan Pekerjaan/Pemasangan
Umum
Untuk pelaksanaan pekerjaan ini, Kontraktor harus mempekerjakan tenaga kerja
yang ahli didalam pelaksanaan pekerjaan besi tempa, yang cukup berpengalaman di
dalam pelaksanaan pekerjaan semacam. Untuk itu bukti-bukti yang menyangkut
keahliannya harus ditunjukkan kepada Konsultan Pengawas guna persetujuannya.
Sebelum pelaksanaan, Kontraktor harus membuat shop drawing dan menyerahkan
SPESIFIKASI TEKNIS RENOVASI LABORATORIUM
29
F N I & O R G AN O L E P T I K S M K – S M A K M A K A S S A R

kepada Konsultan Pengawas guna pemeriksaan dan persetujuan pelaksanaannya.


Gambar bengkel (shop-drawing) yang terinci harus dibuat oleh Kontraktor secara teliti.
Kontraktor bertanggung jawab atas semua ukuran-ukuran yang dicantumkan Pengawas
lapanganan di dalam shop drawing. Shop-drawing harus memberikan informasi yang
jelas tentang bagian-bagian struktur, termasuk lokasi, type dan ukuran profil.
Pelaksanaan
-Fabrikasi dapat dilakukan di bengkel kerja di lapangan atau di bengkel kerja luar dan
dilakukan berdasarkan gambar bengkel (Shop Drawing) yang telah disetujui oleh
Konsultan Pengawas.
-Peralatan untuk fabrikasi harus sesuai dengan kapasitas dan kemampuan yang
dibutuhkan untuk dapat dilaksanakannya pekerjaan fabrikasi sebagaimana mestinya.
-Pemotongan dan pelubangan harus menggunakan peralatan yang sesuai dan
memadai agar dicapai hasil yang rapi dan sesuai dengan kaidah teknis yang umum
berlaku.
-Penggunaan arus listrik untuk pengelasan harus disesuaikan dengan aturan yang
dikeluarkan oleh pabrik pembuat elektroda yang bersangkutan. Prosedur pengelasan
mengikuti standard AWS (American Welding Society). Tebal las minimum 0,7 kali tebal
pelat/profil yang disambung dan harus penuh, kecuali bila ditentukan lain dalam
gambar.
-Kerak las harus dibersihkan dengan menggunakan sikat kawat. Penghalusan bekas-
bekas pengelasan menggunakan gerinda hingga halus dan masif permukaannya serta
membentuk permukaan sesuai ketentuan perencanaannya.
-Komponen yang telah selesai difabrikasi, dipasang/disetel pada tempat kedudukkannya
menurut gambar rencana dan gambar bengkel (shop drawing).

Pemasangan Tube/ Box Shower Laboratorium

Umum
a. Pada pekerjaan Partisi ini terdapat beberapa detail yg terdapat pada gambar
rencana terdiri dari 1 Set Partisi /Box shower Fabrikasi Yang dijual umum oleh
supplier/toko bahan bangunan kemudian dirakit sesuai standart kebutuhan laboratorium
, dengan bahan pintu slide kaca & partisi Kaca ,rangka alumunium/besi stainless steel,
dan lantai menggunakan bahan plastic/fiber kemudian ditambahkan 1 set aksesoris kran
air shower khusus dirakit untuk keperluan laboratorium sesuai detail pada gambar Atau
perlu diperhatikan adanya pekerjaan lain termasuk instalasi air bersih dan air bekas.
Sebelum dilaksanakan pemasangan shower box, pekerjaan lain termasuk alas lantai
kerja sebelum dilakukan pemasangan box shower.
b. Bila pekerjaan-pekerjaan tersebut diatas tidak tercantum dalam gambar rencana,
harus diteliti teriebih dahulu pada gambar gambar instalasi yang lain (Sipil, Plumbing, dan
lain-lain).
c. Pekerjaan ini mencakup pemasangan aksesoris/perlengkapan lain-lain detail yang
ditunjuk dalam gambar.
d.Pada beberpa tempat tertentu harus dibuat manhole/ access panel
ukuran(disesuaikan) untuk keperluan pemeriksaan pekerjaan instalasi
f. Penetapan pekerjaan ini di sesuaikan pada gambar rencana dan atas persetujuan
Arsitek/Pengawas.
Material:
-Shower Box/Tube 1 Set Lengkap.
SPESIFIKASI TEKNIS RENOVASI LABORATORIUM
30
F N I & O R G AN O L E P T I K S M K – S M A K M A K A S S A R

-Kran Air 1 set termasuk perlengkapan instalasi air bersih& bekas lengkap
-Pemasangan :
Persiapan
Sebelum pemasangan Box Shower/Tube Box, hasil pasangan Lantai kerja alas Box shower
harus diperiksa dengan seksama dalam hal pola, ukuran, jarak pasangan, kekuatan,
kerataan, kedataran dan kerapian pasangan, agar mernenuhi syarat kebutuhan
pemasangan Shower box/tube yang rata, datar dan kuat.
Kemudian dilanjutkan pemasangan box shower berikut perlengkapan dan aksesoris
lainnya

Pekerjaan pemasangan dilakukan oleh applicator dengan keahlian khusus yg sudah


berpengalaman dalam pemasangan / perakitan Shower box ini.

