Evaluasi Kinerja Mei 2018 Ok
Evaluasi Kinerja Mei 2018 Ok
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2016 Tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian Di Rumah Sakit , Apoteker khususnya yang bekerja di Rumah Sakit
dituntut untuk merealisasikan perluasan paradigma Pelayanan Kefarmasian dari orientasi produk menjadi
orientasi pasien. Kegiatan pelayanan kefarmasian yang semula hanya berfokus pada pengelolaan obat
sebagai komoditi menjadi pelayanan yang komprehensif yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas
hidup dari pasien. Salah satu bentuk pelayanan kefarmasin adalah pelayanan farmasi klinis. Pelayanan
farmasi klinik merupakan pelayanan langsung yang diberikan Apoteker kepada pasien dalam rangka
meningkatkan outcome terapi dan meminimalkan risiko terjadinya efek samping karena Obat, untuk
tujuan keselamatan pasien (patient safety) sehingga kualitas hidup pasien (quality of life) terjamin. Bentuk
interaksi tersebut antara lain adalah rekonsiliasi obat, Pelayanan Informasi Obat (PIO) untuk pasien rawat
inap, konseling dan visite.
Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan farmasi, maka dilakukan evaluasi terhadap kinerja
apoteker ruangan. Evaluasi untuk bulan Mei 2018 dengan jumlah rekam medis yang dikaji sebanyak 192
rekam medis dengan rincian kegiatan sebagai berikut
1. Ruang Teratai
Tanggal 7 8 9 14 16 17 19 21 22 23 24 25 26 30 31
pengkajian
Jumlah 13 13 13 14 14 12 12 12 12 13 11 11 14 14 14
Rekam Medis
yg dikaji
Maka jumlah rekam medis yang dikaji tiap hari adalah 192/15 = 13 rekam medis per hari
Adapun kegiatan, tahapan, kendala dan waktu yang dibutuhkan pada saat pengkajian Rekam Medis
adalah
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Kendala Waktu yang
dibutuhkan
1 Menulis formulir a) Apoteker melakukan visite pasien Apabila ada obat yang 10 menit
rekonsiliasi obat untuk menanyakan apakah ada obat dibawa pasien, pasien
yang dibawa pasien apabila ada, lupa membeli obat
maka dituliskan di lembar rekonsiliasi tersebut dan kapan
obat apakah obat tersebut masih mulai penggunaan
digunakan atau tidak. terapi obat
3 Melakukan visite, a) Apoteker melakukan kunjungan Pada saat visite pasien 15 menit
konseling dan langsung ke pasien yang sedang dalam keadaan yang
mengkaji respon dirawat tidak sadar, tertidur,
terhadap atau kondisi tidak baik
pengobatan dari b) Apoteker memperkenalkan diri pada (berteriak/ kesakitan)
pasien rawat inap pasien dan keluarga pasien dan tidak bersama
pendamping pasien.
c) Apoteker mengecek kembali gelang
pasien yang terdiri dari nama pasien
dan no rekam medis pasien
1. Waktu yang dibutuhkan untuk satu (satu) pengkajian rekam medis sekitar 40 menit
2. Lamanya waktu visite pasien rawat inap karena apoteker harus mengkaji dari awal pasien dirawat
terkait masalah obat dan melakukan visite, konseling, dan edukasi kepada pasien secara langsung.
3. Visite pasien tidak dilakukan untuk semua rekam medis dikarenakan jumlah apoteker tidak sebanding
dengan jumlah pasien
4. Diharapkan intruksi obat pada rekam medis ditulis lebih lengkap dan jelas.
5. Demikianlah evaluasi ini agar dapat ditindaklanjuti.
Apoteker Ruangan