Anda di halaman 1dari 11

HUBUNGAN PEMBERIAN IMUNISASI DPT DENGAN TINGKAT

KECEMASAN IBU DENGAN BALITA DI PUSKESMAS PAMOTAN


KABUPATEN REMBANG

Khoiriyah1), Dwi Retnaningsih2), Khusnul Aini3)


1. Program Studi Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Husada
Semarang
2. Pengajar Program Studi Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya
Husada Semarang
3. Pengajar Program Studi Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya
Husada Semarang
(Email : choircute4@gmail.com)

ABSTRAK

Latar belakang : Imunisasi merupakan usaha pemberian kekebalan pada bayi dan
anak dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh. Salah satu imunisasi yang
diberikan pada balita adalah DPT yang mempunyai efek demam. Kondisi anak
pasca pemberian DPT menyebabkan ibu merasa cemas. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi imunisasi DPT di
Puskesmas Pamotan Kabupaten Rembang.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan analisis
korelasional, sedangkan untuk desain atau rancangan dalam penelitian ini
menggunakan pendekatan crosssectional. Teknik sampling dalam penelitian ini
menggunakan accidental sampling. Jumlah sampel penelitian ini sebanyak 47
responden yaitu ibu yang melakukan imunisasi DPT kepada balita usia 2-5 bulan
di Puskesmas Pamotan Kabupaten Rembang. Instrumen pengumpulan data
menggunakan lembar kuesioner Skala HARS untuk mengetahui kecemasannya
dan lembar observasi untuk mengetahui pemberian imunisasi DPT hasil disajikan
dalam bentuk tabel.
Hasil : Hasil penelitian sebagian besar responden melakukan imunisasi DPT 2
sebanyak 19 responden (40.4%). Sebagian besar responden mengalami kecemasan
sedang sebanyak 20 responden (42.6%). Hal tersebut didukung hasil analisis Rank
Spearman SPSS versi 24 diperoleh p value 0.003 < 0.05.
Kesimpulan : Ada Hubungan pemberian imunisasi DPT terhadap tingkat
kecemasan ibu dengan balita di puskesmas pamotan kabupaten rembang.
Saran : Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu petugas kesehatan dalam
informasi sebelum imunisasi DPT dilakukan agar dapat mengurangi rasa cemas
pada ibu.

Kata kunci : Imunisasi DPT, Kecemasan, Ibu


ABSTRACT

Background : Immunization is an effort to provide immunity in infants and


children by incorporating vaccines into the body. One of the immunizations given
to toddlers is DPT which has a fever effect. The condition of the child after giving
DPT causes the mother to fell anxious. This research aims to know the anxiety
level mother problem in facing DPT immunization at pamotan health pamotan
rembang.

Method : This research used quantitative research with correlational analysis,


while for design or design in this research use cross sectional approach. Sampling
technique in this research use accidental sampling. The number of samples of this
study were 47 respondents mothers who do DPT immunization to their children
aged 2-5 months at pamotan health pamotan rembang. Data collection using a
questionnaire sheet with HARS scale results are presented in table form.

Results : The results of the study of most respondents obtained DPT 2


immunization is 19 respondents (40.4%). Most respondents experienced moderate
anxiety is 20 respondents (42.6%). This is supported by the results of the
spearman rank analysis obtained p value 0.003 < 0.05.

Conclusion : There is relations with the event giving DPT immunization against
the level of maternal anxiety with toddlers in health pamotan rembang.

Advice : The results of this studdy are expected to help health workers in
information before DPT immunization is carried out in order to reduce anxiety in
the mother.

