Anda di halaman 1dari 35

PRATIKUM I

EXPERIMENT 2

A. TUJUAN
Tujuan dari pratikum pertama ini adalah:
1. Mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan pengoperasian transformator
arus
2. Mahasiswa dapat mengenal trainer differensial
3. Mahasiswa dapat mengoperasikan trainer differensial

B. DASAR TEORI

Current transformer (CT) atau Trafo Arus adalah peralatan pada


sistem tenaga listrik yang berupa trafo yang digunakan untuk pengukuran
arus yang besarnya hingga ratusan ampere dan arus yang mengalir pada
jaringan tegangan tinggi. Di samping untuk pengukuran arus, trafo arus juga
digunakan untuk pengukuran daya dan energi, pengukuran jarak jauh, dan
rele proteksi. Kumparan primer trafo dihubungkan seri dengan rangkaian atau
jaringan yang akan dikur arusnya sedangkan kumparan sekunder
dihubungkan dengan meter atau dengan rele proteksi.

Prinsip kerja trafo arus sama dengan trafo daya satu fasa. Bila pada
kumparan primer mengalir arus I1, maka pada kumparan timbul gaya

1|MV1435 Differential Trainer


gerak magnet sebesar N1I1. Gaya gerak ini memproduksi fluks pada inti,
dan fluks ini membangkitkan gaya gerak listrik pada kumparan sekunder.
Bila terminal kumparan sekunder tertutup, maka pada kumparan sekunder
mengalir arus I1. Arus ini menimbulkan gaya gerak magnet N2I2 pada
kumparan sekunder. Pada trafo arus biasa dipasang burden pada bagian
sekunder yang berfungsi sebagai impedansi beban, sehingga trafo tidak
benar-benar short circuit. Apabila trafo adalah trafo ideal, maka berlaku
persamaan :

N1I1 = N2I2

I1/I2 = N2/N1

di mana, N1 : Jumlah belitan kumparan primer

N2 : Jumlah belitan kumparan sekunder

I1 : Arus kumparan primer

I2 : Arus kumparan sekunder

C. ALAT DAN BAHAN


1. Differensial relay trainer
2. Power supply
3. Rheostat 0-5 ohm, 6,3 A
4. Ammeter, 0-5 ohm, 6,3 A
5. Ammeter, 0-1-2 A
6. Multimeter
7. Multimeter

2|MV1435 Differential Trainer


D. RANGKAIAN PERCOBAAN

Gambar Percobaan 1.1

Gambar Percobaan 1.2

E. LANGKAH PERCOBAAN

1. Susun suatu diagram seperti gambar percobaan dan periksa perbandingan


transformator arusnya
2. Atur power suplay pada posisi nol
3. Hubngkan rangkaian berdasarkan diagram rangkaian percobaan
4. Hubungkan resistor R1 secara paraller dan masukkan hasil pengamatan
pada table yang telah disediakan. Dengan resistor 2 ohm dan arus sebesar
6,3 Amper

3|MV1435 Differential Trainer


F. HASIL PERCOBAAN
1. Tabel pengamatan percobaan 1.1
R=0 R=2
A1 A2 V1 V2 A1 A2 V1 V2

2. Tabel Pengaatan percobaan 1.2


V1 V2 V3

G. ANALISA PERCOBAAN
H. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pratikum dan teori yang ada maka saya dapat
menyimpulkan bahwasanya terjadi perbandingan arus dan tegangan dimana
terlihat fungsi dari trafo arus.

4|MV1435 Differential Trainer


PRATIKUM II
EXPERIMENT 3

A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mahasiswa dapat mengetahui prinsip kerja relay differensial
2. Mahasiswa dapat merancang fungsi dari relay differensial

B. DASAR TEORI

Prinsip utama suatu perlindungan diferensial adalah bahwa arus


masukan suatu obyek sama dengan arus keluaran. Dalam hal kabel, busbar
dan generator ini adalah mudah, tapi khusus pada trafo kita harus mampu
memilih antara ratio dan fasa.

