Anda di halaman 1dari 8

Mahakam Midwifery Journal, Vol 1, No. 1, Mei 2016, hal.

38-45

ARTIKEL PENELITIAN
FAKTOR – FAKTOR YANG MENYEBABKAN KURANG ENERGI
KRONIS (KEK) PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS SIDOMULYO
KOTA SAMARINDA

Nursari Abdul Syukur


1)
Jurusan Kebidanan, Poltekkes Kemenkes Kaltim, Jl Wolter Monginsidi no. 38, Kota Samarinda,
Kode Pos 75123

Email : nursarias@gmail.com

Abstrak
Kekurangan zat gizi dan rendahnya derajat kesehatan ibu hamil masih sangat rawan, hal
ini ditandai masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) yang disebabkan oleh
Kekurangan Energi Kronis (KEK) selama masa kehamilan. Untuk mengetahui
karakteristik dan penyebab ibu hamil yang mengalami Kurang Energi Kronis (KEK) di
Puskesmas Sidomulyo Samarinda. Penelitian dilakukan pada bulan Juni 2011,
menggunakan pertanyaan kuesioner. Pengambilan sampel dilakukan secara Total
sampling. Sampel dalam penelitian ini yaitu Ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya
di Puskesmas Sidomulyo Samarinda yang berjumlah 88 orang. Dari hasil data
karakteristik responden lebih dari sebagian responden berpendapatan kurang 55
responden (62,5%) dan hasil dari data faktor penyebab yaitu faktor ekonomi 28 responden
(31,82%). Adanya karakteristik dan faktor penyebab ibu hamil yang mengalami kurang
energi kronis (KEK) di puskesmas sidomulyo samarinda tahun 2011. Dengan mengetahui
adanya karakteristik dan faktor penyebab ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis
(KEK) diharapkan untuk semua wanita khususnya ibu hamil dapat memeriksakan
kehamilannya sesering mungkin tanpa memandang status ekonomi yang kurang.

Abstract
Crhonic energy deficiency and low degree of maternal health is still very vulnerable, it
marked the high Maternal Mortality Rate (MMR) caused by chronic energy deficiency
(CED) during pregnancy. To know the characteristics and causes of pregnant women
who experience chronic energy deficiency (CED) in Puskesmas Sidomulyo Samarinda.
The study was conducted in June 2011, using a questionnaire. Sampling was done by
total sampling. The sample in this research that pregnant women who checkups at health
centers Sidomulyo Samarinda totaling 88 people. From the results of the data
characteristics of respondents over the majority of respondents income less 55
respondents (62.5%) and the results from the data that the factors causing economic
factors 28 respondents (31.82%). Their characteristics and factors that cause pregnant
women who experience chronic lack of energy (KEK) in the clinic Sidomulyo samarinda
2014. By knowing the characteristics and factors that cause pregnant women who
experience Crhonic energy deficiency (KEK) is expected for all women, especially
pregnant women can checkups as often possible regardless of economic status are less
Keywords: chronic energy deficiency

PENDAHULUAN
Berbagai hasil kajian di Indonesia terus sampai anak memasuki usia
telah mengakui pentingnya peran sekolah. Pada waktu hamil gizi sangat
seorang ibu dalam membentuk sumber penting untuk pertumbuhan janin yang
daya manusia yang lebih berkualitas. dikandung. Gizi ibu hamil yang baik
Pengaruh ibu terhadap kehidupan diperlukan agar pertumbuhan janin
seorang anak telah dimulai selama berjalan pesat dan tidak mengalami
hamil, selama masa bayi dan berlanjut hambatan. Ibu hamil dengan keadaan

