Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)


DI PT. SURYA SATRYA TIMUR CORPORATION
BIDANG K3 SECARA UMUM, KELEMBAGAAN DAN KEAHLIAN K3,
DAN PENERAPAN SMK3

PELATIHAN CALON AHLI K3 UMUM


ANGKATAN KE – 154

KELOMPOK 1

MUHAMMAD SEPTIADI
INAYATURRAHMAN
RIO MARTONO
HARIYADI
ADI HERLIAN NOOR
MARGARETA SETIAWATI
GARU UJWALA

PENYELENGGARA
PT. DUTA SELARAS SOLUSINDO
BANJARMASIN, 29 NOVEMBER 2018
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Laporan Kunjungan Praktek Kerja Lapangan ini merupakan salah satu
persyaratan untuk mendapatkan sertifikat AK3 Umum yang diadakan oleh PT.
Duta Selaras Solusindo bekerjasama dengan Kementrian Ketenagakerjaan.
Dilatar belakangi oleh hal tersebut, maka pada tanggal 28 November 2018, kami
melakukan Kunjungan Praktek Kerja Lapangan di PT. Surya Satrya Timur
Corporation.

B. Maksud dan Tujuan


Adapun maksud dan tujuan penulisan laporan ini adalah :
1) Untuk mempraktikan teori yang telah diterima selama kegiatan pembinaan.
2) Untuk mendapatkan gambaran dan pemahaman mengenai aplikasi K3 di
lapangan khususnya di bidang K3 Secara Umum, Kelembagaan dan
Keahlian K3, dan Penerapan SMK3.
3) Sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi bagi peserta Calon Ahli K3
Umum.
4) Calon peserta Ahli K3 umum dapat mengidentifikasi, menganalisa dan
memberikan saran atau rekomendasi.

C. Ruang Lingkup
Ruang Lingkup Kerja Praktek Lapangan ini adalah:
1) K3 Secara Umum (Safety induction kepada pekerja, mitra/subkontraktor,
pengunjung/tamu; Rambu/marka/safety sign; Alat Pelindung diri (APD);
Prosedur Kerja (SOP), JSA; K3 secara Umum, safety induction, tata letak,
rambu-rambu safety, pemakaian APD, gudang, dll)
2) Kelembagaan dan Keahlian K3 (P2K3, PJK3; Organisasi; Pengesahan
P2K3; Program Kerja; Ahli K3)
3) Penerapan SMK3 (Kebijakan dan komitmen K3; Tingkat penerapan SMK3;
Audit SMK3; Penghargaan K3 (zero accident award, sertifikat SMK3)
D. Dasar Hukum Yang berkaitan dengan kelompoknya)
1. Dasar Hukum K3 Secara Umum
i. UU No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja.
ii. Permenaker 8 tahun 2010 Tentang Alat Pelindung Diri
2. Dasar Hukum Kelembagaan dan Keahlian K3
i. Undang – Undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja pasal 10
ayat (1) & (2)
ii. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep. 125/Men/1984 tentang
Pembentukan, Susunan dan Tata Kerja Dewan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Nasional (DK3N), Dewan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Wilayah (DK3W) dan Panitia Pembinaan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (P2K3).
iii. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep. 04/Men/1987 tentang Panitia
Pembinaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) serta Tata Cara
Penunjukan Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (AK3).
iv. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per.04/Men/1995 tentang
v. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per.02/Men/1992 tentang Tata Cara
Penunjukan Kewajiban Dan Wewenang Ahli Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.
vi. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor :
Per.03/Men/1998 tentang Tata Cara Pelaporan dan Pemeriksaan
Kecelakaan.
3. Dasar Hukum Penerapan SMK3
a. Undang-undang No. 1/1970 tentang Keselamatan Kerja.
b. Undang-undang No.13 Tahun 2012 tentang Ketenagakerjaan Pasal
87.
c. PP No.50 Tahun 2012 tentang Penerapan SMK3.
d. Peraturan Menteri tenaga kerjaan 26/2014 Pasal 4 Tentang lembaga
Audit SMK3
e. Permenaker No 01 tahun 2007 Tentang Pedoman Pemberian
Penghargaan K3
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN

