bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi. Tablet adalah sediaan padat dibuat secara
kempa berbentuk cakram pipih atau gepeng, bundar, segitiga, lonjong, mengandung satu
jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan (Anonim, 2014). Seperti pada sediaan
lainnya formulasi tablet terdiri dari zat aktif dan eksipien. Eksipien yang biasanya digunakan
dalam tablet diantaranya adalah pelincir, antilekat, pelicin, pengisi, pengikat, penghancur,
absorben, dan pengawet. Penjelasan lebih lanjut mengenai eksipien pada formulasi tablet
diuraikan dibawah ini (Gad, 2008) :
1. Pengisi (Filler)
Pengisi digunakan untuk membuat tablet dengan ukuran yang cukup agar lebih mudah
diterima oleh pasien dan memudahkan pada proses produksi. Tablet yang mengandung zat
aktif yang sangat kuat akan sangat kecil tanpa eksipien pengisi. Pengisi yang baik akan
memiliki sifat kompaktabilitas, aliran yang baik, bersifat non-higroskopis dan lebih disukai
bersifat inert secara kimia. Pengisi yang mudah dipecah akan lebih menguntungkan, karena
dapat menangkal efek negatif dari penambahan pelumas pada formula.
2. Pengikat (Binder)
Eksipien dengan kemampuan ikatan tinggi yang dapat digunakan sebagai pengikat untuk
meningkatkan kekuatan bahan tablet saat dicampurkan. Binder biasanya merupakan bahan
yang rentan mengalami deformasi plastik (tidak dapat dikembalikan). Biasanya, pengikat
adalah bahan polimer dengan struktur solid-state yang tidak teratur.
3. Penghancur (Disintegrant)
Eksipien ini biasanya ditambahkan untuk memfasilitasi pecahnya ikatan dan disintegrasi
tablet selanjutnya. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan luas permukaan obat yang
terpapar cairan gastrointestinal. Disintegrasi yang tidak sempurna dapat menyebabkan
absorpsi yang tidak sempurna pula atau dapat menghambat timbulnya efek dari obat.