EXPERIMENT 2
A. TUJUAN
Tujuan dari pratikum pertama ini adalah:
1. Mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan pengoperasian transformator
arus
2. Mahasiswa dapat mengenal trainer differensial
3. Mahasiswa dapat mengoperasikan trainer differensial
B. DASAR TEORI
Prinsip kerja trafo arus sama dengan trafo daya satu fasa. Bila pada
kumparan primer mengalir arus I1, maka pada kumparan timbul gaya
N1I1 = N2I2
I1/I2 = N2/N1
E. LANGKAH PERCOBAAN
G. ANALISA PERCOBAAN
H. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pratikum dan teori yang ada maka saya dapat
menyimpulkan bahwasanya terjadi perbandingan arus dan tegangan dimana
terlihat fungsi dari trafo arus.
A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mahasiswa dapat mengetahui prinsip kerja relay differensial
2. Mahasiswa dapat merancang fungsi dari relay differensial
B. DASAR TEORI
Proteksi obyek
I primer i sekunder
D. GAMBAR PERCOBAAN
1. Gambar rangkaian 3.1 untuk posisi masukan ke P1
E. LANGKAH PERCOBAAN
1. Rangkai rangkaian sesuai dengan gambar dan periksa perbandingan
transformator arusnya
2. Pastikan power suplay berada di posisi nol
3. Hubungkan rangkaian sesuai dengan gambar rangkaian dan switch
Ammeter A3 dalam keadaan terbuka
F. HASIL PERCOBAAN
1. Hasil Percobaan Experiment 3.1
Tabel 2.1 Hasil pegamatan rangkaian posisi masukan Ke P1
Sisi primer Sisi sekunder
Vs V1 A1 V2 A2 A3
G. TUGAS
1. Experiment 3.1
a. Berapa pembacaan pada ampermeter A1 dan A2?
b. Mengapa ampermeter A2 tidak bisa membaca 20 % dari A1
c. Berapa tegangan primer dan sekunder pada lilitan CT8?
d. Berapa pembacaan dari ampermeter A1 dan A2 pada lilitan primer
balikan CT7?
e. Mengapa arus sekunder pada rangkaian ini menjadi rendah?
f. Berapa tegangan across pada lilitan primer dan sekunder CT8?
g. Mengapa tegangannya dinaikkan?
9|MV1435 Differential Trainer
h. Berapa pembacaan ampermeter A1,A2,A3 pada lilitan primer CT7
dibalik dan switch di ON kan?
i. Berapa teganagn Across pada lilitan primer dan sekunder dari CT8?
2. Experiment 3.2
a. Apa fungsi input 3A, 6A,dan 12A?
b. Apa menurut anda terhadap semua kasus kombinasi triping dalam
percobaan terakhir?
c. Apa fungsi input 9A
d. Mengapa output relay memiliki dua perbedaan kontak?
H. KESIMPULAN
10 | M V 1 4 3 5 D i f f e r e n t i a l T r a i n e r
PRATIKUM III
EXPERIMENT 4
A. TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan dari percobaan ini adalah:
1. Mahasiswa dapat mempelajari tentang pengaturan dan indikasi dari relay
differensial.
2. Mahasiswa dapat melakukan pengaturan dan indiaksi dari relay
differensial.
B. DASAR TEORI
11 | M V 1 4 3 5 D i f f e r e n t i a l T r a i n e r
Jadi sistem proteksi/pengaman tenaga listrik adalah satu kesatuan
antara CT, VT, Relay, sumber DC, dan PMT. Adanya kesalahan dari salah
satu komponen tersebut akan berakibat sistem tersebut tidak jalan.
Relay proteksi dapat merasakan adanya gangguan pada peralatan yang
diamankan dengan mengukur atau membandingkan besaran-besaran yang
diterimanya, misalnya arus, tegangan, daya, sudut fasa, frekuensi, impedansi
dan sebagainya, dengan besaran yang telah ditentukan, kemudian mengambil
keputusan untuk seketika ataupun dengan perlambatan waktu membuka
pemutus tenaga.
Tugas relay proteksi juga berfungsi menunjukkan lokasi dan macam
gangguannya. Dengan data tersebut memudahkan analisa dari gangguannya.
Dalam beberapa hal relay hanya memberi tanda adanya gangguan atau
kerusakan, jika dipandang gangguan atau kerusakan tersebut tidak
membahayakan.
Dari uraian di atas maka relay proteksi pada sistem tenaga listrik berfungsi
untuk:
1. Merasakan, mengukur dan menentukan bagian sistem yang terganggu
serta memisahkan secepatnya sehingga sistem lainnya yang tidak
terganggu dapat beroperasi secara normal.