Proteksi obyek

I primer i sekunder

Gambar 3.1 Proteksi Relay differensial

Relay diferensial merupakan suatu konstruksi yang sangat sederhana yang


ditunjukkan pada gambar:

Gambar 3.2 Prinsip pengukuran relay diferensial

5|MV1435 Differential Trainer


Bandingkan nilai arus relay antara primer dan sekunder. Perbandingan
diferensial adalah salah satu dari metoda yang efektif dan akurat untuk
memproteksi gangguan internal. Prinsip utama yang digunakan untk
memahami rangkaian, jika IprimerCT = IsekunderCT kemudian IprimerCT=
0 dan rangkaian diferensial tidak mendapatkan arus. Kedua sisi rangkaian
memilki besar arus yang sama.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Trainer Relay Diferensial MV 1435 1 buah
2. U Power suplay MV 1103/ MV 1300 1 buah
3. R Rheostat 0-5 ohm, 6,3 A MV 1957 2 buah
4. R1 Rheostat 0-5 ohm,6,3 A MV 1957 1 buah
5. Ammeter, 0-6-12 1 buah
6. A2 Ammeter 0-1-2 A 1 buah
7. V1 Multimeter 1 buah
8. V2 Multimeter 1 buah

D. GAMBAR PERCOBAAN
1. Gambar rangkaian 3.1 untuk posisi masukan ke P1

6|MV1435 Differential Trainer


2. Gambar rangkaian 3.1 untuk posisi masukan ke P2

3. Gambar Rangkaian Experiment 3.2

E. LANGKAH PERCOBAAN
1. Rangkai rangkaian sesuai dengan gambar dan periksa perbandingan
transformator arusnya
2. Pastikan power suplay berada di posisi nol
3. Hubungkan rangkaian sesuai dengan gambar rangkaian dan switch
Ammeter A3 dalam keadaan terbuka

7|MV1435 Differential Trainer


4. Atur power suplay dan resistor untuk memberikan arus primer sebesar 2-3
A
5. Pada percobaan 3.2 Hubungkan titik B dan C dengan masukan 3,6,9 dan
12A berdasarkan tabel pengamatan.

F. HASIL PERCOBAAN
1. Hasil Percobaan Experiment 3.1
Tabel 2.1 Hasil pegamatan rangkaian posisi masukan Ke P1
Sisi primer Sisi sekunder
Vs V1 A1 V2 A2 A3

2. Hasil percobaan Experiment 3.1


Tabel 2.2 Hasil pegamatan rangkaian posisi masukan Ke P2
Sisi primer Sisi sekunder
Vs V1 A1 V2 A2 A3

8|MV1435 Differential Trainer


3. Hasil Percobaan Experiment 3.2
Hubungan antara A1 Trip / No Trip
B dan 3A
C dan 6A
B dan 3A
C dan 9A
B dan 6A
C dan 12A
B dan 6A
C dan 3A
B dan 6A
C dan 9A
B dan 6A
C dan 12A
B dan 9A
C dan 3A
B dan 9A
C dan 6A
B dan 9A
C dan 12A

G. TUGAS
1. Experiment 3.1
a. Berapa pembacaan pada ampermeter A1 dan A2?
b. Mengapa ampermeter A2 tidak bisa membaca 20 % dari A1
c. Berapa tegangan primer dan sekunder pada lilitan CT8?
d. Berapa pembacaan dari ampermeter A1 dan A2 pada lilitan primer
balikan CT7?
e. Mengapa arus sekunder pada rangkaian ini menjadi rendah?
f. Berapa tegangan across pada lilitan primer dan sekunder CT8?
g. Mengapa tegangannya dinaikkan?
9|MV1435 Differential Trainer
h. Berapa pembacaan ampermeter A1,A2,A3 pada lilitan primer CT7
dibalik dan switch di ON kan?
i. Berapa teganagn Across pada lilitan primer dan sekunder dari CT8?

j. Mengapa tegangannya turun kembali?


k. Jelaskan mengapa arus mengalir kembali?

2. Experiment 3.2
a. Apa fungsi input 3A, 6A,dan 12A?
b. Apa menurut anda terhadap semua kasus kombinasi triping dalam
percobaan terakhir?
c. Apa fungsi input 9A
d. Mengapa output relay memiliki dua perbedaan kontak?

H. KESIMPULAN

10 | M V 1 4 3 5 D i f f e r e n t i a l T r a i n e r
PRATIKUM III
EXPERIMENT 4

A. TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan dari percobaan ini adalah:
1. Mahasiswa dapat mempelajari tentang pengaturan dan indikasi dari relay
differensial.
2. Mahasiswa dapat melakukan pengaturan dan indiaksi dari relay
differensial.

