Anda di halaman 1dari 154

Lampiran 25

MODUL PEMBELAJARAN

Disusun Oleh :
Bambang Seinal A ntibe
1209024
KATA PENGANTAR

Modul ini sebagai panduan untuk pelaksanaan pembelajaran di sekolah,


Bidang Keahlian Teknik Ketenagalistrikan.
Bahan ajar ini disusun dalam bentuk modul pembelajaran yang berisi
uraian materi untuk mendukung penguasaan kompetensi tertentu yang ditulis
secara sequensial, sistematis dan sesuai dengan mata pelajaran sistem pengendali
elektromagnetik. Untuk itu modul ini sangat sesuai dan mudah untuk dipelajari
secara mandiri dan individual. Oleh karena itu modul ini dipersiapkan untuk siswa
SMK terlebih khususnya teknik ketenagalistrikan, agar dapat digunakan secara
mandiri.
Optimalisasi penggunaan modul ini ditentukan pada bagaimana siswa
menerapkannya selama melaksanakan kegiatan pembelajaran. Sehingga siswa
harus mengikuti langkah-langkah yang terdapat pada setiap pembelajaran dalam
modul ini. Pengembangan pembelajaran dari materi yang ada pada modul ini
senantiasa dilakukan oleh siswa dengan pembimbingan guru mata pelajaran. Hal
ini diharapkan sebagai upaya mengatasi keterbatasan modul ini, serta
mempercepat pencapaian kompetensi yang dipersyaratkan.
Dalam penggunaannya, modul pembelajaran ini tetap mengharapkan
adanya asas keluwesan dan keterlaksanaannya, untuk dapat disesuaikan dengan
karakteristik siswa, kondisi, fasilitas sarana/prasarana dan tujuan kurikulum, guna
merealisasikan penyelenggaraan pembelajaran di SMK. Penyusunan Modul ini
bertujuan untuk menyediakan bahan ajar yang berupa modul produktif sesuai
dengan tuntutan penguasaan kompetensi tamatan SMK pada program keahlian.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan,
penyelesaian modul ini. Semoga dapat bermanfaat bagi keterlaksanaan dan
pengembangan kegiatan pembelajaran kejuruan.

Padang, Oktober 2016


Peneliti

Bambang Seinal Antibe


NIM/BP. 1209024 / 2012
i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................................... ii
PETA KEDUDUKAN MODUL ............................................................................... iii
GLOSARIUM ............................................................................................................ iv
BAB I PENGANTAR SEPUTAR MODUL
A. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ....................................... 1
B. Deskripsi .............................................................................................. 2
C. Prasyarat .............................................................................................. 3
D. Petunjuk Penggunaan Modul .............................................................. 3
E. Tujuan Akhir ....................................................................................... 4
F. Cek Kemampuan ................................................................................. 5
BAB II KEGIATAN BELAJAR 1
A. Tujuan ................................................................................................. 6
B. Uraian Materi ..................................................................................... 6
C. Rangkuman ......................................................................................... 18
D. Tugas .................................................................................................. 19
BAB III KEGIATAN BELAJAR 2
A. Tujuan Praktikum................................................................................. 20
B. Uraian Materi ....................................................................................... 20
BAB IV KEGIATAN BELAJAR 3
A. Tujuan Praktikum................................................................................. 70
B. Uraian Materi ....................................................................................... 70
BAB V KEGIATAN BELAJAR 4
A. Tujuan ................................................................................................. 129
B. Uraian Materi ..................................................................................... 129
C. Rangkuman ......................................................................................... 134
D. Tugas .................................................................................................. 135
EVALUASI
A. Tes Objektif.......................................................................................... 136
B. Tes Essay.............................................................................................. 144

PENUTUP ...................................................................................................................
KUNCI JAWABAN ..................................................................................................
KRITERIA KELULUSAN .......................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................

ii
1
MODUL MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
PEMBELAJARAN ELEKTROMAGNETIK

BAB I
PENGANTAR SEPUTAR MODUL

A. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar


1 Standar kompetensi
12. Mengoperasikan Sistem
Kendali Elektromagnetik

3 Indikator Pencapaian Kompetensi Kognitif (Pengetahuan)

1. Menjelaskan konsep pengendalian


secara umum
2. Menyebutkan macam-macam pengendalian
3. Menjelaskan konsep sistem pengendalian elektromagnetik
4. Menjelaskan perbedaan pengendalian elektromagnetik dengan pengendalian lainn
5. Menyebutkan komponen- komponen sistem pengendali elektromagnetik
6. Menjelaskan prinsip kerja pengendalian elektromagnetik

a. Perilaku
Bekerjasama,mendengarkan pendapat orang lain, menghargai orang lain, bertanggung jaw

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


b. Sikap Sosial
Berperan serta membuat pertanyaan
dan menerima

1. Terampil memasang rangkaian


kontrol dasar Manual yang ada di dalam Modul Pembelajaran

B. Deskripsi
Pengalaman belajar yang diharapkan dari modul ini adalah penguasaan
ketrampilan yang sangat diperlukan untuk menunjang pemenuhan kompetensi
seseorang dalam hal memahami prinsip kerja pengoperasian kendali
elektromagnetik. Dengan ruang lingkup pembelajaran tentang pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang berkaitan dengan Memahami SOP,
mengidentifikasi komponen dan memahami fungsi komponen pengoperasin
mesin produksi dengan kendali elektromagnetik. Memahami diagram kerja dan
sistem kelistrikan, memahami urutan operasi serta memahami kebijakan dan
prosedur K3 pengoperasian mesin produksi dengan kendali elektro mekanik.
Pada modul ini dibahas tentang jenis-jenis peralatan yang digunakan dalam
rangkaian pengendali dasar dan peralatan yang digunakannya, antara lain
pembahasan tentang pertama macam-macam titik kontak dan saklar
manual;kedua tentang perlengkapan sistem pengendali, seperti: kontaktor
magnet, thermal overload relay (TOR), dan timer delay relay; Ketiga
Rangkaian sederhana menggunakan kontaktor, TOR dan TDR.
Strategi pembelajaran yang disarankan pada modul ini adalah berlatih
melalui suatu kegiatan praktek, sehingga dalam pembelajarannya diharapkan
ada perlengkapan yang menunjang. Dengan modul ini, sangat memungkinkan
bagi siswa yang lebih cepat untuk maju pada kompetensi berikutnya sesuai
dengan kecepatan masing-masing.
Modul ini merupakan “dokumen hidup" yang senantiasa diperbaiki,
diperbaharui dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan
perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat
meningkatkan kualitas modul ini.

C. Prasyarat
Kemampuan awal yang dipersyaratakan untuk mempelajari modul ini
adalah pengetahuan tentang simbol listrik dan dasar-dasar
listrik/elektromagnetik. Untuk menyelesaikan modul ini peserta Diklat harus
terlebih dahulu menyelesaikan kompetensi dasar sebagai berikut :
1 PTL. KON. 002 Menyiapkan bahan kebutuhan kerja
2 PTL. KON. 001 Melaksanakan persiapan pekerjaan awal
3 PTL. KON. 007 Memasang sistem perpipaan dan saluran
4 PTL. KON. 008 Memasang dan menyambung sistem pengawatan

D. Petunjuk Penggunaan Modul


1. Petunjuk untuk siswa
a. Bacalah dan pahami dengan seksama keseluruhan isi dalam modul
pembelajaran ini.
b. Membaca dan mempelajari bahan referensi sebagai penunjang materi
yang akan diberikan.
c. Menyelesaikan semua tugas yang diberikan.
d. Meminta guru untuk merespon kegiatan saudara.
e. Menyelesaikan tes formatif tiap kegiatan pembelajaran.
f. Menyelesaikan tugas-tugas praktek.
g. Dalam mengerjakan latihan, cobalah sendiri terlebih dahulu sebelum
melihat kunci jawaban.
h. Kunci jawaban untuk masing-masing jawaban terdapat pada akhir
kegiatan tersebut.

2. Petunjuk bagi siswa Untuk dapat dinyatakan lulus, anda harus :


a. Menjawab semua pertanyaan dengan benar
b. Mengerjakan seluruh tugas-tugas yang diberikan
c. Melaksanakan tugas praktek dengan benar
d. Mengisi lembaran kerja yang diberikan tiap kegiatan belajar
4
MODUL MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
PEMBELAJARAN ELEKTROMAGNETIK

Langkah yang harus ditempuh :


a. Menyiapkan bukti penguasaan kemampuan awal yang dipersyaratkan.
b. Melaksanakan test kemampuan awal yang dipersyaratkan
c. Mempelajari isi modul ini dengan seksama.
d. Menyiapkan perlengkapan yang dibutuhkan, antara lain sbb;
1) Menggunakan pakaian kerja lengkap
2) Alat ukur dan pemeriksaan bahan elektromekanik
3) Lembaran kerja
4) Perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja.

3. Peran Guru / Fasilitator


a. Menginformasikan cara mempelajari dan menggunakan modul.
b. Menginformasikan langkah-langkah belajar yang harus dilakukan
siswa.
c. Membimbing siswa dalam kegiatan pelatihan.
d. Membantu siswa dalam memahami konsep dan praktek.
e. Membimbing siswa dalam melaksanakan praktek.
f. Melaksanakan penilaian hasil pelatihan.
g. Mencatat pencapaian kemajuan siswa

Perlengkapan yang harus disiapkan oleh Guru :


a. Memberi penjelasan yang relavan dengan pembelajaran modul
b. Memberi bantuan pada siswa yang mengalami hambatan belajar
c. Memeriksa tugas-tugas siswa
d. Menyediakan laboratorium yang diperlengkapi komponen praktek yang
dituntut dalam modul

4. Persyaratan Lulus
Untuk lulus dari unit ini anda harus mampu menyelesaikan latihan
membaca dan merangkai gambar rangkaian yang diberikan dengan hasil di
atas rata-rata 85% dari seluruh tugas yang diberikan.

E. Tujuan Akhir
1. Setelah menyelesaikan bagian modul ini diharapkan anda mampu :
a. Menyebutkan dan memahami cara kerja dari macam-macam saklar
manual
b. Mengidentifikasikan dan memahami cara kerja peralatan sistem
pengendali yang digunakan.
c. Menjelaskan dan memahami cara kerja kontaktor magnet sebagai saklar
kendali.
d. Menjelaskan dan memahami cara kerja Thermal Overload Relay (TOR)
e. Menjelaskan dan memahami cara menggunakan Timer Delay Relay
(TDR).
f. Membuat rangkaian kontrol motor dan rangkaian daya menggunakan
kontaktor, TOR dan TDR

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


F. Cek Kemampuan
NO INDIKATOR
1. Apakah anda memahami pengertian sakla
Apakah mengetahui model dan macam-m
2.
Apakah anda mengetahui guna dari berbag
3.
manual?
Sudah dapatkah anda menjelaskan jenis-je
4.
manual?
Mampukah anda menjelaskan perbedaan s
5.
saklar otomatis?
6. Apakah anda memahami pengertian konta
Apakah anda mengetahui dan memahami
7.
kontaktor?
8. Apakah keuntungan dan kerugian menggu
9. Apakah anda memahami pengertian TOR
Apakah anda mengetahui dan memahami
10. TOR?
11. Apakah keuntungan dan kerugian mengua
12. Apakah anda memahami pengertian TDR
Apakah anda mengetahui dan memahami
13.
TDR?
14.
Apakah keuntungan dan kerugian jika me
Sebelum praktek, apakah anda pernah mem
15. dahulu perlengkapan dan peralatan yang d

Apakah anda mampu menyelesaikan prak


16.

Apakah dalam praktek anda dapat menggu


17.

Pernahkah anda mengunakan kotaktor, TO


18.
dalam praktek sebelumnya?
19. Apakah anda selalu menerapkan K3dalam

NB: * Berikan tanda √ pada kolom YA sesuai dengan score perolehan


kompetensi apabila item tersebut dinilai lebih atau sama dengan 80.
* Berikan tanda √ pada kolom TIDAK pada setiap item apabila
perolehan score kompetensi antara 0 s.d 79.
Untuk menggunakan Cek kemampuan ini, guru dapat melakukannya
dengan memberikan test kepada siswa ”Memahami prinsip kerja
pengoperasian sistem pengendali elektromagnetik” dengan cara siswa
mengerjakan soal test evaluasi yang terdapat pada setiap kegiatan belajar dan
bagian evaluasi akhir pada modul ini, dengan mengikuti format penilaian evaluasi
kegiatan teori dan praktek dapat menggunakan format yang tersedia dalam modul
ini. Apabila siswa mampu mengerjakan seluruh soal evaluasi tersebut dengan
hasil setiap kegiatan belajar di atas 85 %, maka dinyatakan telah kompeten
BAB II
PEMBELAJARAN
KEGIATAN BELAJAR 1
1. Tujuan
Setelah menyelesaikan bagian modul ini diharapkan anda mampu :
a. Menyebutkan dan memahami cara kerja dari macam-macam saklar
manual
b. Mengidentifikasikan dan memahami cara kerja peralatan sistem
pengendali yang digunakan secara manual.
c. Menjelaskan dan memahami cara kerja kontaktor magnet sebagai saklar
kendali.
d. Menjelaskan dan memahami cara kerja thermal overload relay (TOR)
e. Menjelaskan dan memahami cara menggunakan timer delay relay (TDR).

2. Uraian Materi
Yang dimaksud dengan pengendali adalah segala usaha yang
dilakukan untuk membimbing suatu proses dalam mencapai suatu tujuan.
Jadi yang tergolong atau yang dimaksud dengan pengendalian motor adalah
meliputi pengaturan dan pengendalian motor dari saat start sampai motor itu
berhenti, agar operasi atau kerja dari motor tersebut sesuai dengan ketentuan
atau kebutuhan. Tahapan mengoperasikan motor pada dasarnya dibagi
menjadi 2 tahap, yaitu :

a. Mulai Jalan (starting)


Untuk motor yang dayanya kurang dari 4 KW, pengoperasian
motor dapat disambung secara langsung (direct on line). Sedangkan
untuk Beberapa saat setelah motor mulai jalan, arus yang mengalir secara
bertahap segera menurun ke posisi arus nominal. Selanjutnya motor
dapat dikendalikan sesuai kebutuhan, misalnya dengan pengaturan
kecepatan, pembalikan arah perputaran, dan sebagainya.

b. Berhenti (stopping)
Tahap ini merupakan tahap akhir dari pengoperasian motor
dengan cara memutuskan aliran arus listrik dari sumber tenaga listrik,
yang prosesnya bisa dikendalikan sedemikian rupa (misalnya dengan
pengereman / break), sehingga motor dapat berhenti sesuai dengan
kebutuhan.

1. Jenis-jenissistemkendalielektromagnetik
Cara atau sistem pengendalian terdiri dari 3 jenis yaitu :
a. KendaliManual
Instalasi listrik tenaga pada awalnya menggunakan kendali motor
konvensional secara manual. Untuk menghubungkan atau memutuskan
aliran arus listrik digunakan saklar manual mekanis, diantaranya adalah
saklar togel (Toggle Switch). Saklar ini merupakan tipe saklar yang
7
MODUL MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
PEMBELAJARAN ELEKTROMAGNETIK

sangat sederhana yang banyak digunakan pada motor-motor berdaya


kecil. Operator yang mengoperasikannya harus mengeluarkan tenaga otot
yang kuat.

Gambar 1. Kendali secara manual

b. Kendali Semi Otomatis


Pada kendali semi otomatis, kerja operator sedikit ringan (tidak
mengeluarkan tenaga besar), cukup dengan jari menekan tombol tekan
start saat awal menggerakkan motor dan menekan tombol stop saat
menghentikan putaran motor. Untuk menghubungkan atau memutuskan
aliran arus listrik menggunakan 2 push button.

Gambar 2. Kendali secara semi otomatis

c. Kendali Otomatis
konduktor magnet, yang bisa dilengkapi relay pengaman arus
lebih (Thermal Overload Relay) sebagai pengaman motor. Dengan
kendali otomatis, kerja operator semakin ringan, yaitu cukup memonitor
kerja dari sistem, sehingga dapat menghemat energy fisiknya. Deskripsi
kerja dari sistem kendali otomatis dibuat dengan suatu program dalam
bentuk rangkaian konduktor magnit yang dikendalikan oleh sensor-
sensor, sehingga motor dapat bekerja maupun berhenti secara otomatis.

Gambar 3. Kendali secara semi otomatis

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


8
MODUL MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
PEMBELAJARAN ELEKTROMAGNETIK

2. Macam-macam saklar
a. Saklar Manual
Saklar manual ialah saklar yang berfungsi menghubung dan
memutuskan arus listrik yang dilakukan secara langsung oleh orang yang
mengoperasikannya. Dengan kata lain pengoperasian saklar ini langsung
oleh manusia tidak menggunakan alat bantu. Sehingga dapat juga disebut
saklar mekanis.
1) Saklar SPST (Single Pole Single Throw Switch)
Saklar SPST adalah saklar yang terdiri dari satu kutub dengan
satu arah, Fungsinya untuk memutus dan menghubung arus
listrik.Saklar jenis SPST ini hanya digunakan pada motor dengan daya
kurang dari 1 PK.

Gambar 4. Saklar TPST


2) Sakelar SPDT (Single Pole Double Throw Switch)
Saklar SPDT adalah saklar yang terdiri dari satu kutub dengan
dua arah hubungan. Pemutusan dan penghubungan hanya bagian
kutub positif atau fasanya saja.

Gambar 5. Saklar TPDT

3) Saklar DPST (Double Pole Single Throw Switch)


Saklar DPST adalah saklar yang terdiri dari dua kutub dengan
satu arah. Jadi hanya dapat memutus dan menghubung saja.

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


9
MODUL MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
PEMBELAJARAN ELEKTROMAGNETIK

Gambar 6. Saklar DPS


4) Saklar DPDT (Double Pole Double Throw Switch)
Saklar DPDT adalah saklar yang terdiri dari dua kutub dengan
dua arah. Saklar ini digunakan pada instalasi motor sebagai pembalik
arah putaran motor satu fasa.

Gambar 7. Saklar DPST


5) Saklar TPST (Three Pole Single Throw Switch) arah pelayanan.
Saklar TPST adalah sakelar dengan satu
Digunakan untuk melayani motor 3 fasa atau sistem 3 fasa lainnya.

Gambar 8. Saklar TPS


6) Saklar TPDT (Three Pole Double Throw Switch)
Saklar TPDT adalah saklar dengan tiga kutub yang dapat
bekerja ke dua arah. Saklar ini digunakan pada instalasi motor 3 fasa
atau sistem 3 fasa lainnya. Juga dapat digunakan sebagai pembalik
putaran motor 3 fasa dan layanan motor 3 fasa dari dua sumber.

Gambar 9. Saklar DPDT

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


10
MODUL MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
PEMBELAJARAN ELEKTROMAGNETIK

7) Drum Switch
Saklar Drum Switch adalah saklar yang mempunyai bentuk
seperti drum dengan posisi handle (tangkai) penggerak memutus dan
menghubung berada di ujungnya. Jenis saklar ini banyak dipakai pada
industri dan perbengkelan. Drum switch biasanya dipasang pada
dinding mesinnya.

Gambar 10. Drum Switch


8) Cam switch (saklar putar cam)
Saklar ini adalah salah satu jenis dari sakelar manual. Cam
switch banyak digunakan dalam rangkaian utama pada rangkaian
kontrol. Misalnya untuk hubungan bintang segitiga, membalik putaran
motor 1 fasa atau motor 3 fasa.Alat ini terdiri dari beberapa kontak,
arah pemutaran dan sakelar akan mengubah kontak-kontak menutup
atau membuka dan beroperasi dalam satu putaran.

Gambar 11. Cam Switch


Bagian-bagian cum switch atau saklar putar adalah sebagi berikut :
a) pemutar (handle),
b) plat dengan simbol pengoperasian,
c) mekanis yang berputar yang menentukan langkah putaran saketar.

b. Saklar semi-otomatis
a. Push Button
Push Button merupakan suatu jenis saklar yang banyak
dipergunakan dalam rangkaian pengendali dan pengaturan. Saklar ini
bekerja dengan prinsip titik kontak NC atau NO, kontak ini memiliki 2
buah terminal baut sebagai kontak sambungan. Sedangkan yang
memiliki kontak NC dan NO kontaknya memiliki 4 buah terminal
baut. Push button akan bekerja bila ada tekanan pada tombol dan
saklar ini akan memutus atau menghubung sesuai dengan jenisnya.
Bila tekanan dilepas maka kontak akan kembali ke posisi semula
karena ada tekanan pegas.

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


11
MODUL MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
PEMBELAJARAN ELEKTROMAGNETIK

Gambar 12. Push Button


Push Button pada umumnya memiliki konstruksi yang terdiri
dari kontak bergerak dan kontak tetap. Dari konstruksinya, maka push
button dibedakan menjadi beberapa tipe yaitu:
1) Tipe NO
Tombol ini disebut juga dengan tombol start karena kontak
akan menutup bila ditekan dan kembali terbuka bila dilepaskan.
Bila tombol ditekan maka kontak bergerak akan menyentuh kontak
tetap sehingga arus listrik akan mengalir.

Gambar 13. Push Button tipe NO


2) Tipe NC
Tombol ini disebut juga dengan tombol stop karena kontak
akan membuka bila ditekan dan kembali tertutup bila dilepaskan.
Kontak bergerak akan lepas dari kontak tetap sehingga arus listrik
akan terputus.

Gambar 14. Push Button tipe NC

3) Tipe NC dan NO
Tipe ini kontak memiliki 4 buah terminal baut, sehingga
bila tombol tidak ditekan maka sepasang kontak akan NC dan
kontak lain akan NO, bila tombol ditekan maka kontak tertutup
akan membuka dan kontak yang membuka akan tertutup.

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


12
MODUL MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
PEMBELAJARAN ELEKTROMAGNETIK

Gambar 15. Push Button tipe NC dan NO


Perhatikan gambar dibawah, posisi push button pada kondisi
normal (belum ditekan) maka lampu 1 (merah) yang akan hidup
(on) dan lampu 2 akan mati (off)

Gambar 16. Rangkaian sederhana menggunakan push button


Setelah ditekan, posisi push button akan berubah, sehingga lampu
1 akan mati (off) sedangkan lampu 2 (hijau) akan hidup (on)

Gambar 17. Rangkaian sederhana menggunakan push button

3. Komponen –komponen pengendali elektromagnetik


a. Saklar Elektro Mekanik ( KONTAKTOR MAGNET )
Kontaktor magnet adalah suatu alat penghubung listrik yang
bekerja atas dasar magnet. Artinya sakelar ini bekerja jika ada gaya
kemagnetan. Magnet berfungsi sebagai penarik dan pelepas kontak-
kontak dengan bantuan pegas pendorong. Bila inti koil pada kontaktor
diberikan arus, maka koil akan menjadi magnet dan menarik kontak
sehingga arus mengalir. Bentuk fisik kontaktor tipe SN-21 dapat
dilihat pada gambar 18.

