Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembangunan nasional pada perinsipnya ialah pembangunan secara menyeluruh
dalam segala bidang, termasuk dalam bidang kesehatan yang perlu diwujudkan seara
berkesinambungnan sehingga tercapailah peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan
berarti pula meningatkan kesejahtraan bangsa dan negara. Untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang optimal maka diperlukanlah sumberdaya manusia/tenaga
kesehatan yang berkualitas dan kompeten. Kedudukan SDM kesehatan adalah faktor penentu
keberlangsungan dan kemajuan penyelenggaraan urusan bidang kesehatan di Indonesia.
Menciptakan SDM yang profesional dan berkualitas dapat dilakukan mulai dari proses
rekrutmen, seleksi, training, dan development. Kementrian Kesehatan telah memiliki unit-
unit kerja untuk mendapatkan dan menciptakan SDM yang professional dan berkualitas.
Proses rekrutmen SDM/ tenaga kesehatan dilingkungan Kementrian Kesehatan telah
dilakukan secara ketat dan jujur dengan harapan mampu mendapatkan calon
pegawai/karyawan terpilih di lingkungan Kementrian Kesehatan yang memiliki kualitas dan
potensi untuk dapat menyelenggarakan urusan dibidang kesehatan dengan baik. Pegai Baru
dari proses rekrutmen Kementrian Kesehatan telah menyeleksi sesuai dengan formsi yang
dibutuhkan pada tiap-tiap unit kerja, salahsatunya Puskesmas Peundeuy. Setelah terpilihnya
pegawai dilingkungan kementrian kesehatan, maka diperlukan bekal agar pegawai dapat
mengetahui dan memahami puskesmas peundeuy secara utuh dan kelak mampu
melaksanakan tugas tugas yang akan diembannya. Oleh karena itu, diperlukan Program
Orientasi bagi pegawai di unit kerja dimana pegawai akan ditugaskan, agar pegawai dapat
mengerti betul bagaimana proses kerja dilingkungan kerja yang akan ditempatkan.
Pelaksanaan orientasi pegawai puskesmas didasari dengan adanya surat edaran
orientasi pegawai Kemenkes tahun 2013 pelamar umum.
Berdasarkan hal di atas, maka dilaksanakannya program orientasi bagi pegwai di
lingkungan puskesmas Peundeuy, yang bertujuan agar pegawai mampu mengenal dan
mengetahui ruang lingkup kerja peskesmas Peundeuy sebelum pegawai ditempatkan pada
bidang kerja masing-masing.

