TINJAUAN PUSTAKA
terhadap kegagalan fungsi organ vital yang dapat menyebabkan kematian, dapat
berupa bantuan mekanis (ventilasi mekanik, hemodialisa, filtrasi atau alat bantu
Respon akut tubuh yang distimulasi oleh stres akan menimbulkan sinyal
suportif. Pada saat sakit akan mengaktivasi produksi sitokin yang akan
memberikan sinyal ke sistem saraf pusat melalui saraf vagus atau secara
langsung ke sirkulasi darah. Pada keadaan sakit kritis akan terjadi stres sehingga
Pemberian nutrisi yang adekuat pada pasien kritis merupakan salah satu
hal yang terpenting dalam perawatan pasien kritis, karena untuk mencapai
Stress akibat penyakit kritis dibagi dalam dua fase, dimana respon metabolik
tubuh pada setiap tahapan akan berbeda-beda, seperti pada fase syok dan fase
darah dan curah jantung, penggunaan oksigen menurun dan suhu tubuh rendah.
Selain itu terjadi peningkatan kadar glukagon, katekolamin, dan asam lemak
ditujukan untuk resusitasi hingga hemodinamik stabil. Dan pada fase akut terjadi
pelepasan sitokin dari sinyal saraf aferen dan jaringan yang rusak sehingga terjadi
metabolik ini dilakukan oleh tubuh dengan menggunakan berbagai sumber energi
yaitu secara aktif melepas glukosa dari glikogen, asam amino dari otot rangka,
dan asam lemak dari jaringan adiposa untuk menyelamatkan fungsi organ penting
dan memperbaiki jaringan yang rusak. Pada fase inilah dukungan nutrisi menjadi
sangat penting.11
asam amino untuk glukoneogenesis dan reaksi protein fase akut, peningkatan
respon metabolik adalah menyediakan energi bagi otak dan jaringan yang terluka
cadangan glukosa yang terbatas dan tidak dapat mensintesis glukosa dari lemak,
sehingga dengan tidak adanya asupan glukosa maka glukosa disintesis dari asam
amino glukoneogenik, laktat, dan piruvat. Pada individu sehat yang mengalami
dihasilkan dari proteolisis yang terjadi terutama dalam otot. Pada pasien sakit
insulin sering terjadi pada pasien sakit kritis, sehingga memberikan kontribusi
Pada pasien sakit kritis juga terjadi peningkatan oksidasi asam amino
esensial yang dihasilkan dari pemecahan protein, khususnya asam amino rantai
cabang, sementara fraksi lain dilepaskan ke dalam darah dan dengan cepat
dibersihkan oleh organ-organ seperti hati. Secara umum, arus perpindahan asam
amino dari otot ke hati dikendalikan oleh hormon. Kortisol mempercepat proses
Dalam hati terjadi peningkatan besar dalam penyerapan asam amino untuk
Beberapa asam amino juga diambil secara selektif oleh jaringan lain untuk tujuan
Selama proses ini dapat beradaptasi, kadar asam amino plasma tetap
stabil dan seimbang. Namun, ketika respon stres menjadi terlalu intens dan
konsentrasi glutamin plasma tidak dihubungkan dengan hasil yang baik pada
oksidasi asam amino dan kehilangan nitrogen. Karena semua protein dalam tubuh
memiliki fungsi tertentu, maka tidak dapat dianggap sebagai bentuk penyimpanan
asam amino, yang menyebabkan pentingnya sumber eksogen protein atau asam
fase akut dapat dijadikan sebagai salah satu alat diagnostik yang spesifik.
Pemeriksaan ini dapat dilakukan oleh klinisi oleh karena perubahan yang terjadi
terhadap inflamasi. Protein fase akut ini disintesis di hati dan juga sel-sel lain
konsenterasinya, protein ini dibagi menjadi dua yaitu positif protein fase akut yang
(CRP) dan Serum amiloid A (SAA)). CRP dan SAA merupakan protein fase akut
peningkatan dalam 4 jam setelah kerusakan jaringan. Pasien dengan nilai CRP
lebih dari 100 mg per liter, 80 % sampai 85 % akan mengalami infeksi bakteri.
Serum albumin manusia adalah satu molekul yang unik yang merupakan protein
utama dalam plasma manusia (3,4-4,7 g/dl) dan membentuk kira-kira 60% dari
protein plasma total. Kira-kira 40% albumin dijumpai didalam plasma dan 60%
albumin per hari yang merupakan kira-kira 25% dari total sintesa protein hati.28
menentukan tekanan onkotik plasma, supaya cairan tidak dapat secara bebas
agar asam amino diaktivasi dengan cara berikatan dengan tRNA; ribosom untuk
pembentukan dan; energi dalam bentuk ATP. Sintesa albumin dimulai didalam
adalah molekul albumin dengan 24 asam amino yang disambung pada terminal N.
hepatosit.28,29
diopname di rumah sakit. Respon stres yang terjadi pada anak sakit kritis dapat
konsumsi viseral yang sering terjadi. Keadaan stress dan malnutrisi merupakan
nutrisi, tidak terpengaruh pada perubahan asupan nutrisi dan terjangkau. Penanda
ini harus memiliki waktu paruh biologi yang pendek, dapat memprediksi nilai
katabolik, dan cepat dalam sintesis protein. Salah satu penanda yang saat ini
sering digunakan pada malnutrisi pada anak sakit kritis adalah prealbumin.
Prealbumin adalah salah satu rasio yang paling tinggi dalam merubah asam
amino esensial menjadi nonesensial pada tubuh. Oleh karena itu dapat dijadikan
penanda dalam sintesis protein. Prealbumin diproduksi pada pleksus koroid oleh
sel islet pankreas namun sel hati merupakan tempat sintesa yang paling besar.
Pada fase akut, nilai prealbumin akan menurun khususnya pada kasus inflamasi.
Prealbumin ini juga akan mengalami penurunan pada kondisi yang berkaitan
dengan malnutrisi protein seperti keganasan, sirosis, defisiensi zat besi, dan
pasien. Suatu penelitian pada tahun 2002 menunjukan bahwa nilai prealbumin
pemeriksaan nutrisi yang tervalidasi untuk menilai pengaruh nutrisi yang tidak
normal sebelumnya pada penderita sakit kritris menemukan bahwa nutrisi yang
tidak normal sebelumnya dapat meningkatkan resiko outcome yang buruk. 9,31
Metabolisme meningkat
Menurun
Asupan
Nutrisi
Keterangan