Anda di halaman 1dari 6

Analisis Laporan Keuangan

Bab 3: Analisis Aktivitas Pendanaan

Dosen Pengampu: Dr. Sriyono, M.Si., Ak., CA.

Azka Mufida
142160046

EA-B
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Yogyakarta
2018
ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN

PENDAHULUAN
Liabilitas merupakan kewajiban pendanaan yang membutuhkan pembayaran uang, jasa, atau
asset lainnya di masa depan.
Kewajiban pendanaan merupakan seluruh bentuk pendanaan kredit seperti wesel bayar jangka
panjang dan obligasi, pinjaman jangka pendek, dan sewa.
Kewajiban operasi merupakan kewajiban yang timbul dari operasi seperti kreditor
perdagangan, kredit yang ditangguhkan, dan kewajiban pensiun.
Ekuitas merupakan klaim pemilik atas asset bersih perusahaan.

PENDANAAN UTANG
 Utang publik yaitu perusahaan meminjam secara langsung dari para investor dengan
menerbitkan efek seperti obligasi.
 Utang swasta yaitu perusahaan meminjam dari lembaga keuangan seperti bank.
 Utang jangka panjang yaitu utang dengan jangka waktu lebih dari satu tahun. Cotohnya
obligasi, debenture, dan wesel.
 Utang jangka pendek merupakan kewajiban yang pelunasannya memerlukan penggunaan asset
lancar atau munculnya kewajiban lancar lainnya. Terdapat dua jenis kewajiban lancar.

Akuntansi Utang

Mekanisme Akuntansi Utang


 Nilai nominal: merujuk pada jumlah yang dijanjikan perusahaan untuk pemberi pinjaman.
 Suku bunga efektif: tingkat bunga yang diberikan pasar saat obligasi diterbitkan.
 Nilai wajar: nilai sekarang dari obligasi yang didiskontokan pada suku bunga saat ini
dibandingkan dengan saat penerbitan.

Perlakuan Akuntansi
1. Utang jangka panjang selalu dilaporkan pada laporan posisi keuangan sebesar nilai sekarang,
bukan sebesar nilai nominal.
2. Laporan laba rugi akan mencerminkan beban bunga dan tidak melakukan pembayaran kupon.
3. Pembayaran kupon merupakan arus kas keluar yang mengurangi arus kas dari aktivitas operasi.
4. Amortisasi diskonto obligasi akan ditambahkan pada nilai tercatat obligasi sehingga nilai
tercatat obligasi saat ini mencerminkan nilai sekarang yang terbaru.

Pengungkapan Terkait Utang


Utang jangka panjang (dan pendek) dilaporkan pada catatan atas laporan keuangan.

SEWA
Sewa (lease) merupakan perjanjian kontraktual antara pemilik (leasor) dan penyewa (lease).
Perjanjian tersebut memberi hak kepada lease untuk menggunakan aset yang di miliki leasor selama
masa sewa. Sebagai balasannya lease membayar sewa yang disebut pembayaran sewa minimum lease
payment.
Ada dua jenis sewa yaitu:
 Sewa pendanaan: lessor mencatat sewa sebagai penjualan dan transaksi pendanaan.
 Jika di klasifikasikan sebagai sewa guna usaha ini baik aset yang disewakan maupun kewajiban
sewa diakui dalam neraca, sewa lainnya di catat seabagi sewa operasi.

Akuntansi Pelaporan Sewa

Klasifikasi dan Pelaporan Sewa


Klasifikasi lease dan mencatat sewa sebagai capital lease jika pada saat terjadinya memenuhi
salah satu dari keempat kriteria berikut:
 Terdapat transfer kepemilikan aset kepada lease pada akhir masa sewa.
 Terdapat opsi untuk membeli aset pada harga murah.
 Masa sewa 75% atau lebih dari estimasi umur ekonomi aset.
 Nilai sekarang pembayaran sewa minimum lainnya sebesar 90% atau lebih dari nilai wajar aset
dikurangi dengan kredit pajak investasi yang dikurangi oleh lessor.
 Sewa dapat di klasifikasikan sebagai operating lease jika tidak ada satupun kriteria tersebut
terpenuhi.

Akuntansi Sewa - Sebuah Ilustrasi


Bagian membandingkan dampak akuntansi sewa sebagai capital lease, secara khusus kita dapat
melihat dampaknya pada laporan laba rugi maupun neraca lease.

Pengungkapan Sewa
Aturan akuntansi mensyaratkan perusahaan dengan kapital lease untuk melaporkan aset sewa
maupun kewajiban sewa dalam neraca. Terlebih lagi perusahaan harus mengungkapkan komitmen sewa
di masa depan untuk kapital lease dan operator lease di tingkat pembatalan.

Analisis Sewa
Bagian ini melihat dampak operating lease dan kapital lease terhadap laporan keuangan. Bagian
ini memberikan bagian yang spesifik tentang bagaimana menyesuaikan laporan keuangan untuk
operator lease dan di catat sebagai capital lease.

