• UMI SOFIYYATI D500170068 • Volumetri adalah analisa yang didasarkan pada pengukuran volume dalam pelaksanaan analisanya. • Analisa volumetri adalah analisa kuantitatif dimana kadar dan komposisi dari sampel ditetapkan berdasarkan volume pereaksi (volume diketahui) yang ditambahkan ke dalam larutan zat uji, hingga komponen yang ditetapkan bereaksi secara kuantitatif dengan pereaksi tersebut. Proses diatas dikenal dengan titrasi. Prinsip Kerja Mengukur volume larutan adalah jauh lebih cepat dibandingkan dengan menimbang berat suatu zat secara gravimetri. Dengan akurasi yang sama, analisis volumetri memungkinkan suatu zat yang dianalisis (analit) bereaksi dengan zat lain yang konsentrasinya telah diketahui (titran) dan dialirkan melalui buret dalam bentuk larutan. Konsentrasi larutan analit kemudian ditentukan secara kuantitatif. Proses diatas dikenal dengan proses titrasi. Oleh karena itu, analisa volumetri disebut juga analisa titrimetri. Secara umum, reaksi dasar antara komponen analit dengan titran dinyatakan melalui persamaan : aA + tT → Produk ‘a’ merupakan jumlah mol analit (A) yang bereaksi secara stoikiometri dengan ‘t’ mol titran (T). Keadaan dimana volume titran yang ditambahkan tepat sama dengan volume yang diperlukan oleh analit untuk bereaksi sempurna disebut sebagai titik ekivalen. Pencapaian titik ekivalen umumnya ditandai oleh perubahan warna zat tertentu yang sengaja dimasukkan ke dalam larutan analit, yang dikenal sebagai indikator. Perubahan warna indikator terjadi bila telah tercapai titik akhir titrasi, yaitu keadaan dimana semua analit telah bereaksi dengan titran. Secara sederhana, konsep analisa titrimetri didefenisikan sebagai suatu teknik analisa kuantitatif yang didasarkan pada prinsip stoikiometri reaksi kimia. Labu takar biasanya digunakan untuk pembuatan larutan dengan kadar tertentu. • Cara kerja : Masukkan senyawa padat tertentu yang ditimbang seksama dan secara kuantitatif ke dalam beaker glass. Larutkan dalam air atau pelarut yang sesuai dengan jumlah tertentu sampai senyawa tadi larut dan dimasukkan secara kuantitatif ke dalam labu takar dengan bantuan batang pengaduk, corong glass dan botol pencuci • Sebelum digunakan bilas dulu pipet 2 – 3 kali dengan sedikit larutan yang akan dipipet, setiap kali membilas basahkan seluruh bagian dalam pipet sebelum larutan dikeluarkan • Hisap cairan ke dalam pipet sampai di atas garis miniskus, tutup ujung atas pipet dengan ujung jari telunjuk • Angkat pipet dari larutan dan seka hati – hati bagian luar pipet hingga bersih dari cairan yang menempel • Pegang pipet tegak lurus dan tanda miniskus terletak setinggi mata, lepaskan hati – hati tekanan pada jari sehingga cairan mulai menetes dan cairan tepat berada di miniskus. • Alirkan cairan ke dalam erlenmeyer dengan cara menyentuhkan ujung pipet pada dinding erlenmeyer dengan membentuk sudut 60 o . Alirkan perlahan sampai semua cairan keluar, tunggu beberapa saat lalu angkat pipet. • Sedikit cairan yang masih ada pada ujung pipet jangan ditiup keluar untuk ditambahkan pada cairan dalam bejana penerima sebab adanya sedikit cairan itu sudah diperhitungkan dalam peneraan pipet • Periksa kran buret apakah telah dilumuri lapisan pelicin sebelum digunakan • Bilas buret dengan sedikit larutan yang hendak diisikan lebih kurang 5 ml setiap pembilasan dan biarkan buret terbilas seluruhnya, keluarkan cairan dan lakukan beberapa kali • Isi buret dengan larutan hingga sedikit di atas tanda nol, buka kran buret agar semua ujungnya terisi dan gelembung udara terdesak keluar sementara mata sejajar dengan titik nol, keluarkan cairan perlahan sampai dasar miniskus tepat tanda nol • Hilangkan tetesan pada ujung buret dengan menyentuhkan pada bagian luar gelas • Buret siap digunakan untuk mentitrasi • Gelas ukur ada yang bertutup gelas dan ada yang tidak bertutup, gelas ukur bertutup digunakan untuk mengukur cairan yang mengeluarkan uap misalnya asam klorida pekat. • Gelas ukur terdapat dengan berbagai kapasitas dari 5 ml sampai 2 L. Gelas ukur digunakan untuk mengukur volume cairan secara kasar.