PROTEKSI MOTOR
DISUSUN OLEH :
AIFIAYU 16130062
FAKULTAS TEKNIK
2018
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penyusun ucapkan kehadirat Allah SWT berkat limpahan
rahmat dan karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah yang membahas tentang
Proteksi Motor pada mata kuliah Sistem Pengaman Tenaga.
Dengan sepenuh hati penyususn menyadari dan merasakan betapa besar bantuan dari
berbagai pihak manapun. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penyususn ingin
menyampaikan rasa terimakasih yang setulusnya.
Dalam penyusunan makalah ini, peyusun menyadaru masih banyak terdapat kesalahan
dan kekurangan. Untuk itu penyususn sangat mengharapkan masukan dan saran demi
kesempurnaan makalah ini. Demikianlah makalah ini penyususn buat, semoga dapat
bermanfaat bagi semua yang membaca.
Penyususn
BAB I
PENDAHULUAN
Sistem proteksi motor listrik dipasang untuk melindungi motor listrik yang sedang
bekerja dari kerusakan akibat beban lebih (overload), arus lebih (over current), akibat adanya
hubungan singkat dan kadang kadang adanya tegangan hilang maka di perlukan pengaman
motor yang memadai
Rele proteksi adalah susunan peralatan pengaman yang dapat merasakan atau mengukur
adanya gangguan atau ketidastabilan sistem yang kemudian secara otomatis dapat
memberikan respon berupa sinyal untuk menggerakkan sistem mekanisme pemutus tenaga
untuk memisahkan sistem yang terganggu sehingga sistem lainnya dapat beroperasi secara
norma.
Rele proteksi biasanya digunakan untuk mendeteksi adanya gangguan pada sistem tenaga
listrik terutama untuk :
1. Memberikan tanda bahaya atau membuka Cicuit Breaker (CB) sehingga memisahkan
sebagian dari sistem tersebut selama terjadinya kondisi yang tidak normal
2. Memisahkan bagian sisstem yang tidak normal sehingga mencegah kesalahan yang
berikutnya.
3. Melepas tenaga apabila di anggap berbahaya bagi peralatan – peralatan listrik seperti :
generator, motor, trafo dan sebagainya.
Proteksi terdiri dari perangkat peralatan yang merupakan sistem yang terdiri dari
komponen - -komponen berikut :
1. Rele : sebagai alat perasa untuk mendeteksi adanya gangguan yang selanjutnya
memberi perintah trip kepada Pemutu Tenaga (PMT)
2. Trafo arus dan trafo tegangan ; sebagai alat yang menstransfer besaran listrik primer
dari sistem yang diamankan ke Relai (besaran listrik sekunder)
3. Pemutus tenaga ; Untuk memisahkan bagian sistem yang terganggu.
4. Caru daya (Battery)AC dan DC ; sebagai sumber tenaga untuk bekerjanya relai,
peralatan bantu untuk triping.
5. Pengawatan (wiring) yang terdiri dari sirkit sekunder (arus atau tegangan), sirkit
triping dan sirkit peralatan bantu.
BAB II
PEMBAHASAN
Dari sini ternyata panas itu merupakan kuadrat dari arus. Apabila arus itu naik
menjadi 2 kali, maka panasnya naik menjadi 4 kali. Oleh karena itu, untuk melindungi
atau mengamankan motor dari panas yang berlebihan, maka dipasanglah relay suhu
beban lebih. Dalam perdagangan, dikenal dengan nama Thermal Overload
Relays (TOR).
2.2.3 Overload
Alat ini berfungsi mengamankan motor dari kerusakan akibat adanya beban lebih
(overload). Proteksi ini akan bekerja membatasi arus pada motor listrik saat
beroperasi.
2.2.4 Grounding (Sistem Pembumian)
Selain alat pengaman diatas pada motor listrik juga harus dipasang pembumian, hal
ini penting untuk menjaga keselamatan jiwa manusia dan peralatan listrik terhadap
bahaya sentuh jika terjadi arus bocor pada motor tersebut
Kekurangan sekring adalah tidak dapat diganti dengan yang baru apabila kawat leburnya
putus. Oleh sebab itu, sekring hanya dlpakai untuk pengaman transformator kecil,
transformator tegangan, motor 1 fasa, motor 3 fasa yang berdaya kecil, dan pengaman
saluran cabang.
Berdasarkan konstruksinya, sekring dapat dibagi dalam 3 macam, yaitu :
1) Sekring tipe ulir
Sekring ini mempunyai satu kawat tunggal yang kecil, pendek dan mudah mencair
atau meleleh.
Kawat tunggal merupakan elemen lebur yang biasanya terbuat dart bahan logam
perak, tembaga, aluminium, seng, dan timah putih. Logam perak adalah bahan
yang paling baik dan banyak dipergunakan sebagai elemen lebur sekring. Hal ini
karena logam perak mempunyal kemampuan menghantarkan arus yang cukup
besar, titik lebur atau cair yang rendah dan tidak mudah teroksidasi oleh udara
sehingga proses pemutusannya konstan dan dalam waktu yang cukup lama.
