Karakteristik guru abad 21 yang kedua dalam tayangan video tersebut yaitu
guru mampu mentrasformasikan diri dalam era pedagogi siber atau era digital
melalui tingginya minat baca. Seorang guru perlu menambah pengetahuan
melalui bacaan buku, baik cetak maupun digital yang bisa diakses melalui
internet. Dengan minat baca yang tinggi, seorang guru pada era pedagogi siber
sekarang ini tidak akan ketinggalan dengan pengetahuan siswanya.
Dalam tayangan video tersebut direpresentasikan seorang guru dalam era digital
yang mampu berperan sebagai produsen pengetahuan, dan bukan hanya
sebagai konsumen pengetahuan. Hal ini dikarenakan guru pada abad 21 harus
memiliki kemampuan untuk menulis sebab mempunyai minat baca tinggi saja
belum cukup bagi guru tanpa diiringi dengan kemampuan menulis, menuangkan
gagasan-gagasan inovatifnya dalam bentuk buku atau karya ilmiah. Guru dalam
era informasi sekarang ini, ketika terlibat dalam internet, bukan sekadar
mengunduh, tetapi juga mengunggah karya-karya tulisnya yang bisa
memberikan sumbangan pemikiran bagi upaya peningkatan kualitas
pembelajaran.
Guru harus mampu beradaptasi terhadap perubahan proses alih ubah nilai,
sikap, dan praktik lama menuju yang baru dalam aktivitas pembelajaran.
Transformasi kultural jika diterapkan dalam kaitan dengan perkembangan model
pembelajaran hibrida, maka konsep transformasi kultural memungkinkan
terjadinya proses alih ubah dari nilai tradisional ke nilai pembelajaran modern.
Contoh transformasi kultural dalam tayangan video tersebut adalah
pembelajaran online yang termasuk kategori belajar berbasis media baru (new
media) dengan mengedepankan egalitarianism, kesetaraan, emansipatif, dan
partisipatif dalam proses komunikasinya, maka student-center lebih sesuai
dengan prinsip pembelajaran online.
KARAKTERISTIK SISWA ABAD 21 :
Dalam tayangan tersebut juga direpresentasikan karakter siswa abad 21, selain
mampu berfikir kritis juga memiliki karakter kreatif dan inovatif. Dimana era
industry kreatif saat ini menuntut berbagai produk yang utamanya dihasilkan
oleh pikiran atau ide-ide kreatif, bukan keterampilan fisik.
Jika dahulu siswa praktis hanya memiliki peluang belajar pada lembaga sekolah,
tetapi sekarang sumber belajar ada di mana-mana dan bahkan terbawa ke
mana-mana. Melalui smartphone berbasis android misalnya, siswa jaman
sekarang bisa dengan mudah belajar sesuai dengan yang diinginkan. Sebuah
mesin pencari yang begitu populer, yaitu google, siswa sekarang bisa
mendapatkan berbagai informasi pembelajaran sesuai dengan kebutuhan.