Dampak operating lease


 Operating lease menyajikan kewajiban lebih rendah dari seharusnya dengan tidak menyajikan
pendanaan sewa dalam neraca.
 Operating lease menyajikan aset lebih rendah dari seharusnya
 Operating lease menunda pengakuan bebandi bandingkan dengan cpital lease
 Operating lease menyajikan kewajiban lancar lebih rendah dari seharusnya dengan tidak
menyajikan porsi pembayaran pokok yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun dalam neraca.
 Operator lease memasukkan bunga dalam beban sewa

Konversi Sewa Operasi Menjadi Sewa Pembiayaan


1. Menilai apakah klasifikasi operating lease dapat diterima.
2. Untuk mengkonversi operating lease kita memerlukan estimasi nilai sekarang kewajiban
operating lease.
3. Menghitung nilai aset sewa.
4. Mengestimasi dampak reklasifikasi sewa pada laba yang dilaporkan.
KONTIGENSI DAN KOMITMEN KONTIJENSI

Kontinjensi
Kontijensi merupakan keuntungan dan kerugian pontensial yang penyelesaiannya bergantung
pada satu atau lebih peristiwa dimasa depan.
Kerugian kontijensi disebut kewajiabn kontijen/bersyarat merupakan klaim potensial atas
sumber daya perusahaan.
Kewajiban kontijen timbul dari perkara hukum, ancaman pengambil alihan, penagihan piutang,
klain atas garansi produk atau kerusakan produk, garansi kinerja perhitungan pajak, resiko yang di
asuransikan sendiri dan kerugian properti akibat bencana.

Analisis Kewajiban Kontijen


Kewajiaban kontijen yang dilaporkan seperti garansi jasa dan jamianan merupakan estimasi
keakuaratan analisis kita atas kewajiban tergantung pada keakuratan estimasi tersebut, yang sering kali
didasarkan pada pengalaman masa lalu perusahaan atau harapan dimasa depan. Pengungkapan
kontijensi umumnya meliputi:
 Deskripsi kewajiaban kontijen dan tingkat resiko
 Jumlah kontijensi pontesial dan bagaimana partisipasi pihak lain di perlakukan dalam
penentuan resiko.
 Pembebanan estimasi kerugian kontijen ,jika ada

Komitmen
Komitmen merupakan klaim potensial atas sumberdaya perusahaan berdasarkan kinerja di
masa depan sesuai kontrak komitmen tidak di akui dalam laporan keuangan karena peristiwa seperti ini
di panadang kontak atau penerbit pesanan pembelian bukan merupakan transaksi yang lengkap. Semua
komitmen memerlukan pengungkapan faktor-faktor penting atas kewajiban komitmen termasuk
jumlah, kondisi, dan waktu.

PEMBIAYAAN OFF-BALANCE SHEET


Pendanaan di luar neraca (off-balence-sheet fianancing) adalah tidak tercatatnya kewajiban
pendanaan tertentu, transaksi yang memenuhi pengertian ini seperti operating lease tidak dapat
dibedaka dengan capital lease. Selain sewa terdapat rancangan pendanaan diluar neraca lainnya muali
dari yang sederhana hingga yang kompleks, rancangan ini merupakan berbagai dari tatanan yang selalu
berubah ,dimana saat ketentuan akuntansi atas transaksi di luar pendanaan neraca di terapkan untuk
mencerminkan kewajiban diciptakan transaksi baru yang inovatif untuk menggantinya.

Contoh Pendanaan Diluar Neraca


Contoh rancangan ini adalah purchase agreement dan trought-put agreement dimana
perusahaan sepakat untuk membeli barang dengan jumlah tertentu melalui fasilitas pemrosesan, atau
take-or-pay agreement dimana perusahaan memberikan jaminan untuk membayar sejumlah barang
diperlukan atau tidak.

Entitas bertujan Khusus


Entitas bertujuan khusus atau EBK (special purpose entitas – SPE), yang sekarang menjadi
buruk citranya setelah bangkrutnya Enron telah menjadi mekanisme pandanaan yang sah setelah lebih
dari dua dekade dan menjadi dua bagian yang tak terpisahkan dari keuangan perusahaan saat ini.
EKUITAS PEMEGANG SAHAM
Ekuitas mengacu pada pendanaan oleh pemilik (pemegang saham) perusahaan. Ekuitas
dipandang klaim pemilik atas aset bersih perusahaan. Klaim pemegang sekuritas ekuitas umumnya
berada di bawah kreditor, yang berarti klaim kreditor dipenuhi terlebih dahulu. Analisis atas ekuitas
harus mempertimbangkan pengukuran dan pelaporan standar ekuitas pemegang saham. Analisis
tersebut meliputi:
 Mengklasifikasikan dan memisahkan sumber utama pendanaan ekuitas.
 Mempelajari hak untuk kelompok-kelompok pemegang saham dan prioritas mereka dalam
likuidasi.
 Mengevaluasi pembatasan hukum untuk distribusi ekuitas.
 Menelaah kontrak, ketentuan hukum, dan pembatasan-pembatasan lainnya atas distribusi saldo
laba.
 Menilai ketentuan dan provisi sekuritas yang dapat di konversi, opsi saham, dan kesepakatan
lainnya yang berpotensi menerbitkan saham.

