DI KABUPATEN DAIRI
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Kabupaten Dairi didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang Nomor 4 Tahun 1964 tentang Pembentukan Kabupaten Dairi, selanjutnya
wilayahnya ditetapkan berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1964 tentang
Wilayah Kecamatan di Kabupaten Dairi, yang merupakan pemekaran dari Kabupaten
Tapanuli Utara.
1
PROPOSAL PENGEMBANGAN INDUSTRIALISASI GAMBIRH
DI KABUPATEN DAIRI
Kabupaten Dairi terbagi atas 15 kecamatan, 8 kelurahan, dan 161 Desa. Nama dan
ibukota kecamatan tersebut, yaitu:
1) Kecamatan Sidikalang, ibukotanya Sidikalang;
2) Kecamatan Sumbul, ibukotanya Sumbul;
3) Kecamatan Silima Pungga Pungga, ibukotanya Parongil;
4) Kecamatan Siempat Nempu, ibukotanya Bunturaja;
5) Kecamatan Tigalingga, ibukotanya Tigalingga;
6) Kecamatan Tanah Pinem, ibukotanya Kutabuluh;
7) Kecamatan Parbuluan, ibukotanya Sigalingging;
8) Kecamatan Pegagan Hilir, ibukotanya Tigabaru;
9) Siempat Nempu Hulu, ibukotanya Silumboyah;
10) Kecamatan Siempat Nempu Hilir, ibukotanya Sopo Butar;
11) Kecamatan Lae Parira, ibukotanya Lae Parira;
12) Kecamatan Gunung Sitember, ibukotanya Gunung Sitember;
13) Kecamatan Berampu, ibukotanya Berampu;
14) Kecamatan Silahisabungan, ibukotanya Silalahi;
15) Kecamatan Sitinjo, ibukotanya Sitinjo.
Kabupaten Dairi sebagian besar terdiri dari dataran tinggi dan berbukit-bukit yang
terletak antara 98000' - 98030'dan 2015'-3000'LU. Sebagian besar tanahnya didapati gunung-
gunung dan bukit-bukit dengan kemiringan bervariasi sehingga terjadi iklim hujan tropis.
Kota Sidikalang adalah ibukota Kabupaten Dairi berada pada ketinggian 1.066 meter diatas
permukaan laut.
Pada umumnya Kabupaten Dairi berada pada ketinggian rata-rata 700 s/d 1.250 m diatas
permukaan laut. Sedangkan Kecamatan Tigalingga, Kec. Siempat Nempu dan Kecamatan
Silima Pungga-Pungga terletak pada ketinggian antara 400 –1.360 m diatas permukaan laut.
Kecamatan Sumbul, Sidikalang , Kerajaan dan Kec.Tanah Pinem berada pada ketinggian 700-
1.600 meter diatas permukaan laut.
2
PROPOSAL PENGEMBANGAN INDUSTRIALISASI GAMBIRH
DI KABUPATEN DAIRI
Kabupaten Dairi sebagian besar terdiri dari dataran tinggi dan berbukit-bukit yang
terletak antara 98000' - 98030'dan 2015'-3000'LU. Sebagian besar tanahnya didapati gunung-
gunung dan bukit-bukit dengan kemiringan bervariasi sehingga terjadi iklim hujan tropis.
Kota Sidikalang adalah ibukota Kabupaten Dairi berada pada ketinggian 1.066 meter diatas
permukaan laut.
Pada umumnya Kabupaten Dairi berada pada ketinggian rata-rata 700 s/d 1.250 m diatas
permukaan laut. Sedangkan Kecamatan Tigalingga, Kec. Siempat Nempu dan Kecamatan
Silima Pungga-Pungga terletak pada ketinggian antara 400 -1.360 m diatas permukaan laut.
Kecamatan Sumbul, Sidikalang , Kerajaan dan Kec.Tanah Pinem berada pada ketinggian 700-
1.600 meter diatas permukaan laut. Musim hujan yang paling berpengaruh biasanya pada
bulan Januari, April, Mei , September Nopember, dan Desember setiap tahunnya.
C. Potensi :
Pada umumnya daerah Kabupaten Dairi adalah potensi pertanian yang cukup luas dan
sangat besar jumlah hasilnya, sehingga mata pencaharian penduduk yang terutama adalah
pertanian padi, palawija dan tanaman tahunan/bahan perdagangan ekspor antara lain:
1) Tanaman bahan makanan seperti padi, jagung, ketela rambat, ketela pohon,
kacang tanah, kacang kedelai dan kacang hijau.
2) Tanaman sayur-sayuran seperti cabe, kentang,tomat, buncis, terung, bayam dan
sayur-sayuran lainnya sangat baik di Kabupaten Dairi. Sedangkan tanaman
bawang merah dan bawang putih di Kecamatan Sumbul yakni didesa Silalahi II
dan desa Paropo yang terletak di pinggiran Danau Toba.
