Anda di halaman 1dari 10

Skenario 1

Bercak yang Cepat Muncul dan Cepat Hilang

Seorang wanita berusia 37 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan bercak merah di paha, perut
dan tangan sejak 1 minggu terakhir. Keluhan ini berulang sejak 6 minggu yang lalu. Bercak merah
terasa gatal dan sangat mengganggu karena muncul saat dini hari sehingga pasien tidak bisa tidur.
Awalnya muncul bercak merah tebal di daerah perut di tempat karet celana dalam, kemudian bercak
merah makin lama makin banyak dan hilang sendiri ketika udara mulai hangat sekitar jam 8 pagi.
Kondisi ini sudah berulang beberapa kali namun karena bisa hilang sendiri maka pasien tidak berobat
ke dokter. Riwayat ayah pasien memiliki sakit asma, dan ibu pasien sering bersin jika terkena udara
dingin.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sehat, kesadaran kompos mentis, TD :
110/70 mmHg, nadi 88x/menit, pernapasan 20x/menit, suhu 36,8ºC.

Pemeriksaan kepala/leher dalam batas normal, tidak ditemukan tanda edema bibir dan kelopak
mata. Pemeriksaan jantung dalam batas normal. Pemeriksaan paru tidak didapatkan kelainan.

Pada status lokalis di regio femoralis, abdomen, brachii, antebrachii dextra et sinistra didapatkan
plak eritematous berbatas jelas, bagian sentral terdapat edema, dengan ukuran bervariasi.

Dokter menyatakan bahwa penyakit yang diderita pasien adalah penyakit alergi, kondisi ini
kemungkinan dapat berulang jika ada pencetusnya. Pasien kemudian di beri obat minum dan obat oles.
BAB I

KATA SULIT

1. Plak eritematous
a. Plak : peninggian dari permukaan kulit, kumpulan dari beberapa papul dan nodul yang
menjadi satu. Permukaan rata dan datar. Ukuran lebih dari 1 cm atau 0,5 cm.
b. Eritematous : kemerahan, pelebaran Pembuluh kapiler yang reversible.
2. Bercak
a. Suatu daerah berbatas jelas, lebih dari makula, dan dapat dibedakan dari epidermis
sekitarnya, dari warna atau corak.
3. Asma
a. Inflamasi pada saliuran pernapasan dan penyempitan saluran oernapasan sehingga terjadi
sesak napas.
b. Bisa juga disebut reaksi hipersensitivitas atau bronkokontriksi.
4. Sentral
a. Bagian tengah dari anatomi tubuh.
5. Alergi
a. Kondisi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap sesuatu yang biasanya tidak
berbahaya.
BAB II

RUMUSAN MASALAH

1. Mengapa pada bagian tubuh tertentu muncul plak eritematous?


2. Apakah ada hubungan antara riwayat orang tua dan keluhan pasien?
3. Apakah ada hubungan antara usia dan jenis kelamin pasien?
4. Mengapa bercak gatal pada dini hari dan hilang pada pagi hari?
5. Mengapa bercak merah hilang pada suhu hangat?
6. Mengapa bercak muncul pada karet celana dalam?
7. Mengapa bercak makin lama makin banyak dan hilang sendiri?
8. Mengapa keluhannya berulang?
9. Mengapa dokter memberikan tata laksana seperti yang disebutkan? Obat apa yang diberikan?
10. Apa pemeriksaan penunjang yang diperlukan dokter untuk memperjelas penyakit pasien?
11. Interpretasi pemeriksaan fisik dan statur dermatologis?
12. Apa KIE yang bisa diberikan kepada pasien unutk mencegah timbulnya gejala yang sama?
13. Apa diagnosis kerja dari penyakit tersebut?