B. DASAR TEORI

Dalam percobaan 3, kita telah mempelajari prinsip prinsip dasar pada


relay pelindung. Pada kenyataanya kita harus mempertimbangkan kondisi
kondisi lain dan fenomena yang terkait untuk menghindari kesalahan
kesalahan yang terjadi dan menjadi peka terhadap kesalah yang terjadi.
Secara rinci teori akan diberikan pada bagian 5. Untuk saat ini kita hanya
merangkum pelindung relay yang dirancang dengan mempertimbangkan :
a. Lonjakan arus
b. DC composants
c. Harmonisa lain
d. Perlindungan arus lebih untuk mendeteksi arus tidak seimbang.

Sistem proteksi/pengaman suatu tenaga listrik yang membentuk suatu


pola pengaman tidaklah hanya relay pengaman saja tetapi juga Current
Transformer [CT] dan Voltage Transformer [VT] yang merupakan perangkat
instrumen pada relay pengaman, sumber daya DC merupakan sumber untuk
mengoperasikan relay pengaman dan pemutus tenaga PMT yang akan
menerima perintah akhir dari relay pengaman.

11 | M V 1 4 3 5 D i f f e r e n t i a l T r a i n e r
Jadi sistem proteksi/pengaman tenaga listrik adalah satu kesatuan
antara CT, VT, Relay, sumber DC, dan PMT. Adanya kesalahan dari salah
satu komponen tersebut akan berakibat sistem tersebut tidak jalan.
Relay proteksi dapat merasakan adanya gangguan pada peralatan yang
diamankan dengan mengukur atau membandingkan besaran-besaran yang
diterimanya, misalnya arus, tegangan, daya, sudut fasa, frekuensi, impedansi
dan sebagainya, dengan besaran yang telah ditentukan, kemudian mengambil
keputusan untuk seketika ataupun dengan perlambatan waktu membuka
pemutus tenaga.
Tugas relay proteksi juga berfungsi menunjukkan lokasi dan macam
gangguannya. Dengan data tersebut memudahkan analisa dari gangguannya.
Dalam beberapa hal relay hanya memberi tanda adanya gangguan atau
kerusakan, jika dipandang gangguan atau kerusakan tersebut tidak
membahayakan.
Dari uraian di atas maka relay proteksi pada sistem tenaga listrik berfungsi
untuk:
1. Merasakan, mengukur dan menentukan bagian sistem yang terganggu
serta memisahkan secepatnya sehingga sistem lainnya yang tidak
terganggu dapat beroperasi secara normal.
2. Mengurangi kerusakan yang lebih parah dari peralatan yang
terganggu.
3. Mengurangi pengaruh gangguan terhadap bagian sistem yang lain
yang tidak terganggu di dalam sistem tersebut serta mencegah
meluasnya gangguan.
4. Memperkecil bahaya bagi manusia.

Sebuah relay differensial didefinisikan sebagai relay yang bekerja


ketika perbedaan fasor dari dua atau lebih listrik melebihi jumlah yang
ditentukan. Hampir seluruh tipe relay, ketika dihubungkan dengan cara
tertentu dapat bekerja menjadi relay differensial.

12 | M V 1 4 3 5 D i f f e r e n t i a l T r a i n e r
Relay differensial bekerja dengan membandingkan nilai arus pada CT
sisi kumparan primer dan CT sisi kumparan sekunder. Apabila selisih antara
kedua CT tersebut melebihi nilai setelan maka relay akan trip.
Kebanyakan relay differensial adalah tipe “differensial arus”. Tipe
relay differensial ini mungkin bekerja kurang akurat dengan gangguan (misal
eksternal) seperti CT yang sama tidak memiliki arus sekunder yang sama
terhadap kesalahan konstruksional atau di bawah kondisi gangguan dapat
menyebabkan terjadinya saturasi pada CT, adanya arus sekunder yang tidak
sama dan perbedaan arus sekunder dapat menyebabkan pendekatan nilai
pickup relay. Kekurangan ini ditanggulangi dalam relay differensial tipe
persentase (percentage differential relay). Gambar 1 menunjukkan hubungan
rangkaian sederhana untuk relay.