Gambar 18. Bentuk fisik kontaktor

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


Kotaktor pada umumnya memiliki kontak utama untuk aliran 3
fasa. Dan juga memiliki beberapa kontak bantu untuk berbagai
keperluan. Kontak utama digunakan untuk mengalirkan arus utama
yaitu arus yang diperlukan untuk beban, misalnya motor listrik dan
sebagainya. Sedangkan kontak bantu digunakan untuk mengalirkan
arus bantu yaitu arus yang diperlukan untuk kumparan magnet, alat
bantu rangkaian, lampu lampu indikator, dan lain-lain. Penomoran
kontak-kontak kontaktor sebagai berikut:

Tabel 1. Penomoran Kontak-Kontak pada kontaktor magnet


Kontak

Utama

Bantu

A1 31

A2 32

Koil Kontaktor kontak Utama kontak Bantu

Gambar 19. Simbol, kode angka dan terminal kontaktor tipe SN-21

Sebuah kontaktor harus mampu mengalirkan arus dan


memutuskan arus dalam keadaan kerja normal. Arus kerja normal
ialah arus yang mengalir selama pemutusan tidak terjadi. Sebuah
kontaktor dapat memiliki koil yang bekerja pada tengangan DC atau
AC. Pada tengangan AC, tegangan minimal adalah 85% tegangan
kerja, apabila kurang maka kontaktor akan bergetar.
Gambar 20. Bagian-bagian kontaktor

Fungsi dari kontak-kontak dibuat untuk kontak utama dan


kontak bantu. Kontak utama tendiri dari kontak NO dan kontak bantu
terdiri dan kontak NO dan NC.

Posisi kontak Posisi kontak


sebelum setelah
diberikan arus diberikan arus

Gambar 21. Perubahan kontak pada kontaktor magnet

Keuntungan menggunakan kontaktor ialah:


a) pelayanannya mudah,
b) momen kontak cepat.
Sedangkan Kerugiannya:
a) mahal harganya,
b) perawatannya cukup sukar,
c) jika saklar putus Kontaktor tidak akan bekerja lagi walaupun
sakelar induk telah disambung.
15
MODUL MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
PEMBELAJARAN ELEKTROMAGNETIK

Gambar 22. Konstruksi Kontaktor Mag et

b. Thermal overload relay (TOR)


Dalam instalasi motor listrik, dibutuhkan pengaman untuk
menjaga motor dari kerusakan akibat gangguan. Thermal Overload
Relay (TOR) adalah salah satu pengaman motor dari arus yang
berlebih. Bila Arus yang melewati motor terlalu besar maka motor
akan rusak, oleh sebab itu TOR akan memutuskan rangkaian apabila
ada arus yang melebihi batas beban.

Gambar 23. Bentuk fisik TOR tipe K20KP

Beberapa penyebab terjadinya beban lebih antara lain:


(a) terlalu besarnya beban mekanik dari motor
(b)arus start yang tertalu besar atau motor berhenti secara mendadak
(c) terjadinya hubung singkat
(d)terbukanya salah satu fasa dari motor 3 fasa.

TOR bekerja berdasarkan prinsip pemuaian dan benda bimetal.


Apabila benda terkena panas, maka benda akan memuai sehingga
akan melengkung dan memutuskan arus. Sifatnya pelengkungan
bimetal akibat panas yang ditimbulkan, bimetal akan menggerakkan
kontak-kontak mekanis pemutus rangkaian listrik (Kontak 95-96
membuka)
Bimetal Terkena Panas

Gambar 24. Prinsip kerja TOR

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


16
MODUL MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
PEMBELAJARAN ELEKTROMAGNETIK
1 3 5 95 97

2 4 6 96 98

Kontak Utama Kontak Bantu

Gambar 25. Simbol, kode angka dan terminal TOR tipe K20KP

Untuk mengatur besarnya arus maksimum yang dapat


melewati TOR, dapat diatur dengan memutar penentu arus dengan
menggunakan obeng sampai didapat harga yang diinginkan.

Gambar 26. Konsruksi TOR

c. Time Delay Relay (TDR)


Relay timer atau relay penunda batas waktu banyak digunakan
dalam instalasi motor, terutama instalasi yang membutuhkan
pengaturan waktu secara otomatis. Peralatan kontrol ini dapat
dikombinasikan dengan peralatan kontrol lain, contohnya dengan MC
(Magnetic Contactor), Thermal Over Load Relay, dan lain-lain.

Gambar 27. Bentuk fisik TDR

Dudukan TDR tampak Du ukan TDR tampak


dari belakang dari depan
d

Gambar 28. Dudukan TDR


2 4 3 5 6

7 1 8

Gambar 29. Simbol, kode angka dan terminal TDR


Tipe Ombron H3CR

Fungsi dari peralatan kontrol ini adalah sebagaii pengatur


waktu bagi peralatan yang dikendalikannya. Timer ini dimaksudkan
untuk mangatur waktu hidup atau mati dari kontaktor atau untuk
merubah sistem bintang ke segitiga dalam delay waktu tertentu.
Kumparan pada timer akan bekerja selama mendapat sumber
arus. Apabila telah mencapai batas waktu yang diinginkan maka
secara otomatis timer akan mengunci dan membuat kontak NO
menjadi NC dan NC menjadi NO.

Gambar 30. Letak kaki Gambar 31. Pengawatan TDR


dudukan TDR
18
MODUL MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
PEMBELAJARAN ELEKTROMAGNETIK

3. Rangkuman
1. Tahapan mengoperasikan motor pada dasarnya dibagi menjadi 2 tahap, yaitu :
a. Mulai Jalan (starting)
b. Berhenti (stopping)
2. Cara atau sistem pengendalian terdiri dari 3 jenis yaitu :
a. KendaliManual
b. Kendali semi otomatis
c. Kendali otomatis
3. Macam-macam saklar
a. Saklar manual adalah sebagai berikut:
1) Saklar SPST (Single Pole Single Throw Switch)
2) Sakelar SPDT (Single Pole Double Throw Switch)
3) Saklar DPST (Double Pole Single Throw Switch)
4) Saklar DPDT (Double Pole Double Throw Switch)
5) Saklar TPST (Three Pole Single Throw Switch)
6) Saklar TPDT (Three Pole Double Throw Switch)
7) Drum Switch
8) Cam switch (saklar putar cam)
b. Saklar semi-otomatis
1) Push Button
Dari konstruksinya, push button dibagi atas 3 bagian yaitu :
1) Tipe NO
2) Tipe NC
3) Tipe NO-NC
4. Komponen –komponen pengendali elektromagnetik
a. Kontaktor disebut juga saklar elektromagnetik, yaitu :saklar yang sistem
operasinya bekerja berdasarkan gaya medan magnet yang ditimbulkan oleh
arus listrik melalui lilitan pada kontaktor.
b. Kontaktor atau saklar magnet dilengkapi dengan: Kumparan (Coil)
dilambangkan dengan A1 dan A1, Kontak Utama (1,2,3,4,5,6) dan Kontak
Bantu (NO 13 dan 14 dan NC 21 dan 22).
c. Thermal overload relay (TOR) adalah salah satu alat pengaman motor dari
beban yang berlebih.
d. Prinsip Kerja Timer yaitu: Pada saat Timer mendapat Supply Tegangan,
maka Timer akan menghitung, ketika jumlah hitungan sama dengan setting
(jarum merah), maka kontak output timer akan bekerja dari NO menjadi
NC maupun sebaliknya dari NC menjadi NO.
e. Time Delay Relay (TDR) adalah suatu alat yang digunakan sebagai
pengatur waktu bagi peralatan yang dikendalikannya.

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


19
MODUL MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
PEMBELAJARAN ELEKTROMAGNETIK

4. Tugas
Jawablah pertanyaan berikut dengan jawaban yang tepat, jelas dan singkat!
1. Sebutkan macam-macam titik kontak!
2. Jelaskan perbedaan antara kontak NC dan kontak NO!
3. Sebutkan 4 jenis saklar manual dan gambarkan simbolnya?
4. Sebutkan 3 macam titik kontak pada push button?
5. Apakah kegunaan dari push button?
6. Jelaskan keuntungan dan kerugian jika menggunakan kontaktor sebagai
saklar pengendali!
7. Apa fungsi dari Thermal Overload Relay?
8. Jelaskan prinsip kerja TOR!
9. Sebutkan 2 jenis Timer Relay berdasarkan prinsip kerjanya!
10. Gambarkan konstruksi Timer Relay!

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


KEGIATAN BELAJAR 2

1. Tujuan Praktikum
Setelah menyelesaikan bagian modul ini diharapkan anda mampu :
a. Menggambar rangkaian daya dan rangakaian kontrol sederhana
menggunakan push button dan kontaktor.
b. Merangkai rangkaian daya dan rangakaian kontrol sederhana
menggunakan puh button dan kontaktor.
2. Uraian Materi
a. Rangkaian DOL (direct online)
L

KETERANGAN :
L = KABEL FASA
F2
K = KOIL KONTAKTOR
N = KABEL NETRAL
H1 = LAMPU INDIKATOR
S0
T
+ = TIMER
21 NORMALI OPEN(NO)
13
K
K 14 22
S2
NORMALI CLOSE(NC)

A1

K H2 H0
A2

Gambar 32.Rangkaian ON OFF Dengan Pengunci Interlock

1) Prinsip Kerja Rangkaian


a) Apabila tombol Start (S2) di tekan, maka kontak NO terhubung dan
rangkaian akan bekerja
b) Jika tombol Stop (S0) ditekan, maka koil kontaktor akan tidak
bekerja dan melepas konta- kontaknya, sehingga kontak NC
kembali keposisi semula.

2) Alat dan bahan:


No Nama Alat
1 Multimeter
2 Kontaktor
3 Push Button Tipe NO
4 Push Button Tipe NC
5 MCB 1 Fasa
6 Lampu Indikator
7 Kabel Jumper
3) Kesehatan dan Keselamatan Kerja
a) Berdo’alah sebelum memulai kegiatan belajar!
b) Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar
kegiatan belajar!
c) Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.
d) Gunakanlah peralatan dengan hati-hati!
e) Gunakan pakaian praktek saat bekerja
f) pastikan bekerja pada rangkaian tidak bertegangan.

4) Langkah Kerja:
a) Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
b) Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
(1) Kabel fasa (R) dihubungkan ke input MCB 1 fasa (bagian atas
MCB).
(2) Output dari MCB 1fasa(bagian bawah MCB) dihubungkan ke
input push buttonNC (S0)
(3) Output push button NC (S0)dihubungkan ke inputpush button
tipe NO (S2)
(4) Output push button NO (S2)dihubungkan ke input koil
kontaktor (A1)
(5) Sedangkan output koil kontaktor (A2) dihubungkan dengan
kabel netral (N)
(6) Selanjutnya pararelkan kontak NO K1 (13) dengan input push
button NO (S2).
(7) Output kontak NO K1 (14) dihubungkan dengan output push
button NO (S2)
(8) Kemudian pararelkan input lampu indicator (H2) dengan input
koil kontaktor (A1)
(9) Output lampu indikator (H2) dihubungkan denga output koil
kontaktor (A2)
(10) Selanjutnya pararelkan input kontak NC K1 (21)dengan input
kontak NO K1 (13)
(11) Output kontak NC K1 (22) dihubungkan dengan input lampu
indikator (H0)
(12) Sedangkan output lampu indikator (H0) dihubungkan dengan
kabel netral (N)
c) Setelah selesai cek kembali hubungan rangkaian menggunakan
multimeter sebelum di uji ke sumber tegangan
d) Bila rangkaian benar, laporkan pada guru pembimbing
e) Uji rangkaian dengan sumber tegangan
1. Tekan tombol start (S2), amati apa yang terjadi. Jelaskan hasil
pengamatan anda!
................................................................................................................
................................................................................................................
22
MODUL MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
PEMBELAJARAN ELEKTROMAGNETIK

2. Tekan tombol stop (S0), amati apa yang terjadi. Jelaskan hasil
pengamatan anda!
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................

f) Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.

5) tugas
1. Buatlah rangkaian kontrol pada saat tombol start ditekan. Berikan
warna merah pada aliran arus!

2. Buatlah rangkaian kontrol pada saat tombol stop ditekan. Berikan


warna merah pada aliran arus

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


23
MODUL MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
PEMBELAJARAN ELEKTROMAGNETIK

3. kesimpulan
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


24
MODUL MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
PEMBELAJARAN ELEKTROMAGNETIK

R S T N P

\\\

R S T N P

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


b. rangkaian mengoperasikan dari banyak tempat
L
KETERANGAN :
L = KABEL FASA

F2 K = KOIL KONTAKTOR
N = KABEL NETRAL
H = LAMPU INDIKATOR
S0

NORMALI OPEN(NO)
S1

NORMALI CLOSE(NC)
1

S2 S3 K
14 22

A1
K H2 H0
A2

Gambar 33.Rangkaian Pengoperasian dari banyak tempat


1) Fungsi Kerja
Apabila MCB di-ON kan dansalah satu Push Button NO
(Tombol ON) di tekan, maka arus akan mengalir pada koil sehingga
Kontaktor akan bekerja, akibatnya seluruh kontak NO pada
kontaktor akan terhubung dan arus listrik juga mengalir menuju
lampu H1 dan menyebabkan lampun ON menyala.Ketika tombol ON
dilepas kontaktor dan lampu H1 akan tetap menyala dikarenakan
salah satu kontak NO kontaktor yang berfungsi terus mengalirkan
arus listrik menuju kontaktor (Pengunci).
Jika salah satu Push Button NC (tombol Off) ditekan
Kontaktor dan lampu H1akan mati, namun jika TOR bekerja maka
lampu H1 dan kontaktor akan mati tetapi lampu H2 yang berfungsi
sebagai indikator TOR akan menyala, artinya rangkaian akan mati.
Rangkaian akan bisa dioperasikan kembali jika tombol reset pada
TOR ditekan. Dan apabila MCB di-Off kan maka seluruh rangkaian
akan mati baik kontaktor maupun Lampu H1 dan H2.

2) Alat dan bahan:


No Nama Alat
1 Multimeter
2 Kontaktor
3 Push Button Tipe NO
4 Push Button Tipe NC
5 MCB 1 Fasa
6 Lampu Indikator
7 Kabel Jumper

3) Kesehatan dan Keselamatan Kerja


a) Berdo’alah sebelum memulai kegiatan belajar!
b) Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar
kegiatan belajar!
c) Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.
d) Gunakanlah peralatan dengan hati-hati!
e) Gunakan pakaian praktek saat bekerja
f) pastikan bekerja pada rangkaian tidak bertegangan.

4) Langkah Kerja:
a) Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
b) Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
1) Kabel fasa (R) dihubungkan ke input MCB 1 fasa (bagian atas
MCB).
2) Output dari MCB 1fasa(bagian bawah MCB) dihubungkan ke
input push buttonNC (S0)
3) Output push button NC (S0) dihubungkan ke inputpush button
tipe NO (S2)
4) Output push button NO (S2) dihubungkan ke input koil
kontaktor (A1)
5) Sedangkan output koil kontaktor (A2) dihubungkan dengan
kabel netral (N)
6) Selanjutnya pararelkan input push button NO (S3) dengan
input push button NO (S2).
7) Output push button NO (S3) dihubungkan dengan output push
button NO (S2)
8) pararelkan kontak NO K1 (13) dengan input push button NO
(S3).
9) Output kontak NO K1 (14) dihubungkan dengan output push
button NO (S3)
10) Kemudian pararelkan input lampu indicator (H2) dengan input
koil kontaktor (A1)
11) Output lampu indikator (H2) dihubungkan denga output koil
kontaktor (A2)
12) Selanjutnya pararelkan input kontak NC K1 (21) dengan input
kontak NO K1 (13)
13) Keluaran input NC K1 (22) dihubungkan dengan input lampu
indikator (H0)
14) Sedangkan output lampu indikator (H0) dihubungkan dengan
kabel netral (N)
c) Setelah selesai cek kembali hubungan rangkaian dengan
menggunakan multimeter sebelum di uji ke sumber tegangan
d) Bila rangkaian benar, laporkan pada guru pembimbing
e) Uji rangkaian dengan sumber tegangan

1. Tekan tombol start (S2), Amati apa yang terjadi. Jelaskan hasil
pengamatan anda!
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
................................................................................................

2. Tekan tombol stop (S0), Amati apa yang terjadi. Jelaskan hasil
pengamatan anda!
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
................................................................................................

3. Tekan salah 1 tombol start (S3), amati apa yang terjadi. Jelaskan
hasil pengamatan anda!
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.................................................................................................
4. Tekan salah 1 tombol stop (S1), amati apa yang terjadi. Jelaskan
hasil pengamatan anda!
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
................................................................................................
f) Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.

5) Tugas
1. Buatlah rangkaian kontrol pada saat tombol start (S2) ditekan.
Berikan warna merah pada aliran arus!
28
MODUL MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
PEMBELAJARAN ELEKTROMAGNETIK

2. Buatlah rangkaian kontrol pada saat tombol stop (S0) ditekan.


Berikan warna merah pada aliran arus

3. Buatlah rangkaian kontrol pada saat tombol start (S3) ditekan.


Berikan warna merah pada aliran arus!

4. Buatlah rangkaian kontrol pada saat tombol stop (S1) ditekan.


Berikan warna merah pada aliran arus

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


29
MODUL MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
PEMBELAJARAN ELEKTROMAGNETIK

5. Kesimpulan
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
.

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


30
MODUL MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
PEMBELAJARAN ELEKTROMAGNETIK

R S T N P

\\\

R S T N P

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


31
MODUL MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
PEMBELAJARAN ELEKTROMAGNETIK

c. Rangkaian Operasi Berurutan


L
KETERANGAN :
L = KABEL FASA
F K = KOIL KONTAKTOR
H = LAMPU INDIKATOR
N = KABEL NETRAL
TR = TIMER
S0
NORMALI OPEN(NO)
13 21
13
NORMALI CLOSE(NC)
S2
K1 S1 S3 K2 K1
14 14 22

21

K2
22

A1 A1
K1 H2 H1 H0
K2
A2 A2
N

Gambar 34. Rangkaian Operasi Berurutan

1) Fungsi Kerja
Apabila MCB di-ON kan dan Tombol ON1 ditekan, maka arus
akan mengalir pada koil sehingga Kontaktor1 akan bekerja, akibatnya
seluruh kontak NO pada kontaktor1 akan terhubung dan arus listrik
juga mengalir menuju lampu H1 dan menyebabkan lampu H1
menyala. Ketika tombol ON1 dilepas kontaktor dan lampu H1 akan
tetap menyala dikarenakan salah satu kontak NO kontaktor yang
berfungsi terus mengalirkan arus listrik menuju kontaktor (Pengunci).
Kemudian arus akan mengalir dari kontak NO kontaktor 1
menuju koil TDR dan kontak COM TDR (1 atau 8), akibatnya TDR
akan bekerja. Jika Timer di Setting selama 5 detik, maka setelah 5
detik kontak NO TDR akan terhubung akibatnya arus akan mengalir
menuji kontak koil kontaktor 2, maka kontaktor 2 pun bekerja dan
Lampu H2 akan menyala. Selama Kontaktor 2 bekerja seluruh kontak
NO kontaktor akan terhubung dan kontak NC TDR akan terputus.
Maka kontak NO kontaktor 2 akan bekerja sebagai pengunci dan
kontak NC akan memutus arus listrik ke TDR dan akibatnya TDR
akan Mati.
Jika Push Button NC (tombol Off) ditekan Kontaktor dan
lampu H1akan mati, namun jika TOR bekerja maka lampu H1 dan
kontaktor akan mati tetapi lampu H2 yang berfungsi sebagai indikator
TOR akan menyala, artinya rangkaian akan mati. Rangkaian akan bisa
dioperasikan kembali jika tombol reset pada TOR ditekan. Dan

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


apabila MCB di-Off kan maka seluruh rangkaian akan mati baik
kontaktor maupun Lampu H1 dan H2.
2) Alat DanBahan
No Nama Alat
1 Multimeter
2 Kontaktor
3 Push Button Tipe NO
4 Push Button Tipe NC
5 MCB 1 Fasa
6 Lampu Indikator
7 Kabel Jumper

3) Keselamatan Kerja
a) Pergunakan Alat sesuai fungsinya
b) Selalu hati-hati dalam bekerja
c) Dalam melaksanakan praktik tidak diperbolehkan saling bercanda
d) Hati – hatidengansumbertegangan 380 V / 220 V AC
e) Perhatikan terminal yang terbuka
f) Matikan sumber tegangan pada waktu merangkaikan dan kerjakan
dengan tenang
g) Laporkan pada guru, bila akan memulai mencoba dengan tegangan

4) Langkah Kerja:
a) Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
b) Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja :
(1) Kabel fasa (R) dihubungkan ke input MCB 1 fasa (bagian atas
MCB).
(2) Output dari MCB 1fasa(bagian bawah MCB) dihubungkan ke
input push buttonNC (S0)
(3) Output push button NC (S0) dihubungkan ke inputpush button
tipe NO (S2)
(4) Output push button NO (S2) dihubungkan ke input koil
kontaktor K1 (A1)
(5) Sedangkan output koil kontaktor K1 (A2) dihubungkan dengan
kabel netral (N)
(6) Selanjutnyapararelkan kontak NO K1 (13) dengan input push
button NO (S2)
(7) Output kontak NO K1 (14) dihubungkan dengan output push
button NO (S2)
(8) Paralelkan input lampu indicator (H2)dengan koil kontaktor
K1 (A1)
(9) Output lampu indikator (H2) dihubungkan dengan output koil
kontaktor (A2)
(10) Input push button NC(S1)dihubungkan dengan kontak NO K1
(14)
(11) Output push button NC (S1) dihubungkan dengan input push
button NO (S3)
(12) Output push button NO (S3) dihubungkan dengan koil
kontaktor K2 (A1)
(13) Output koil kontaktor K2 (A2) dihubungkan dengan kabel
netral (N)
(14) Selanjutnya kontak NO K2 (13) dihubungkan dengan push
button NO (S3)
(15) Output kontak NO (14) dihubungkan dengan output push
button NO (S3)
(16) Pararelkan input lampu indikator (H1) dengan koil kontaktor
K2 (A1)
(17) Output lampu indikator (H1) dihubungkan dengan koil
kontaktor K2 (A2)
(18) Input kontak kontaktor NC K1 (21)dihubungkan dengan output
push button NC (S0)
(19) Output kontak NC K1 (22) dihubungkan dengan kontak NC
K2 (21)
(20) Output kontak NC K2 (22) dihubungkan dengan input lampu
indikator (H0)
(21) Output lampu indikator (H0) dihubungkan dengan kabel netral.
c) Setelah selesai cek kembali hubungan rangkaian menggunakan
multimeter sebelum di uji ke sumber tegangan
d) Bila rangkaian benar, laporkan pada guru pembimbing
e) Uji rangkaian dengan sumber tegangan

1. Tekan tombol start (S2), Amati apa yang terjadi. Jelaskan hasil
pengamatan anda!
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
................................................................................................
2. Tekan tombol start (S3), Amati apa yang terjadi. Jelaskan hasil
pengamatan anda!
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.Tekan tombol stop (S1), Amati apa yang terjadi. Jelaskan hasil
pengamatan anda!
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
................................................................................................
34
MODUL MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
PEMBELAJARAN ELEKTROMAGNETIK

3. Tekan tombol stop (S0), Amati apa yang terjadi. Jelaskan hasil
pengamatan anda!
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
................................................................................................
2) Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.

