Pembangunan nasional pada perinsipnya ialah pembangunan secara menyeluruh dalam segala bidang, termasuk dalam bidang kesehatan yang perlu diwujudkan seara berkesinambungnan sehingga tercapailah peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan berarti pula meningatkan kesejahtraan bangsa dan negara. Untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal maka diperlukanlah sumberdaya manusia/tenaga kesehatan yang berkualitas dan kompeten. Kedudukan SDM kesehatan adalah faktor penentu keberlangsungan dan kemajuan penyelenggaraan urusan bidang kesehatan di Indonesia. Menciptakan SDM yang profesional dan berkualitas dapat dilakukan mulai dari proses rekrutmen, seleksi, training, dan development. Kementrian Kesehatan telah memiliki unit- unit kerja untuk mendapatkan dan menciptakan SDM yang professional dan berkualitas. Proses rekrutmen SDM/ tenaga kesehatan dilingkungan Kementrian Kesehatan telah dilakukan secara ketat dan jujur dengan harapan mampu mendapatkan calon pegawai/karyawan terpilih di lingkungan Kementrian Kesehatan yang memiliki kualitas dan potensi untuk dapat menyelenggarakan urusan dibidang kesehatan dengan baik. Pegai Baru dari proses rekrutmen Kementrian Kesehatan telah menyeleksi sesuai dengan formsi yang dibutuhkan pada tiap-tiap unit kerja, salahsatunya Puskesmas Peundeuy. Setelah terpilihnya pegawai dilingkungan kementrian kesehatan, maka diperlukan bekal agar pegawai dapat mengetahui dan memahami puskesmas peundeuy secara utuh dan kelak mampu melaksanakan tugas tugas yang akan diembannya. Oleh karena itu, diperlukan Program Orientasi bagi pegawai di unit kerja dimana pegawai akan ditugaskan, agar pegawai dapat mengerti betul bagaimana proses kerja dilingkungan kerja yang akan ditempatkan. Pelaksanaan orientasi pegawai puskesmas didasari dengan adanya surat edaran orientasi pegawai Kemenkes tahun 2013 pelamar umum. Berdasarkan hal di atas, maka dilaksanakannya program orientasi bagi pegwai di lingkungan puskesmas Peundeuy, yang bertujuan agar pegawai mampu mengenal dan mengetahui ruang lingkup kerja peskesmas Peundeuy sebelum pegawai ditempatkan pada bidang kerja masing-masing.
1.2 Tujuan Umum
Mengetahui gambaran sistem kerja Puskesmas Peundeuy secara keseluruhan. 1.3 Tujuan Khusus Manfaat bagi unit bagian kerja terkait Manfaat bagi karyawan : pengetahuan,pengalaman BAB II GAMBARAN UMUM INTANSI 2.1 Sejarah Sejarah dan perkembangan Puskesmas di indonesia dimulai dari didirikannya bebagai institusi dan sarana kesehatan seperti balai pengobatan,balai kesehatan ibu dan anak, serta diselenggarakannya berbagai upaya kesehatan seperti usaha hygiene dan sanitasi lingkungan yang masing-masing berjalan sendiri-sendiri. pada pertemuan Bandung Plan (1951), dicetuskan pertama kali pemikiran untuk mengintegrasikan berbagai intitusi dan upaya kesehtan tersebut di bawah satu pimpinan agar lebih efektif dan efesien. selanjutnya konsep pelayanan kesehatan yang terintegrasilebih berkembang dengan pembentukan Team Approach dalam pelayanan kesehatantahun 1956. Penggunaan istilah Puskesmas pertama kalidimuat pada Master Plan of Operation For Strengthening National Health Service tahun 1969. dalam dokumen tersebut Puskesmas terdiri atas 3 (tiga) tipe Puskesmas (tipe a, tipe b, Tipe c). Kemudian dalam rapat kerja Kesehatan Nasional Ke-3 kegiatan pokok puskesmas. perkembangan selanjutnya lebih mengarah pada penambahan kegiatan pokok Puskesmas seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kemampuan pemerintah, serta keinginan program di tingkat pusat, sehingga kegiatan pokok jadi 18 Kegiatanpokok puskesmas, bahkandaerah khusus ibukota jakarta mengembangkan menjadi 21 program pokok Puskesmas (Departemen Kesehatan, 2004). Manajmen Puskesmas dibutuhkan untuk: (1) Mencapai tujuan Puskesmas. Tujuan Pembangunan yang diselenggarakan oleh Puskesmas Adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehtan nasional yaknimeningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. kerja puskesmas agar terwuju dalam rangka mewujudkan indonesia sehat 2010, (2) memelihara keseimbangan antara tujuan-tujuan dan kepentingan- kepentingan yang bertentangan, adalah kelompok atau individuyang dapat mempengaruhiatau dipengaruhi oleh pencapai tujuan Puskesmas. Puskesmas saat ini antara lain pemerintah daerah dan DPRD kabupaten/kota, dinas kesehatan kabupaten/kota, pimpinan dan pegawai Puskesmas, Partai politik, Lembaga swadaya Masyarakat, organisari sosial kemasyarakatan,organisasi sosial keagamaan, media massa, tokoh masyarakat di wilayah kerja Puskesmas da pemasok terutama terutama pemasok obatda alat kesehatan dan pemasok tenaga kesehatan, (3) mencapai efisiensi dan efektivitas Puskesmas. 2.2 Lokasi Puskesmas Peundeuy berlokasi di Kecamatan Peundeuy Alamat: Jln Raya Peundeuy no 80 Kode Pos 44178 2.3 Visi, Misi 2.3.1 Visi Visi Puskesmas Peundeuy adalah “ Terwujudnya puskesmas yang PRIMA dalam pelayanan, menuju masyarakat kecamatan peundeuy yang bermartabat, nyaman dan sejahtera”. 2.3.2 Misi Misi Puskesmas Peundeuy adalah sebagai berikut 1. Membina kerjasama lintas program dan Lintas Sektoral yang harmonis dan berkesinambungan 2. Mewujudkan kemandirian dan meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia yang propesional dalam memberikan Pelayanan Kesehatan yang Optimal. 3. Mengemangkan Manajmen yang amanah, Transparan, yang didukung perencanaan kesehatan yang berdasarkan Fakta. 4. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang bermutu. Adil dan Merata. 2.3.3 Moto “ Motto Puskesmas Peundeuy yaitu “ Melayani Dengan Prima” 2.4 Struktur 2.5 Tugas Pokok dan Fungsi Tugas pokok Puskesmas yaitu: Upaya kesehatan ibu dan anak. Pemeliharaan ibu hamil, melahirkan,menyusui, serta bayi, balita dan anak prasekolah. Memberikan nasehat tentang makanan yang bergizi, perkembangan anak dan cara stimulasinya, imunisasi tetanus toksoid 2 kali pada ibu hamildan BCG, DPT 3x,polio 3x, dan campak 1x pada bayi. Peluhan kesehatan meliputi beberapa aspek dalam mencapai tujuan program KIA, pelayanan keluarga berencana, pengobatan bagi ibu,bayi, balita dan anak prasekolah untuk macam- macam penyakit ringan, melakukan kunjungan rumah, pengawasan dan bimbingngan kepada TK dan padre dukun bayi, program perbaikan gizi, memberikan makanan tambahan, memberikan vit A kepada anak-anak dibawah umur 5 tahun. upaya kesehatan lingkungan penyehatan air bersih, pembuangan kotoran, lingkungan perumahan,air buang/limbah, pengawasan sanitasi tempat umum,penyehatan makanan dan minuman, upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, mengumpulkan dan menganalisa data penyakit,melaporkan kasus penyakit menular, pemberian imunisasi, pemberantasan vector, pendidikan kesehatan pada masyarakat, upaya pengobatan, melaksanakan diagnose sedini mungkin melalui: mendapatkan riwayat penyakit,mengadakan pemeriksaan fisik,pemeriksaan laboratorium,membuat diagnose,tindakan pengobatan. Fungsi Puskesmas yaitu: Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat diwilayahnya. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat. memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat diwilayah kerjanya. 2.6 Fasilitas Fasilitas pelayanan Kesehatan adalah suatu tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan,baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah dan/atau masyarakat. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan kesehatan yang menyelenggarakan uapaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. 