Modal Saham

Pelaporan Modal Saham


Pelaporan modal saham meliputi penjelasan atas perubahan jumlah lembar modal. Alasan
perubahan modal saham terpisah menurut kenaikan dan penurunan.
Sumber kenaikan modal saham yang beredar:
 Penerbitan saham
 Konversi hutang dan saaham preferen
 Penerbitan deviden saham dan pemecahhan saham
 Penerbiatan saham dalam akuisisi merger
 Penerbitan untuk akuisisi dan waran
Sumber penurunan saham yang beredar:
 Pembelian dan penghentian saham
 Pembelian kembali saham
 Pemecahan saham terbalik

Modal disetor merupakan total pendanaan yang diterima dari pemegang saham sebagai
pembayaran modal saham. Modal disetor dibagi mejadi dua bagian yaitu untuk modal saham nominal
dan sisanya dilaporkan sebagai kelebihan modal disetor/modal di setor atas nilai nominal saham
diperoleh kembali merupakan saham-saham perusahaan yang dibeli kembali setelah sebelumnya
diterbitkan dan di bayar penuh.

Klasifikasi Modal Saham


Modal saham (capital stock) merupakan saham yang diterbitkan kepada pemegang ekuitas
sebagai pembayaraan aset dan jasa.
Saham preferen merupakan kelompok khusus saham yang memiliki fitur yang tidak dimikili
oleh saham biasa. Ciri-ciri umum saham preferen yaitu:
 Prioritas atas distribusi deviden termasuk hak partisipasi dan deviden komulatif.
 Prioritas atas likuidasi terutama penting karena selisih antara nilai nominal dan nilai lukuidasi
saham preferen bisa besar .
 Tidak memiliki hak suara-yang dapat berubah karena perubahan hal-hal seperti deviden yang
tidak dibayarkan.
 Harga pembeli kembali biasanya untuk melindungi pemegang saham preferen dari pembelian
kembali yang terlalu awal.

Saham biasa (common stock) merupakan keloompok saham yang mencerminkan hak
kepemilikan serta memiliki resiko tinggi dan pemgembalian tinggi atas kinerja perusahaan.

Analisis Modal Saham


Akun-akun dalam ekuitas pemengang saham umumnya tidak mempengaruhi penentuan laba,
sehingga tidak banyak mempengaruhi analisis laba. Informasi yang lebih relevan bagi analisis adalah
komposisi pos modal dan pembatasan-pembatsaan yang berlaku. Komposisi ekuitas penting
karena dapat mempengaruhi hak sisa atas saha biasa, serta hak dan resiko atas pengembalian bagi
investor ekuitas.

Saldo Laba
Saldo laba (retained earning) merupakan modal yang dihasilkan sebuah perusahaan.akunsaldo
laba mencerminakan akumulasi laba atau rugi yang tidak dibagikan sejakberdirinya perusahaan.

Dividen Tunai dan Dividen Saham


Deviden tunai merupakan distribusi kas kepada pemegang saham. Deviden ini merupakan
deviden umum dan saat diumukan menjadi kewajiban bagi perusahaan. Jenis deviden yang lain ialah
deviden non-tunai atau deviden properti, deviden ini terutang dalam bentuk barang atau bentuk saham
perusahaan lain.
Deviden saham adalah distribusi saham perusahaan itu sendiri kepada pemegang saham secara
proposional, deviden ini menggambarkan kapitalisasi saham secara permanen, pemegang saham
menerima saldo laba ke akun modal.

Spin-off dan Split-off


Pembagian anak perusahaan pemegang saham dapat mengambil satu dari dua bentuk berikut:
 Spin-off yaitu distribusi saham anak perusahaan kepada pemegang saham sebagai deviden
aset(investasi dalam anak perusahaan ) dikurangi sebagai saldo laba
 Split-off yaitu pertukaran saham anak perusahaan yang dimiliki oleh para pemegang saham ,aset
(investasi anak perusahaan) dikurangi dan saham yang diterima daripemegang saham di
perlakukan sebagian saham yang di tarik kembali.

Nilai Buku Per Saham


 Nilai Buku Per Saham: jumlah per lembar saham yang dihasilkan dari likuidasi perusahaan
pada jumlah yang dilaporkan pada laporan posisi keuangan.
 Aplikasi penilaian nilai buku per saham: nilai buku, analisis perusahaan yang terdiri dari asset
likuid, serta analisis obligasi dan saham preferen.

Liabilitas di “Ujung” Ekuitas


 Utang konversi
 Saham preferen yang dapat ditebus
 Hak minoritas

PELAPORAN EKUITAS PEMEGANG SAHAM MENURUT IFRS


Tiga kategori ekuitas pemegang saham: modal yang diterbitkan, cadangan, dan akumulasi
keuntungan/kerugian (saldo laba).

Anda mungkin juga menyukai