5) Tugas
1. Buatlah rangkaian kontrol pada saat tombol start (S2) ditekan.
Berikan warna merah pada aliran arus!

2. Buatlah rangkaian kontrol pada saat tombol stop (S3) ditekan.


Berikan warna merah pada aliran arus

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


35
MODUL MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
PEMBELAJARAN ELEKTROMAGNETIK

3. Buatlah rangkaian kontrol pada saat tombol start (S1) ditekan.


Berikan warna merah pada aliran arus!

4. Buatlah rangkaian kontrol pada saat tombol stop (S0) ditekan.


Berikan warna merah pada aliran arus

5. Kesimpulan
............................................................................................................
............................................................................................................
.....................................................................................................

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


36
MODUL MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
PEMBELAJARAN ELEKTROMAGNETIK

R S T N P

\\\

R S T N P

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


37
MODUL MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
PEMBELAJARAN ELEKTROMAGNETIK

d. Rangkaian Operasi Bergantian


L

KETERANGAN :
F L = KABEL FASA
K = KOIL KONTAKTOR
H = LAMPU INDIKATOR
S0 N = KABEL NETRAL

NORMALI OPEN(NO)
13 13 21
K1 K1
S4 S5
K2
14 14 22
NORMALI CLOSE(NC)
21

K2
S5
S4 22

A1 A1

K2 H1 H0
K1 H2
A2
A2
N

Gambar 35. Rangkaian Operasi Bergantian Secara Lansung

1) Fungsi Kerja
Apabila MCB di-ON kan dan S1 ditekan, maka kontak NO S1
akan terhubung dan kontak NC S1 akan terputus akibatnya arus
Listrik akan mengalir menuju koil sehingga Kontaktor1 akan bekerja,
akibatnya seluruh kontak NO pada kontaktor1 akan terhubung dan
arus listrik juga mengalir menuju lampu H1 dan menyebabkan lampu
H1 menyala.
sebaliknya jika S2 ditekan maka kontak NO S2 akan
terhubung dan kontak NC S2 akan terputus akibatnya arus Listrik
yang sebelumnya mengalir menuju Kontaktor 1 akan terputus dan
kontaktor 1 dan lampu H1 akan mati, kemudian arus listrik akan
mengalir menuju koil dari Kontaktor2 dan Kontaktor2 akan bekerja,
akibatnya seluruh kontak NO pada kontaktor1 akan terhubung dan
arus listrik juga mengalir menuju lampu H2 dan menyebabkan lampu
H2 menyala.
Jika TOR bekerja maka lampu H1 dan H2 kontaktor akan mati
tetapi lampu H3 yang berfungsi sebagai indikator TOR akan menyala,
artinya rangkaian akan mati. Rangkaian akan bisa dioperasikan
kembali jika tombol reset pada TOR ditekan. Dan apabila MCB di-Off
kan maka seluruh rangkaian akan mati baik kontaktor maupun Lampu
H1 dan H2.

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


2) Alat DanBahan
No Nama Alat
1 Multimeter
2 Kontaktor
3 Push Button Tipe NO-
NC
5 MCB 1 Fasa
6 Lampu Indikator
7 Kabel Jumper

3) Keselamatan Kerja
a) Pergunakan Alat sesuai fungsinya
b) Selalu hati-hati dalam bekerja
c) Dalam melaksanakan praktik tidak diperbolehkan saling bercanda
d) Hati – hatidengansumbertegangan 380 V / 220 V AC
e) Perhatikan terminal yang terbuka
f) Matikan sumber tegangan pada waktu merangkaikan dan kerjakan
dengan tenang
g) Laporkan pada guru/ instruktur, bila akan memulai mencoba
dengan tegangan

4) Langkah Kerja:
a) Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
b) Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja :
(1) Kabel fasa (R) dihubungkan ke input MCB 1 fasa (bagian atas
MCB).
(2) Output dari MCB 1fasa(bagian bawah MCB) dihubungkan ke
input push buttonNC (S4)
(3) Output push button NC (S4) dihubungkan ke inputpush button
tipe NC (S5)
(4) Output push button NC (S5) dihubungkan ke input koil
kontaktor K1 (A1)
(5) Sedangkan output koil kontaktor K1 (A2) dihubungkan dengan
kabel netral (N)
(6) Selanjutnyapararelkan kontak NO K1 (13) dengan input push
button NO (S4)
(7) Output kontak NO K1 (14) dihubungkan dengan output push
button NO (S4)
(8) Paralelkan input lampu indicator (H2)dengan koil kontaktor
K1 (A1)
(9) Output lampu indikator (H2) dihubungkan dengan output koil
kontaktor (A2)
(10) Input K1 (13) dihubungkan dengan push button tipe NO (S5)
(11) Output push button tipe NO (S5) dengan push button tipe NC
(S4)
(12) Output push button NC (S4) dihubungkan dengan koil
kontaktor K2 (A1)
(13) sedangkan ouput koil kontaktor (A2) dihubungkan ke kabel
Netral
(14) Paralelkan kontak NO K2 (13) dengan input push button NO
(S5)
(15) Output kontak NO K2 (14) dihubungkan dengan output push
button NO (S5)
(16) Selanjutnya pararelkan input lampu indikator (H1) dengan koil
kontaktor K2 (A1)
(17) sedangkan output lampu indikator (H1) dihubungkan dengan
kabel netral (N)
(18) kemudian hubungkan kontak NC K1 (21) dengan input kontak
NO K2 (13)
(19) selanjutnya output kontak NC K1 (22) dengan input kontak
NC K2 (21)
(20) hubungkan output kontak NC K2 (22) dengan input lampu
indikator (H0)
(21) sedangkan output lampu indikator (H0) dihubungkan dengan
kabel netral
a) Setelah selesai cek kembali hubungan rangkaian menggunakan
multimeter sebelum di uji ke sumber tegangan
b) Bila rangkaian benar, laporkan pada guru pembimbing
c) Uji rangkaian dengan sumber tegangan

1. Tekan Push button tipe NO-NC (S4), Amati apa yang terjadi.
Jelaskan hasil pengamatan anda!
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
................................................................................................
2. Tekan Push button tipe NO-NC (S5), Amati apa yang terjadi.
Jelaskan hasil pengamatan anda!
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................

3. Tekan Push button Tipe NC (S0), Amati apa yang terjadi.


Jelaskan hasil pengamatan anda!
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
................................................................................................

d) Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.


40
MODUL MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
PEMBELAJARAN ELEKTROMAGNETIK

5) Tugas

4. Buatlah rangkaian kontrol pada saat Push button tipe NO-NC (S4)
ditekan. Berikan warna merah pada aliran arus!

5. Buatlah rangkaian kontrol pada saat Push button tipe NO-NC (S5)
ditekan. Berikan warna merah pada aliran arus

6. Buatlah rangkaian kontrol pada saat Push button tipe NC (S0)


ditekan. Berikan warna merah pada aliran arus

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


41
MODUL MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
PEMBELAJARAN ELEKTROMAGNETIK

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


42
MODUL MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
PEMBELAJARAN ELEKTROMAGNETIK

R S T N P

\\\

R S T N P

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


e. Rangkaian Interlock (Saling Kunci)
Rangkaian ini merupakan gabungan dari Rangkaian ON OFF
yang dibantu dengan pengunci. yang artinya ketika tombol ditekan dan
lampu tanda ON menyala maka walaupun tombol ON dilepas motor akan
tetap bekerja. Mematikannya yaitu dengan menekan tombol stop dan
walaupun dilepas motor tidak bekerja karena dihubungkan dengan
pengunci.

S0 KETERANGAN :
L = KABEL FASA
K = KOIL KONTAKTOR
H = LAMPU INDIKATOR
13 13 21
N = KABEL NETRAL
K1 K2 K1
S2 S3
14 22
14
NORMALI OPEN(NO)
21
21 21
K2
K2 K1
22
22 22 NORMALI CLOSE(NC)

A1
A1
K1 H3 K2 H2 H1
A2 A2
N

Gambar 36.Rangkaian ON OFF Dengan Pengunci Interlock

1) Fungsi Kerja
a) Apabila tombol start 1 di tekan, maka arus akan mengalir pada koil
K1 sehingga menyebabkan kontak NO K1 menjadi NC dan
menyalakan lampun 1. Sedangkan lampu 2 tidak menyala, itu
disebabkan karena kontak NC K1 beruba menjadi NO sehingga
menyebabkan lampu 2 mati.
b) Kemudian apabila tombol start 2 ditekan, arus akan mengalir pada
koil K2 sehingga menyebabkan kontak NO K2 menjadi NC dan
menyalakan lampu K1. Sedangkan lampu 1 tidak menyala, itu
disebabkan karena kontak NC K2 beruba menjadi NO dan
menyebabkan lampu 1 tidak menyala.

2) Lembar Kerja
No Nama Alat
1 Multimeter
2 Kontaktor
3 Push Button Tipe NO
4 Push Button Tipe NC
5 MCB 1 Fasa
6 Lampu Indikator
7 Kabel Jumper

3) Kesehatan dan Keselamatan Kerja


a) Berdo’alah sebelum memulai kegiatan belajar!
b) Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar
kegiatan belajar!
c) Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.
d) Gunakanlah peralatan dengan hati-hati!
e) Gunakan pakaian praktek saat bekerja
f) pastikan bekerja pada rangkaian tidak bertegangan.

4) Langkah Kerja:
a) Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
b) Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja :
(1) Kabel fasa (R) dihubungkan ke input MCB 1 fasa (bagian atas
MCB).
(2) Output dari MCB 1fasa(bagian bawah MCB) dihubungkan ke
input push buttonNC (S0)
(3) Output push button NC (S0) dihubungkan ke inputpush button tipe
NO (S2)
(4) Output push button NO (S2) dihubungkan kontak NC K2 (21)
(5) Sedangkan output NC K2(22) dihubungkan ke input koil kontaktor
K1 (A1)
(6) Sedangkan output koil kontaktor K1 (A2) dihubungkan dengan
kabel netral (N)
(7) Selanjutnyapararelkan kontak NO K1 (13) dengan input push
button NO (S2)
(8) Output kontak NO K1 (14) dihubungkan dengan output push
button NO (S2)
(9) Paralelkan input lampu indicator (H2)dengan koil kontaktor K1
(A1)
(10) Output lampu indikator (H2) dihubungkan dengan output koil
kontaktor (A2)
(11) Input kontak NO K1 (13) dihubungkan dengan push button tipe
NO (S3)
(12) Output push button tipe NO (S3) dengan kontak NC K1 (21)
(13) Output kontak NC K1 (22) dihubungkan dengan koil kontaktor K2
(A1)
(14) sedangkan ouput koil kontaktor (A2) dihubungkan ke kabel Netral
(15) Paralelkan kontak NO K2 (13) dengan input push button NO (S3)
(16) Output kontak NO K2 (14) dihubungkan dengan output push
button NO (S3)
(17) Selanjutnya pararelkan input lampu indikator (H1) dengan koil
kontaktor K2 (A1)
(18) sedangkan output lampu indikator (H1) dihubungkan dengan kabel
netral (N)
(19) kemudian hubungkan kontak NC K1 (21) dengan input NO K2
(13)
(20) selanjutnya output kontak NC K1 (22) dengan input kontak NC
K2 (21)
(21) hubungkan output kontak NC K2 (22) dengan input lampu
indikator (H0)
(22) sedangkan output lampu indikator (H0) dihubungkan dengan kabel
netral
c) Setelah selesai cek kembali hubungan rangkaian menggunakan
multimeter sebelum di uji ke sumber tegangan
d) Bila rangkaian benar, laporkan pada guru pembimbing
e) Uji rangkaian dengan sumber tegangan
1. Tekan tombol start (S2), Amati apa yang terjadi. Jelaskan hasil
pengamatan anda!
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.
2. Tekan tombol stop (S0), Amati apa yang terjadi. Jelaskan hasil
pengamatan anda!
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
................................................................................................
3. Tekan tombol start (S3), Amati apa yang terjadi. Jelaskan hasil
pengamatan anda!
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
................................................................................................
4. Tekan tombol stop (S0), amati apa yang terjadi. Jelaskan hasil
pengamatan anda!
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................

f) Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.


46
MODUL MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
PEMBELAJARAN ELEKTROMAGNETIK

5) Tugas

1. Buatlah rangkaian kontrol pada saat tombol start (S2) ditekan.


Berikan warna merah pada aliran arus!

2. Buatlah rangkaian kontrol pada saat tombol start (S3) ditekan.


Berikan warna merah pada aliran arus

3. Buatlah rangkaian kontrol pada saat tombol stop (S0) ditekan.


Berikan warna merah pada aliran arus

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


47
MODUL MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
PEMBELAJARAN ELEKTROMAGNETIK

4. Kesimpulan
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
.

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


48
MODUL MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
PEMBELAJARAN ELEKTROMAGNETIK

R S T N P

\\\

R S T N P

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


f. Rangkaian kontrol mengguanakan Kontaktor dan Timer
Rangkaian ini merupakan Rangkaian dasar menggunakan
kontaktor dengan Timer dan 1 buah Lampu Indikator. Pada saat sumber
tegangan diaktifkan (Start), arus akan mengalir ke kontaktor 1 (K1) dan
K1 akan aktif, kemudian Timer aktif (T1) dan mulai menghitung, kontak
pada Timer akan aktif (dari keadaan NC akan menjadi NO) sehingga
Lampu Indikator akan menyala, setelah beberapa detik, kontak dari
Timer mati dan Lampu Indikator mati.

KETERANGAN :
F L = KABEL FASA
K = KOIL KONTAKTOR
H = LAMPU INDIKATOR
S0 N = KABEL NETRAL
TR = TIMER

13 21 NORMALI OPEN(NO)
K
S2
14
22
NORMALI CLOSE(NC)

1
2
TR
K TR 4
H2 H1

Gambar 37. Rangkaian Kontaktor Menggunakan Timer


1) Prinsip Kerja Rangkaian
a) Apabila tombol Start (NO) di tekan, maka koil kontaktor akan bekerja
dan menarik kontak – kontaknya. Dan Timer akan aktif kemudian
mulai menghitung dan Lampu indikator akan menyala, ketika Timer
berhenti menghitung, lampu indikator akan mati.
b) Untuk mematikannya melalui tombol stop.

2) Lembar Kerja
No Nama Alat
1 Multimeter
2 Kontaktor
3 Push Button Tipe NO
4 Push Button Tipe NC
5 MCB 1 Fasa
6 Lampu Indikator
7 Kabel Jumper
8 TDR
3) Kesehatan dan Keselamatan Kerja
a) Berdo’alah sebelum memulai kegiatan belajar!
b) Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan
belajar!
c) Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.
d) Gunakanlah peralatan dengan hati-hati!
e) Gunakan pakaian praktek saat bekerja
f) pastikan bekerja pada rangkaian tidak bertegangan.

4) Langkah Kerja:
a) Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
b) Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja :
(1) Kabel fasa (R) dihubungkan ke input MCB 1 fasa (bagian atas
MCB).
(2) Output dari MCB 1fasa(bagian bawah MCB) dihubungkan ke
input push buttonNC (S0)
(3) Output push button NC (S0) dihubungkan ke inputpush button tipe
NO (S2)
(4) Output push button NO (S2) dihubungkan ke input koil kontaktor
(A1)
(5) Sedangkan output koil kontaktor (A2) dihubungkan dengan kabel
netral (N)
(6) Selanjutnya pararelkan kontak NO K1 (13) dengan input push
button NO (S2).
(7) Output kontak NO K1 (14) dihubungkan dengan output push
button NO (S2)
(8) Kemudian pararelkan input koil timer (2) dengan input koil
kontaktor (A1)
(9) Output koil timer (7) dihubungkan denga output koil kontaktor
(A2)
(10) Kemudian pararelkan input kontak NC TR (1) dengan input koil
timer (2)
(11) Output kontak NC TR (4) dihubungkan dengan input lampu
indikator (H2)
(12) Output lampu indikator (H2) dihubungkan dengan kabel netral (N)
(13) Selanjutnya pararelkan input kontak NC K1 (21) dengan input
kontak NO K1 (13)
(14) Keluaran input NC K1 (22) dihubungkan dengan input lampu
indikator (H0)
(15) Sedangkan output lampu indikator (H0) dihubungkan dengan
kabel netral (N)
c) Setelah selesai cek kembali hubungan rangkaian menggunakan
multimeter sebelum di uji ke sumber tegangan
d) Bila rangkaian benar, laporkan pada guru pembimbing
e) Uji rangkaian dengan sumber tegangan
51
MODUL MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
PEMBELAJARAN ELEKTROMAGNETIK

1. Tekan tombol start (S2), amati apa yang terjadi. Jelaskan hasil
pengamatan anda!
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
2. Tekan tombol stop (S0), amati apa yang terjadi. Jelaskan hasil
pengamatan anda!
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
(16) Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.

5) Tugas
1. Buatlah rangkaian kontrol pada saat tombol start ditekan. Berikan
warna merah pada aliran arus

2. Buatlah rangkaian kontrol pada saat tombol stop ditekan. Berikan


warna merah pada aliran arus

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


52
MODUL MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
PEMBELAJARAN ELEKTROMAGNETIK

3. kesimpulan
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.........................................................................................................

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


53
MODUL MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
PEMBELAJARAN ELEKTROMAGNETIK

R S T N P

\\\

R S T N P

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


54
MODUL MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
PEMBELAJARAN ELEKTROMAGNETIK

g. Rangkaian Operasi Berurutan Secara Otomatis


L

KETERANGAN :
F2 L = KABEL FASA
95 K = KOIL KONTAKTOR
F3 H = LAMPU INDIKATOR
96 N = KABEL NETRAL
TR = TIMER
S0
NORMALI OPEN(NO)
13 1 13
K1 NORMALI CLOSE(NC)
S2 TR K2
14 3 14

21

K2

22

A1 A1
2
K1 H2 TR H1 H0
K2
A2 7
A2
N
Gambar 36. Rangkaian Operasi Berurutan Secara Otomatis

1) Fungsi Kerja
Apabila MCB di-ON kan dan Tombol ON1 ditekan, maka arus
akan mengalir pada koil sehingga Kontaktor1 akan bekerja, akibatnya
seluruh kontak NO pada kontaktor1 akan terhubung dan arus listrik
juga mengalir menuju lampu H1 dan menyebabkan lampu H1
menyala. Ketika tombol ON1 dilepas kontaktor dan lampu H1 akan
tetap menyala dikarenakan salah satu kontak NO kontaktor yang
berfungsi terus mengalirkan arus listrik menuju kontaktor (Pengunci).
Kemudian arus akan mengalir dari kontak NO kontaktor 1
menuju koil TDR dan kontak COM TDR (1 atau 8), akibatnya TDR
akan bekerja. Jika Timer di Setting selama 5 detik, maka setelah 5
detik kontak NO TDR akan terhubung akibatnya arus akan mengalir
menuji kontak koil kontaktor 2, maka kontaktor 2 pun bekerja dan
Lampu H2 akan menyala. Selama Kontaktor 2 bekerja seluruh kontak
NO kontaktor akan terhubung dan kontak NC TDR akan terputus.
Maka kontak NO kontaktor 2 akan bekerja sebagai pengunci dan
kontak NC akan memutus arus listrik ke TDR dan akibatnya TDR
akan Mati.
Jika Push Button NC (tombol Off) ditekan Kontaktor dan
lampu H1akan mati, namun jika TOR bekerja maka lampu H1 dan
kontaktor akan mati tetapi lampu H2 yang berfungsi sebagai indikator
TOR akan menyala, artinya rangkaian akan mati. Rangkaian akan bisa
dioperasikan kembali jika tombol reset pada TOR ditekan. Dan

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


apabila MCB di-Off kan maka seluruh rangkaian akan mati baik
kontaktor maupun Lampu H1 dan H2.
2) Alat DanBahan
No Nama Alat
1 Multimeter
2 Kontaktor
3 Push Button Tipe NO
4 Push Button Tipe NC
5 MCB 1 Fasa
6 Lampu Indikator
7 Kabel Jumper
8 TDR
9 TOR

3) Keselamatan Kerja
a) Pergunakan Alat sesuai fungsinya
b) Selalu hati-hati dalam bekerja
c) Dalam melaksanakan praktik tidak diperbolehkan saling bercanda
d) Hati – hatidengansumbertegangan 380 V / 220 V AC
e) Perhatikan terminal yang terbuka
f) Matikan sumber tegangan pada waktu merangkaikan dan kerjakan
dengan tenang
g) Laporkan pada guru, bila akan memulai mencoba dengan tegangan

4) Langkah Kerja:
a) Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
b) Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja :
(1) Kabel fasa (R) dihubungkan ke input MCB 1 fasa (bagian atas
MCB).
(2) Output dari MCB 1fasa(bagian bawah MCB) dihubungkan ke
inputkontak NC TOR (95)
(3) Output kontak NC TOR (96) dihubungkan ke inputpush button
tipe NC (S0)
(4) Output push button NC (S0) dihubungkan ke input push
buttonNO (S2)
(5) Output push button NO (S2) dihubungkan ke input koil
kontaktor (A1)
(6) Sedangkan output koil kontaktor (A2) dihubungkan dengan
kabel netral (N)
(7) Selanjutnya pararelkan kontak NO K1 (13) dengan input push
button NO (S2).
(8) Output kontak NO K1 (14) dihubungkan dengan output push
button NO (S2)
(9) Kemudian pararelkan input koil timer (2) dengan input koil
kontaktor (A1)
(10) Output koil timer (7) dihubungkan denga output koil kontaktor
(A2)
(11) Kemudian pararelkan input kontak NC TR (1) dengan input
koil timer (2)
(12) Output kontak NC TR (4) dihubungkan dengan input lampu
indikator (H2)
(13) Output lampu indikator (H2) dihubungkan dengan kabel netral
(N)
(14) Selanjutnya pararelkan input kontak NC K1 (21) dengan input
kontak NO K1 (13)
(15) Keluaran input NC K1 (22) dihubungkan dengan input lampu
indikator (H0)
(16) Sedangkan output lampu indikator (H0) dihubungkan dengan
kabel netral (N)
(17) Selanjutnya hubungkan kontak NO TR (1) dengan kontak NO
K1 (13)
(18) kemudian kontak NO K2 (13) dihubungkan dengan kontak NO
TR (1)
(19) Output kontak NO (14) dihubungkan dengan output kontak
NO TR (3)
(20) Pararelkan input lampu indikator (H1) dengan koil kontaktor
K2 (A1)
(21) Output lampu indikator (H1) dihubungkan dengan koil
kontaktor K2 (A2)
(22) Input lampu indokator (H0) dihubungkan dengan input kontak
NO K2 (13)
(23) sedangkan output lampu indikator dihubungkan dengan kabel
netral
c) Setelah selesai cek kembali hubungan rangkaian menggunakan
multimeter sebelum di uji ke sumber tegangan
d) Bila rangkaian benar, laporkan pada guru pembimbing
e) Uji rangkaian dengan sumber tegangan
1. Tekan tombol start (S2), Amati apa yang terjadi. Jelaskan hasil
pengamatan anda!
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
................................................................................................
2. Tekan tombol stop (S0), Amati apa yang terjadi. Jelaskan hasil
pengamatan anda!
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
................................................................................................
57
MODUL MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
PEMBELAJARAN ELEKTROMAGNETIK

f) Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.

