DAN KETERAMPILAN 1
KADER POSYANDU DI PUSKESMAS SEREMUK DESA HAHA KABUPATEN SORONG SELATAN
TIRSA P AWAWIRARO
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
BAB I
PENDAHULUAN
bersifat menginfeksi.
usia lima tahun hampir setengah atau sekitar tiga juta kematian pertahun
disebabkan oleh gizi buruk atau beberapa gangguan gizi. Gangguan gizi
atau pengerdilan, kekurangan gizi baik sedang, akut maupun kronik dan
1
PENGARUH PELATIHAN DETEKSI DINI GIZI BURUK PADA BALITA TERHADAP PENGETAHUAN
DAN KETERAMPILAN 2
KADER POSYANDU DI PUSKESMAS SEREMUK DESA HAHA KABUPATEN SORONG SELATAN
TIRSA P AWAWIRARO
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
kurang gizi di dunia mencapai 104 juta anak, dan keadaan kurang gizi
kurang gizi terbesar di dunia, yaitu sebesar 46%, disusul sub-Sahara Afrika
riset kesehatan dasar (2013) jumlah kasus gizi buruk sejak tahun 2010 dan
nasional. Prevalensi gizi kurang tahun 2013 adalah 19,6%, terdiri dari
5,7% gizi buruk dan 13,9% gizi kurang. Jika dibandingkan dengan angka
prevalensi nasional tahun 2007 (18,4%) dan tahun 2010 (17,9%) terlihat
meningkat. Perubahan terutama pada prevalensi gizi buruk yaitu dari 5,4%
tahun 2007, menjadi 4,9% pada tahun 2010, Sedangkan prevalensi gizi
kurang naik sebesar 0,9% tahun 2007 menjadi 5,7% tahun 2013. Untuk
maka prevalensi gizi buruk dan gizi kurang secara nasional harus
Menurut Ivanovic et. al. (2000), masalah gizi yang dialami anak
otak, Intelectual Quotient (IQ), dan Scolastic Achievement (SA) pada anak
bawah target nasional yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Papua Barat.
Upaya perbaikan gizi yang selama ini telah dilakukan di Kabupaten Papua
ASI pada balita keluarga miskin usia 6-24 bulan. Kenyataan menunjukkan
yang rumit dan kompleks yang tidak akan bisa diselesaikan dengan
sederhana dan hanya melihat satu faktor penyebab saja. Berdasarkan teori,
PENGARUH PELATIHAN DETEKSI DINI GIZI BURUK PADA BALITA TERHADAP PENGETAHUAN
DAN KETERAMPILAN 4
KADER POSYANDU DI PUSKESMAS SEREMUK DESA HAHA KABUPATEN SORONG SELATAN
TIRSA P AWAWIRARO
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
Asupan makanan yang tidak cukup dan adanya penyakit pada balita
tiga penyebab tak langsung, yakni akses terhadap makanan dalam rumah
tangga yang tidak cukup, pelayanan kesehatan yang tak memadai dan
makanan tambahan berupa susu dan biskuit sesuai dengan waktu yang
dengan masalah gizi. Tahap ketiga adalah bonding attachment yaitu ikatan
dan kelekatan. Tahap keempat adalah learning stage adalah tahap orang
untuk mengalami stres yang lebih dan resiko penyakit daripada balita
Data Papua Barat yang terdaftar saat ini terdapat 30,9% anak yang
mengalami gizi kurang dan 21,8% mengalami gizi buruk. Dari data di
Seremuk didapatkan bahwa terdapat 10 balita gizi kurang dan 5 balita gizi
B. Rumusan masalah
C.Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
diberikan pelatihan.
D. Manfaat Penelitian
2. Bagi kader
3. Bagi Puskesmas
kesehatan
4. Bagi Masyarakat
E.keaslian penelitian
Telah Banyak penelitian yang yang melakukan penelitian dengan penelitian ini Pengaruh pelatihan terhadap pengetahuan dan keterampilan
peran kader dalam upaya deteksi dini gizi buruk pada balita.
Tingkat Untuk mengetahui Kelurahan Tingkat pengetahuan Penelitian ini Lokasi Penelitian
pengetahuan tingkat kadiputro kader tentang peran menggunakan
kader tentang pengetahuan kader Surakarta dan fungsi kader di penenlitian Jenis penelitian
peran dan fungsi tentang peran dan kelurahan Kadipiro deskriptif yang di gunakan
kader. fungsi kader Surakarta sebanyak kuantitatif adalah penelitian
30 responden desaian penelitian quasy
(Cahya hardyta (33%)berpengetahuan non experimental exprimental
2013). baik 36 responden dengan metode
(47%) survey analitik.
berpengetahuan
cukup,15 responden
(19%) pengetahuan
kurang.
PENGARUH PELATIHAN DETEKSI DINI GIZI BURUK PADA BALITA TERHADAP PENGETAHUAN
DAN KETERAMPILAN
KADER POSYANDU DI PUSKESMAS SEREMUK DESA HAHA KABUPATEN SORONG SELATAN
TIRSA P AWAWIRARO
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
11
Pengaruh Untuk mengetahui Kabupaten Bidan Desa study kuantitatif Lokasi penelitian
kopetensi Bidan kopetensi bidan Pekalongan mempunyai dengan desaian penelitian non
di Desa dalam yang meliputi pengetahuan baik penelitian non experimental
manajemen pengetahuan dab tentang manajemen experimental dengan metode
penatalaksanaan keterampilan kasus gizi buruk dengan metode survey analitik
kasus gizi buruk bidan di desa survey analitik
pada Anak Balita dalam manajemen pendekatan waktu
Terhadap penatalaksanaan menggunakan
Pemulihan Kasus kasus gizi buruk kuesioner kepada
Gizi Buruk pada anak balita bidan dan orang
berpengaruh tua anak balita.
(Pujiati terhadap
Setyaningsih pemulihan
2009)