Gambar 3.1 Rangkaian ekivalen relay differensial

Arus differensial dalam operating coil Iop adalah IAe - IBe, sementara
arus dalam restraint coil R adalah (IAe + IBe)/2, karena operating coil
dihubungkan ke restraint coil. Dengan kata lain jumlah lilitan pada restraint
coil adalah N, total ampere turn IRT adalah IAeN/2 + IBeN/2 atau sama
dengan jika (IAe + IBe)/2 mengalir melalui seluruh kumparan.
Karakteristik kerja relay tipe ini ditunjukkan pada Gambar 2, kecuali
pada arus rendah, rasio dari arus operasi differensial terhadap arus restraint
rata-rata adalah persentase yang sesuai

13 | M V 1 4 3 5 D i f f e r e n t i a l T r a i n e r
Gambar 3.2 Karakteristik Kerja Relay Differensil

1. Setelan Relai Diferensial


Setelan relay differensial dapat dihitung jika telah diketahui nilai
CT ratio pada kedua sisi transformator tenaga, maka sekarang dapat
dihitung di hitung nilai arus diferensial (Id) dan arus restraint (Ir)
kemudian didapat nilai Setting Arus(Iset).
Relai diferensial hanya akan beroperasi saat ada gangguan didalam
transformator dan tidak beroperasi saat keadaan gangguan diluar dan
keadaan normal.

2. Perhitungan setelan Relai Diferensial Pada Gangguan Dalam


Untuk gangguan didalam transformator tenaga, relai diferensial
beroperasi Jika:
iset <ioper = relai diferensial beroperasi
Arus penahan (restrain) didapat dari arus maksimal komponen arus
sekunder perfasa di belitan

Slope pada Karakteristik relai difererensial pada gambar ada dua, yaitu
slope 1 untuk gangguan didalam transformator 25% dan slope 2 untuk
gangguan diluar transformator 100%.
Iset = slope 1 x Ir
3. Perhitungan Setelan Relai Diferensial Pada Gangguan Luar
Untuk kerja relai diferensial agar tidak salah kerja saat operasi
normal dan gangguan luar maka setelan relai diferensial adalah:
iset >ioper maka relai diferensial tidak beroperasi.

14 | M V 1 4 3 5 D i f f e r e n t i a l T r a i n e r
Iset = slope 2 x Ir

4. Percobaan 3.2 Perlindungan differensial dengan pengaturan yang


berbeda
Sekarang kita akan melihat bagaimana perbedaan pengaturan dari
pengaruh relay karakteristik trip. Kita mulai dengan operasi karakteristik
terkendali. Studi bagian 5, ABB intruksi “Perlindungan transformer
differensial” ,”RADSB”, halaman 31-35.
Gunakan rangkaian current injection untuk mengetahui arus akan
menyebabkan trip di perbedaan pengaturan dari restrained arus Isr. Awali
dengan current injection antara 3A dan 12 A dan isi pada kolom ‘Trip
Current’ pada table. Ulangi percobaan dengan current injection dalam
lilitan differensial langsung dengan menghubungkan rangkaian injeksi
atara 9A dan 12 A
5. Percobaan 3.3 Perlindungan differensial dengan arus terkendali
Sesuai dengan tugas 4.2 kita memelajari bahwa perlindungan
diferrensial memiliki karakteristik yang berbeda pada arus didalam
kumparan restrained dan perbedaan kumparan inti unit RTQTB060. Mari
kita pelajari secara mendetail.
Membangun sirkuit injeksi untuk mengendalikan arus pada kedua
kumparan . atur relay proteksi dengan ISR 0.20 x Ir dan ISU = 20. Atur
tahanan sampai arus sesuai dengan table yang di inginkan. Putus arus
dengan membuka saklar dan dengan mereset proteksi jika diperlukan.
Hubungkan kembali arus dengan saklar dan catatan jika peralatan proteksi
itu trip.