5) Tugas
1. Buatlah rangkaian kontrol pada saat tombol start (S2) ditekan.
Berikan warna merah pada aliran arus!

2. Buatlah rangkaian kontrol pada saat tombol stop (S0) ditekan.


Berikan warna merah pada aliran arus

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


58
MODUL MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
PEMBELAJARAN ELEKTROMAGNETIK

R S T N P

\\\

R S T N P

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


h. Rangkaian Operasi Begantian Secara Otomatis
KETERANGAN :
L L = KABEL FASA
K = KOIL KONTAKTOR
F2 H = LAMPU INDIKATOR
95 N = KABEL NETRAL
F4
96
S0 NORMALI OPEN(NO)

13 8 13
NORMALI CLOSE(NC)
K1 TR
S2 K2

14 6 14

43
K1

44
A1 1 A1

K1 TR K2 H1 H0
4
A2 H2 A2
N

Gambar 38. Rangkaian Operasi Bergantian Secara Otomatis

1) Fungsi Kerja
Apabila MCB di-ON kan dan Tombol ON1 ditekan, maka arus
akan mengalir pada koil sehingga Kontaktor1 akan bekerja, akibatnya
seluruh kontak NO pada kontaktor1 akan terhubung dan arus listrik
juga mengalir menuju lampu H1 dan menyebabkan lampu H1
menyala. Ketika tombol ON1 dilepas kontaktor dan lampu H1 akan
tetap menyala dikarenakan salah satu kontak NO kontaktor yang
berfungsi terus mengalirkan arus listrik menuju kontaktor (Pengunci).
Selama Kontaktor 1 bekerja arus listrik akan mengalir menuju
koil TDR dan TDR pun akan bekerja. Jika TDR d set selama 5 detik
maka setelah 5 detik kontak NO TDR akan terhubung dan
mengakibatkan arus listrik mengalir menuju koil Kontaktor2 dan
kontaktor 2 akan bekerja. Selama kontaktor 2 bekerja seluruh kontak
Ncnya akan terputus. Akibatnya TDR dan Kontaktor 1 akan mati.
Kontaktor 2 akan tetap bekerja dikarenakan salah satu kontak Nonya
akan terhubung dan berfungsi sebagai pengunci.
Jika Push Button NC (tombol Off) ditekan Kontaktor dan
lampu H1akan mati, namun jika TOR bekerja maka lampu H1 dan
kontaktor akan mati tetapi lampu H2 yang berfungsi sebagai indikator
TOR akan menyala, artinya rangkaian akan mati. Rangkaian akan bisa
dioperasikan kembali jika tombol reset pada TOR ditekan. Dan
apabila MCB di-Off kan maka seluruh rangkaian akan mati baik
kontaktor maupun Lampu H1 dan H2.
2) Alat DanBahan
No Nama Alat
1 Multimeter
2 Kontaktor
3 Push Button Tipe NO
4 Push Button Tipe NC
5 MCB 1 Fasa
6 Lampu Indikator
7 Kabel Jumper
8 TDR
9 TOR

3) Keselamatan Kerja
a) Pergunakan Alat sesuai fungsinya
b) Selalu hati-hati dalam bekerja
c) Dalam melaksanakan praktik tidak diperbolehkan saling bercanda
d) Hati – hatidengansumbertegangan 380 V / 220 V AC
e) Perhatikan terminal yang terbuka
f) Matikan sumber tegangan pada waktu merangkaikan dan kerjakan
dengan tenang
g) Laporkan pada guru/ instruktur, bila akan memulai mencoba
dengan tegangan

4) Langkah Kerja:
a) Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
b) Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja :
(1) Kabel fasa (R) dihubungkan ke input MCB 1 fasa (bagian atas
MCB).
(2) Output dari MCB 1fasa(bagian bawah MCB) dihubungkan ke
inputkontak NC TOR (95)
(3) Output kontak NC TOR (96) dihubungkan ke inputpush button
tipe NC (S0)
(4) Output push button NC (S0) dihubungkan ke input push
buttonNO (S2)
(5) Output push button NO (S2) dihubungkan ke input koil
kontaktor K1 (A1)
(6) Sedangkan output koil kontaktor K1 (A2) dihubungkan dengan
kabel netral (N)
(7) Selanjutnyapararelkan kontak NO K1 (13) dengan input push
button NO (S2)
(8) Output kontak NO K1 (14) dihubungkan dengan output push
button NO (S2)
(9) Paralelkan input lampu indicator (H2)dengan koil kontaktor
K1 (A1)
(10) Output lampu indikator (H2) dihubungkan dengan output koil
kontaktor (A2)
(11) Kemudian hubungkan kontak NC K2 (21) dengan output
kontak NO K1 (14)
(12) Output kontak NC K2 (22) dihubungkan dengan input koil
timer (2)
(13) Output koil timer (7) dihubungkan dengan kabel netral (N)
(14) Selanjutnya hubungkan kontak NO TR (1) dengan output
kontak NO K1 (14)
(15) Output kontak NO TR (3) dihunbungkan dengan koil kontaktor
K2 (A1)
(16) Output koil kontaktor K2 (A2) dihubungkan dengan kabel
netral (N)
(17) Selanjutnya kontak NO K2 (13) dihubungkan dengan kontak
NO TR (1)
(18) Output kontak NO (14) dihubungkan dengan output kontak
NO TR (3)
(19) Pararelkan input lampu indikator (H1) dengan koil kontaktor
K2 (A1)
(20) Output lampu indikator (H1) dihubungkan dengan koil
kontaktor K2 (A2)
(21) Input lampu indokator (H0) dihubungkan dengan input kontak
NO K2 (13)
(22) sedangkan output lampu indikator dihubungkan dengan kabel
netral
c) Setelah selesai cek kembali hubungan rangkaian menggunakan
multimeter sebelum di uji ke sumber tegangan
d) Bila rangkaian benar, laporkan pada guru pembimbing
e) Uji rangkaian dengan sumber tegangan
1. Tekan tombol start (S2), Amati apa yang terjadi. Jelaskan hasil
pengamatan anda!
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
................................................................................................

2. Tekan tombol stop (S3), Amati apa yang terjadi. Jelaskan hasil
pengamatan anda!
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
................................................................................................
3. Tekan tombol stop (S0), Amati apa yang terjadi. Jelaskan hasil
pengamatan anda!
.......................................................................................................
.......................................................................................................
62
MODUL MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
PEMBELAJARAN ELEKTROMAGNETIK

.......................................................................................................
................................................................................................
(23) Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.

5) Tugas
1. Buatlah rangkaian kontrol pada saat tombol start (S2) ditekan.
Berikan warna merah pada aliran arus!

2. Buatlah rangkaian kontrol pada saat tombol stop (S0) ditekan.


Berikan warna merah pada aliran arus

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


63
MODUL MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
PEMBELAJARAN ELEKTROMAGNETIK

R S T N P

\\\

R S T N P

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


i. Rangkaian saling kunci otomatis
L
KETERANGAN :
L = KABEL FASA
F
K = KOIL KONTAKTOR
95
H = LAMPU INDIKATOR

N = KABEL NETRAL
96
S0
NORMALI OPEN(NO)
13
8 13
NORMALI CLOSE(NC)
K1
S2 TR K2

6 14
14

21 21
K2 K1

22 22
A1 1 A1

K1 TR
K2 H1 H0
4
A2 H2 A2
N

Gambar 38. Rangkaian saling kunciOtomatis

1) Fungsi Kerja
a) Apabila tombol start 1 di tekan, maka arus akan mengalir pada koil
K1 sehingga menyebabkan kontak NO K1 menjadi NC dan
menyalakan lampun 1. Sedangkan lampu 2 tidak menyala, itu
disebabkan karena kontak NC K1 beruba menjadi NO sehingga
menyebabkan lampu 2 mati.
b) Kemudian apabila tombol start 2 ditekan, arus akan mengalir pada
koil K2 sehingga menyebabkan kontak NO K2 menjadi NC dan
menyalakan lampu K1. Sedangkan lampu 1 tidak menyala, itu
disebabkan karena kontak NC K2 beruba menjadi NO dan
menyebabkan lampu 1 tidak menyala.

2) Lembar Kerja
No Nama Alat
1 Multimeter
2 Kontaktor
3 Push Button Tipe NO
4 Push Button Tipe NC
5 MCB 1 Fasa
6 Lampu Indikator
7 Kabel Jumper
8 TDR
9 TOR

3) Kesehatan dan Keselamatan Kerja


a) Berdo’alah sebelum memulai kegiatan belajar!
b) Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar
kegiatan belajar!
c) Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.
d) Gunakanlah peralatan dengan hati-hati!
e) Gunakan pakaian praktek saat bekerja
f) pastikan bekerja pada rangkaian tidak bertegangan.

4) Langkah Kerja:
a) Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
b) Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja :
(1) Kabel fasa (R) dihubungkan ke input MCB 1 fasa (bagian atas
MCB).
(2) Output dari MCB 1fasa(bagian bawah MCB) dihubungkan ke
inputkontak NC TOR (95)
(3) Output kontak NC TOR (96) dihubungkan ke inputpush button
tipe NC (S0)
(4) Output push button NC (S0) dihubungkan ke input push
buttonNO (S2)
(5) Output push button NO (S2) dihubungkan ke input koil
kontaktor (A1)
(6) Sedangkan output koil kontaktor (A2) dihubungkan dengan
kabel netral (N)
(7) Selanjutnya pararelkan kontak NO K1 (13) dengan input push
button NO (S2).
(8) Output kontak NO K1 (14) dihubungkan dengan output push
button NO (S2)
(9) Kemudian pararelkan input koil timer (2) dengan input koil
kontaktor (A1)
(10) Output koil timer (7) dihubungkan denga output koil kontaktor
(A2)
(11) Kemudian pararelkan input kontak NC TR (1) dengan input
koil timer (2)
(12) Output kontak NC TR (4) dihubungkan dengan input lampu
indikator (H2)
(13) Output lampu indikator (H2) dihubungkan dengan kabel netral
(N)
(14) Input kontak NO K1 (13) dihubungkan dengan push button
tipe NO (S3)
(15) Output push button tipe NO (S3) dengan kontak NC K1 (21)
(16) Output kontak NC K1 (22) dihubungkan dengan koil kontaktor
K2 (A1)
(17) sedangkan ouput koil kontaktor (A2) dihubungkan ke kabel
Netral
(18) Selanjutnya pararelkan kontak NO K2 (13) dengan input push
button NO (S2).
(19) Output kontak NO K2 (14) dihubungkan dengan output push
button NO (S2)
(20) Output lampu indikator (H1) dihubungkan dengan kabel netral
(N)
(21) Input lampu indokator (H0) dihubungkan dengan input kontak
NO K2 (13)
(22) sedangkan output lampu indikator dihubungkan dengan kabel
netral
c) Setelah selesai cek kembali hubungan rangkaian menggunakan
multimeter sebelum di uji ke sumber tegangan
d) Bila rangkaian benar, laporkan pada guru pembimbing
e) Uji rangkaian dengan sumber tegangan
1. Tekan tombol start (S2), Amati apa yang terjadi. Jelaskan hasil
pengamatan anda!
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
................................................................................................
2. Tekan tombol stop (S0), Amati apa yang terjadi. Jelaskan hasil
pengamatan anda!
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
................................................................................................
3. Tekan tombol start (S3), Amati apa yang terjadi. Jelaskan hasil
pengamatan anda!
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
................................................................................................
4. Tekan tombol stop (S0), amati apa yang terjadi. Jelaskan hasil
pengamatan anda!
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................

f) Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.


67
MODUL MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
PEMBELAJARAN ELEKTROMAGNETIK

5) Tugas

1. Buatlah rangkaian kontrol pada saat tombol start (S2) ditekan.


Berikan warna merah pada aliran arus!

2. Buatlah rangkaian kontrol pada saat tombol stop (S0) ditekan.


Berikan warna merah pada aliran arus

3. Buatlah rangkaian kontrol pada saat tombol start (S3) ditekan.


Berikan warna merah pada aliran arus

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


68
MODUL MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
PEMBELAJARAN ELEKTROMAGNETIK

4. Kesimpulan
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
.....................................................................................................

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


69
MODUL MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
PEMBELAJARAN ELEKTROMAGNETIK

R S T N P

\\\

R S T N P

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


70
MODUL MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
PEMBELAJARAN ELEKTROMAGNETIK
KEGIATAN BELAJAR 3
1. Tujuan
Setelah menyelesaikan bagian modul ini diharapkan anda mampu :
a. Menggambar rangkaian daya dan rangakaian kontrol sederhana
menggunakan push button dan kontaktor.
b. Merangkai rangkaian daya dan rangakaian kontrol sederhana
menggunakan puh button dan kontaktor.
2. Uraian Materi
a. Mengoperasikan Motor Tiga Fasa Dengan Rangkaian ON/OFF
L3
L2
L1 KETERANGAN :
L = KABEL FASA
K = KOIL KONTAKTOR
F2 F0
N = KABEL NETRAL
H1 = LAMPU INDIKATOR
95 97
F3
K NORMALI OPEN(NO)
96 98
S0
F3
NORMALI CLOSE(NC)
13
K U1 V1 W1
S2
14
Motor
3 fasa
A1

K H1
H2
A2

U2 V2 W2
N

Gambar 43. Mengoperasikan Motor Tiga Fasa Dengan


Rangkaian ON/OFF

1) Fungsi Kerja
Apabila MCB 1 fasa dan MCB 3 fasa di ON kan maka arus
akan mengalir menuju Push Button NO dan Kontak 1,3,5 Kontaktor.
Selanjutnya jika Push Button ON1 ditekan maka arus akan mengalir
menuju Koil (kontak A1) dari Kontaktor maka kontaktor akan aktif
dan seluruh kontak NO pada kontaktor akan terhubung. Akibatnya
lampu H1 akan menyala dan Motor akan bekerja, tetapi lampu H2
masih mati. Ketika tombol ON dilepas kontaktor dan lampu H1 akan
tetap menyala dan motor masih tetap bekerja dikarenakan salah satu
kontak NO kontaktor yang berfungsi terus mengalirkan arus listrik
menuju kontaktor.
Lampu H2 akan menyala jika TOR (Thermal overload Relay)
bekerja. Dan jika TOR bekerja Lampu H1 dan Motor akan mati. Dan
selama TOR bekerja Motor dan Lampu H1 tidak akan bisa bekerja,

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


Motor dan Lampu H1 bisa kembali bekerja jika TOR sudah di-
RESET.
Jika tombol Off di tekan Kontaktor dan lampu H1akan mati,
namun jika MCB di Off kan atau TOR bekerja seluruh lampu dan
kontaktor akan mati.
2) Alat DanBahan
No Nama Alat
1 Multimeter
2 Kontaktor
3 Push Button Tipe NO
4 Push Button Tipe NC
5 MCB 1 Fasa
6 Lampu Indikator
7 Kabel Jumper
8 Motor Listrik 3 fasa
9 TOR

3) Keselamatan Kerja
a) Pergunakan Alat sesuai fungsinya
b) Selalu hati-hati dalam bekerja
c) Dalam melaksanakan praktik tidak diperbolehkan saling bercanda
d) Hati – hatidengansumbertegangan 380 V / 220 V AC
e) Perhatikan terminal yang terbuka
f) Matikan sumber tegangan pada waktu merangkaikan dan kerjakan
dengan tenang
g) Laporkan pada guru/ instruktur, bila akan memulai mencoba
dengan tegangan

4) Langkah Kerja:
g) Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
h) Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
(Rangkaian Kontrol)
(1) Kabel fasa (R) dihubungkan ke input MCB 1 fasa (bagian atas
MCB).
(2) Output dari MCB 1fasa(bagian bawah MCB) dihubungkan ke
input kontak NC TOR (95)
(3) Output kontak NC TOR (96)dihubungkan ke inputpush button
tipe NC (S0)
(4) Output push button NC (S0) dihubungkan ke inputpush button
tipe NO (S2)
(5) Output push button NO (S2) dihubungkan ke input koil
kontaktor (A1)
(6) Sedangkan output koil kontaktor (A2) dihubungkan dengan
kabel netral (N)
(7) Selanjutnya pararelkan kontak NO K1 (13) dengan input push
button NO (S2).
(8) Output kontak NO K1 (14) dihubungkan dengan output push
button NO (S2)
(9) Kemudian pararelkan input lampu indicator (H2) dengan input
koil kontaktor (A1)
(10) Output lampu indikator (H2) dihubungkan denga output koil
kontaktor (A2)
(11) Selanjutnya hubungkan input kontak NO TOR (97) dengan
output MCB
(12) Output kontak NO TOR (98)dihubungkan dengan input lampu
indikator (H0)
(13) Sedangkan output lampu indikator (H0) dihubungkan dengan
kabel netral (N)
(Rangkaian Daya)
(1) Kabel fasa (R S T) dihubungkan ke input MCB 3 fasa (bagian
atas MCB).
(2) Output dari MCB 3 fasa(bagian bawah MCB) dihubungkan ke
inputsambungan utama Kontaktor (1 3 5)
(3) Output sambungan utama kontaktor (2 4 6) dihubungkan
dengan input sambungan utama TOR (1 3 5)
(4) Output sambungan utama TOR (2 4 6) dihubungkan dengan
input motor 3 fasa

i) Setelah selesai cek kembali hubungan rangkaian menggunakan


multimeter sebelum di uji ke sumber tegangan
j) Bila rangkaian benar, laporkan pada guru pembimbing
k) Uji rangkaian dengan sumber tegangan
1. Tekan tombol start (S2), amati apa yang terjadi. Jelaskan hasil
pengamatan anda!
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................

2. Tekan tombol stop (S0), amati apa yang terjadi. Jelaskan hasil
pengamatan anda!
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................

(5)Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.


73
MODUL MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
PEMBELAJARAN ELEKTROMAGNETIK

5) tugas
1. Buatlah rangkaian kontrol pada saat tombol start ditekan. Berikan
warna merah pada aliran arus!

2. Buatlah rangkaian kontrol pada saat tombol stop ditekan. Berikan


warna merah pada aliran arus

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


74
MODUL MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
PEMBELAJARAN ELEKTROMAGNETIK

3. kesimpulan
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


75
MODUL MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
PEMBELAJARAN ELEKTROMAGNETIK

R S T N P

\\\

R S T N P

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


76
MODUL MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
PEMBELAJARAN ELEKTROMAGNETIK

b. Mengoperasikan Motor 3 fasa dengan rangkaian ON-OFF dari


banyak tempat
L3
L2 KETERANGAN :
L1 L = KABEL FASA
K = KOIL KONTAKTOR
N = KABEL NETRAL
F2 F0
H = LAMPU INDIKATOR
95
97
K
NORMALI OPEN(NO)
96 98K
S0
F3
NORMALI CLOSE(NC)
S1

U1 V1 W1
13
K Motor
S2 S3 3 fasa
14

A1 U2 V2 W2

K H2 H1
A2

Gambar 44. Mengoperasikan Motor 3 fasa dengan


rangkaian ON-OFF dari banyak tempat

1) Fungsi Kerja
Apabila MCB 1 fasa dan MCB 3 fasa di ON kan maka arus
akan mengalir menuju Push Button NO dan Kontak 1,3,5 Kontaktor.
Selanjutnya jika Push Button NO ditekan maka arus akan mengalir
menuju Koil (kontak A1) dari Kontaktor maka kontaktor akan aktif
dan seluruh kontak NO pada kontaktor akan terhubung. Akibatnya
lampu H1 akan menyala dan Motor akan bekerja, tetapi lampu H2
masih mati. Ketika salah satu tombol ON dilepas kontaktor dan lampu
H1 akan tetap menyala dan motor masih tetap bekerja dikarenakan
salah satu kontak NO kontaktor yang berfungsi terus mengalirkan arus
listrik menuju kontaktor.
Lampu H2 akan menyala jika TOR (Thermal overload Relay)
bekerja. Dan jika TOR bekerja Lampu H1 dan Motor akan mati. Dan
selama TOR bekerja Motor dan Lampu H1 tidak akan bisa bekerja,
Motor dan Lampu H1 bisa kembali bekerja jika TOR sudah di-
RESET.