2.7 Tata Kerja Tata kerja puskesmas meliputi: 1. Dengan Kantor Kecamatan Dalam melaksanankan fungsinya, puskesmas berkoordinasi dengan kantor kecamatan melalui pertemuan berkala yang diselenggarakan di tingkat kecamatan. Koordinasi tersebut mencakup perencanaan, penggerakan pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian serta penilaian. Dalam hal pelaksanaan fungsi penggalian suber daya masyarakat oleh Puskesmas, koordinasi dengan kantor kecamatan mencakup pula kegiatan fasilitasi. 2. Dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Puskesmas adalah unit pelaksanaan teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, dengan demikian secara teknis dan administratif, puskesmas bertanggungjawab kepada Dinas Kesehatan Kabupaten /Kota. Sebaliknya Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota bertanggungjawab membina serta memberikan bantuan administratif dan teknis kepada puskesmas. 3. Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Strata Pertama Sebagai mitra pelayanan kesehatan strata pertama yang dikelola oleh lembaga masyarakat dan swasta, puskesmas menjalin kerjasama termasuk penyelenggaraan rujukan dan memantau kegiatan yang diselenggarakan. sedangkan sebagai pembina upaya kesehatanbersumberdaya masyarakat, puskesmas melaksanakan bimbingan teknis,pemberdayaan dan rujukan sesuai kebutuhan. 4. Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Rujukan dalam menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, puskesmas menjalin kerjasama yang erat dengan berbagai sarana pelayanan kesehatan rujukan. untuk upaya kesehatan perorangan, jalinan kerjasama tersebut diselenggarakan dengan berbagai sarana pelayanan kesehatan perorangan seperti rumah sakit (kabupaten/kota) dan berbagai balai kesehatan masyarakat (balai pengobatan penyakit paru-paru, balai kesehatan mata masyarakat, balai kesehatan kerja masyarakat, balai kesehatan olahraga masyarakat, balai kesehatan jiwa masyarakat, balai kesehatan indra masyarakat. Sedangkan untuk upaya kesehatan masyarakat, jalinan kerjasama diselenggarakan dengan berbagai sarana pelayanan kesehatan masyarakat rujukan, seperti dinas kesehatan Kabupaten/Kota, Balai Teknik Kesehatan Lingkungan, Balai Laboratorium Kesehatan serta berbagai balai kesehatan masyarakat. kerjasama tersebut diselenggarakan melalui penerapan konsep rujukan yang menyeluruh dalam koordinasi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Unit Bidandi Desa/komunitas. 5. Dengan Lintas Sektor Tanggungjawab puskesmas sebagai unit pelaksana teknis adalah menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan kesehatan yang dibebnkan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, penyelengaraan pembangunan kesehatan tersebut harus dapat dikoordinasikan dengan berbagai lintas sektor terkait yang ada di tingkat kecamata. diharapkan disatu pihak lain pembangunan yang diselenggarakan oleh sektor lain di tingkat kecamatan berdampak positif terhadap kesehatan. 6. dengan masyarakat sebagai penanggung jawab penyelengaraan pembangunan kesehatan di wilayh kerjany, puskesmas memerlukan dukungan aktif dari masyarakat sebagai objek dan subjek pembangunan. dukungan aktif tersebut diwujudkan melalui pembentukan badan penyantun puskesmas (BPP) yang menghimpun berbagai potensi Masyarakat, seperti tokoh masyarakat, tokoh agama, LSM, organisasi kemasyarakatan, serta dunia usaha. BPP tersebut berperan sebagai mitra puskesmas dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan BAB III PEMBAHASAN
3.1 Jadwal
Hari /tanggal Kegiatan Pemberi materi
Senin, 04 Desember 2017 Apel pagi Kebijakan Puskesmas Mahmud,S.Kep, Ners,M.Si Tata kelola Puskesmas Dana Hidayat
Selasa, 05 Desember 2017 UKP Dr Dini Aditya
Jejaring Dan jaringan Yati Sulastri, SST
Rabu, 06 Desember 2017 UKM Mimin M, SST