Pekerjaan Lapisan HPL Rangka Multipleks

Umum
Pada pekerjaan ini terdapat beberapa detail yg terdapat pada gambar rencana
terdiri dari partisi multi pleks lapisan HPL utk Detail Meja Praktikum ,Laboratorium & Lemari
pada ruangan laboratorium , dengan bahan yg sejenis digunakan untuk bidang alas /
permukaan meja praktikum & laboratorium lemari bahan kimia kemudian dilapisi
Fiberglass bening pada lapisan akhir permukaan meja sesuai gambar rencana,
Atau perlu diperhatikan adanya pekerjaan lain yang dalam pelaksanaannya sangat erat
hubungannya dengan pekerjaan lapisan Multipleks ini dilakukan Sebelum dilaksanakan
pemasangan HPL, pekerjaan lain yang terletak sebelum multipleks harus sudahterpasang.
b. Bila pekerjaan-pekerjaan tersebut diatas tidak tercantum dalam gambar rencana,
harus diteliti teriebih dahulu pada gambar gambar instalasi yang lain (Sipil, Elektrikai,
Plumbing, Sound System dan lain-lain).
c. Pekerjaan ini mencakup pemasangan list-list, Cove dan lain-fain detail yang ditunjuk
dalam gambar.
d.Pada beberpa tempat tertentu harus dibuat manhole/ access panel
ukuran(disesuaikan) di Lapisan Hpl yang bisa dibuka, diberi engsel tanpa merusak panel
disekelilingnya, untuk keperluan perneriksaan pekerjaan M&E
f. Penetapan pekerjaan ini di sesuaikan pada gambar rencana dan atas persetujuan
Arsitek/Pengawas.
2. Material:
-Lembaran HPL dan Multipleks
Lembaran HPL dari produk yang setara Merk Taco,Himmel atau natural dengan ukuran
sesuai gambar rencana, lengkap partisi multipleks dengan paku-paku sekrup & lem
khusus utk multipleks dan HPL untuk pemasangannya.
-Rangka Multipleks 4 mm , 6 mm , 9 mm , 12 mm , 18 mm/;
-Pemasangan :
Persiapan
Sebelum pemasangan lembaran HPL & Partisi Multipleks dilaksanakan, hasil pasangan
rangka HPL harus diperiksa dengan seksama dalam hal pola, ukuran, jarak pasangan,
kekuatan, kerataan, kedataran dan kerapian pasangan, agar mernenuhi syarat
kebutuhan pemasangan lembaran HPL yang rata, datar dan kuat.
Lembaran HPL & Multipleks.
Lembaran HPL dipasang dengan menggunakan lem khusus HPL atau setara Fox(kuning)
& Multipleks dipasang dengan menggunakan paku sekrup dan lem fox putih yang
SPESIFIKASI TEKNIS RENOVASI LABORATORIUM
31
F N I & O R G AN O L E P T I K S M K – S M A K M A K A S S A R

merupakan kelengkapan. Penggunaan paku biasa tidak diperbolehkan. Lembaran


multipleks dipasang sebagai rangka sesuai detail pada gambar .

Pembersihan Akhir

Pada saat selesainya pekerjaan lapangan, daerah program harus tetap dijaga
kebersihannya dan siap dipakai oleh pemilik. Pihak Kontraktor harus memulihkan daerah
program yang tidak merupakan bagian pekerjaan untuk perbaikan seperti dijelaskan
dalam dokumen kontrak sesuai keadaan aslinya.

Pekerjaan Lain – Lain

Lingkup pekerjaannya adalah Pekerjaan Administrasi/dokumentasi, Biaya


Keamanan/jaga malam, obatobatan/P3K. Penjelasan masing-masing lingkup pekerjaan
ini telah dijabarkan pada masing-masing pasal diatas, kecuali pekerjaan administrasi
proyek berupa :
Laporan berkala mengenai pekerjaan secara keseluruhan dan segala sesuatunya yang
berhubungan dengan pekerjaan tersebut dalam kontrak.
Catatan yang jelas mengenai kemajuan pekerjaan yang telah dilaksanakan dan jika
diminta oleh DIREKSI PEKERJAAN/PEMILIK untuk keperluan pemeriksaan sewaktu-waktu
dapat diserahkan.
Dokumen Foto : KONTRAKTOR diwajibkan membuat dokumen foto-foto, sebelum
pekerjaan dimulai 0 %, 50 % sampai pada pekerjaan selesai 100 % dan tiap tahap
permintaan angsuran disertai keterangan lokasi, arah pengambilan dan tahap
pelaskanaan pembangunan serta disusun secara rapih dan diketahui oleh DIREKSI
PEKERJAAN/PEMILIK dan Pengelola Teknis.

Syarat-syarat foto dokumentasi :


Sudut pengambilan gambar dari tiap tahap harus tetap pada sudut pengambilan.
Tiap Unit Bangunan diambil dari empat arah, gambar dimasukkan dalam album
diserahkan kepada PEMILIK melalui DIREKSI PEKERJAAN. Biaya dokumen merupakan
tanggung jawab Kontraktor, foto-foto tersebut harus dibuat dan menjadi lampiran setiap
permohonan angsuran pembayaran. Gambar menyeluruh pandangan dari empat arah.
Meskipun tidak semua item Pekerjaan yang spesifikasinya dicantumkan satu persatu
didalam uraian atau spesifikasi teknis ini, maka itu sudah dianggap mencakup seluruh
uraian kegiatan pekerjaan yang akan dilaksanakan nanti di lapangan dan terdapat
pada rencana anggaran biaya dan atas persetujuan dan arahan konsultan pengawas.

- - - II - - -

Anda mungkin juga menyukai