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


Jika salah satu tombol Off di tekan Kontaktor dan lampu
H1akan mati, namun jika MCB di Off kan atau TOR bekerja seluruh
lampu dan kontaktor akan mati.
2) Alat DanBahan
No Nama Alat
1 Multimeter
2 Kontaktor
3 Push Button Tipe NO
4 Push Button Tipe NC
5 MCB 1 Fasa
6 Lampu Indikator
7 Kabel Jumper
8 Motor Listrik 3 fasa
9 TOR

3) Keselamatan Kerja
a) Pergunakan Alat sesuai fungsinya
b) Selalu hati-hati dalam bekerja
c) Dalam melaksanakan praktik tidak diperbolehkan saling bercanda
d) Hati – hatidengansumbertegangan 380 V / 220 V AC
e) Perhatikan terminal yang terbuka
f) Matikan sumber tegangan pada waktu merangkaikan dan kerjakan
dengan tenang
g) Laporkan pada guru/ instruktur, bila akan memulai mencoba
dengan tegangan
4) Langkah Kerja:
a) Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
b) Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja :
(Rangkaian Kontrol)
(1) Kabel fasa (R) dihubungkan ke input MCB 1 fasa (bagian atas
MCB).
(2) Output dari MCB 1fasa(bagian bawah MCB) dihubungkan ke
inputkontak NO TOR (95)
(3) Output kontak NO TOR (96)dihubungkan ke inputpush button
tipe NC (S0)
(4) Output push button NC (S0) dihubungkan ke inputpush button
tipe NO (S2)
(5) Output push button NO (S2) dihubungkan ke input koil
kontaktor (A1)
(6) Sedangkan output koil kontaktor (A2) dihubungkan dengan
kabel netral (N)
(7) Selanjutnya pararelkan input push button NO (S3) dengan input
push button NO (S2).
(8) Output push button NO (S3) dihubungkan dengan output push
button NO (S2)
(9) pararelkan kontak NO K1 (13) dengan input push button NO
(S3).
(10) Output kontak NO K1 (14) dihubungkan dengan output push
button NO (S3)
(11) Kemudian pararelkan input lampu indicator (H2) dengan input
koil kontaktor (A1)
(12) Output lampu indikator (H2) dihubungkan denga output koil
kontaktor (A2)
(13) Selanjutnya pararelkan input kontak NC K1 (21) dengan input
kontak NO K1 (13)
(14) Keluaran input NC K1 (22) dihubungkan dengan input lampu
indikator (H0)
(Rangkaian Daya)
(1) Kabel fasa (R S T) dihubungkan ke input MCB 3 fasa (bagian
atas MCB).
(2) Output dari MCB 3 fasa(bagian bawah MCB) dihubungkan ke
inputsambungan utama Kontaktor (1 3 5)
(3) Output sambungan utama kontaktor (2 4 6) dihubungkan dengan
input sambungan utama TOR (1 3 5)
(4) Output sambungan utama TOR (2 4 6) dihubungkan dengan
input motor 3 fasa

a) Sedangkan output lampu indikator (H0) dihubungkan dengan


kabel netral (N)
b) Setelah selesai cek kembali hubungan rangkaian dengan
menggunakan multimeter sebelum di uji ke sumber tegangan
c) Bila rangkaian benar, laporkan pada guru pembimbing
d) Uji rangkaian dengan sumber tegangan

1. Tekan tombol start (S2), Amati apa yang terjadi. Jelaskan hasil
pengamatan anda!
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
................................................................................................
2. Tekan tombol stop (S0), Amati apa yang terjadi. Jelaskan hasil
pengamatan anda!
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
................................................................................................
79
MODUL MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
PEMBELAJARAN ELEKTROMAGNETIK

3. Tekan salah 1 tombol start (S3), amati apa yang terjadi. Jelaskan
hasil pengamatan anda!
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
................................................................................................

4. Tekan salah 1 tombol stop (S1), amati apa yang terjadi. Jelaskan
hasil pengamatan anda!
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
................................................................................................
e) Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.

5) Tugas
1. Buatlah rangkaian kontrol pada saat tombol start (S2) ditekan.
Berikan warna merah pada aliran arus!

2. Buatlah rangkaian kontrol pada saat tombol stop (S0) ditekan.


Berikan warna merah pada aliran arus

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


80
MODUL MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
PEMBELAJARAN ELEKTROMAGNETIK

3. Buatlah rangkaian kontrol pada saat tombol start (S3) ditekan.


Berikan warna merah pada aliran arus!

4. Buatlah rangkaian kontrol pada saat tombol stop (S1) ditekan.


Berikan warna merah pada aliran arus

5. Kesimpulan
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
.....................................................................................................

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


81
MODUL MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
PEMBELAJARAN ELEKTROMAGNETIK

R S T N P

\\\

R S T N P

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


82
MODUL MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
PEMBELAJARAN ELEKTROMAGNETIK

c. Mengoperasikan Motor Secara Berurutan


L3
L2
L1

F2
F0 F0
95
97
F3
96
98
95 K1 K2
97

96 98 F3 F3
S0
U1 V1 W1 U1 V1 W1
Motor 1 Motor 2
13 13 3 fasa 3 fasa
S2 K1 S1 S3 K2
14 14

U2 V2 W2 U2 V2 W2

A1 A1
K1 H3 H2 H1
K2
A2 A2
N

Gambar 43. Mengoperasikan Motor secara berurutan

1) Fungsi Kerja
Apabila MCB 1 fasa dan MCB 3 fasa di ON kan maka arus akan
mengalir menuju Push Button NO dan Kontak 1,3,5 Kontaktor1 dan
kontaktor 2. Selanjutnya jika Push Button ON1 ditekan maka arus
akan mengalir menuju Koil (kontak A1) dari Kontaktor maka
kontaktor akan aktif dan seluruh kontak NO pada kontaktor akan
terhubung. Akibatnya lampu H1 akan menyala dan Motor akan
bekerja, namun Kontaktor1 dan motor 2 belum bekerja. Motor 2 dan
kontaktor 2 akan bekerja jika Push Button ON2 ditekan.
Kontaktor2 tidak akan bekerja jika Kontaktor 1 belum bekerja
karena arus yang menuju Tombol ON2 berasal dari akan mengalir dari
kontak NO kontaktor 1. Barulah ketika Push Button ON2 ditekan
maka arus akan mengalir pada koil sehingga Kontaktor2 akan bekerja,
akibatnya seluruh kontak NO pada kontaktor2 akan terhubung dan
arus listrik juga mengalir menuju lampu H2 dan menyebabkan lampu
H2 menyala. Ketika tombol ON2 dilepas kontaktor dan lampu H1
akan tetap menyala dikarenakan salah satu kontak NO kontaktor yang

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


berfungsi terus mengalirkan arus listrik menuju kontaktor
(Pengunci).Artinya jika Kontaktor1 tidak bekerja maka Kontaktor2
tidak akan bekerja.
Jika Push Button NC (tombol Off) ditekan Kontaktor dan lampu
H1akan mati, namun jika TOR bekerja maka lampu H1 dan kontaktor
akan mati tetapi lampu H3 yang berfungsi sebagai indikator TOR akan
menyala, artinya rangkaian akan mati. Rangkaian akan bisa
dioperasikan kembali jika tombol reset pada TOR ditekan. Dan
apabila MCB di-Off kan maka seluruh rangkaian akan mati baik
kontaktor maupun Lampu H1, H2 dan H3.
2) Alat DanBahan
No Nama Alat
1 Multimeter
2 Kontaktor
3 Push Button Tipe NO
4 Push Button Tipe NC
5 MCB 1 Fasa
6 Lampu Indikator
7 Kabel Jumper
8 Motor Listrik 3 Fasa
9 TOR

3) Keselamatan Kerja
a) Pergunakan Alat sesuai fungsinya
b) Selalu hati-hati dalam bekerja
c) Dalam melaksanakan praktik tidak diperbolehkan saling bercanda
d) Hati – hatidengansumbertegangan 380 V / 220 V AC
e) Perhatikan terminal yang terbuka
f) Matikan sumber tegangan pada waktu merangkaikan dan kerjakan
dengan tenang
g) Laporkan pada guru/ instruktur, bila akan memulai mencoba
dengan tegangan

4) Langkah Kerja:
a) Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
b) Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja :
(1) Kabel fasa (R) dihubungkan ke input MCB 1 fasa (bagian atas
MCB).
(2) Output dari MCB 1fasa(bagian bawah MCB) dihubungkan ke
inputkontak NO TOR (95)
(3) Output kontak NO TOR (96) dihubungkan ke inputpush button
tipe NC (S0)
(4) Output push button NC (S0) dihubungkan ke inputpush button
tipe NO (S2)
(5) Output push button NO (S2) dihubungkan ke input koil
kontaktor K1 (A1)
(6) Sedangkan output koil kontaktor K1 (A2) dihubungkan dengan
kabel netral (N)
(7) Selanjutnyapararelkan kontak NO K1 (13) dengan input push
button NO (S2)
(8) Output kontak NO K1 (14) dihubungkan dengan output push
button NO (S2)
(9) Paralelkan input lampu indicator (H2)dengan koil kontaktor
K1 (A1)
(10) Output lampu indikator (H2) dihubungkan dengan output koil
kontaktor (A2)
(11) Input push button NC(S1)dihubungkan dengan kontak NO K1
(14)
(12) Output push button NC (S1) dihubungkan dengan input push
button NO (S3)
(13) Output push button NO (S3) dihubungkan dengan koil
kontaktor K2 (A1)
(14) Output koil kontaktor K2 (A2) dihubungkan dengan kabel
netral (N)
(15) Selanjutnya kontak NO K2 (13) dihubungkan dengan push
button NO (S3)
(16) Output kontak NO (14) dihubungkan dengan output push
button NO (S3)
(17) Pararelkan input lampu indikator (H1) dengan koil kontaktor
K2 (A1)
(18) Output lampu indikator (H1) dihubungkan dengan koil
kontaktor K2 (A2)
(19) Selanjutnya input kontak TOR (97) dihubungkan dengan
output push MCB 1 fasa (F3)
(20) Output kontak TOR (98) dihubungkan dengan input lampu
indikator H0
(21) Output lampu indikator (H0) dihubungkan dengan kabel netral.

(Rangkaian Daya)
(1) Kabel fasa (R S T) dihubungkan ke input MCB 3 fasa (bagian
atas MCB).
(2) Output dari MCB 3 fasa(bagian bawah MCB) dihubungkan ke
inputsambungan utama Kontaktor K1 (1 3 5)
(3) Output sambungan utama kontaktor K1 (2 4 6) dihubungkan
dengan input sambungan utama TOR (1 3 5)
(4) Output sambungan utama TOR (2 4 6) dihubungkan dengan
input motor 3 fasa
85
MODUL MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
PEMBELAJARAN ELEKTROMAGNETIK

(1) Kabel fasa (R S T) dihubungkan ke input MCB 3 fasa (bagian


atas MCB).
(2) Output dari MCB 3 fasa(bagian bawah MCB) dihubungkan ke
inputsambungan utama Kontaktor K2 (1 3 5)
(3) Output sambungan utama kontaktor K2 (2 4 6) dihubungkan
dengan input sambungan utama TOR (1 3 5)
(4) Output sambungan utama TOR (2 4 6) dihubungkan dengan
input motor 3 fasa

c) Setelah selesai cek kembali hubungan rangkaian dengan


menggunakan multimeter sebelum di uji ke sumber tegangan
d) Bila rangkaian benar, laporkan pada guru pembimbing
e) Uji rangkaian dengan sumber tegangan

1. Tekan tombol start (S2), Amati apa yang terjadi. Jelaskan hasil
pengamatan anda!
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
................................................................................................
2. Tekan tombol stop (S3), Amati apa yang terjadi. Jelaskan hasil
pengamatan anda!
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
................................................................................................
3. Tekan salah 1 tombol start (S1), amati apa yang terjadi. Jelaskan
hasil pengamatan anda!
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
................................................................................................
4. Tekan salah 1 tombol start (S0), amati apa yang terjadi. Jelaskan
hasil pengamatan anda!
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
................................................................................................
f) Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


86
MODUL MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
PEMBELAJARAN ELEKTROMAGNETIK

5) Tugas
5. Buatlah rangkaian kontrol pada saat tombol start (S2) ditekan.
Berikan warna merah pada aliran arus!

6. Buatlah rangkaian kontrol pada saat tombol stop (S3) ditekan.


Berikan warna merah pada aliran arus

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


87
MODUL MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
PEMBELAJARAN ELEKTROMAGNETIK

7. Buatlah rangkaian kontrol pada saat tombol start (S0) ditekan.


Berikan warna merah pada aliran arus!

8. Kesimpulan
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
.....................................................................................................

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


88
MODUL MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
PEMBELAJARAN ELEKTROMAGNETIK

R S T N P

\\\

R S T N P

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


89
MODUL MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
PEMBELAJARAN ELEKTROMAGNETIK

d. Rangkaian Operasi Bergantian


T
S
R

F0

95 97
F0 F0
F3
96 98
95
97
F4 K1 K2
96
98
S0 F3 F3

13 13 U1 V1 W1 U1 V1 W1
K1 K2
S4 S5 Motor 1 Motor 2
14 14
3 fasa 3 fasa

S5 U2 V2 W2 U2 V2 W2
S4

A1 A1

K2 H1 H0
K1 H2
A2
A2
N

Gambar 35. Rangkaian Operasi Bergantian Secara Lansung

1) Fungsi Kerja
Apabila MCB di-ON kan dan S1 ditekan, maka kontak NO S1
akan terhubung dan kontak NC S1 akan terputus akibatnya arus
Listrik akan mengalir menuju koil sehingga Kontaktor1 akan bekerja,
akibatnya seluruh kontak NO pada kontaktor1 akan terhubung dan
arus listrik juga mengalir menuju lampu H1 dan menyebabkan lampu
H1 menyala.
sebaliknya jika S2 ditekan maka kontak NO S2 akan
terhubung dan kontak NC S2 akan terputus akibatnya arus Listrik
yang sebelumnya mengalir menuju Kontaktor 1 akan terputus dan
kontaktor 1 dan lampu H1 akan mati, kemudian arus listrik akan
mengalir menuju koil dari Kontaktor2 dan Kontaktor2 akan bekerja,
akibatnya seluruh kontak NO pada kontaktor1 akan terhubung dan
arus listrik juga mengalir menuju lampu H2 dan menyebabkan lampu
H2 menyala.
Jika TOR bekerja maka lampu H1 dan H2 kontaktor akan mati
tetapi lampu H3 yang berfungsi sebagai indikator TOR akan menyala,
artinya rangkaian akan mati. Rangkaian akan bisa dioperasikan
kembali jika tombol reset pada TOR ditekan. Dan apabila MCB di-Off

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


kan maka seluruh rangkaian akan mati baik kontaktor maupun Lampu
H1 dan H2.
2) Alat DanBahan
No Nama Alat
1 Multimeter
2 Kontaktor
3 Push Button Tipe NO-
NC
5 MCB 1 Fasa
6 Lampu Indikator
7 Kabel Jumper
8 Motor Listrik 3 Fasa
9 TOR

3) Keselamatan Kerja
h) Pergunakan Alat sesuai fungsinya
i) Selalu hati-hati dalam bekerja
j) Dalam melaksanakan praktik tidak diperbolehkan saling bercanda
k) Hati – hatidengansumbertegangan 380 V / 220 V AC
l) Perhatikan terminal yang terbuka
m) Matikan sumber tegangan pada waktu merangkaikan dan
kerjakan dengan tenang
n) Laporkan pada guru/ instruktur, bila akan memulai mencoba
dengan tegangan

4) Langkah Kerja:
a) Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
b) Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja :
(1) Kabel fasa (R) dihubungkan ke input MCB 1 fasa (bagian atas
MCB).
(2) Output dari MCB 1fasa(bagian bawah MCB) dihubungkan ke
inputkontak NC TR (95)
(3) Output puskontak NC TR (96) dihubungkan ke inputpush
button tipe NC (S4)
(4) Output push button NC (S4) dihubungkan ke inputpush button
tipe NC (S5)
(5) Output push button NC (S5) dihubungkan ke input koil
kontaktor K1 (A1)
(6) Sedangkan output koil kontaktor K1 (A2) dihubungkan dengan
kabel netral (N)
(7) Selanjutnyapararelkan kontak NO K1 (13) dengan input push
button NO (S4)
(8) Output kontak NO K1 (14) dihubungkan dengan output push
button NO (S4)
(9) Paralelkan input lampu indicator (H2)dengan koil kontaktor
K1 (A1)
(10) Output lampu indikator (H2) dihubungkan dengan output koil
kontaktor (A2)
(11) Input K1 (13) dihubungkan dengan push button tipe NO (S5)
(12) Output push button tipe NO (S5) dengan push button tipe NC
(S4)
(13) Output push button NC (S4) dihubungkan dengan koil
kontaktor K2 (A1)
(14) sedangkan ouput koil kontaktor (A2) dihubungkan ke kabel
Netral
(15) Paralelkan kontak NO K2 (13) dengan input push button NO
(S5)
(16) Output kontak NO K2 (14) dihubungkan dengan output push
button NO (S5)
(17) Selanjutnya pararelkan input lampu indikator (H1) dengan koil
kontaktor K2 (A1)
(18) sedangkan output lampu indikator (H1) dihubungkan dengan
kabel netral (N)
(19) kemudian hubungkan kontak NOTR (97) dengan output MCB
1 fasa
(20) selanjutnya output kontak NO TR (98) dihubungkan dengan
lampu indikator (H0)
(21) sedangkan output lampu indikator (H0) dihubungkan dengan
kabel netral
(Rangkaian Daya)
(1) Kabel fasa (R S T) dihubungkan ke input MCB 3 fasa (bagian
atas MCB).
(2) Output dari MCB 3 fasa(bagian bawah MCB) dihubungkan ke
inputsambungan utama Kontaktor K1 (1 3 5)
(3) Output sambungan utama kontaktor K1 (2 4 6) dihubungkan
dengan input sambungan utama TOR (1 3 5)
(4) Output sambungan utama TOR (2 4 6) dihubungkan dengan
input motor 3 fasa

(1) Kabel fasa (R S T) dihubungkan ke input MCB 3 fasa (bagian


atas MCB).
(2) Output dari MCB 3 fasa(bagian bawah MCB) dihubungkan ke
inputsambungan utama Kontaktor K2 (1 3 5)
(3) Output sambungan utama kontaktor K2 (2 4 6) dihubungkan
dengan input sambungan utama TOR (1 3 5)
(4) Output sambungan utama TOR (2 4 6) dihubungkan dengan
input motor 3 fasa

c) Setelah selesai cek kembali hubungan rangkaian menggunakan


multimeter sebelum di uji ke sumber tegangan
92
MODUL MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
PEMBELAJARAN ELEKTROMAGNETIK

d) Bila rangkaian benar, laporkan pada guru pembimbing


e) Uji rangkaian dengan sumber tegangan

1. Tekan Push button tipe NO-NC (S4), Amati apa yang terjadi.
Jelaskan hasil pengamatan anda!
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
................................................................................................
2. Tekan Push button tipe NO-NC (S5), Amati apa yang terjadi.
Jelaskan hasil pengamatan anda!
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................

3. Tekan Push button Tipe NC (S0), Amati apa yang terjadi.


Jelaskan hasil pengamatan anda!
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
................................................................................................

f) Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.

5) Tugas

1. Buatlah rangkaian kontrol pada saat Push button tipe NO-NC (S4)
ditekan. Berikan warna merah pada aliran arus!

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


93
MODUL MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
PEMBELAJARAN ELEKTROMAGNETIK

2. Buatlah rangkaian kontrol pada saat Push button tipe NO-NC (S5)
ditekan. Berikan warna merah pada aliran arus

3. Buatlah rangkaian kontrol pada saat Push button tipe NC (S0)


ditekan. Berikan warna merah pada aliran arus

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


94
MODUL MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
PEMBELAJARAN ELEKTROMAGNETIK

R S T N P

\\\

R S T N P

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


95
MODUL MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
PEMBELAJARAN ELEKTROMAGNETIK

e. Rangkaian saling kunci untuk mengoperasikan motor 3 fasa


L3
L2
L1

F2 F0
95 97
F3
96
98

S0 K1 K2

13 13
K1 K2 F3
S2 S3
14
14

21 21 U1 V1 W1
K2 K1

22 22 Motor1
3 fasa
A1
A1
K2 H2 H1
U2 V2 W2
K1 H3 A2
A2
N

Gambar 46. Mengoperasikan 2 buah Motor 3 Fasa dengan Rangkaian


hidup Bergantian

1) Fungsi Kerja
Apabila MCB 1 fasa dan MCB 3 fasa di-ON kan maka arus
listrik 1 fasa akan mengalir melewati kontak NC TOR menuju Push
Button NO1(ON1), NO2(ON2), dan input NO Kontaktor1 (K1) dan
Kontaktor2 (K2). Selanjutnya arus listrik 3 fasa akan mengalir hingga
kontak 1,3,5 kontaktor1 (K1) dan kontaktor2 (K2). Kemudian jika
ON1 ditekan, maka arus akan melewati kontak NC K2 menuju koil
K1, akibatnya K1 akan bekerja dan Lampu H1 menyala. Kemudian
seluruh Kontak NO K1 akan terhubung dan kontak NC K1 akan
menutup, akibatnya Motor1 pun bekerja. Ketika ON 1 dilepas K1
akan tetap hidup dikarenakan salah satu kontak NO K1 difungsikan
sebagai pengunci.
Dan selama K1 bekerja, K2 tidak akan bisa bekerja
dikarenakan arus listrik yang menuju koil K2 terputus pada NC K1
yang dalam keadaan terbuka. Agar K2 bisa bekerja, K1 harus
dimatikan dengan menekan Push Button NC(tombol off).
Sebaliknya setelah K1 mati dan jika ON2 ditekan, maka arus
akan melewati kontak NC K1 menuju koil K2, akibatnya K2 akan
bekerja dan Lampu H2 menyala. Kemudian seluruh Kontak NO K2
akan terhubung dan kontak NC K2 akan menutup, akibatnya Motor2
pun bekerja. Ketika ON2 dilepas K2 akan tetap hidup dikarenakan
salah satu kontak NO K2 difungsikan sebagai pengunci.