Keywords : DPT immunization, Anxiety, Mothers


PENDAHULUAN

Imunisasi adalah suatu Menurut data dari World


kekebalan tubuh terhadap penyakit, Health Organization (WHO),
dengan cara memasukkan kuman prevalensi imunisasi pada anak
yang sudah dilemahkan atau secara global tahun 2012 adalah
dimatikan dan pada akhirnya imunisasi DPT sebesar 83%, polio
digunakan tubuh untuk melawan sebesar 84%, campak sebesar 84%,
kuman yang akan menyerang tubuh Hepatitis B sebesar 79%, dan BCG
(Hanum, 2010). Imunisasi DPT sebesar >80%. Imunisasi di dunia
(Difteri, Pertusis, Tetanus) itu sendiri secara global selalu terus meningkat
merupakan tindakan pemberian dari tahun-tahun sebelumnya (WHO,
vaksin DPT dengan tujuan 2012).
memberikan kekebalan tubuh dari
kuman. Pemberian vaksin ini Berdasarkan studi
pertama kali pada balita usia 2 bulan pendahuluan yang telah dilakukan
dan selanjutnya dengan interval 4-6 peneliti di Puskesmas Pamotan pada
minggu (kurang lebih tiga kali), tanggal 19 Maret 2018 diperoleh data
selanjutnya ulangan pertama satu bulan Januari s/d Maret 2018 jumlah
tahun dan ulangan berikutnya tiga balita yang di imunisasi DPT 93
tahun sekali sampai balita usia 8 balita dari 23 wilayah cakupan di
tahun (Aziz, 2012). Puskesmas Pamotan. Imunisasi DPT
dilakukan sebanyak 3 kali pada balita
Kecemasan merupakan suatu yaitu pada usia 2 bulan, 3 bulan, dan
ketegangan mental yang 4 bulan. Maka ini akan menyebabkan
menggelisahkan sebagai reaksi kecemasan pada ibu yang berbeda-
umum dari ketidakmampuan ibu beda dari gejala balita setiap tahapan
mengatasi suatu masalah atau tidak imunisasi DPT. Hasil wawancara
adanya rasa aman. Perasaan yang peneliti dengan 10 ibu balita
tidak menentu tersebut pada didapatkan pernyataan bahwa gejala
umumnya tidak menyenangkan yang balita setelah imunisasi DPT itu
nantinya akan menimbulkan efek berbeda-beda dari imunisasi DPT
negatif atau disertai perubahan pertama, kedua, dan ketiga. Peneliti
fisiologis dan psikologis. melakukan wawancara dengan 10 ibu
mengenai kecemasannya, 7
diantaranya mengalami cemas saat
balita dilakukan imunisasi, Tanda adalah di Puskesmas Pamotan
kecemasan itu meliputi khawatir Kabupaten Rembang dilaksanakan
terhadap efek imunisasi, ragu atau pada bulan Juli-Agustus 2018.
bimbang untuk mengimunisasikan Populasi yang digunakan dalam
balitanya, kurang percaya diri, penelitian ini adalah ibu-ibu yang
mudah tersinggung sama melakukan imunisasi pada balitanya
pembicaraan orang lain, dan di Puskesmas Pamotan Kabupaten
perkataan sering diulang-ulang saat Rembang bulan Januari-Maret 2018
diwawancarai. Tanda gejala sebanyak 93 balita. Tehnik
kecemasan yang dialami tanda pengambilan sampel yang digunakan
kecemasan seperti gelisah, takut dalam penelitian adalah dengan Non
akan pikiran sendiri, merasa tegang, Probability dengan metode
sukar masuk tidur, jantung berdebar- Accidental Sampling, sedangkan
debar, kepala pusing, tidak tenang, jumlah sampel yang di teliti sesuai
dan tangan mulai dingin. Kecemasan dengan rancangan penelitian ini
ibu balita dikarenakan pengalaman adalah 47 responden menggunakan
pemberian imunisasi DPT rumus Arikunto 2010.
menyebabkan anaknya sulit tidur, Instrumen penelitian yang
rewel, demam, tidak mau minum digunakan adalah lembar Kuesioner
ASI, kemerahan di tempat suntikan HARS-A yang sudah baku. analisa
yang berubah menjadi pustule, univariat digunakan untuk
kemudian pecah menjadi luka dan menggambarkan karakteristik
meninggalkan bekas. Pada tanda masing-masing variabel yang diteliti.
gejala yang di tunjukan ada Analisis data bivariat yang
perbedaan pada ibu yang mengalami digunakan adalah uji statstik Rank
kecemasan anak pada DPT 1 Spearman untuk mengetahui
kecemasan berat, DPT 2 kecemasan hubungan anatara 2 variabel.
sedang, dan DPT 3 kecemasan
ringan. Berdasarkan fenomena yang HASIL PENELITIAN
ada peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang hubungan Karakeristik Responden Umur ibu
pemberian imunisasi DPT dengan dan Pendidikan
tingkat kecemasan ibu dengan balita Tabel 4.1
di Puskesmas Pamotan Kabupaten Distribusi Frekuensi Responden
Rembang. Berdasarkan Umur Ibu,
Pendidikan
METODOLOGI PENELITIAN variabel frekuensi presentasi
Umur ibu 21-25 33 70.2
Penelitian ini merupakan tahun
kuantitatif dengan pendekatan Cross 26-30 13 27.7
tahun
Sectional. Lokasi penelitian ini 31-35 1 21.1
tahun 18 responden dengan persentasi
pendidikan SD 18 38.3
SMP 12 25.5
(38.3%), dan DPT 3 sebanyak 10
SMA 14 29.8responden dengan persentasi
Sarjana 3 6.4 (21.3%).
Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui 2. Tingkat Kecemasan pada Ibu di
dari data distribusi frekuensi terlihat Puskesmas Pamotan Kabupaten
bahwa usia responden menunjukkan Rembang
sebagian besar responden berusia 21-
25 tahun sebanyak 33 responden Tabel 3
dengan persentasi (70.2%). Tingkat Distribusi Frekuensi
pendidikan responden menunjukkan Responden Berdasarkan Tingkat
sebagian besar responden Kecemasan Pada Ibu
berpendidikan SD yaitU sebesar 18
No SkalaHARS- Frekuensi presentasi
responden dengan persentasi A
(38.3%). 1. Kecemasan 8 17.0
ringan
ANALISA UNIVARIAT 2. Kecemasan 20 42.6
sedang
3. Kecemasan 19 40.4
1. Pemberian Imunisasi DPT 1, 2, berat
dan 3 di Puskesmas Pamotan Total 47 100.0
Kabupaten Rembang
Tabel 2
Berdasarkan tabel 3 menunjukkan
Distribusi Frekuensi Berdasarkan
Tingkat Kecemasan yang dialami
pemberian Imunisasi DPT 1, 2,
pada Ibu sebagian besar responden
dan 3
mengalami Kecemasan sedang
No Imunisasi frekuensi Presentasi
DPT
sebanyak 20 responden dengan
persentasi (42.6%). Kecemasan berat
1. DPT 1 18 38.3 sebanyak 19 responden dengan
2 DPT 2 19 40.4 persentasi (40.4%). Kecemasan
3 DPT 3 10 21.3 ringan sebanyak 8 responden dengan
Total 47 100.0 persentasi (17.0%).