3) Tanaman perdagangan bahan ekspor seperti kopi, kelapa, kemenyan, cengkeh,
tembakau, jahe, dan kemiri serta kulit manis dan nilam. Tanaman tahunan
sangat baik diusahakan serta mempunyai hasil yang cukup besar jumlahnya
sehingga dapat mempengaruhi perekonomian masyarakat Kabupaten Dairi.
4) Sebagai mata pencaharian tambahan juga diperoleh dari hasil hutan seperti kayu
3
PROPOSAL PENGEMBANGAN INDUSTRIALISASI GAMBIRH
DI KABUPATEN DAIRI
- Potensi Air
- Di Kabupaten Dairi terdapat sungai-sungai yang jumlahnya cukup banyak dan
dipergunakan untuk irigasi teknis maupun setengah teknis, dimana sebagian besar
sudah dimanfaatkan menjadi pengairan sawah, perikanan, dan kebutuhan Air
minum. Adapun sungai terbesar dan terpanjang di Dairi antara lain adalah:
- Lae Renun terbentang dari kecamatan Parbuluan sampai Kecamatan Tanah Pinem
yang selanjutnya menuju Aceh Tenggara.
- Lae Mbilulus terbentang di Kecamatan Tiga Lingga dan Kecamatan Tanah Pinem
serta bermuara di Lae Renun.
- Lae Sinendang terbentang di Kecamatan Sumbul dan bermuara ke Lae Renun.
- Lae Simbelin terbentang di kecamatan Sidikalang menuju perbatasan Kecamatan
Siempat Nempu dan Kec. Silima Pungga-Pungga mengalir ke Propinsi Aceh.
4
PROPOSAL PENGEMBANGAN INDUSTRIALISASI GAMBIRH
DI KABUPATEN DAIRI
BAB II
GAMBARAN UMUM INDUSTRI DI KABUPATEN DAIRI
Dari faktor aset, omzet dan tenaga kerja; sebagian besar industri di Kabupaten Dairi masih
masuk dalam kriteria usaha mikro, usaha kecil/ industri kecil dan industri rumah tangga.
Industri dimaksud adalah :
- Industri pengolahan hasil pertanian dan perkebunan rakyat masih terbatas pada
pengolahan getah gambir, minyak nilam, kopi, kilang padi, pembuatan makanan ringan
(opak, keripik) dari bahan baku ubi dan pembuatan tahu (bahan baku kacang kedelai masih
di beli dari daerah luar Kabupaten Dairi).
- Kerajinan seperti perabot/ mobilair, kerajinan bambu & rotan, tenun, jahit & bordir.
- Industri makanan ringan lainnya seperti pembuatan roti & kue-kue.
Gambir adalah salah satu komoditi tanaman perkebunan rakyat dari Kabupaten Dairi.
Gambir (Uncaria gambir Roxb.) merupakan komoditi perkebunan rakyat yang terutama
ditujukan untuk kebutuhan lokal maupun luar Kabupaten Dairi. Produk dari tanaman gambir
adalah getahnya yang diperoleh dari ekstrak daun dan ranting muda.
Tanaman gambir ini merupakan tanaman serba guna karena selain menjadi pelengkap
dalam makan sirih gambir berguna dalam berbagai jenis industri seperti :
- Bahan dalam industri tekstil (pewarna);
- Tinta pemilu;
- Bahan dalam industri kosmetik;
- Bahan dalam industri farmasi (obat-obatan) seperti ramuan obat diare, disentri, luka
bakar, sariawan, suara parau, anti bakteri dan anti jamur, bahan aktif pada pasta gigi dan
bio pestisida, bahan baku permen, penjernih air dan juga digunakan pada industri bir;
- Penyamak kulit dan bahan baku utama perekat kayu lapis dan papan partikel;
- Di Jepang dipakai dalam pembuatan permen khusus bagi perokok yang dapat menetralisir
nikotin.
5
PROPOSAL PENGEMBANGAN INDUSTRIALISASI GAMBIRH
DI KABUPATEN DAIRI
Gambir tumbuh dengan baik pada ketinggian 900 m dpl, curah hujan 2500-3000
mm/tahun, maksimal 400-450 mm pada bulan basah dan minimal 100-200 mm pada bulan
kering. Gambir merupakan tanaman spesifik lokasi, dapat tumbuh dan berkembang baik
pada kondisi lahan dengan jenis tanah podsolik merah kuning sampai merah kecoklatan.
Gambir dapat dipanen dengan baik setelah berumur 2 (dua) tahun, seterusnya 3 s/d 4 kali
setahun dan produktif sampai umur 20 tahun atau lebih. Pertumbuhannya baik jika dapat
menghasilkan 7 s/d 10 Kg daun + ranting muda/ tanaman/ panen.