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


Dan selama K2 bekerja, K1 tidak akan bisa bekerja
dikarenakan arus listrik yang menuju koil K1 terputus pada NC K2
yang dalam keadaan terbuka. Agar K1 bisa bekerja, K2 harus
dimatikan dengan menekan Push Button NC(tombol off).
Jika TOR bekerja maka lampu H1 dan H2 kontaktor akan mati
tetapi lampu H3 yang berfungsi sebagai indikator TOR akan menyala,
artinya rangkaian akan mati. Rangkaian akan bisa dioperasikan
kembali jika tombol reset pada TOR ditekan. Dan apabila MCB di-Off
kan maka seluruh rangkaian akan mati baik kontaktor maupun Lampu
H1 dan H2.

2) Lembar Kerja
No Nama Alat
1 Multimeter
2 Kontaktor
3 Push Button Tipe NO
4 Push Button Tipe NC
5 MCB 1 Fasa
6 Lampu Indikator
7 Kabel Jumper
8 Motor Listrik 3 Fasa
9 TOR

3) Kesehatan dan Keselamatan Kerja


a) Berdo’alah sebelum memulai kegiatan belajar!
b) Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar
kegiatan belajar!
c) Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.
d) Gunakanlah peralatan dengan hati-hati!
e) Gunakan pakaian praktek saat bekerja
f) pastikan bekerja pada rangkaian tidak bertegangan.

4) Langkah Kerja:
a) Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
b) Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja :
(Rangkaian Kontrol)
(1) Kabel fasa (R) dihubungkan ke input MCB 1 fasa (bagian atas
MCB).
(2) Output dari MCB 1fasa(bagian bawah MCB) dihubungkan ke
input kontak NC TOR (95)
(3) Output kontak NC TOR (96)dihubungkan ke inputpush button
tipe NC (S0)
(4) Output push button NC (S0) dihubungkan ke inputpush button
tipe NO (S2)
(5) Output push button NO (S2) dihubungkan kontak NC K2 (21)
(6) Sedangkan output NC K2(22) dihubungkan ke input koil
kontaktor K1 (A1)
(7) Sedangkan output koil kontaktor K1 (A2) dihubungkan dengan
kabel netral (N)
(8) Selanjutnyapararelkan kontak NO K1 (13) dengan input push
button NO (S2)
(9) Output kontak NO K1 (14) dihubungkan dengan output push
button NO (S2)
(10) Paralelkan input lampu indicator (H2)dengan koil kontaktor
K1 (A1)
(11) Output lampu indikator (H2) dihubungkan dengan output koil
kontaktor (A2)
(12) Input kontak NO K1 (13) dihubungkan dengan push button
tipe NO (S3)
(13) Output push button tipe NO (S3) dengan kontak NC K1 (21)
(14) Output kontak NC K1 (22) dihubungkan dengan koil kontaktor
K2 (A1)
(15) sedangkan ouput koil kontaktor (A2) dihubungkan ke kabel
Netral
(16) Paralelkan kontak NO K2 (13) dengan input push button NO
(S3)
(17) Output kontak NO K2 (14) dihubungkan dengan output push
button NO (S3)
(18) Selanjutnya pararelkan input lampu indikator (H1) dengan
koil kontaktor K2 (A1)
(19) sedangkan output lampu indikator (H1) dihubungkan dengan
kabel netral (N)
(20) kemudian hubungkan kontak NCTOR (97) dengan output
MCB 1 fasa
(21) output kontak NC TOR (98) dihubungkan dengan input lampu
indikator (H0)
(22) sedangkan output lampu indikator (H0) dihubungkan dengan
kabel netral
(Rangkaian Daya)
(1) Kabel fasa (R S T) dihubungkan ke input MCB 3 fasa (bagian
atas MCB).
(2) Output dari MCB 3 fasa(bagian bawah MCB) dihubungkan ke
inputsambungan utama Kontaktor K1 (1 3 5)
(3) Output sambungan utama kontaktor K1 (2 4 6) dihubungkan
dengan input sambungan utama TOR (1 3 5)
(4) Output sambungan utama TOR (2 4 6) dihubungkan dengan
input motor 3 fasa

(1) Kabel fasa (R S T) dihubungkan ke input MCB 3 fasa (bagian


atas MCB).
98
MODUL MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
PEMBELAJARAN ELEKTROMAGNETIK

(2) Output dari MCB 3 fasa(bagian bawah MCB) dihubungkan ke


inputsambungan utama Kontaktor K2 (1 3 5)
(3) Output sambungan utama kontaktor K2 (2 4 6) dihubungkan
dengan input sambungan utama TOR (1 3 5)
(4) Output sambungan utama TOR (2 4 6) dihubungkan dengan
input motor 3 fasa

c) Setelah selesai cek kembali hubungan rangkaian menggunakan


multimeter sebelum di uji ke sumber tegangan
d) Bila rangkaian benar, laporkan pada guru pembimbing
e) Uji rangkaian dengan sumber tegangan
1. Tekan tombol start (S2), Amati apa yang terjadi. Jelaskan hasil
pengamatan anda!
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
................................................................................................
2. Tekan tombol stop (S0), Amati apa yang terjadi. Jelaskan hasil
pengamatan anda!
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
................................................................................................
3. Tekan tombol start (S3), Amati apa yang terjadi. Jelaskan hasil
pengamatan anda!
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
................................................................................................
4. Tekan tombol stop (S0), amati apa yang terjadi. Jelaskan hasil
pengamatan anda!
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
.
f) Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


99
MODUL MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
PEMBELAJARAN ELEKTROMAGNETIK

5) Tugas

1. Buatlah rangkaian kontrol pada saat tombol start (S2) ditekan.


Berikan warna merah pada aliran arus!

2. Buatlah rangkaian kontrol pada saat tombol start (S0) ditekan.


Berikan warna merah pada aliran arus!

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


100
MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
MODUL ELEKTROMAGNETIK
PEMBELAJARAN

3. Buatlah rangkaian kontrol pada saat tombol stop (S3) ditekan.


Berikan warna merah pada aliran arus!

4. Buatlah rangkaian kontrol pada saat tombol stop (S3) ditekan.


Berikan warna merah pada aliran arus!

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


101
MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
MODUL ELEKTROMAGNETIK
PEMBELAJARAN

5. Kesimpulan
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


102
MODUL MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
PEMBELAJARAN ELEKTROMAGNETIK

R S T N P

\\\

R S T N P

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


f. Rangkaian kontrol mengguanakan Kontaktor dan Timer
Rangkaian ini merupakan Rangkaian dasar menggunakan
kontaktor dengan Timer dan 1 buah Lampu Indikator. Pada saat sumber
tegangan diaktifkan (Start), arus akan mengalir ke kontaktor 1 (K1) dan
K1 akan aktif, kemudian Timer aktif (T1) dan mulai menghitung, kontak
pada Timer akan aktif (dari keadaan NC akan menjadi NO) sehingga
Lampu Indikator akan menyala, setelah beberapa detik, kontak dari
Timer mati dan Lampu Indikator mati.
T
S
R
F
95
97 F1

96 98

S0 K1

F3
13
K
S1
14
U1 V1 W1
Motor2
1 3 fasa
2
TR

K1 4
TR
H2 H1 U2 V2 W2

Gambar 37. Rangkaian Kontaktor Menggunakan Timer


1) Prinsip Kerja Rangkaian
a) Apabila tombol Start (NO) di tekan, maka koil kontaktor akan
bekerja dan menarik kontak – kontaknya. Dan Timer akan aktif
kemudian mulai menghitung dan Lampu indikator akan menyala,
ketika Timer berhenti menghitung, lampu indikator akan mati.
b) Untuk mematikannya melalui tombol stop.

2) Lembar Kerja
No Nama Alat
1 Multimeter
2 Kontaktor
3 Push Button Tipe NO
4 Push Button Tipe NC
5 MCB 1 Fasa
6 Lampu Indikator
7 Kabel Jumper
8 TDR
9 TOR
10 Motor Listrik 3Fasa
3) Kesehatan dan Keselamatan Kerja
a) Berdo’alah sebelum memulai kegiatan belajar!
b) Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan
belajar!
c) Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.
d) Gunakanlah peralatan dengan hati-hati!
e) Gunakan pakaian praktek saat bekerja
f) pastikan bekerja pada rangkaian tidak bertegangan.

4) Langkah Kerja:
a) Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
b) Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja :
(Rangkaian Kontrol)
(1) Kabel fasa (R) dihubungkan ke input MCB 1 fasa (bagian atas
MCB).
(2) Output dari MCB 1fasa(bagian bawah MCB) dihubungkan ke
inputkontak NC TOR (95)
(3) Output kontak NC TOR (96) dihubungkan ke inputpush button
tipe NC (S0)
(4) Output push button NC (S0) dihubungkan ke inputpush button
tipe NO (S2)
(5) Output push button NO (S2) dihubungkan ke input koil
kontaktor (A1)
(6) Sedangkan output koil kontaktor (A2) dihubungkan dengan
kabel netral (N)
(7) Selanjutnya pararelkan kontak NO K1 (13) dengan input push
button NO (S2).
(8) Output kontak NO K1 (14) dihubungkan dengan output push
button NO (S2)
(9) Kemudian pararelkan input koil timer (2) dengan input koil
kontaktor (A1)
(10) Output koil timer (7) dihubungkan denga output koil kontaktor
(A2)
(11) Kemudian pararelkan input kontak NC TR (1) dengan input koil
timer (2)
(12) Output kontak NC TR (4) dihubungkan dengan input lampu
indikator (H2)
(13) Output lampu indikator (H2) dihubungkan dengan kabel netral
(N)
(14) Selanjutnya hubungkan kontak NO TOR (97) dengan output
MCB 1 fasa
(15) Output kontak NO TOR (98) dihubungkan dengan input lampu
indikator (H0)
(16) Sedangkan output lampu indikator (H0) dihubungkan dengan
kabel netral (N)

(Rangkaian Daya)
(1) Kabel fasa (R S T) dihubungkan ke input MCB 3 fasa (bagian
atas MCB).
(2) Output dari MCB 3 fasa(bagian bawah MCB) dihubungkan ke
inputsambungan utama Kontaktor K1 (1 3 5)
(3) Output sambungan utama kontaktor K1 (2 4 6) dihubungkan
dengan input sambungan utama TOR (1 3 5)
(4) Output sambungan utama TOR (2 4 6) dihubungkan dengan input
motor 3 fasa

c) Setelah selesai cek kembali hubungan rangkaian menggunakan


multimeter sebelum di uji ke sumber tegangan
d) Bila rangkaian benar, laporkan pada guru pembimbing
e) Uji rangkaian dengan sumber tegangan

1. Tekan tombol start (S2), amati apa yang terjadi. Jelaskan hasil
pengamatan anda!
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................

2. Tekan tombol stop (S0), amati apa yang terjadi. Jelaskan hasil
pengamatan anda!
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................

f) Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.


106
MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
MODUL ELEKTROMAGNETIK
PEMBELAJARAN

5) Tugas
1. Buatlah rangkaian kontrol pada saat tombol start ditekan. Berikan
warna merah pada aliran arus

2. Buatlah rangkaian kontrol pada saat tombol stop ditekan. Berikan


warna merah pada aliran arus

3. kesimpulan
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.........................................................................................................

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


107
MODUL MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
PEMBELAJARAN ELEKTROMAGNETIK

R S T N P

\\\

R S T N P

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


g. Rangkaian Operasi Bergantian Secara Otomatis
L3
L2
L1

F2 F0 F1
95 97
F3
98
96
K1 K2
95 97
F4 F3
F3
96 98
S0 U1 V1 W1
U1 V1 W1

1 13 Motor1 Motor2
13 TR K2 3 fasa 3 fasa
3 14
K1
S2
14
21 W2
U2 V2 W2 U2 V2

K2

22

A1 2 A1
K1 H2 TR H1 H0
K2
A2 7
A2
N
Gambar 47. Rangkaian Operasi Bergantian Secara Otomatis

1) Fungsi Kerja
Apabila MCB 1 fasa dan MCB 3 fasa di-ON kan maka arus
listrik 1 fasa akan mengalir melewati kontak NC TOR menuju Push
Button NO1(ON1), NO2(ON2), dan input NO Kontaktor1 (K1) dan
Kontaktor2 (K2). Selanjutnya arus listrik 3 fasa akan mengalir hingga
kontak 1,3,5 kontaktor1 (K1) dan kontaktor2 (K2). Kemudian jika
ON1 ditekan, maka arus akan melewati kontak NC K2 menuju koil
K1, akibatnya K1 akan bekerja dan Lampu H1 menyala. Kemudian
seluruh Kontak NO K1 akan terhubung dan kontak NC K1 akan
menutup, akibatnya Motor1 pun bekerja. Ketika ON 1 dilepas K1
akan tetap hidup dikarenakan salah satu kontak NO K1 difungsikan
sebagai pengunci.
Dan selama K1 bekerja, K2 tidak akan bisa bekerja
dikarenakan arus listrik yang menuju koil K2 terputus pada NC K1
yang dalam keadaan terbuka. Agar K2 bisa bekerja, K1 harus
dimatikan dengan menekan Push Button NC(tombol off).
Sebaliknya setelah K1 mati dan jika ON2 ditekan, maka arus
akan melewati kontak NC K1 menuju koil K2, akibatnya K2 akan
bekerja dan Lampu H2 menyala. Kemudian seluruh Kontak NO K2
akan terhubung dan kontak NC K2 akan menutup, akibatnya Motor2
pun bekerja. Ketika ON2 dilepas K2 akan tetap hidup dikarenakan
salah satu kontak NO K2 difungsikan sebagai pengunci.
Dan selama K2 bekerja, K1 tidak akan bisa bekerja
dikarenakan arus listrik yang menuju koil K1 terputus pada NC K2
yang dalam keadaan terbuka. Agar K1 bisa bekerja, K2 harus
dimatikan dengan menekan Push Button NC(tombol off).
Jika TOR bekerja maka lampu H1 dan H2 kontaktor akan mati
tetapi lampu H3 yang berfungsi sebagai indikator TOR akan menyala,
artinya rangkaian akan mati. Rangkaian akan bisa dioperasikan
kembali jika tombol reset pada TOR ditekan. Dan apabila MCB di-Off
kan maka seluruh rangkaian akan mati baik kontaktor maupun Lampu
H1 dan H2.

2) Alat DanBahan
No Nama Alat
1 Multimeter
2 Kontaktor
3 Push Button Tipe NO
4 Push Button Tipe NC
5 MCB 1 Fasa
6 Lampu Indikator
7 Kabel Jumper
8 TDR
9 TOR
10 Motor Listrik 3 Fasa

3) Keselamatan Kerja
a) Pergunakan Alat sesuai fungsinya
b) Selalu hati-hati dalam bekerja
c) Dalam melaksanakan praktik tidak diperbolehkan saling bercanda
d) Hati – hatidengansumbertegangan 380 V / 220 V AC
e) Perhatikan terminal yang terbuka
f) Matikan sumber tegangan pada waktu merangkaikan dan kerjakan
dengan tenang
g) Laporkan pada guru, bila akan memulai mencoba dengan tegangan

4) Langkah Kerja:
a) Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
b) Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja :
(Rangkaian Kontrol)
(1) Kabel fasa (R) dihubungkan ke input MCB 1 fasa (bagian atas
MCB).
(2) Output dari MCB 1fasa(bagian bawah MCB) dihubungkan ke
inputkontak NC TOR (95)
(3) Output kontak NC TOR (96) dihubungkan ke inputpush button
tipe NC (S0)
(4) Output push button NC (S0) dihubungkan ke input push
buttonNO (S2)
(5) Output push button NO (S2) dihubungkan ke input koil
kontaktor (A1)
(6) Sedangkan output koil kontaktor (A2) dihubungkan dengan
kabel netral (N)
(7) Selanjutnya pararelkan kontak NO K1 (13) dengan input push
button NO (S2).
(8) Output kontak NO K1 (14) dihubungkan dengan output push
button NO (S2)
(9) Kemudian pararelkan input koil timer (2) dengan input koil
kontaktor (A1)
(10) Output koil timer (7) dihubungkan denga output koil kontaktor
(A2)
(11) Kemudian pararelkan input kontak NC TR (1) dengan input
koil timer (2)
(12) Output kontak NC TR (4) dihubungkan dengan input lampu
indikator (H2)
(13) Output lampu indikator (H2) dihubungkan dengan kabel netral
(N)
(14) Selanjutnya pararelkan input kontak NC K1 (21) dengan input
kontak NO K1 (13)
(15) Keluaran input NC K1 (22) dihubungkan dengan input lampu
indikator (H0)
(16) Sedangkan output lampu indikator (H0) dihubungkan dengan
kabel netral (N)
(17) Selanjutnya hubungkan kontak NO TR (1) dengan kontak NO
K1 (13)
(18) kemudian kontak NO K2 (13) dihubungkan dengan kontak NO
TR (1)
(19) Output kontak NO (14) dihubungkan dengan output kontak
NO TR (3)
(20) Pararelkan input lampu indikator (H1) dengan koil kontaktor
K2 (A1)
(21) Output lampu indikator (H1) dihubungkan dengan koil
kontaktor K2 (A2)
(22) Selanjutnya hubungkan kontak NO TOR (97) dengan output
MCB 1 fasa
(23) Output kontak NO TOR (98) dihubungkan dengan input lampu
indikator (H0)
(24) sedangkan output lampu indikator dihubungkan dengan kabel
netral
111
MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
MODUL ELEKTROMAGNETIK
PEMBELAJARAN

(Rangkaian Daya)
(1) Kabel fasa (R S T) dihubungkan ke input MCB 3 fasa (bagian
atas MCB).
(2) Output dari MCB 3 fasa(bagian bawah MCB) dihubungkan ke
inputsambungan utama Kontaktor K1 (1 3 5)
(3) Output sambungan utama kontaktor K1 (2 4 6) dihubungkan
dengan input sambungan utama TOR (1 3 5)
(4) Output sambungan utama TOR (2 4 6) dihubungkan dengan
input motor 3 fasa

(1) Kabel fasa (R S T) dihubungkan ke input MCB 3 fasa (bagian


atas MCB).
(2) Output dari MCB 3 fasa(bagian bawah MCB) dihubungkan ke
inputsambungan utama Kontaktor K2 (1 3 5)
(3) Output sambungan utama kontaktor K2 (2 4 6) dihubungkan
dengan input sambungan utama TOR (1 3 5)
(4) Output sambungan utama TOR (2 4 6) dihubungkan dengan
input motor 3 fasa

c) Setelah selesai cek kembali hubungan rangkaian menggunakan


multimeter sebelum di uji ke sumber tegangan
d) Bila rangkaian benar, laporkan pada guru pembimbing
e) Uji rangkaian dengan sumber tegangan
1. Tekan tombol start (S2), Amati apa yang terjadi. Jelaskan hasil
pengamatan anda!
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
................................................................................................

2. Tekan tombol stop (S0), Amati apa yang terjadi. Jelaskan hasil
pengamatan anda!
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
................................................................................................

f) Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


112
MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
MODUL ELEKTROMAGNETIK
PEMBELAJARAN

5) Tugas
1. Buatlah rangkaian kontrol pada saat tombol start (S2) ditekan.
Berikan warna merah pada aliran arus!

2. Buatlah rangkaian kontrol pada saat tombol stop (S0) ditekan.


Berikan warna merah pada aliran arus

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


113
MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
MODUL ELEKTROMAGNETIK
PEMBELAJARAN

3. Kesimpulan
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
.....................................................................................................