6. Percobaan 3.4 Perlindungan diferensial di arus kesalahan besar


Sekarang kita akan meneliti bagaimana perlindungan diferensial
dengan arus kesalahan besar, dimana dapat mengalir pada sebuah trafo
internal. Kita menggunakan beberapa sirkuit injeksi yang sama seperti
pada percobaan 3.3 dimana kita dapat mengontrol arus baik di gulungan

15 | M V 1 4 3 5 D i f f e r e n t i a l T r a i n e r
terkendali dan diferensial. Mengatur perlindungan diferensial ISR = 0,50 x
Ir dan menutup saklar SWI. Sesuaikan resistor sampai arus yang sesuai
dengan table. (perhatikan bahwa R2 dan R3 harus disesuaikan dalam
waktu yang sama, karena terhubung secara parallel rangakain tersebut
kira-kira harus sama, jika tidak antara kedua resistor dan salah satunya bisa
kelebihan beban).

C. ALAT DAN BAHAN


1. Differensial relay
2. Power suplay
3. Rheostat 0-5 ohm, 6,3 A
4. Ammeter, 0-1-2 A
5. Ohmmeter (Multitester)

D. RANGKAIAN PERCOBAAN
1. Gambar rangkaian Experiment 4.2

16 | M V 1 4 3 5 D i f f e r e n t i a l T r a i n e r
2. Gambar rangkaian Experiment 4.3

3. Gambar rangkaian Experiment 4.4

E. LANKAH PERCOBAAN
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan,
2. Rancang rangkaian percobaan sesuai dengan gambar yang terdapat pada
jobsite,
3. Setelah selesai laporkan kepada dosen pembimbing atau teknisi labor,
4. Uji rangkaian percobaan dengan menghidupkan power,
5. Lakukan pengukuran sesuai yang terdapat dalam jobsite
6. Setelah berhasil, analisa rangkaian dan bongkar kembali rangkaian.
7. Kembalikan alat-alat dan bahan yang dibuthkan.

17 | M V 1 4 3 5 D i f f e r e n t i a l T r a i n e r
F. HASIL PERCOBAAN
Tabel 3.1 Hasil Pengukuran Experiment 4.2

Arus antara 3A – 12A Arus antara 9A – 12A


Arus Arus Trip /
Trip /
Vs Restrain A1 Vs Restrain A1 No
No Trip
(𝑰𝑺𝑹 ) (𝑰𝑺𝑹 ) Trip
0,20 x Ir 0,20 x Ir
0,25 x Ir 0,25 x Ir
0,35 x Ir 0,35 x Ir
0,50 x Ir 0,50 x Ir

Tabel 3.2 hasil pengukuran Experiment 4.3

Trip / No
No Vs A1 A2 A3
Trip
1
2
3
4
5

Tabel 3.3 Hasil pengukuran Experiment 4.4

Setting Through Differential Trip / No


A1 A2 A3
Isu Current Current Trip
20 x Ir
13 x Ir
8 x Ir
20 x Ir
13 x Ir
8 x Ir

G. ANALISA PERCOBAAN
H. TUGAS
1. Tugas Experiment 4.1

18 | M V 1 4 3 5 D i f f e r e n t i a l T r a i n e r
Pelajarilah bagian 5, ABB instruksi “ perlindungan differensial
transformer, RADSB”, halaman 1 – 4 dan jawab pertanyaan dibawah ini.
a. Pengaturan 3Id/I, artinya?
b. Pengaturan untuk 0,20 , 0,25, 0,35 , 0,50 digunakan untuk apa?
c. Pengaturan 3Id, artinya?
d. Pengaturan dari 8,13,20 digunakan untuk apa?

2. Tugas Experiment 4.2


Perhitungan
Hitung arus differensial sesuai dengan halaman 32 di bagian 5, instruksi
ABB" perlindungan trafo diferensial, RADSB" berdasarkan table.

Pertanyaan
Apakah arus yang tinggi menggangu rangkaian, jelaskan mengapa ?

3. Tugas Experiment 4.3


Perhitungan
Hitung arus differensial sesuai dengan halaman 32-33 di bagian 5, ABB
instruksi" perlindungan trafo diferensial, RADSB" dan masukan dalam
table.

Pertanyaan
a. Mengapa perlindungan tidak berjalan ketika arus differensial mencapai
0,2 x Ir?
b. Mengapa perlindungan differensial memerlukan fungsi kendali?