1.2 Tujuan Umum


Mengetahui gambaran sistem kerja Puskesmas Peundeuy secara keseluruhan.
1.3 Tujuan Khusus
Manfaat bagi unit bagian kerja terkait
Manfaat bagi karyawan : pengetahuan,pengalaman
BAB II
GAMBARAN UMUM INTANSI
2.1 Sejarah
Sejarah dan perkembangan Puskesmas di indonesia dimulai dari didirikannya bebagai institusi
dan sarana kesehatan seperti balai pengobatan,balai kesehatan ibu dan anak, serta
diselenggarakannya berbagai upaya kesehatan seperti usaha hygiene dan sanitasi lingkungan
yang masing-masing berjalan sendiri-sendiri. pada pertemuan Bandung Plan (1951),
dicetuskan pertama kali pemikiran untuk mengintegrasikan berbagai intitusi dan upaya
kesehtan tersebut di bawah satu pimpinan agar lebih efektif dan efesien. selanjutnya konsep
pelayanan kesehatan yang terintegrasilebih berkembang dengan pembentukan Team
Approach dalam pelayanan kesehatantahun 1956. Penggunaan istilah Puskesmas pertama
kalidimuat pada Master Plan of Operation For Strengthening National Health Service tahun
1969.
dalam dokumen tersebut Puskesmas terdiri atas 3 (tiga) tipe Puskesmas (tipe a, tipe b, Tipe
c). Kemudian dalam rapat kerja Kesehatan Nasional Ke-3 kegiatan pokok puskesmas.
perkembangan selanjutnya lebih mengarah pada penambahan kegiatan pokok Puskesmas
seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kemampuan pemerintah,
serta keinginan program di tingkat pusat, sehingga kegiatan pokok jadi 18 Kegiatanpokok
puskesmas, bahkandaerah khusus ibukota jakarta mengembangkan menjadi 21 program
pokok Puskesmas (Departemen Kesehatan, 2004).
Manajmen Puskesmas dibutuhkan untuk: (1) Mencapai tujuan Puskesmas. Tujuan
Pembangunan yang diselenggarakan oleh Puskesmas Adalah mendukung tercapainya tujuan
pembangunan kesehtan nasional yaknimeningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah terwujud derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya. kerja puskesmas agar terwuju dalam rangka mewujudkan indonesia
sehat 2010, (2) memelihara keseimbangan antara tujuan-tujuan dan kepentingan-
kepentingan yang bertentangan, adalah kelompok atau individuyang dapat
mempengaruhiatau dipengaruhi oleh pencapai tujuan Puskesmas. Puskesmas saat ini antara
lain pemerintah daerah dan DPRD kabupaten/kota, dinas kesehatan kabupaten/kota,
pimpinan dan pegawai Puskesmas, Partai politik, Lembaga swadaya Masyarakat, organisari
sosial kemasyarakatan,organisasi sosial keagamaan, media massa, tokoh masyarakat di
wilayah kerja Puskesmas da pemasok terutama terutama pemasok obatda alat kesehatan
dan pemasok tenaga kesehatan, (3) mencapai efisiensi dan efektivitas Puskesmas.
2.2 Lokasi
Puskesmas Peundeuy berlokasi di Kecamatan Peundeuy
Alamat: Jln Raya Peundeuy no 80 Kode Pos 44178
2.3 Visi, Misi
2.3.1 Visi
Visi Puskesmas Peundeuy adalah “ Terwujudnya puskesmas yang PRIMA dalam pelayanan,
menuju masyarakat kecamatan peundeuy yang bermartabat, nyaman dan sejahtera”.
2.3.2 Misi
Misi Puskesmas Peundeuy adalah sebagai berikut
1. Membina kerjasama lintas program dan Lintas Sektoral yang harmonis dan
berkesinambungan
2. Mewujudkan kemandirian dan meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia yang
propesional dalam memberikan Pelayanan Kesehatan yang Optimal.
3. Mengemangkan Manajmen yang amanah, Transparan, yang didukung perencanaan
kesehatan yang berdasarkan Fakta.
4. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang bermutu. Adil dan Merata.
2.3.3 Moto
“ Motto Puskesmas Peundeuy yaitu “ Melayani Dengan Prima”
2.4 Struktur
2.5 Tugas Pokok dan Fungsi
Tugas pokok Puskesmas yaitu: Upaya kesehatan ibu dan anak. Pemeliharaan ibu hamil,
melahirkan,menyusui, serta bayi, balita dan anak prasekolah. Memberikan nasehat tentang
makanan yang bergizi, perkembangan anak dan cara stimulasinya, imunisasi tetanus toksoid
2 kali pada ibu hamildan BCG, DPT 3x,polio 3x, dan campak 1x pada bayi.
Peluhan kesehatan meliputi beberapa aspek dalam mencapai tujuan program KIA, pelayanan
keluarga berencana, pengobatan bagi ibu,bayi, balita dan anak prasekolah untuk macam-
macam penyakit ringan, melakukan kunjungan rumah, pengawasan dan bimbingngan kepada
TK dan padre dukun bayi, program perbaikan gizi, memberikan makanan tambahan,
memberikan vit A kepada anak-anak dibawah umur 5 tahun.
upaya kesehatan lingkungan penyehatan air bersih, pembuangan kotoran, lingkungan
perumahan,air buang/limbah, pengawasan sanitasi tempat umum,penyehatan makanan dan
minuman, upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, mengumpulkan dan
menganalisa data penyakit,melaporkan kasus penyakit menular, pemberian imunisasi,