3.2 Pelaksanaan ( jabarkan tiap unit Kegiatan)
3.2.1 Apel Pagi
3.2.2 Kebijakan Puskesmas
Permenkes No 75 Tahun 2014 tetang Pusat Kesehatan Masyarakat. Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Menimbang : a. Bahwa Pusat Kesehatan Masyarakat sebagai salah ssatu jenis fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama memiliki peranan penting dalam sistem keehatan nasional, khususnya subsistem upaya kesehatan, b. bahwa penyelenggara Pusat Kesehatan Masyarakat perlu ditata ulang untuk meningkatkan aksesibilitas, keterjangkauan, dan kualitas pelayanandalam rangka meningkatkan derajat masyarakat serta menyukseskan program jaminan sosial nasional, c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan peraturan menteriKesehatan tentang Pusat Kesehatan Masyarakat; 3.2.3 Tata kelola Puskesmas Pada prinsip efesiensi dan produktivitas. BLUD merupakan bagian dari perangkat pemerintah daerah, dengan setatus hukum tidak terpisah dari pemerintah daerah. berbeda dengan SKPD pada umumnya, pola pengelolaan keuangan BLUD memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan peraktik-peraktik bisnis yang sehat untuk meningktkan pelayanankepada masyarakat, sepertipengecualian dari ketentuan pengelolaan keuangan daerah pada umumnya. dengan ditetapkannya Puskesmas menjadi BLUD diharapkan dapat meningkatkan tanggung jawab seluruh jajaranPuskesmas dalam menyajikan layanan kesehatan yang menjadi hak peserta program jaminan Kesehatan. sementara itu, menteri/pimpinan lembaga induk bertanggung jawab atas kebijakan layanan yang hendak dihasilkan. Perubahan ini pentin dalam rangka proses pembelajaran yang lebih rasional untuk mempergunakan suber daya yang dimiliki, mengingat tingkat kebutuhan dana yangmakin tinggi sementarasumber dana yang tersedia tetap terbatas. Penganggaran berbasis kinerja dapat diterapkan pada instansi pemerintah yang tugas dan fungsinya memberikan pelayanan kepada masyarakat seperti UPT Puskesmas. Dengan demikian, UPT Puskesmas dapat menerapkan pola pengelolaan keuanganyang fleksibel dengan menonjolkan produktifitas, efesiensidan efektifitas sebagi bagian dalam pembaharuan manajmen keuangan sektor publik. 3.2.4 UKP ( Upaya Kesehatan Perorangan ) Pelayanan Pemeriksaan Umum Pelayanan Kesehatanuntuk mendiagnosa, melakukan tindakan pengobatan pada seseorang pasien dilakukan oleh seorang dokter secara ilmiah berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh selama anamnesis dan pemeriksaan. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut. Pelayanan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan gigi masyarakat. sasarannya adalah masyarakat yang berkunjung ke puskesmas dengan indikasi gangguan kesehatan gigi maupun kelompok masyarakat khususnya seperti murid sekolah dasar. kegiatan yang dilaksanakan berupa perawatan, pencabutan gigi sulung. pelayanan manajemen terpadu Balita Sakit. suatu pelayanan pendekatan yang terintegrasi/terpadu dalam tatalaksana balita sakit dengan fokus kepada kesehatan anak usia 0-5 tahun (balita) secara menyeluruh. MTBS bukan merupakan suatu program kesehatan tetapi suatu pendekatan/cara menatalaksana balita sakit. kegiatan MTBS merupakan upaya yang ditujukan untuk menurunkan kesakitan dan kematian sekaligus meningatkan kualitas pelayanan kesehatan anak balita di unit rawat jalan kesehatan dasar seperti Puskesmas, Pustu, Polindes, Poskesdes,dll. pelayanan KIA-KB yang bersifat UKP pelayanan kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana bertujuan untuk meningkatkan pemeliharaan kesehatan ibu ibu dan anak serta peningkatan kesejahtraan keluarga. sasaran yang hendak dicapai adalah tersedianya pelayanan kesehatan dasar dan rujukan yang didukung peran serta masyarakat dengan perhatian utama ditunjukan pada