38
Mahakam Midwifery Journal, Vol 1, No. 1, Mei 2016, hal.38-45

kurang gizi yang kronis, mempunyai Energi Kronis (KEK) pada batas LILA
resiko yang lebih besar untuk < 23 cm mempunyai resiko 2 kali
melahirkan bayi dengan Berat Badan untuk melahirkan BBLR dibandingkan
Lahir Rendah (BBLR), kematian saat dengan ibu yang mempunyai Lingkar
persalinan, perdarahan, pasca Lengan Atas (LILA) lebih dari 23
persalinan yang sulit karena lemah dan cm. Berdasarkan penelitian Rosmeri
mudah mengalami gangguan kesehatan (2000) menunjukkan bahwa ibu
(Depkes RI, 2000). yang memiliki status gizi kurang
Status gizi ibu hamil merupakan (kurus) sejak sebelum hamil
salah satu indikator dalam mengukur mempunyai resiko lebih tinggi lagi,
status gizi masyarakat. Jika masukan yaitu 4,27 kali untuk melahirkan bayi
gizi untuk ibu hamil dari BBLR dibandingkan dengan ibu yang
makanan tidak seimbang dengan mempunyai status gizi baik (Lubis,
kebutuhan tubuh maka akan terjadi 2003).
defisiensi zat gizi. Kekurangan zat gizi Status gizi ibu hamil dipengaruhi
dan rendahnya derajat kesehatan ibu oleh berbagai faktor karena pada masa
hamil masih sangat rawan, hal ini kehamilan banyak terjadi perubahan
ditandai masih tingginya Angka pada tubuhnya yaitu adanya
Kematian Ibu (AKI) yang disebabkan peningkatan metabolisme energi
oleh perdarahan karena anemia dan dan juga berbagai zat gizi diperlukan
Kekurangan Energi Kronik (KEK) untuk pertumbuhan dan
selama masa kehamilan. Widyakarya perkembangan janin yang ada dalam
Nasional Pangan dan Gizi VIII yang kandungannya. Faktor-faktortersebut
berlangsung di Jakarta 17-19 Mei 2004 diantaranya adalah jumlah makanan,
menyebutkan bahwa salah satu beban kerja, pelayan kesehatan, status
masalah gizi di Indonesia adalah kesehatan, pendidikan, absorbsi
bahwa masih tingginya Angka makanan, paritas danjarak
Kematian bayi (AKB) dan Angka kelahiran, konsumsi kafein, dan
Kematian Ibu (AKI) dan balita konsumsi tablet besi
merupakan akibat masalah gizi (Soetjiningsih,2000). Apabila dalam
kronis.(Moehji, 2003). masa kehamilan tingkat status gizinya
Bila ibu mengalami kekurangan rendah, maka akan mengakibatkan
gizi selama hamil akan menimbulkan kehamilan yang beresiko untuk
masalah, baik pada ibu maupun janin mengurangi resiko tersebut dapat
yang dikandungnya, antara lain : dilakukan dengan mengidentifikasikan
anemia, perdarahan dan berat badan faktor penyebab terjadinya status
ibu tidak bertambah secara normal, gizi buruk terutama Kurang Energi
kurang gizi juga dapat Kronik(KEK) (Lubis, 2003).
mempengaruhi proses persalinan Organisasi Kesehatan Dunia
dimana dapat mengakibatkan (WHO) melaporkan bahwa prevalensi
persalinan sulit dan lama, premature, anemia pada kehamilan secara global
perdarahan setelah persalinan, 55 % dimana secara bermakna tinggi
kurang gizi juga dapat mempengaruhi pada trimester ketiga dibandingkan
pertumbuhan janin dan dapat dengan trimester pertama dan kedua
menimbulkan keguguran, abortus, kehamilan. Dan kebanyakan dari kasus
cacat bawaan dan berat janin bayi tersebut karena ibu Kurang Energi
lahir rendah (Zulhaida, Kronis (KEK) yang dapat
2005). menyebabkan status gizinya berkurang
Hasil penelitian menunjukkan (WHO, 2002).
bahwa Kurang Energi Kronis (KEK) Berdasarkan uraian di atas maka
pada batas LILA 23,5 cm belum mendorong peneliti untuk
merupakan resiko untuk melahirkan menggali dan mengetahui “Faktor-
Barat Badan Lahir Rendah (BBLR). Faktor Yang Menyebabkan Kurang
Sedangkan ibu hamil dengan Kurang Energi Kronis (KEK) Pada Ibu Hamil