pemberantasan vector, pendidikan kesehatan pada masyarakat, upaya pengobatan,
melaksanakan diagnose sedini mungkin melalui: mendapatkan riwayat penyakit,mengadakan
pemeriksaan fisik,pemeriksaan laboratorium,membuat diagnose,tindakan pengobatan.
Fungsi Puskesmas yaitu: Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat diwilayahnya.
Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan
kemampuan untuk hidup sehat. memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan
terpadu kepada masyarakat diwilayah kerjanya.
2.6 Fasilitas
Fasilitas pelayanan Kesehatan adalah suatu tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan
upaya pelayanan kesehatan,baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang
dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah dan/atau masyarakat.
Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan
kesehatan kesehatan yang menyelenggarakan uapaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah
kerjanya.
2.7 Tata Kerja
Tata kerja puskesmas meliputi:
1. Dengan Kantor Kecamatan
Dalam melaksanankan fungsinya, puskesmas berkoordinasi dengan kantor kecamatan
melalui pertemuan berkala yang diselenggarakan di tingkat kecamatan. Koordinasi
tersebut mencakup perencanaan, penggerakan pelaksanaan, pengawasan dan
pengendalian serta penilaian. Dalam hal pelaksanaan fungsi penggalian suber daya
masyarakat oleh Puskesmas, koordinasi dengan kantor kecamatan mencakup pula
kegiatan fasilitasi.
2. Dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Puskesmas adalah unit pelaksanaan teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, dengan
demikian secara teknis dan administratif, puskesmas bertanggungjawab kepada Dinas
Kesehatan Kabupaten /Kota. Sebaliknya Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
bertanggungjawab membina serta memberikan bantuan administratif dan teknis
kepada puskesmas.
3. Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
Sebagai mitra pelayanan kesehatan strata pertama yang dikelola oleh lembaga
masyarakat dan swasta, puskesmas menjalin kerjasama termasuk penyelenggaraan
rujukan dan memantau kegiatan yang diselenggarakan. sedangkan sebagai pembina
upaya kesehatanbersumberdaya masyarakat, puskesmas melaksanakan bimbingan
teknis,pemberdayaan dan rujukan sesuai kebutuhan.
4. Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Rujukan
dalam menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan
masyarakat, puskesmas menjalin kerjasama yang erat dengan berbagai sarana
pelayanan kesehatan rujukan. untuk upaya kesehatan perorangan, jalinan kerjasama
tersebut diselenggarakan dengan berbagai sarana pelayanan kesehatan perorangan
seperti rumah sakit (kabupaten/kota) dan berbagai balai kesehatan masyarakat (balai
pengobatan penyakit paru-paru, balai kesehatan mata masyarakat, balai kesehatan
kerja masyarakat, balai kesehatan olahraga masyarakat, balai kesehatan jiwa
masyarakat, balai kesehatan indra masyarakat. Sedangkan untuk upaya kesehatan
masyarakat, jalinan kerjasama diselenggarakan dengan berbagai sarana pelayanan
kesehatan masyarakat rujukan, seperti dinas kesehatan Kabupaten/Kota, Balai Teknik
Kesehatan Lingkungan, Balai Laboratorium Kesehatan serta berbagai balai kesehatan
masyarakat. kerjasama tersebut diselenggarakan melalui penerapan konsep rujukan
yang menyeluruh dalam koordinasi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Unit Bidandi
Desa/komunitas.
5. Dengan Lintas Sektor
Tanggungjawab puskesmas sebagai unit pelaksana teknis adalah menyelenggarakan
sebagian tugas pembangunan kesehatan yang dibebnkan oleh dinas kesehatan
kabupaten/kota. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, penyelengaraan
pembangunan kesehatan tersebut harus dapat dikoordinasikan dengan berbagai
lintas sektor terkait yang ada di tingkat kecamata. diharapkan disatu pihak lain
pembangunan yang diselenggarakan oleh sektor lain di tingkat kecamatan berdampak
positif terhadap kesehatan.
6. dengan masyarakat
sebagai penanggung jawab penyelengaraan pembangunan kesehatan di wilayh
kerjany, puskesmas memerlukan dukungan aktif dari masyarakat sebagai objek dan
subjek pembangunan. dukungan aktif tersebut diwujudkan melalui pembentukan
badan penyantun puskesmas (BPP) yang menghimpun berbagai potensi Masyarakat,
seperti tokoh masyarakat, tokoh agama, LSM, organisasi kemasyarakatan, serta dunia
usaha. BPP tersebut berperan sebagai mitra puskesmas dalam menyelenggarakan
pembangunan kesehatan
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Jadwal