A. Gambaran Umum Tempat Kerja


Perusahaan PT SURYA SATRYA TIMUR CORP. ini beralamat di ,
Jl. P.M. Noor No. 99 Kuin Cerucuk. Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Perusahaan ini bergerak dibidang usaha kayu lapis.
Jumlah tenaga kerja yang terdapat di PT SURYA SATRYA TIMUR
CORP. Sebanyak ± 1600 orang laki-laki dan perempuan.
PT SURYA SATRYA TIMUR CORP yang ada di Indonesia
merupakan pabrik pengolahan kayu lapis tertua di kalimantan selatan yang
berdiri sejak tahun 1976.
Aktivitas produksi yang dilakukan di pabrik PT SURYA SATRYA
TIMUR CORP. adalah:
1. Log pround
2. Log cutting
3. Rotary
4. Drayer
5. Mixer and glue spreader
6. Cold prees and hot press
7. Sizer
8. Sander
9. Gread / inspect
10. Packing and finish

KETUA

SEKRETARIS
KOORDINATOR
B. Temuan

ANGGOTA ANGGOTA
1. Safety induction kepada ANGGOTApengunjung/tamu.
pekerja, mitra/subkontraktor, ANGGOTA
PT SURYA SATRYA TIMUR CORP. telah melakukan safety
induction untuk setiap karyawan dan telah terbina dengan baik, namun
safety induction tidak diberikan kepada pengunjung/tamu. Safety
induction untuk pengunjung/tamu pasien disosialisasikan hanya berupa
pemakaian helm dan masker.
2. Rambu/marka/safety sign
Pada dasarnya safety sign telah terpasang di tempat-tempat yang
seharusnya sesuai dengan keperuntukannya di PT. SURYA SATRYA
TIMUR CORP sudah tersedia rambu pada setiap gedung atau area kerja.
rambu yang sudah tersedia akan tetapi kebersihan dari rambu tidak terjaga
sehingga menyebabkan sangat tidak komunikatif, dan juga untuk jalur
evakuasi tidak tersedia.
3. Alat Pelindung Diri (APD)
Secara umum, Pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) di lingkungan
kerja PT. SURYA SATRYA TIMUR CORP. sudah disediakan untuk
pekerja. Namun, secara keseluruhan penggunaan Alat Pelindung Diri
(APD) di PT. SURYA SATRYA TIMUR CORP disesuaikan dengan
lingkungan kerja dimana pekerja melakukan aktifitas. serta masih
ditemukan pekerja yang masih belum taat atau patuh dalam pemakaian
APD.
4. Prosedur kerja (SOP), Job Safety Analisis (JSA)
Prosedur kerja yang berbentuk dokumentasi seperti SOP, dan
lembar checklist sudah tersedia di area kerja PT. SURYA SATRYA
TIMUR CORP. Lembar checklist diisi setiap hari, Namun, belum terdapat
SOP terkait K3 secara spesifik. untuk JSA belum didokumentasikan hanya
disampaikan secara lisan pada saat briefing sebelum bekerja.
5. K3 secara umum (safety induction, tata letak, rambu-rambu safety,
pemakaian APD, gudang, dll).
6. Secara keseluruhan K3 secara umum di PT. SURYA SATRYA TIMUR
CORP. dapat dikatakan sudah cukup baik namun ada beberapa hal terkait
dengan K3 Umum yang belum dilaksanakan seperti safety induction untuk
pengunjung dan tamu. Sebaiknya seluruh elemen baik darimanagemen
maupun staff karyawan harus berkomitmen dan bekerja sama untuk
menciptakan budaya K3 di lingkungan kerja. Lingkungan kerja yang
berbudaya K3 akan menciptakan suasana kerja yang sehat, selamat dan
terhindar dari penyakit akibat kerja.
7. P2K3
Organisasi P2K3 sudah terbentuk tetapi di PT. SURYA SATRYA
TIMUR CORP struktur organisasi serta wewenang penugasan nya tidak
dilampirkan.
8. PJK3
Perusahaan PT. SURYA SATRYA TIMUR CORP telah bekerja
sama dengan beberapa PJK3 dalam melakukan pemeriksaan dan pengujian
dalam bidang kekemlistrikan , penyalur petir dan peralatan elektronik,
serta lingkungan kerja.
9. Program K3
Program kerja terstruktur untuk K3 nya belum terlaksana dengan
optimal berdasarkan hasil temuan dari kunjungan seperti struktur
wewenang dan penugasan.
10. Organisasi
Semua hal yang berkaitan dengan K3 berada di bawah Divisi ISO.
PT. SURYA SATRYA TIMUR CORP. Sudah memiliki divisi K3 yang
langsung dibawah pimpinan perusahaan.
11. Pengesahan P2K3
Pengesahan P2K3 sudah dilakukan.
12. Program Kerja
Program kerja untuk meningkatkan kualitas mutu dan lingkungan
sudah dilakukan. Adanya K3 yang melaksanakan program K3 diperusahaan
yang berkaitan dengan kelayakan alat perusahaan (JSA dan Inspeksi).
13. Ahli K3
Program kerja Yang sudah dibuat Ahli K3 sebelumnya , Sementara
ini diambil alih oleh paraanggota PK3. Untuk tenaga AK3 Umum masih
ada 1 orang, namun dengan kondisi Perusahaan yang termasuk memiliki
kategori resiko besar maka sangat disarankan agar Perusahaan menambah
tenaga ahli K3 Spesialist.
14. Kebijakan K3
Kebijakan yang sudah ada, tidak dikhususkan ke ranah K3, lebih
mengutamakan K3, lebih mengutamakan
15. Penerapan SMK3
Dijelakan untuk penerapan SMK3 yang ada di PT. SURYA
SATRYA TIMUR CORP. sudah berjalan sampai sekarang.
BAB III
ANALISA

