2957 6418 1 SM PDF
2957 6418 1 SM PDF
Jurnal MIPA
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/JM
Abstract
__________________________________________________________________________________________
Thin Films BaZr0,15Ti0,85O3 have deposited on Pt/Si substrate by using sol gel method that was
prepared by using spin coater. Deposition of thin films applies by using annealing temperatures in
8000C and 9000C, while the holding time was 3 and 4 hours and the rotation speed was 4000 rpm.The
XRD characterization results show that the x-ray intensity increases along with the increasing of its
holding time therefore it indicates that the crystallinity level is higher. Meanwhile the x-ray intensity
decreases along with the increasing of annealing temperature. The refinement results using the
Rietveld method with the GSAS program show that the thin films BaZr0.15Ti0.85O3 have tetragonal
crystal structure and its lattice parameter value increases along with the increasing of its annealing
temperature and holding time. Particle size obtained by Scherer formula was increasing along with
the increasing of the annealing temperature and holding time. It was also shown from the SEM
characterization results that the particle size increased along with the increasing of the annealing
temperature but the grain size variation cannot determined.
20
S Hadiati dkk / Jurnal MIPA 36 (1): 20-27 (2013)
21
S Hadiati dkk / Jurnal MIPA 36 (1): 20-27 (2013)
(a) (b)
Gambar 2. Penghalusan pola difraksi dengan sofware GSAS lapisan tipis BaZr0,15Ti0,85O3
(a) suhu annealing 800oC (b) suhu annealing 900oC
22
S Hadiati dkk / Jurnal MIPA 36 (1): 20-27 (2013)
Tabel 1. Parameter kisi hasil penghalusan program GSAS pada variasi suhu annealing
Tabel 3. Ukuran partikel menggunakan formula Scherer pada varisi Suhu annealing
kalkulasi (data yang terbaca oleh GSAS). Grafik Berdasarkan hasil data XRD ukuran partikel
warna biru merupakan selisih antara data didapat dengan menghitung FWHM (Full width Half
observasi dan kalkulasi. Semakin kecil selisih Maximum) dapat ditentukan ukuran partikel
antara data observasi dan kalkulasi menujukkan menggunakan formula Scherer (Djamas 2010)
data yang baik. Grafik warna merah muda sebagai berikut :
menunjukkan nilai least square, semakin kecil nilai
least square maka grafik akan semakin mendekati
Dengan D adalah ukuran partikel, B lebar
garis lurus (linear).
setengan puncak maksimum (Full Width Half
Dari input parameter kisi awal a=b= 3,988;
Maximum), adalah panjang gelombang sinar-X
c= 4,052 didapatkan parameter kisi baru seperti
dan adalah sudut Bragg pada puncak difraksi.
pada Tabel 1. Pada Tabel 1 diketahui bahwa
Tabel 3. Menunjukkan semakin tinggi suhu
parameter kisi a=bc sehingga struktur kristal dari
annealing maka ukuran partikel semakin besar
BZT adalah tetragonal. Seiring dengan
pula. Hubungan antara penambahan suhu
penambahan suhu annealing maka parameter kisi
annealing terhadap FWHM dan ukuran partikel
a dan b semakin besar.
(particle size) dapat dilihat pada Gambar 3.
Penambahan suhu annealing tidak
Berdasarkan Gambar 3 dapat diketahui bahwa
mempengaruhi perubahan sudut tetapi
seiring suhu annealing maka nilai FWHM semakin
mempengaruhi intensitas. Pada Tabel 2 diketahui
kecil. Hal ini berpengaruh terhadap ukuran partikel
bahwa intensitas semakin berkurang seiring
kristal. Semakin kecil FWHM maka ukuran partikel
dengan penambahan suhu annealing.
kristal semakin besar.
23
S Hadiati dkk / Jurnal MIPA 36 (1): 20-27 (2013)
Gambar 3. Hubungan antara variasi suhu annealing terhadap FWHM dan ukuran partikel
(a) (b)
Gambar 4. Foto SEM lapisan tipis BaZr0,15Ti0,85O3 (a) suhu annealing 800oC (b) suhu annealing
900oC
Selain menggunakan formula Scherer, Butiran sudah menyatu karena proses difusi antara
ukuran butir juga dapat ditentukan berdasarkan butiran. Ukuran butir BaZr0.15Ti0.85 O3 dengan suhu
foto SEM. Foto SEM untuk menentukan morfologi annealing 900o tampak tidak terlihat jelas
permukaan lapisan tipis BZT dengan suhu dibanding dengan suhu annealing 800oC yang
annealing seperti ditunjukkan pada Gambar 4. memiliki ukuran butir sekitar 50 nm.
Perbesaran yang digunakan adalah 40.000 kali.