38
Mahakam Midwifery Journal, Vol 1, No. 1, Mei 2016, hal.38-45

di Puskesmas Sidomulyo Samarinda karakteristik responden dan kuesioner


Tahun 2014”. B berisi faktor-faktor yang
menyebabkan terjadinya kurang energi
METODE kronis (KEK) pada ibu hamil dengan
Jenis Penelitian adalah pertanyaan tertutup.
keseluruhan dan perencanaan untuk Dengan alternatife jawaban Setuju
menjawab tujuan penelitian dan (S) dan Tidak Setuju (TS) yaitu, jika
mengantisipasi beberapa kesulitan responden menjawab Setuju maka itu
yang mungkin timbul selama proses adalah faktor penyebab dan jika
penelitian (Notoatmodjo, 2005). responden menjawab Tidak Setuju
Penelitian ini adalah penelitian maka itu bukan merupakan faktor
deskriptifyaitu penelitian dengan penyebab.
tujuan menggambarkan suatu keadaan Teknik analisia data yang
secara objektif (Nasution,2007). dipergunakan dalam penelitian ini
Tempat penelitian di Puskesmas adalah analisis univariat yaitu untuk
Sidomulyo Samarinda. Populasi mengetahui distribusi frekuensi dan
penelitian ini adalah ibu-ibu hamil prosentase dari variabel yang diteliti
dengan Kekurangan Energi Kronis sehingga dapat diketahui tentang faktor
yang ada di wilayah Puskesmas yang menyebabkan terjadinya Kurang
Sidomulyo Samarinda. Sampel pada Energi Kronis di wilayah Puskesmas
penelitian ini adalah diambil secara Sidomulyo Samarinda.
Total sampling, disebut pula penelitian
populasi (Arikunto, 2006). Dengan
demikian, jumlah sampel (responden) HASIL PENELITIAN
dalam penelitian ini adalah seluruh Ibu Penelitian tentang faktor-faktor yang
hamil yang memeriksakan menyebabkan Kurang Energi Kronis
kehamilannya di Puskesmas (KEK) pada Ibu Hamil terhadap 88
Sidomulyo Samarinda yang berjumlah
responden di Puskesmas Sidomulyo
88 orang.
Dalam melakukan penelitian ini Samarinda
peneliti menggunakan instrumen Karakteristik responden
berupa kuesioner untuk mengumpulkan
data. Adapun kuesioner A berisi
Tabel 1. Karakteristik Responden

39
Mahakam Midwifery Journal, Vol 1, No. 1, Mei 2016, hal.38-45

No Karakteristik Responden Prosentase


1. Usia
- < 20 tahun 53 60,23%
- 20 – 30 tahun 20 22,73%
- > 30 tahun 15 17,05%
2. Pendidikan Terakhir
- SD 40 45,46%
- SMP 20 22,73%
- SMA 24 27,28%
- Perguruan Tinggi 4 4,55%
3. Pendapatan
- Berlebih 0 0%
- Cukup 33 37,5%
- Kurang 55 62,5%
4. Parietas (Jumlah Anak)
- 1 Anak 25 28,41%
- 2 Anak 19 21,60%
- > 2 Anak 44 50%

Total 88 100%

Faktor Penyebab
Dari tabel diatas dapat
disimpulkan bahwa dari 88 responden Setelah kuesioner dikumpulkan
(100%). Ibu yang menderita kurang dan diolah, maka didapat data yang
energi kronis (KEK) sebagian besar
disajikan dalam bentuk tabel distribusi
mempunyai pendapatan kurang 55
responden (62,5%) pendidikan terakhir frekuensi. Tabel tersebut
terbanyak SMP dengan jumlah 40 menggambarkan faktor-faktor yang
responden (22,73%) dan rentang usia menyebabkan kurang energi kronis
kurang dari 20 tahun sebanyak 53 (KEK) pada ibu hamil di Puskesmas
responden (60,23%) dengan jumlah Sidomulyo Samarinda
parietas lebih dari 2 sebanyak 44
responden (50%).