BAB III

BRAINSTORMING

1. Mengapa pada bagian tubuh tertentu muncul plak eritematous?


a. Sebelum muncul plak tersebut, terdapat paparan terlebih dahulu yang dapat membentuk
IgE spesifik  terdapat paparan alergen kembali  aktivasi igE spesifik tersebut 
mengikat sel mast  degranulasi sel-sel salah satunya Histamin  dilatasi Pembuluh darah
di bawah kulit yang menyebabkan kemerahan dan juga peningkatan permeabilitas
pembuluh darah menyebabkan bengkak.
b. IgE spesifik yang terdapat dalam darah menyebabkan paparan kembali akan menyebabkan
reaksi kembali.
c. Terkait dengan dermatografi, kalau di perut karena paparan celana dalam karena adanya
tekanan, sedangkan yang pada bagian tangan dan paha karena terpapar dingin.
d. Tekanan  stimulasi sel mast  degranulasi sel mast salah satunya mengeluarkan
histamin.
e. Riwayat keluarga, riwayat keturunan alergi menurun ke kekturunannya, IgE mengalir di
darah.
2. Apakah ada hubungan antara usia dan jenis kelamin pasien?
a. Tidak ada usia spesifik ketika terkena penyakit ini, biasanya dewasa muda karena paparan
yang sering terjadi.
b. Usia 20-40 tahun, 40% pada wanita.
3. Mengapa bercak gatal pada dini hari dan hilang pada pagi hari?
a. Dini hari yang udaranya dingin, menyebabkan bercak timbul. Ketika jam 8 pagi udara
sudah kembali hangat, bercak hilang.
b. Bercak gatal karena adanya peningkatan dilatasi pembuluh darah dan peningkatan
permeabilitas pembuluh darah yang menyebabkan cairan keluar dari pembuluh darah dan
menekan saraf yang dapat menimbulkan sensasi rasa gatal.
4. Mengapa bercak makin lama makin banyak dan hilang sendiri?
a. Dingin dapat meningkatkan pengaruh histamin.
b. Karena gatal yang menimbulkan rasa ingin menggaruk, hilang sendiri karena
temperaturnya sudah tidak dingin kembali.
5. Mengapa dokter memberikan tata laksana seperti yang disebutkan? Obat apa yang diberikan?
a. Obat anti histamin h1anti histamin : loradine
b. Antidepresan siklik
c. Kortikosteroid
d. SRSA (slow reactine subtance anafilaksis)
e. Obar oles : benadril
f. Non farmakologi : dengan menjaga suhu tubuh
6. Apa pemeriksaan penunjang yang diperlukan dokter untuk memperjelas penyakit pasien?
a. Uji provokasi : misal potongan es diletakkan di kulit dan ditunggu 5 menit untuk melihat
hasil.
7. Interpretasi pemeriksaan fisik dan status dermatologis?
a. Pemeriksaan fisik : TD normal turun sedikit, nadi suhu normal, kepala leher normal,
ditemukan plak eritematous pada abdomen brachii, antebrachii, femoralis.
b. Edema bibir dan kelopak mata menyingkirkan diagnosis banding seperti angioedema.
c. status dermatologis : terlihat adanya plak eritematous yang berbatas jelas, bagian sentral
terdapat edema, dengan ukuran bervariasi. Bentuk akut yang eritematou (berwarna merah),
ukkuran bervariasi, bentuk seperti bunga, regional karena hanya terdapat pada beberapa
tempat saja.
8. Apa KIE yang bisa diberikan kepada pasien unutk mencegah timbulnya gejala yang sama?
a. Menghentikan penyebab dari keluhan seperti menghindari penggunaan karet celana dalam
yang ketat.
b. Memakai pakaian yang lebih panjang seperti jaket dan menggunakan selimut untuk
menghindari udara dingin.
c. Mengonsumsi makanan yang menghangatkan tubuh.
9. Apa diagnosis kerja dari penyakit tersebut?
a. Urtikaria kronis
b. DDx : Urtikaria pigmentosa, urtikaria Akut, Angioedema, mastositosis sistemik.