pengembangan uapaya kesehatan yang mempunyai daya ungkit tinggi terhdap peningkatan derajat kesehatan. Kegiatan yang dilaksanakan adalah: 1). pemeriksaan ibu hamil 2). pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga kesehata lainnya yang berkopetensi kebidanan 3). deteksi dan rujukan ibu hamil resiko tinggi 4). pemberian Tablet Fe 5). Pelayanan KB pelayanan gawat darurat/ tindakan pelayanan kedokteran yang dibutuhkan oleh penderita dalam waktu segera ( imediatlely) untuk menyelamatkan kehidupannya (life saving) pelayanan gizi yang bersifat UKP pelayanan gizi bertujuan untuk meningkatkan setatus gizi pada masa pertumbuhan yang sasaranya adalah peningkatan setatus gizi bayi dan balita. peningkatan setatus gizi ditandai dengan desa bebas rawan gizi.pelayanan yang diberikan dalam kegiatan Upaya perbaikan Gizi masyrakat adalah: 1. Pemberian MP-ASI 6-24 bulan keluarga miskin 2. penanganan Balita Gizi Buruk 3. pemantauan pertumbuhan balita 4. pemberian kapsul Vit A pelayanan persalinan pelayanan persalinan adalah pelayanan yang diberikan dimulai pada kala I sampai dengan kala IV persalin Peelayan laboratorium pelayanan loket obat
3.2.5 Jejaring dan Jaringan
Peraturan Perrmenkes 75 tahun 2014 tetang Puskesmas, pengertian jejaring dan jaringan adalah: unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan disuatu wilayah kerja tertentu. Puskesmas berpungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan kesehatan pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat, pusat pelayanan kesehatan strata pertama. upaya kesehatan terselenggara secara optimal maka puskesmas harus melaksanankan manajmen dengan baik. Manajmen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara sistemik untuk menghasilkan luaran Puskesmas secara efektif dan efesien.
3.2.6 UKM ( Upaya Kesehatan Masyarakat)
sesuai dengan Permenkes no 75 tahun 2014, puskesmas memiliki peran sebagai gerbang pertama yang diharapkan bisa memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara komprehensif, tidak hanya melakukan pelayanan kepada perseorangnan tetapi juga kepada masyarakat yang lebih luas. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) menjadi tugas utama puskesmas yang berfokus kepada upaya pencegahan dan promosi kesehatan masyarakat. UKM juga mendorong partisipasi masyarakat untuk terlibat dalam peningkatan kesehatan masyarakat. untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, puskesmas peundeuy memiliki UKM Esensial dan UKM pembangunan. UKM Esensial merupakan upaya kesehatan masyarakatyang telah ditentukan programdan cakupannya di seluruh puskesmas di indonesia. Upaya-upaya ini ditujukanuntuk meningkatkan kesehatan masyarakat pada 5 aspek mendasar dari kesehatan yang saling berkaiatansatu dengan yang alain, yaitukesehatan ibu, anak dan KB, Gizi, pencegahan dan pengendalian penyakit, kesehatan lingkungan, dan promosi kesehatan. Bagiandari upaya bersama antara UKP dan UKM bagi masyarakat yang membutuhkan perawatan di rumah. upaya kesehatan ibu dan anak serta Keluarga Berencana, upaya perbaikan Gizi masyarakat,upaya pencegahan dan pengendaian penyakit,upaya penyehatan lingkungan,upaya promosi kesehatan, upaya perawatan kesehatan masyaraka. UKM Pengembangn berkomitmen untuk terus meningkatkan mutu pelayanan dan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, puskesmas peundeuy mengembangkan upaya- upaya kesehatan masyarakat yang terdiri dari upaya kesehatan lansia, remaja, dan indera. Upaya-upaya kesehatan masyarakat diantaranya: Upaya Kesehatan Lansia, Upaya kesehatan remaja, upaya kesehatan jiwa, upaya kesehatan indera,upaya kesehatan sekolah, dan upaya kesehatan olahraga. BAB IV KESIMPULAN
Alur manajmen pelatihan di puskesmas Peundeuy menceritakan sistem Puskesmas