A. Analisa Temuan Positif


No Obyek Temuan Saran Dasar hukum
K3 Secara Umum

1 Safety induction Tidak dilakukan “Administrasi Undang-Undang


kepada Safety induction Kontrol” No.1 Tahun1970
kepada, untuk Tentang
karyawan Safety Harus dilakukan Keselamatan Kerja
induction Safety induction (BAB V
dilakukan kepada Tamu supaya Pembinaan, Pasal 9)
mengenal PT.SSTC
secara umum akan
keselamatan dan
kesehatan kerja
selama berada
dilingkungan kerja.
2 Rambu/ marka/ Pada dasarnya “Administrasi Undang-Undang
safety sign safety sign/ rambu/ Kontrol” No.1 Tentang
marka Keselamatan kerja
telahterpasang di Pemasangan Tahun 1970 (BAB X
tempat-tempat rambu/safety sign di Kewajiban Pengurus
yang seharusnya setiap area tempat Pasal 14)
sesuai dengan kerja sesuai dengen
keperuntukannya keperuntukannya.
contoh : Awas Sosialisasi arti dan
Bahaya, Awas maksud dari
Tangan Terjepit, rambu/safety sign
Batas Aman yang dipasang mulai
Merokok, Area dari simbol hingga
Wajib APD) warna.
3 Alat Pelindung Pada saat “Pengadaan APD” Undang-Undang
Diri (APD) peninjauan di No.1 Tentang
lapangan, secara Pengadaan Alat Keselamatan kerja
keseluruhan Pelindung Diri dari Tahun 1970 (BAB X
penggunaan Alat perusahaan kepada Kewajiban
Pelindung Diri pekerja khususnya Pengurus, Pasal
disesuaikandengan pada perusahaan 14.c) Permenaker
peruntukannya kayu lapis sesuai No.8 Tahun 2010
melakukan dengan tentang alat pelindug
aktifitas. peruntukannya diri pasal 6
diarea
kerja.Perusahaan
melakukan
pengawasan secara
rutin dan berkala
terkait penggunaan
APD.Melakukan
pembinaan K3 untuk
tenaga baru terkait
pentingnya
penggunaan
APD.Upaya budaya
K3 bagi para pekerja
serta Melakukan
inspeksi berkala
terkait pengguanaan
APD di lingkungan
kerja.
4 Prosedur SOP/ Instruksi “Administrasi Undang-Undang
Kerja(SOP),JSA Kerja terpasang di Kontrol” No.1 Tahun 1970
tempat kerja sesuai (BAB III), Syarat-
dengan Melakukan evaluasi syarat Keselamatan
keperuntukannya. terhadap SOP yang Kerja Pasal 4.
Namun, belum lama dan
terdapat SOP menetapkan dan
terkait K3 secara membuat SOP baru
spesifik. terutama SOP yang
terkait K3 secara
spesifik.Setelah
pembuatan SOP
yang baru, agar
melakukan
sosialisasi SOP baru
terhadap pekerja dan
pihak terkait.
Melakukan inspeksi
Kesimpulan : PT. Surya Satrya Timur Corp masih belum melaksanakan syarat-syarat
keselamatan kerja sebagaimana tercantum dalam pada Undang-Undang No. 1 Tahun 1970
Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pasal 3 ayat 1 huruf (g), huruf (i), huruf (j), huruf
(k), huruf (n), huruf (o).
Kelembagaan dan Keahlian K3
