Kapsul atau lapisan lendir adalah lapisan yang terluar dari bakteri yang
menyelimuti dinding sel. Lapisan ini memiliki ketebalan yang bervariasi
disetiap jenis-jenis bakteri. Lapisan tebal tersebutlah yang disebut dengan
kapsul, dan ada juga lapisan tipis yang disebut lapisan lendir. Umumnya
bakteri hidupnya parasit dan bersifat patogen (penyebab penyakit) memiliki
kapsul sedangkan pada bakteri saproba (mendapatkan makanan dari sisa
organisme) biasanya hanya memiliki lapisan lendir. sehingga mengapa
makanan yang terkena bakteri biasanya terlihat berlendir. Kapsul atau
lapisan lendir ini berupa senyawa yang kental dan lengket yang
disekresikan oleh bakteri. Kapsul sendiri tersusun dari glikoprotein
(senyawa campuran antara glikogen dan protein). Sedangkan pada lapisan
lendir tersusun dari air dan juga polisakarikarida.
Fungsi Kapsul atau Lapisan Lendir
Sebagai pelindung,
Menjaga sel agar tidak kekeringan,
Membantu pelekatan dengan sel bakteri lain atau pada substrak,
Pada bakteri patogen, kapsul melindungi bakteri dari pengaruhi
sistem kekebalan (antibodi) yang dihasilkan oleh sel tubuh inang.
2. Dinding Sel
broker-notes.com
3. Membran Plasma
Membran plasma tersusun dari senyawa fosfolipid dan protein yang
bersifat selektif permeabel (dapat dilewati oleh zat-zat tertentu).
Fungsi Membran Plasma
Membungkus sitoplasma
Mengatur pertukaran zat yang berada di dalam sel dengan zat yang
ada diluar sel.
4. Mesosom
Mesosom adalah organel sel yang memiliki penonjolan pada membran
plasma ke arah dalam sitoplasma.
Fungsi Mesosom
Menghasilkan energi
Membentuk dinding sel baru saat terjadi pembelahan sel
Menerima DNA pada saat konjugasi
5. Sitoplasma
Sitoplasma bakteri adalah cairan koloid yang mengandung molekul
organik seperti lemak, protein, karbohidrat, dan garam-garam mineral,
enzim, DNA, Klorosom (pada bakteri fotosintetik), dan ribosom
Fungsi Sitoplasma
6. Ribosom
Ribosom adalah organel-organel kecil yang tersebar dalam sitoplasma dan
berfungsi dalam sintesis protein. Ribosom tersusun dari senyawa protein
dan RNA (ribonukleic acid). Jumlah ribosom di dalam suatu sel bakteri
mencapai ribuan, contohnya saja Escherichia coli yang mempunyai 15.000
ribosom.
Fungsi Ribosom
7. DNA
Bakteri mempunyai dua macam DNA (deoxyribonucleic acid), yaitu DNA
kromosom dan DNA nonkromosom (plasmid). DNA kromosom adalah
materi genetik yang menentukan sebagian besar dari sifat-sifat
metabolisme bakteri, sedangkan pada DNA nonkromosom (plasmid) yang
hanya menentukan sifat-sifat tertentu, seperti sifat patogen, sifat fertilitas
(kemampuan dalam bereproduksi secara seksual), dan sifat kekebalan
terhadap antibiotik tertentu. DNA kromosom pada organisme eukariotik
akan berbentuk rantai ganda linier, sedangkan pada DNA kromosom
prokariotik (bakteri) yang berupa rantai ganda melingkar yang terkumpul
dalam suatu serat kusut yang disebut dengan region nukleoid. Jumlah
DNA bakteri jauh lebih sedikit dibandingkan dengan DNA sel eukariotik
sekitar 1:1.000 dari DNA sel eukariotik. DNA kromosom dapat di
bereplikasi pada saat menjelang pembelahan sel.
9. Klorosom
Klorosom adalah suatu struktur lipatan yang ada dibawah membran
plasma yang berisi klorofil dan pigmen fotosintetik lainnya. Fungi Klorosom
adalah untuk menfotosintesis yang hanya terdapat pada bakteri
fotosintetik. misalnya Chlorobium
10. Flagela
Flagela adalah bulu cambuk yang tersusun dari senyawa protein yang
terdapat pada dinding sel, dan berfungsi sebagai alat gerak. Flagela
bakteri tidak terbungkus oleh perluasan membran plasma yang berbentuk
batang (basil), koma (vibrio), dan juga spiral. Ada sekitar separuh dari
seluruh bakteri yang dapat bergerak secara terarah yang menuju atau
menjauhi ransang. Gerak tersebut disebut gerak taksis. Contohnya bakteri
dari familia Chlorobacteriaceae yang akan melakukan gerak fototaksis
positif atau menuju ke arah cahaya matahari untuk berfotosintesis. Bakteri
memiliki jumlah flagela yang memiliki letak berbeda-beda. Berikut
pengelompokan bakteri berdasarkan dari jumlah dan letak flagelanya.