Gambir di Kabupaten Dairi tumbuh di beberapa kecamatan yaitu Kecamatan
Siempatnempu Hulu, Silima Pungga Pungga, Siempat Nempu, Siempatnempu
Hulu,Berampu, dan Tanah Pinem.
Saat ini produksi gambir Indonesia didominasi (90 %) dari Propinsi Sumatera Barat
sehingga Sumatera Barat dijadikan barometer produksi gambir di Indonesia. Pengembangan
komoditi gambir di Indonesia pada prinsipnya sangat prospektif. Pada tahun 2006, volume
ekspor tercatat 6022 ton dan perolehan devisa sebesar 700 ribu dolar AS. Peningkatan
ekspor gambir menunjukkan kecenderungan adanya peningkatan pengguna gambir. Sejalan
dengan perkembangnya jenis-jenis barang industri yang memerlukan bahan baku dari
gambir maka kebutuhan akan gambir dalam industri meningkat pula.
Selain untuk ekspor, pasar domestik utama bagi produk gambir terdapat di Sumatera
dan Jawa. Gambir yang dihasilkan selain untuk konsumsi lokal juga dipasok ke beberapa
daerah di Jawa Terutama Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Tercatat India membutuhkan minimal 6.000 ton gambir kering setiap tahun. Menurut
situs web Wikipedia, laju pertumbuhan ekspor gambir yaitu 33,45% dari segi volume dan
44,37% dari segi nilai selama periode tahun 1991 s/d tahun 1995. Pada tahun 2002 dan
2005 diproyeksikan volume ekspor gambir secara berturut-turut 10.620 ton dan 14.704 ton.
Gambir ekspor Indonesia sebagian besar berasal dari Propinsi Sumatera Barat dan
sebagian lagi dari Propinsi Sumatera Utara, Sumatera Selatan dan Bengkulu. Dengan
menguasai 80% dari pangsa pasar internasional, Indonesia menjadi pengekspor gambir
terpenting di dunia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2006 ekspor gambir
Indonesia mencapai 8.000 ton dengan nilai US $ 8,3 Juta. India merupakan negara
pengimpor gambir Indonesia terbesar yaitu 84% dari total gambir yang diekspor.
6
PROPOSAL PENGEMBANGAN INDUSTRIALISASI GAMBIRH
DI KABUPATEN DAIRI
Panen daun dan batang muda gambir dilakukan dengan menggunakan gunting; waktu
yang dibutuhkan untuk memanen dan persiapan perebusan ± 60 Kg daun dan batang
muda gambir dibutuhkan waktu hingga 1 jam.
2. Perebusan
Perebusan daun gambir dilakukan dengan menggunakan dandang atau wadah perebusan
yang terbuat dari aluminium atau stainless stell dengan kapasitas ± 30 Kg daun dan batang
muda gambir dan setiap tahap direbus sebanyak 2 (dua) dandang. Adapun waktu yang
dibutuhkan untuk perebusan adalah 1,5 s/d 2 jam.
3. Pengempaan
7
PROPOSAL PENGEMBANGAN INDUSTRIALISASI GAMBIRH
DI KABUPATEN DAIRI
4. Pengendapan
Pengendapan adalah proses pendinginan dan pembekuan gambir cair (masih mengandung
banyak air) menjadi getah gambir basah. Pengendapan/ pembekuan dilakukan dengan
mencampur getah gambir yang diperoleh dari daun gambir hasil rebusan yang tidak ikut
dipres dengan gambir cair yang dilakukan saat gambir cair masih hangat. Proses
pengendapan ini membutuhkan waktu 10 jam.
5. Pentirisan
6. Pencetakan
8
PROPOSAL PENGEMBANGAN INDUSTRIALISASI GAMBIRH
DI KABUPATEN DAIRI
7. Pengeringan
Pengeringan dilakukan untuk mengurangi kadar air pada gambir hingga mencapai 16% s/d
14% kadar air. Pengeringan dilakukan dengan memanfaatkan panas/ sinar matahari.
Pengeringan membutuhkan waktu 2 s/d 3 hari, tergantung pada kondisi panas matahari.
Dari ± 18 s/d 20 Kg getah gambir
diperoleh 4 s/d 4,5 Kg gambir kering. Total waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan
getah gambir kering mulai dari panen hingga pengeringan dapat mencapai 67,5 jam.