1 P2K3 Dengan bukti ada “Administrasi Undang-undang no
laporan per Kontrol” 1 tahun 1970
triwulan ke tentang keselamatan
Depnaker Ditampilkannya kerja pasal 9
struktur dan Permenaker no 4
kebijakan P2K3. tahun 1987 tentang
P2K3
2 PJK3 Perusahaan “Administrasi Undang-undang no
menggunakan Jasa Kontrol” 1 tahun 1970
PJK3 untuk tentang keselamatan
melakukan Perusahaan perlu kerja pasal 9
pengecekan meningkatkan kerja Permenaker no 4
kelayakan Boiler sama dengan PJK3 tahun 1995 tentang
dan Kelistrikan. untuk menetukan PJK3 (Pasal 3 dan 4)
kelayakan alat
produksi pada
perubahaan.
3 Organisasi Semua hal yang “Administrasi Undang-undang no
Berkaitan dengan Kontrol” 1 tahun 1970
K3 berada di tentang keselamatan
Bawah Divisi ISO Kewenangan dan kerja pasal 5
(International tanggung jawab
Standard perlu ditetapkan
Organization). secara jelas.
4 Program Kerja Adanya K3 yang “Administrasi Undang-undang no
melaksanakan Kontrol” 1 tahun1970
program K3 tentang keselamatan
diperusahaan yang Perlu kerja
berkaitan dengan mempertahankan
kelayakan alat dan meningkatkan
perusahaan (JSA program kerja yang
dan Inspeksi) sudah ada terkait
5 Ahli K3 Program kerja “Administrasi Undang-undang no
Yang sudah dibuat Kontrol” 1 tahun 1970
Ahli K3 tentang keselamtan
sebelumnya Harus secepatnya di kerja
sementara ini telah adakan ahli K3
di ambil oleh para spesialisasi di
ahli anggota P2K3 bidang, kimia terkait
perusahaan tersebut
bahan baku nya
banyak
menggunakan bahan
kimia, dan K3
spesialisasi di
bidang kelistrikan
serta K3 spesialissi
PUBT.
Penerapan SMK3
1 Kebijakan dan Sudah ada “Administrasi UU No. 1 Tahun
komitmen K3 kebijakan yang Kontrol” 1970, Bab X tentang
menyangkut kewajiban pengurus
dengan Perlu membuat pasal 14 point a dan
keselamatan kerja kebijakan yang b. PP No. 50 Tahun
spesifik terkait K3 2012 tentang
penerapan SMK3
pasal 7-8 Tentang
Kewajiban Pengurus
Pasal 14 point a dan
b.
2 Penerapan Sudah “Administrasi PP No. 50 Tahun
SMK3 Dilaksanakan Kontrol” 2012 Tentang
usaha dalam Penerapan SMK3
penerapan SMK3 Melaksanakan pasal 10-13
seperti : SMK3 Lebih
1. Safety maksimal
Induction
kepada
karyawan
2. Safety Talk
3. Checklis
Penggunaan
PAA
4. HIRAC
5. Penyediaan
APD
6. Instruksi Kerja
3 Audit Setiap 1 Tahun “Administrasi PP No.18 tahun
sekali diadakan Kontrol” 2008 ttg
Audit Internal penyelenggaraan
Perlu dilakukan audit SMK3
audit SMK3
terkhusus pada
elemen 6 keamanan
bekerja berdasarkn
SMK3, elemen 7
Standard
Pemantauan, dan
elemen 11 Audit
SMK3 terkait
dengan tinjauan
manajemen.
C. Analisa Temuan Negatif