3. Hubungan Pemberian Imunisasi


Berdasarkan tabel 2 menunjukkan
DPT dengan Tingkat Kecemasan
pada saat Pemberian Imunisasi bulan
Ibu dengan Balita di Puskesmas
Juli-Agustus yang melakukan
Pamotan Kabupaten Rembang
Imunisasi DPT sebanyak 47
responden, sebagian besar responden
melakukan imunisasi DPT 2
sebanyak 19 responden dengan
persentasi (40.4%), DPT 1 sebanyak
Tabel 4
Hubungan Pemberian Imunisasi DPT dengan Tingkat Kecemasan Ibu
dengan Balita di Puskesmas Pamotan Kabupaten Rembang Bulan Juli-
Agustus
n=47
HARS – A
DPT K ring K sed K ber Total Rho P Value
F % F % F % F %
DPT 1 7 87.5 8 40.0 3 15.8 18 38.3
DPT 2 1 12.5 7 35.0 11 57.9 19 40.4 0.427 0.003
DPT 3 0 0 5 25.0 5 26.3 10 21.3
Total 8 17.0 20 42.6 19 40.4 47 100

Dari tabel 4 dapat diketahui bahwa


dari 47 responden yang melakukan Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu
Imunisasi DPT, pada imunisasi DPT dengan Balita di Puskesmas Pamotan
1 sebagian besar responden Kabupaten Rembang. Berdasarkan
mengalami kecemasan sedang tabel 4.4 diperoleh nilai koefisien
sebanyak 8 responden dengan korelasi sebesar 0.427 dengan taraf
presentasi (40.0%), pada DPT 2 signifikasi 0.05, dapat disimpulkan
sebagian besar responden mengalami bahwa p (Rho) 0.427 mempunyai
kecemasan berat sebanyak 11 hubungan dengan tingkat keeratan
responden dengan presentasi sedang (0.400-0.599).
(57.9%), dan imunisasi DPT 3
sebagian besar responden mengalami PEMBAHASAN
kecemasan berat sebanyak 5
responden dengan presentasi 1. Umur Ibu Berdasarkan hasil
(26.3%). penelitian diketahui 33 orang
Berdasarkan analisis statistik dengan (70.2%) berumur 21-25 tahun.
menggunakan Uji Rank Spearman Menurut Nursalam (2013),
SPSS versi 24, didapatkan nilai p semakin tua usia seseorang,
value = 0.003 dengan taraf maka semakin konstruktif
signifikasi 0.05, maka apabila p dalam menerima informasi
value < 0.05 dapat disimpulkan H0 yang didapat, dan semakin
ditolak dan Ha diterima, sehingga banyak pengetahuan yang
dapat dikatakan bahwa ada hubungan dimiliki. Jadi semakin tua usia
antara Pemberian Imunisasi DPT seseorang, maka semakin
banyak pengelaman dan
pengetahuan yang dimiliki,
sehingga tingkat kecemasan berusia 20-35 tahun. Semua ini
yang dihadapi akan semakin disebabkan karena mereka telah
rendah. Usia sangat mempunyai pengetahuan pada
menentukan tingkat kecemasan anak sebelumnya sehingga
juga, dikarenakan pada usia mereka telah memiliki
dewasa atau perkembangan pengetahuan dan pengalaman
kognitif pada fase pertama ini yang lebih banyak
adalah menggambarkan dibandingkan dengan ibu yang
peningkatan efisiensi dalam berusia lebih muda dan
perolehan informasi yang baru. mengalami kecemasan
Sebagai contoh, pada masa dikarenakan usia mereka masih
dewasa awal terdapat perubahan dalam tergolong usia muda.
dari mencari pengetahuan
menuju menerapkan 2. Pendidikan Berdasarkan hasil
pengetahuan, menerapkan apa penelitian diketahui yang
yang sudah diketahui, mempunyai tingkat pendidikan
khususnya dalam hal penentuan paling banyak yaitu SD
karir dan mempersiapkan diri sebanyak 18 orang (66.0%).
untuk membangun sebuah Semakin tinggi pendidikan
keluarga yang baru. Jadi usia seseorang maka diharapkan dan