Tabel 2. Faktor Penyebab

No. Faktor Penyebab Frekuensi Prosentase


1. Sosial Budaya 13 14,78%
2. Ekonomi 28 31,82%
3. Pengetahuan 7 7,96%
4. Pendapatan 20 22,73%
5. Kebiasaan hidup 5 5,69%
6. Lingkungan 15 17,05%
Total 88 100%

40
Mahakam Midwifery Journal, Vol 1, No. 1, Mei 2016, hal.38-45

Dari tabel diatas menunjukkan kronis (KEK) yang lebih dominan


bahwa dari 88 responden yang adalah ekonomi yaitu 28 responden
dijadikan sampel didapatkan faktor (31,82%).
penyebab terjadinya kurang energi

PEMBAHASAN tentang kesehatan dan gizi yang


Dari analisa data secara univariat memadai.
diperoleh 88 responden yang dijadikan Kekurangan Energi Kronis (KEK)
sampel mayoritas berpendapatan adalah keadaan dimana ibu menderita
kurang yaitu 55 orang (62,5%), dengan keadaan kekurangan makanan yang
pendidikan terakhir terbanyak SMP berlangsung menahun (kronis) yang
berjumlah 40 orang (22,73%) dan usia mengakibatkan timbulnya gangguan
kurang dari 20 tahun sebanyak 53 kesehatan pada ibu (Depkes RI, 1995).
responden (60,23%) dengan jumlah KEK merupakan gambaran status gizi
parietas lebih dari 2 sebanyak 44 ibu di masa lalu, kekurangan gizi
responden (50%). Dari itu penyebab kronis pada masa anak-anak baik
terjadinya kurang energi kronis (KEK) disertai sakit yang berulang, akan
pada ibu hamil adalah Faktor Ekonomi. menyebabkan bentuk tubuh yang
Penelitian ini sesuai dengan teori, kuntet (stunting) atau kurus (wasting)
bahwa Latar belakang pendidikan pada saat dewasa. Ibu yang memiliki
seseorang merupakan salah satu unsur postur tubuh seperti ini berisiko
penting yang dapat mempengaruhi mengalami gangguan pada masa
status kesehatan dan gizi, karena kehamilan dan melahirkan bayi BBLR
seringkali masalah kesehatan dan gizi (Soetjiningsih, 2009).
timbul karena ketidaktahuan atau Pada umumnya, ibu hamil dengan
kurang informasi tentang kesehatan kondisi kesehatan yang baik, dengan
dan gizi yangmemadai (Berg, 1987) sistem reproduksi yang normal, tidak
selain itu, tingkat ekonomi sering menderita sakit, dan tidak ada
mempengaruhi ibu hamil untuk gangguan gizi pada masa pra-hamil
memeriksakan dirinya kepelayanan maupun pada saat hamil, akan
kesehatan dan hal ini menyebabkan menghasilkan bayi yang lebih besar
mereka tidak mendapatkan vitamin dan lebih sehat daripada ibu- ibu yang
tambahan untuk kehamilan yang kondisinya tidak seperti itu. Kurang
sifatnya penting berfungsi untuk gizi yang kronis pada masa anak-anak
pertumbuhan janin dan supaya ibu dengan/tanpa sakit yang berulang, akan
hamil tersebut tidak mengalami menyebabkan bentuk tubuh
Kurang Energi Kronis (KEK) yang “stunting/kuntet” pada masa dewasa.
bisa berakibat fatal bagi kehamilannya. Ibu-ibu yang kondisinya seperti ini
Saraswati (2009), bahwa ibu sering melahirkan bayi BBLR,
hamil dengan pendidikan tamat SD ke validitas yang rendah dan kematian
bawah memiliki risiko KEK lebih yang tinggi, lebih- lebih bila ibu tadi
besar dibandingkan ibu yang juga menderita anemia. Terhadap
berpendidikan tamat SMP ke atas. hubungan antara bentuk tubuh ibu,
Pendidikan ibu hamil tinggi dengan sistem reproduksi dan sosial ekonomi
daya beli yang rendah mengakibatkan terhadap pertumbuhan janin
kebutuhan gizi ibu selama hamil baik (Soetjiningsih, 2009).
dari segi kualitas mapun kuantitas Masa kehamilan merupakan
belum terpenuhi, akhirnya ibu periode yang sangat penting bagi
mengalami KEK. Masalah KEK pada pembentukan kualitas sumber daya
ibu hamil juga terjadi pada ibu hamil manusia dimasa yang akan datang,
yang berpendidikan tinggi karena karena tumbuh kembang anak akan
ketidaktahuan dan kurangnya informasi sangat ditentukan oleh kondisi pada
saat janin dalam kandungan.