No Obyek Analisa Saran Dasar hukum


K3 Secara Umum
1 Safety induction Tidak dilakukan “Administrasi Undang-Undang
kepada pekerja, Safety induction Kontrol” No.1 Tahun 1970
mitra / kepada Tamu, tentang keselamatan
subkontraktor/ untuk karyawan Harus dilakukan kerja (BAB V
pengunjung dan Safety induction Safety induction Pembinaan, Pasal 9
tamu dilakukan kepada Tamu supaya
mengenal PT.SSTC
secara umum akan
keselamatan dan
kesehatan kerja
selama berada
dilingkungan kerja.
2 Rambu/ marka/ Pada dasarnya “Administrasi Undang-Undang
safety sign safety sign / rmbu/ Kontrol” No.1 Tentang
marka telah keselamatan kerja
terpasang di tempat Pemasangan rsmbu/ tahun 1970 ( BAB X
tempat yang sefety di setiap area kewajiban pengurus,
seharusnya sesuai tempat kerja sesuai paasal 14)
dengan dengan
keperuntukan nya keperuntukannya
simbol dan warna
pada rambu / marka /
sefety sign. Sudah
tidak jelas dan
tulisan kurang besar,
untuk tanggap
darurat struktur
organisasi belum
ada.
3 Alat Pelindung tidak semua “Alat Pelindung Undang-Undang
Diri (APD) pekerja Diri” No.1 Tentang
menggunakan APD keselamatan kerja
yang lengkap. Dalam setiap tahun 1970 ( BAB X
Kedisiplinan kegiatan kerja selalu kewajiban pengurus,
penggunaan APD diingatkan paasal 14)
kurang penggunaan APD
contoh melalui
safety talk awal
kerja. Merubah
pikiran pekerja
untuk selalu
menggunakan
APD,pemerataan
penggunaan APD
bukan hanya melihat
dari lingkungan
kerja di mana
pekerja tersebut
melakukan aktifitas.

4 Prosedur JSA belum ada “Administrasi Undang-Undang


Kerja(SOP), Kontrol” No.1 Tahun 1970
JSA (BAB III, Syarat-
Pembuatan JSA syarat keselamatan
untuk semua proses kerja pasal 4
kerja di semua area
kerja.
Kelembagaan dan Keahlian K3
1 P2K3 Struktur organisasi “Administrasi Permenaker no 2
Sekertaris P2K3 Kontrol” tahun 1987 tentang
Belum terpasang, P2K3 serta tatacara
Pemasangan struktur penunjukan Ahli K3
Organisasi P2K3. ( Pasal 3 ayat 2)

2 Ahli K3 Tidak adanya Ahli “Administrasi Permenaker no 2


K3 spesialisasi Kontrol” tahun 1992 tentang
yang mengawasi cara cara penunjukan
pelaksanaan K3 di Merekrut orang yang kewajiban dan
perusahaan berkopetensi dalam kewenangan ahli K3
hal K3 spesialisasi PP No. 50 Tahun
2012 ( Lampiran 1
Bagian C)
Penerapan SMK3
1 Kebijakan dan Kebijakan yang “Administrasi UU No. 1 Tahun
komitmen sudah ada, tidak Kontrol” 1970, Bab X
dikhususkan ke Tentang Kewajiban
ranah K3 lebih Menyusun kebijakan Pengurus 14 point a
mengutamakan K3 secara tertuli dan dan b.
ditanda tangani oleh
P2K3
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
1) K3 Umum : PT SURYA SATRYA TIMUR CORP. dalam upaya
pelaksanaan K3 belum sepenuh nya merujuk kepada peraturan Undang-
undang No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja,
Namun perusahaan masih perlu melakukan perbaikan untuk
menyempurnakan program K3 yang sudah ada maupun yang belum
ada.