mempengaruhi psikologi keterampilan akan semakin
seseorang. meningkat. Pendidikan
Menurut Wawan dan Dewi dianggap memiliki peran
(2010), semakin cukup umur, penting dalam menentukan
tingkat kematangan dan kualitas manusianya, lewat
kekuatan seseorang akan lebih pendidikan manusia dianggap
matang dalam berfikir dan akan memperoleh pengetahuan,
bekerja. Seseorang yang implikasinya, semakin tinggi
mempunyai umur lebih muda pendidikan hidup manusia akan
ternyata lebih mudah semakin berkualitas (Hurlock,
mengalami gangguan akibat 2012).
kecemasan dari pada seseorang Menurut penelitian ini sejalan
yang lebih tua, tetapi ada juga dengan penelitian yang
yang berpendapat sebaliknya. dilakukan oleh Muhammad
Hal ini sejalan dengan Atho’illah (2014), bahwa
penelitian Ignawati (2014) pendidikan tingkat Kecemasan
bahwa responden yang pada ibu saat diberikan
memiliki umur 20-30 tahun dan Imunisasi DPT banyak
mengalami kecemasan ringan responden yang berpendidikan
sampai sedang adalah ibu yang SD sebanyak 13 orang
(37.14%). DI Posyandu Mawar p Value= 0.003<0.05, maka
Desa Patuguran Kecamatan dapat disimpulkan H0 ditolak
Rejoso Kabupaten Pasuruan. dan Ha diterima artinya ada
Hal ini juga sejalan dengan Hubungan Pemberian Imunisasi
penelitian Ani dan Susilowati DPT terhadap Tingkat
(2017) bahwa pendidikan Kecemasan Ibu dengan Balita
sangat mempengaruhi tingkat di Puskesmas Pamotan
pengetahuan ibu tentang Kabupaten Rembang. Hal ini
imunisasi. Ibu yang mempunyai menunjukkan bahwa ada
tingkat pengetahuan SMP maka pengaruh yang signifikan
tingkat pengetahuannya akan anatara Pemberian Imunisasi
lebih baik dari pada ibu yang DPT terhadap Tingkat
memiliki tingkat pendidikan Kecemasan Ibu dengan Balita
SD. Pendidikan ibu di Puskesmas Pamotan
mempengaruhi tingkat Kabupaten Rembang.
pengetahuan semakin tinggi Dapat diketahui dari 47
tingkat pendidikan ibu maka responden, menunjukkan bahwa
semakin pula banyak informasi responden yang melakukan
yang diperoleh. Pengetahuan Imunisasi DPT 1 tingkat
ibu tentang imunisasi tersebut kecemasan ringan sebanyak 7
bisa diperoleh baik dari orang (87.5%), kecemasan
pendidikan formal maupun non sedang sebanyak 8 orang
formal. Sehingga ibu yang (40.0%), kecemasan berat
menerima informasi lebih sebanyak 3 orang (15.8%).
banyak akan mengurangi rasa Imunisasi DPT 2 tingkat
cemas. kecemasan ringan sebanyak 1
3. Hubungan Pemberian orang (12.5%), kecemasan
Imunisasi DPT dengan sedang sebanyak 7 orang
Tingkat Kecemasan Ibu (3.0%), kecemasan berat
dengan Balita di Puskesmas sebanyak 11 orang (57.9%).
Pamotan Kabupaten Imunisasi DPT 3 tingkat
Rembang kecemasan ringan tidak ada,
kecemasan sedang sebanyak 5
Berdasarkan analisa bivariat orang (25.0%), kecemasan berat
Pemberian Imunisasi DPT sebanyak 5 orang (26.3%). Dari
dengan Tingkat Kecemasan Ibu data diatas didapatkan pada
dengan Balita di Puskesmas pemberian imunisasi DPT 2
Pamotan Kabupaten Rembang. tingkat kecemasan paling tinggi
Hasil uji Rank Spearman pada kecemasan berat sebanyak
dengan SPSS versi 24 diperoleh 11 responden dikarnakan pada
pemberian imunisasi DPT 1 hasil p value (0.043) <0.05
responden mengalami maka terdapat hubungan antara