2. Mengurangi kerusakan yang lebih parah dari peralatan yang
terganggu.
3. Mengurangi pengaruh gangguan terhadap bagian sistem yang lain
yang tidak terganggu di dalam sistem tersebut serta mencegah
meluasnya gangguan.
4. Memperkecil bahaya bagi manusia.
12 | M V 1 4 3 5 D i f f e r e n t i a l T r a i n e r
Relay differensial bekerja dengan membandingkan nilai arus pada CT
sisi kumparan primer dan CT sisi kumparan sekunder. Apabila selisih antara
kedua CT tersebut melebihi nilai setelan maka relay akan trip.
Kebanyakan relay differensial adalah tipe “differensial arus”. Tipe
relay differensial ini mungkin bekerja kurang akurat dengan gangguan (misal
eksternal) seperti CT yang sama tidak memiliki arus sekunder yang sama
terhadap kesalahan konstruksional atau di bawah kondisi gangguan dapat
menyebabkan terjadinya saturasi pada CT, adanya arus sekunder yang tidak
sama dan perbedaan arus sekunder dapat menyebabkan pendekatan nilai
pickup relay. Kekurangan ini ditanggulangi dalam relay differensial tipe
persentase (percentage differential relay). Gambar 1 menunjukkan hubungan
rangkaian sederhana untuk relay.
Arus differensial dalam operating coil Iop adalah IAe - IBe, sementara
arus dalam restraint coil R adalah (IAe + IBe)/2, karena operating coil
dihubungkan ke restraint coil. Dengan kata lain jumlah lilitan pada restraint
coil adalah N, total ampere turn IRT adalah IAeN/2 + IBeN/2 atau sama
dengan jika (IAe + IBe)/2 mengalir melalui seluruh kumparan.
Karakteristik kerja relay tipe ini ditunjukkan pada Gambar 2, kecuali
pada arus rendah, rasio dari arus operasi differensial terhadap arus restraint
rata-rata adalah persentase yang sesuai
13 | M V 1 4 3 5 D i f f e r e n t i a l T r a i n e r
Gambar 3.2 Karakteristik Kerja Relay Differensil
Slope pada Karakteristik relai difererensial pada gambar ada dua, yaitu
slope 1 untuk gangguan didalam transformator 25% dan slope 2 untuk
gangguan diluar transformator 100%.
Iset = slope 1 x Ir
3. Perhitungan Setelan Relai Diferensial Pada Gangguan Luar
Untuk kerja relai diferensial agar tidak salah kerja saat operasi
normal dan gangguan luar maka setelan relai diferensial adalah:
iset >ioper maka relai diferensial tidak beroperasi.
14 | M V 1 4 3 5 D i f f e r e n t i a l T r a i n e r
Iset = slope 2 x Ir
15 | M V 1 4 3 5 D i f f e r e n t i a l T r a i n e r
terkendali dan diferensial. Mengatur perlindungan diferensial ISR = 0,50 x
Ir dan menutup saklar SWI. Sesuaikan resistor sampai arus yang sesuai
dengan table. (perhatikan bahwa R2 dan R3 harus disesuaikan dalam
waktu yang sama, karena terhubung secara parallel rangakain tersebut
kira-kira harus sama, jika tidak antara kedua resistor dan salah satunya bisa
kelebihan beban).
D. RANGKAIAN PERCOBAAN
1. Gambar rangkaian Experiment 4.2
16 | M V 1 4 3 5 D i f f e r e n t i a l T r a i n e r
2. Gambar rangkaian Experiment 4.3
E. LANKAH PERCOBAAN
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan,
2. Rancang rangkaian percobaan sesuai dengan gambar yang terdapat pada
jobsite,
3. Setelah selesai laporkan kepada dosen pembimbing atau teknisi labor,
4. Uji rangkaian percobaan dengan menghidupkan power,
5. Lakukan pengukuran sesuai yang terdapat dalam jobsite
6. Setelah berhasil, analisa rangkaian dan bongkar kembali rangkaian.
7. Kembalikan alat-alat dan bahan yang dibuthkan.
17 | M V 1 4 3 5 D i f f e r e n t i a l T r a i n e r
F. HASIL PERCOBAAN
Tabel 3.1 Hasil Pengukuran Experiment 4.2
Trip / No
No Vs A1 A2 A3
Trip
1
2
3
4
5
G. ANALISA PERCOBAAN
H. TUGAS
1. Tugas Experiment 4.1
18 | M V 1 4 3 5 D i f f e r e n t i a l T r a i n e r
Pelajarilah bagian 5, ABB instruksi “ perlindungan differensial
transformer, RADSB”, halaman 1 – 4 dan jawab pertanyaan dibawah ini.
a. Pengaturan 3Id/I, artinya?
b. Pengaturan untuk 0,20 , 0,25, 0,35 , 0,50 digunakan untuk apa?
c. Pengaturan 3Id, artinya?
d. Pengaturan dari 8,13,20 digunakan untuk apa?