BAB IV

PETA MASALAH

BAB V

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan definisi urtikaria


2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan epidemiologi urtikaria
3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan etiologi urtikaria
4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan faktor risiko urtikaria
5. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan patofisiologi urtikaria
6. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan klasifikasi urtikaria
7. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan manifestasi klinis urtikaria
8. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
urtikaria
9. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan kriteria diagnosis urtikaria
10. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan diagnosis banding urtikaria
11. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tatalaksana urtikaria
12. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan komplikasi urtikaria
13. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan prognosis urtikaria
14. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan pencegahan urtikaria
15. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan integrasi ke-Islaman urtikaria
1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan definisi dan klasifikasi urtikaria
Definisi :
a. Kelainan kulit superfisial terdapat bintul di kelilingi eritematous
b. Disertai rasa gatal dan panas
c. Edema setempat yang cepat timbul dan cepat hilang, bewarna pucat dan kemerahan
d. Urtikaria , kulit kembali normal 1-24 jam
Klasifikasi :
a. EAACI :
1) Spontan : akut (cepat, faktor penyebab tunggal) dan kronis (bukan faktor tunggal)
2) Fisik : demografik, delayed pressure, getaran, kontak dingin (faktor pencetus : udara),
urtikaria panas
3) Spesifik : kolinergik, urtikaria kontak, urtikaria diinduksi latihan fisik
b. Etiologi :
1) Imunologik
2) Non imunologik (fisik, kontak alergi)
3) idiopatik
4) demografik
c. bentuk :
1) papular
2) gutata : sebesar air
3) gitata : besar
4) anuler
5) asiner
d. luasnya:
1) lokal
2) generalisata
3) angioedema

2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan epidemiologi urtikaria


a. Terjadi pada semua umur, lebih sering pada wanita usia 20-40 tahun. 40% disertai
angioedema, 50% tanpa angioedema, 10% angioedema saja.
b. 1,8% pada dewasa, pada anak 0,1-0,3%
c. Kronis : 52,8 % 6-12 minggu, 3-6 bulan 13,6%, 7-12 bulan
d. Tidak ada perbedaan antara jenis kelamin, perubahan musim dapat mempengaruhi urtikaria
e. Prevalensi urtikaria di dunia 0,3-13,3%

3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan etiologi urtikaria


a. Genetik
b. Bahan inhalan
c. Makanan : susu, kacang
d. Obat-obatan
e. Rangsang dingin atau panas matahari
f. Imun : hipersentivitas tipe 1, non imun ; obat
g. Secara fisik dermatografi : sensitivitas kulit yang terlalu tinggi
Kolinergik : berbeda dengan yang panas, lebih sering pada daerah lipatan, karena suhu tubuh
sendiri
Solar : sinar UV atau matahari
Getar : getaran
Terpapar air : aquagenik
Papular : gigitan serangga
h. Stress
i. Bahan fotosensitizer : seperti kosmetik
j. Idiopatik : terutama pada kronis, tidak tahu penyebabnya
k. Riwayat penyakit keluarga : alergi pada orang tua
l. Reaksi autoimun

4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan faktor risiko urtikaria


a. Genetik : orang tua yang mengalami hipersensitivitas, sel mast lebih mudah tesensitisasi
b. Terlalu banyak terpapar alergen
c. Jenis kelamin berpengaruh : wanita 69%
d. Umur : 20-40 tahun
e. Psikologi : cemas (memperburuk urtikaria)

5. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan patofisiologi urtikaria


a. Urtikaria imunologikal
Alergen  mempresentasikan lebih dalam di dermis, limfe  mengeluarkan IL-4  presentasi
sel B spesifik  Ig E  fcERI (fase sensitisasinya)
Pada bagian ekor menempel di sel mast  sel mast degranulasi  1. Histamin , protyease,
protoglikan (beberapa menit setelah paparan)
Serabut tadi mengenai serabut saraf  gatal
Histamin ada 4 macam, yang menyebabkan gatal  H1 dan H4 terletak di endotel  histamin
H1 akan menempel pada H1R  serabut saraf C pada edpidermis  spinotalamikus  talamus
 pusat presepsi di korteks serebra.
Beberapa jam setelah paparan  TNF alfa,  lekosit  memperpanjang inflamasi
b. Urtikaria non imunologikal
c. Pada orang tua gen yang mengode 11q 1213
d. Pada orang yang tidak kecendurangan alergi Ig E tidak terdapat pada darah. Yang terdapat
kecenderungan alergi IgE terdapat dalam darah. Non imunologikal sitokin yang berperan penting
yaitu sitokin dan leukotrien.

6. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan manifestasi klinis urtikaria


a. Terasa gatal, atau rasa terbakar, atau tertusuk, warna merah muda sampai ke merah cerah, lesi
dapat menghilang 24-48 jam, serangan berat dapat disertai gangguan sistemik seperti muntah
b. Ukuran milimeter sampai sentimeter, segiginosa (merambat ke lainnya), lesi menghilang dan
dapat muncul kembali, bentol merah kalau ditekan akan memutih
c. Tanda : edema, berbatas tegar, bentuk papulat, plakat, numular, edema jaringan kulit yang lebih
dalam pada urtikaria

7. 7. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
urtikaria
8. A. Inspeksi : bentuk, ukuran, susunan, sebara
9. PATCH test  paparan alergi
10. Tes dermatologi.
11. B. Penunjang
12. Spontan
13. Kronik : ESR, ASST
14. Fisik : tes provokasi
15. Delayed pressure urtikari : ditekan 10 menit
16. Tes panas
17. Pemeriksaan kadar IgE, komplemen, memeriksa makanan yang dicurigai sebagai alergen
18. Dilakukan dalam beberapa minggu, terkait kadar Ig E
19.
20. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan kriteria diagnosis urtikaria
a. Peninggian pada kulit
1. Edema sentral, disertai kemerahan
2. Gatal
3. Hilang 1-2 jam
b. Penderita atau orang tua penderita dapat mendiagnosis sendiri
c. Urtikaria kronis : timbul tiap hari atau 2 kali 1 minggu, berlangsung lebih dari 6 minggu.

21. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan diagnosis banding urtikaria


a. Angioedema : terkena pada subkutan
b. Urtikaria Akut : kurang dari 6 minggu
c. Urtikaria solaris : paparan sinar matahari panas (UV)
d. Pytiriasis rosea : berbentuk papula
e. Urtikaria demografikal : sama sama gatal dan cepat menghilang, muncul keika ada gesekan atau
tekanan.

22. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tatalaksana urtikaria


a. Topikal : bedak anti pruritus mentol
b. Sistemik : akut : anti histamin 1 generasi ke 2, kalau tidak berhasil generasi 1
Kronik : terapi lini pertama : anti histamin h1 generasi 2 (alternatif antihistamin generasi terbaru)
Terapi lini kedua : kalau menetap 2 minggu dosis dinaikkan 2-4 kali
Lini ketiga : Menetap 1-4 minggu Ditambahkan Antagonis leukotrien, sikloseporin, atau
omalibuma
Ekstraserbasi gejala kortikosterois sistemik dengaa dosis 0,5-1 mg/KgBB.
c. Obatnya : akrivastin 4mg 3 kali sehari, loratadine 10mg sekali sehari (efek samping paling
minimal), cetirizine 10 mg/hari
d. Kortikosteroid tidak lebih dari 3 minggu, dan hindari stress, alkohol, NSAID, aspirin dan tes
inhibitor.
e. Generasi pertama diberikan pasien mengalami kecemasan. (karena ada efek sedasi)

Antihistamin anti sedatif  ganti difenhidramin  antagonis A2 (leukotrien)  berespon


dipertahankan  jika tidak bertahan  tambah prednisolon kali sehari 

f. Kombinasi h1 dan h2
g. Dirujuk : ketika terdapat kompplikasi seperti anafilaksis, atau pengobatan tidak mendapatkan
hasil.
23. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan komplikasi urtikaria
a. Anafilaksis : alergi tiba-tiba dan parah
b. Bibir kering dan sedasi : karena antihistamin 1
c. Angioedema
d. Ekskoriasi kulit dan infeksi akibat infeksi sekonder akibat digaruk

24. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan prognosis urtikaria


a. Terkena faring dan laring dapat mengancam jiwa
b. Tergantung penanganan pertama, umunya baik.
c. Prognosis baik : menghilang sendiri dalam 24 jam sebanyak 30-50% remisi spontan, 20% dalam
5 tahun, dan 20% akan menetap selama 5 tahun.
25. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan pencegahan urtikaria
a. Menghindari alergen
b. Dingin : memakai pakaian tebal, mengonsumsi penghangat tubuh

26. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan integrasi ke-Islaman urtikaria


a. Dalam islam : jangan makanan berlebih dan pilih makanan yang baik
b. “Hindari sesuatu yang memperburuk dirimu”

Anda mungkin juga menyukai