Gambar 4 menunjukkan Foto SEM lapisan tipis Variasi Holding Time
BaZr0,15Ti0,85 dengan variasi suhu annealing. Pada Hasil data XRD untuk variasi holding time
gambar 4(a) dapat dilihat bahwa pada BaZr0,15Ti0,85 berupa grafik hubungan antara intensitas dan
O3 dengan suhu annealing 8000C ukuran butir sudut difraksi (2) seperti yang ditunjukkan pada
tampak kecil. Batas butir tidak terlihat dengan jelas Gambar 5. Puncak-puncak difraksi yang telah
dan butiran yang terbentuk berukuran sekitar 50 dicocokkan dengan data base ICDD (International
nm. Pada gambar 3(b) dapat dilihat bahwa pada Center for Diffraction Data) PDF # 360019
BaZr0.15Ti0.85 O3 dengan suhu annealing 9000C menunjukkan sampel BaZr0,15Ti0,85O3 yang dibuat
batas butir kristal BZT tidak dapat ditentukan. adalah kristal.
24
S Hadiati dkk / Jurnal MIPA 36 (1): 20-27 (2013)
(a) (b)
Gambar 6. Penghalusan pola difraksi dengan Sofware GSAS lapisan tipis BaZr0,15Ti0,85O3
(a) holding time 3 jam (b) holding time 4 jam
Tabel 5. Parameter kisi hasil penghalusan program GSAS pada variasi Holding Time
Gambar 5 menunjukkan pola difraksi untuk Dari input parameter kisi awal a=b= 3,988;
variasi suhu annealing. Puncak-puncak yang c= 4,052 didapatkan parameter kisi baru seperti
muncul menunjukkan orientasi bidang tertentu. pada Tabel 5. Pada Tabel 5 diketahui bahwa
Puncak-puncak yang telah dicocokkan dengan data parameter kisi a=bc sehingga struktur kristal dari
base ICDD PDF# 360019 adalah milik BZT yaitu BZT adalah tetragonal. Seiring dengan
pada 2 = 31o. Orientasi bidang milik BZT yang penambahan holding time maka parameter kisi c
muncul yaitu (011). semakin besar.
Penghalusan menggunakan program GSAS Ukuran partikel dapat ditentukan
dengan analisis Rietveld menunjukkan pada berdasarkan hasil data XRD. Nilai FWHM yang
orientasi bidang (011) adalah benar kristal milik telah didapat ditentukan ukuran partikel dengan
BZT. Hasil penghalusan dengan program GSAS menggunakan formula Scherer.
dapat dilihat pada Gambar 6.
25
S Hadiati dkk / Jurnal MIPA 36 (1): 20-27 (2013)
Tabel 7. Ukuran partikel menggunakan formula Scherer pada variasi Holding time
Gambar 7. Hubungan antara variasi holding time terhadap FWHM dan ukuran partikel
(a) (b)
Gambar 8. Foto SEM lapisan tipis BaZr0,15Ti0,85O3. (a) holding time 3 jam (b) holding time 4 jam
Berdasarkan Tabel 7 dapat diketahui bahwa kecil. Batas butir tidak terlihat dengan jelas dan
semakin lama holding time maka ukuran partikel butiran yang terbentuk berukuran sekitar 50 nm.
semakin besar. Selanjutnya, hubungan antara Pada gambar 3(c) dapat dilihat bahwa pada
variasi holding time terhadap FWHM dan ukuran BaZr0,15Ti0,85 O3 dengan Holding time 4 jam ukuran
partikel (particle size) dapat dilihat pada Gambar 7. butir tampak besar. Batas butir terlihat dengan
Gambar 7 menunjukkan seiring pehambahan jelas dan butiran yang terbentuk berukuran sekitar
holding time maka nilai FWHM semakin kecil. Hal 172 nm. Ukuran butir BaZr0,15Ti0,85 O3 dengan
ini berpengaruh terhadap ukuran partikel. Semakin holding time 4 jam lebih besar dibandingkan
kecil FWHM maka ukuran partikel kristal semakin BaZr0,15Ti0,85 O3 dengan Holding time 3 jam.
besar.
Berdasarkan foto SEM, morfologi permukaan Penutup
lapisan tipis BZT. Gambar 8 menunjukkan
morfologi dari lapisan tipis BZT variasi holding Lapisan tipis telah berhasil ditumbuhkan
time dengan perbesaran 40.000 kali. Pada gambar diatas substrat Pt/ Si dengan metode sol gel yang
8 (a) dapat dilihat bahwa pada BaZr0,15Ti0,85 O3 disiapkan dengan spin coater. Variasi suhu
dengan holding time 3 jam ukuran butir tampak annealing dan holding time mempengaruhi
26
S Hadiati dkk / Jurnal MIPA 36 (1): 20-27 (2013)
melalui Insentif Riset Sinas 2012 dan Hibah DIPA Uchino K. 2000. Ferroelectric Device. New York: Marcel
BLU UNS dalam Hibah Penelitian Tim Pascasarjana Dekker.
Zhai, Yao JX & Chen H. 2004. Structural and Dielectric
dengan nomer kontrak No: 2341/ UN27. 10/ PG/
Properties of Ba0.85Sr0.15(Zr0.18Ti0.85)O3 Thin Films
2012.
Grown by A Sol–gel Process. Appl Physics Lett. 30
(7): 1237–1240.
27