Hari /tanggal Kegiatan Pemberi materi


Senin, 04 Desember 2017 Apel pagi
Kebijakan Puskesmas Mahmud,S.Kep, Ners,M.Si
Tata kelola Puskesmas Dana Hidayat

Selasa, 05 Desember 2017 UKP Dr Dini Aditya


Jejaring Dan jaringan Yati Sulastri, SST

Rabu, 06 Desember 2017 UKM Mimin M, SST

3.2 Pelaksanaan ( jabarkan tiap unit Kegiatan)


3.2.1 Apel Pagi

3.2.2 Kebijakan Puskesmas


Permenkes No 75 Tahun 2014 tetang Pusat Kesehatan Masyarakat.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Menimbang :
a. Bahwa Pusat Kesehatan Masyarakat sebagai salah ssatu jenis fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat pertama memiliki peranan penting dalam sistem keehatan
nasional, khususnya subsistem upaya kesehatan,
b. bahwa penyelenggara Pusat Kesehatan Masyarakat perlu ditata ulang untuk
meningkatkan aksesibilitas, keterjangkauan, dan kualitas pelayanandalam rangka
meningkatkan derajat masyarakat serta menyukseskan program jaminan sosial
nasional,
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf
b, perlu menetapkan peraturan menteriKesehatan tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat;
3.2.3 Tata kelola Puskesmas
Pada prinsip efesiensi dan produktivitas. BLUD merupakan bagian dari perangkat pemerintah
daerah, dengan setatus hukum tidak terpisah dari pemerintah daerah. berbeda dengan SKPD
pada umumnya, pola pengelolaan keuangan BLUD memberikan fleksibilitas berupa
keleluasaan untuk menerapkan peraktik-peraktik bisnis yang sehat untuk meningktkan
pelayanankepada masyarakat, sepertipengecualian dari ketentuan pengelolaan keuangan
daerah pada umumnya. dengan ditetapkannya Puskesmas menjadi BLUD diharapkan dapat
meningkatkan tanggung jawab seluruh jajaranPuskesmas dalam menyajikan layanan
kesehatan yang menjadi hak peserta program jaminan Kesehatan.
sementara itu, menteri/pimpinan lembaga induk bertanggung jawab atas kebijakan layanan
yang hendak dihasilkan. Perubahan ini pentin dalam rangka proses pembelajaran yang lebih
rasional untuk mempergunakan suber daya yang dimiliki, mengingat tingkat kebutuhan dana
yangmakin tinggi sementarasumber dana yang tersedia tetap terbatas. Penganggaran
berbasis kinerja dapat diterapkan pada instansi pemerintah yang tugas dan fungsinya
memberikan pelayanan kepada masyarakat seperti UPT Puskesmas. Dengan demikian, UPT
Puskesmas dapat menerapkan pola pengelolaan keuanganyang fleksibel dengan
menonjolkan produktifitas, efesiensidan efektifitas sebagi bagian dalam pembaharuan
manajmen keuangan sektor publik.
3.2.4 UKP ( Upaya Kesehatan Perorangan )
Pelayanan Pemeriksaan Umum
Pelayanan Kesehatanuntuk mendiagnosa, melakukan tindakan pengobatan pada seseorang
pasien dilakukan oleh seorang dokter secara ilmiah berdasarkan temuan-temuan yang
diperoleh selama anamnesis dan pemeriksaan.
Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut.
Pelayanan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan gigi masyarakat. sasarannya
adalah masyarakat yang berkunjung ke puskesmas dengan indikasi gangguan kesehatan gigi
maupun kelompok masyarakat khususnya seperti murid sekolah dasar. kegiatan yang
dilaksanakan berupa perawatan, pencabutan gigi sulung.
pelayanan manajemen terpadu Balita Sakit.
suatu pelayanan pendekatan yang terintegrasi/terpadu dalam tatalaksana balita sakit dengan
fokus kepada kesehatan anak usia 0-5 tahun (balita) secara menyeluruh. MTBS bukan
merupakan suatu program kesehatan tetapi suatu pendekatan/cara menatalaksana balita
sakit. kegiatan MTBS merupakan upaya yang ditujukan untuk menurunkan kesakitan dan
kematian sekaligus meningatkan kualitas pelayanan kesehatan anak balita di unit rawat jalan
kesehatan dasar seperti Puskesmas, Pustu, Polindes, Poskesdes,dll.
pelayanan KIA-KB yang bersifat UKP
pelayanan kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana bertujuan untuk meningkatkan
pemeliharaan kesehatan ibu ibu dan anak serta peningkatan kesejahtraan keluarga. sasaran
yang hendak dicapai adalah tersedianya pelayanan kesehatan dasar dan rujukan yang
didukung peran serta masyarakat dengan perhatian utama ditunjukan pada pengembangan
uapaya kesehatan yang mempunyai daya ungkit tinggi terhdap peningkatan derajat
kesehatan. Kegiatan yang dilaksanakan adalah:
1). pemeriksaan ibu hamil
2). pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga kesehata lainnya yang berkopetensi
kebidanan
3). deteksi dan rujukan ibu hamil resiko tinggi
4). pemberian Tablet Fe
5). Pelayanan KB
pelayanan gawat darurat/ tindakan pelayanan kedokteran yang dibutuhkan oleh penderita
dalam waktu segera ( imediatlely) untuk menyelamatkan kehidupannya (life saving)
pelayanan gizi yang bersifat UKP
pelayanan gizi bertujuan untuk meningkatkan setatus gizi pada masa pertumbuhan yang
sasaranya adalah peningkatan setatus gizi bayi dan balita. peningkatan setatus gizi ditandai
dengan desa bebas rawan gizi.pelayanan yang diberikan dalam kegiatan Upaya perbaikan Gizi
masyrakat adalah:
1. Pemberian MP-ASI 6-24 bulan keluarga miskin
2. penanganan Balita Gizi Buruk
3. pemantauan pertumbuhan balita
4. pemberian kapsul Vit A
pelayanan persalinan
pelayanan persalinan adalah pelayanan yang diberikan dimulai pada kala I sampai dengan
kala IV persalin
Peelayan laboratorium
pelayanan loket obat

