Anda di halaman 1dari 3

RSIA SANTA ANNA

Jl. Hasanudin No. 27 Telukbetung _ Bandar Lampung (35211)


Telp. (0721) 482424 / 0828.8066.4283 E-mail: rsia_st.anna@yahoo.co.id

KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK SANTA ANNA
NO : 068.I/TP.2/RSIASA/V/2018

TENTANG
PANDUAN PERLINDUNGAN PASIEN TERHADAP KEKERASAN FISIK
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK SANTA ANNA

DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK SANTA ANNA

MENIMBANG : a. bahwa perlindungan pasien terhadap kekerasan fisik selama


perawatan di Rumah Sakit Ibu Dan Anak Santa Anna
merupakan hak dari setiap pasien sehingga perlu adanya
kebijakan sebagai acuan dalam pelayanan kesehatan yang
mengaturnya;
b. bahwa kebijakan Panduan Perlindungan Pasien Terhadap
Kekerasan Fisik di Rumah Sakit Ibu Dan Anak Santa Anna
ditetapkan dan diberlakukan dengan keputusan Direktur
Rumah Sakit Ibu Dan Anak Santa Anna.
MENGINGAT : 1. Undang-undang No. 29 tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran
2. Undang-undang No. 32 tahun 2004 tentang Hak Asasi
Manusia
3. Undang-undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
4. Undang-undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
5. Undang-undang No. 18 tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa
6. Peraturan Pemerintah No. 23 tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak;
7. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
290/Menkes/PER/III/2008 tentang Persetujuan Tindakan
Kedokteran
8. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 68 tahun 2013 tentang
Kewajiban Pemberi Layanan Kesehatan untuk Memberikan
Informasi atas Adanya Dugaan Kekerasan Terhadap Anak
9. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
1226/Menkes/SK/XII/2009 tentang Pedoman Penatalaksanaan
Pelayanan Terpadu Korban Kekerasan Terhadap Perempuan
dan Anak di Rumah Sakit
10. Surat Keputusan Yayasan Miryam Lampung No.
007/TP.2/YML/II/2018 Tentang Pengangkatan Direktur
Rumah Sakit Ibu dan Anak Santa Anna

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN :
KESATU  KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN
ANAK SANTA ANNA TENTANG PANDUAN
PERLINDUNGAN TERHADAP KEKERASAN FISIK
KEDUA  Kriteria kekerasan di lingkungan rumah sakit terdiri atas:
pelecehan seksual,pemukulan dan pemaksaan terhadap
pasien baik yang di lakukan oleh penunggu/pengunjung
pasien maupun petugas.
 Kriteria pasien rawan resiko terhadap kekersan fisik adalah
KETIGA
pasien anak-anak, pasien lanjut usia, dan pasien lain yang
kurang bisa melindungi dirinya sendiri. Penanganan tindakan
kekerasan fisik terhadap pasien yang terjadi di lingkungan
rumah sakit menjadi tanggung jawab rumah sakit.
 Upaya pencegahan terjadinya kekerasan fisik terhadap pasien
KEEMPAT adalah sebagai berikut:
a. Pasien dan pengunjung dilarang membawa senjata tajam
dan senjata api.
b. Pengunjung harus memakai identitas.
c. Pengunjung dalam pengaruh alkohol dilarang/tidak boleh
mengunjungi pasien.
d. Pasien yang berpotensi melakukan tindakan kekerasan
terhadap pasien lain atau petugas harus di lakukan
pengawasan secara ketat, bila perlu pasien di pisahkan
dari pasien lain.
e. Pengawasan ketat dan pengamanan lingkungan terhadap
pasien dengan kecenderungan bunuh diri maupun pasien
terjatuh.
f. Pasien dengan rawan resiko penculikan harus didampingi
orangtua atau keluarga yang telah di setujui dalam
perawatan kecuali pasien yang di rawat di ruangan
khusus.
g. Petugas keamanan harus memeriksa tempat-tempat yang
tersembunyi secara berkala sesuai prosedur dan
memastikan bahwa tempat tersebut aman dan cukup
penerangan di tempat-tempat yang rawan terhadap
kejadian kejahatan.
h. Setiap tindakan yang dilakukan oleh petugas harus
dengan persetujuan pasien tanpa paksaan.
 Seluruh petugas rumah sakit harus memahami perlindungan
pasien terhadap kekerasan fisik.
 Petugas rumah sakit tidak diperkenankan melakukan
kekerasan fisik terhadap pasien maupun terhadap keluarga
KELIMA
pasien.
 Petugas melakukan pengawasan dan observasi ketat terhadap
KEENAM seluruh pasien secara periodik dan apabila ada hal yang
mencurigakan segera ambil tindakan dan atau melaporkan
kepada Kepala Unit Pelayanan/penanggung jawab ruangan
KETUJUH sesuai kondisi dan situasi.
 Apabila terdapat pasien terlantar yang tidak memiliki
keluarga dan tidak memerlukan perawatan inap di rumah
sakit, maka untuk pemulangan pasien segera di laporkan dan
di koordinasi dengan Dinas Sosial.
 Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan tanggal ditetapkan,
KEDELAPAN
apabila dikemudian terdapat kekeliruan Surat Keputusan ini
akan di ubah dan diperbaiki sebagaimana mestinya.

KESEMBILAN

Ditetapkan di : Telukbetung
Pada tanggal : 16 Mei 2018
Direktur RSIA Santa Anna

dr. Laurensius Agus Winarto

Anda mungkin juga menyukai