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


114
MODUL MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
PEMBELAJARAN ELEKTROMAGNETIK

R S T N P

\\\

R S T N P

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


h. Rangkaian Operasi Begantian Secara Otomatis
T
S
R
F2 97 F0 F1
95
F3
96 98
K1 K2
97
95
F4 F3 F3
96 98

S0
U1 V1 W1 U1 V1 W1

1 13 Motor1 Motor2
13 3 fasa 3 fasa
TR K2
K1
S2 3 14

14

U2 V2 W2 U2 V2 W2
43
K1

44

A1 1 A1

K1 TR K2 H1 H0
4
A2 H2 A2
N
Gambar 38. Rangkaian Operasi Bergantian Secara Otomatis

1) Fungsi Kerja
Apabila MCB di-ON kan dan Tombol ON1 ditekan, maka arus
akan mengalir pada koil sehingga Kontaktor1 akan bekerja, akibatnya
seluruh kontak NO pada kontaktor1 akan terhubung dan arus listrik
juga mengalir menuju lampu H1 dan menyebabkan lampu H1
menyala. Ketika tombol ON1 dilepas kontaktor dan lampu H1 akan
tetap menyala dikarenakan salah satu kontak NO kontaktor yang
berfungsi terus mengalirkan arus listrik menuju kontaktor (Pengunci).
Selama Kontaktor 1 bekerja arus listrik akan mengalir menuju
koil TDR dan TDR pun akan bekerja. Jika TDR d set selama 5 detik
maka setelah 5 detik kontak NO TDR akan terhubung dan
mengakibatkan arus listrik mengalir menuju koil Kontaktor2 dan
kontaktor 2 akan bekerja. Selama kontaktor 2 bekerja seluruh kontak
Ncnya akan terputus. Akibatnya TDR dan Kontaktor 1 akan mati.
Kontaktor 2 akan tetap bekerja dikarenakan salah satu kontak Nonya
akan terhubung dan berfungsi sebagai pengunci.
Jika Push Button NC (tombol Off) ditekan Kontaktor dan
lampu H1akan mati, namun jika TOR bekerja maka lampu H1 dan
kontaktor akan mati tetapi lampu H2 yang berfungsi sebagai indikator
TOR akan menyala, artinya rangkaian akan mati. Rangkaian akan bisa
dioperasikan kembali jika tombol reset pada TOR ditekan. Dan
apabila MCB di-Off kan maka seluruh rangkaian akan mati baik
kontaktor maupun Lampu H1 dan H2.
2) Alat DanBahan
No Nama Alat
1 Multimeter
2 Kontaktor
3 Push Button Tipe NO
4 Push Button Tipe NC
5 MCB 1 Fasa
6 Lampu Indikator
7 Kabel Jumper
8 TDR
9 TOR
10 Motor Listrik 3 Fasa

3) Keselamatan Kerja
a) Pergunakan Alat sesuai fungsinya
b) Selalu hati-hati dalam bekerja
c) Dalam melaksanakan praktik tidak diperbolehkan saling bercanda
d) Hati – hatidengansumbertegangan 380 V / 220 V AC
e) Perhatikan terminal yang terbuka
f) Matikan sumber tegangan pada waktu merangkaikan dan kerjakan
dengan tenang
g) Laporkan pada guru/ instruktur, bila akan memulai mencoba
dengan tegangan

4) Langkah Kerja:
a) Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
b) Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja :
(1) Kabel fasa (R) dihubungkan ke input MCB 1 fasa (bagian atas
MCB).
(2) Output dari MCB 1fasa(bagian bawah MCB) dihubungkan ke
inputkontak NC TOR (95)
(3) Output kontak NC TOR (96) dihubungkan ke inputpush button
tipe NC (S0)
(4) Output push button NC (S0) dihubungkan ke input push
buttonNO (S2)
(5) Output push button NO (S2) dihubungkan ke input koil
kontaktor K1 (A1)
(6) Sedangkan output koil kontaktor K1 (A2) dihubungkan dengan
kabel netral (N)
(7) Selanjutnyapararelkan kontak NO K1 (13) dengan input push
button NO (S2)
(8) Output kontak NO K1 (14) dihubungkan dengan output push
button NO (S2)
(9) Paralelkan input lampu indicator (H2)dengan koil kontaktor
K1 (A1)
(10) Output lampu indikator (H2) dihubungkan dengan output koil
kontaktor (A2)
(11) Kemudian hubungkan kontak NC K2 (21) dengan output
kontak NO K1 (14)
(12) Output kontak NC K2 (22) dihubungkan dengan input koil
timer (2)
(13) Output koil timer (7) dihubungkan dengan kabel netral (N)
(14) Selanjutnya hubungkan kontak NO TR (1) dengan output
kontak NO K1 (14)
(15) Output kontak NO TR (3) dihunbungkan dengan koil kontaktor
K2 (A1)
(16) Output koil kontaktor K2 (A2) dihubungkan dengan kabel
netral (N)
(17) Selanjutnya kontak NO K2 (13) dihubungkan dengan kontak
NO TR (1)
(18) Output kontak NO (14) dihubungkan dengan output kontak
NO TR (3)
(19) Pararelkan input lampu indikator (H1) dengan koil kontaktor
K2 (A1)
(20) Output lampu indikator (H1) dihubungkan dengan koil
kontaktor K2 (A2)
(21) Kemudian hubungkan kontak NO TOR (97) dengan output
MCB 1 fasa
(22) Output kontak NO TOR (98) dihubungkan dengan lampu
indikator (H0)
(23) sedangkan output lampu indikator dihubungkan dengan kabel
netral
(Rangkaian Daya)
(1) Kabel fasa (R S T) dihubungkan ke input MCB 3 fasa (bagian
atas MCB).
(2) Output dari MCB 3 fasa(bagian bawah MCB) dihubungkan ke
inputsambungan utama Kontaktor K1 (1 3 5)
(3) Output sambungan utama kontaktor K1 (2 4 6) dihubungkan
dengan input sambungan utama TOR (1 3 5)
(4) Output sambungan utama TOR (2 4 6) dihubungkan dengan
input motor 3 fasa

(1) Kabel fasa (R S T) dihubungkan ke input MCB 3 fasa (bagian


atas MCB).
118
MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
MODUL ELEKTROMAGNETIK
PEMBELAJARAN

(2) Output dari MCB 3 fasa(bagian bawah MCB) dihubungkan ke


inputsambungan utama Kontaktor K2 (1 3 5)
(3) Output sambungan utama kontaktor K2 (2 4 6) dihubungkan
dengan input sambungan utama TOR (1 3 5)
(4) Output sambungan utama TOR (2 4 6) dihubungkan dengan
input motor 3 fasa

c) Setelah selesai cek kembali hubungan rangkaian menggunakan


multimeter sebelum di uji ke sumber tegangan
d) Bila rangkaian benar, laporkan pada guru pembimbing
e) Uji rangkaian dengan sumber tegangan
1. Tekan tombol start (S2), Amati apa yang terjadi. Jelaskan hasil
pengamatan anda!
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
................................................................................................

2. Tekan tombol stop (S3), Amati apa yang terjadi. Jelaskan hasil
pengamatan anda!
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
................................................................................................

3. Tekan tombol stop (S0), Amati apa yang terjadi. Jelaskan hasil
pengamatan anda!
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
................................................................................................

f) Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


119
MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
MODUL ELEKTROMAGNETIK
PEMBELAJARAN

5) Tugas
1. Buatlah rangkaian kontrol pada saat tombol start (S2) ditekan.
Berikan warna merah pada aliran arus!

2. Buatlah rangkaian kontrol pada saat tombol stop (S0) ditekan.


Berikan warna merah pada aliran arus

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


120
MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
MODUL ELEKTROMAGNETIK
PEMBELAJARAN

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


121
MODUL MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
PEMBELAJARAN ELEKTROMAGNETIK

R S T N P

\\\

R S T N P

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


i. Rangkaian saling kunci otomatis
S
R
T

F2
F0
95 97
F3
98
96
K1 K2

S0
F3

13 U1 V1 W1
8 13
K1
S2 TR K2
Motor1
14 6 14 3 fasa

21 21
K2 K1

U2 V2 W2
22 22

A1 1 A1

K1 TR
K2 H2 H1
4
A2 H2 A2
N
Gambar 38. Rangkaian saling kunci secara otomatis

1) Fungsi Kerja
a) Apabila tombol start 1 di tekan, maka arus akan mengalir pada koil
K1 sehingga menyebabkan kontak NO K1 menjadi NC dan
menyalakan lampun 1. Sedangkan lampu 2 tidak menyala, itu
disebabkan karena kontak NC K1 beruba menjadi NO sehingga
menyebabkan lampu 2 mati.
b) Kemudian apabila tombol start 2 ditekan, arus akan mengalir pada
koil K2 sehingga menyebabkan kontak NO K2 menjadi NC dan
menyalakan lampu K1. Sedangkan lampu 1 tidak menyala, itu
disebabkan karena kontak NC K2 beruba menjadi NO dan
menyebabkan lampu 1 tidak menyala.

2) Lembar Kerja
No Nama Alat
1 Multimeter
2 Kontaktor
3 Push Button Tipe NO
4 Push Button Tipe NC
5 MCB 1 Fasa
6 Lampu Indikator
7 Kabel Jumper
8 TOR
9 TDR
10 Motor Listrik 3 Fasa
3) Kesehatan dan Keselamatan Kerja
a) Berdo’alah sebelum memulai kegiatan belajar!
b) Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar
kegiatan belajar!
c) Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.
d) Gunakanlah peralatan dengan hati-hati!
e) Gunakan pakaian praktek saat bekerja
f) pastikan bekerja pada rangkaian tidak bertegangan.

4) Langkah Kerja:
a) Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
b) Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja :
(1) Kabel fasa (R) dihubungkan ke input MCB 1 fasa (bagian atas
MCB).
(2) Output dari MCB 1fasa(bagian bawah MCB) dihubungkan ke
inputkontak NC TOR (95)
(3) Output kontak NC TOR (96) dihubungkan ke inputpush button
tipe NC (S0)
(4) Output push button NC (S0) dihubungkan ke input push
buttonNO (S2)
(5) Output push button NO (S2) dihubungkan ke input koil
kontaktor (A1)
(6) Sedangkan output koil kontaktor (A2) dihubungkan dengan
kabel netral (N)
(7) Selanjutnya pararelkan kontak NO K1 (13) dengan input push
button NO (S2).
(8) Output kontak NO K1 (14) dihubungkan dengan output push
button NO (S2)
(9) Kemudian pararelkan input koil timer (2) dengan input koil
kontaktor (A1)
(10) Output koil timer (7) dihubungkan denga output koil kontaktor
(A2)
(11) Kemudian pararelkan input kontak NC TR (1) dengan input
koil timer (2)
(12) Output kontak NC TR (4) dihubungkan dengan input lampu
indikator (H2)
(13) Output lampu indikator (H2) dihubungkan dengan kabel netral
(N)
(14) Input kontak NO K1 (13) dihubungkan dengan push button
tipe NO (S3)
(15) Output push button tipe NO (S3) dengan kontak NC K1 (21)
(16) Output kontak NC K1 (22) dihubungkan dengan koil kontaktor
K2 (A1)
(17) sedangkan ouput koil kontaktor (A2) dihubungkan ke kabel
Netral
(18) Selanjutnya pararelkan kontak NO K2 (13) dengan input push
button NO (S2).
(19) Output kontak NO K2 (14) dihubungkan dengan output push
button NO (S2)
(20) Kemudian pararelkan input koil timer (2) dengan input koil
kontaktor (A1)
(21) Output koil timer (7) dihubungkan denga output koil kontaktor
(A2)
(22) Kemudian pararelkan input kontak NC TR (1) dengan input
koil timer (2)
(23) Output kontak NC TR (4) dihubungkan dengan input lampu
indikator (H1)
(24) Output lampu indikator (H1) dihubungkan dengan kabel netral
(N)
(25) Selanjutnya hubungkan input kontak NO TOR (97) dengan
output MCB 1 fasa
(26) Output kontak NO TOR (98) dihubungkan dengan input lampu
indikator (H0)
(27) sedangkan output lampu indikator dihubungkan dengan kabel
netral
(Rangkaian Daya)
(1) Kabel fasa (R S T) dihubungkan ke input MCB 3 fasa (bagian
atas MCB).
(2) Output dari MCB 3 fasa(bagian bawah MCB) dihubungkan ke
inputsambungan utama Kontaktor K1 (1 3 5)
(3) Output sambungan utama kontaktor K1 (2 4 6) dihubungkan
dengan input sambungan utama TOR (1 3 5)
(4) Output sambungan utama TOR (2 4 6) dihubungkan dengan
input motor 3 fasa

(1) Kabel fasa (R S T) dihubungkan ke input MCB 3 fasa (bagian


atas MCB).
(2) Output dari MCB 3 fasa(bagian bawah MCB) dihubungkan ke
inputsambungan utama Kontaktor K2 (1 3 5)
(3) Output sambungan utama kontaktor K2 (2 4 6) dihubungkan
dengan input sambungan utama TOR (1 3 5)
(4) Output sambungan utama TOR (2 4 6) dihubungkan dengan
input motor 3 fasa
c) Setelah selesai cek kembali hubungan rangkaian menggunakan
multimeter sebelum di uji ke sumber tegangan
d) Bila rangkaian benar, laporkan pada guru pembimbing
e) Uji rangkaian dengan sumber tegangan
125
MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
MODUL ELEKTROMAGNETIK
PEMBELAJARAN

1. Tekan tombol start (S2), Amati apa yang terjadi. Jelaskan hasil
pengamatan anda!
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
................................................................................................

2. Tekan tombol stop (S0), Amati apa yang terjadi. Jelaskan hasil
pengamatan anda!
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
................................................................................................
3. Tekan tombol start (S3), Amati apa yang terjadi. Jelaskan hasil
pengamatan anda!
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
................................................................................................
4. Tekan tombol stop (S0), amati apa yang terjadi. Jelaskan hasil
pengamatan anda!
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
....................................................................................................

f) Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


126
MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
MODUL ELEKTROMAGNETIK
PEMBELAJARAN

5) Tugas
1. Buatlah rangkaian kontrol pada saat tombol start (S2) ditekan.
Berikan warna merah pada aliran arus!

2. Buatlah rangkaian kontrol pada saat tombol stop (S0) ditekan.


Berikan warna merah pada aliran arus

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


127
MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
MODUL ELEKTROMAGNETIK
PEMBELAJARAN

3. Buatlah rangkaian kontrol pada saat tombol start (S3) ditekan.


Berikan warna merah pada aliran arus

4. Kesimpulan
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
.....................................................................................................

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


128
MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
MODUL ELEKTROMAGNETIK
PEMBELAJARAN

R S T N P

\\\

R S T N P

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


129
MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
MODUL ELEKTROMAGNETIK
PEMBELAJARAN

KEGIATAN BELAJAR 4

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari kegiatan belajar 3, diharapkan peserta diklat dapat:
1. Mengamati operasi pengalih daya pada saat start, berjalan dan berhenti
2. Menanggulangi masalah bila terjadi gangguan yang terjadi saat peralatan
pengendalielektromagnetik sedang beroperasi
3. Memperbaiki peralatan operasi pengendali elektromagnetik
B. Uraian Materi
Panel listrik jarang sekali mengalami kerusakan. Pada kondisi normal
sesuai pemakaian dan prosedur yang benar, panel listrik mempunyai daya
tahan lama terhadap kerusakan. Kerusakan biasanya disebabkan oleh arus yang
melebihi batas nominal peralatan dan dibiarkan terlalu lama. Atau memaksakan
peralatan tetap beroperasi walaupun arus melebihi batas yang diizinkan. Akibat
langsung dari membiarkan arus yang berlebihan itu tetap mengalir akan
mengakibatkan Motor akan terbakar dan atau lapisan kabel NYA yang
meleleh. Untuk kelangsungan kerja dan produktifitas mesin harus dilakukan
beberapa hal :
1. Mengamati Operasi Peralatan Pengalih Daya
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diharapkan saat peralatan
pengalih daya sedang beroperasi perlu dilakukan pengamatan. Tiga hal yang
harus mendapatkan pengamatan yaitu:

a. Pengamatan Saat Starting Motor


Berbagai macam peralatan yang memerlukan cara-cara tertentu
dalam menstarting Motor. Untuk motor yang berkapasitas diatas 10 HP
memerlukan starting tertentu yaitu: Starting Y-∆dan pengasutan dengan
sistim low voltage (tegangan rendah). Untuk starting Y-∆Motor 3 Fasa
biasanya saat mula jalan arus mencapai 6 kali arus nominal. Sehingga
saat start kumparan Motor 3 Fasa terhubung Y, dan menyerap arus lebih
kecil sepertiga arus start hubungan ∆. Setelah beberapa detik kemudian
kumparan motor terhubung ∆. Pengasutan sistim low voltage (tegangan
rendah) adalah cara mengasut Motor dengan mengurangi tegangan,
dengan alasan arus dan torsi motor tidak terlalu besar pada saat starting
Motor. Sistem low voltage yang sering digunakan yaitu:
1) Pengasutan tahanan primer,
2) Pengasutan autotrafo, dan
3) Pengasutan solid state (sistem SCR).
Berikut ini contoh rangkaian pengalih daya Pengasutan Tahanan
Primer Motor 3 Fasa .
Pengamatan yang dilakukan pada rangkaian peralatan pengalih
daya Pengasutan Tahanan Primer Motor 3 Fasa adalah saat perpindahan
pada kerja Kontaktor K1 ke Kontaktor K2. Pada perpindahan tersebut
terdapat Resistor 1 ke Resistor 2 yangtujuannya untuk mengurangi
tegangan ke kumparan motor.

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


130
MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
MODUL ELEKTROMAGNETIK
PEMBELAJARAN

b. Pengamatan Saat Motor Berjalan


Pada saat Peralatan Pengalih daya sedang berjalan hal-hal yang
harus diamati adalah:
1) Pengamatan kecepatan putaran motor
Pada Peralatan tertentu kecepatan putaran motor memerlukan
kecepatan yang sudah ditetapkan. Sehingga perlu pengaturan
kecepatan yang menggunakan beberapa peralatan pendukung.
Mengatur kecepatan putaran Motor DC dilakukan dengan cara
merubah penguatan magnit pada stator. Dan mengatur kecepatan
putaran Motor AC dilakukan dengan merubah jumlah kutub atau
dengan mengatur frequensi listrik.
2) Pengamatan menentukan arah putaran motor
Pada peralatan mesin pengaduk atau mesin lainnya yang arah
putarannya Forward dan Reverse secara kontinue memerlukan
pengawasan khusus.
3) Mengamati tegangan yang terukur
Sumber energi yang terpasang harus sesuai dengan tegangan
yang diperlukan pada motor.
4) Mengamati arus yang mengalir pada peralatan
Arus nominal motor merupakan tolok ukur dari alat ukur yang
terpasang. Artinya pada saat motor berjalan arus yang tertunjuk tidak
boleh melebihi arus nominal motor.
5) Pengamatan pada peralatan pengalih daya
Pada saat peralatan sedang beroperasi perhatikan bunyi
mesinnya. Apabila terdapat suara bising diluar kebiasaannya maka ada
kemungkinan gangguan pada bantalan poros yang sudah habis
pelumasannya, atau poros mesin yang tidak lurus. Atau bau mesin
yang menyengat akibat kumparan/lilitan yang terbakar. Bisa juga
mesin yang panasnya tinggi akibat tidak ada pelumasan pada mesin.
c. Pengamatan Saat Memberhentikan Motor
Menghentikan Motor dilakukan dengan cara menghilangkan
tegangan sumber hingga diperoleh kecepatan putaran sama dengan nol.
Terdapat beberapa metode sistem pengereman yaitu:
1) Pengereman Plugging
Pengereman Plugging dilakukan dengan cara membalik arah
putaran sesaat. Dengan urutan kerja sebagai berikut:

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


131
MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
MODUL ELEKTROMAGNETIK
PEMBELAJARAN

Pada saat motor motor diberhentikan maka terdapat sisa


putaran. Agar sisa putaran tidak terlalu lama berputar maka dilakukan
pembalikan arah putaran sesaat dengan menekan tombol Jogging.

2) Pengereman Dinamis (Regeneratif)


Yang dimaksud dengan Pengereman Regeneratif adalah sisa
putaran pada rotor menginduksi kumparan stator sehingga pada
kumparan stator timbul Ggl induksi. Agar putaran rotor berhenti maka
pada kumparan stator diberikan beban Resistif. Pengereman Dinamik
banyak digunakan pada Motor-motor DC.

3) Pengereman Elektromekanis
Pada mesin Crane sistim pengereman yang paling sesuai
adalah sistem pengereman Elektromekanis. Pada saat motor berputar
maka tegangan elektromekanis bekerja membuka drum. Apabila
tegangan elektromekanis hilang maka drum akan dicengkeram oleh
sepatu rem. Kondisi ini akan aman terhadap saat tegangan hilang
maka proses pengereman bekerja.

Gambar 31. Pengereman Elektromekanis

4) Pengereman Beban Listrik


Pengerem beban listrik adalah alat yang sederhana dan kuat
yang terdiri dari rotor besi yang dipasang didalam perangkat medan
diam. Perangkat medan terdiri dari struktur kumparan dan besi yang
dirancang sedemikian rupa sehingga ketika arus searah mengalir pada
kumparan, mengubah kutub-kutub magnet yang dihasilkan pada besi,
yaitu kutub utara dekat dengan kutub selatan dan selanjutnya. Ketika
besi rotor bergerak melewati kutub stator, medanberubah-ubah
dibangkitkan, menyebabkan arus eddy mengalir padarotor.

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


132
MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
MODUL ELEKTROMAGNETIK
PEMBELAJARAN

Gambar 32. Rem beban listrik


2. Menanggulangi Masalah Bila Terjadi Gangguan
Peralatan Pengalih Daya dapat terjadi kerusakan apabila mesin
bekerja melampaui batas yang diizinkan, misalnya:
a. Kecepatan putaran yang terlalu tinggi. Berakibat aus pada bantalan
peluru. Perlu diperbaiki atau diganti
b. Pemberian tegangan yang terlalu besar. Berakibat kumparan motor
terbakar. Harus dibongkar dan direwinding
c. Arus yang terlalu besar karena beban yang terlalu berat, dan apabila
pengaman beban lebih tidak berfungsi maka akan mengakibatkan
kumparan motor panas dan terbakar. Harus dilakukan pembongkaran
kumparan dan dililit kembali
3. Ruang lingkup pemeliharaan
Untuk mempertahankan kelangsungan kerja peralatan pengalih daya
agartetap bekerja terus menerus dan tidak merugikan perusahaan maka
diperlukan pemeliharaan peralatan yang meliputi:
a. Pemeliharaan rutin berencana Pemeliharaan rutin berencana tidak perlu
membongkar mesin, pekerjaan yang dilakukan adalah:
b. Pemeriksaan secara teratur pada bagian luar peralatan. Jauhkan benda-
benda yang sekiranya dapat menggangu kerja mesin
c. Memeriksa bantalan, kotak kontak, kontaktormagnit
d. Memberikan pelumasan pada bagian yang terjadi pergesekan
Pemeriksaan pada sikat-sikat
e. Pemeliharaan rutin Pekerjaan yang dilakukan pada pemeliharaan rutin
meliputi:
f. Perbaikan atau mengganti bagian yang cepat aus
g. Pelumasan pada bagian yang bergesek
h. Membersihkan kontak-kontak yang berkarat
i. Memeriksa tegangan sumber
j. Pengujian tahanan isolasi motor
k. Penggantian (Revisi) Penggantian dilakukan apabila terjadi kerusakan
berat dan tidak dapat dipergunakan kembali. Pekerjaan revisi meliputi:
l. Mengganti bagian yang rusak
m. Membongkar sebagian yang dirusak
n. Mengganti keselurahan bagian yang rusak

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


133
MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
MODUL ELEKTROMAGNETIK
PEMBELAJARAN

4. Perbaikan Peralatan
Pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan dalam perbaikan peralatan meliputi:
a. Motor dibongkar keseluruhan
b. Bersihkan rotor dan stator dengan kompressor
c. Berilah lapisan lak pada kumparan hingga kering, dengan tujuan untuk
mendapatkan tahanan isolasi yang baik
d. Pada bagian rotor (untuk rotor lilit) bersihkan lamel-lamel dan hindari
terjadinya goresan pada lamel
e. Perhatikan sikat-sikat dalam keadaan masih dapat dipergunakan secara
normal
f. Motor dipasang kembali seperti sediakala

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


134
MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
MODUL ELEKTROMAGNETIK
PEMBELAJARAN

C. Rangkuman
1. Pengamatan yang dilakukan pada peralatan pengalih daya adalah :
a. Pengamatan saat starting Motor
b. Pengamatan saat Motor berjalan
c. Pengamatan saat memberhentikan Motor
2. Starting Motor 3 Fasa dapat dilakukan dengan cara:
a. Starting Y-∆ (Bintang-segitiga)
b. Pengasutan dengan sistim low voltage (tegangan rendah)
3. Pengamatan saat Motor berjalan dilakukan pada motor-motor yang
memerlukan kerja khusus seperti: Jumlah kecepatan yang tertentu, Arah
putaran Forward-Reverse, Run Jogging dan selain itu juga memperhatikan
sumber tegangan yang masuk ke peralatan serta arus yang mengalir.
4. Beberapa cara memberhentikan Motor yaitu:
a. Secara Plugging
b. Secara Regeneratif
c. Secara Elektromekanis
d. Secara beban Listrik
5. Penanggulangan terhadap masalah gangguan
Pada kebanyakan peristiwa yang terjadi pada kerusakan peralatan pengalih
daya adalah akibat dipaksakannya kemampuan mesin untuk bekerja diluar
batas nominal peralatan. Untuk menghindari terjadinya kerusakan pada
peralatan dilakukan pemeliharaan yang meliputi:
a. Pemeliharaan rutin berencana
b. Pemeliharaan rutin
c. Revisi (Penggantian)

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


135
MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
MODUL ELEKTROMAGNETIK
PEMBELAJARAN

D. Tugas
1. Jelaskan cara kerja Starting Y-∆Motor 3 Fasa!
2. Jelaskan cara kerja starting low voltage!
3. Jelaskan cara kerja sistim pengereman Plugging, Regeneratif,
Elektromekanis, dan beban Listrik!
4. Sebutkan dan jelaskan beberapa jenis pengamatan pada saat motor sedang
beroprasi?
5. Apa langkah-langkah yang dilakukan dalam memperbaiki kerusakan pada
peralatan pengalih daya?