2) KELEMBAGAAN K3 :
P2K3 dan pengesahannya ;
 Berdasarkan Permenaker no 4 tahun 1987 pasal 2, setiap tempat
kerja dengan kriteria perusahaan memperkerjakan 100 orang atau
lebih wajib membentuk P2K3. PT. SURYA SATRYA TIMUR
CORP. memperkerjakan kurang lebih ± 1600 orang sehingga wajib
membentuk P2K3. Namun, P2K3 yang ada tidak dapat
menunjukan struktur wewenang dan penugasan nya msaing-
masing.

Organisasi P2K3 sudah lama terbentuk dan disahkan namun
hendak nya dapat memberikan dengan jelas untuk struktur
organisasi yang jelas serta kewenangan dalam penugasan tiap
masing-masing anggotanya.

PJK3
Permenaker no 4 tahun 1995 tentang PJK3 (Pasal 3 dan 4) menyebutkan
bahwa PJK3 yang melaksanakan kegiatan jasa K3 salah satunya adalah
jasa pengujian dan pemeriksaan teknik dan jasa pemeriksaan/pengujian
dan atau pelayanan kesehatan kerja. PT. SURYA SATRYA TIMUR
CORP bekerja sama dengan PJK3 untuk membantu pelaksanaan
pemenuhan syarat-syarat K3 sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.

Organisasi
Semua hal yang berkaitan dengan pelaksanaan K3 berada di bawah
Divisi ISO (International Standard Organization). Divisi ISO
menangani semua pelaksanaan K3, mutu dan lingkungan.

3) PENERAPAN SMK3
Untuk penerapan SMK3 sudah berjalan dan diterapkan tetapi belum
berjalan dengan maksimal.

B. Saran
1) K3 secara umum :
Pembentukan divisi Safety di PT. SURYA SATRYA
TIMUR CORP. Pendidikan dan pelatihan bagi anggota divisi Safety
terkait K3 di PT. SURYA SATRYA TIMUR CORP. Evaluasi
pemasangan rambu/safety sign mulai dari tempat pemasangan dan
ukurannya serta kebersiannya.
Perlu dilakukan pemerataan penggunaan APD bukan hanya
melihat dari lingkungan kerja dimana pekerja tersebut melakukan
aktifitas. Pembuatan JSA untuk semua proses kerja di semua area
kerja.

2) Kelembagaan K3
Perusahaan sebaiknya merekrut lagi AK3 Umum atau pun
spesialis untuk kelembagaan yang ada agar proses kinerja dari
kelembagaan tersebut dapat lebih maksimal kinerjanya. Merekrut
orang yang berkompetensi dalam hal K3.
Membentuk koordinasi dengan unit kerja lain sebagai
perpanjangan tangan dari pelaksanaan K3 Menambah SDM yang
kompeten di bidang K3

3) Penerapan SMK3
Menyusun kebijakan K3 secara tertulis dan
ditandatangani oleh pimpinan perusahaan. Kebijakan tersebut
diinformasikan dan disebarluaskan ke setiap unit kerja. (poster,
surat edaran, buku saku K3 dll)
Membentuk SMK3 yang terintegrasi dengan sistem
manajemen perusahaan yang kemudian dilakukan evaluasi dan
perbaikan secara berkala setiap tahunnya. Juga perlu dilakukan
audit terhadap SMK3 yang telah dibentuk baik secara internal
perusahaan mapun eksternal.

Anda mungkin juga menyukai