Pertanyaan
Apakah arus yang tinggi menggangu rangkaian, jelaskan mengapa ?
Pertanyaan
a. Mengapa perlindungan tidak berjalan ketika arus differensial mencapai
0,2 x Ir?
b. Mengapa perlindungan differensial memerlukan fungsi kendali?
19 | M V 1 4 3 5 D i f f e r e n t i a l T r a i n e r
I. KESIMPULAN
20 | M V 1 4 3 5 D i f f e r e n t i a l T r a i n e r
PRATIKUM IV
EXPERIMEN 5
A. TUJUAN
B. DASAR TEORI
Kita sudah menjelaskan beberapa aplikasi sistem satu fasa. Sekarang kita
masalah yang disebabkan sistem tiga fasa itu sendiri. Hal ini tergantung pada
hubungan CT:s pada relay, dimana kemungkinan relay akan trip juga ketika
tidak 0 karena adanya vektor tegangan dan arus pada lilitan differensial, hal ini
terlihat pada gambar 9, 10, dan 11. Jika lilitan primer CT terlalu banyak maka
akan menghasilkan rasio gangguan, hal ini dapat dilihat pada gambar 12 dan
1.
21 | M V 1 4 3 5 D i f f e r e n t i a l T r a i n e r
Percobaan 4.1 Pengukuran CTs pada Hubungan Perbedaan Proteksi
Differensial
A1 Multimeter
A2 Multimeter
V1 Multimeter
Osciloscope
22 | M V 1 4 3 5 D i f f e r e n t i a l T r a i n e r
D. RANGKAIAN PERCOBAAN
E. LANGKAH KERJA
1. Tahap pertama lihat apa yang terjadi ketika proteksi differensial tidak
tepat.
diberikan.
4. Gunakan variabel tegangan suplai tiga fasa untuk mengatur arus. Kita
proteksi.
23 | M V 1 4 3 5 D i f f e r e n t i a l T r a i n e r
pada rangkaian arus 12A-13A-14A) ketika rangkaian tidak dihubungkan
F. HASIL PERCOBAAN
A1 Hub Fasa-N
G. KESIMPULAN
24 | M V 1 4 3 5 D i f f e r e n t i a l T r a i n e r
PRATIKUM V
EXPERIMENT 6
A. TUJUAN
Praktek ini bertujuan untuk mempelajari bagaimana melindungi
transformator satu fasa.
B. DASAR TEORI
Dalam praktek ini kita dapat menambahkan pemahaman yang lebih
tentang perlindungan transformator satu fasa yang sebenarnya. Kita juga akan
lebih familiar dengan amper keseimbangan, rangkaian ini tanpa atau dengan
kesalahan dalam transformatar dan akibatnya bagaimana CT:s dapat
dihubungkan ke-relai pelindung.
25 | M V 1 4 3 5 D i f f e r e n t i a l T r a i n e r
D. RANGKAIAN PERCOBAAN
1. Rangkaian Experiment 6.1
26 | M V 1 4 3 5 D i f f e r e n t i a l T r a i n e r
Jika anda memiliki trafo MV 1911, belitan sekunder terhubung
dalam seri sebagaimana ditunjukan dibawah. Anda sekarang telah
menciptakan transformator satu fasa 230V/230V, 4,5A.s
27 | M V 1 4 3 5 D i f f e r e n t i a l T r a i n e r
E. HASIL PERCOBAAN
Tegangan A1 A2 A3 A4
10
20
30
40
50
60
F. TUGAS
1. Apa yang terjadi dengan ammeter A3, jika ada menghubungkan
sebuah resistor kesalahan antara titik A dan titik E?...
2. Apa yang terjadi dengan ammeter A3, jika anda menghubungkan
sebuah resistor kesalahan antara titik B dengan titik E?...
3. Apa perbedaan arus ammeter A1 menghubungkan resistor sesar antara
titik B dan titik E?... A3 menunjukan?... dan ketika A2 bagaimana
dengan ammeter 4?...
4. Apa yang harus terjadi jika anda menghubungkan perlindungan
differential untuk CT:s dan resistor kessalahan antara titik B dan titik
E?....