41
Mahakam Midwifery Journal, Vol 1, No. 1, Mei 2016, hal.38-45

Selanjutnya berat lahir yang pertumbuhan janin. Keadaan sosial


normal menjadi titik awal yang baik ekonomi sangat berperan terhadap
bagi proses tumbuh kembang pasca timbulnya prematuritas. Kejadian
lahir, serta menjadi petunjuk bagi tertinggi terdapat pada golongan social
kualitas hidup selanjutnya, karena berat ekonomi rendah. Hal ini disebabkan
lahir yang normal dapat menurunkan keadaan gizi yang kurang baik dan
risiko menderita penyakit degeneratif periksa hamil
pada usia dewasa. Bayi dengan berat (Sistiarani, 2008). Pekerjaan suami
lahir yang rendah, di masa dewasanya dapat mencerminkan keadaan ekonomi
akan mempunyai risiko terkena keluarga. Keadaan ekonomi keluarga
penyakit jantung koroner, diabetes, secara tidak langsung dapat
stroke dan hipertensi. mempengaruhi status gizi ibu hamil.
Menurut hasil penelitian Selain itu tingkat pendidikan berkaitan
Thompson dkk di Southampton (2001) dengan pengetahuan gizi yangdimiliki
mengenai birth weight and the risk of ibu serta pengetahuan ibu dalam
depressive disorder in late life, bayi memelihara kehamilannya.
BBLR akan mempunyai risiko untuk Pengetahuan gizi tersebut akan
mengalami depresi mental mempengaruhi pengambilan keputusan
(Mutalazimah, 2005). Konsekuensi terhadap akses bahan pangan dan juga
lahir dengan gizi kurang berlanjut ke akan berpengaruh pada perilakunya
tahap dewasa. Beberapa temuan baik ketika distribusi pangan dalam
menunjukkan bahwa baik di negara keluarga maupun cara pengolahan
berkembang maupun di negara maju bahan makanan. Pengetahuan gizi dan
ada kaitan antara bayi berat lahir pengetahuan dalam memelihara
rendah dengan penyakit kronis pada kehamilan sangat berkaitan erat
masa dewasa. dimana salah satu cara memelihara
Barker menyebutkan bahwa kehamilannya adalah dengan menjaga
penyakit jantung koroner yang status gizi ibu agar tetap baik.
menyebabkan kematian dapat Jika status gizi ibu hamil baik maka
menyerang orang-orang tertentu kemungkinan besar akan melahirkan
meskipun mereka mempunyai bayi dengan status gizi baik, akan
karakteristik resiko rendah terhadap tetapi jika status gizi ibu buruk maka
penyakit itu, misalnya orang kurus, ibu akan berisiko tinggi melahirkan
tidak merokok, dan mempunyai kadar bayi BBLR (Pratiwi, 2011). Salah satu
kolesterol yang rendah. Barker faktor penyebab kejadian KEK ibu
berspekulasi bahwa janin yang hamil adalah umur kehamilan.Sebagian
menderita gizi kurang pada trisemester besar 41,3% kehamilan ibu berada di
pertama kehamilan berpeluang untuk trimester 2, sedangkan sebesar 20,2%
mendapat hemorrhagic stroke, dan trimester 1 dan 38,5% pada trimester 3.
janin dengan gizi kurang pada fase-fase Hasil analisis menunjukkan ada
akhir kehamilan berpeluang terhadap hubungan bermakna antara umur
penyakit jantung koroner dan kehamilan ibu dengan kejadian KEK
peningkatan resiko resistensi insulin pada ibu hamil. Hal ini disebabkan di
atau bayi dengan ukuran panjang tubuh masing-masing trismester kehamilan
yang pendek berpeluang mendapatkan berpengaruh terhadap pertumbuhan
jantung koroner dan thrombotic stroke janin (Waryono, 2010).Paritas
(Kusharisupeni, 2007) merupakan salah satu faktor penyebab
Peningkatan zat gizi makro pada terjadinya KEK pada ibu hamil. Paritas
ibu hamil sangat erat kaitannya dengan adalah jumlah anak yang dilahirkan
tingkat ekonomi keluarganya dimana oleh seorang ibu. Menurut Mochtar
ekonomi keluarga dapat menunjukkan (1998), paritas adalah seorang wanita
gambaran kemampuan keluarga dalam yang pernah melahirkan bayi yang
memenuhi kebutuhan gizi ibu selama dapat hidup (viable).
hamil yang berperan dalam

