BAB I Cemas Skripsi
BAB I Cemas Skripsi
PENDAHULUAN
Perpisahan anak dengan orang tuanya untuk pertama kali membuat anak
merasakan suatu kondisi yang berbeda dimana awalnya kebiasaan anak selalu
dengan orangtua setiap waktu sekarang anak harus pergi bersekolah tanpa di
dampingi orang tua. Perpisahan anak dengan orang tua ini bisa menimbulkan
kecemasan hingga stres pada anak. Gangguan kecemasan yang sering dialami
anak seperti ini biasa disebut SAD (Separation Anxiety Disorder) yaitu
terutama orang tua. Anak yang mengalami kecemasan ini sangat tertekan
perpisahan (Schoeder,2002).
anak mengalami kecemasan akibat perpisahan dengan orang tua saat berada di
sekolah, dan sekitar 43% anak menolak untuk bersekolah karena takut
gangguan yang paling banyak dialami anak yang tidak mau bersekolah dan
Anak pada usia pre school terbiasa beraktivitas dan berkumpul dengan orang
tua atau keluarga yang dikenalinya, namun pada saat anak masuk ke sekolah
pertama kali ia akan merasa dirinya asing berada ditempat tersebut, belum
mengenal teman, belum mengenal guru, itupun harus beradaptasi dahulu dari
ketakutan pada diri anak saat orang tua atau keluarganya meninggalkan anak
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain, saat berpisah dengan orang tua
saat belajar di sekolah yang tidak di atasi akan menimbulkan beberapa dampak
pelajaran dan lebih fatal lagi jika anak tersebut mengalami depresi. bentuk dari
dan guru wajib memperhatikan kecemasan anak sehingga tidak terjadi hal yang
tidak diinginkan seta membantu dan mendorong motivasi anak agar dapat
mandiri dan mau berpisah dengan orang tua saat belajar di sekolah.
Untuk mencegah dan mengatasi kecemasan anak pada saat berpisah dengan
orang tuanya dalam belajar disekolah antara lain ada beberapa hal dengan
membujuk anak dengan suatu permainan, dengan dongeng atau cerita, atau
mungkin menenagkan anak dengan terapi musik dan Terapi Dramatic Play.
Dimana terapi dramatic play (Terapi bermain drama) adalah salah satu contoh
terapi yang dapat dilakukan pada anak dengan masalah psikososial. Bermain
dramatic dapat dilakukan anak dengan mencoba melakukan berpura-pura
ibu dan guru dalam kehidupan sehari-hari. Sifat dari permainan ini adalah
social (Hidayat, A.Aziz Alimul:2005). Di dalam terapi ini anak akan diajak
bermain drama untuk mencontohkan bahwa tidak ada yang pelu ditakutkan jika
berpisah dengan orang tua pada saat proses belajar disekolah. Selain itu,
terapi ini anak akan lebih mudah mengerti dan memahami bahwa anak tidak
Berdasarkan fenomena dan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk
Kecemasan Pada anak saat berpisah dengan orang tua dalam proses belajar di
Anak usia pre school merupakan anak yang berusia 3-6 tahun.Dimana mereka
memiliki perilaku yang aktif namun masih memiliki sifat yang sangat
emosional tinggi dan suka marah dari segi psikososial pun mereka mudah stres.
menuntut ilmu atau bersekolah. Dimana sebelumnya anak hanya bermain dan
dikenalinya. Oleh sebab itu, anak banyak mengalami kecemasan pada saat awal
agar tidak berpisah dengan orang tuanya saat proses belajar di sekolah. Untuk
mengatasi hal tersebut perlunya dilakukan tindakan misal, Dramatic Play agar
anak tidak merasa cemas saat berpisah dengan orang tua di dalam proses
dalam penelitian ini yaitu, adakah pengaruh Terapi Dramatic Play terhadap
Kecemasan Pada anak usia pre school saat berpisah dengan orang tua dalam
Pertiwi 2 Sugihwaras.
Dramatic Play terhadap Kecemasan Pada anak saat berpisah dengan orang
kecemasan saat berpisah dengan orang tua dalam proses belajar disekolah.
Pada anak saat berpisah dengan orang tua dalam proses belajar di sekolah.
Perpisahan anak dengan orang tuanya untuk pertama kali saat berada di
sekolah merupakan salah satu faktor kecemasan pada anak. Anak harus
bersosialisasi dan beradaptasi dengan orang – orang baru yang tidak mereka
(tantrum). Kecemasan pada anak usia pra sekolah ini perlu ditindak lanjuti
agar mereka tidak menjadi trauma, stres atau depresi. Menurut UU Nomor 18
tahun 2014 pasal 5 tentang kesehatan jiwa, dimana upaya kesehatan jiwa
Untuk masalah kecemasan pada anak usia prasekolah saat berpisah dengan
orang tuanya dapat dilakukan upaya preventif. Upaya preventif ini dapat
dilakukan banyak cara agar anak merasa nyaman dan mampu berpisah saat
belajar disekolah. kejadian ini bukan hanya pada suatu tempat melainkan
banyak tempat di seluruh bagian dunia. penyebab hal ini adalah sulitnya anak
Untuk mengatasi kecemasan pada anak-anak ini perlu dukungan dari berbagai
menangani masalah kesehatan jiwa pada anak. Oleh karena itu, Perawat,
Orang tua dan Guru saling bekerja sama untuk menangani masalah ini
sehingga kecemasan anak bisa menurun dan anak dapat belajar dan
dengan orang tua maupun saudara yang dikenalinya sehingga terciptalah anak