1 ILMU PERPADUAN
PATOFISIOLOGI
MANFAAT BAGI PERAWAT
Dapat menguraikan perjalanan suatu
penyakit
Mencari hubungan suatu gejala dengan
gejala lainnya
Menganalisis suatu kondisi keseluruhan
dari pasien
Dijadikan dasar dalam merencanakan
tindakan
Mengevaluasi keberhasilan suatu
tindakan keperawatan
DASAR-DASAR PATOFISIOLOGI
SYSTEM ENDOKRIN
SYSTEM
INTRA SEL PERSYARAPAN
SYSTEM INTEGUMEN
EKSTRA SEL
SYSTEM
SYSTEM URINARIA
PERNAFASAN
STRUKTUR SEL
TERGANTUNG
AGAR TERJADI
HOMEOSTATIS
ADAPTASI SEL
TERHADAP STRESS
SUMBER STRESS :
CEDERA MEKANIK
CEDERA OLEH AGEN FISIK
CEDERA OLAH AGEN KIMIA
DEFISIT NEUROLOGIS
INFEKSI
RESPON SEL TERHADAP
STRESS
RESPON ADAPTIF
1. PERUBAHAN KARAKTERISTIK
BENTUK SEL (HYPERTROPI &
HYPERPLASIA)
2. RESPON PERADANGAN
RESPON NON ADAPTIF
1. AKUMULASI CAIRAN DI DALAM SEL
METABOLISMA MENURUN
PRODUKSI ATP MENURUN
AKTIVITAS POMPA K-Na MENURUN
INFLUKS TETAP EFLUKS MENURUN
OSMOLALITAS ISF MENINGKAT
ESF TERTARIK KEDALAM INTRASEL
SEL BENGKAK
2. AKUMULASI LEMAK NETRAL
SECARA KIMIA
Rusaknya membran sel
menyebabkan keluarnya enzim
intra sel berdifusi ke ekstra sel
KONSEP PATOFISIOLOGI
ATROFI
Berkurangnya ukuran suatu sel atau
jaringan, akibat berkurangnya
rangsangan fisik maupun
hormonal.
Contoh : atrofi otot saat immobil
dalam waktu yang lama, atrofi
payudara pasca menopouse.
HYPERTROFI
Bertambahnya ukuran suatu sel atau
jaringan
Hypertrofi Fisiologis
Hypertrofi Fatologis
Hypertrofi kompensasi
HYPERPLASIA
Peningkatan jumlah sel pada suatu
organ akibat peningkatan mitosis
Hyperplasia Fisiologis
Hyperplasia Fatologis
Hyperplasia Kompensasi
METAPLASIA
Perubahan jenis sel dari satu sub
tipe kepada sub tipe yang lain.
Biasanya berlanjut ke arah
karsinogen.
Contoh : karsinoma sel skuamosa
pada saluran pernafasan
DISPLASIA
Kerusakan pertumbuhan sel yang
menyebabkan lahirnya sel-sel baru
yang berbeda bentuk, ukuran dan
penampakannya dibandingkan
dengan yang asalnya.
Contohnya : displasia serviks
biasanya terjadi akibat infeksi sel
oleh virus papiloma manusia (HPV)
CEDERA SEL
Apabila suatu sel tidak lagi dapat
beradaptasi terhadap rangsangan dalam
waktu yang lama atau yang berat.
Sebab-sebab cedera : Hypoksia, infeksi,
suhu berlebihan, radiasi dan terpapar
radikal bebas.
Bila sel cedera ; akan mengalami
perubahan bentuk, ukuran, sintesis
protein, susunan geneti dan sifat-sifat
transfortasinya.
Kematian sel (NEKROSIS)
Dapat merupakan kelanjutan dari
cedera sel, kematian sel yang
bersifat luas dan pada organ penting
dapat menyebabkan kematian
individu.
Akibat nekrosis dapat pula
mengakibatkan gangren kering,
gangren basah dan gangren gas.
PENYEMBUHAN LUKA
Jaringan yang rusak harus
diperbaiki baik melalui
regenerasi maupun
pembentukan jaringan parut.
Trombosit mengontrol perdarahan,
sel darah putih mencerna dan
menyingkirkan jaringan yang
mati, faktor pertumbuhan
dirangsang untuk mitosis
KEADAAN PENYAKIT ATAU
CEDERA
HYPOKSIA
Penurunan konsentrasi oksigen didalam
darah
Tergantung jumlah oksigen yang masuk
ke paru-paru dan yang dibawa olah
darah
Oksigen diperlukan mitokondria untuk
fosforilasi dan pembentukan ATP
Konsekuensi hypoksia
Keracunan sianida
Keracunan carbon monoksida
Keracunan timah
Hypoksia juga merangsang
pembentukan asam laktat akibat
glikolisis anaerob
pH dalam sel da darah menurun
Menyebabkan kerusakan struktur inti,
membran sel dan mikrofilamen.
CEDERA RADIASI
CEDERA AKIBAT MIKROORGANISME
(BAKTERI, VIRUS, RETROVIRUS,
MIKOPLASMA, RIKETSIA, KLAMIDIA,
JAMUR DAN PARASIT)
SEKIAN DULU YA
UNTUK SESI PERTAMA