Kawat sekring atau elemen lebur dlitempatkan dalam patrun yang terbuat dari
bahan porselin. Jika kuat arus melampaul batas tertentu, kawat meleleh atau
melebur, maka rangkalan terbuka open/off. Pasir yang ada di dalam
digunakan untuk memadamkan bunga api yang terjadi pada saat pemutusan arus
tersebut. Selain itu serbuk pasir berfungsi juga sebagai pendingin, karena dapat
menyerap panas.
Agar segera dapat diketahui besarnya ampere patrun sekring dan sekrup kontak,
maka pada mata patrun diberi tanda berwama sebagai berikut :
6A : hijau,
20A biru,
25A kuning,
10A merah,
35A hitam,
15A abu-abu,
50A putih,
60A : kuning emas.
Besar sekring dalam suatu rangkaian harus disesuaikan dengan besarnya alat
pemakat listrik yang ada dalam rangkaian Itu. Arus sekring harus lebih besar atau
sama dengan arus nominal alat pernakai listrik. Apabila ditulis dengan rumus:
I sekring > I nominal atau
I sekring = 20 % sampa 30 % > nominal
Misalnya arus nominal motor listrik besarnya 4A, maka besarnya arus
sekring yang dipergunakan 20%.
I=In + [(20% - 30%) In]
=4A + (20% — 30%) 4 A]
=4A + (0,8 A — 1,2 A)
= 4,8A sd 5,2A
Kapasitas arus sekring untuk Instalasi tenaga atau instalasi listrik yang ada di
pasaran minimum besamya 6 A, oleh karena itu untuk mengamankan motor listrik
diambil sekring yang besarnya 6 A dengan jenis sekring lambat.
TOR dihubungkan dengan kontaktor pada kontak utama (untuk seri magnet kontaktor
tertentu).Rotasi kontak utamanya adalah 2,4,6 sebelum beban atau motor listrik.
Beberapa penyebab terjadinya beban lebih :
1. Beban mekanik pada motor listrik terlalu besar
2. Arus start terlalu besar dan terlalu lama putaran nominal tercapai atau motor listrik
berhenti secara mendadak
3. Terjadi hubungan singkat pada motor listrik antara fasa dengan fasa,atau antara fas
dengan body
4. Motor listrik bekerja hanya dengan duaa fasa atau terbukanya salah satu fasa dari
motor listrik tiga fasa.
Prinsip kerja termal beban berdasarkan panas atu temperature yang ditimbulkan oleh
arus yang mengalir melalui elemn-elemen pemanas bimetal.Jika panas berlebihan maka
salah satu logam bimetal melengkung dan menggerakkan kontak mekanis pemutus
rangkaian listrik(untuk bimetal seri tertentu) notasinya 95,96.
Jika terjadi beban lebih maka arus menjadi besar dan menyebabkan penghantar
panas.panas pada penghantar melewati bimetal sehingga bimetal melengkung dan
selanjutnya aliran listrik yang menuju motor listrik terputus dan motor listrik belitannya
tidak sampai terbatas.
Tiga termistor koefisien termal negatif (NTC) ditempatkan pada bintik-bintik panas
(hot spots) di permukaan-permukaan dari ke tiga fasa belitan stator (satu pada masing-
masing fasa) dan secara elektris dihubungkan ke dalam rangkaian perasa temperatur.
Sinyal dari rangkaian perasa temperatur dicatu ke suatu switching amplifier yang
menyebabkan suatu rele beroperasi ketika sinyal-sinyal ini sama atau melebihi suatu
tingkatan yang ditetapkan lebih dulu. Suatu kontak normal-tertutup (N/C) dari rele ini
dihubungkan di dalam rangkaian kendali. Selama beban-beban normal sinyal dari sensor-
sensor temperatur adalah di bawah nilai yang ditetapkan lebih dulu dan rele tidak bekerja.
Kontak N/C-nya memelihara rangkaian kendali energized dan kontaktor tertutup. Ketika
temperatur mencapai batas atas sinyal dari rangkaian perasa temperatur menyebabkan
satu keluaran di dalam amplifier dan rele beroperasi untuk membuka kontaknya.
Rangkaian kendali menjadi deenergized dan kontaktor membuka untuk memutuskan
motor dari suplai.
PENUTUP
KESIMPULAN
Ada tiga proteksi yang sangat penting terhadap proteksi listrik , yaitu proteksi
mekanis dibantu dengan medium pelumas untuk mengurangi gesekan, proteksi termal
dibantu dengan Airfun(kipas angin) untuk terjadinya pertukaran udara, dan proteksi terhadap
beban dibantu dengan menggunakan rangkaian proteksi yang dilengkapi komponen
relay,skring,dan saklar. Proteksi motor memanfaatkan konsep fisika gaya gesek, suhu,
pemuaian, dan listrik.
Fungsi pengaman motor adalah mencegah timbulnya gangguan, dan jika terjadi
gangguan, membatasi akibatnya terhadap motor, alat yang digerakkan maupun jaringan
suplay.
REFERENSI
http://pdtmstemba.blogspot.com/2012/09/pengaman-motor-listrik.html
http://kangandreas.blogspot.com/2011/07/motor-listriksimpel-1.html
http://pdtmstemba.blogspot.com/2012/09/pengaman-hubungan-singkat-sekring.html
http://agungnugrohonews.blogspot.com/2012/10/pengaman-hubungan-singkat-dan-
beban.html