19 | M V 1 4 3 5 D i f f e r e n t i a l T r a i n e r
I. KESIMPULAN

20 | M V 1 4 3 5 D i f f e r e n t i a l T r a i n e r
PRATIKUM IV

EXPERIMEN 5

A. TUJUAN

Tujuan praktikum ini menemukan bagaimana cara memproteksi beban

simetris dan tidak simetris.

B. DASAR TEORI

Kita sudah menjelaskan beberapa aplikasi sistem satu fasa. Sekarang kita

akan mencoba menghubungkan sistem tiga fasa untuk memperoleh beberapa

masalah yang disebabkan sistem tiga fasa itu sendiri. Hal ini tergantung pada

hubungan CT:s pada relay, dimana kemungkinan relay akan trip juga ketika

tidak ada gangguan disamping adanya proteksi terhadap objeks.

Berdasarkan gambar 1 dapat dilihat bahwa i1 + i2 + i3 = 0. Jika salah satu

atau lebih CT:s dihubungkan dengan P1/P2 atau S1/S2 sehingga i1 + i2 + i3

tidak 0 karena adanya vektor tegangan dan arus pada lilitan differensial, hal ini

terlihat pada gambar 9, 10, dan 11. Jika lilitan primer CT terlalu banyak maka

akan menghasilkan rasio gangguan, hal ini dapat dilihat pada gambar 12 dan

1.

21 | M V 1 4 3 5 D i f f e r e n t i a l T r a i n e r
Percobaan 4.1 Pengukuran CTs pada Hubungan Perbedaan Proteksi

Differensial

C. ALAT DAN BAHAN

Trainer Relay Differensial MV 1435

U Power Pack, 3x0-230 VAC MV 1103 (or MV 1300)

A1 Multimeter

A2 Multimeter

V1 Multimeter

Beban resistor MV 1100

Beban Induktor MV 1101

Beban Kapasitor MV 1102

A3-A8 Arus uji + multimeter atau clip on ammeter

Osciloscope

22 | M V 1 4 3 5 D i f f e r e n t i a l T r a i n e r
D. RANGKAIAN PERCOBAAN

E. LANGKAH KERJA

1. Tahap pertama lihat apa yang terjadi ketika proteksi differensial tidak

tepat.

2. Rangkailah percobaan berdasarkan diagram rangkaian.

3. Kemudian hubungkan CT4-CT6 seperti gambar rangkaian yang

diberikan.

4. Gunakan variabel tegangan suplai tiga fasa untuk mengatur arus. Kita

gunakan transformator arus CT4-CT9 karena kita tidak mempunyai alat

proteksi.

5. Hubungkan beban tiga fasa, yaitu kapasitor, resistor, dan induktor.

6. Pelajari bagaimana cara menghubungkan proteksi differensial ke

transformator arus dan bagaimana bentuk arus (apakah simetris dan 0

23 | M V 1 4 3 5 D i f f e r e n t i a l T r a i n e r
pada rangkaian arus 12A-13A-14A) ketika rangkaian tidak dihubungkan

dengan sempurna. Gunakan batas arus antara 2A dan 5A.

F. HASIL PERCOBAAN

A1 Hub Fasa-N

Koneksi VS (V) (A) A2 (A) A3 (A) T/NT

CT4,S1-NP CT4,S2-6A R-N

CT5,S1-NP CT5,S2-7A S-N

CT6,S1-NP CT6,S2-8A T-N

G. KESIMPULAN

24 | M V 1 4 3 5 D i f f e r e n t i a l T r a i n e r
PRATIKUM V

EXPERIMENT 6

A. TUJUAN
Praktek ini bertujuan untuk mempelajari bagaimana melindungi
transformator satu fasa.

B. DASAR TEORI
Dalam praktek ini kita dapat menambahkan pemahaman yang lebih
tentang perlindungan transformator satu fasa yang sebenarnya. Kita juga akan
lebih familiar dengan amper keseimbangan, rangkaian ini tanpa atau dengan
kesalahan dalam transformatar dan akibatnya bagaimana CT:s dapat
dihubungkan ke-relai pelindung.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Differential relai trainer MV1435 1PC
2. Power supply, 3x0-230VAC MV1103(or MV1300) 1PC
3. A1,A2,A3,A4 multimeter 4PC
4. R1 foult resistor, 50Ω, 20A MV 1959 1PC
5. LOAD load resistor MV1100 1PC
6. LOAD load inductor MV1101 1PC
7. Power transformer MV1911 1PC

25 | M V 1 4 3 5 D i f f e r e n t i a l T r a i n e r
D. RANGKAIAN PERCOBAAN
1. Rangkaian Experiment 6.1

Jika anda memiliki trafo MV 1911, belitan sekunder terhubung


dalam seri sebagaimana ditunjukan dibawah. Anda sekarang telah
menciptakan transformator satu fasa 230V/230V, 4,5A.