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


136
MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
MODUL ELEKTROMAGNETIK
PEMBELAJARAN

EVALUASI

A. Tes Objektif
1. Gambar simbol lengan kontak MCB untuk jenis pemutusan segera adalah :

2. Gambar diagram kontrol berikut ini menunjukkan :

a. Kontaktor bekerja
b. Kontaktor bekerja jika tombol berhenti
ditekan
c. Kontaktor akan bekerja selang beberapa
saat setelah tombol ditekan
d. Jika tombol ditekan kontaktor tidak bekerja

3. Untuk memulai menjalankan suatu motor yang berdaya kurang dari 4 KW,
pengoperasian dapat disambungkan dengan cara . . . .

a. Break c. Direct on line

b. Toggle switch d. Thermal overload relay

4. Salah satu jenis sistem kendali elektromagnetik adalah dengan kendali


otomatis. Sistem kendali otomatis dilengkapi dengan relay….

a. Thermal Overload Relay c. Timer Delay Relay

b. Toggle Switch d. Push Button

5. Saklar yang memiliki satu arah pelayanan untuk melayani motor tiga fasa
atau sistem tiga fasa lainnya adalah saklar….

a. DPDT c. TPDT

b. TPST d. Push Button

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


137
MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
MODUL ELEKTROMAGNETIK
PEMBELAJARAN

6. Gambar dibawah ini merupakan?

a. Kontaktor
b. TOR (Thermal Overload Relay)
c. MCB (Miniatur Circuit Breaker)
d. TDR (Time Delay Relay)

7. Angka manakah pada gambar berikut yang menunjukan koil pada Timer?
2 4 3 5 6 a. 1, 3, 4, 7
b. 2, 7
c. 5, 7
7 1 8 d. 2, 1

8. 13, 14, 21, 22, 31, 32, 43, 44 merupakan jenis kontak pada kontaktor yang
disebut….

a. Kontak utama

b. Kontak NC

9. Perhatikan gambar dibawah ini.

Gambar tersebut adalah simbol dari . . . .

a. Koil kontaktor c. Koil TOR

b. Koil relay d. Koil TDR

10. Saklar elektromagnetik disebut juga?

a. Relay c. Saklar NO

b. Kontaktor d. Saklar NC

11. Sistem pengendalian terdiri dari 3 jenis yaitu, kecuali….

a. Kendali manual c. Kendali semi manual

b. Kendali otomatis d. Kendali semi otomatis

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


138
MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
MODUL ELEKTROMAGNETIK
PEMBELAJARAN

12. Salah satu jenis saklar semi otomatis adalah ….

a. Saklar TPST c. Saklar putar cam

b. Saklar DPST d. Push button

13. Kontak bantu pada kontaktor diberi kode . . . .

a. NO dan NC b. A1 dan A2 c. NO dan A1 d. S1


dan NC

14. Untuk mengatur jalannya suatu rangkaian secara otomatis pada rangkaian
digunakan….

a. Saklar TPST c. Thermal Overload Relay

b. Saklar DPST d. Time Delay Relay

15. Berikut ini adalah simbol dari….

a. Saklar SPST c. Saklar DPDT

b. Selector switch d. Saklar TPST

16. Kontak utama pada kontaktor digunakan pada….

a. Rangkaian pengendali c. Rangkaian pemisah

b. Rangkaian penghubung d. Rangkaian utama

17. Perhatikan gambar dibawah ini.

Gambar tersebut adalah simbol dari….

a. Mini Circuit Breaker c. Thermal Overload Relay

b. Push Button d. Time Delay Relay

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


139
MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
MODUL ELEKTROMAGNETIK
PEMBELAJARAN

18. Thermal overload relay (TOR) bekerja pada saat…

a. Rangkaian diberi arus

b. Rangkaian Emergensi

c. Berlebih arus beban

d. Kenaikan temperatur beban

19. Dibawah ini yang merupakan simbol dari tombol tekan manual ON – OFF
adalah….

a. c.

b. d.
20. Ditunjukan dengan angka berpakah kontak NO pada kontaktor!

a. 13, 44, 43 c. 13, 14, 21

b. 13, 14, 22 d. 21, 22, 32

21. Lampu indikator warna hijau menunjukan....

a. Rangkaian dalam posisi bekerja c. Lampu indikator mati


b. Rangkaian tidak bekerja d. Jawaban a, b, c semua
benar

22. Manakah gambar yang menujukan koil TDR ( Time Delay Relay)?
a. 95 97 b. 4 3 c. 2 d. 1 3 5

96 98
1 7 2 4 6

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


140
MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
MODUL ELEKTROMAGNETIK
PEMBELAJARAN

23. Gambar dibawah ini merupakan?

a. MCB
b. Push Button
c. Kontaktor
d. TOR

24. Jenis saklar apakah gambar berikut:

a. Saklar TPDT
b. Saklar SPDT
c. Saklar TPST
d. Saklar SPST

25. Angkah manakah kontak NC pada gambar kontaktor berikut :

a. 21 dan 22
b. A1 dan A2
c. 1 dan 2
d. 13 dan 14

26. Apakah keuntungannya menggunakan kontaktor?

a. Pelayanannya mudah, harganya murah dan perawatannya mudah


b. Harganya murah dan momen kontak cepat
c. Momen kontak cepat dan pelayanannya mudah
d. Jawaban a, b, dan semua benar
27. Gambar di bawah ini adalah simbol gambar :

a. Kontak NC dan NO
b. Koil Kontaktor
c. Kontak NC
d. Saklar

28. Apa kegunaan atau fungsi mini circuit breaker (MCB)?

a. Pengaman beban lebih


b. Pengatur kecepatan motor
c. Saklar untuk menghidupkan lampu
d. Jawaban a, b, dan c benar

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


141
MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
MODUL ELEKTROMAGNETIK
PEMBELAJARAN

29. Termasuk kontak tipe apakah gambar berikut:

a. Tipe NO
b. Tipe NC
c. Tipe NO dan NC
d. Tipe NC dan NO
30. Apa yang dimaksud dengan saklar tipe NO?

a. Pada saat ditekan saklar tipe ini akan terbuka


b. Tertutup pada saat keadaan normal atau tidak dialiri arus
c. Terbuka pada saat keadaan normal atau tidak dialiri arus
d. Saklar pengaman beban lebih
31. Apa yang dimaksud dengan timer delay relay?

a. Pengaman beban lebih


b. Saklar
c. Pengatur kecepatan motor
d. Peralatan listrik yang digunakan untuk mengatur waktu atau menunda
waktu
32. Lampu indikator warna merah pada rangkaian menandakan....

a. Rangkaian dalam posisi bekerja c. Lampu indikator mati


b. Rangkaian tidak bekerja d. Jawaban a, b, c semua
benar

33. Angka berapakah yang menunjukan kontak utama pada kontaktor?

a. 1, 3, 5, 13, 14 c. 1, 3, 5, 2, 4, 6

b. 2, 4, 6, 21, 22 d. 13, 14, 43, 44

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


142
MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
MODUL ELEKTROMAGNETIK
PEMBELAJARAN

34. Simbol kontak utama dari kontaktor yang dipakai dalam penyambungan rangkaian
pengendali adalah:
4 3
a. c.
1
1 3 5
b. A1
d.

A2 2 4 6

35. Apa kegunaan atau fungsi thermal overload relay?

a. Penunda waktu
b. Saklar untuk menghidupkan lampu
c. Peralatan untuk mengatur kecepatan motor
d. Pengaman pada beban berlebih
36. Gambar dibawah ini adalah jenis kontak?

a. Tipe kontak NC
b. Tipe kontak NO
c. Tipe SPDT
d. Tipe TPST
37. Gambar dibawah ini, merupakan simbol dari ?

a. MCB
b. TOR
c. Kontaktor
d. TDR

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


143
MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
MODUL ELEKTROMAGNETIK
PEMBELAJARAN

38. Mana gambar yang merupakan saklar tipe DPDT?

c.

a. b. d.
39. Ditunjukan dengan angka berpakah kontak NC pada kontaktor!

a. 13, 44, 43 c. 13, 14, 21

b. 13, 14, 22 d. 21, 22, 32

40. Manakah pada gambar berikut yang menunjukan push button tipe NO?

a. c.

d.
b.

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


144
MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
MODUL ELEKTROMAGNETIK
PEMBELAJARAN

B. Tes Essay
1. Tuliskan dan jelaskan beberapa macam saklar manual?
2. Tuliskan, jelaskan fungsi dan prinsip kerja dari alat berikut:
a. Kontaktor magnet
b. TOR (Thermal Overload Relay)
c. TDR (Time Delay Relay)
3. Gambarkan wiring dan rangkaian kendali dari rangkaian berikut:
a. Rangkaian ON OFF dari banyak tempat

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


145
MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
MODUL ELEKTROMAGNETIK
PEMBELAJARAN

PENUTUP

Modul pembelajaran ini digunakan pada Kurikulum Tingkat Satuan


Pendidikan. KTSP adalah pelatihan yang memperhatikan pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang diperlukan di tempat kerja agar dapat melakukan
pekerjaan dengan kompeten. Penekanan utamanya adalah tentang apa yang dapat
dilakukan seseorang stelah mengikuti pelatihan. Salah satu karakteristik yang
paling penting dari pelatihan berdasarkan kompetensi adalah penguasaan individu
secara nyata di tempat kerja.

Dalam sistem Pelatihan berbasis kompetensi, fokusnya tertuju kepada


pencapaian kompetensi dan bukan pada pencapaian atau pemenuhan waktu
tertentu. Dengan demikian maka dimungkinkan setiap peserta pelatihan
memerlukan atau menghabiskan waktu yang berbeda-beda dalam pencapaian
suatu kompetensi tertentu.

Jika peserta belum mencapai kompetensi pada usaha atau pada kesempatan
pertama, maka pelatih akan mengatur rencana pelatihan dengan peserta. Rencana
ini memberikan kesempatan kembali kepada peserta untuk meningkatkan level
kompetensinya sesuai dengan level yang diperlukan. Jumlah usaha atau
kesempatan yang disarankan adalah tiga kali.

Untuk mengetahui tingkat keberhasilan peserta dalam mengikuti modul


ini, setiap peserta dievaluasi baik terhadap aspek pengetahuan maupun
ketrampilan. Aspek pengetahuan dilakukan melalui latihan-latihan dan ts tertulis,
sedang aspek ketrampilan dilakukan melalui tugas praktek.

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


146
MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
MODUL ELEKTROMAGNETIK
PEMBELAJARAN

KUNCI JAWABAN

1. Kegiatan Belajar 1
1. Macam-macam titik kontak yaitu:
a. Titik kontak jenis a (NO)
b. Titik kontak jenis b (NC) dan
c. Titik montak jenis c (NO dan NC)
2. Perbedaan NO dengan NC yaitu titik NO akan selalu terbuka dan akan
menutup apabila sedang bekerja, sedangkan titik NC akan selalu
menutup dan akan terbuka apabila sedang bekerja.
3. 4 jenis saklar manual dengan simbolnya:
a. Saklar TPDT (Triple Pole Double Throw Switch)
b. Sakelar SPDT (Single Pole Double Throw Switch)
c. Saklar DPST (Double Pole Single Throw Switch)
d. Saklar DPDT (Double Pole Double Throw Switch)
4. Macam-macam titik kontak pada push button yaitu
a. Titik kontak (NO)
b. Titik kontak (NC)
c. Titik kontak (NO dan NC)
Perbedaan NO dengan NC yaitu titik NO akan selalu terbuka dan akan
menutup apabila sedang bekerja, sedangkan titik NC akan selalu
menutup dan akan terbuka apabila sedang bekerja.
5. Kegunaan dari push button adalah sebagai saklar start atau stop pada
instalasi motor listrik.
6. Keuntungan menggunakan kontaktor ialah:
a. pelayanannya mudah
b. momen kontak cepat
Sedangkan Kerugiannya:
a. mahal harganya
b. perawatannya cukup sukar
c. jika saklar putus sedangkan kontaktor dalam keadaan bekerja, maka
kontaktor akan lepas dengan sendirinya. Kontaktor tidak akan bekerja
lagi walaupun sakelar induk telah disambung kembali sebelum tombol
start ditekan lagi
7. Fungsi Thermal Overload Relay (TOR) adalah sebagai salah satu pengaman
motor listrik dari arus yang beban yang berlebih.
8. TOR bekerja berdasarkan prinsip pemuaian dan benda bimetal. Apabila
benda terkena arus yang tinggi, maka benda akan memuai sehingga akan
melengkung dan memutuskan arus.
9. Timer dapat dibedakan dari cara kerjanya yaitu timer yang bekerja
menggunakan induksi magnet dan bekerja menggunakan rangkaian
elektronik.

10.

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


147
MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
MODUL ELEKTROMAGNETIK
PEMBELAJARAN

2. Kegiatan Belajar 4
1. starting Y-∆Motor 3 Fasa biasanya saat mula jalan arus mencapai 6 kali
arus nominal. Sehingga saat start kumparan Motor 3 Fasa terhubung Y,
dan menyerap arus lebih kecil sepertiga arus start hubungan ∆. Setelah
beberapa detik kemudian kumparan motor terhubung ∆
2. Pengasutan sistim low voltage (tegangan rendah) adalah cara mengasut
Motor dengan mengurangi tegangan, dengan alasan arus dan torsi motor
tidak terlalu besar pada saat starting Motor
3. Cara Kerja sistem pengereman :
a. Pengereman Plugging
Pengereman Plugging dilakukan dengan cara membalik arah putaran
sesaat. Dengan urutan kerja sebagai berikut:
Pada saat motor motor diberhentikan maka terdapat sisa putaran.
Agar sisa putaran tidak terlalu lama berputar maka dilakukan
pembalikan arah putaran sesaat dengan menekan tombol Jogging.
b. Pengereman Dinakmik (Regeneratif)
Yang dimaksud dengan Pengereman Regeneratif adalah sisa putaran
pada rotor menginduksi kumparan stator sehingga pada kumparan
stator timbul Ggl induksi. Agar putaran rotor berhenti maka pada
kumparan stator diberikan beban Resistif.
c. Pengereman Elektromekanis
Pada saat motor berputar maka tegangan elektromekanis bekerja
membuka drum. Apabila tegangan elektromekanis hilang maka drum
akan dicengkeram oleh sepatu rem. Kondisi ini akan aman terhadap
saat tegangan hilang maka proses pengereman bekerja.
d. Pengereman Beban Listrik
ketika arus searah mengalir pada kumparan, mengubah kutub-kutub
magnet yang dihasilkan pada besi, yaitu kutub utara dekat dengan
kutub selatan dan selanjutnya. Ketika besi rotor bergerak melewati
kutub stator, medanberubah-ubah dibangkitkan, menyebabkan arus
eddy mengalir padarotor.
4. Pengamatan Saat Motor sedang beroprasi :
a. Pengamatan kecepatan putaran motor
Pada Peralatan tertentu kecepatan putaran motor memerlukan
kecepatan yang sudah ditetapkan. Sehingga perlu pengaturan
kecepatan yang menggunakan beberapa peralatan pendukung.
Mengatur kecepatan putaran Motor DC dilakukan dengan cara
merubah penguatan magnit pada stator. Dan mengatur kecepatan
putaran Motor AC dilakukan dengan merubah jumlah kutub atau
dengan mengatur frequensi listrik.
b. Pengamatan menentukan arah putaran motor
Pada peralatan mesin pengaduk atau mesin lainnya yang arah
putarannya Forward dan Reverse secara kontinue memerlukan
pengawasan khusus.

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


148
MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
MODUL ELEKTROMAGNETIK
PEMBELAJARAN

c. Mengamati tegangan yang terukur


Sumber energi yang terpasang harus sesuai dengan tegangan yang
diperlukan pada motor.
d. Mengamati arus yang mengalir pada peralatan
Arus nominal motor merupakan tolok ukur dari alat ukur yang
terpasang. Artinya pada saat motor berjalan arus yang tertunjuk tidak
boleh melebihi arus nominal motor.
e. Pengamatan pada peralatan pengalih daya
Pada saat peralatan sedang beroperasi perhatikan bunyi mesinnya.
Apabila terdapat suara bising diluar kebiasaannya maka ada
kemungkinan gangguan pada bantalan poros yang sudah habis
pelumasannya, atau poros mesin yang tidak lurus. Atau bau mesin
yang menyengat akibat kumparan/lilitan yang terbakar. Bisa juga
mesin yang panasnya tinggi akibat tidak ada pelumasan pada mesin.
5. Langkah-langkah yang dilakukan dalam perbaikan peralatan meliputi:
a. Motor dibongkar keseluruhan
b. Bersihkan rotor dan stator dengan kompressor
c. Berilah lapisan lak pada kumparan hingga kering, dengan tujuan
untuk mendapatkan tahanan isolasi yang baik
d. Pada bagian rotor (untuk rotor lilit) bersihkan lamel-lamel dan
hindari terjadinya goresan pada lamel
e. Perhatikan sikat-sikat dalam keadaan masih dapat dipergunakan
secara normal
f. Motor dipasang kembali seperti semula

3. Tes Objektif
1. a
2. c
3. c
4. c
5. b
6. d
7. b
8. c
9. a
10. b

4. Tes Essay
1. beberapa macam saklar manual
a. Saklar SPST (Single Pole Single Throw Switch)
Saklar SPST adalah saklar yang terdiri dari satu kutub dengan satu
arah, Fungsinya untuk memutus dan menghubung saja.
b. Sakelar SPDT (Single Pole Double Throw Switch)

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


149
MODUL MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI
PEMBELAJARAN ELEKTROMAGNETIK

Saklar SPDT adalah saklar yang terdiri dari satu kutub dengan dua
arah hubungan. Pemutusan dan penghubungan hanya bagian kutub
positif atau fasanya saja.
c. Saklar DPST (Double Pole Single Throw Switch)
Saklar DPST adalah saklar yang terdiri dari dua kutub dengan satu
arah. Jadi hanya dapat memutus dan menghubung saja.

d. Saklar DPDT (Double Pole Double Throw Switch)


Saklar DPDT adalah saklar yang terdiri dari dua kutub dengan dua
arah. Saklar ini digunakan pada instalasi motor sebagai pembalik arah
putaran motor satu fasa.
2. Funsi dan Prinsip kerja:
a. Kontaktor
Fungsinya adalah pengaman motor listrik pada saat motor tersebut
mengalami beban berlebih. Sedangkan prinsip kerjanya, alat ini
bekerja berdasarkan prinsip magnet. Artinya sakelar ini bekerja jika
ada gaya kemagnetan.
b. TOR (Thermal Overload Relay)
Fungsinya adalah salah satu pengaman motor dari arus yang berlebih.
Sedangkan prinsip kerjanya adalah bila arus yang melewati motor
terlalu besar maka motor akan rusak, oleh sebab itu TOR akan
memutuskan rangkaian apabila ada arus yang melebihi batas beban.
c. TDR (timer delay relay)
Fungsi adalah relay penunda waktu artinya timer ini dimaksudkan
untuk mangatur waktu hidup atau mati dari kontaktor atau untuk
merubah sistem bintang ke segitiga dalam delay waktu tertentu.
Sedangkan prinsip kerjanya adalah kumparan pada timer akan bekerja
selama mendapat sumber arus. Apabila telah mencapai batas waktu
yang diinginkan maka secara otomatis timer akan mengunci dan
membuat kontak NO menjadi NC dan NC menjadi NO

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


RITERIA KELULUSAN

Kognitif
Kebenaran Rangkaian
Kebenaran Gambar
Kerapian, Kebersihan, Keindahan
Ketepatan Waktu
Ketepatan Penggunaan Alat
DAFTAR PUSTAKA

Christian Mamesah dan Frans Masse P., Sistem Kelistrikan Mesin-


mesin Produksi, N.59,1997

Christian Mamesah dan Frans Masse P., Penggunaan dan Pengaturan


Motor motor Listrik, TEDC, 1993

Frans Masse P., Pengendalian Magnetik, TEDC, 1996 Abdul Kadir.


Mesin Tak Serempak. Bandung: Djambatan, 1986.

Wildi. Teodore. Electrical Power Technology. New York. John Weley and
Son, 1981.

Zuhal. Dasar Tenaga Listrik. ITB Bandung, 1972.

P. Van Harten., Instalasi Listrik Arus Kuat 3, Bina Cipta, Jakarta, 1984.

Badan Standarisasi Nasional. Persyaratan Umum Istalasi Listrik(


PUIL 2000 ). Jakarta: Yayasan PUIL, 2000.

Kismet Fadillah. Instalasi Motor Listrik . Bandung: PT Angkasa, 1999

E. Setiawan, Ir. Instalasi Arus Kuat . Jakarta: PT Bina Cipta, 1986

Perusahaan Listrik Negara. Teknologi Jaringan Distribusi . Jakarta:


Pusat Pendidikan dan Latihan, 1986.

Sumaryono, Marsudi. Petunjuk keselamatan kerja . Jakarta:


Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1998.

Anda mungkin juga menyukai