Anda di halaman 1dari 5

Learning unit 3 : Endokrin Pada Gangguang Muskuloskletal

Skenario 3

“Ada Apa Dengan Menopause”

1. Shennton line?
Jawab:

Garis shenton adalah garis lengkung yang dimulai pada trokanter yang lebih
rendah, naik ke leher femoral dan menghubungkan dengan garis sepanjang margin bagian
dalam pubis

Sumber: John A. Herring . 2013. Tachdjian's Pediatric Orthopaedics.elsevier health

2. Gejala osteoporosis?
Jawab:
 Terjadinya patah tulang secara tiba-tiba karena traumayang ringan atau tanpa
trauma
 Timbul rasa nyeri hebat sehingga pasien tidak dapat melakukan pergerakan
 Tubuh makin pendek dan bongkok

Sumber: Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia no 1142 tahun 2008. Tentang
pengendalian osteoporosis

3. Terapi/pengobatan pada osteoporosis?


Jawab:
 Estrogen
 kalsium, diperlukan untuk kepadatan tulang
 konsumsi perhari 1.200-1.500 mg (melalui makanan dan suplemen)
 konsumsi vitamin D
 bifosfonat, obat ini menghambat kehilangan jaringan tulang dan beberapa
kasus
 Kmeningkatkan kepadatan tulang
 Kalsitonin
 teriparatide

Sumber: zairin,n.2017.buku ajar gangguan musculoskeletal.jakarta:salemba medika

4. Jelaskan homeostasis tulang!


Jawab:
tulang adalah suatu jaringan dinamis yang tersusun yang tersusun dari tiga jenis
sel yaitu, osteoblas, osteoklas, dan osteosit. Osteoblas membangun tulang dengan
membentuk kolagen tipe 1 dan proteoglikan sebagai matriks tulang atau jaringan osteoid
melalui proses yang disebut osifikasi.osteoblas memegang peranan penting dalam
mengendapkan kalsium dan fosfat kedalam matriks tulang. Osteosit sel sel tulang dewasa
yang bertindak sebagai suatu lintasan pertukaran kimiawi melalui tulang yang padat.
Osteoklas adalah sel sel yang berinti banyak yang memungkinkan mineral dan matriks
tulang diabsorpsi. Osteoklas menjadi sel fagosit yang mempunyai kemampuan mengikis
tulang dengan menghasilkan enzim proteoglikan yang memecahkan matriks dan
melarutkan mineral tulang , sehingga kalsium dan fosfat terlepas kedarah. Dengan fungsi
ini osteoklas dapat memperbaiki tulang bersamadengan osteoblas.

Sumber: zairin,n.2017.buku ajar gangguan musculoskeletal.jakarta:salemba medika

5. Jelaskan masalah-masalah geriatric!


Jawab:
 Gangguan tidur
 Gangguan keseimbangan dan fraktur (osteoporosis)
 Dizzines pada lanjut usia
 Demensia
 Depresi pada usia lanjut
 Penyakit Parkinson
 Imobilisasi pada usia lanjut
 Konstipasi
 Hipertensi pada lanjut usia
 Sindrom derilium

Sumber : aru, w.s.2009.buku ajar ilmu penyakit dalam. Ed 5.jakarta:internapublishing

6. Epideomologi osteoporosis?
Jawab:

Penyakit osteoporosis ini merupakan penyebab patah tulang paling sering pada
pasien wanita yang telah melewati fase menopause dengan rata- rata usia lebih dari 55
tahun. Kejadian osteoporosis cenderung meningkat sesuai umur. Menurut WHO dalam
penelitiannya menyebutkan bahwa sekitar 69% wanita di dunia berisiko terkena
osteoporosis. Pada tahun 2005 Departemen Kesehatan Republik Indonesia (DEPKES RI),
mencatat prevalensi osteoporosis sebesar 10,3%. Ini berarti 2 dari 5 penduduk Indonesia
memiliki risiko untuk terkena osteoporosis. Depkes RI juga mencatat bahwa prevalensi
osteoporosis wanita dengan usia lebih dari 55 tahun memiliki kecenderungan dua kali
lebih besar di bandingkan pria.

Sumber: septiar,c.p.n.2015. karakteristik penderita osteoporosis primer di rumah sakit al-


islam bandung tahun 2014.viewwed on 5 september 2018. from google scholar.co.id

7. Jelaskan menajemen pencegahan dari osteoporosisdan kerapuhan fraktur pada


musculoskeletal?
Jawab:
 .edukasi
 Diet, dewasa muda harus mencapai kepadatan tulang yang normal dengan
mendapatkan cukup kalsium (1000 mg/hari)dalam dietnya( minum susu
atau makan makanan tinggi kalsium seperti ikan salmon)
 Olahraga yang teratur dapat mengurangi patah tulang akibat osteoporosis.
Olahraga yang direkomendasikan seperti jalan kaki, bersepeda, dan
jogging.
 Hindari merokok dan minuman alcohol
 Hhindari mengangkat barang-barang berat
Sumber: aru, w.s.2009.buku ajar ilmu penyakit dalam.jakarta:internapublishing

8. Komplikasi dari osteoporosisdan kerapuhan fraktur pada musculoskeletal?


Jawab:

Osteoporosis dapat mengakibatkan patah tulang, cacat tubuh, bahkan timbul


komplikasi hingga terjadi kematian. Resiko patah tulang akan meningkat seiring
bertambahnya usia

Sumber:lindaswayu,a.etall.2016. Hubungan Asupan Natrium Dengan Kejadian


Osteoporosis Pada Lansia Pasien Rawat Jalan di Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R.
Soeharso Surakarta. viewwed on 5 september 2018. from google scholar.co.id

9. Apakah prognosis dari osteoporosisdan kerapuhan fraktur pada musculoskeletal?


Jawab:

a. Prognosis semakin jelek jika oprasi ditundah hingga lebih dari 3 hari
b. Prognosis pasien fraktur pascaterapi :
 1/3 akan tetap ditempat tidur/ kursi roda
 1/3 secara fungsional terbatas dan memerlukan bantuan
 Hanya 1/3 kembali fungsional secara penuh
Sumber : Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia no 1142 tahun 2008. Tentang
pengendalian osteoporosis

10. Bagaimana cara rujukan untuk pasien osteoporosis ke dokter ahli?


Jawab :
Penemuan kasus dan tatalaksana pasien  penemuan kasus secara aktif dan pasif
(puskesmas)  tatalaksana pasien osteoporosis sesuai standar  system rujukan
osteoporosis (rumah sakit) untuk tindak lanjut penanggulangan dan rehabilitasi
osteoporosis

Sumber: Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia no 1142 tahun 2008. Tentang
pengendalian osteoporosis
LEARNING UNIT 3 : Endokrin pada gangguan muskuloskletal

‘’ Ada apa dengan menopause?”

OLEH :

FAJAR ABUBAKAR SANUSI

N 101 17 018

Kelompok : VI

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TADULAKO

PALU

2017/2018

Anda mungkin juga menyukai