2. Rangkaian Experiment 6.2

26 | M V 1 4 3 5 D i f f e r e n t i a l T r a i n e r
Jika anda memiliki trafo MV 1911, belitan sekunder terhubung
dalam seri sebagaimana ditunjukan dibawah. Anda sekarang telah
menciptakan transformator satu fasa 230V/230V, 4,5A.s

27 | M V 1 4 3 5 D i f f e r e n t i a l T r a i n e r
E. HASIL PERCOBAAN

Tegangan A1 A2 A3 A4
10
20
30
40
50
60

F. TUGAS
1. Apa yang terjadi dengan ammeter A3, jika ada menghubungkan
sebuah resistor kesalahan antara titik A dan titik E?...
2. Apa yang terjadi dengan ammeter A3, jika anda menghubungkan
sebuah resistor kesalahan antara titik B dengan titik E?...
3. Apa perbedaan arus ammeter A1 menghubungkan resistor sesar antara
titik B dan titik E?... A3 menunjukan?... dan ketika A2 bagaimana
dengan ammeter 4?...
4. Apa yang harus terjadi jika anda menghubungkan perlindungan
differential untuk CT:s dan resistor kessalahan antara titik B dan titik
E?....
5. Apa perbedaan arus antara ammeter antara A1 dan A2 ketika anda
menghubungkan resistor sesar antara titik B dan titik C?...
6. Apa yang harus terjadi jika anda menghubungkan perlindungan
diferential untuk CT:s dan resistor kesalahan letween titik B dan titik
C?... mengapa?...
7. Apa yang harus terjadi jika anda menghubungkan resistansi yang lebih
kecil antara titik C dan titik D?....
8. Apakah ada perbedaan antara ammeter A1 dan A2 indikasi ketika anda
menggunakan keduabuah resistor dan inductor sebagai beban?....
28 | M V 1 4 3 5 D i f f e r e n t i a l T r a i n e r
G. KESIMPULAN

PERCOBAAN 6

EXPPERIMENT 7

A. TUJUAN

DiharapkanMahasiswa mampu
mengatasimasalahketikamemproteksitransformator Y/∆

B. LANDASAN TEORI
29 | M V 1 4 3 5 D i f f e r e n t i a l T r a i n e r
Kita
sudahmenggambarkanperbedaankondisidimanakedualilitanprimer
dansekunderpadatranformatordihubung Y (bintang).
Sekarangkitamembahasbeberapamaslahketikatransformatordayadihubung
Y/∆.Transformator yang dihubung Y/∆ memilikiduakesulitanantaralain :
1. Rasioarusantarasisi primer dansekunder
2. Pergeseranfasaantarasisi primer dansekunder

Setting : ISR = 0,2 x IR, dan ISU = 8 x IR

Terkadangkebutuhanuntukmengubahtransformatordaya,
dantransformatorarusbiasanyaterdiridaribeberapakomponen, secara normal
tidakakanberubahketikapengisiantransformatordaya.

JikatransformatorterhubungY/Y berubahmenjaditransformator yang


terhubungsecara internal seperti∆/Y, dimanaakantimbulmasalah. Secara
normal transformator∆/Y akanmemberikanperbedaanfasa 5 tepatatau 11 tepat
yang manaakanmenghasilkanperbedaanfasapada CT, padakeduasisi primer
dansekunder.