mengalaman yang buruk Pemberian Imunisasi DPT
kemungkinan ibu untuk terhadap Tingkat Kecemasan
mengingat atau mengulang Ibu, dengan penelitian yang
kembali pengalaman yang berjudul faktor-faktor yang
diperoleh sebelumnya. sehingga mempengaruhi tingkat
pada pemberian imunisasi DPT kecemasan ibu sebelum
2 tingkat kecemasanya pemberian imunisasi DPT pada
meningkat. balita. Faktor-faktor yang
Menurut issu dan trend yang mempengaruhi kecemasan
berkembang di masyarakat antara lain pengetahuan
penyebaran penyakit infeksi merupakan suatu hal yang
masih menjadi bagian sangat dibutuhkan dalam
kesehatan masyarakat hingga rangka perubahan pola pikir hal
saat ini berbagai upaya ini terkait dengan lingkungan
dilakukan baik dengan dimana mereka berada. Selain
intervensi pengobatan maupun itu keterpararan dengan media
dengan upaya promotif dan komunikasi akan
preventif. Salah satu langkah mempengaruhi kadar
preventif yang penting adalah pengetahuan.
imunisasi. Hingga kini Penelitian yang dilakukan oleh
imunisasi masih menjadi Maria Haryanti (2018) tentang
andalan dalam mengendalikan Hubungan Kecemasan Ibu
penyebaran berbagai penyakit Tentang Efek Samping
infeksi, khususnya penyakit Imunisasi DPT Dengan
yang banyak menjangkit anak- Pemberian Imunisasi DPT yang
anak dan balita. Timbulnya dilakukan di Puskesmas
kejadian pasca imunisasi seperti Rantang Medan didapatkan
peradangan pada daerah hasil p value (0.000)< 0.05
suntikan, panas pada anak maka H0 ditolak dan Ha
sehingga ibu merasa cemas dan diterima, maka terdapat ada
takut untuk memberikan hubungan Kecemasan Ibu
imunisasi pada anaknya tentang Efek Samping
(Ignawati, 2014). Imunisasi DPT dengan
Berdasarkan penelitian yang Pemberian Imunisasi DPT.
dilakukan oleh Hayana, dkk Oleh sebab itu perlunya
(2013) yang dilakukan di penjelasan pada ibu balita pada
Puskesmas Samataring saat pengisian KIA agar
Kabupaten Sinjai didapatkan memberikan wawasan ibu
tentang imunisasi. Ada juga ibu balita saat akan diberikan
beberapa dari sebagian ibu yang imunisasi, agar ibu tidak
belum mengetahui efek cemas.
samping dari pemberian 3. Bagi Peneliti selanjutnya
imunisasi. Kurangnya Dapat meningkatkan
pengetahuan ibu terhadap efek pengetahuan wawasan serta
samping dapat menyebabkan informasi tentang hubungan
kecemasan dan kekhawatiran pemberian imunisasi DPT
ibu terhadap kondisi kesehatan terhadap tingkat kecemasan
balitanya pasca imunisasi. ibu dengan balita sebagai
bahan referensi untuk
KESIMPULAN mengembangkan penelitian
Berdasarkan Hubungan dan kajian ilmiah mahasiswa
pemberian imunisasi DPT dan bisa menggunakan
dengan tingkat kecemasan ibu metode yang berbeda.
dengan balita di Puskesmas 4. Bagi Institusi Diharapkan
Pamotan Kabupaten Rembang hasil penelitian ini sebagai
di dapatkan hasil p value tambahan pembelajaran pada
(0.003) < 0.05 maka dapat keperawatan di bidang jiwa.
disimpulkan ada hubungan 5. Bagi Ilmu Keperawatan Hasil
antar pemberian imunisasi DPT penelitian ini dapat dijadikan
dengan tingkat kecemasan ibu masukan untuk
dengan balita di Puskesmas mengembangkan ilmu
Pamotan Kabupaten Rembang. keperawatan khususnya pada
ibu yang mengalami
SARAN kecemasan sedang.