42
Mahakam Midwifery Journal, Vol 1, No. 1, Mei 2016, hal.38-45

Selama masa kehamilan kebutuhan (KEK) pada Ibu Hamil adalah faktor
zat gizi yang diperlukan untuk ekonomi atau 28 responden (31,82%).
metabolisme tubuh baik pada ibu dan
janin dalam kandungan meningkat. SARAN
Oleh karena itu pada masa kehamilan Setelah melihat hasil penelitian,
asupan zat gizi yang diperlukan juga pembahasan dan kesimpulan. Maka
meningkat, untuk pertumbuhan dan saran yang dapat diberikan oleh
perkembangan janin juga pertambahan peneliti adalah sebagai
besarnya organ kandungan, per ubahan berikut.1)BagiResponden/masyarakat,d
komposisi dan metabolisme tubuh ibu iharapkan untuk semua wanita
dan janin. Ibu hamil yang mengalami khususnya ibu hamil dapat
kekurangan asupan zat gizi dan memeriksakan kehamilannya sesering
berstatus gizi buruk maka mempunyai mungkin tanpa memandang status
peluang besar untuk melahirkan bayi ekonomi yang kurang. 2) Bagi
dengan berat badan lahir rendah Pemerintah terutama bidang kesehatan,
(BBLR). agar lebih meningkatkan lagi
Untuk menunjang program kesehatan mutu pelayanan kesehatan. Sehingga
lainnya, sosialisasi dan KIE para wanita khususnya pada ibu
(komunikasi, informasi dan edukasi) hamil tidak ada yang menderita kurang
kepada remaja putri mengenai energi kronis (KEK). 3) Bagi Peneliti
pencegahan pernikahan dan kehamilan Selanjutnya, Penelitian ini diharapkan
di usia dini yang bertujuan untuk dapat dijadikan acuan/bahan referensi.
mempersiapkan kondisi fisik dan
mental ketika hamil dan bersalin. KIE
juga perlu diberikan pada wanita usia DAFTAR PUSTAKA
subur (WUS) dan calon ibu agar selalu
meningkatkan asupan zat gizi ibu Alimul, A. 2003. Riset Keperawatan &
selama kehamilan seperti konsumsi
Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta:
makanan sumber energi, protein,
lemak, vitamin dan mineral lebih SalembaMedia.
ditingkatkan baik dari kualitas maupun Aminullah. 2005. Ilmu Kebidanan.
kuantitas namun juga risiko KEK baik Jakarta: YPAC
pada faktor-faktor penyebab maupun Anonim. 2011. Bayi Bru Lahir danBayi
dampak yang ditimbulkannya. Normal. [Serial
Online].http://www.indonesiaindon
KESIMPULAN
esia.com/f/12808-bayi-baru- lahir-
Dari hasil penelitian yang telah
dilakukan pada 88 responden yang bayi- normal/[diakses tanggal 9
dijadikan sampel, maka dapatdiambil September 2011].
kesimpulan sebagai berikut :1) Usia Arisman. 2004. Gizi Dalam Daur
Responden terbanyak adalah usia < 20 Kehidupan. Jakarta: EGC.
tahun atau 53 responden Aulia. 2010. Nilai Apgar yang Rendah
(60,23%),pendidikan terbanyak Meningkatkan Kejadian
adalah SD atau 40 responden
CerebralPalpacy.[SerialOnline].htt
(45,46%), pendapatan terbanyak adalah
kurang atau 55 responden (62,5%), p://jdokter.com/index.ph?option=c
parietas terbanyak adalah > 2 anak omcontent&task=view&id=710&It
atau 44 responden (50%). 2) Penyebab emid=2[diakses tanggal 23 Agustus
terjadinya Kurang Energi Kronis 2011].
Bungin, B. 2005. Metodologi
Budiarto, E. 2003. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta:
Penelitian Kedokteran. Jakarta: Krisan.
EGC.

