Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah penyakit kardiovaskuler yang

disebabkan karena penyempitan pembuluh darah koroner sehingga terjadi

gangguan aliran darah ke otot jantung (Bahri, 2004). Berdasarkan data dari

Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, prevalensi Penyakit Jantung koroner di

Indonesia pada tahun 2013 mencapai 0,5% yaitu sebanyak 883.447 orang,

sedangkan berdasarkan diagnosis dokter sebesar 1,5% atau 2.650.340 orang

(Pusdatin, 2014). Penyebab dari penyakit jantung koroner adalah karena

adanya aterosklerosis dan diperkirakan bertanggung jawab terhadap sejumlah

besar kematian di dunia (Djohari, et al. 2009).

Aterosklerosis merupakan sebuah penebalan fokal asimetris dari

lapisan paling dalam dari arteri, yaitu tunika intima. Penebelan yang

dinamakan fatty streaks tersebut mengandung serpihan jaringan ikat, lipid dan

sel (Stary, et al. 1995). Beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko

terjadinya Aterosklerosis adalah adanya peningkatan kadar lipid darah seperti

peningkatan kadar Low Density Lipoprotein (LDL) darah, kolesterol total dan

trigliserida darah serta penurunan High Density Lipoprotein (HDL) dalam

darah (Iva, et al. 2013).

1
2

Pembentukan HDL merupakan mekanisme pertahanan tubuh dalam

menjaga keseimbangan lemak dalam tubuh. Kolesterol berlebih yang tidak

diambil kolesterol reseptor menuju hepar akan diangkut oleh HDL yang

selanjutnya disintesa menjadi garam empedu dan dibuang melalui usus

(Marks, 2000). Berbagai penelitian dilakukan untuk memanfaatkan tanaman

herbal sebagai alternatif untuk pencegahan terhadap arteroskleosis salah

satunya adalah daun kelor.

Daun kelor dalam berbagai penelitian diketahui dapat digunakan

sebagai antioksidan, antiinflamasi (Putu, 2012), antihipertensi, antidiabetik,

antiepilepsi, antibakteri, antijamur, dan penurun kolesterol (Farooq, et al,

2006). Daun kelor disebut juga sebagai Miracle Tree karna bagian pohon

kelor mulai dari daun, buah, biji, bunga, kulit, batang, hingga akar memiliki

manfaat yang luar biasa (Simbolan et al, 2007)

Daun kelor memiliki berbagai kandungan antioksidan diantaranya,

saponin, alkaloids, fetosterol, tannins, fenolik dan flavonoid (Rajanandh et al.,

2012). Quercetin merupakan flavonoid terbesar yang termasuk ke dalam kelas

flavonol yang mempunyai efek antioksidan yang mampu meningkatkan kadar

HDL dengan cara meningkatkan aktivitas Lechitin Cholesterol Acid

Transferase (LCAT) yang berfungsi untuk mengkonversi kolesterol bebas

menjadi ester kolesterol yang lebih hidrofobik sehingga ester kolesterol dapat

berikatan dengan partikel inti lipoprotein untuk membentuk HDL baru

(Aprilia, 2010).
3

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk

menguji apakah ekstrak daun kelor dapat meningkatkan kadar HDL dan

menentukan dosis dari ekstrak daun kelor (moringa oleifera) yang paling

berpengaruh untuk meningkatkan kadar HDL.

1.2 Rumusan Masalah

Apakah pemberian ekstrak daun kelor berpengaruh terhadap

peningkatan kadar HDL tikus putih Rattus novergicus strain wistar jantan

model aterosklerosis?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun kelor terhadap

peningkatan kadar HDL (High Density Lipoprotein) tikus putih rattus

novergicus strain wistar jantan model aterosklerosis.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui dosis yang paling berpengaruh dari ekstrak daun kelor

(Moringa oleifera) terhadap peningkatan kadar HDL (High Density

Lipoprotein) tikus putih (Rattus novergicus strain wistar) model

aterosklerosis dengan pemberian dosis 200 mg/KgBB, 400 mg/KgBB dan

800 mg/KgBB.
4

2. Mengetahui kadar HDL dari setiap kelompok perlakuan yang hanya

diberikan diet aterogenik dan perlakuan yang diberikan diet aterogenik serta

esktrak daun kelor (Moringa oleifera).

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat akademis

Memberikan data awal sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya

mengenai ekstrak daun kelor (Moringa Oleifera) dalam mempengaruhi

peningkatan kadar HDL tikus putih jantan (Rattus norvegicus strain wistar)

model aterosklerosis.

1.4.2 Manfaat klinis

Memberikan informasi dan bukti ilmiah ekstrak daun kelor (moringa

oleifera) dapat digunakan sebagai alternatif pengobatan aterosklerosis.

1.4.3 Manfaat masyarakat

Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai efek pemberian

ekstrak daun kelor (Moringa Oleifera) dalam mempengaruhi peningkatan

kadar HDL.

Anda mungkin juga menyukai