3.2.5 Jejaring dan Jaringan


Peraturan Perrmenkes 75 tahun 2014 tetang Puskesmas, pengertian jejaring dan jaringan
adalah:
unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggungjawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan disuatu wilayah kerja tertentu. Puskesmas
berpungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan kesehatan pusat
pemberdayaan keluarga dan masyarakat, pusat pelayanan kesehatan strata pertama. upaya
kesehatan terselenggara secara optimal maka puskesmas harus melaksanankan manajmen
dengan baik. Manajmen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara
sistemik untuk menghasilkan luaran Puskesmas secara efektif dan efesien.

3.2.6 UKM ( Upaya Kesehatan Masyarakat)


sesuai dengan Permenkes no 75 tahun 2014, puskesmas memiliki peran sebagai gerbang
pertama yang diharapkan bisa memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara
komprehensif, tidak hanya melakukan pelayanan kepada perseorangnan tetapi juga kepada
masyarakat yang lebih luas. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) menjadi tugas utama
puskesmas yang berfokus kepada upaya pencegahan dan promosi kesehatan masyarakat.
UKM juga mendorong partisipasi masyarakat untuk terlibat dalam peningkatan kesehatan
masyarakat. untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, puskesmas peundeuy memiliki UKM
Esensial dan UKM pembangunan.
UKM Esensial merupakan upaya kesehatan masyarakatyang telah ditentukan programdan
cakupannya di seluruh puskesmas di indonesia. Upaya-upaya ini ditujukanuntuk
meningkatkan kesehatan masyarakat pada 5 aspek mendasar dari kesehatan yang saling
berkaiatansatu dengan yang alain, yaitukesehatan ibu, anak dan KB, Gizi, pencegahan dan
pengendalian penyakit, kesehatan lingkungan, dan promosi kesehatan. Bagiandari upaya
bersama antara UKP dan UKM bagi masyarakat yang membutuhkan perawatan di rumah.
upaya kesehatan ibu dan anak serta Keluarga Berencana, upaya perbaikan Gizi
masyarakat,upaya pencegahan dan pengendaian penyakit,upaya penyehatan
lingkungan,upaya promosi kesehatan, upaya perawatan kesehatan masyaraka.
UKM Pengembangn berkomitmen untuk terus meningkatkan mutu pelayanan dan bertujuan
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, puskesmas peundeuy mengembangkan upaya-
upaya kesehatan masyarakat yang terdiri dari upaya kesehatan lansia, remaja, dan indera.
Upaya-upaya kesehatan masyarakat diantaranya: Upaya Kesehatan Lansia, Upaya kesehatan
remaja, upaya kesehatan jiwa, upaya kesehatan indera,upaya kesehatan sekolah, dan upaya
kesehatan olahraga.
BAB IV
KESIMPULAN

Alur manajmen pelatihan di puskesmas Peundeuy menceritakan sistem Puskesmas


Peundeuy.
LAPORAN PELAKSANAAN ORIENTASI

Anda mungkin juga menyukai