43
Mahakam Midwifery Journal, Vol 1, No. 1, Mei 2016, hal.38-45

Capman, Vicky. 2003. Asuhan KeluargaBerencana untuk


Kebidanan: Persalinan dan Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.
Kelahiran. Jakarta: EGC Martaadisoebrata, D. 1992. Obsetri
Departemen Kesehatan RI. 1995. Sosial. Bandung: Eleman.
Pedoman Anemia Gizi. Jakarta: Mochtar, R. 2004. Sinopsis Obstetri,
Departemen Kesehatan RI. Obstetri Fisiologi, Obsetetri
Departemen Kesehatan RI. 1996. Patologi. Jakarta: EGC
Makanan Ibu Hamil. Jakarta: Moore, Mary Courtney. 1997. Terapi
Departemen Kesehatan RI. Diet dan Nutrisi. Jakarta:
Departemen Kesehatan RI. 2002. Hipokrates.
Pemantauan Pertumbuhan Balita. Mulyaningrum, Sri. 2009. Faktor-
Jakarta:Direktorat Gizi Faktor yang Berhubungan dengan
Masyarakat. Resiko Kekurangan Energi Kronis
Departemen Kesehatan RI. 2002. (KEK) pada Ibu Hamil di DKI
Pedoman Teknis Pelayanan Jakarta Tahun 2007. Skripsi.
Kesehatan Dasar Pelayanan Jakarta: Universitas Indonesia.
Kesehatan Neonatal Esensial. Nazir. 2005. Metode Penelitian. Bogor:
Jakarta: Departemen KesehatanRI. Ghalia Indonesia.
Kusharisupeni. 2007. Gizi dan Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi
Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Penelitian Kesehatan Edisi Revisi.
Rajagrafindo Persada. Jakarta:Rineka Cipta.
Manuaba, IBG. 2001. Ilmu Kebidanan, Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi
Penyakit Kandungan dan Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta
Saifuddin, A.B. 2001. Buku Acuan http://www.asuhan-
Nasional Pelayanan Kesehatan keperawatan.co.cc/2010/02/kurang
Maternal dan Neonatal. Jakarta: -energi-kronis-kekpada-ibu-
Bina Pustaka. hamil.html [diakses 24 April
Sastrawinata. 1983. Obstetri Fisiologi. 2011].
Bandung: Eleman. Supariasa, I Dewa Nyoman, et al. 2002.
Sitorus, Ronald H. DKK. 1999. Penilaian Status Gizi. Jakarta:
Pedoman Perawatan Kesehatan Ibu EGC.
dan Janin Sugiyono. 2009. Metode Penelitian
Selama Kehamilan. Bandung: CV. Kuantitatif Kualitatif dan R & D.
Pionir Jaya Bandung. Bandung:
Sulistyani. 2010. Gizi Masyarakat 1. Alfabeta.
Jember. Jember Press Suyanto, B. 2005. Metodologi
University.85 Penelitian Sosial. Jakarta: PT.
Sulistyowati, 2008. Kurang Energi Grasindo.
Kronik Pada Ibu Hamil. [Serial Soetjiningsih. 2009. Tumbuh Kembang
Online] Anak. Jakarta: EGC.

44

Anda mungkin juga menyukai