Perhitungantidakakansempurnajikatransformatordiberikantoleransipad
aperbedaanarustergantungpadadayareaktif yang hilang.
Walaupunperlindunganbebanpadatransformatorakan trip

C. ALAT DAN BAHAN


1. Differential relai trainer MV1435 1PC
2. Power supply3x0-230VAC MV1103(or MV1300) 1PC
3. A1,A2,A3,A4 Multimeter 4PC
4. R1foult resistor, 50Ω, 20A MV 1959 1PC
5. LOADresistor MV1100 1PC
6. LOAD inductor MV1101 1PC
30 | M V 1 4 3 5 D i f f e r e n t i a l T r a i n e r
7. Power transformer MV1911 1PC

D. RANGKAIAN PERCOBAAN

E. LANGKAH KERJA
1. Susunlahrangkaiantransformatordayasesuaidengangambarrangkaiantanpam
engubahrangkaiantransformatorarus.
2. Hidupkan power supply dannaikkantegangansecaraperlahan-lahan.
3. Amati pembacaan alat ukur kemudian salin data pengukuran kedalam
table pengamatan
4. Amati jika proteksi relay trip dan level arus. Baca juga arus differensial

F. HASIL PERCOBAAN
Vs A1 A2 V1 Trip / No
Fasa (V) (A) (A) (V) Trip

10
L1 20
30
10
20

31 | M V 1 4 3 5 D i f f e r e n t i a l T r a i n e r
L2 30
40
50
10
20
L3 30
40
50
60

G. KESIMPULAN

PRATIKUM 7

EXPERIMENT 8

A. TUJUAN
Setelah melakukan praktikum ini, mahasiswa diharapkan mampu untuk:
1. Memahami prinsip kerja transformator arus dan transformator daya.
2. Mengerti untuk mengatasi masalah mengenai proteksi transformator.
3. Memahami perbedaan ratio antara kumparan primer dan kumparan
sekunder pada transformator.

B. DASAR TEORI

32 | M V 1 4 3 5 D i f f e r e n t i a l T r a i n e r
Kadang-kadang kebutuhan untuk mengubah transformator daya.
Transformator arus biasanya terdiri dari beberapa komponen secara normal
tidak akan berubah ketika pengisian transformator daya. Lihat apa yang
terjadi!

Jika transformator terhubung Y/Y berubah menjadi transformator yang lain


yang terhubung secara internal seperti Δ/Y, dimana akan timbul masalah.
Secara normal transformator Δ/Y akan memberikan perbedaan fasa 5 tepat
atau 11 tepat yang mana akan menghasilkan perbedaan fasa CT:s kedua sisi
primer dan sekunder.

Perlindungan tidak akan sempurna jika transformator diberikan toleransi pada


perbedaan arus tergantung daya reaktif dan reaktif yang hilang dan perbedaan
ratio dan lain-lain. Walaupun perlindungan beban pada transformator akan
trip. Berikutnya, lengkapi tugas kamu, maka kamu akan benar memahami
arus primer dan sekunder pada kedua sisi primer dan sekunder transformator
arus.ketidaksetimbangan arus differensial akan terjadi pada saat setting arus
12A, 13A, dan 14A pada modul percobaan.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Differensial relay timer MV 1435
2. Power peck 3x0-230 VAC MV 1103
3. Ammeter, 0-10A MV 1923
4. Multimeter
5. Voltmeter, 0-100V MV 1926
6. Load resistor MV 1100
7. Power transformator MV 1915
8. Kabel penghubung

D. RANGKAIAN PERCOBAAN

33 | M V 1 4 3 5 D i f f e r e n t i a l T r a i n e r
E. LANGKAH KERJA
1. Susunlah rangkaian transformator daya dari tugas 7.2 tanpa mengubah
rangkaian arus. Beban resistor 3 fasa yang tergantung beban yang
digunakan.
2. Hidupkan power supply dan naikkan secara perlahan sesuai dengan yang
telah ditentukan sebelumnya. Dengan ISR = 0,2 x Ir dan ISU = 8 x Ir.
3. Amati pembacaan amperemeter, dan kemudian catat ke dalam tabel.
4. Amati jika proteksi relay trip dan level arus. Baca juga arus differensial.
F. HASIL PERCOBAAN
Tabel percobaan
Vs A1 A2 A3 A4 A5 TRIP/NO
Line
(volt) (A) (A) (A) (A) (A) TRIP
10
1 20
30
10
20
2
30
31,5

34 | M V 1 4 3 5 D i f f e r e n t i a l T r a i n e r
10
20
3
30
39

G. KESIMPULAN

35 | M V 1 4 3 5 D i f f e r e n t i a l T r a i n e r

Anda mungkin juga menyukai