Secara ringkas keseluruhan proses pengolahan gambir dapt dilihat dalam skema
berikut :
Pengendapan
9
PROPOSAL PENGEMBANGAN INDUSTRIALISASI GAMBIRH
DI KABUPATEN DAIRI
4. Parbuluan - - -
5. Sumbul 65,00 769,23 355
6. Silahisabungan - - -
7. SilimaPunggapungga 55,00 890,91 250
8. LaeParira 108,00 527,78 232
9. SiempatNempu 12,00 116,67 30
10. SiempatNempuHulu 101,30 793,68 241
11. SiempatNempuHilir 29,40 530,61 76
12. Tigalingga - - -
13. GunungSitember - - -
14. PegaganHilir 9,00 111,11 30
15. Tanah Pinem - - -
Jumlah/Total 379,90 670,00 1.214
Sumber :DinasPertanianKabupatenDairi
11
PROPOSAL PENGEMBANGAN INDUSTRIALISASI GAMBIRH
DI KABUPATEN DAIRI
a. Sistim tata niaga yang tidak kondusif (tata niaga gambir internasional yang
kemungkinan besar bersifat oligopoly);
b. Rantai pemasaran yang relatif panjang yang berakibat pada tertekannya harga jual
ditingkat petani;
c. Petani menjual hasilnya untuk kebutuhan dana yang segera (sebagian besar untuk
kebutuhan biaya sehari-hari rumah tangga);
d. Keterbatasan akses terhadap informasi harga;
e. Rendahnya posisi tawar petani/ pengolah dalam perdagangan (belum tercipta
kondisi/ kesepakatan harga berdasarkan tingkat kualitas);
f. Rendahnya kesadaran untuk berhimpun dalam suatu wadah kelembagaan
(kelompok atau koperasi) atau kelembagaan yang ada belum kuat/ efektif untuk
menampung hasil petani/ pengolah sehingga posisi tawar petani/ pengolah
menjadi rendah (petani/ pengolah berada pada posisi price taker).
a. Sasaran Pengembangan :
Adapun yang menjadi sasaran pengembangan komoditi gambir pada
masyarakat Kabupaten Dairi adalah :
1. Terciptanya peningkatan luas budidaya;
2. Terciptanya peningkatan hasil budidaya yaitu daun + ranting muda;
3. Terciptanya peningkatan hasil olahan yaitu gambir kering;
4. Terciptanya diversifikasi produk;
5. Terciptanya kemampuan petani/ pengolah gambir mampu menghasilkan produk
lanjutan gambir;
6. Terciptanya efesiensi biaya dan waktu produksi pada sistim produksi ekstrak kering;
7. Terciptanya peningkatan harga produk melalui peningkatan mutu dan stabilitas
pasokan.
12
PROPOSAL PENGEMBANGAN INDUSTRIALISASI GAMBIRH
DI KABUPATEN DAIRI
BAB III
MAKSUD DAN TUJUAN
Mengingat keterbatasan sumber daya yang ada diantaranya Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Kabupaten Dairi dalam pengembangan IKM gambir melalui Fasilitasi bantuan
peralatan dan pelatihan pengolahan getah daun gambir kami sangat mengharapkan dukungan
dan bantuan dari Kementerian Perindustrian Republik Indonesia cq Dirjen IKM untuk dapat
membantu pengembangan IKM Gambir di Kabupaten Dairi.
Adapun dukungan dan bantuan yang dibutuhkan adalah sebesar Rp. 300.000.000,- (tiga
ratus juta Rupiah) untuk pengembangan Industri Kecil dan Menengah pengolahan gambir
sebagai berikut :
Estimasi Biaya
No. Uraian Keterangan
(Rp)
Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
1. Fasilitasi Bantuan peralatan dan pelatihan 300.000.000,- 1 (satu) paket terdiri
Pengolahan getah Daun Gambir bagi para dari :
IKM di Kabupaten Dairi. - 6 unit alat
press/kempa gambir
hidrolik
13
PROPOSAL PENGEMBANGAN INDUSTRIALISASI GAMBIRH
DI KABUPATEN DAIRI
- 6 unit dandang
perebusan
Bidang Pengolahan
dan industri gambir
2. Tenaga ahli serta pendampingan
BAB IV
RENCANA PEMANFAATAN
Peningkatan daya saing dapat dicapai dengan meningkatkan kuantitas dan kualitas produk
gambir.Adanya dukungan pengadaan bantuan peralatan pengolahan dan pelatihan tersebut di
atas diharapkan akan menciptakan peningkatan daya saing petani/ pengolah dan perajin tenun
di Kabupaten Dairi yang dapat meningkatkan pendapatan petani dan perajin dimaksud yang
14
PROPOSAL PENGEMBANGAN INDUSTRIALISASI GAMBIRH
DI KABUPATEN DAIRI
BAB V
PENEMPATAN MESIN DAN PERALATAN
15
PROPOSAL PENGEMBANGAN INDUSTRIALISASI GAMBIRH
DI KABUPATEN DAIRI
BAB VI
PENUTUP
Demikian proposal ini kami sampaikan kepada Bapak dengan harapan kiranya Bapak
Akhirnya atas perhatian dan berkenannya Bapak menerima proposal ini kami ucapkan
terimakasih.
17