Anda di halaman 1dari 3

31

BAB III

KERANGKA KONSEP PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep


Anak usia Pre school

SAD (Separation Anxiety Disorder)


Perpisahan dengan orang tua
akibat belajar di PAUD
Tekanan
Terapi Dramatik Play :
1) Mencari masalah anak
Psikologis dengan pendekatan
Faktor – Faktor yang
mempengaruhi 1. Depresi 2) Memilihkan peran
kecemasan: anak
1. Faktor Predisposisi 3) Menyusun skenario
a. Psikoanalitis 2. Cemas atau alur cerita
- Ego yang tinggi bersama dengan anak
b. Interpersonal 4) Memainkan peran
- Perasaan takut 3. Stres bersama anak
berpisah 5) Berdiskusi dan
2. Faktor Presipitasi mengevaluasi
a. Psikososial perasaan anak
1) Kecemasan umum
- Rasa takut berpisah (1,4,8,14, dan 28)
- Rasa bersalah 2) Kecemasan sosial
- Takut lingkungan (2,5,11,15,19, dan Fisiologis :
dan orang baru 23)
b. Genetik Terapi dramatic play ini
3) Gangguan Obsesif
- Orang tua dengan merangsang psikososial,
kompulsif
gangguan emosional, dan tingkat
(3,9,18,21, dan 27)
kecemasan
4) Ketakutan cidera kepercayaan diri anak di
c. Belajar
fisik dalam lingkungan baru
- Orang tua terlalu
(7,10,13,17,20,24, sehingga kecemasan akan
over protecting
dan 26) keterpisahan dengan orang
dalam anak
melakukan hal baru 5) Kecemasan tua pada lingkungan baru
pemisahan
(6,12,16,22, dan berkurang.
25).

: Di Teliti
: Tidak Di Teliti

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Pengaruh Terapi Dramatic Play Terhadap Tingkat

Kecemasan Pada Anak usia pre school di TK Pertiwi 2 Sugihwaras

31
32

Narasi :

Perasaan cemas itu berasal dari beberapa factor yang mengikuti diantaranya

dari factor psikoanalitis yaitu ego yang tinggi, ada pula dari psikososial yang

takut pada lingkungn dan orang baru. Kecemasan pada anak usia pre school

yang pertama kali harus belajar di bangku Taman kanak-kanak dan berpisah

dengan orang tua maupun keluarga yang dikenali membuat anak merasa cemas

akan keadaan lingkungan sekitarnya, kecemasan pada anak mempunyai tingkat

cemas yang berbeda-beda disetiap individu masing-masing, mengalami cemas,

ringan, sedang atau bahkan menjadi panic. Anak akan diajak bermain drama

atau bermain peran sebagai orang tua dan anak dalam menasihati dan memberi

pengertian pada anak bahwa bersekolah dan berinteraksi dengan lingkungan

yang baru dan mempunyai banyak teman merupakan bukan hal yang perlu di

cemaskan. Tahap dari permainan ini adalah yang pertama pertama adalah

Penedekaan kepada anak agar kita sebagai perawat dapat megetahui masalah

yang terjadi pada anak tersebut. Tahap yang kedua ialah memilihkan peran

anak setelah kita mengetahui masalah yang dihadapi oleh anak. Tahap

selanjutnya adalah menyusun tahap peran atau skenario bersama anak. Tahap

yang ke empat yaitu tahap bermain peran atau drama dengan anak dan tahap

yang terakhir adalah berdiskusi dengan anak dan mengevaluasi setelah

dilakukannya terapi dramatic play ini. Jika anak tersebut tidak merasa cemas

dan takut serta interaksi dengan teman baik dan dapat memecahkan masalah

mereka sendiri , maka dapat disimpulkan bahwa terapi dramtik play ini dapat

mengurangi kecemasan pada anak. Sehingga anak dapat bersosialisasi dengan


33

baik antar guru dan teman tanpa ada rasa takut dan kekhawatiran lagi dan

menciptakan rasa keberanian dan kemandirian pada anak.

3.2 Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap

permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul.

(Arikunto, 2009). Hipotesis dalam penelitian ini adalah :

H1 : ada pengaruh Pengaruh Terapi Dramatic Play Terhadap Tingkat

Kecemasan Pada Anak usia pre school di TK Pertiwi 2 Sugihwaras

Anda mungkin juga menyukai