1. Bagi Masyarakat
DAFTAR PUSTAKA
Diharapkan dapat
mengurangi kecemasan ibu
Ani dan Susilowati. (2017).
saat pemberian imunisasi
Hubungan Antara
DPT di Puskesmas Pamotan
Tingkat
Kabupaten Rembang
Pengetahuan Ibu
2. Bagi Tenaga Kesehatan Hasil
Tentang Imunisasi
penelitian ini meunjukkan
Polio Dengan
ada hubungan pemberian
Tingkat Kecemasan
imunisasi DPT terhadap
Pasca Imunisasi
tingkat kecemasan ibu
Polio Pada
dengan balita. Tenaga
Anaknya Di
kesehatan dapat memberikan
Posyandu
pendidikan kesehatan kepada
Margasari Samping Imunisasi
Tasikmalaya. BCG. Diakses pada
Arikunto, Suharsimi. (2010). tanggal 30 Mei
Prosedur Maria Haryanti. (2018).
Penelitian Suatu Hubungan
Pendekatan Kecemasan Ibu
Praktik. Jakarta : tentang Efek
Rineka Cipta. Samping Imunisasi
Aziz, Alimul. (2012). DPT dengan
Pengantar Ilmu Pemberian
Kesehatan Anak Imunisasi DPT di
Untuk Pendidikan Puskesmas
Kebidanan. Jakarta Rantang Medan
: Salemba Medika. Muhammad, Atho’illah.
Hanum. (2010). Tumbuh (2014). Sikap Ibu
Kembang Status Terhadap Demam
Gizi, Dan Pada Bayi Paska
Imunisasi Dasar Imunisasi DPT di
Pada Balita. Posyandu
Yogyakarta : Nuha Mawar.diakses
Meddika. pada tanggal 20
Hayana, dkk. (2013). Febuari
Hubungan Nursalam. (2013). Konsep
Pemberian dan Penerapan
Imunisasi DPT Metodelogi Ilmu
terhadap Tingkat Keperawatan
Kecemasan Ibu di Pedoman Skripsi,
Puskesmas Tesis, dan
Samataring Instrumen
Kabupaten Sinjai. Penelitian
Hurlock, E. B. (2012). Keperawatan.
Psikologi Jakarta : Salemba
Perkembangan Medika
Suatu Pendekatan WHO. (2012). Prevalensi
Sepanjang Rentang Imunisasi.
Kedidupan. Jakarta www.WHO.Int/Va
: Erlangga ccinesAccess/Vac
Ignawati May. (2014). man/VVM/vvmmai
Tingkat Kecemasan npage.Htm
Ibu Tetang Efek

Anda mungkin juga menyukai