5. Apa perbedaan arus antara ammeter antara A1 dan A2 ketika anda
menghubungkan resistor sesar antara titik B dan titik C?...
6. Apa yang harus terjadi jika anda menghubungkan perlindungan
diferential untuk CT:s dan resistor kesalahan letween titik B dan titik
C?... mengapa?...
7. Apa yang harus terjadi jika anda menghubungkan resistansi yang lebih
kecil antara titik C dan titik D?....
8. Apakah ada perbedaan antara ammeter A1 dan A2 indikasi ketika anda
menggunakan keduabuah resistor dan inductor sebagai beban?....
28 | M V 1 4 3 5 D i f f e r e n t i a l T r a i n e r
G. KESIMPULAN
PERCOBAAN 6
EXPPERIMENT 7
A. TUJUAN
DiharapkanMahasiswa mampu
mengatasimasalahketikamemproteksitransformator Y/∆
B. LANDASAN TEORI
29 | M V 1 4 3 5 D i f f e r e n t i a l T r a i n e r
Kita
sudahmenggambarkanperbedaankondisidimanakedualilitanprimer
dansekunderpadatranformatordihubung Y (bintang).
Sekarangkitamembahasbeberapamaslahketikatransformatordayadihubung
Y/∆.Transformator yang dihubung Y/∆ memilikiduakesulitanantaralain :
1. Rasioarusantarasisi primer dansekunder
2. Pergeseranfasaantarasisi primer dansekunder
Terkadangkebutuhanuntukmengubahtransformatordaya,
dantransformatorarusbiasanyaterdiridaribeberapakomponen, secara normal
tidakakanberubahketikapengisiantransformatordaya.
Perhitungantidakakansempurnajikatransformatordiberikantoleransipad
aperbedaanarustergantungpadadayareaktif yang hilang.
Walaupunperlindunganbebanpadatransformatorakan trip
D. RANGKAIAN PERCOBAAN
E. LANGKAH KERJA
1. Susunlahrangkaiantransformatordayasesuaidengangambarrangkaiantanpam
engubahrangkaiantransformatorarus.
2. Hidupkan power supply dannaikkantegangansecaraperlahan-lahan.
3. Amati pembacaan alat ukur kemudian salin data pengukuran kedalam
table pengamatan
4. Amati jika proteksi relay trip dan level arus. Baca juga arus differensial
F. HASIL PERCOBAAN
Vs A1 A2 V1 Trip / No
Fasa (V) (A) (A) (V) Trip
10
L1 20
30
10
20
31 | M V 1 4 3 5 D i f f e r e n t i a l T r a i n e r
L2 30
40
50
10
20
L3 30
40
50
60
G. KESIMPULAN
PRATIKUM 7
EXPERIMENT 8
A. TUJUAN
Setelah melakukan praktikum ini, mahasiswa diharapkan mampu untuk:
1. Memahami prinsip kerja transformator arus dan transformator daya.
2. Mengerti untuk mengatasi masalah mengenai proteksi transformator.
3. Memahami perbedaan ratio antara kumparan primer dan kumparan
sekunder pada transformator.
B. DASAR TEORI
32 | M V 1 4 3 5 D i f f e r e n t i a l T r a i n e r
Kadang-kadang kebutuhan untuk mengubah transformator daya.
Transformator arus biasanya terdiri dari beberapa komponen secara normal
tidak akan berubah ketika pengisian transformator daya. Lihat apa yang
terjadi!
D. RANGKAIAN PERCOBAAN
33 | M V 1 4 3 5 D i f f e r e n t i a l T r a i n e r
E. LANGKAH KERJA
1. Susunlah rangkaian transformator daya dari tugas 7.2 tanpa mengubah
rangkaian arus. Beban resistor 3 fasa yang tergantung beban yang
digunakan.
2. Hidupkan power supply dan naikkan secara perlahan sesuai dengan yang
telah ditentukan sebelumnya. Dengan ISR = 0,2 x Ir dan ISU = 8 x Ir.
3. Amati pembacaan amperemeter, dan kemudian catat ke dalam tabel.
4. Amati jika proteksi relay trip dan level arus. Baca juga arus differensial.
F. HASIL PERCOBAAN
Tabel percobaan
Vs A1 A2 A3 A4 A5 TRIP/NO
Line
(volt) (A) (A) (A) (A) (A) TRIP
10
1 20
30
10
20
2
30
31,5
34 | M V 1 4 3 5 D i f f e r e n t i a l T r a i n e r
10
20
3
30
39
G. KESIMPULAN
35 | M V 1 4 3 5 D i f f e r e n t i a l T r a i n e r